Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai umat Islam yang taat dalam memenuhi perintah-perintah
agama Islam sesuai dengan Al-quran dan hadist-hadist, maka wajib hukumnya
bagi umat Islam untuk mennutut ilmu setinggi-tingginya baik itu ilmu
pengetahuan dalam teknologi, sosial, dan agama. Sekarang ini banyak
masyarakat umum yang hanya mengerti bahwa selama ini yang menemukan
pengetahuan-pengetahuan tinggi adalah bangsa Eropa, tetapi sebenarnya adalah
tokoh-tokoh Islam pada masa itu.
Dalam bahasa Arab, pengetahuan digambarkan dengan istilah al- ilm,
diambil dari kata ‘alamah, yang berarti “tanda”, “simbol”, atau ”lambang”,
yang dengannya sesuatu itu dapat dikenal. Tapi alamah juga berarti
pengetahuan, lencana, karakteristik, petunjuk dan gejala. Karenanya ma’lam
(ma’alim) berarti juga petunjuk jalan, Dapat dikatakan bahwa ilmu
pengetahuan dianggap dapat menunjukkan jalan menuju kesejahteraan dan juga
menerangi kehidupan umat manusia, yang jika Berjaya ilmu pengetahuan maka
sejahteralah kehidupan pada saat itu, apabila ilmu pengetahuan tidak
berkembang maka kehidupan akan menjadi tertutup, primitif dan tidak
berkembang pula.
Islam pernah mengalami kejayaan di dalam ilmu pengetahuan di masa
lalu, Tokoh-tokoh Islam pada masa itu sangat membawa agama Islam pada
masa kejayaan yang sangat tinggi. Latar belakang penulis dalam menulis
makalah ini adalah untuk memberikan informasi tentang agama Islam sebagai
pelopor dalam ilmu pengetahuan pada masa itu. Pada peradaban kejayaannya
Islam masuk ke Eropa, dan bangsa-bangsa Eropa yang pada waktu itu sangat
primitif, kemudian tertolong dengan kedatangan tokoh-tokoh Islam tersebut.
Itulah bukti kekuatan ilmu pengetahuan terhadap kesejahteraan umat. Pada
masa Napoleon Bonaparte ke Mesir agama Islam mulai jatuh, dan ilmu
pengetahuan-pengetahuan yang sebelumnya ditemukan oleh tokoh-tokoh Islam

1
dilanjutkan oleh bangsa-bangsa Eropa, sehingga yang terkenal sebagai para
penemu adalah bangsa Eropa. Dan hal ini menandai kemunduran
pengembangan ilmu pengetahuan dalam umat islam.

B. Rumusan Masalah
a. Kapan zaman kejayaan Islam di bidang IPTEKS terjadi?
b. Apa sebab-sebab kemajuan Islam di bidang IPTEKS?
c. Apa sebab-sebab kemunduran Islam di bidang IPTEKS?
d. Bagaimana upaya-upaya kebangkitan kembali umat islam dalam bidang
IPTEKS?

C. Tujuan
a. Mengetahui zaman kejayaan Islam di bidang IPTEKS terjadi.
b. Mengetahui sebab-sebab kemajuan Islam di bidang IPTEKS.
c. Mengetahui sebab-sebab kemunduran Islam di bidang IPTEKS.
d. Mengetahui upaya-upaya kebangkitan kembali umat islam dalam bidang
IPTEKS.

D. Manfaat
Dalam penulisan makalah ini diharapkan pembaca mendapatkan ilmu
mengenai karya monumental umat islam dalam IPTEKS.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Zaman Kejayaan Umat Islam Dalam Ipteks


Masa kejayaan itu bermula saat Rasulullah mendirikan pemerintahan
Islam, yakni Daulah Khilafah Islamiyah di Madinah. Di masa Khulafa as-
Rasyiddin ini Islam berkembang pesat.
Andalusia, yang menjadi pusat ilmu pengetahuan di masa kejayaan
Islam, telah melahirkan ribuan ilmuwan, dan menginsiprasi para ilmuwan
Barat untuk belajar dari kemajuan iptek yang dibangun kaum muslimin.
Terjemahan buku-buku bangsa Arab, terutama buku-buku keilmuan hampir
menjadi satu-satunya sumber-sumber bagi pengajaran di perguruan-perguruan
tinggi Eropa selama lima atau enam abad.
Fakta sejarah menjelaskan antara lain, bahwa Islam pada waktu
pertama kalinya memiliki kejayaan, bahwa ada masanya umat Islam memiliki
tokoh-tokoh seperti Ibnu Sina di bidang filsafat dan kedokteran, Ibnu Khaldun
di bidang Filsafat dan Sosiologi, Al-jabar dll. Islam telah datang ke Spanyol
memperkenalkan berbagai cabang ilmu pengetahuan seperti ilmu ukur, aljabar,
arsitektur, kesehatan, filsafat dan masih banyak cabang ilmu yang lain lagi.
Kekhilafahan Abbasiyah tercatat dalam sejarah Islam dari tahun 750-
1517 M/132-923 H. Diawali oleh khalifah Abu al-’Abbas as-Saffah (750-754)
dan diakhiri Khalifah al-Mutawakkil Alailah III (1508-1517). Dengan rentang
waku yang cukup panjang, sekitar 767 tahun, kekhilafahan ini mampu
menunjukkan pada dunia ketinggian peradaban Islam dengan pesatnya
perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di dunia Islam. Di era ini,
telah lahir ilmuwan-ilmuwan Islam dengan berbagai penemuannya yang
mengguncang dunia. Sebut saja, al-Khawarizmi (780-850) yang menemukan
angka nol dan namanya diabadikan dalam cabang ilmu matematika, Algoritma
(logaritma). Ada Ibnu Sina (980-1037) yang membuat termometer udara untuk
mengukur suhu udara.

3
Baghdad merupakan sebuah kota indah yang dikerjakan oleh lebih
dari 100.000 pekerja dibawah kepemimpinan hajaj ibn arthal dan amran ibn
wadiah. Kota Baghdad dikelilingi oleh dua kota satelit yaitu Rushafah dan
Karakh. Baghdad sendiri didirikan pada masa Khaligah Abbasiyah kedua, Al
mashur, tepatnya tahun 762 M. ditengah kota terletak istana khalifah yang
dikenal dengan al qashr al-zanabi yang berarti istana emas.
Sejak awal berdiri, kota Baghdad sudah menjadi pusat peradaban dan
kebangkitan ilmu pengetahuan dalam islam. Baghdad menjadi kota inteletual
bahkan bisa dikatakan sebagai mercusuar masyarakat islam saat itu. Al Mansur
memerintahkan agar buku ilmiah dan kesusasteraan dari bahasa asing seperti
india, yunani, lama, latin, Persia, dan Syria, diterjamahkan kedalam bahasa
arab. Tidak heran bahwa penuntut ilmu dan kesusastraan berbondong-bondong
dating ke kota Baghdad.
Puncak keemasan kota Baghdad terjadi pada zaman khalifah harun al-
rasyid (786-809M) dan anaknya al ma’mun (813-833M). dua khalifah terkenal
sangat memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan. Dalam pemerintahan
dua khalifah ini Baghdad menjadi kota yang memancarkan sinar kebudayaan
dan intelektual, dll.
Khalifah al-ma’mun sendiri memiliki perpustakaan yang dipenuhi
dengan beribu ribu buku ilmu pengetahuan. Bait al-hikmah selain itu, terdapat
banyak akademi, sekolah tinggi, dan sekolah biasa yang berdiri dikota
Baghdad. Dua yang terpenting adalah perguruan nizhamiyyah yang didirikan
pada abad ke 11 M oleh nizman al-mulk wazir dari sultan saljuk yang tercatat
seabagi pelopor bidang pendidikan sebagaimana madrasah sekarang.
Spanyol dapat ditaklukkan oleh islam pada zaman dinasti umayyah
tepatnya khalifah al-walid (705-715M). dalam menaklukkan wilayah ini,
setidaknya terdapat tiga pahlawan islam yang paling berjasa memimpin
pasukan ke wilayah tersebut. Ketiga pemimpin islam yang menyeberangi selat
antara maroko dan benua eropa adalah tharif ibn malik, thariq ibn ziyad dan
musa ibn nushair. Kemajuan Intelektual meliputi Filsafat, Sains, Fikih, Musik
dan kesenian, Bahasa dan sastra. Kemegahan pembangunan fisik seperti masjid

4
cardova dan istana Alhambra yang merupakan hasil arsitekstur yang
mengagumkan sampai sekarang.

B. Sebab Sebab Kemajuan Umat Islam Dalam Bidang Ipteks


Islam mengalami kebangkitan dalam bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi. Masa di mana Islam menjadi sebuah peradaban modern. Peradaban
yang dibangun untuk kesejahteraan umat manusia di muka bumi ini. Masa
kejayaan itu bermula saat Rasulullah mendirikan pemerintahan Islam, yakni
Daulah Khilafah Islamiyah di Madinah. Di masa Khulafa as-Rasyiddin ini
Islam berkembang pesat. Adapun beberapa penyebab kemajuan umat islam
dibidang ipteks.
a. Ajaran reformasi islam, dalam ajaran islam khususnya yang tercantum
dalam al quran dan al sunnah, terdapat kekuatan yang luar biasa bagi
seorang muslim untuk melakukan perubahan. Dorongan ajaran islam untuk
melakukan reformasi kemajuan peradaban islam. Selain ditanamkan oleh
nabi Muhammad SAW, semangat berkemajuan ini termaktub dalam ayat al-
quran , kitab suci yang menjadi dasar dan sumber peradaban islam.
b. Perkembangan kekuasaan islam yang meliputi daerah menuntut adanya
keselarasan beradaptasi dengan tantangan zaman. Dengan bertambahnya
umat islam diberbagai daerah maka dibuatlah berbagai aturan
keorganisasian dari yang terendah sampai pada jabatan dan fungsi tertentu,
seperti departemen politik, social, ekonomi, keuangan, dll.
c. Perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman nabi Muhammad saw, para
sahabat berlomba lomba menuntut lmu keberbagai tempat, sehingga lahirlah
berbagai ilmu pengetahuan secara cepat. Gerakan ilmu pengetahuan dimulai
dengan kebebasan para ulama dan ilmuwan mempelajari dan menyebarkan
ilmu pengetahuan bahkan khalifah memberikan fasilitas, sehingga lahirlah
para ahli dalam bidang filsafat, kimia, kedokteran, dll.
d. Kebebasan berpikir sebagai hak asasi manusia diakui sepenuhnya. Pada
waktu itu akal dan pikiran dibebaskan benar-benar dari belenggu taklid, hal

5
mana menyebabkan orang sangat leluasa mengeluarkan pendapat dalam
segala bidang, termasuk bidang aqidah, falsafah, ibadah dan sebagainya.
e. Para menteri keturunan Persia diberi hak penuh untuk menjalankan
pemerintahan, sehingga mereka memegang peranan penting dalam membina
tamadun/peradaban Islam. Mereka sangat mencintai ilmu dan
mengorbankan kekayaannya untuk memajukan kecerdasan rakyat dan
meningkatkan ilmu pengetahuan, sehingga karena banyaknya keturunan
Malawy yang memberikan tenaga dan jasanya untuk kemajuan Islam.

C. Sebab Sebab Kemunduran Umat Islam Dalam Bidang Ipteks


Pada saat ini perkembangan teknologi sangatlah pesat. Perkembangan
teknologi menjadi lebih mudah dan lebih di era digitalisasi.
Penemu peralatan pendukung digitalisasi bukanlah orang muslim.
Penemu komputer adalah Charles Babbage seorang seorang matematikawan
dari Inggris yang pertama kali mengemukakan gagasan tentang komputer yang
dapat deprogram. Penemu laptop Adam Osborne yaitu warga inggris yang
lahir di Thailand.
Dari dua tokoh penemu diatas, mereka bukanlah seorang muslim.
Muslim tidak lagi menjadi pelopor dan penemu dalam perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Pada zaman kejayaan Muslim, banyak orang
Muslim yang menjadi ilmuwan dan menemukan suatu perkembangan
keilmuwan. Sebagai contoh adalah Al Khawarizmi, ia adalah seorang muslim
penemu konsep matekmatika, aljabar.
Matematika, merupakan dasar dari teknologi komputer. Namun,
penemu komputer bukanlah orang muslim. Hal ini merupakan salah satu
contoh kalahnya orang-orang muslim dalam perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi saat ini. Orang muslim tak lagi berjaya seperti zaman dahulu.
Syakin Arsalan adalah seorang pemikir asal Libanon (1869-1946).
Menurut Syakin Arsalan ada dua factor yang menjadi penyebab mundurnya
islam dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Pertama bangsa-bangsa
non-Muslim maju karena mereka tetap berpegang pada tradisi keagamaan

6
mereka sendiri. Arsalan menyebut dua contoh: Jepang dan Eropa, simbol
kemajuan dunia pada awal abad ke-20. Dua dunia itu maju tanpa harus
mengabaikan tradisi keagamaan mereka. Kedua, bangsa itu maju karena kerja
keras untuk meraih kemajuan, terutama dalam bidang ilmu pengetahuan.
Didalam buku pendidikan kemuhammadiyahan (2008) terdapat
beberapa penyebab yang menjadi faktor kemunduran islam dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi.
a. Jauhnya umat muslim untuk berpegang teguh pada Al-Quran dan As-
Sunnah. Padahal Nabi Muhammad secara nyata mewasiatkan agar kita
senantiasa berpegang teguh kepada kedua warisan suci tersebut. Hanya
dengan bersikap demikianlah kita tidak bakal menjadi tersesat dari jalan
lurus yang Allah telah berikan bagi orang-orang beriman.
Rasulullah bersabda, "Telah aku tinggalkan untuk kalian, dua perkara
yangkalian tidak akan sesat selama kalian berpegang teguh dengan
keduanya; Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya." (HR. Malik).
b. Kesadaran orang barat akan arti penting penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi bagi peningkatan kesejahteraan rakyat sangat tinggi. Oleh karena
itu, orang barat ingin mengambil alih kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi dari umat islam, karena pada abad ke 9 - abad ke 13 M umat islam
dengan menguasai iptek bisa lebih baik kesejahteraannya dari pada oranga
barat, sehingga mereka berusaha untuk merebut kemajuan iptek dari umat
islam.
c. Orang barat yang pada umumnya beragama Nasrani, ingin menunjukan pula
bahwa melalui agama Nasrani merekapun dapat maju dalam bidang iptek
sejajar dengan umat islam. Akan tetapi dalam perkembangan selanjutnya
setelah mereka mendapatkan kemajuan dalam bidang iptek, mereka justru
mulai menjauh dari agama mereka. Mereka menjadi sekuler. Urusan agama
berjalan sendiri, begitu pula dengan iptek. Mereka mungkin menganggap
bahwa agama Nasrani dengan kitab Injil, justru menjadi penghalang bagi
kemajuan iptek. Mungkin hal ini disebabkan kerena banyak penemuan-
penemuan badu dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak

7
sesuai dengan ayat-ayat dalam Kitab Injil. Misalkan tentang terbentuknya
alam semesta ini, seperti yang tertulis dalam Kitab Injil tidak sesuai dengan
teori dan kenyataan yang ada. Peredaran bumi dan planet-planet
mengelilingi matahari, bertentangan dengan teori yang ada dalam Kitab
Injil. Ingat ketika Galileo Galilei mengumumkan teori tentang peredaran
bumi dan planet-planet mengelilingi matahari ditentang oleh gereja, karena
tidak sesuai dengan Bibel. Begitu pula dengan Nicolas Copernicus
mengumumkan teori tentang “heliocentris”, yaitu bumi berputar
mengelilingi matahari dan matahari sebagai pusat peredaran, juga ditentang
oleh gereja. Kedua ilmuan tersebut akhirnya dihukum mati oleh gereja.
Orang-orang barat yang berjiwa petualang berusaha menemukan “benua”
baru, sehinggga mereka berusaha berlayar denan route yang tidak lazim,
seperti yang dilakukan oleh Amerigo Vespuci dan Columbus pada tahun
1492 ke benua Amerika. Vasco de Gama pada tahun 1407 berlayar ke
Tanjung Pengaharapan. James Cook pada tahun 1770 pergi berlayar ke
Australia dan New Zealand serta kepulauan Pasifik. Penemuan-penemuan
benua baru tersebut ikut mempengaruhi route perdagangan yang berdampak
terhadap negara-negara Islam pada waktu itu. Route perdagangan yang
semula Syria dan Mesir ramai dikunjungi pedagang-pedagang dari India dan
dari Eropa, setelah penemuan route (benua) baru, Mesir dan Syria jadi sepi
yang mengakibatkan sumber pendapatan negeri-negeri Islam jadi berkurang
banyak.
d. Orang-orang barat sengaja menghancurkan observatorium Islam yang
didirikan oleh Taqi Al Din di Konstantinopel pada tahun 1580, menjadikan
Islam kehilangan sumber pengetahuan dan pengamatan bintang (astronomi)
yang sudah sangat maju pada masa itu. Ironisnya, pada waktu yang sama
sekitar tahun 1580 juga, orang barat baru pertama kali membangun
observatoriumnya oleh Tycho Brace. Perlu dicatat bahwa Islam telah
memiliki observatorium pertama kali yang dibangun pada tahun 500-an M
di Ulugh Beg (Samarkand). Jadi orang islam sudah lebih dahulu maju 1000
tahun dari orang barat dalam hal pengerahuan tentang astronomi.

8
e. Perjanjian perdagangan antara Sultan Sulaiman I (dinasti Utsmani) dari
Turki dan Inggris, yang pada mulanya untuk meringankan Turki
mengimport barang-barang dari Inggris dan negara-negara Eropa lainnya,
tapi lama-kelamaan ekonomi Turki banyak tergantung pada ekonomi Eropa.
Terlebih lagi dengan adanya revolusi industri di Inggris dan di negara-
negara Eropa lainnya, produk barang jadi dari Eropa makin membanjiri
negara-negara islam dan keadaan ini juga makin mempengaruhi ekonomi
negara-negara islam lainnya.Ketergantungan negara-negara islam terhadap
ekonomi Eropa lama kelamaan menjadi suatu bentuk ketergantungan dalam
bidang pemerintahan. Inilah awal mula pemerintahan kolonialisme barat
terhadap negara-negara islam. Akibat kolonialisme barat, maka negara-
negara islam yang pada mulanya bersatu dari Maroko sampai ke Pakistan,
kemudian terpecah belah menjadi negara-negara kecil berdasarkan
feodalisme, kesultanan , kerajaan dan keemiratan yang antara satu dengan
lainnya saling bersaing, bahkan sampai bermusuhan. Politik pecah belah,
devide et impera, telah melumpuhkan kejayaan islam pada masa lalu.
f. Akibat kolonialisme negara-negara islam yang semula menggunakan bahasa
Arab sebagai bahasa nasionalnya, mulai terdesak oleh bahasa penjajah.
Keadaan ini sedikit banyak telah menjauhkan mereka dari Al Qur’an,
padahal Al Qur’an adalah juga sumber ilmu pengetahuan dan teknologi.
g. Akibat kolonialisme stabilitas politik dan kemakmuran ekonomi negara-
negara islam mulai menurun, padahal stabilitas politik dan kemakmuran
merupakan akar bagi berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal
ini lebih diperpapah lagi dengan munculnya kapitalisme barat.

D. Upaya-Upaya Kebangkitan Kembali Umat Islam Dalam Bidang Ipteks


Benturan-benturan antara Islam dengan kekuatan Eropa menyadarkan
umat Islam bahwa jauh tertinggal dengan Eropa dan yang merasakan pertama
persoalan ini adalah kerajaan Turki Usmani yang langsung menghadapi
kekuatan Eropa yang pertama kali. Kesadaran tersebut membuat penguasa dan
pejuang-pejuang Turki tergugah untuk belajar dari Eropa. Guna pemulihan

9
kembali kekuatan Islam, maka mengadakan suatu gerakan pembaharuan
dengan mengevaluasi yang menjadi penyebab mundurnya Islam dan mencari
ide-ide pembaharuan dan ilmu pengetahuan dari barat.
Gerakan pembaharuan tersebut antara lain Gerakan Wahhabiyah yang
diprakarsai oleh Muhammad ibn Abdul Wahhab (1703-1787 M) di Arabia,
Syah Waliyullah (1703-1762) M di India dan Gerakan Sanusiyyah di Afrika
Utara yang dikomandoi oleh Said Muhammad Sanusi dari Al Jazair Gerakan
penerjemahan karya-karya Barat kedalam bahasa Islam dan pengiriman para
pelajar muslim untuk belajar ke Eropa dan Inggris dalam gerakan pembaharuan
sangat lekat dengan politik. Ide politik yang pertama muncul yaitu Pan
Islamisme atau persatuan Islam sedunia yang digencarkan oleh gerakan
Wahhabiyah dan Sanusiyah, setelah itu diteruskan dengan lebih gencar oleh
tokoh pemikir Islam yang bernama Jamaluddin Al Afghani (1839-1897).
Menurut Jamaluddin, untuk pertahanan Islam, harus meninggalkan
perselisihan- perselisihan dan berjuang dibawah panji bersama dan juga
berusaha membangkitkan semangat lokal dan nasional negeri-negeri islam.
Dengan ide yang demikian, ia dikenal atau mendapat julukan bapak
nasionalisme dalam Islam. Gagasan atau ide Pan Islamisme yang digelorakan
oleh jamaluddin disambut oleh Raja Turki Usmani yang bernama Abd. Hamid
II (1876-1909) dan juga mendapat sambutan yang baik di negeri-negeri Islam.
Akan tetapi setelah Turki Usmani kalah dalam perang dunia pertama dan
kekhalifahan dihapuskan oleh Musthofa Kemal seorang tokoh yang
mendukung gagasan nasionalisme, rasa kesetiaan kepada Negara kebangsaan.
Di Wilayah Mesir, Syiria, Libanon, Palestina, Hijaz, irak, Afrika
Utara, Bahrein dan Kuwait, nasionalismenya bangkit dan nasionalisme tersebut
terbentuk atas dasar kesamaan bahasa. Dalam penyatuan Negara arab dibentuk
suatu liga yang bernama Liga Arab yang didirikan pada tanggal 12 Maret 1945.
Di India dibentuk gerakan nasionalisme yang diwakili oleh Partai Kongres
Nasional India dan juga dibentuk komunalisme yang digagas oleh
Komunalisme Islam yang disuarakan oleh Liga Muslimin yang merupakan
saingan bagi Partai Kongres nasional. Di India terdapat pembaharu yang

10
bernama Sayyid Ahmad Khan (1817-1898), Iqbal (1876-1938) dan
Muhammad Ali Jinnah (1876-1948).
Dan upaya-upaya yang mendukung kembali kemajuan umat islam di
bidang sains dan teknologi. Terdapat dalam Al-Qur’an sendiri adat 750 ayat-
ayat kauniyah atau hampir seperdelapan kandungan Al-Qur’an yang
mengingatkan kaum Muslimin agar senantiasa mempelajari alam semesta dan
terus berfikir dengan menggunakan penalaran yang sebaik-baiknya. Dalam Al-
Qur’an juga terdapat 32 surah yang membahas fenomena alam dan materi. Jika
umat Islam menginginkan dirinya sebagai unggul dalam pengaturan global,
maka mau tidak mau umat Islam harus mampu mengejar ketertinggalannya di
bidang iptek. Di samping itu, umat Islam harus mempunyai kesadaran ruhiyah
yang tinggi serta motivasi yang kuat dalam mengkaji Al-Qur’an.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kaum muslimin, pernah memiliki kejayaan di masa lalu. Masa di
mana Islam menjadi contoh sebuah peradaban modern. Peradaban yang
dibangun untuk kesejahteraan umat manusia di muka bumi ini. Masa kejayaan
itu bermula saat Rasulullah mendirikan pemerintahan Islam, yakni Daulah
Khilafah Islamiyah di Madinah. Di masa Khulafa as-Rasyiddin ini Islam
berkembang pesat.
Pada masa pemerintahan dinasti Usmaniyah di Barat disebut Ottoman
yang kekuatan militernya berhasil memperluas kekuasaan hingga ke Eropa,
yaitu Wina hingga ke selatan Spanyol dan Perancis. Kekuatan militer laut
Usmaniyah sangat ditakuti Barat saat itu, apalagi mereka menguasai Laut
Tengah.
Kejatuhan Islam ke tangan Barat dimulai pada awal abad ke-18. Umat
Islam mulai merasa tertinggal dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
setelah masuknya Napoleon Bonaparte ke Mesir. Saat itu Napoleon masuk
dengan membawa mesin-mesin dan peralatan cetak, ditambah tenaga ahli.
Dinasti Abbasiyah jatuh setelah kota Baghdad yang menjadi pusat
pemerintahannya diserang oleh bangsa Mongol di bawah pimpinan Hulagu
Khan. Di sisi lain, tradisi keilmuan itu kurang berkembang pada kekhalifahan
Usmaniyah. Tanggal 3 Maret 1924, khilafah Islamiyah resmi dihapus dari
konstitusi Turki. Sejak saat itu tidak ada lagi negara yang secara konsisten
menganut khilafah Islamiyah. Terjadi gerakan sekularisasi yang dipelopori
oleh Kemal At-Taturk, seorang Zionis Turki.

B. Saran
Kepada yang membaca makalah ini, harapan dapat memahami materi
mengenai karya monumental umat islam dalam iptek yang terdiri atas zaman
kejayaan islam dalam ipteks, sebab kemanjuan dan kemunduran islam dalam
ipteks, serta upaya kebangkitan islam dalam ipteks.

12
DAFTAR PUSTAKA

Wisnu, Arya. Melacak Teori Einstein dalam Al Qur'an. Baiquni, A. Al Qur’an, Ilmu
Pengetahuan, dan Teknologi PT Dana Bhakti Prima Yasa. Yogyakarta. 1996. Farhana.
Peradaban Islam Masa Dinasti Abbasiyah; Kebangkitan dan Kemajuan. Media
ilmu.Henra G. Kemunduran Umat Islam dan Sains dan Teknologi
www.hendragalus.wordpress.com Uli dan Rio L. Dulu Islam Pernah Berjaya
www.swaramuslim.net Solihin. O. Sejarah Kejayaan Islam
www.gaulislam.com

13

Anda mungkin juga menyukai