Tanggal Presentasi :
- Diagnostik
- Kasus Kematian
1
BAB I
ILUSTRASI KASUS
A. Anamnesa
Identitas pasien :
Nama : Tn. Y
Umur : 59 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku : Minangkabau
Alamat : Tabek Dangka, Talang
ALLOANAMNESA (diberikan oleh keluarga pasien)
Seorang laki-laki umur 59 tahun masuk IGD RSUD Arosuka pada tanggal 18 Januari
2017 dengan :
Keluhan utama : Penurunan kesadaran sejak 2 jam yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang :
- Penurunan kesadaran sejak 2 jam yang lalu, awalnya pasien sedang sholat kemudian
pasien terjatuh ke arah kiri
- Muntah (+) warna kekuningan dengan jumlah + 2 sendok makan
- Riwayat kejang disaksikan keluarga segera setelah jatuh sebanyak satu kali, kaki
pasien menendang-nendang, saat di IGD pasien tidak lagi kejang
- Nyeri kepala disangkal
- Buang air kecil warna dan jumlah biasa
- Buang air besar konsistensi dan warna biasa
Riwayat penyakit dahulu :
- Riwayat hipertensi tidak terkontrol (+)
- Riwayat diabetes mellitus disangkal
- Riwayat penyakit jantung disangkal
Riwayat penyakit keluarga :
Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit seperti pasien.
Riwayat alergi pada keluarga tidak ada.
2
B. PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS
Suhu : 36.7° C
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil anisokor, ukuran 5mm/3mm,
reflek cahaya (-/-)
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
Pk : sonor
Abdomen : Supel, nyeri tekan (-), Hepar dan Lien tidak teraba, bising usus (+) normal
3
STATUS NEUROLOGIS :
1) KESADARAN : Soporus ; GCS : E1 M4 V1
2) FUNGSI LUHUR : Sulit dinilai
3) TANDA RANGSANG MENINGEAL :
a. Kaku kuduk : (-)
b. Brudzinskiy I : (-)
c. Brudzinskiy II : (-)
d. Laseque : (-)
e. Kernig : (-)
4) SARAF KRANIAL
1. N. I (Olfactorius )
Kanan Kiri Keterangan
Daya pembau Sulit Sulit
dinilai dinilai Sulit dinilai
2. N.II (Opticus)
Kanan Kiri Keterangan
Daya penglihatan Sulit dinilai Sulit dinilai Sulit dinilai
Lapang pandang Sulit dinilai Sulit dinilai Sulit dinilai
Pengenalan warna Sulit dinilai Sulit dinilai Sulit dinilai
3. N.III (Oculomotorius)
Kanan Kiri Keterangan
Ptosis Sulit dinilai
Pupil
Bentuk Bulat Bulat Sulit dinilai
Ukuran 5 mm 3 mm Anisokor
Gerak bola mata Sulit dinilai
Refleks pupil
Langsung (-) (-) Tidak ada
Tidak langsung (-) (-) Tidak ada
4
4. N. IV (Trokhlearis)
Kanan Kiri Keterangan
Gerak bola mata Sulit dinilai
5. N. VI (Abduscens)
Kanan Kiri Keterangan
Gerak bola mata Sulit dinilai
Strabismus Sulit dinilai
Deviasi Sulit dinilai
6. N. V (Trigeminus)
Kanan Kiri Keterangan
Motorik Sulit dinilai
Sensibilitas Sulit dinilai
Refleks kornea Sulit dinilai
7. N. VII (Facialis)
Kanan Kiri Keterangan
Tic (-) (-)
Motorik:
- sudut mulut Sulit dinilai Sulit dinilai
5
Tanda chvostek Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Motorik : Sulit dinilai
8. N. VIII (Akustikus)
Kanan Kiri Keterangan
Pendengaran Tidak dilakukan
Refleks okuloauditorik sulit dinilai
9. N. IX (Glossofaringeus)
Kanan Kiri Keterangan
Arkus farings SDN SDN
Daya perasa SDN SDN
Refleks muntah SDN SDN
10. N. X (Vagus)
Kanan Kiri Keterangan
Arkus farings SDN SDN
Dysfonia SDN SDN
11. N. XI (Assesorius)
Kanan Kiri Keterangan
Motorik SDN SDN
Trofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi
6
IV. SISTEM MOTORIK
Kanan Kiri Keterangan
Ekstremitas atas
Kekuatan Dengan tes jatuh,
Distal Sulit Kesan: anggota gerak kiri
Proksimal Dinilai normal lebih dulu jatuh
Kesan: lateralisasi ke
kiri
Tonus Normal Normal
Trofi Eutrofi Eutrofi
Ger.involunter (-) (-)
V. SISTEM SENSORIK
Kanan Kiri Keterangan
Raba SDN SDN
Nyeri SDN SDN
Suhu SDN SDN
Propioseptif SDN SDN
Pasien bergerak dengan rangsangan nyeri
7
VI. REFLEKS
Kanan Kiri Keterangan
Fisiologis
Biseps (++) (+++) Refleks fisiologis
Triseps (++) (+++) meningkat di sebelah kiri
KPR (++) (+++)
APR (++) (+++)
Patologis
Babinski (-) (+) Refleks patologis (+)
Chaddock (-) (-)
Hoffman Tromer (-) (-)
Reflek primitif :
Palmomental (-) (-)
Snout (-) (-)
Pemeriksaan Penunjang:
1. Pemeriksaan Laboratorium:
Hb : 12,4 gr/dl
Leukosit : 17.700/mm3
Trombosit : 293.000/mm3
Ht : 36,2%
8
GDR : 141 mg/dl
2. Sistem Skoring
ASGM : penurunan kesadaran (+)
sakit kepala (-) kesan: stroke hemoragik
refleks babinski (+)
SSS : (2,5x2) + (2x1) + (2x0) + (0,1x100) – (3x0) – 12 = +5
Kesan: stroke hemoragik
Diagnosis kerja :
Diagnosis Kerja : Penurunan Kesadaran + hemiparese sinistra
Diagnosis Topik : Subkorteks Hemisfer Dextra
Diagnosis Etiologi : Perdarahan Intraserebral
Diagnosis Sekunder : Hipertensi Emergensi
Diagnosis banding : Stroke Non Hemoragik
Follow Up :
19 Januari 2017 (01.00 WIB)
9
O/ KU Kesadaran Tekanan Darah Nadi Nafas Suhu
Berat E1M4V1 228/102 63x/menit 22x/menit 36,80C
PF/
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil anisokor, ukuran 5 mm/3 mm,
reflek cahaya -/-
Mulut : Mukosa bibir dan mulut basah
Dada :
Paru
- Inspeksi : pergerakan simetris kiri = kanan, retraksi (-)
- Palpasi : fremitus sama kiri dan kanan
- Perkusi : sonor
- Auskultrasi : suara nafas vesikuler, rhonki dan wheezing (-)
Jantung :
- Inspeksi :iktus tidak terlihat
- Palpasi :iktus teraba LMCS RIC V
- Perkusi :batas jantung tidak melebar
- Auskultrasi : irama jantung teratur, bising tidak ada
Abdomen :
- Inspeksi : distensi (-)
- Palpasi : hepar dan lien tidak teraba
- Perkusi : timpani
- Auskultrasi : bising usus (+) normal
Ekstremitas : lateralisasi ke kiri, refleks Babinsky -/+
A/: - Penurunan kesadaran + hemiparese sinistra ec stroke hemoragik
- Hipertensi emergensi
Terapi :
- IVFD Ringer Laktat 12jam/kolf
- Inj. Ranitidine 2x1 ampul (IV)
- Paracetamol tab 3x500mg (per oral)
- Amlodipin tab 1x10mg (per oral)
- Captopril tab 3x25mg (per oral)
- Diet MC RG 6x300cc
- Kontrol ketat/jam
10
19 Januari 2017 (08.00 WIB)
PF/
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil anisokor, ukuran 5 mm/3 mm,
reflek cahaya -/-
Mulut : Mukosa bibir dan mulut basah
Dada :
Paru
- Inspeksi : pergerakan simetris kiri = kanan, retraksi (-)
- Palpasi : fremitus sama kiri dan kanan
- Perkusi : sonor
- Auskultrasi : suara nafas vesikuler, rhonki dan wheezing (-)
Jantung :
- Inspeksi :iktus tidak terlihat
- Palpasi :iktus teraba LMCS RIC V
- Perkusi : batas jantung tidak melebar
- Auskultrasi : irama jantung teratur, bising tidak ada
Abdomen :
- Inspeksi : distensi (-)
- Palpasi : hepar dan lien tidak teraba
- Perkusi : timpani
- Auskultrasi : bising usus (+) normal
Ekstremitas : lateralisasi ke kiri, refleks Babinsky -/+
A/: - Penurunan kesadaran + hemiparese sinistra ec stroke hemoragik
- Hipertensi emergensi
P/ :
- IVFD Ringer Laktat 12jam/kolf
- Inj. Ranitidine 2x1 ampul (IV)
11
- Paracetamol tab 3x500mg (per oral)
- Amlodipin tab 1x10mg (per oral)
- Captopril tab 3x25mg (per oral)
- Diet MC RG 6x300cc
- Kontrol ketat/jam
(11.40 WIB)
S/ Demam (+)
O/ T : 39,50C
A/ - Penurunan kesadaran ec stroke hemoragik
- Peningkatan TIK
- Hipertensi emergensi
P/ :
- PCT infuse 1 kolf
- Captopril tab 2x50mg (per oral)
- Terapi lain lanjut
(12.05 WIB)
S/ - Pasien tidak ada napas spontan
- Nadi karotis teraba
- SO2 40%
P/ Ventilasi tekanan positif dengan air bagging O2 10%
(12.10 WIB)
S/ - Pasien tidak ada napas spontan, nadi karotis tidak teraba
- SO2 tidak terbaca di monitor
- Tekanan darah tidak dapat dinilai
P/ Dilakukan RJP 8 siklus dan diberikan injeksi epinefrin 4 ampul
(12.30 WIB)
S/ - Pasien tidak respon
- Napas spontan tidak ada
- Nadi karotis tidak teraba
- Pupil dilatasi maksimal
12
- Refleks kornea tidak ada
O/ EKG : asystole
13
tidak mengeluhkan sakit kepala sebelumnya. Buang air kecil dan buang air besar tidak
ditemukan kelainan. Pasien sudah dikenal menderita hipertensi. Riwayat penyakit
diabetes mellitus dan penyakit jantung disangkal. Tidak ada keluarga pasien yang
menderita penyakit yang sama dengan pasien.
2. Objektif :
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum sakit berat, kesadaran soporus
E1M4V1 (GCS 6), tekanan darah 220/100 mmHg, nadi 74x/menit, frekuensi nafas
22x/menit, suhu 37,50C. Pada pemeriksaan fisik, mata ditemukan pupil anisokor,
diameter 5 mm/3 mm, refleks cahaya (-/-). Kaku kuduk tidak ada. Pemeriksaan region
thoraks dan abdomen tidak ditemukan kelainan. Pada pemeriksaan ekstremitas,
ditemukan lateralisasi ke kiri, dengan refleks Babinsky (-/+). Pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan Hb 12,4 gr/dl, leukosit 17.700/mm3, trombosit 293.000/mm3,
hematokrit 34,2%, gula darah sewaktu 141 mg/dl. Kesan pemeriksaan laboratorium
adalah leukositosis. Pada pemeriksaan ASGM dan Siriraj Score didapatkan kesan
stroke hemoragik.
14
dengan air bagging oksigen 10%. Setelah dilakukan air bagging selama 5 menit,
keadaan pasien memburuk. Pasien tiba-tiba mengalami henti jantung, napas spontan
masih belum ada. Pada pasien dilakukan resusitasi jantung paru selama 8 siklus dan
injeksi epinefrin 4 ampul. Namun keadaan pasien tidak membaik. Napas spontan tidak
ada, nadi karotis tidak teraba, pupil midriasis. Dilakukan pemeriksaan EKG dan
didapatkan irama asystole. Pasien dinyatakan meninggal di hadapan petugas dan
keluarga pada pukul 12.30 WIB.
4. Plan :
Diagnosis klinis :
Diagnosis Kerja : Penurunan Kesadaran + hemiparese sinistra
Diagnosis Topik : Subkorteks Hemisfer Dextra
Diagnosis Etiologi : Perdarahan Intraserebral
Diagnosis Sekunder : Hipertensi Emergensi
Diagnosis banding : Stroke Non Hemoragik
Pengobatan :
- IVFD Ringer Laktat 12 jam/kolf
- Inj. Ranitidin 2x1 ampul (IV)
- Paracetamol tab 3x500mg (per oral)
- Amlodipin tab 1x10mg (per oral)
- Captopril tab 3x25mg (per oral)
- Pasang kateter urin
- Pasang NGT
- Diet MC RG 6x300cc
- Kontrol ketat per jam
- Anjuran rujuk RSUP Dr. M. Djamil Padang tetapi keluarga pasien menolak
- Rawat ICU
15