1. Identitas.
a) Identitas Klien.
Nama : Tn. H. S.
Umur : 65 th.
Jenis Kelamin : Laki-laki.
Pendidikan : SMP.
Pekerjaan : Swasta.
Alamat : Kelayan A, RT 14 Banjarmasin.
Status : Kawin.
Agama : Islam.
Suku / Bangsa : Banjar / Indonesia.
Tanggal MRS : 25 Januari 2005, pukul 17,25 WITA.
Tanggal Pengkajian : 26 Januari 2005, pukul 16.40 WITA.
No. RM : 12 21 59
Dx Medis : Obs. Nyeri Abdomen + Anemia.
2. Riwayat Penyakit.
1) Keluhan utama.
Suhu tubuh panas, menggigil, nyeri abdomen.
.
2) Riwayat penyakit sekarang.
Pada tanggal 23 Januari 2005, px dibawa ke tempat praktek
Dr.Soefyani. Sp.PD dengan keluhan nyeri abdomen sampai belakang yang
hilang timbul dan tidak bisa BAB, px diberi obat sirup agar bisa BAB, tapi
sudah habis dua botol, px masih belum bisa BAB, px juga diberi surat
pengantar untuk memeriksakan darah.
Pada tanggal 25 Januari 2005, px dirujuk ke RS Islam Banjarmasin
dengan keluhan nyeri abdomen dan tidak bisa BAB, px diberi dulcolax
(suppositoria), dan beberapa jam kemudian px bisa BAB dengan konsistensi
feces keras dengan warna coklat kehitaman, nyeri abdomen bertambah.
Pada saat pengkajian tanggal 26 Januari 2005, px mengeluh nyeri
abdomen, badan menggigil tapi suhu tubuh px 39,5’C, px ditranfusi darah 1
kolf, setelah darah habis dipasang infus RL driff adona dan tak lama
kemudian px menggigil dengan suhu tubuh 39,5’C, dan infus diganti dengan
RL tanpa driff adona.
3. Pemeriksaan Fisik.
1) Keadaan umum. (Tgl 26 Januari 2005, jam 17.48 WITA)
Kesadaran px compos mentis dengan nilai GCS = 4,5,6.
.
TTV: TD: 120/80 mmHg. N: 84 x/m.
R: 28 x/m. T: 39,5 ‘C.
2) Kulit.
Warna kulit pucat, tidak tampak adanya edema, kulit teraba hangat
dengan suhu 39,5’C, turgor kulit baik (kembali dalam 1 detik bila dicubit),
tekstur kulit kering, tidak tampak adanya lesi pada kulit, kuku tampak pucat,
CRT ( Capillary Refiling Time ) lebih dari 2 detik.
.
alat bantu dengar, fungsi pendengaran baik, kx dapat menjawab pertanyaan
perawat serta dapat berkomunikasi dengan perawat secara baik.
9) Abdomen.
Bentuk simetris, tidak ada asites, saat dipalpasi terdapat nyeri tekan
pada daerah umbilikalis, skala nyeri 2 (nyeri sedang), bising usus terdengar
jelas dengan frekuensi 6 x/m.
.
11) Ekstrimitas Atas dan Bawah.
Struktur ekstrimitas kanan dan kiri simetris, tidak ada trauma pada
kedua ekstrimitas, terpasang infus pada ekstrimitas kiri atas, kx hanya
berbaring di tempat tidur, dan bangung ketika BAB atau BAK saja, tidak ada
kelainan pada tulang dan sendi, dan tidak ada nyeri pada ekstrimitas, kx
dibantu keluarganya ketika bangun dari tempat tidur dan ke toilet, ekstrimitas
bawah teraba dingin.
Skala kekuatan otot :
4444 4444 4 = Dapat melawan tahanan ringan.
4444 4444
b) Personal Hygent.
Rumah :
♦ Kx mandi 2x sehari, kadang bisa sampai 3x, gosok gigi 2x sehari dan
potong kuku bila panjang, kx keramas 2x seminggu.
RS :
♦ Kx hanya diseka oleh keluarganya sekali sehari, gosok gigi sekali sehari,
kx tidak pernah keramas, dan kuku masih pendek.
.
c) Nutrisi.
Rumah :
♦ Kx makan 3x sehari, jenis makanan nasi biasa + lauk + sayur, tidak ada
makanan pantangan, nafsu makan baik dan tidak ada kesulitan dalam
menelan.
RS :
♦ Kx makan 3x sehari, hanya menghabiskan 2 sendok makan saja dari porsi
yang disediakan RS, jenis makanan bubur, kx tidak selera makan..
d) Eliminasi.
Rumah :
♦ Kx BAB sekali sehari pada pagi hari dengan warna kuning dan
konsistensi lunak, kx tidak menggunakan pencahar, kx tidak mengalami
konstipasi maupun diare.
♦ Kx BAK + 5 kali dalam sehari, tidak tentu waktu, dengan warna kuning
jernih.
RS :
♦ Kx BAB sekali sehari dengan warna coklat kehitaman, konsistensi keras,
kx diberi obat pencahar Dulcolax (suppositoria), kx mengalami
konstipasi.
♦ Kx BAK + 5 kali sehari, pagi setelah bangun tidur, siang dan sore serta
malam hari, dengan warna kuning jernih.
e) Sexual.
Kx terlihat harmonis dalam hubungan dengan keluarganya, kx tinggal
dengan istri dan dua orang anaknya, kx mempunyai tiga orang anak, anak
yang satu sudah berkeluarga dan tinggal bersama istrinya.
.
f) Psikososial.
Kx dapat beradaptasi dengan lingkunga, hal ini terlihat dengan sikap
kx yang tidak pasif dengan sarana RS, hubungan dengan keluarga baik,
begitu juga dengan tenaga medis, dimana kx dan keluarganya sangat terbuka
saat diminta keterangan mengenai penyakitnya.
g) Spiritual.
Selama di RS kx hanya berbaring di tempat tidur, dan tidak bisa
melakukan sholat, tapi kx selalu berzikir dan yakin akan kesembuhannya.
♦ Data Fokus.
1) Inspeksi.
Kx tampak berbaring di tempat tidur, dengan kesadaran penuh,
warna kulit pucat, konjunctiva anemis, R: 28 x/m, kx tampak meringis,
mukosa bibir tampak kering.
2) Auskultasi.
Bising usus terdengar jelas 6 x/m, tidak terdengar bunyi nafas
tambahan, bunyi jantung 1 terdengar jelas, TD: 120/80 mmHg.
3) Perkusi.
Abdomen kx berbunyi Tymphani, sedangkan pada dada berbunyi
sonor.
4) Palpasi.
Terdapat nyeri tekan pada dada sebelah kanan, dan nyeri tekan
pada perut di daerah umbilikus, T: 39,5’C, N: 88 x/m.
5) Anamnesis Keperawatan.
♦ Px mengeluh mual, nyeri perut, dan nyeri dada.
.
♦ Px mengatakan tidak nafsu makan dan hanya makan 2 sendok dari
porsi yang disediakan Rumah Sakit.
♦ Px mengatakan BAB keras berwarna coklat kehitaman, nyeri ketika
BAB.
5. Data Penunjang.
1) Hasil pemeriksaan kimia darah. (Tgl 24 Januari 2005)
♦ Gula darah puasa 94 mg/dl ( 70 – 120 mg/dl )
♦ Kolesterol total 166 mg/dl ( 131 – 250 mg/dl )
♦ Trigliserida 59 mg/dl ( 0 – 220 mg/dl )
♦ SGOT 47 u/l ( 16 – 40 u/l )
♦ SGPT 41 u/l ( 8 – 45 u/l )
♦ Urea 43 mg/dl ( 10 – 45 mg/dl )
♦ Kreatinin 1,4 mg/dl ( 0,5 – 1,7 mg/dl )
♦ Asam urat 8,2 mg/dl ( 2,1 – 7,4 mg/dl )
.
♦ PCT 0,44 + (%)
♦ NEOS 5,99 ( 10^3/ ul ) 70,6 (%)
♦ LYMPH 1,46 ( 10^3/ ul ) 17,2 (%)
♦ MONO 0,78 ( 10^3/ ul ) 9,2 (%)
♦ EOS 0,21 ( 10^3/ ul ) 2,5 (%)
♦ BASO 0,04 ( 10^3/ ul ) 0,5 (%)
3) Pengobatan.
♦ Infus RL 20 tts/m drip adona 1 amp/kolf.
♦ Inj Acran 2x1 amp (IV)
♦ Inj Antrain 2x1 amp (IV)
♦ Inj Della 1 cc (IM)
♦ Inj Tomit 3x1 amp (IV)
♦ Inj Kalnex 3x1 amp (IV)
♦ Syr. Inpepsa 3xCI (oral)
♦ Becombion F 3x1 tab (oral)
♦ Dulcolax (suppositoria)
.
ANALISA DATA
2 DS : Intoleransi Kelemahan
♦ Px mengatakan tidak bisa aktivitas. umum.
bangun dari tempat tidur tanpa
dibantu orang lain.
DO:
♦ Px tampak berbaring di tempat
tidur.
♦ Skala aktivitas 3 (dibantu
orang lain).
♦ TTV:
.
4444
4444 4444
TD: 120/80 mmHg.
N: 88 x/m.
R: 28 x/m.
T: 39,5’C.
♦ Skala kekuatan otot:
3 DS : Konstipasi. Penurunan
♦ Px mengatakan BAB keras masukan dan
dengan warna coklat haluaran makanan
kehitaman. dan cairan.
♦ Px mengatakan tidak nafsu
makan.
♦ Px mengatakan makah hanya
2 sendok dari porsi yang
disediakan RS.
♦ Px mengluh nyeri saat BAB.
♦ Px mengeluh nyeri perut yang
hilang timbul.
DO:
♦ Bising usus terdengar jelas
dengan frekuensi 6 x/m.
♦ Tekstur kulit kering.
.
4444
4444 4444
Prioritas Masalah :
1. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan suplai oksigen dan
nutrisi ke sel.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum.
3. Konstipasi berhubungan dengan penurunan masukan dan haluaran makanan dan
cairan.
4. Hipertermi berhubungan dengan terapi obat.
.
Nama Px : Tn. H.S. Ruang : Al-Kindi (41-1)
Dx. Medis : Anemia Tgl MRS : 25 Januari 2005
Diagnosa Perencanaan
No
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1 Perubahan perfusi Perfusi jaringan 1) Kaji 1) Memberikan
jaringan adekuat selama pengisian informasi
berhubungan 3 hari kapiler. tentang
dengan penurunan perawatan, 2) Awasi TTV. keadekuatan
suplai oksigen dan dengan kriteria 3) Kaji warna perfusi
nutrisi ke sel. evaluasi : kulit/ jaringan.
DS : ♦ Px tidak membran 2) SDA.
♦ Px mengeluh mengeluh mukosa. 3) SDA
mual. mual. 4) Tinggikan 4) Meningkatka
♦ Px mengeluh ♦ Px tidak kepala n ekspansi
nyeri dada. mengeluh tempat tidur paru dan
DO: nyeri dada. sesuai meningkatka
♦ Ekstrimitas ♦ Ekstrimitas toleransi. n oksigenasi
bawah teraba tidak dingin. 5) Auskultasi untuk
dingin. ♦ CRT normal bunyi nafas. kebutuhan
♦ CRT/ pengisian kembali 6) Kaji keluhan seluler.
kapiler lambat kurang dari nyeri dada. 5) Dispnea
(lebih dari 2 2 detik. 7) Kaji keluhan menunjukan
detik). ♦ Kulit tidak rasa dingin. GJK karena
♦ Kulit tampak pucat. regangan
pucat. ♦ Hb kembali jantung
♦ Mukosa bibir dalam lama/
tampak kering. rentang peningkatan
♦ Konjunctiva normal (13,5 kompensasi
tampak anemis. – 17,5 gr%) curah
.
♦ Hb: 6,0 gr%. ♦ Konjunctiva jantung.
♦ TD: 120/80 tidak 6) Iskemia
mmHg. anemis. seluler
♦ TD stabil. mempengaru
hi jaringan
mikardial/
potensi
resiko
infark.
7) Vasokontriks
i
menurunkan
sirkulasi
perifer.
.
4444
5555
5555 5555
4444 4444
tempat tidur. ♦ Skala aktivitas. 3) Meningkatka
♦ Skala aktivitas kekuatan 4) Bantu px n aktivitas
3 (dibantu otot: bila perlu. secara
orang lain). 5) Anjurkan px bertahap
♦ TTV: untuk sampai
TD: 120/80 menghentika normal.
mmHg. 5 = Dapat n aktivitas 4) HD
N: 88 x/m. melawan bila nyeri meningkat
R: 28 x/m. tahanan dada, nafas bila
T: 39,5’C. berat. pendek/ melakukan
♦ Skala kekuatan pusing sesuatu
otot: terjadi. sendiri.
5) Mendorong
px
4 = Dapat melakukan
melawan banyak
tahanan aktivitas
ringan. dengan
membatasi
penyimpang
an energi
dan
mencegah
kelemahan.
.
haluaran makanan evaluasi : dan jumlah. dan
dan cairan. ♦ BAB 2) Auskultasi intervensi
DS : normal. bunyi bising yang tepat.
♦ Px mengatakan ♦ Px dapat usus. 2) Bunyi bising
BAB keras menghabisk 3) Awasi usus
dengan warna an makanan masukan dan menurun
coklat yang haluaran pada
kehitaman. disediakan. makanan konstipasi.
♦ Px mengatakan ♦ Px tidak dan cairan. 3) Membantu
tidak nafsu mengeluh 4) Anjurkan dalam
makan. nyeri saat untuk memperbaiki
♦ Px mengatakan BAB. menghindari konsistensi
makah hanya 2 ♦ Px tidak makanan feces.
sendok dari mengeluh yang 4) Menurunkan
porsi yang nyeri membentuk distensi
disediakan RS. abdomen. gas. abdomen.
♦ Px mengluh ♦ Bising usus Kolaborasi : Kolaborasi :
nyeri saat BAB. kembali 5) Konsul 5) Serat
♦ Px mengeluh dalam batas dengan ahli membantu
nyeri perut normal. gizi untuk melancarkan
yang hilang ♦ Tekstur kulit memberikan pencernaan.
timbul. tidak kering. diet
DO: seimbang
♦ Bising usus yang tinggi
terdengar jelas serat.
dengan
frekuensi 6
x/m.
♦ Tekstur kulit
kering.
.
Hipertermi Suhu tubuh px 1) Monitor 1) Mengetahui
4 berhubungan kembali dalam TTV. keadaan
dengan terapi obat. batas normal 2) Berikan umum px.
DS : selama 2 hari kompres 2) Menurunkan
♦ Px mengatakan perawatan, hangat. suhu tubuh
badannya dengan kriteria Kolaborasi; px.
bertambah evaluasi : 3) Beri Anti 3) Untuk
panas setelah ♦ Suhu 36,5’ – piretik menurunkan
diberi infus 37,5’C. sesuai panas.
berwarna ♦ Px tidak indikasi.
kuning. menggigil.
DO:
♦ Px tampak
menggigil.
♦ Kulit px teraba
hangat.
♦ T: 39,5’C.
♦ Infus RL driff
Adona.
No Hari/
Jam Implementasi Evaluasi
Dx Tgl
I Rabu 16.45 1) Mengobservasi Pukul 20.00 WITA.
.
26 TTV. S :
Jan’ 17.00 2) Meberikan posisi ♦ Px mengeluh nyeri dada seperti
2005 semi fowler. terbakar tetapi hanya sesekali.
20.00 3) Mengkaji adanya O :
nyeri dada; ♦ Tidak teradapat palpitasi.
palpitasi. ♦ TTV:
TD: 120/80 mmHg.
N: 88 x/m.
R: 28 x/m.
T: 39,5’C.
A:
♦ Masalah perubahan perfusi
jaringan belum teratasi.
P:
♦ Intervensi 1,2 dan 3 dilanjutkan.
( TTD )
.
kelemahan atau ♦ Masalah intoleransi aktivitas
pusing terjadi belum teratasi.
ketika P:
melakukan ♦ Lanjutkan intervensi 1,2,3.
aktivias. ♦ Monitor TTV sebelum dan
sesudah beraktivitas.
( TTD )
.
cairan. ♦ Kolaborasi dengan ahli gizi.
20.00 5) Menganjurkan
px makan sedikit ( TTD )
tapi sering.
( TTD )
.
TTV. R: 24 x/m.
T: 37’C.
A:
♦ Masalah perubahan perfusi
jaringan belum teratasi.
P:
♦ Intervensi 1,2 dan 3 dilanjutkan.
( TTD )
.
5555 5555
5555 5555
P:
♦ Intervensi 1,2,3,4 dilanjutkan.
( TTD )
♦ TTV.
TD: 100/80 mmHg.
N: 64 x/m.
R: 20 x/m.
T: 36,5’C.
A:
♦ Masalah intoleransi teratasi
sebagian.
P:
♦ Intervensi 1,2,3,4, dilanjutkan.
.
( TTD )
.
♦ Tomit 1 amp ♦ Masalah konstipasi teratasi
(IV). sebagian.
♦ Kalnex 1 P:
amp (IV). ♦ Intervensi 2,3 dan 4 dilanjutkan.
17.10 4) Menganjurkan
px untuk banyak ( TTD )
minum air putih.
( TTD )
.
4) Mengobservasi ♦ HB: 7,7 gr%.
TTV. ♦ TTV:
TD: 100/80 mmHg.
N: 64 x/m.
R: 20 x/m.
T: 36,5’C.
A:
♦ Masalah perubahan perfusi
jaringan teratasi.
P:
♦ Intervensi dihentikan.
( TTD )
KEPUSTAKAAN
Barbara, Engram. Medical Surgical Nursing Care Plans. Jakarta; Penerbit Buku
Kedokteran, EGC.
Doengoes Marilynn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3. Jakarta;
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Mansjoer, Arif dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi ketiga., Jilid 2. Jakarta;
Media Aesculapius. Fakultas Kedokteran UI.
William F, Ganang, mp. Review Of Medical Physiologi.
Zulkarnain Iskandar. 1992. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta; Balai Penerbit, FKUI.
.
.