Contoh :
Artinya jumlah aktiva lancer sebanyak 1,9 kali utang lancer, atau setiap
1 rupiah utang lancar dijamin oleh 1,9 rupiah harta lancar, atau 1,9 : 1 antara
aktiva lancar dengan utang lancar.
= 1,3 kali
Artinya jumlah aktiva lancar sebanyak 1,3 kali utang lancar, atau setiap
1 rupiah utang lancar dijamin oleh 1,3 rupiah harta lancar, atau 1,3 : 1 antara
aktiva lancar dengan utang lancar.
Jika rata-rata industri untuk current ratio adalah dua kali, keadaan
perusahaan untuk tahun 2011 dan tahun 2012 kondisinya kurang baik jika
dibandingkan dengan perusahaan lain karena rasionya masih di bawah rata-
rata industri.
Atau
Contoh :
= 1,5
= 0,8
Jika rata-rata industri untuk quick ratio adalah 1,5 kali, maka keadaan
perusahaan lebih baik dari perusahaan lain. Kondisi ini menunjukkan bahwa
perusahaan tidak harus menjual persediaan bila hendak melunasi utang
lancar, tetapi dapat menjual surat berharga atau penagihan piutang.
Demikian pula sebaliknya, seperti pada tahun 2012 quick ratio perusahaan
yaitu 0,8 kali, jika rasio perusahaan di bawah rata-rata industri, keadaan
perusahaan lebih buruk dari perusahaan lain. Hal ini menyebabkan
perusahaan harus menjual persediaannya untuk melunasi pembayaran utang
lancar. Padahal menjual persediaan untuk harga yang normal relative sulit,
kecuali perusahaan menjual di bawah harga pasar, yang tentunya bagi
perusahaan lebih jelas menambah kerugian.
Atau
Contoh :
Jika rata-rata industri untuk cash ratio adalah 50% maka keadaan
perusahaan lebih baik dari perusahaan lain. Namun, kondisi rasio kas yang
terlalu tinggi seperti pada tahun 2011, juga kurang baik karena ada dana
yang menganggur atau yang tidak atau belum digunakan secara optimal.
Sebaliknya apabila rasio kas di bawah rata-rata industri, seperti pada tahun
2012, kondisi kurang baik ditinjau dari rasio kas karena untuk membayar
kewajiban masih memerlukan waktu untuk menjual sebagian dari aktiva
lancar lainnya.
Contoh :
= 2 kali
= 8 kali
Contoh :
= 0,4
= 40 %
= 1,8
= 180%
4. Hasil Pengukuran
Standar
No Jenis Rasio 2011 2012
Industri
1 Current ratio 1,9 kali 1,3 kali 2 kali
2 Quick ratio 1,5 kali 0,8 kali 1,5 kali
3 Cash ratio 70% 0,8% 50%
4 Cash Turn Over 2% 8% 10%
Inventory to net working
5 40% 180% 12%
capital
Rasio lancar (current rasio), dapat dilihat dari tabel bahwa pada tahun
2011 dan 2012 current rasio PT. Tiga Pilar Sejahtera, Tbk sebanyak 1,9 kali
dan 1,3 kali utang lancar. Hal ini dapat dikatakan pada tahun 2011 kurang
memuaskan karena berada di bawah rata-rata industri.
Jika standar rata-rata industri current rasio adalah dua kali, current
rasio perusahaan tahun 2011 dan 2012 dikatakan kurang baik karena tidak
memenuhi syarat standar rata-rata industri. Oleh karena itu, kondisi
perusahaan di tahun 2011 dan 2012 perlu dikhawatirkan mengingat rasio
lancar yang dimiliki perusahaan masih di bawah rata-rata industri dan perlu
ditingkatkan lagi. Hal ini penting mengingat rasio yang menyamai rata-rata
industri yang dibutuhkan guna menumbuhkan tingkat kepercayaan berbagai
pihak pada perusahaan.
Hasil rasio cepat (quick ratio) dari tahun 2011 dan 2012 juga
mengalami penurunan. Jika semula pada tahun 2011 rasio cepatnya 1,5 kali,
pada tahun 2012 turun menjadi 0,8 kali. Jika standar rata-rata industri untuk
quick ratio adalah 1,5 kali, kondisi perusahaan dapat dikatakan sangat buruk
karena rasio cepatnya berada jauh di bawah 1,5 kali (rata-rata industri).
Hasil pengukuran rasio kas dari tahun 2011 ke tahun 2012 juga
mengalami penurunan yang sangat signifikan. Jika semula pada tahun 2011
rasio kas sebanyak 70%, pada tahun 2012 turun menjadi 0,8 %.
Jika rata-rata industri rasio kas 50%, pada tahun 2011 perusahaan
berada dalam kondisi yang memuaskan karena masih berada di atas rata-rata
industri. Tetapi pada tahun 2012 rasio kas perusahaan mengalami penurunan
yang sangat signifikan menjadi 0,8%. Hal ini berarti perusahaan tidak
mempunyai uang kas yang tersedia untuk membayar utang. Hal ini
menandakan bahwa pada tahun 2011 perusahaan tidak menggunakan kas
sudah secara optimal karena rasio kas yang tinggi dicurigai karena
manajemen belum melakukan pengolahan secara baik, artinya adanya kas
yang idle (menganggur) dan tentu saja ini dapat merugikan perusahaan.
Hasil pengukuran rasio perputaran kas dari tahun 2011 ke tahun 2012
juga mengalami kenaikan. Jika semula pada tahun 2011 rasionya sebesar 2%,
pada tahun 2012 naik menjadi 8%. Ini berarti perusahaan tidak memiliki
kemampuan untuk menutupi biaya-biaya perusahaan. Jika rata-rata industry
rasio perputaran kas 10%, kondisi perusahaan tahun 2011 dan 2012 tidak
memuaskan karena masih di bawah rata-rata industri.
Hasil pengukuran Inventory to net working capital dari tahun 2011 ke
tahun 2012 mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Jika semula pada
tahun 2011 rasio sebanyak 40%, pada tahun 2012 naik menjadi 180%.
Jika standar rata-rata industri Inventory to net working capital 12%,
rasio perusahaan ini untuk tahun 2011 dan 2012 sangat memuaskan karena
jauh di atas rata-rata.
DAFTAR PUSTAKA
Harahap, Sofyan Syafri. 2010. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Edisi
Kesatu, Cetakan kesembilan, PT. Raja Grafindo
Persada : Jakarta.
OLEH KELOMPOK 4:
NI KADEK MUDA WARDANI (1214081002)
NI MADE SURYA WIDIASIH (1214081025)
KADEK NOVI TRISNA DEWI (1214081031)