PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Kebijakan Manajemen
Manajemen tanggap darurat harus menjadi kebutuhan dan dituangkan dalam
kebijakan manajemen. Tanpa dukungan dan keinginan dari manajemen, maka
program pengelolaan tanggap darurat tidak akan berhasil.
Kebijakan ini juga sangat penting karena sekaligus menjadi bukti komitmen
pimpinan setempat terhadap penerapan manajemen bencana di lingkungannya
masing-masing. Dengan demikian, semua pihak terkait, bawahan dan anggota tim
pengendalian bencana akan memperoleh dukungan nyata dari pimpinan setempat.
Nilai Kemungkinan
1 Sangat jarang terjadi
2 Pernah terjadi misalnya sepuluh tahun yang lalu
3 Sering terjadi lebih dari 1 kali dalam setahun
4 Sering artinya dapat terjadi setia saat atau lebihh 1 kali dalam
setahun
Menurut pedoman BNPB, kemungkinan terjadinya bencana diberi peringkat
sebagai berikut:
Nilai Keparahan
1 Tidak memiliki dampak signifikan baik terhadap manusia maupun
terhadap manusia maupun terhadap aset atau bisnis perusahaan atau
kerugian dibawah 1 juta.
2 Menimbulkan kerugian ringan, cedera ringan, dan dampak tidak
besar terhadap organisasi, misalnya kerugian tidak lebih dari 1 juta.
3 Dampak signifikan, menimbulkan cedera serius atau kerugian besar
bagi organisasi, misalnya kerugian materi lebih dari 10 juta sampai
100 juta
4 Dampak sangat serius, jika kejadian dapat menimbulkan korban jiwa
atau kerusakan parah yang dapat mengganggu jalannya bisnis dengan
nilai kerugian lebih 1 milyar
Menurut pedoman BNPB , keparahan bencana diberi bobot sebagai berikut
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA