BIOKIMIA 1
Kelompok : 6 (Enam)
5. Izzati (06101281621018)
PENDIDIKAN KIMIA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018
I. Nomor Percobaan :5
II. Nama Percobaan : Karbohidrat
III. Tujuan Percobaan : Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui
sifat-sifat fisik dan kimia karbohidrat, mengetahui jenis-jenis
karbohidrat, reaksi-reaksi identifikasi dan sifat-sifat karbohidrat dan
membuktikan kandungan karbohidrat pada suatu zat berdasarkan
reaksi-reaksi tertentu.
Karbohidrat sangatlah penting pada manusia dan hewan tingkat tinggi lainnya,
yaitu sebagai sumber kalori. Karbohidrat juga mempunyai fungsi biologi bagi
beberapa makhluk hidup tingkat rendah, ragi misalnya mengubah karbohidrat
(glukosa) menjadi alkohol dan karbondioksida untuk menghasilkan energi (Hawab,
HM:2004).
Karbohidrat sebenarnya merupakan nama umum senyawa-senyawa kimiawi
yang terdiri dari 2 kata yaitu hidrat dan karbon dengan rumus umum (CH2O)n.
Contohnya glukosa memiliki rumus molekul C6H12O6 yang dapat ditulis sebagai
C6(H2O)6. Karbohidrat sederhana dapat dipandang sebagai polihidroksil aldehid dan
keton. Karbohidrat yang paling sederhana adalah monosakarida. Bila suatu gula
mempunyai gugus aldehid, gula tersebut merupakan suatu aldosa. Namun, bila gula
tersebut mempunyai gugus keton, gula tersebut merupakan suatu ketosa.
Berdasarkan jumlah monomer pembentuk suatu karbohidrat maka dapat
dibagi atas tiga golongan besar, yaitu monosakarida, disakarida dan polisakarida.
Istilah sakarida berasal dari bahasa latin
dan mengacu pada rasa manis senyawa
karbohidrat sederhana. Monosakarida
adalah karbohidrat yang tidak dapat
dihidrolisis menjadi senyawa yang
lebih sederhana (Patong, 2011).
1. Monosakarida
Karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisa menjadi senyawa yang lebih
sederhana terdiri dari satu gugus cincin. Contoh dari monosakarida yang
terdapat di dalam tubuh ialah glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Berikut adalah
struktur glukosa
Formula Haworth
2. Disakarida
Senyawa yang terbentuk dari gabungan 2 molekul atau lebih
monosakarida. Contoh disakarida ialah sukrosa, maltosa dan laktosa.
3. Polisakarida
Polisakarida merupakan golongan karbohidrat yang mengandung lebih dari 10
unit monosakarida yang berikatan. Beberapa polisakarida yang penting di
antaranya ialah : amilum, glikogen, dekstrin dan selulosa.
Berbeda dengan sifat fisika yang telah diuraikan, yaitu aktivitas optik, sifat kimia
karbohidrat berhubungan erat dengan gugus fingsi yang terdapat pada molekulnya,
yaitu gugus –OH aldehida dan gugus keton. (McGilvery&Goldstein, 1996)
a. Sifat mereduksi
Pereaksi Benedict
Uji molisch
Uji molisch merupakan uji kualitatif untuk menentukan adanya kabohidrat
dalam suatu sampel. Untuk melakukan Uji molisch digunakan reagen kimia
yang berupa larutan naftol dalam alkohol. Apabila suatu sampel tersebut
mengandung kabohidrat maka larutan tersebut akan berubah menjadi warna
merah unggu. Prinsip dari uji adalah asam sulfat (H2SO4) pekat akan
mengdehidrasi senyawa yang ada dalam karbohidrat menghasilkan furfural
dan derivat karbohidrat. Kondensasi dari hidroksi metal furfural (heksosa)
atau furfural (pentosa) yang telah terbentuk akan bereaksi dengan alfa-naftol
membentuk suatu cincin berwarna ungu. Reaksi positif ditandai dengan
munculnya cincin ungu di purmukaan antara lapisan asam dan lapisan sampel.
Alfa-naftol berfungsi sebagai indikator warna, sedangkan H₂SO₄ berfungsi
untuk menghidrolisis glukosa (heksosa) menjadi hidroksimetil fufural atau
arabinosa (pentosa). Reaksi Molisch ini positif untuk semua karbohidrat (
Kusnawidjaya, 1983).
a. Pada pentosa
H O
│ ║
CH2OH—HCOH—HCOH—HCOH—C=O + H2SO4 → ─C—H +
│
OH
(Pentosa) ( Furfural )
(α-naftol)
b. Pada heksosa
H
│
CH2OH—HCOH—HCOH—HCOH—HCOH—C=O + H2SO4
Heksosa
O
║
H2C─ ─C—H +
│ │
OH OH
5-hidroksimetil furfural α-naftol
║ __SO3H
H2C ─────C───── ─OH
b. Pembentukan furfural
c. Pembentukan Osazon
Semua karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas akan
membentuk osazon bila dipanaskan bersama fenilhidrazina berlebih. Osazon
yang terjadi mempunyai bentuk kristal dan titik lebur yang khas bagi masing-
masing karbohidrat. Pada reaksi antara flukosa dengan fenilhirazina, mula-
mula terbentuk D-glukosafenilhidrazon, kemudian reaksi berlanjut hingga
terbentuk D-glukosazon. Glukosa, fruktosa dan amanosa dengan fenilhidrazon
menghasilkan osazon yang sama. Dari struktur ketiga monosakarida tersebut
tampak bahwa posisi gugus –OH dan atom H pada atom karbon nomor 3,4,
dan 5 sama. Dengan demikian osazon yang terbentuk memiliki struktur yang
sama. (McGilvery&Goldstein, 1996).
V. Alat dan Bahan
Alat Bahan
1. Pipet Tetes 1. Amilum 1-5 %
2. Gelas Ukur 2. Sukrosa 1-5%
3. Beker Gelas 3. Glukosa 1-5%
4. Penangas Air 4. Nasi
5. Tabung Reaksi 5. Roti
6. Rak Tabung Reaksi 6. Labu
7. Hot Plate 7. Nanas
8. Penjepit Tabung 8. Alfa Napthol
9. H2SO4
10. Yodium
11. Laktosa
12. Benedict
2. Uji Yodium
Pada Plat tetes yang bersih dan kering dimasukkan 3 tetes larutan yang
diperiksa.
Campur dengan 2 tetes larutan yodium.
Terbentuk warna biru untuk amilum dan warna merah angur untuk
dekstrin.
3. Uji Benedict
Ke dalam tabung reaksi yang bersih dan kering dimasukkan 1 ml
larutan ang akan diselidiki kemudian dicampur dengan 2 ml larutan
benedict. Kocok.
Didihkan selama 2 menit atau masukkan dalam air yang mendidih
selama 5 menit.
Perhatikan warna reaksi yang terjadi.
Larutan Benedict terdiri dari:
- CuSO4.5H2O
- NA2CO3.6H2O
- Natrium Sitrat
- Aquades
VII. Hasil Pengamatan
1.Reaksi Molish
2.Reaksi Yodium
Sampel Pengamatan
Larutan 1% Larutan berubah warna menjadi biru.
Amilum 2% Larutan berubah warna menjadi biru.
3% Larutan berubah warna menjadi biru.
4% Larutan tidak berubah warna menjadi biru.
5% Larutan berubah warna menjadi biru.
Larutan 1% Tidak terjadi perubahan.
Sukrosa 2% Tidak terjadi perubahan.
3% Tidak terjadi perubahan.
4% Tidak terjadi perubahan.
5% Tidak terjadi perubahan.
Larutan 1% Tidak terjadi perubahan.
Glukosa
2% Tidak terjadi perubahan.
3% Tidak terjadi perubahan.
4% Tidak terjadi perubahan.
5% Tidak terjadi perubahan.
Nasi Terjadi perubahan warna biru pekat.
Roti Terjadi perubahan warna biru pekat.
Labu Terjadi perubahan warna biru.
Nanas Terjadi sedikit perubahan warna biru.
3.Reaksi Benedict
No Perlakuan Hasil
Awal Akhir
1. 2ml lar benedict + sukrosa Lart. Biru Lar. Coklat, ↓
merah bata
2. 2ml lar benedict + laktosa Lart. Biru Lar. Coklat, ↓
merah bata
3. 2ml lar benedict + nanas Lart. Hijau Lar. hijau, ↓
merah bata
4. 2ml lar benedict + nasi Lart. Biru Lar. Biru muda
1.Reaksi Molish
2.Reaksi Yodium
3.Reaksi Benedict
↓mereduksi
Reaksi Glukosa :
Reaksi Laktosa :
Reaksi Amilum :
Sarker, Satyajit, D dan Lutfun Nahar. 2009. Kimia untuk Mahasiswa Farmasi,
Bahan Kimia Organik, Alam dan Umum. Yogjakarta : Pustaka Pelajar. Hal
425-449
Bintang, Maria. 2010. Biokimia Teknik Penelitian. Jakarta : Erlangga. Hal 87-
99