Anda di halaman 1dari 26

PENGKAJIAN

1. Identitas.
a) Identitas Klien.
Nama : Tn. H. S.
Umur : 65 th.
Jenis Kelamin : Laki-laki.
Pendidikan : SMP.
Pekerjaan : Swasta.
Alamat : Kelayan A, RT 14 Banjarmasin.
Status : Kawin.
Agama : Islam.
Suku / Bangsa : Banjar / Indonesia.
Tanggal MRS : 25 Januari 2005, pukul 17,25 WITA.
Tanggal Pengkajian : 26 Januari 2005, pukul 16.40 WITA.
No. RM : 12 21 59
Dx Medis : Obs. Nyeri Abdomen + Anemia.

b) Identitas Penanggung Jawab.


Nama : Tn. A. K.
Umur : 30 th.
Jenis kelamin : Laki-laki.
Pendidikan : SMA.
Pekerjaan : Swasta.
Hubungan dengan klien : Anak.

2. Riwayat Penyakit.
1) Keluhan utama.
Suhu tubuh panas, menggigil, nyeri abdomen.

.
2) Riwayat penyakit sekarang.
Pada tanggal 23 Januari 2005, px dibawa ke tempat praktek
Dr.Soefyani. Sp.PD dengan keluhan nyeri abdomen sampai belakang yang
hilang timbul dan tidak bisa BAB, px diberi obat sirup agar bisa BAB, tapi
sudah habis dua botol, px masih belum bisa BAB, px juga diberi surat
pengantar untuk memeriksakan darah.
Pada tanggal 25 Januari 2005, px dirujuk ke RS Islam Banjarmasin
dengan keluhan nyeri abdomen dan tidak bisa BAB, px diberi dulcolax
(suppositoria), dan beberapa jam kemudian px bisa BAB dengan konsistensi
feces keras dengan warna coklat kehitaman, nyeri abdomen bertambah.
Pada saat pengkajian tanggal 26 Januari 2005, px mengeluh nyeri
abdomen, badan menggigil tapi suhu tubuh px 39,5’C, px ditranfusi darah 1
kolf, setelah darah habis dipasang infus RL driff adona dan tak lama
kemudian px menggigil dengan suhu tubuh 39,5’C, dan infus diganti dengan
RL tanpa driff adona.

3) Riwayat penyakit dahulu.


Beberapa puluh tahun yang lalu px ada riwayat hipertensi dengan
tekanan darah mencapai 220/120 mmHg. + dalam satu tahun ini px menderita
kurang darah dengan tekanan darah yang rendah 140/80 mmHg, kx pernah
menderita penyakit maag.

4) Riwayat penyakit keluarga.


Di keluarga px tidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan
pasien.

3. Pemeriksaan Fisik.
1) Keadaan umum. (Tgl 26 Januari 2005, jam 17.48 WITA)
Kesadaran px compos mentis dengan nilai GCS = 4,5,6.

.
TTV: TD: 120/80 mmHg. N: 84 x/m.
R: 28 x/m. T: 39,5 ‘C.

2) Kulit.
Warna kulit pucat, tidak tampak adanya edema, kulit teraba hangat
dengan suhu 39,5’C, turgor kulit baik (kembali dalam 1 detik bila dicubit),
tekstur kulit kering, tidak tampak adanya lesi pada kulit, kuku tampak pucat,
CRT ( Capillary Refiling Time ) lebih dari 2 detik.

3) Kepala dan leher.


Struktur kepala dan leher simetris, tidak ada nyeri/ vertigo dan trauma
pada kepala, tidak ada keterbatasan gerak pada leher dan kepala, tidak ada
kesulitan dalam menelan, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid.

4) Mata dan penglihatan.


Mata kanan dan kiri tampak simetris, mata tampak bersih, tidak ada
sekret yang keluar, penglihatan kx kabur, kx tidak bisa membaca papan nama
perawat pada jarak + 0,5 meter, bola mata dapat digerakan ke segala arah
dengan baik, konjunctiva anemis, sklera ikterik, pupil isokor, tidak tampak
kelainan, klien menggunakan kacamata sebagai alat bantu penglihatan.

5) Hidung dan penciuman.


Bentuk hidung simetris, hidung tampak bersih, tidak terdapat sekret,
tidak ada polip, tidak ada peradangan, peradangan ataupun nyeri, fungsi
penciuman baik ditandai dengan kx dapat membedakan bau balsem dan bau
makanan.

6) Telinga dan pendengaran.


Bentuk telinga simetris, kebersihan telinga baik, tidak terdapat sekret, tidak
ada peradangan dan pendarahan ataupun rasa nyeri, kx tidak menggunakan

.
alat bantu dengar, fungsi pendengaran baik, kx dapat menjawab pertanyaan
perawat serta dapat berkomunikasi dengan perawat secara baik.

7) Mulut dan gigi.


Warna mukosa bibir pucat kebiruan, mulut dan lidah tampak bersih,
tidak ada perdarahan pada mulut. Keadaan mukosa mulut tampak pucat,
keadaan mukosa bibir tampak kering dan pecah-pecah, gigi tampak bersih,
tidak ada carries pada gigi, tidak ada perdarahan pada gigi dan gusi, fungsi
mengunyah baik, tidak ada pemakaian gigi palsu.

8) Dada, pernafasan, dan sirkulasi.


Bentuk dada normal dengan perbandingan antara diameter anterior
posterior dan diameter transversal 1:2. Gerakan dada simetris, nafas tidak
begitu dalam dengan frekuensi 28 x/m, tidak ada keluhan batuk, sesak dan
nyeri saat bernafas. Tidak terlihat penggunaan otot bantu saat bernafas,
terlihat penggunaan pernafasan hidung, saat dipalpasi terdapat nyeri tekan
pada dada, bunyi perkusi dada sonor, tidak terdengar bunyi nafas tambahan.

9) Abdomen.
Bentuk simetris, tidak ada asites, saat dipalpasi terdapat nyeri tekan
pada daerah umbilikalis, skala nyeri 2 (nyeri sedang), bising usus terdengar
jelas dengan frekuensi 6 x/m.

10) Genetalia dan Reproduksi.


Menurut kx, ia tidak pernah mengalami hemorroid, tidak ada
peradangan, nyeri saat BAB karena klien mengalami konstipasi dan BAB
keras, sedikit jumlahnya dengan warna feces coklat kehitaman, hari ini klien
tidak ada BAB setelah tadi malam tanggal 25 Januari 2005, jam 20.30 WITA.

.
11) Ekstrimitas Atas dan Bawah.
Struktur ekstrimitas kanan dan kiri simetris, tidak ada trauma pada
kedua ekstrimitas, terpasang infus pada ekstrimitas kiri atas, kx hanya
berbaring di tempat tidur, dan bangung ketika BAB atau BAK saja, tidak ada
kelainan pada tulang dan sendi, dan tidak ada nyeri pada ekstrimitas, kx
dibantu keluarganya ketika bangun dari tempat tidur dan ke toilet, ekstrimitas
bawah teraba dingin.
Skala kekuatan otot :
4444 4444 4 = Dapat melawan tahanan ringan.
4444 4444

4. Kebutuhan Fisik, Psikologis, Sosial Dan Spiritual.


a) Aktifitas dan Istirahat.
Rumah :
♦ Kx bekerja sebagai pedagang, kx jarang tidur siang, tidur malam 6 – 7
jam, tidak ada kesulitan menjelang tidur dan tidak menggunakan obat-
obatan ketika mau tidur.
RS :
♦ Kx hanya berbaring di tempat tidur, kx tidur siang sekitar 1 – 2 jam, tapi
tadi malam kx tidka bisa tidur karena nyeri perut yang hilang timbul, kx
tidak menggunakan obat-obatan ketika mau tidur.

b) Personal Hygent.
Rumah :
♦ Kx mandi 2x sehari, kadang bisa sampai 3x, gosok gigi 2x sehari dan
potong kuku bila panjang, kx keramas 2x seminggu.
RS :
♦ Kx hanya diseka oleh keluarganya sekali sehari, gosok gigi sekali sehari,
kx tidak pernah keramas, dan kuku masih pendek.

.
c) Nutrisi.
Rumah :
♦ Kx makan 3x sehari, jenis makanan nasi biasa + lauk + sayur, tidak ada
makanan pantangan, nafsu makan baik dan tidak ada kesulitan dalam
menelan.
RS :
♦ Kx makan 3x sehari, hanya menghabiskan 2 sendok makan saja dari porsi
yang disediakan RS, jenis makanan bubur, kx tidak selera makan..

d) Eliminasi.
Rumah :
♦ Kx BAB sekali sehari pada pagi hari dengan warna kuning dan
konsistensi lunak, kx tidak menggunakan pencahar, kx tidak mengalami
konstipasi maupun diare.
♦ Kx BAK + 5 kali dalam sehari, tidak tentu waktu, dengan warna kuning
jernih.
RS :
♦ Kx BAB sekali sehari dengan warna coklat kehitaman, konsistensi keras,
kx diberi obat pencahar Dulcolax (suppositoria), kx mengalami
konstipasi.
♦ Kx BAK + 5 kali sehari, pagi setelah bangun tidur, siang dan sore serta
malam hari, dengan warna kuning jernih.

e) Sexual.
Kx terlihat harmonis dalam hubungan dengan keluarganya, kx tinggal
dengan istri dan dua orang anaknya, kx mempunyai tiga orang anak, anak
yang satu sudah berkeluarga dan tinggal bersama istrinya.

.
f) Psikososial.
Kx dapat beradaptasi dengan lingkunga, hal ini terlihat dengan sikap
kx yang tidak pasif dengan sarana RS, hubungan dengan keluarga baik,
begitu juga dengan tenaga medis, dimana kx dan keluarganya sangat terbuka
saat diminta keterangan mengenai penyakitnya.

g) Spiritual.
Selama di RS kx hanya berbaring di tempat tidur, dan tidak bisa
melakukan sholat, tapi kx selalu berzikir dan yakin akan kesembuhannya.

♦ Data Fokus.
1) Inspeksi.
Kx tampak berbaring di tempat tidur, dengan kesadaran penuh,
warna kulit pucat, konjunctiva anemis, R: 28 x/m, kx tampak meringis,
mukosa bibir tampak kering.

2) Auskultasi.
Bising usus terdengar jelas 6 x/m, tidak terdengar bunyi nafas
tambahan, bunyi jantung 1 terdengar jelas, TD: 120/80 mmHg.

3) Perkusi.
Abdomen kx berbunyi Tymphani, sedangkan pada dada berbunyi
sonor.

4) Palpasi.
Terdapat nyeri tekan pada dada sebelah kanan, dan nyeri tekan
pada perut di daerah umbilikus, T: 39,5’C, N: 88 x/m.

5) Anamnesis Keperawatan.
♦ Px mengeluh mual, nyeri perut, dan nyeri dada.

.
♦ Px mengatakan tidak nafsu makan dan hanya makan 2 sendok dari
porsi yang disediakan Rumah Sakit.
♦ Px mengatakan BAB keras berwarna coklat kehitaman, nyeri ketika
BAB.

5. Data Penunjang.
1) Hasil pemeriksaan kimia darah. (Tgl 24 Januari 2005)
♦ Gula darah puasa 94 mg/dl ( 70 – 120 mg/dl )
♦ Kolesterol total 166 mg/dl ( 131 – 250 mg/dl )
♦ Trigliserida 59 mg/dl ( 0 – 220 mg/dl )
♦ SGOT 47 u/l ( 16 – 40 u/l )
♦ SGPT 41 u/l ( 8 – 45 u/l )
♦ Urea 43 mg/dl ( 10 – 45 mg/dl )
♦ Kreatinin 1,4 mg/dl ( 0,5 – 1,7 mg/dl )
♦ Asam urat 8,2 mg/dl ( 2,1 – 7,4 mg/dl )

2) Darah Lengkap. (Tgl 24 Januari 2005)


♦ Leukosit (WBC) 8.480 /mm3 ( 4.000 – 10.500 )
♦ Eritrosit (RBC) 2,98 jt/mm3 ( 4,5 – 6,0 juta )
♦ Hemoglobin (HGB) 6,0 gr% ( 13,5 – 17,5 )
♦ Hematokrit (HCT) 20 % ( 40 – 50 )
♦ Trombosit (PLT) 555.000/mm3 ( 150 – 350 ribu )
♦ MCV 67,1 - ( RL )
♦ MCH 20,1 - ( Pg )
♦ MCHC 30,0 - ( g/dl )
♦ RDW-SD 40,1 - ( fl )
♦ RDW-CV 16,9 + (%)
♦ PDW 8,1 - ( fl )
♦ MPV 8,0 - ( fl )
♦ P-LCR 11,1 - (%)

.
♦ PCT 0,44 + (%)
♦ NEOS 5,99 ( 10^3/ ul ) 70,6 (%)
♦ LYMPH 1,46 ( 10^3/ ul ) 17,2 (%)
♦ MONO 0,78 ( 10^3/ ul ) 9,2 (%)
♦ EOS 0,21 ( 10^3/ ul ) 2,5 (%)
♦ BASO 0,04 ( 10^3/ ul ) 0,5 (%)

Tanggal 28 Januari 2005.


♦ Total Protein 8,5 g/dl ( 6,6 – 8,7 )
♦ Albumin 3,5 g/dl ( 3,0 – 5,1 )
♦ Globulin 5,0
♦ Leukosit (WBC) 12,6 + 10^g/l ( 5,0 – 10,0 )
♦ Hemoglobin (HGB) 7,7 - g/dl

3) Pengobatan.
♦ Infus RL 20 tts/m drip adona 1 amp/kolf.
♦ Inj Acran 2x1 amp (IV)
♦ Inj Antrain 2x1 amp (IV)
♦ Inj Della 1 cc (IM)
♦ Inj Tomit 3x1 amp (IV)
♦ Inj Kalnex 3x1 amp (IV)
♦ Syr. Inpepsa 3xCI (oral)
♦ Becombion F 3x1 tab (oral)
♦ Dulcolax (suppositoria)

.
ANALISA DATA

No Data Masalah Etiologi

1 DS : Perubahan perfusi Penurunan suplai


♦ Px mengeluh mual. jaringan. oksigen dan
♦ Px mengeluh nyeri dada. nutrisi ke sel.
DO:
♦ Ekstrimitas bawah teraba
dingin.
♦ CRT/ pengisian kapiler lambat
(lebih dari 2 detik).
♦ Kulit tampak pucat.
♦ Mukosa bibir tampak kering.
♦ Konjunctiva tampak anemis.
♦ Hb: 6,0 gr%.
♦ TD: 120/80 mmHg.

2 DS : Intoleransi Kelemahan
♦ Px mengatakan tidak bisa aktivitas. umum.
bangun dari tempat tidur tanpa
dibantu orang lain.
DO:
♦ Px tampak berbaring di tempat
tidur.
♦ Skala aktivitas 3 (dibantu
orang lain).

♦ TTV:

.
4444

4444 4444
TD: 120/80 mmHg.
N: 88 x/m.
R: 28 x/m.
T: 39,5’C.
♦ Skala kekuatan otot:

4 = Dapat melawan tahanan


ringan.

3 DS : Konstipasi. Penurunan
♦ Px mengatakan BAB keras masukan dan
dengan warna coklat haluaran makanan
kehitaman. dan cairan.
♦ Px mengatakan tidak nafsu
makan.
♦ Px mengatakan makah hanya
2 sendok dari porsi yang
disediakan RS.
♦ Px mengluh nyeri saat BAB.
♦ Px mengeluh nyeri perut yang
hilang timbul.
DO:
♦ Bising usus terdengar jelas
dengan frekuensi 6 x/m.
♦ Tekstur kulit kering.

4 DS : Hipertermi. Terapi obat.


♦ Px mengatakan badannya

.
4444

4444 4444

bertambah panas setelah diberi


infus berwarna kuning.
DO:
♦ Px tampak menggigil.
♦ Kulit px teraba hangat.
♦ T: 39,5’C.
♦ Infus RL driff Adona.

Prioritas Masalah :
1. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan suplai oksigen dan
nutrisi ke sel.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum.
3. Konstipasi berhubungan dengan penurunan masukan dan haluaran makanan dan
cairan.
4. Hipertermi berhubungan dengan terapi obat.

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

.
Nama Px : Tn. H.S. Ruang : Al-Kindi (41-1)
Dx. Medis : Anemia Tgl MRS : 25 Januari 2005

Diagnosa Perencanaan
No
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1 Perubahan perfusi Perfusi jaringan 1) Kaji 1) Memberikan
jaringan adekuat selama pengisian informasi
berhubungan 3 hari kapiler. tentang
dengan penurunan perawatan, 2) Awasi TTV. keadekuatan
suplai oksigen dan dengan kriteria 3) Kaji warna perfusi
nutrisi ke sel. evaluasi : kulit/ jaringan.
DS : ♦ Px tidak membran 2) SDA.
♦ Px mengeluh mengeluh mukosa. 3) SDA
mual. mual. 4) Tinggikan 4) Meningkatka
♦ Px mengeluh ♦ Px tidak kepala n ekspansi
nyeri dada. mengeluh tempat tidur paru dan
DO: nyeri dada. sesuai meningkatka
♦ Ekstrimitas ♦ Ekstrimitas toleransi. n oksigenasi
bawah teraba tidak dingin. 5) Auskultasi untuk
dingin. ♦ CRT normal bunyi nafas. kebutuhan
♦ CRT/ pengisian kembali 6) Kaji keluhan seluler.
kapiler lambat kurang dari nyeri dada. 5) Dispnea
(lebih dari 2 2 detik. 7) Kaji keluhan menunjukan
detik). ♦ Kulit tidak rasa dingin. GJK karena
♦ Kulit tampak pucat. regangan
pucat. ♦ Hb kembali jantung
♦ Mukosa bibir dalam lama/
tampak kering. rentang peningkatan
♦ Konjunctiva normal (13,5 kompensasi
tampak anemis. – 17,5 gr%) curah

.
♦ Hb: 6,0 gr%. ♦ Konjunctiva jantung.
♦ TD: 120/80 tidak 6) Iskemia
mmHg. anemis. seluler
♦ TD stabil. mempengaru
hi jaringan
mikardial/
potensi
resiko
infark.
7) Vasokontriks
i
menurunkan
sirkulasi
perifer.

2 Intoleransi aktivitas Px dapat 1) Kaji 1) Mengetahui


berhubungan beraktivitas kemampuan perkembang
dengan kelemahan dalam 2 hari px untuk an dan
umum. perawatan, melakukan menentukan
DS : dengan kriteria aktivitas. pilihan
♦ Px mengatakan evaluasi : 2) Awasi TD, N intervensi.
tidak bisa ♦ Px dapat dan Resp 2) Manifestasi
bangun dari melakukan terhadap kardio
tempat tidur aktivitas aktivitas. pulmonal
tanpa dibantu tanpa 3) Gunakan atau upaya
orang lain. dibantu tehnik jantung dan
orang lain. penghemata paru untuk
DO: ♦ Skala n energi mis: membawa
♦ Px tampak aktivitas 0 duduk untuk O2 ke
berbaring di (mandiri). melakukan jaringan.

.
4444
5555
5555 5555
4444 4444
tempat tidur. ♦ Skala aktivitas. 3) Meningkatka
♦ Skala aktivitas kekuatan 4) Bantu px n aktivitas
3 (dibantu otot: bila perlu. secara
orang lain). 5) Anjurkan px bertahap
♦ TTV: untuk sampai
TD: 120/80 menghentika normal.
mmHg. 5 = Dapat n aktivitas 4) HD
N: 88 x/m. melawan bila nyeri meningkat
R: 28 x/m. tahanan dada, nafas bila
T: 39,5’C. berat. pendek/ melakukan
♦ Skala kekuatan pusing sesuatu
otot: terjadi. sendiri.
5) Mendorong
px
4 = Dapat melakukan
melawan banyak
tahanan aktivitas
ringan. dengan
membatasi
penyimpang
an energi
dan
mencegah
kelemahan.

Konstipasi Konstipasi tidak 1) Observasi 1) Membantu


3 berhubungan terjadi selama 3 warna feces, mengidentifi
dengan penurunan hari perawatan, konsistensi, kasi faktor
masukan dan dengan kriteria frekuensi penyebab

.
haluaran makanan evaluasi : dan jumlah. dan
dan cairan. ♦ BAB 2) Auskultasi intervensi
DS : normal. bunyi bising yang tepat.
♦ Px mengatakan ♦ Px dapat usus. 2) Bunyi bising
BAB keras menghabisk 3) Awasi usus
dengan warna an makanan masukan dan menurun
coklat yang haluaran pada
kehitaman. disediakan. makanan konstipasi.
♦ Px mengatakan ♦ Px tidak dan cairan. 3) Membantu
tidak nafsu mengeluh 4) Anjurkan dalam
makan. nyeri saat untuk memperbaiki
♦ Px mengatakan BAB. menghindari konsistensi
makah hanya 2 ♦ Px tidak makanan feces.
sendok dari mengeluh yang 4) Menurunkan
porsi yang nyeri membentuk distensi
disediakan RS. abdomen. gas. abdomen.
♦ Px mengluh ♦ Bising usus Kolaborasi : Kolaborasi :
nyeri saat BAB. kembali 5) Konsul 5) Serat
♦ Px mengeluh dalam batas dengan ahli membantu
nyeri perut normal. gizi untuk melancarkan
yang hilang ♦ Tekstur kulit memberikan pencernaan.
timbul. tidak kering. diet
DO: seimbang
♦ Bising usus yang tinggi
terdengar jelas serat.
dengan
frekuensi 6
x/m.
♦ Tekstur kulit
kering.

.
Hipertermi Suhu tubuh px 1) Monitor 1) Mengetahui
4 berhubungan kembali dalam TTV. keadaan
dengan terapi obat. batas normal 2) Berikan umum px.
DS : selama 2 hari kompres 2) Menurunkan
♦ Px mengatakan perawatan, hangat. suhu tubuh
badannya dengan kriteria Kolaborasi; px.
bertambah evaluasi : 3) Beri Anti 3) Untuk
panas setelah ♦ Suhu 36,5’ – piretik menurunkan
diberi infus 37,5’C. sesuai panas.
berwarna ♦ Px tidak indikasi.
kuning. menggigil.
DO:
♦ Px tampak
menggigil.
♦ Kulit px teraba
hangat.
♦ T: 39,5’C.
♦ Infus RL driff
Adona.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No Hari/
Jam Implementasi Evaluasi
Dx Tgl
I Rabu 16.45 1) Mengobservasi Pukul 20.00 WITA.

.
26 TTV. S :
Jan’ 17.00 2) Meberikan posisi ♦ Px mengeluh nyeri dada seperti
2005 semi fowler. terbakar tetapi hanya sesekali.
20.00 3) Mengkaji adanya O :
nyeri dada; ♦ Tidak teradapat palpitasi.
palpitasi. ♦ TTV:
TD: 120/80 mmHg.
N: 88 x/m.
R: 28 x/m.
T: 39,5’C.
A:
♦ Masalah perubahan perfusi
jaringan belum teratasi.
P:
♦ Intervensi 1,2 dan 3 dilanjutkan.

( TTD )

II Rabu 16.45 1) Kaji kemampuan Pukul 20.00 WITA.


26 px melakukan S :
Jan’ aktivitas dengan ♦ Px mengatakan tidak dapat
2005 skala (0 – 4). bangun dari tempat tidur tanpa
17.00 2) Menganjurkan dibantu.
px untuk duduk
jika melakukan O :
sesuatu. ♦ Skala aktivitas 3 (dibantu orang
20.00 3) Menganjurkan lain).
px untuk istirahat ♦ Px tampak hanya berbaring di
bila nyeri dada, tempat tidur.
nafas pendek, A :

.
kelemahan atau ♦ Masalah intoleransi aktivitas
pusing terjadi belum teratasi.
ketika P:
melakukan ♦ Lanjutkan intervensi 1,2,3.
aktivias. ♦ Monitor TTV sebelum dan
sesudah beraktivitas.

( TTD )

III Rabu 16.45 1) Mengkaji tingkat Pukul 20.00 WITA.


26 skala nyeri S :
Jan’ dengan skala ♦ Px mengatakan hanya makan 2
2005 (0-4). sendok makan dari porsi
0= Tidak ada makanan dari RS.
nyeri. ♦ Istri px mengatakan px BAB
1= Nyeri ringan. keras, jumlahnya sedikit.
2= Nyeri sedang. ♦ Istri px mengeluh px tidak nafsu
3= Nyeri berat. makan tapi minum banyak,
4= Sangat nyeri. BAK lancar 4x sehari.
16.50 2) Mengobservasi O:
warna feces, ♦ Bising usus terdengar jelas 6
konsistensi, x/m.
jumlah, dan ♦ Skala nyeri 3 (nyeri berat).
frekuensi. A:
16.55 3) Mengauskultasi ♦ Masalah konstipasi belum
bising usus. teratasi.
20.00 4) Mengkaji P:
masukan dan ♦ Intervensi 1,2,3,4,5 dilanjutkan.
haluaran ♦ Hindari makanan yang
makanan dan membentuk gas.

.
cairan. ♦ Kolaborasi dengan ahli gizi.
20.00 5) Menganjurkan
px makan sedikit ( TTD )
tapi sering.

IV Rabu 16.45 1) Memantau suhu pukul 20.00 WITA.


26 px. S :
Jan’ 17.00 2) Memberikan ♦ Px mengatakan masih
2005 kompres air kedinginan.
hangat. O:
17.15 3) Menghentikan ♦ Px tampak menggigil.
pemberian obat ♦ Badan px teraba hangat, T:
Adona dan 38,6’C.
pertahankan A:
masukan cairan ♦ Masalah hipertermi teratasi
via IV: RL 20 sebagian.
tts/m. P:
♦ Intervensi 1 dan 2 dilanjutkan.
♦ Tingkatkan pemasukan cairan.

( TTD )

I Kamis 16.05 1) Memberikan Pukul 20.00 WITA.


27 tranfusi darah S :
Jan’ kantong ke-4. ♦ Px nyeri dada berkurang.
2005 17.00 2) Memantau O:
adanya ♦ Tidak terjadi komplikasi.
komplikasi, nyeri ♦ TTV:
dada. TD: 120/100 mmHg.
18.00 3) Mengobservasi N: 86 x/m.

.
TTV. R: 24 x/m.
T: 37’C.
A:
♦ Masalah perubahan perfusi
jaringan belum teratasi.
P:
♦ Intervensi 1,2 dan 3 dilanjutkan.

( TTD )

II Kamis 15.00 1) Mengkaji tingkat Pukul 20.00 WITA.


27 aktivitas px. S :
Jan’ 15.05 2) Menganjurkan ♦ Px mengatakan dapat bangun
2005 px untuk duduk dan duduk sendiri secara
jika melakukan perlahan.
aktivitas. O:
18.00 3) Monitor TTV. ♦ Px tampak duduk.
♦ Skala aktivitas 1 (perlu
pengawasan.
♦ TTV:
TD: 120/100 mmHg.
N: 86 x/m.
R: 24 x/m.
T: 37’C.

A:
♦ Terjadi perubahan TD (TD tidak
stabil)
♦ Masalah perubahan perfusi
jaringan belum teratasi.

.
5555 5555
5555 5555
P:
♦ Intervensi 1,2,3,4 dilanjutkan.

( TTD )

II Kamis 08.30 1) Mengkaji tingkat Pukul 13.30 WITA.


27 skala aktivitas S :
Jan’ px. ♦ Px mengatakan dapat bangun
2005 08.45 2) Mengkaji skala sendiri, dan dapat jalan sendiri
kekuatan otot. perlahan-lahan
12.30 3) Monitor TTV. O:
12.45 4) Anjurkan px ♦ Skala aktivitas 1 (perlu
untuk berlatih pengawasan).
berjalan sendiri. ♦ Skala kekuatan otot:

5= Dapat melawan tahanan


berat.

♦ TTV.
TD: 100/80 mmHg.
N: 64 x/m.
R: 20 x/m.
T: 36,5’C.
A:
♦ Masalah intoleransi teratasi
sebagian.
P:
♦ Intervensi 1,2,3,4, dilanjutkan.

.
( TTD )

III Kamis 08.15 1) Mengobservasi, Pukul 13.00 WITA.


27 konsistensi S :
Jan’ warna, jumlah ♦ Px mengatakan tidak ada nyeri
2005 feces dan nyeri perut dan nyeri saat BAB.
waktu BAB. ♦ Istri px mengatakan feces
12.00 2) Mengkaji lembek berwarna kuning BAB 1
masukan dan kali sejak pagi.
haluaran O:
makanan dan ♦ Px tampak menghabiskan porsi
cairan. makanan yang disediakan RS.
13.00 3) Mengkaji tingkat ♦ Skala nyeri 0.
skala nyeri perut. A:
♦ Masalah konstipasi belum
teratasi.
P:
♦ Intervensi dihentikan.
III Kamis 15.00 1) Mengobservasi, Pukul 17.15 WITA.
27 warna, frekuensi, S :
Jan’ jumlah dan ♦ Istri px mengatakan BAB px
2005 konsistensi feces. cair, warna kuning kecoklatan
15.05 2) Mengkaji dengan frekuensi 2x.
masukan dan ♦ Px mengatakan muntah setelah
haluaran makana makan.
dan minum px. O:
17.05 3) Memberikan ♦ Px tampak lemah.
injeksi Anti ♦ Tekstur kulit kering.
emetik. A:

.
♦ Tomit 1 amp ♦ Masalah konstipasi teratasi
(IV). sebagian.
♦ Kalnex 1 P:
amp (IV). ♦ Intervensi 2,3 dan 4 dilanjutkan.
17.10 4) Menganjurkan
px untuk banyak ( TTD )
minum air putih.

IV Kamis 16.00 1) Mempertahankan Pukul 18.00 WITA.


27 masukan cairan S :
Jan’ via IV; RL 20 ♦ Px mengatakan tidak menggigil
2005 tts/m. lagi.
16.05 2) Anjurkan px ♦ Istri px mengatakan badan px
banyak minum tidak panas lagi.
air putih. O:
18.00 3) Memantau suhu ♦ Kulit px teraba hangat, T: 37’C.
px. A:
♦ Masalah hipertermi teratasi.
P:
♦ Intervensi dihentikan.

( TTD )

I Jum’at 08.15 1) Mengkaji adanya Pukul 13.00 WITA.


28 mual dan S :
Jan’ 11.00 muntah. ♦ Px mengatakan tidak ada mual/
2005 2) Mengkaji CRT. muntah.
12.30 3) Memeriksa hasil O :
Laboratorium ♦ Konjunctiva masih anemis.
(HB). ♦ CRT kembali dalam 2 detik.

.
4) Mengobservasi ♦ HB: 7,7 gr%.
TTV. ♦ TTV:
TD: 100/80 mmHg.
N: 64 x/m.
R: 20 x/m.
T: 36,5’C.
A:
♦ Masalah perubahan perfusi
jaringan teratasi.
P:
♦ Intervensi dihentikan.

( TTD )

KEPUSTAKAAN

Barbara, Engram. Medical Surgical Nursing Care Plans. Jakarta; Penerbit Buku
Kedokteran, EGC.
Doengoes Marilynn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3. Jakarta;
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Mansjoer, Arif dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi ketiga., Jilid 2. Jakarta;
Media Aesculapius. Fakultas Kedokteran UI.
William F, Ganang, mp. Review Of Medical Physiologi.
Zulkarnain Iskandar. 1992. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta; Balai Penerbit, FKUI.

.
.

Anda mungkin juga menyukai

  • SOP Bulan Imunisasi Anak Sekolah
    SOP Bulan Imunisasi Anak Sekolah
    Dokumen2 halaman
    SOP Bulan Imunisasi Anak Sekolah
    muhammad syaifurrahman
    Belum ada peringkat
  • SOP Pelacakan KIPI
    SOP Pelacakan KIPI
    Dokumen3 halaman
    SOP Pelacakan KIPI
    muhammad syaifurrahman
    Belum ada peringkat
  • Obat Lampiran
    Obat Lampiran
    Dokumen9 halaman
    Obat Lampiran
    muhammad syaifurrahman
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Asam Urat
    Leaflet Asam Urat
    Dokumen3 halaman
    Leaflet Asam Urat
    muhammad syaifurrahman
    Belum ada peringkat
  • Laeflet Rematik
    Laeflet Rematik
    Dokumen2 halaman
    Laeflet Rematik
    muhammad syaifurrahman
    Belum ada peringkat
  • Asam Urat
    Asam Urat
    Dokumen9 halaman
    Asam Urat
    muhammad syaifurrahman
    Belum ada peringkat
  • Laeflet Rematik
    Laeflet Rematik
    Dokumen2 halaman
    Laeflet Rematik
    muhammad syaifurrahman
    Belum ada peringkat
  • Nyeri
    Nyeri
    Dokumen6 halaman
    Nyeri
    Umar Fadli
    Belum ada peringkat
  • BAB I Dan II
    BAB I Dan II
    Dokumen23 halaman
    BAB I Dan II
    muhammad syaifurrahman
    Belum ada peringkat
  • Sap Asam Urat
    Sap Asam Urat
    Dokumen6 halaman
    Sap Asam Urat
    muhammad syaifurrahman
    Belum ada peringkat
  • Bab III Intervensi
    Bab III Intervensi
    Dokumen4 halaman
    Bab III Intervensi
    muhammad syaifurrahman
    Belum ada peringkat
  • LP Harga Diri Rendah
    LP Harga Diri Rendah
    Dokumen14 halaman
    LP Harga Diri Rendah
    Rennie Lathifaa Bachdim
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen12 halaman
    Bab Iii
    muhammad syaifurrahman
    Belum ada peringkat
  • SAP hipertensi
    SAP hipertensi
    Dokumen7 halaman
    SAP hipertensi
    rafikahfika
    Belum ada peringkat
  • SAP Hipertensi 1
    SAP Hipertensi 1
    Dokumen9 halaman
    SAP Hipertensi 1
    Luthfi Rnd
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Hipertensi PDF
    Leaflet Hipertensi PDF
    Dokumen1 halaman
    Leaflet Hipertensi PDF
    muhammad syaifurrahman
    Belum ada peringkat
  • Waham
    Waham
    Dokumen12 halaman
    Waham
    Yakin Doank
    Belum ada peringkat
  • LP Halusinasi
    LP Halusinasi
    Dokumen16 halaman
    LP Halusinasi
    Indriana Rahmawati
    Belum ada peringkat
  • He Modi Alisa
    He Modi Alisa
    Dokumen21 halaman
    He Modi Alisa
    M Ikhwan Noor
    Belum ada peringkat
  • SP 1 DPD
    SP 1 DPD
    Dokumen16 halaman
    SP 1 DPD
    RhinaPusphita
    Belum ada peringkat