Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kanker merupakan suatu proses proliferasi sel di dalam tubuh yang tidak

terkendali. Diperkirakan setiap tahun 12 juta orang diseluruh dunia menderita

kanker dan 7,6 juta diantaranya meninggal dunia. Ironisnya kejadian ini terjadi

lebih cepat di negara miskin dan berkembang. Di Indonesia kejadian kanker

mencapai 4.3%. berdasarkan data demografi, wanita lebih banyak menderita

kanker yaitu sebanyak 5,7% sedangkan laki-laki hanya sekitar 2,9%, hal ini

sejalan dengan tingginya angka pasien kanker pada ibu rumah tangga yaitu

sekitar 8,2%. Berdasarkan tingkatan usia didapatkan semakin tinggi usia

seseorang maka semakin beresiko untuk mengalami kanker, terbukti dengan

kejadian kanker pada usia lebih dari 75 tahun berkisar antara 9,4%. Seperti yang

sudah kita ketahui kanker berkembang dari suatu tumor , berdasarkan data-data

dan kajian-kajian di atas maka dirasa perlu tindakan untuk menghambat angka

terjadinya kanker yang membesar. Petanda tumor dapat menjadi salah satu

diagnosis laboratorium yang dapat dilakukan untuk mengetahui perkembangan-

perkembangan sel tumor atau kelainan dalam jaringan.


Penanda tumor atau tumor marker yakni suatu subtansi yang dapat

ditemukan dalam tubuh karena adanya kanker. Biasanya ditemukan dalam

darah atau urine, yang diproduksi langsung oleh sel – sel kanker atau tubuh

sendiri sebagai respons terhadap adanya kanker atau kondisi lain. Mayoritas

penanda tumor berupa protein. Ada beberapa macam penanda tumor, bebrapa

hanya teradpat pada satu jenis kanker, dan lainnya bisa terdapat dalam

beberapa jenis kanker.


B. RUMUSAN MASALAH

1
1. Apa yang dimaksud dengan penandaan tumor
2. Apa yang dimaksud dengan CA 72-4
3. Apa manfaat dari penandaan tumor

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PETANDA TUMOR

2
Penanda tumor adalah senyawa yang ditemukan di atas jumlah normal di

dalam darah, urin, atau cairan tubuh lainnya bila terdapat kanker tertentu di

dalam tubuh. Sebagian besar penanda tumor merupakan protein, namun

beberapa jenis penanda tumor yang terbaru dapat berupa gen atau senyawa

lain. Ada banyak sekali penanda tumor yang saat ini digunakan oleh dokter

untuk menunjang diagnosis atau pemantauan pasien penderita kanker.

Sebagian penanda tumor hanya spesifik ditemukan pada satu jenis kanker

tertentu, namun sebagian lainnya dapat ditemukan pada beberapa jenis tumor.

Umumnya, pemeriksaan penanda tumor harus dilakukan berdasarkan

rekomendasi dokter dan hasilnya dianalisa bersama dengan riwayat kesehatan

pasien, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium lainnya. Hal ini

dikarenakan, pemeriksaan penanda tumor memiliki keterbatasan-keterbatasan

tertentu sehingga tidak bisa digunakan sebagai satu-satunya penentu diagnosis

kanker pada pasien.


B. CANCER ANTIGEN 72-4
Cancer antigen 72-4 atau dikenal dengan Ca 72-4 adalah mucine-like,

tumor associated glycoprotein TAG 72 di dalam serum. Antibodi ini meningkat

pada keadaan jinak seperti pankreatitis, sirosis hati, penyakit paru, kelainan

ginekologi, kelainan ovarium, kelainan payudara dan saluran cerna. Pada

keadaan tersebut spesifisitas sebesar 98%. Peningkatan Ca 72-4 mempunyai

arti diagnostik yang tinggi untuk kelainan jinak pada organ tersebut. Pada

keganasan lambung, ovarium dan kanker usus besar mempunyai arti diagnostik

yang tinggi. Pada kanker lambung, uji diagnostik Ca 72-4 mempunyai nilai

sensitifitas 28 – 80% ; pada kanker ovarium, sensitifitas 47 – 80% ; sedangkan

pada kanker usus besar, sensitifitasnya 20 – 41%. Pemeriksaan petanda tumor

ini dipakai untuk membantu menegakkan diagnosis, bila diperlukan harus

3
digunakan lebih dari satu petanda tumor. Selain itu pemeriksaan Ca 72-4 juga

dipakai pada pasca operasi dan pada waktu relaps.


Antigen kanker CA72-4 adalah penanda tumor yang ditemukan meningkat

pada berbagai adenokarsinoma manusia. Dengan menggunakan DRG TM-

CA72-4, kami mengukur elevasi CA72-4 dibandingkan dengan penanda tumor

yang disetujui oleh Badan Kesehatan dan Obat Amerika Serikat saat ini dalam

berbagai jenis kanker. Meskipun beberapa penyakit jinak seperti penyakit

rematik atau kista ovarium juga dapat menyebabkan peningkatan kadar CA 72-

4, studi klinis menunjukkan spesifisitas diagnostik lebih dari 95% untuk

keganasan gastrointestinal dan ovarium. Ada korelasi yang baik antara tingkat

CA 72-4 dan stadium dan ukuran tumor. CA 72-4 adalah penanda pilihan untuk

pemantauan terapeutik dan perawatan lanjutan pasien kanker gastrointestinal.

Marka kedua yang sesuai adalah CA 19-9 atau CEA. Ini telah digunakan

sebagai penanda independen untuk pemantauan terapeutik dan perawatan

lanjutan pasien kanker ovarium, khususnya pada CA 125 pasien negatif.


C. BAHAN DAN METODE:
Kami melakukan penelitian prospektif, satu pusat yang mendaftarkan 96 pasien

antara Maret 2013 dan Agustus 2016 dengan kanker lokal yang berbeda, tidak

dapat dioperasi atau metastasis yang dikenal untuk mengekspresikan CA72-4.

Kuantifikasi CA72-4 dilakukan sesuai dengan instruksi pabrikan menggunakan

kit uji immunosorbent terkait-enzim DRG TM-CA72-4 dan tingkat positifitas

dihitung.
HASIL: Ekspresi CA72-4 bervariasi dengan situs asal tumor, dengan tingkat

positif tertinggi ditemukan pada keganasan pankreas dan ovarium. Korelasi

dengan aktivitas klinis juga dicatat pada beberapa pasien.


KESIMPULAN: CA72-4 mungkin memiliki peran potensial sebagai tambahan

untuk biomarker konvensional dalam pemantauan penyakit karsinoma pankreas,

ovarium dan kolorektal.

4
D. TES UNTUK MENDETEKSI TUMOR
1. CEA (Carcino Embryonic Antigen)
Ditemukan tahun 1965 oleh Gold & Freedman. Glikoprotein dengan BM

180.000 dalton. CEA di bentuk di saluran gastro-intertinal dan pancreas

sebagai antigen pada permukaan sel yang selanjutnya di sekresikan ke

dalam cairan tubuh. CEA sebagai petanda tumor untuk kanker kolorektal,

oesofagus, pankreas, lambung, hati, payudara, ovarium dan paru-paru


2. AFP (Alfa Feto Protein)
Glikoprotein BM 70.000 dalton. Digunakan untuk deteksi dan pemantauan

cancer hati, testis dan ovarium. Lebih dari 95 % hepatome menunjukkan

kenaikan kadar AFP. AFP > 1000 ng/mL dipastikan hepatoma (Kanker hati).
3. CA 15-3 (Cancer Antigen)
Glikoprotein BM 300.000 – 450.000 dalton. CA 15-3 meningkat pada kanker

payudara. Digunakan untuk diagnosis dan pemantauan therapy. Peningkatan

Ca 15-3 ditemukan pada pasien sirosis, hepatitis, kelainan Autoimun dan

kelainan kelenjar ovarium


4. CA 125 (Cancer Antigen 125)
Glikoprotein BM 200.000 dalton. Digunakan untuk diagnosis dan

pemantauan cancer ovarium. Peningkatan CA 125 terjadi pada penyakit hati

kronis, pankreatitis, peritonitis, tetapi kadarnya < 100 U/mL. Sensitifitas tinggi

pada karsinoma epitel ovarium.


5. CA 19-9.
Digunakan untuk diagnosis kanker pankreas. Membantu membedakan

kanker pankreas dan saluran empedu, serta kondisi non kanker seperti

pankreatitis. Memonitor respon terhadap therapy. Memonitor prognosis

kanker pankreas.
Pemeriksaan pendukung : CEA, Bilirubin, Fungsi Liver. Gejala : Sakit

abdomen, berat badan turun, dan ikterik


6. PSA (Prostate Spesifik Antigen)
PSA ada 3 bentuk :
a. PSA komplek (berikatan dengan serine protease inhibitor alpha 1.
antichymotrypsin (PSA-Act) dan berikatan dengan Alpha 2 Macroglobulin
b. PSA Unkomplek (Free PSA)

5
Pemeriksaan PSA secara tradisional : DRE (Digital Rectal Examination)

hanya 30 – 40 % dapat terdeteksi. Nilai Normal < 4 ng/mL. Lebih dari 10

ng/mL : indikasi kemungkinan besar kanker prostate. Nilai 4 – 10 :

Indikasi BPH
7. CA 72-4
8. MCA
9. NSE
10. SCC

D. MANFAAT PENANDAAN TUMOR


Pemeriksaan penanda tumor dilakukan umumnya dimanfaatkan sebagai berikut:

Pemantauan terapi atau pengobatan penderita kanker. Konsentrasi atau kadar

penanda tumor di dalam tubuh akan diukur sebelum dan sesudah pemberian

terapi / pengobatan. Bila kadar penanda tumor menurun setelah terapi /

pengobatan, maka kemungkinan terapi sudah efektif mengatasi kanker pasien.

Namun, bila kadar penanda tumor tetap sama, maka perlu dilakukan

penyesuaikan kadar obat / terapi yang dibutuhkan pasien.


Penunjang diagnosis. Pada orang yang memiliki gejala kanker, pemeriksaan

penanda tumor dapat digunakan sebagai salah satu penunjang untuk mengenali

sumber kanker dan membedakan gejala kanker dengan gejala penyakit lainnya.

Memantau kekambuhan. Jika penanda tumor meningkat sebelum terapi,

menurun sesudah terapi, dan mulai naik kembali setelahnya, maka

kemungkinan besar, kanker pasien kembali terjadi. Bila sesudah operasi, kadar

penanda tumor masing tinggi di dalam tubuh, maka ada kemungkinan, sebagian

kanker masih tersisa di dalam tubuh.


Contoh penandaan tumor:

Penanda Tumor Jaringan yang di analisis Penyakit tumor terkait


Alpha fetoprotein (AFP) Darah Kanker hati dan tumor sel

germinal
Beta-2-microglobulin Darah, urin, cairan Multiple myeloma,

(B2M) serebrospinal leukemia limfositik kronis,

6
dan beberapa limfoma lain

Beta-human chorionic Darah, urin Koriokarsinoma dan

gonadotropin (Beta-hCG) kanker testis


CA15-3 Darah Kanker payudara
CA27-29 Darah Kanker payudara
CA19-9 Darah Kanker pankreas, kanker

kandung empedu, kanker

saluran empedu, dan

kanker lambung
Calcitonin Darah Karsinoma tiroid meduler
Carcinoembryonic antigen Darah Kanker kolorektal, kanker

(CEA) payudara
Chromogranin A (CgA) Darah Tumor neuroendokrin
Kromosom 3, 7, 17, dan Urin Kanker kandung kemih

9p21
Estrogen receptor Tumor Kanker payudara

(ER)/progesterone

receptor (PR)
HE4 Darah Kanker ovarium
HER2/neu Darah Kanker payudara, kanker

lambung, kanker esofagus


Laktat dehidrogenase Darah Tumor sel germinal

BAB III

PENUTUP

7
A. KESIMPULAN
Ca 72-4 adalah Suatu penanda Tumor baru yang masih dalam penelitian

untuk tumor ovarium, pankreas, dan saluran cerna. Penanda tumor adalah

senyawa yang ditemukan di atas jumlah normal di dalam darah, urin, atau cairan

tubuh lainnya bila terdapat kanker tertentu di dalam tubuh. Sebagian besar

penanda tumor merupakan protein, namun beberapa jenis penanda tumor yang

terbaru dapat berupa gen atau senyawa lain.


B. SARAN
Dengan adanya penanda tumor ini diharapkan kita dapat menjadi pengetahuan

untuk kita bahwa sangat penting untuk mendeteksi penyakit kanker sejak dini

agar apabila kita terkena penyakit tersebut bias di lakukan pengotan yang tepat

serta unuk kita yang tidak terkena dapat menjadi wawasan atau pengetahuan

baru bahwa sangat enting untuk menjaga kesehatan kita agar bias terhindar dari

penyakit yang berbahaya ini.

Anda mungkin juga menyukai