Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sinar gamma sebenarnya hampir sama dengan sinar X , hanya saja sinar X lebih lemah.
Sinar gamma ini dihasilkan oleh suatu bahan radioaktif. Sinar gamma adalah termasuk sinar
yang tidak dapat dilihat oleh mata, untuk itu perlu adanya detektor. Detektor yang digunakan
adalah NaI (Tl), detektor ini juga digunakan untuk sinar x, hanya saja detektor untuk gamma
lebih tebal sedikit. Cara kerja dari detektor ini adalah: Apabila sinar gamma mengenai
detektor NaI(Tl) maka akan terjadi tiga efek, yaitu efek fotolistrik, efek compton dan
bentukan pasangan. Efek fotolistrik terjadi apabila ada sinar gamma yang mengenai elektron
d kulit K dari sebuah atom maka elektron tersebut akan kosong sehingga akan diisi oleh
elektron dari kulit yang lain, transisi ini yang menyebabkan terjadinya efek fotolistrik.
Efek compton adalah efek yang terjadi apabila sinar gamma (dalam hal ini) mengenai
elektron bebas atau elektron terluar dari suatu atom yang dianggap daya ikatnya sangatlah
kecil sehingga sama dengan elektron bebas. Apabila sinar gamma memancar ke elektron
bebas ini maka akan terjadi hamburan, yang disebut hamburan compton. Sedangkan Efek
bentukan pasangan terjadi ketika sinar gamma melaju di dekat inti atom sehingga akan
terbentuk pasangan positron dan elektron, syaratnya tenaga sinar haruslah cukup.
Dari ketiga efek tersebut, efek comptonlah yang paling kuat hal ini diakibatkan karena
tenaga yang digunakan untuk melepas elektron juga yang lebih besar. Dan dari ketiga efek
tersebut menghasilkan sintilasi atau pancaran cahaya, pancaran cahaya ini akan diteruskan ke
fotokatoda yang dapat menguraikan cahaya ini menjadi elektron -elektron. Elektron ini masih
lemah maka harus dikuatkan lagi dayanya oleh pre amplifier, dan dikuatkan tinggi pulsa
dengan amplifier. Lalu elektron tadi dimasukkan ke PMT yang terdiri dari tegangan
bertingkat dan banyak katoda, keluaran dari PMT menjadi berganda. Kemudian melalui
counter nilai cacahnya dapat diketahui.
Yang perlu diketahui bahwa dalam spektroskopi gamma juga dicari resolusi tenaganya.
Ternyata semakin kecil resolusinya semakin bagus data yang diperoleh dan semakin besar
resolusinya maka semakin tidak valid data yang diperoleh.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sinar Gamma
Sinar gamma mungkin terdengar asing bagi kita karena bentuknya yang berupa
sinar (radiasi) dan juga karena sinar gamma hanya dapat kita temukan pada proses nuklir.
Mungkin yang sering kita dengar adalah sinar gamma untuk pengobatan kanker, tumar,
dan penyakit lainnya. Tapi Taukah anda tentang sinar gamma?
Sinar gamma adalah adalah sebuah bentuk berenergi dari radiasi elektromagnetik
yang diproduksi oleh radioaktivitas atau proses nuklir atau subatomik lainnya seperti
penghancuran elektron-positron. Sinar gamma hampir sama seperti Sinar-X keras
karena bermulai dari energi 10 keV/ 2,42 EHz/ 124 pm dimana diketahui subatomik
lainnya seperti penghancuran elektron-positron. Sinar gamma hampir sama seperti Sinar-
X keras karena bermulai dari energi 10 keV/ 2,42 EHz/ 124 pm dimana diketahui bahwa
Sinar-X keras juga memiliki radiasi elektromagnetik dari sekitar 10 keV sampai beberapa
ratus keV. Namun yang membedakan adalah sumbernya. Sinar Gamma diproduksi oleh
transisi energi karena percepatan elektron. Karena beberapa transisi elektron
memungkinkan untuk memiliki energi lebih tinggi dari beberapa transisi nuklir, ada
tumpang-tindih antara apa yang kita sebut sinar gama energi rendah dan sinar-X energi
tinggi.
Sinar Gamma yaitu suatu gelombang elektromagnetik yang seringkali
dilambangkan dengan huruf γ. Didalam spektrumnya letaknya pada tingkatan dengan
frekuensi paling besar yakni 1020 Hz sampai dengan 1025 Hz atau dengan panjang
gelombang paling pendek yakni 10-17m sampai dengan 10-12m. Dengan kata lain sinar
gamma merupakan suatu bentuk energi radiasi elektromagnetik yang diproduksi oleh
radioaktivitas atau proses nuklir atau subatomik lainnya seperti penghancuran elektron-
positron.
Pada sinar gamma ini akan membentuk spectrum elektromagnetik energy-
tertinggi. Mereka seringkali didefinisikan bermulai dari energi 10 keV / 2.42 EHz / 124
pm, meskipun radiasi elektromagnetik dari sekitar 10 ke V sampai beberapa ratus ke V
juga dapat menunjuk kepada sinar x keras. Untuk perlu diketahui bahwa tidak ada
perbedaan fisikal antar sinar gamma dan sinar x dari energi yang sama mereka ialag dua
nama untuk radiasi elektromagnetik yang sama, sama seperti sinar matahari dan sinar
bulan ialah dua nama untuk cahaya tampak.
Namun gamma dibedakan dengan sinar X dari sumber mereka. Sinar gamma ialah
istilah untuk radiasi elektromagnetik energy-tinggi yang diproduksi oleh transisi energy
karena percepatan elektron. Karena beberap transisi elektron memungkinkan untuk
memiliki energi lebih tinggi dari beberapa transisi nuklir, ada tumpang tindih antara apa
yang kita sebut sinar gamma energy rendah dan sinar-X energi tinggi.
2.2 Sejarah Penemuan Radiasi Gamma
Apa itu radiasi gamma? Radiasi gamma adalah jenis radiasi dengan tingkat energy
tertinggi dari semua radiasi yang diketahui saat ini. Serupa dengan sinar X, sinar gamma
juga bisa melewati berbagai bahan bahkan yang terpadat sekalipun, sehingga dapat
digunakan untuk berbagai macam keoerluan.
Penemuan radiasi gamma dari penemuan yang dilakukkan oleh ilmuwan Perancis Henri
Becquerel, dan pasangan suami istri, Pierre Curie-Marie Curie pada akhir tahun 1890-an.
Mereka melakukan eksperimen dengan menggunakan bahan-bahan aktif seperti, uranium,
polonium, dan radium, yang mengarah pada penemuan pertama sinar radioaktivitas
dengan tingkat energy yang sangat tinggi.

Sebelumnya, jenis radiasi yang dikenal saat itu adalah radiasi alpha dan beta, sehingga
penemuan mereka merupakan jenis radiasi baru yang menambah koleksi radiasi yang
berhasil diketahui. Radiasi itu selanjutnya dinamakan radiasi gamma yang tersusun dari
partikel foton berenergi tinggi. Radiasi gamma mempunyai sifat:

1. Radiasi dengan panjang gelombang pendek dan frekuensi tinggi


2. Tidak terbelokkan dalam medan magnet
3. Energy yang paling besar
4. Daya tembus terkuat
Meskipun sungguh ironis, pada akhirnya banyak ilmuwan yang bekerja dibidang
penelitian radiasi gamma harus menderita penyakit akibat radiasi partikel. Karena pada
saat itu peralatan pelindung radiasi masih sangat minim dan para ilmuwan belum
mengetahui akibat yang dtimbulkan radiasi partikel bagi kesehatan.
2.3 Pengaruh Radiasi Gamma
Radiasi gamma mulai giat diteliti selama Perang Dunia II, hingga menghasilkan senjata
pemusnah massal, nuklir. Dari ledakan nuklir yang pernah terjadi, sinar gamma
merupakan efek yang paling besar yang dihasilkan oleh sebuah ledakan nuklir.
Selanjutnya, sinar gamma mulai digunakan dalam berbagai kegiatan, seperti; pengobatan
kanker melalui radiasi, pelacakan aliran fluida, pencarian sumber-sumber alam, sterilisasi
peralatan medis, dan pemetaan geodesi. Semua kegiatan ini memanfaat sifat dari sinar
gamma yang memiliki energi sangat tinggi dan daya jangkauan lebih jauh.
Konsekuensinya adalah sangat sulit untuk mengembang sejenis perisai untuk melindungi
tubuh dari radiasi tersebut. Seperti sinar-X, sinar gamma juga dapat melalui hampir
semua material bahan. Radiasi sinar gamma diukur dalam satuan millirem (mrem).
Berdasarkan pengamatan, dilingkungan normal setiap orang sedikitnya terkena paparan
radiasi sebanyak 25 mrem.
Paparan radiasi meningkat menjadi 5 ribu mrem yang banyak dirasakan oleh orang-orang
yang bekerja dilingkungan radioaktif dengan tingkat perlindangan maksimum. Ambang
batas normal dari tingkat paparan radiasi ditetapkan sebesar 10 ribu mrem. Jika melebihi
batas ini, maka akan menimbulkan dampak yang luar biasa bagi kesehatan seperti yang
pernah terjadi pada penderita radiasi akibat bom nuklir yang dijatuhkan di Jepang pada
masa Perang Dunia II.
Pengaruh dari radiasi gamma antara lain:
a. Merusak satelit dan atmosfir
Sinar gamma yang berasal dari luar angkasa bisa merusak satelit dan atmosfir. Ini
terjadi karena sinar gamma memiliki energi yang sangat kuat. Meskipun begitu,
menurut para ilmuan semburan gamma ini jarang terjadi yakni sekitar 10 ribu – 1 juta
tahun sekali, hal ini terakhir terjadi pada abad ke-8.
b. Menyebabkan kematian terbesar jika terjadi perang nuklir
Dalam ledakan senjata nuklir banyak materi radioaktif yang tercipta. Akan tetapi,
Sinar gama dari fallout nuklir kemungkinan akan menyebabkan jumlah kematian
terbesar dalam penggunaan senjata nuklir dalam sebuah perang nuklir.
Sinar gama memang kurang mengionisasi dari sinar alfa atau beta. Akan tetapi,
mengurangi bahaya terhadap manusia memerlukan perlindungan yang lebih tebal. Itu
menghasilkan kerusakan yang mirip karena sinar-X, seperti terbakar, kanker dan
mutasi genetika.
Sinar gamma dapat memberikan dampak yang sungguh luar biasa bagi kesehatan, seperti:
a. Dapat menyebabkan kanker, misalnya kanker kulit dan tulang
b. Rusaknya jaringan sel tubuh
c. Mutasi genetik sehingga mempengaruhi generasi yang akan lahir
2.4 Sumber Gamma
Sinar gamma terbentuk karena adanya proses nuklir atau subatomik lainnya
seperti penghancuran elektron-positron. Sinar gamma tidak bisa ditemukan di sembarang
tempat karena hanya bisa terjadi akibat proses nuklir dan subatomik lainnya. Sinar ini
dapat terbentuk saat:
a. Ledakan bintang atau Supernova
b. Ledakan bom nuklir
c. Bintang yang terhisap lubang hitam
d. Terapi Sinar gamma
e. Gelembung energi di pusat galaksi Bima Sakti
f. Bahan radioaktif
2.5 Manfaat Sinar Gamma
Sinar gamma ini memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Adapun
manfaat dari sinar gamma yaitu sebagai berikut.
a. Menyembuhkan Tumor, Kanker, dan Kelainan Lain
Sinar gamma dapat dimanfaatkan untuk membunuh sel kanker dan tumor serta
kelainan lainnya yang dikenal dengan sebutan gamma knife. Gamma Knife adalah
suatu metode terapi sinar gamma yang digunakan untuk pengobatan tumor dan
kelainan-kelainan lainnya pada otak tanpa membuka tulang tengkorak. Radiasi sinar
gamma ini digunakan untuk menghancurkan sel-sel yang sakit sementara menjaga
sel-sel lainnya yang masih sehat. Serangkaian Sinar Gamma dipancarkan langsung
pada sel yang terkena kanker untuk dimusnahkan.
b. Membunuh Bakteri
Sinar gamma merupakan gelombang elektromagnetik yang mempunyai energi
tinggi yang bisa membunuh bakteri, sehingga sering dimanfaatkan untuk
mensterilisasi makanan, minuman dan peralatan dokter sebelum melakukan operasi.
Penggunanaan sinar gamma untuk membunuh organisme dikenal dengan istilah
irradiation. Dosis sinar gamma yang digunakan juga tidak merusak sel makanan,
sehingga gizi makanan tidak berkurang. Makanan menjadi tahan lama karena tidak
ada bakteri yang merusak makanan dan tentunya rasa makanan tidak berubah atau
masih sama dengan rasa aslinya. Makanan iradiasi tidak berbahaya bagi kesehatan
manusia.
c. Pembentukan Bibit Unggul Tanaman
Pembentukan bibit unggul pada tanaman bisa dilakukan dengan menggunakan
radiasi gelombang elektromagnetik sinar gamma, misalnya pembentukan bibit unggul
pada tumbuhan padi. Bibit padi yang akan dijadikan bibit unggul diberi radiasi
dengan dosis yang bervariasi, dari dosis terkecil yang tidak membawa pengaruh
hingga dosis rendah yang mematikan. Biji yang sudah diradiasi tersebut lalu
disemaikan dan ditaman berkelompok menurut ukuran dosis radiasinya. Sinar gamma
ini bisa memicu terjadinya mutasi pada suatu tanaman. Dari proses mutasi tersebut
diharapkan dapat diperoleh tanaman dengan sifat-sifat yang menguntungkan,
misalkan pada tanaman padi yang lebih tahan terhadap hama dan mempunyai tunas
lebih banyak.
d. Pelacakan Kebocoran Pipa Bawah Tanah
Dengan memanfaatkan ilmu fisika khususnya gelombang elektromagentik sinar
gamma kita dapat mendeteksi kebocoran pada sebuah pipa yang ditanam di bawah
tanah. Suatu zat yang mampu memancarkan sinar gamma dilarutkan kedalam air dan
dialirkan pada pipa bawah tanah. Lalu permukaan tanah di atas pipa air diperiksa
dengan Geiger Counter. Intensitas radiasi yang berlebihan menunjukkan terjadinya
kebocoran pada pipa tersebut.
Manfat lain dari sinar gamma pada bidang teknologi pangan masalah utama yang
dihadapi oleh produk bahan pangan di Indonesia adalah tingginya kerusakan pasca panen,
termasuk akibat pencemaran mikroorganisme dan serangga perusak. Untuk mengatasinya
perlu dilakukan pengawetan bahan makanan diantaranya menggunakan radiasi sinar
gamma dari isotop Co-60.

Radiasi ini dapat dimanfaatkan untuk aspek lain, misalnya membunuh serangga
atau hama gudang penyimpanan, menunda pertunasan umbi-umbian, menunda
kematangan berbagai jenis buah, mempercepat keempukan sayuran kering dan kedelai,
serta membasmi cacing pita dan cacing gelang.

Anda mungkin juga menyukai