Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH TRANSFORTASI FLUIDA

PERSAMAAN BERNOULI

OLEH:

KELOMPOK 4

DESTRY NADIA PUTRI

RIZKI ARIA PUTRI

KELAS : 3EGD

DOSEN PEMBIMBING : Dr. Ir. Hj. AIDA SYARIF, M.T

JURUSAN TEKNIK KIMIA

PRODI DIV TEKNIK ENERGI

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

TAHUN AKADEMIK 2018-2019


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh,

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt. karena atas berkat rahmat dan
karunia-Nyalah sehingga penulis dapat membuat makalah ini. Makalah ini dibuat dalam
rangka memenuhi tugas mata kuliah Transportasi Fluida.

Ucapan terimakasih juga tak lupa penulis sampaikan kepada dosen Transportasi
Fluida kami, yaitu Ibu Aida Syarif yang telah memberikan ilmu, arahan, serta bimbingan
sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dan orangtua penulis yang telah memberikan
izin serta do’a sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Banyak sekali suka duka yang terjadi selama Kami menyusun makalah ini, sehingga
Kami berharap kalian dapat memanfaatkan makalah ini sebaik-baiknya. Penulis menyadari
banyak kekurangan yang ada dalam makalah ini sehingga penulis memohon saran dan
kritikan dari kalian semua sehingga makalah ini dapat menjadi lebih baik.

Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Palembang,15 September 2018

Kelompok 4
DAFTAR ISI

Halaman Judul…………………………………………………………………………………1

Kata Pengantar...........................................................................................................................2

Daftar Isi……………………………………………………………………………………….3

Bab I: PENDAHULUAN

a. Latar Belakang Masalah..............................................................................................4


b. Rumusan Masalah........................................................................................................4
c. Tujuan Penulisan……………………………………………………………………..4

Bab II: PEMBAHASAN

a. Asas Bernoulli……………………………………………………….............…5
b.Persamaan Bernoulli………………………………………………………………...6
c. penerapan persamaan bernouli……………………………………………….........10

Bab III: SOAL DAN PEMBAHASAN

a. contoh soal dan pembahasan………………………..........................……….16


b. soal tentatif………………………………...................................................19

Bab IV: PENUTUP

a. Kesimpulan………………………………………………………………………...20
b. Saran……………………………………………………………………………….

Daftar Pustaka……………………………………………………...………………………22
BAB 1
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Transportasi fluida merupakan salah satu satuan operasi teknik kimia yang
penting,terutama di industri kimia berbasis fluida, industri pupuk, pengilangan minyak bumi,
petrokimia dan sebagainya. Dalam pegukuran fluida, termasuk penentuan tekanan, kecepatan,
debit, gradien kecepatan, turbulensi dan viskositas terdapat banyak cara melaksanakan
pengukuranpengukuran, misalnya : langsung, tak langsung, gravimetrik, volumetrik,
elektronik, elektromagnetik, dan optik. Pengukuran debit secara langsung terdiri atas
penentuan volume atau berat fluida yang melalui suatu penampang dalam suatu selang waktu
tertentu.

Salah satu persamaan fundamental dalam persoalan dinamika fluida adalah Persamaan
Bernoulli. Persamaan ini bersumber dari Hukum Bernoulli. Hukum ini dicetuskan oleh
ilmuwan Belanda yang bernama Daniel Bernoulli. Hukum Bernoulli menjelaskan tentang
konsep dasar aliran fluida (zatcair dan gas) bahwa peningkatan kecepatan pada suatu aliran
zat cair atau gas, akan mengakibatkan penurunan tekanan pada zat cair atau gas tersebut.
Artinya, akan terdapat penurunan energi potensial pada aliran fluida tersebut.

Hukum Bernoulli menyatakan bahwa tekanan dari fluida yang bergerak seperti udara
berkurang ketika fluida tersebut bergerak lebih cepat. Hukum Bernoulli ditemukan oleh
Daniel Bernoulli, seorang matematikawan Swiss yang menemukannya pada 1700-an.
Bernoulli menggunakan dasar matematika untuk merumuskan hukumnya.

2. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimanakah konsep dari persamaan bernouli?


2. Apa saja macam-macam persamaan bernouli?
3. Bagaimana Penerapan atau aplikasi persamaan bernouli?

3. TUJUAN

1. Mengetahui konsep persamaan bernouli


2. Mengetahui Macam-macam persamaan bernouli
3. Mengetahui penerapan dari persamaan bernouli
BAB 2
PEMBAHASAN

1. ASAS BERNOULI
Asas Bernoulli merupakaan asas dalam pembahasan fluida bergerak. Asas Bernoulli
melukiskan hubungan antara tekanan, kecepatan dan tinggi dalam suatu garis lurus.

Gambar 7.16 di atas menggambarkan suatu arus stasioner yang mengalir dari tempat I ke
tempat II. Kita tinjau dua sampel fluida dari fluida yang mengalir pada tempat I ke tempat II
yang volumnya sama dan bergerak dalam selang waktu yang sama. Volum masing-masing
sampel adalah V dengan selang waktu t.
Persamaan tersebut di atas disebut persamaan Bernoulli. Persamaan Bernoulli dapat juga
dinyatakan dengan:

P = tekanan (N/m^2)
ρ = massa jenis fluida (kg/m^3)
v = kecepatan aliran (m/s)
g = percepatan gravitasi (m/s^2)
h = ketinggian pipa diukur dari bidang acuan (m)
2. PERSAMAAN BERNOULI

Prinsip Bernoulli adalah sebuah istilah di dalam mekanika fluida yang


menyatakan bahwa pada suatu aliran fluida, peningkatan pada kecepatan fluida akan
menimbulkan penurunan tekanan pada aliran tersebut. Prinsip ini sebenarnya
merupakan penyederhanaan dari Persamaan Bernoulli yang menyatakan bahwa
jumlah energi pada suatu titik di dalam suatu aliran tertutup sama besarnya dengan
jumlah energi di titik lain pada jalur aliran yang sama. Asas Bernoulli menyatakan
bahwa pada pipa mendatar, tekanan fluida paling besar adalah pada bagian yang
kelajuan alirannya paling kecil. Sebaliknya, tekanan paling kecil adalah pada bagian
yang kelajuan alirannya paling besar.

Terdapat beberapa Asumsi Hukum Bernoulli diantaranya:


 Fluida tidak dapat dimampatkan (incompressible) dan nonviscous.
 Tidak ada kehilangan energi akibat gesekan antara fluida dan dinding pipa.
 Tidak ada energi panas yang ditransfer melintasi batas-batas pipa untuk cairan
baik sebagai keuntungan atau kerugian panas.
 Tidak ada pompa di bagian pipa Aliran fluida laminar (bersifat tetap)

Persamaan Hukum Bernoulli

Dimana :
P = Tekananal (Pascal)
v = kecepatan (m/s)
p = massa jenis fluida (kg/m3)
h = ketinggian (m)
g = percepatan gravitasi (9,8 m/s2)

Dalam bentuk lain, Persamaan Bernoulli dapat dituliskan sebagai berikut sebagai berikut:
 Persamaan bernouli berdasarkan macam-macam fluida

Dalam bentuknya yang sudah disederhanakan, secara umum terdapat dua bentuk persamaan
Bernoulli; yang pertama berlaku untuk aliran tak-termampatkan (incompressible flow), dan
yang lain adalah untuk fluida termampatkan (compressible flow).

 Aliran Tak-termampatkan

Aliran tak-termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan tidak


berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut.
Contoh fluida tak-termampatkan adalah: air, berbagai jenis minyak, emulsi, dll. Bentuk
Persamaan Bernoulli untuk aliran tak-termampatkan adalah sebagai berikut:

di mana:

v = kecepatan fluida
g = percepatan gravitasi bumi

h = ketinggian relatif terhadapa suatu referensi

p = tekanan fluida

ρ = densitas fluida

Persamaan di atas berlaku untuk aliran tak-termampatkan dengan asumsi-asumsi sebagai


berikut:

 Aliran bersifat tunak (steady state)


 Tidak terdapat gesekan

 Aliran Termampatkan

Aliran termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan berubahnya besaran
kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut. Contoh fluida
termampatkan adalah: udara, gas alam, dll. Persamaan Bernoulli untuk aliran termampatkan
adalah sebagai berikut:

di mana:

Q = energi potensial gravitasi per satuan massa; jika gravitasi konstan maka

Q = gh

w = entalpi fluida per satuan massa

Catatan: , di mana e adalah energi termodinamika per satuan massa,


juga disebut sebagai energi internal spesifik.
3. PENERAPAN PERSAMAAN BERNOULI

1. Penerapan Asas Bernoulli Pada Tangki Berlubang

Skema persamaan Bernoulli untuk fluida dalam tangki dan terdapat kebocoran dalam
ketinggian tertentu.

Perhatikan gambar diatas, pada titik A, kecepatan fluida turun relatif kecil sehingga dianggap
nol (v1 = 0). Oleh karena itu persamaan Bernoulli menjadi sebagai berikut.

p1 + ρgh1 + 0 = p2 +ρgh2 + ρv22


g(h1 – h2) = v2
v=

Jika h1–h2 = h, maka:


v=

Lintasan air (fluida) pada tangki berlubang

Perhatikan gambar diatas. Jika air keluar dari lubang B dengan kelajuan v yang jatuh di
titik D, maka terlihat lintasan air dari titik B ke titik D berbentuk parabola. Berdasarkan
analisis gerak parabola, kecepatan awal fluida pada arah mendatar sebesar
vBX = v = . Sedangkan kecepatan awal pada saat jatuh (sumbu Y) merupakan
gerak lurus berubah beraturan (GLBB) dengan percepatan ay = g. Berdasarkan persamaan
jarak Y = v0yt + ay t2 dengan Y = H –h, v0y = 0, dan ay = g, maka kita peroleh
persamaan untuk menghitung waktu yang diperlukan air dari titik B ke titik D sebagai
berikut.

Gerak air (fluida) pada sumbu X merupakan gerak lurus beraturan (GLB) sehingga berlaku
persamaan:
X = v0X t
Karena v0X = vBX = v = , maka:

R=X=

R=X=
R=X=
2. Penerapan Asas Bernoulli Pada Alat Penyemprot

Alat penyemprot yang menggunakan prinsip Bernoulli yang sering kita


gunakan adalah alat penyemprot racun serangga. Perhatikan gambar berikut.

Penyemprot racun serangga


Ketika kita menekan batang pengisap, udara dipaksa keluar dari tabung pompa
melalui tabung sempit pada ujungnya. Semburan udara yang bergerak dengan cepat mampu
menurunkan tekanan pada bagian atas tabung tandon yang berisi cairan racun. Hal ini
menyebabkan tekanan atmosfer pada permukaan cairan turun dan memaksa cairan naik ke
atas tabung. Semburan udara berkelajuan tinggi meniup cairan, sehingga cairan dikeluarkan
sebagai semburan kabut halus.
3. Penerapan Asas Bernoulli Pada Karburator
Karburator adalah alat yang berfungsi untuk menghasilkan campuran bahan
bakar dengan udara, campuran ini memasuki silinder mesin untuk tujuan
pembakaran. untuk memahami cara kerja karburator pada kendaran bermotor,
perhatikan gambar berikut.

Diagram sebuah karburator

Penampang pada bagian atas jet menyempit, sehingga udara yang mengalir
pada bagian ini bergerak dengan kelajuan yang tinggi. Sesuai asas Bernoulli, tekanan
pada bagian ini rendah. Tekanan di dalam tangki bensin sama dengan tekanan
atmosfer. Tekanan atmosfer memaksa bahan bakar (bensin atau solar) tersembur
keluar melalui jet sehingga bahan bakar bercampur dengan udara sebelum memasuki
silinder mesin.

4. Penerapan Asas Bernoulli Pada Venturimeter


Tabung venturi adalah venturimeter, yaitu alat yang dipasang pada suatu pipa
aliran untuk mengukur kelajuan zat cair. Ada dua venturimeter yang akan kita
pelajari, yaitu venturimeter tanpa manometer dan venturimeter menggunakan
manometer yang berisi zat cair lain.
Venturimeter Tanpa Manometer
Gambar diatas menunjukkan sebuah venturimeter yang digunakan untuk
mengukur kelajuan aliran dalam sebuah pipa. Untuk menentukan kelakuan
aliran v1 dinyatakan dalam besaran-besaran luas penampang A1 dan A2 serta
perbedaan ketinggian zat cair dalam kedua tabung vertikal h. Zat cair yang akan
diukur kelajuannya mengalir pada titik-titik yang tidak memiliki perbedaan ketinggian
(h1 = h2) sehingga berlaku persamaan berikut.

p1 – p2 = ρ(v22 – v12)
Berdasarkan persamaan kontinuitas diperoleh persamaan sebagai berikut.

A1V1 = A2v2 ⇒ v1 = atau v2 =

Jika persamaan ini kita masukan ke persamaaan p1 – p2 = ρ(v22 – v12) maka


diperoleh persamaan seperti berikut.
Pada gambar diatas terlihat perbedaan ketinggian vertikal cairan tabung
pertama dan kedua adalah h. Oleh karena itu selisih tekanan sama dengan tekanan
hidrostatis cairan setinggi h.
p1 – p2 = ρgh
Dengan menggabungkan kedua persamaan yang melibatkan perbedaan
tekanan tersebut diperoleh kelajuan aliran fluida v1.

Venturimeter Dengan Manometer


Pada prinsipnya venturimeter dengan manometer hampir sama dengan
venturimeter tanpa manometer. Hanya saja dalam venturimeter ini ada tabung U yang
berisi raksa. Perhatikan gambar berikut.

Venturimeter dengan sistem manometer

Berdasarkan penurunan rumus yang sama pada venturimeter tanpa


manometer, diperoleh kelajuan aliran fluida v1 adalah sebagai berikut.

Keterangan:
ρr : massa jenis raksa
ρu : massa jenis udara
5. Penerapan Asas Bernoulli Pada Tabung Pitot
Alat ukur yang dapat kita gunakan untuk mengukur kelajuan gas adalah
tabung pitot. Perhatikan gambar berikut.

Diagram penampang sebuah pitot

Gas (misalnya udara) mengalir melalui lubanglubang di titik a. Lubang-lubang


ini sejajar dengan arah aliran dan dibuat cukup jauh di belakang sehingga kelajuan
dan tekanan gas di luar lubang-lubang tersebut mempunyai nilai seperti halnya
dengan aliran bebas. Jadi, va = v (kelajuan gas) dan tekanan pada kaki kiri manometer
tabung pilot sama dengan tekanan aliran gas (Pa).
Lubang dari kaki kanan manometer tegak lurus terhadap aliran sehingga
kelajuan gas berkurang sampai ke nol di titik b (vb = 0). Pada titik ini gas berada
dalam keadaan diam. Tekanan pada kaki kanan manometer sama dengan tekanan di
titik b (pb). Beda ketinggian titik a dan b dapat diabaikan (ha = hb), sehingga
perbedaan tekanan yang terjadi menurut persamaan Bernoulli adalah sebagai berikut.

Perbedaan tekanan ini sama dengan tekanan hidrostatika fluida (raksa) pada
manometer.
pb – pa = ρrgh
Oleh karena itu, kecepatan aliran gas vA = v dapat dirumuskan sebagai berikut,
6. Penerapan Asas Bernoulli Pada Gaya Angkat Sayap pada Pesawat Terbang
Pesawat terbang dapat terangkat ke udara karena kelajuan udara yang melalui
sayap pesawat. Pesawat terbang tidak seperti roket yang terangkat ke atas karena aksi-
reaksi antara gas yang disemburkan roket itu sendiri. Roket menyemburkan gas ke
belakang, dan sebagai reaksinya gas mendorong roket maju. Jadi, roket dapat
terangkat ke atas walaupun tidak ada udara, tetapi pesawat terbang tidak dapat
terangkat jika tidak ada udara.
Penampang sayap pesawat terbang mempunyai bagian belakang yang lebih
tajam dan sisi bagian atas yang lebih melengkung daripada sisi bagian bawahnya.
Perhatikan gambar dibawah. Garis arus pada sisi bagian atas lebih rapat daripada sisi
bagian bawahnya. Artinya, kelajuan aliran udara pada sisi bagian atas pesawat v2 lebih
besar daripada sisi bagian bawah sayap v1. Sesuai dengan asas Bornoulli, tekanan
pada sisi bagian atas p2 lebih kecil daripada sisi bagian bawah p1 karena kelajuan
udaranya lebih besar. Dengan A sebagai luas penampang pesawat, maka besarnya
gaya angkat dapat kita ketahui melalui persamaan berikut.

Pesawat terbang dapat terangkat ke atas jika gaya angkat lebih besar daripada
berat pesawat. Jadi, suatu pesawat dapat terbang atau tidak tergantung dari berat
pesawat, kelajuan pesawat, dan ukuran sayapnya. Makin besar kecepatan pesawat,
makin besar kecepatan udara. Hal ini berarti gaya angkat sayap pesawat makin besar.
Demikian pula, makin besar ukuran sayap makin besar pula gaya angkatnya.
Supaya pesawat dapat terangkat, gaya angkat harus lebih besar daripada berat
pesawat (F1 – F2) > m g. Jika pesawat telah berada pada ketinggian tertentu dan pilot
ingin mempertahankan ketinggiannya (melayang di udara), maka kelajuan pesawat
harus diatur sedemikian rupa sehingga gaya angkat sama dengan berat pesawat (F1 –
F2) = m g.

Garis-garis arus di sekitar saya pesawat terbang


Dari gambar garis arus udara disekitar sayap peasawat terbang terlihat jelas
penerapan asas bernoulli pada desain sayap pesawat.
BAB III

SOAL DAN PEMBAHASAN

A. SOAL DAN PEMBAHASAN

Jika diperhatika pada rumus hukum bernoulli, untuk mencari perbedaan tekanan (P2-P1),
dibutuhkan v1 dan v2. Sementara itu kita belum memiliki v2. Untuk itu gunakan terlebih
dahulu rumus persamaan kontinuitas untuk mencari v2 .
*) A1.v1=A2.v2
3A. 5 m/s = 5A. v2
v2 = 3 m/s
Baru dilanjutkan dengan rumus persamaan bernoulli.

P1+ 1/2 ρ v21+ρ .g.h1 = P2+ 1/2 ρ v22+ ρ g.h2


P1- P2 = 1/2 ρ v22+ ρ g.h2 -1/2 ρ v21-ρ .g.h1
P1- P2 = 1/2 ρ v22+ ρ g.h2 -1/2 ρ v21-ρ .g.h1 (* ρ= 1000kg/m , g = 10 m/s
3 2

P1- P2 = 1/2 .1000 .9 + 100.10.2 - 1/2. 1000. 25 - 1000.10.0


P1- P2 = 12000 N/ m2

2. Untuk mengukur kecepatan aliran air pada sebuah pipa horizontal digunakan alat
seperti diperlihatkan gambar berikut ini!
Jika luas penampang pipa besar adalah 5 cm2 dan luas penampang pipa kecil adalah 3
cm2 serta perbedaan ketinggian air pada dua pipa vertikal adalah 20 cm tentukan:
a) kecepatan air saat mengalir pada pipa besar
b) kecepatan air saat mengalir pada pipa kecil

Pembahasan
Rumus kecepatan fluida memasuki pipa venturimetar pada soal di atas

v1 = A2√ [(2gh) : (A12 − A22) ]

a) kecepatan air saat mengalir pada pipa besar


v1 = A2√ [(2gh) : (A12 − A22) ]
v1 = (3) √ [ (2 x 10 x 0,2) : (52 − 32) ]
v1 = 1,5 m/s
b) kecepatan air saat mengalir pada pipa kecil
A1v1 = A2v2
(3 / 2)(5) = (v2)(3)
v2 = 2,5 m/s

3.

Pembahasan :

Dari soal diatas dapat kita ketahui


Q1 = Q2 + Q3 Karena
m 2
m3
Q2 = A2 . V2 → Q2 = 14 × 0,03 m = 0,42
s 𝑠
Q3 = Q1 − Q2 = 1 − 0,42 = 0,58 m3/s
v3 = 0,58 m3/s : 0,035 m2 =16,57 m/s
Jadi tekanan pada bagian 2 adalah ;
1 1
P1 + 2𝜌𝑣12 + 𝜌𝑔ℎ1 = P2 + 2𝜌𝑣22 + 𝜌𝑔ℎ2
karena h1 & h2 = 0 maka:
1 1
P1 + 2𝜌𝑣12 = P2 + 2𝜌𝑣22

1 kg m2 1 kg m2
300 kPa + × 1000 3 × 100 2 = P2 + 2 × 1000 3 × 196 2
2 m s m s
P2 = 350000 Pa − 98000 = 252000 Pa = 252 kPa
Tekanan pada bagian 3 :
1 1
P1 + 2𝜌𝑣12 + 𝜌𝑔ℎ1 = P3 + 2𝜌𝑣32 + 𝜌𝑔ℎ3
1 1
300000 + 2(1000)(10)2 = P3 + 2(1000)(16,57)2 + 1000(9.8)(10)

P3 = 350000 Pa − 235282 = 114718 Pa = 114,718 kPa


B. SOAL TENTATIF

1. Pipa berjari-jari 15cm disambung dengan pipa lain yang berjari-jari 5cm.
Keduanya dalam posisi horizontal. Apabila kecepatan aliran air pada pipa besar
adalah 1m/s pada tekanan 105 N/m2 dan massa jenis 1.000 kg/m3,maka tekanan
pada pipa yang kecil adalah...
2. air mengalir memelalui pipa mendatar dari penampang besar menuju pipa
berpenampang berpenampang kecil. Ketika air mengalir melalui pipa
berpenampangbesar, aliran air memiliki kecepatan 4m/s. Apabila diameter
penampang besar 5cm, sedangkan penampang kecil 2cm, serta tekanan pada
penampang besar sebesar 16 x 10^5 N/m2, tekanan pada penampang kecil sebesar
...N/m2
3. aliran air sepanjang pipa horizontal dengan luas penampang 40cm2 menuju pipa
dengan diameter lebih kecil dengan luas penampang 15cm2. Ketika air memasuki
pipa dengan diameter besar, air memiliki kecepatan 3 m/s. Jika tekanan di bagian
pipa besar 5 x 10^-4 pa, maka besar tekanan air pada bagian pipa dengan
penampang kecil sebesar... kPa
4. sebuah pipa lurus menuju dua macam penampang, masing-masing 0,1 m2 dan
0,05 m2. Pipa tersebut diletakan miring ,sehingga penampang kecil berada 2m
lebih tinggi dari pada penampang besar. Tekanan air pada penampang kecil adalah
2 x 10^5 Pa. Dan laju air pada penampang besar 5m/s . tentukanlah laju air dalam
penampang kecil dan tekanan air pada penampang besar
5. sebuah tangki dengan tinggi 2m diletakkan diatas penyangga setinggi 8m. Pada
permukaan samping bawah tangki terdapat lubang kecil. Kemudian tangki diisi
penuh dengan air dan air mengalir keluar melalui lubang kecil tersebut. Jarak
mendatar terjauh yang dapat dicapai oleh aliran air yang keluar dari tangki
tersebut adalah..
6. pesawat terbang modern dirancang untuk gaya angkat kira-kira 1300N/m2.
Penampang sayap ,anggap udara mengalir melalui sayap sebuah pesawat terbang
dengan garis arus aliran udara. Jika kecepatan aliran udara yang melalui bagian
yang lebih rendah adalah 100m/s. Berapa kecepatan aliran udara disisi atas sayap
untuk mengalirkan gaya angkat sebesar 1300 N/m2 pada tiap sayap.
7. setiap sayap sebuah pesawat terbang memiliki luas penampang 25 m2. Jika
kelajuan udara bagian atasnya 70m/s. Tentukanlah berat pesawat itu. Anggap
pesawat terbang mendatar pada kelajuan tetap pada ketinggian dimana massa jenis
udara sama dengan 1 kg/m2,juga anggap semua gaya angkat dihasilkan oleh
kedua sayap)
BAB IV
PENUTUP
1. KESIMPULAN

1. Persamaan bernouli merupakan konsep dari asas bernouli yang berasal dari
persamaan kontinuitas. Persamaan yang digunakan dalam asas bernouli adalah
tekanan(p), kecepatan aliran(v), dan ketinggian(h).

2. Macam macam dari bentuk persamaan bernouli yaitu mulai dari aliran tak-
termampatkan (incompressible flow), dan yang lain adalah untuk fluida termampatkan
(compressible flow). Serta terdapat juga fluida yang bergerak dan fluida yang
mengalir horizontal.

3. Penerapan Persamaan Bernoulli, antara lain:

a. Penerapan Asas Bernoulli pada tangki berlubang;

b. Penerapan Asas Bernoulli pada alat penyemprot;

c. Penerapan Asas Bernoulli pada karburator;

d. Penerapan Asas Bernoulli pada venturimeter;

e. Penerapan Asas Bernoulli pada tabung pitot;

f. Penerapan Asas Bernoulli pada gaya angkat sayap pada pesawat terbang;

g. Penerapan Asas Bernoulli pada tekanan hidrostatis;dan

h. Penerapan Asas Bernoulli pada tekanan stagnasi.


DAFTAR PUSTAKA

https://datenpdf.com/queue/127871761-aliran-fluidapdf_pdf?queue_id=-1

http://fisikaituasyik.weebly.com/hukum-bernaulli.html

http://cpengertian.blogspot.com/2013/01/asas-bernouli-pengertian-dan-rumus.html

http://fisikazone.com/penerapan-asas-bernoulli/

http://herusantoso17.blogspot.com/2012/11/persamaan-bernoulli_4439.html

http://www.marthamatika.com/2017/01/contoh-soal-dan-pembasan-persamaan.html

Anda mungkin juga menyukai