Anda di halaman 1dari 3

Defenisi

Penyakit yang disebabkanoleh infeksi parasit plasmodium falsiparum, plasmodium

vivax, plasmodium evale, atau palsmamodium malariae,plasmodium knowlesi dan

ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles.

Penegakan diagonis

Anamnesis

Riwayat dalam intermiten atau terus menerus, riwayat dari atau pergi ke daerah

andemik malaria, trias malaria (keadaan yang mengigit yang diikuti dengan demam

dan kemudian timbul keringat yang banyak; pada daerah andmik malaria, trias

malaria mungkin tidak ada, diare dapat merupakan gejala utama).

Pemeriksaan fisik

Konjungtiva pucat, sclera ikterik, splemonegali

Pemeriksaan penunjang

Sediaan apus darah tebal dan tipis ditemukan fase aseksual plasmodium, serologi

malaria (+) (sebagai penunjang).

Malaria berat : ditemukan P.palciporum dalam stadium aseksual disertai satu atau

lebih gejala berikut :


 Malaria selebral: koma dalam yang tak dapat/ sulit dibangunkan dan bukan

disebabkan oleh penyakit lain

 Anemia berat (normositik) pada keadaan hitung parasit >10.000/ul; (Hb<5g/dl

atau hematokrit <15%)

 Gagal ginjal akut ( urin <400 ml/ 24 jam pada orang dewasa, atau < 12

ml/kgBB pada anak-anak setelah dilakukan rehidrasi disertai kreatinin >3

mg/dl)

 Edema paru / acute respiratory distress syndrome (ARDS)

 Hipoklikemia (gula darah <40 mg/dl)

 Gagal sirkulasi atau syok ( tekanan sistolik <70 mmHg, disertai keringat

dinggin atau perbedaan temperatur kulit-mukosa >10C)

 Perdarahan spontan dari hidung, gusi, saluran cerna, dan/atau disertai gangguan

koagulasi intravascular

 Kejang berulang lebih dari 2 kali dalam 24 jam setelah pendinginan pada

hipertermia

 Asidemia (pH 7,25) atau asidosis (bikarbonat plasma <15 mEq/1)

 Hemoglobinuria makroskopik oleh karena infeksi malaria akut ( bukan karena

efek samping obat antimalaria pada pasien dengan defisiensi G6PD)

 Diagnosis pascakematian dengan ditemukannya P. Falciparum yang padat pada

pembuluh darah kapiler jaringan otak


Beberapa keadaan yangjuga digolongkan sebagai malaria berat sesuai dengan

gambaran klinis daerah setempat:

 Ganguan kesadara

 Kelemahan otot tanpa kelainan neurologis (tak bisa duduk/jalan)

 Hiperparasitemia >5% pada daerah hipoedemik atau daerah tak stabil malaria

 Ikterus (bilirubin >3mg/dl)

 Hiperpireksia (temperatur rectal >400C)

Diagnosis banding

Infeksi virus, demam tifoid toksin, hepatitis fulminan, leptospirosis, ensefalitis

Pemeriksaan penunjang

Mikroskopis yaitu darah tebal dan tipis malaria, RDT (Rapid diagnostic Test),

serologi malaria, DPL, tes fungsi ginjal, tes fungsi hati, gula darah, UL<AGD<

elekrolit, hemostasis,rontgen toraks, EKG

Anda mungkin juga menyukai