Anda di halaman 1dari 19

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN
Nomor 37 PK/Pdt.Sus-PHI/2016

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
MAHKAMAH AGUNG
memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada

do
gu pemeriksaan peninjauan kembali memutus sebagai berikut dalam perkara
antara:
PT TAINAN ENTERPRISES INDONESIA (5), berkedudukan di

In
A
Jalan Irian Blok E Nomor 26-27, Kawasan Berikat Nusantara
Cakung, Jakarta Utara, diwakili oleh Direktur Chang Ruei Liang,
ah

lik
berkedudukan di Jalan Irian Blok E 28 KBN Cakung, Jakarta
Utara, dalam hal ini memberi kuasa kepada Hendrayanto, S.H.,
am

ub
M.H., Advokat, berkantor di Jalan Raya Cakung Cilincing Nomor
89, Jakarta 14130, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 7
Januari 2015;
ep
k

Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Tergugat;


ah

Lawan
R
ABDUL RAHMAN, warga negara Indonesia bertempat tinggal di

si
Jalan Pepaya Blok S RT.014 RW.016, Kelurahan Semper Barat,

ne
ng

Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara;


Termohon Peninjauan Kembali dahulu Penggugat;
Mahkamah Agung tersebut;

do
gu

Membaca surat-surat yang bersangkutan;


Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa Pemohon
In
A

Peninjauan Kembali dahulu sebagai Tergugat telah mengajukan permohonan


peninjauan kembali terhadap Putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada
ah

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 56/PHI.G/2014/PN.Jkt.Pst tanggal 10 Juli


lik

2014 yang telah berkekuatan hukum tetap, dalam perkaranya melawan Termohon
Peninjauan Kembali dahulu sebagai Penggugat, pada pokoknya sebagai berikut:
m

ub

Dalam Provisi
1. Bahwa Penggugat telah bekerja pada Tergugat sampai tanggal 30
ka

ep

November 2012, namun ternyata Tergugat tidak membayarkan seluruh


upah Penggugat untuk bulan November 2012, melainkan hanya
ah

membayarkan sebesar Rp1.645.000,00 (satu juta enam ratus empat puluh


R

lima ribu rupiah) (P-1) pada tanggal 20 November 2012 melalui rekening
es
M

Penggugat sebagaimana biasa Tergugat membayarkan upah Penggugat


ng

on

Halaman 1 dari 19 hal. Put. Nomor 37 PK/Pdt.Sus-PHI/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
setiap bulannya melalui rekening Bank Mandiri KCP Jakarta Cakung,

si
Nomor Rekening 120-00-0711133-4 atas nama Penggugat, Abdul Rahman.
Oleh karena itu Penggugat menuntut dibayarkan terlebih dahulu

ne
ng
kekurangan upah Penggugat untuk bulan November 2012 sebesar
Rp6.819.000,00-Rp1.645.000,00 = Rp5.174.000,00 (lima juta seratus tujuh
puluh empat ribu rupiah);

do
gu Bahwa adapun rincian upah yang terakhir Penggugat terima dari Tergugat
adalah sebagai berikut (P-2):

In
A
PT TAINAN ENT. IND.
Gapok 1.650.000 Kerajinan 110.000
ah

lik
T. Makan 710.000 T. Jabatan 220.000
T. Transp. 710.000
Nama Abdul Rahman Status M3
am

ub
Jabatan Ass. Kabag Finishing T. Gaji 3.400.000
Periode Okt. 1 – 31 – 2012
ep
Gaji = Rp1.650.000
k

T. Makan = Rp710.000
ah

T. Transport/Tambahan = Rp749.000
R

si
Kerajinan = Rp110.000
T. Jabatan/Masa K = Rp3.600.000

ne
ng

Subtotal & Target = Rp6.819.000 &


Amount Paid = Rp3.446.333

do
gu

Lbr H Raya/Cuti H/Koreksi = Rp–


Total = Rp3.446.333
Tanggal 20 Bayar = Rp1.645.000
In
A

PPh 21 = Rp75.701
Jamsostek = Rp33.000
ah

lik

Total Terima = Rp1.692.633


2. Bahwa selama ini Penggugat bingung dengan rincian bukti pembayaran
m

ub

upah Penggugat; tercantum Tunjangan Jabatan/Masa Kerja sebesar


Rp3.600.000,00 (tiga juta enam ratus ribu rupiah) untuk setiap bulannya.
ka

Tetapi faktanya Penggugat tidak pernah menerima komponen upah (T.


ep

Jabatan/Masa Kerja) tersebut, melainkan hanya menerima upah rata-rata


ah

sebesar Rp3.400.000,00 (tiga juta empat ratus ribu rupiah) untuk setiap
R

bulannya. Padahal untuk level jabatan Assisten Kepala Bagian Finishing di


es

pabrik garment yang seluruh produksinya ekspor ke USA dan Eropa, rincian
M

ng

upah Penggugat tersebut adalah wajar, dan lagi pula, apa maksudnya
on

Halaman 2 dari 19 hal. Put. Nomor 37 PK/Pdt.Sus-PHI/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mencantumkan hal tersebut bila tidak ada urgensinya? Penggugat menuntut

si
pembayaran terlebih dahulu seluruh jumlah komponen upah (T. Jabatan/
Masa Kerja) tersebut selama Penggugat bekerja pada Tergugat, yaitu:

ne
ng
Periode 14 Juli s/d Desember 2010 : 5 x Rp3.600.000,00 = Rp18.000.000,00
Periode Januari s/d Desember 2011 : 12 x Rp3.600.000,00 = Rp43.200.000,00
Periode Januari s/d Oktober 2012 : 10 x Rp3.600.000,00 = Rp36.000.000,00

do
gu Jumlah Keseluruhan = Rp97.200.000,00
3. Bahwa dalam setiap bukti pembayaran upah Penggugat, Tergugat tanpa

In
A
pernah meminta persetujuan dari Penggugat telah melakukan pemotongan
upah Penggugat dengan keterangan PPh 21 yang besarnya rata-rata
ah

lik
Rp75.701,00 (tujuh puluh lima ribu tujuh ratus satu rupiah) dan Tergugat
tidak pernah memberikan bukti setoran PPh 21 atas nama Penggugat.
Penggugat keberatan atas pemotongan upah Penggugat oleh Tergugat
am

ub
untuk PPh 21 tanpa persetujuan dari Penggugat, dan lagi pula
sepengetahuan Penggugat, membayar pajak (ic Pajak Penghasilan, PPh
ep
21) adalah kewajiban dan tanggung jawab setiap wajib pajak dan dengan
k

demikian merupakan urusan masing-masing wajib pajak. Dan lagi pula


ah

pemerintah juga sedang berupaya memberantas praktek korupsi dengan


R

si
melarang warga dalam setiap urusan administrasi dan/atau membayar
pajak melalui pihak ketiga atau calo atau apapun namanya. Oleh karena itu,

ne
ng

Penggugat menuntut pengembalian terlebih dahulu seluruh upah


Penggugat yang telah dipotong oleh Tergugat untuk PPh 21 selama

do
gu

Penggugat bekerja pada Tergugat, yaitu:


Periode 14 Juli s/d Desember 2010 : 5 x Rp75.701,00 = Rp378.505,00
Periode Januari s/d Desember 2011 : 12 x Rp75.701,00 = Rp908.412,00
In
A

Periode Januari s/d Oktober 2012 : 10 x Rp75.701,00 = Rp757.010,00


Jumlah Keseluruhan = Rp2.043.927,00
ah

lik

Bahwa oleh karena kekurangan upah bulan November 2012, komponen


upah tunjangan jabatan/masa kerja sebesar Rp3.600.000,00 (tiga juta
m

ub

enam ratus ribu rupiah) untuk setiap bulannya dan PPh 21 rata-rata
sebesar Rp75.701,00 (tujuh puluh lima ribu tujuh ratus satu rupiah) untuk
ka

setiap bulannya merupakan perselisihan hak, maka berdasarkan ketentuan


ep

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan


ah

Hubungan Industrial, Pasal 86, "Dalam hal perselisihan hak dan/atau


R

perselisihan kepentingan diikuti dengan perselisihan pemutusan hubungan


es

kerja, maka Pengadilan Hubungan Industrial wajib memutus terlebih dahulu


M

ng

perkara perselisihan hak dan/atau perselisihan kepentingan."


on

Halaman 3 dari 19 hal. Put. Nomor 37 PK/Pdt.Sus-PHI/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa karena Penggugat merasa kurang paham menyusun gugatan yang

si
baik dan khawatir gugatan Penggugat ditolak atau tidak dapat diterima
karena tidak disusun dengan sempurna, maka mohon perhatian Majelis

ne
ng
Hakim atas pendapat ahli yang Penggugat kutip berikut ini: Dr. R.
Soepomo, S.H., "Reglemen Indonesia tidak mengharuskan Penggugat
untuk mengformulir dengan konkrit apa yang dituntut, tidak mengharuskan

do
gu adanya "een duidelijke en bepaalde conclusie", dalam bukunya, Hukum
Acara Perdata Pengadilan Negeri, Pen. PT Pradnya Paramita Jakarta, Cet.

In
A
Ketujuhbelas, 2005, halaman 24 – 25;
Prof. Dr. Sudikno Mertokusumo, S.H., dalam mengadili suatu perkara,
ah

lik
terutama yang dipentingkan adalah fakta atau peristiwanya dan bukan
hukumnya. Soal menemukan hukumnya adalah urusan hakim jdan bukannya
soal kedua belah pihak (halaman 32-33). Bahkan hakim tidak dapat dan tidak
am

ub
boleh menangguhkan atau menolak menjatuhkan putusan dengan alasan
karena hukumnya tidak lengkap atau tidak jelas (halaman 3-4). Hakim
ep
dianggap tahu akan hukumnya (ius curia novit), dalam bukunya, bab-bab
k

tentang penemuan hukum, bersama Prof. Mr. A. Pitlo, Pen. PT Citra Aditya
ah

Bakti Bekerjasama dengan: Konsorsium llmu Hukum, Departemen Pendidikan


R

si
dan Kebudayaan dan The Asia Foundation, Cet. I, 1993;
Mengenai Pokok Perkara

ne
ng

1. Bahwa Penggugat telah bekerja pada Tergugat sejak tanggal 14 Juli 2010
dengan jabatan awal sebagai Supervisor Finishing dan jabatan terakhir

do
gu

sebagai Assisten Kepala Bagian Finishing (Line 8-10; dan Line 13-15) dan
terakhir bekerja 30 November 2012 dan upah terakhir yang dibayarkan oleh
Tergugat adalah sebesar Rp1.645.000,00 (satu juta enam ratus empat
In
A

puluh lima ribu rupiah) (P-1) pada tanggal 20 November 2012;


2. Bahwa adapun rincian upah yang Penggugat terima dari Penggugat adalah
ah

lik

sebagai berikut:
PT TAINAN ENT. IND.
m

ub

Gapok 1.650.000 Kerajinan 110.000


T. Makan 710.000 T. Jabatan 220.000
ka

T. Transp. 710.000
ep

Nama Abdul Rahman Status M3


ah

Jabatan Ass. Kabag Finishing T. Gaji 3.400.000


R

Periode Okt. 1 – 31 – 2012


es

Gaji = Rp1.650.000
M

ng

T. Makan = Rp710.000
on

Halaman 4 dari 19 hal. Put. Nomor 37 PK/Pdt.Sus-PHI/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
T. Transport/Tambahan = Rp749.000

si
Kerajinan = Rp110.000
T. Jabatan/Masa K = Rp3.600.000

ne
ng
Subtotal & Target = Rp6.819.000
Amount Paid = Rp3.446.333
Lbr H Raya/Cuti H/Koreksi = Rp–

do
gu Total = Rp3.446.333
Tanggal 20 Bayar = Rp1.645.000

In
A
PPh 21 = Rp75.701
Jamsostek = Rp33.000
ah

lik
Total Terima = Rp1.692.633
3. Bahwa selama ini tunjangan jabatan/masa kerja tidak dibayarkan sesuai
bukti pembayaran upah, oleh karena itu Penggugat menuntut
am

ub
pembayarannya;
4. Pada tanggal 28 November 2012 beredar kabar di pabrik bahwa ada callout
ep
dari Amerika melalui CSO GAP Jakarta, Looky Valentino, untuk Style Old
k

Navy 576-046 P0#NN1VA-7A mengenai ukuran yang kurang dari


ah

seharusnya;
R

si
5. Bahwa atas kabar tersebut, Penggugat dan Deny Bastian (Asst. Kabag
Finishing PQA & Adm) membuka data di komputer Deny Bastian dan

ne
ng

mendapatkan fakta sebagai berikut:


Style Old 576-046 P0#NN1VA-7A, NN1VA-NA planning export tanggal 27

do
gu

September 2012 dan P0#NN1VA-PA export tanggal 4 Oktober 2012 dan


Finishing selesai sekitar satu minggu sebelumnya. Karena ini adalah PO
terakhir, sesuai SOP yang ada, kami mendata semua garmen yang bagus
In
A

dan termasuk yang reject serta kami laporkan kepada atasan, yaitu Mr. Jun
(Technisi Finishing);
ah

lik

Bahwa kondisi garment tersebut untuk export tidak mencukupi sesuai QTY
order untuk 3 PO tersebut, kerena terdapat banyak reject. Dari Mr. Jun
m

ub

Penggugat tidak mendapatkan solusi. Lalu Mr. Jun melaporkan kepada Mr.
Sam (Factory Manager);
ka

Shortage atau potong ulang untuk kekurangan export...?


ep

Mr. Sam memberikan solusi, sebagian dipotong ulang dan sebagian lagi
ah

ganti label. Mr. Sam menyuruh untuk garment yang ganti label agar
R

dimasukkan ke PO NN1VA-NA. Untuk PO NN1VA-7A dan PO NN1VA-PA


es

harus garment yang bagus. Lalu Penggugat pun memberikan instruksi


M

ng

kepada pengawas sesuai instruksi Mr. Sam;


on

Halaman 5 dari 19 hal. Put. Nomor 37 PK/Pdt.Sus-PHI/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6. Bahwa pada tanggal 29 November 2012 dilaksanakan meeting di ruang

si
Factory Manager untuk membahas solusi yang tepat atas callout dari
Amerika melalui CSO GAP Jakarta, Looky Valentino, untuk Style Old Navy

ne
ng
576-046 P0#NN1VA-7A mengenai ukuran yang kurang dari seharusnya.
Hadir dalam meeting Mr. Sam (Factory Manager), Dadang Solihin (Vice
Factory Manager), Mr. Jun (Technisi Finishing), dan Penggugat (Asst.

do
gu Kabag Finishing Team 3). Mr. Sam mengatakan :"... ini memang salah
saya. Saya yang memberi solusi, apakah saya harus jujur kepada Pak

In
A
Jerry, agar Pak Jerry mau membantu mencari solusinya? dan semua yang
hadir dalam meeting menyarankan kepada Mr. Sam untuk jujur kepada Mr.
ah

lik
Jerry (Director) dan berharap bisa mendapatkan solusi terbaik;
7. Bahwa pada tanggal 30 November 2012, Mr. Sam (Factory Manager)
memanggil Kabag Finishing dan Teknisi Finishing : Mr. Jun (Technisi
am

ub
Finishing), Deny Bastian ( Asst. Kabag Finishing PQA & Adm), Kurniasih
(Asst. Kabag Finishing Line Team 2), Andi Purnomo (Training Asst. Kabag
ep
Finishing Line Team 1), Mugi Santoso (Kabag Finishing LK. Washing & Line
k

11), dan Penggugat (Asst. Kabag Finishing Line Team 3) untuk meeting di
ah

ruangan Mr. Sam. Dalam meeting, Mr. Sam mengatakan bahwa Mr. Jun
R

si
dan Penggugat pada hari ini adalah hari terakhir bekerja. Mr. Sam
mengatakan kepada Penggugat agar mencari pekerjaan di tempat lain dan

ne
ng

memberikan uang bonus Finishing kepada Penggugat sebesar


Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) serta menambahkan sebesar

do
gu

Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) dari uang pribadi Mr. Sam. Lalu Mr. Sam
menyuruh Penggugat untuk menghadap Personalia, Agus Damyati (Chief
Personalia & Umum);
In
A

8. Bahwa saat Penggugat menghadap Personalia, ia menelpon ke ruangan


Mr. Sam dan diterima oleh Kiki (Asst Ruangan Mr. Sam). Personalia minta
ah

lik

disampaikan pertanyaannya kepada Mr. Sam, masalah Penggugat mau


seperti apa penyelesaiaannya? Lalu Personalia menjelaskan kepada
m

ub

Penggugat bahwa Tergugat meminta Penggugat mengundurkan diri.


Penggugat menjawab tidak mau mengundurkan diri karena merasa tidak
ka

bersalah. Bila Tergugat menghendaki putus hubungan kerja (PHK),


ep

Penggugat minta kompensasi, tetapi personalia meminta Penggugat


ah

kembali esok hari karena akan menanyakan hal ini ke HRD Manager;
R

9. Bahwa meskipun Tergugat telah menyatakan hari Jumat, 30 November


es

2012 adalah hari terakhir bagi Penggugat bekerja, tetapi Penggugat pada
M

ng

hari Senin, 3 Desember 2012 s/d Senin, 10 Desember 2012 terus datang ke
on

Halaman 6 dari 19 hal. Put. Nomor 37 PK/Pdt.Sus-PHI/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perusahaan Tergugat sebagaimana biasa waktu kerja Penggugat, tetapi

si
tidak diperbolehkan masuk oleh Tergugat dan Penggugat hanya boleh
menunggu di pos security;

ne
ng
10. Bahwa Penggugat telah berupaya berulangkali melalui email maupun
telepon meminta kepada Tergugat untuk berunding secara bipartite guna
penyelesaian perselisihan pemutusan hubungan kerja ini, tetapi Tergugat

do
gu tidak beritikad baik untuk menyelesaikannya secara musyawarah melalui
perundingan bipartit;

In
A
11. Bahwa setelah 30 November 2012, Tergugat tidak melaksanakan
kewajibannya mempekerjakan Penggugat sebagaimana maksud ketentuan
ah

lik
Pasal 155 ayat (2) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2013 tentang
Ketenagakerjaan, walaupun Penggugat telah berupaya masuk kerja
sebagaimana biasa tetapi dilarang oleh Tergugat dan Penggugat hanya
am

ub
boleh menunggu di pos security. Begitupun mengenai kewajiban Tergugat
untuk membayarkan upah Penggugat, tidak dilaksankan oleh Tergugat
ep
sebagaimana maksud ketentuan Pasal 155 ayat (2) Undang-Undang Nomor
k

13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan, bahkan sisa upah Penggugat


ah

selama bekerja efektif di bulan November 2012 masih ditahan dan belum
R

si
dibayarkan oleh Tergugat dan baru akan diberikan bila Penggugat membuat
surat pengunduran diri, ic Joko (Manager HRD & Umum);

ne
ng

12. Bahwa untuk adanya penyelesaian dan kepastian hukum atas perselisihan
ini, maka Penggugat telah mencatatkan perselisihan ini ke Suku Dinas

do
gu

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemerintah Kota Administrasi Jakarta


Utara dan telah dilakukan pemanggilan secara patut untuk sidang mediasi,
tetapi Tergugat hanya hadir satu kali dan ini lagi-lagi hal ini membuktikan
In
A

Tergugat bukan orang yang beritrikad baik untuk menyelesaikan


perselisihan sesuai norma hukum yang berlaku;
ah

lik

13. Bahwa atas perselisihan yang telah Penggugat catatkan ke Suku Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemerintah Kota Administrasi Jakarta
m

ub

Utara, mediator telah mengeluarkan anjuran tertulis melalui surat Nomor


2299/-1.831, tertanggal 28 Maret 2013 yang isi anjurannya:
ka

MENGANJURKAN
ep

1. Atas pemutusan hubungan kerja pekerja Sdr. Abdul Rahman agar


ah

pengusaha PT Tainan Enterprises Indonesia membayar uang


R

pesangon 2 x Pasal 156 ayat (2) ditambah uang penggantian hak


es

sesuai dengan pasal 156 ayat (4) Undang-Undang Nomor 13 Tahun


M

ng

2013 tentang Ketenagakerjaan, sisa upah bulan November 2012


on

Halaman 7 dari 19 hal. Put. Nomor 37 PK/Pdt.Sus-PHI/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebesar Rp1.645.000,00 dan upah selama tidak dipekerjakan;

si
2. Agar para pihak memberikan jawaban secara tertulis selambat -
lambatnya 10 (sepuluh) hari setelah diterimanya Anjuran ini;

ne
ng
3. Apabila para pihak atau salah satu pihak menolak anjuran, maka pihak
yang menolak dapat melanjutkan penyelesaian perselisihan pemutusan
hubungan kerja ini kepada Pengadilan Hubungan Industrial pada

do
gu Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sesuai ketentuan Pasal 14 Undang-
Undang Nomor 02 Tahun 2004;

In
A
14. Bahwa oleh karena Penggugat mempermasalahkan pemutusan hubungan
kerja yang dilakukan oleh Tergugat terhadap Penggugat, dengan demikian,
ah

lik
nyatalah keinginan Penggugat untuk terus melaksanakan kewajiban bekerja
di perusahaan Tergugat hingga ada suatu persetujuan penyelesaian atau
penetapan hukum sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 13 Tahun
am

ub
2003 Pasal 155 ayat (2) "Selama putusan lembaga penyelesaian
perselisihan hubungan industrial belum ditetapkan, baik pengusaha mau
ep
pun pekerja/buruh harus tetap melaksanakan segala kewajibannya."
k

Namun Tergugat tidak beritikad baik melaksanakan kewajiban


ah

mempekerjakan dan membayarkan upah Penggugat, sehingga


R

si
berdasarkan Pasal 155 ayat (2) juncto Pasal 93 ayat (2) "Ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak berlaku, dan pengusaha wajib

ne
ng

membayar upah apabila: f. pekerja/buruh bersedia melakukan pekerjaan


yang telah dijanjikan tetapi pengusaha tidak mempekerjakannya, baik

do
gu

karena kesalahan sendiri maupun halangan yang seharusnya dapat


dihindari pengusaha";
15. Bahwa frasa "belum ditetapkan" dalam Pasal 155 ayat (2) Undang-Undang
In
A

Nomor 13 Tahun 2003 berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi Nomor


37/PUU-IX/2011, tanggal 19 September 2011, adalah bertentangan dengan
ah

lik

UUD 1945 sepanjang tidak dimaknai belum berkekuatan hukum tetap dan
tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang tidak dimaknai
m

ub

belum berkekuatan hukum tetap, selengkapnya berikut amar putusannya:


Menyatakan:
ka

1. Mengabulkan permohonan para pemohon;


ep

2. Frasa "belum ditetapkan" dalam Pasal 155 ayat (2) Undang-Undang


ah

Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara


R

Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran


es

Negara Republik Indonesia Nomor 4279) adalah bertentangan dengan


M

ng

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 sepanjang


on

Halaman 8 dari 19 hal. Put. Nomor 37 PK/Pdt.Sus-PHI/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tidak dimaknai belum berkekuatan hukum tetap;

si
3. Frasa "belum ditetapkan" dalam Pasal 155 ayat (2) Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara

ne
ng
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4279) tidak mempunyai kekuatan hukum
mengikat sepanjang tidak dimaknai belum berkekuatan hukum tetap;

do
gu 4. Memerintahkan pemuatan putusan ini dalam Berita Negara Republik
Indonesia sebagaimana mestinya;

In
A
16. Bahwa oleh karena konteksnya adalah Pasal 155 ayat (2), maka
selengkapnya menjadi, "Selama putusan lembaga penyelesaian perselisihan
ah

lik
hubungan industrial belum berkekuatan hukum tetap, baik pengusaha
maupun pekerja/buruh harus tetap melaksanakan segala kewajibannya."
Frasa "belum ditetapkan" diganti dengan frasa "belum berkekuatan hukum
am

ub
tetap"; artinya, Tergugat harus melaksanakan kewajibannya mempekerjakan
Penggugat dan membayarkan upah beserta hak-hak lainnya yang biasa
ep
diterima Penggugat selama putusan lembaga penyelesaian perselisihan
k

hubungan industrial belum berkekuatan hukum tetap;


ah

17. Bahwa oleh karena Tergugat tidak beritikad baik melaksanakan kewajiban
R

si
memperkerjakan Penggugat selama putusan belum berkekuatan hukum
tetap, maka Penggugat menuntut dibayarkan upah beserta hak-hak lainnya

ne
ng

yang biasa diterima Penggugat selama putusan lembaga penyelesaian


perselisihan hubungan industrial belum berkekuatan hukum tetap;

do
gu

18. Bahwa atas pemutusan hubungan kerja yang secara sepihak sifatnya yang
telah dilakukan oleh Tergugat terhadap Penggugat sebagaimana telah
diuraikan tersebut diatas, maka Penggugat menuntut agar dibayarkan:
In
A

18.1. Upah selama tidak dipekerjakan terhitung mulai Desember 2012 s/d
adanya suatu keputusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap
ah

lik

(een vonnis in kracht van gewijsde) berdasarkan Pasal 155 ayat (2)
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
m

ub

dan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 37/PUU-IX/2011, tanggal


19 September 2011, sementara s/d Februari 2014:
ka

Periode Desember 2012 = Rp6.819.000,00


ep

Periode Januari s/d Desember 2013


ah

12 x Rp6.819.000,00 = Rp81.828.000,00
R

Periode Januari s/d Februari 2014


es

2 x Rp6.819.000,00 = Rp13.638.000,00
M

ng

18.2. Uang pesangon sebesar 2 (dua) kali ketentuan Pasal 156 ayat (2)
on

Halaman 9 dari 19 hal. Put. Nomor 37 PK/Pdt.Sus-PHI/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan,

si
yaitu:
2 x 4 x Rp6.819.000,00 = Rp54.552.000,00

ne
ng
18.3. Uang penghargaan masa kerja sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (3)
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan,
yaitu:

do
gu 1 x 2 x Rp6.819.000,00 = Rp13.638.000,00
18.4. Uang penggantian hak yang seharusnya diterima sesuai ketentuan

In
A
Pasal 156 ayat (4) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan, yaitu:
ah

lik
a. Cuti tahunan 2012 (Rp6.819.000/25 x 12) =Rp3.273.120,00
b. Penggantian perumahan serta pengobatan:
15% x (Rp54.552.000 + RpRp13.638.000) = Rp10.228.500,00
am

ub
18.5. Tunjangan Hari Raya Keagamaan berdasarkan Peraturan Menteri
Tenaga Kerja Nomor PER-04/MEN/1994 minimal sebesar 1 (satu)
ep
bulan upah, THR 2013 = Rp6.819.000,00
k

19. Bahwa pula cukup beralasan bila Penggugat mohon agar putusan perkara
ah

ini dinyatakan dapat dijalankan lebih dahulu walau ada verzet, banding atau
R

si
kasasi dari Tergugat;
Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Penggugat mohon kepada

ne
ng

Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat agar


memberikan putusan sebagai berikut:

do
gu

Dalam Provisi
1. Mengabulkan gugatan Penggugat dalam provisi untuk seluuhnya;
2. Menyatakan Tergugat wajib membayarkan kepada Penggugat:
In
A

- Kekurangan upah untuk bulan November 2012 yang belum dibayarkan


oleh Tergugat sebesar Rp5.174.000,00 (lima juta seratus tujuh puluh
ah

lik

empat ribu rupiah);


- Tunjangan jabatan/masa kerja selama Penggugat bekerja pada
m

ub

Tergugat, yaitu:
Periode 14 Juli s/d Desember 2010 : 5 x Rp3.600.000,00 = Rp18.000.000,00
ka

Periode Januari s/d Desember 2011 : 12 x Rp3.600.000,00 = Rp43.200.000,00


ep

Periode Januari s/d Oktober 2012 : 10 x Rp3.600.000,00 = Rp36.000.000,00


ah

Jumlah Keseluruhan = Rp97.200.000,00


R

- Seluruh upah Penggugat yang telah dipotong oleh Tergugat untuk PPh
es

21 selama Penggugat bekerja pada Tergugat, yaitu:


M

ng

Periode 14 Juli s/d Desember 2010 : 5 x Rp75.701,00 = Rp378.505,00


on

Halaman 10 dari 19 hal. Put. Nomor 37 PK/Pdt.Sus-PHI/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Periode Januari s/d Desember 2011 : 12 x Rp75.701,00= Rp908.412,00

si
Periode Januari s/d Oktober 2012 : 10 x Rp75.701,00 = Rp757.010,00
Jumlah Keseluruhan = Rp2.043.927,00

ne
ng
Dalam Pokok Perkara
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan sah dan berharga semua alat bukti yang diajukan Penggugat

do
gu dalam perkara ini;
3. Menyatakan Tergugat telah melakukan pelanggraan terhadap ketentuan

In
A
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Pasal
151 ayat (3), ”dalam hal perundingan sebagaimana dimaksud dalam ayat
ah

lik
(2) benar-benar tidak menghasilkan persetujuan, pengusaha hanya dapat
memutuskan hubungan kerja dengan pekerja/buruh setelah memperoleh
pentapan dari lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial” dan
am

ub
Pasal 155 ayat (2) ”selama putusan lembaga penyelesaian perselisihan
hubungan industrial belum ditetapkan, baik pengusaha maupun
ep
pekerja/buruh harus tetap melaksanakan segala kewajibannya”
k

4. Menyatakan putus hubungan kerja antara Pengugat dengan Tergugat sejak


ah

putusan atas perkara ini diucapkan;


R

si
5. Menghukum Tergugat membayar:
5.1. Upah Penggugat selama tidak dipekerjakan terhitung mulai Desember

ne
ng

2012 s/d adanya suatu keputusan yang mempunyai kekuatan hukum


tetap (een vonnis in kracht van gewijsde) berdasarkan Pasal 155 ayat

do
gu

(2) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan


dan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 37/PUU-IX/2011, tanggal
19 September 2011, sementara s/d Februari 2014:
In
A

Periode Desember 2012 = Rp6.819.000,00


Periode Januari s/d Desember 2013
ah

lik

12 x Rp6.819.000,00 = Rp81.828.000,00
Periode Januari s/d Februari 2014 = Rp13.638.000,00
m

ub

5.2. Uang pesangon sebesar 2 (dua) kali ketentuan Pasal 156 ayat (2)
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, yaitu:
ka

2 x 4 x Rp6.819.000,00 = Rp54.552.000,00
ep

5.3. Uang penghargaan masa kerja sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (3)
ah

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, yaitu:


R

1 x 2 x Rp6.819.000,00 = Rp13.638.000,00
es

5.4. Uang penggantian hak yang seharusnya diterima sesuai ketentuan


M

ng

Pasal 156 ayat (4) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang


on

Halaman 11 dari 19 hal. Put. Nomor 37 PK/Pdt.Sus-PHI/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Ketenagakerjaan, yaitu:

si
a. Cuti tahunan 2012 (Rp6.819.000,00/25 x 12) = 3.273.120,00
b. Penggantian perumahan serta pengobatan:

ne
ng
15% x (Rp54.552.000,00 + Rp13.638.000,00) = Rp10.228.500,00
5.5. Tunjangan hari raya keagamaan berdasarkan Peraturan Menteri
tenaga Kerja Nomor PER=04/MEN/1994 minimal sebesar 1 (satu)

do
gu bulan upah, THR 2013 = Rp6.819.000,00
6. Menyatakan putusan perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu walau ada

In
A
verzet, banding atau kasasi dari Tergugat;
7. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara;
ah

lik
Subsidair
Atau apabila pengadilan berpendapat lain, Penggugat mohon putusan yang
seadil-adilnya (ex aequo et bono);
am

ub
Bahwa, terhadap gugatan tersebut Pengadilan Hubungan Industrial pada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah memberikan putusan Nomor
ep
56/PHI.G/2014/PN.Jkt.Pst tanggal 10 Juli 2014 yang amarnya sebagai berikut:
k

Dalam Provisi
ah

- Menolak permohonan provisi Penggugat untuk seluruhnya;


R

si
Dalam Pokok Perkara
1. Mengabulkan gugatan Pengugat untuk sebagian;

ne
ng

2. Menyatakan putus hubungan kerja antara Pengugat dengan Tergugat sejak


putusan ini diucapkan;

do
gu

3. Menghukum Tergugat untuk membayar kepada Pengugat berupa Uang


Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja, dan Uang Penggantian Hak,
serta kekurangan upah bulan November 2012 dan upah proses serta THR
In
A

2013 yang seluruhnya sebesar Rp182.105.000,00 (seratus delapan puluh


dua juta seratus lima ribu rupiah);
ah

lik

4. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya;


5. Membebankan biaya perkara kepada Tergugat sebesar Rp422.000,00
m

ub

(empat ratus dua puluh dua ribu rupiah);


Menimbang, bahwa putusan yang telah berkekuatan hukum tetap
ka

tersebut dalam perkara ini Putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada


ep

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat diberitahukan kepada Tergugat pada tanggal


ah

24 November 2014, kemudian terhadapnya oleh Tergugat melalui kuasanya


R

berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 7 Janauri 2015 diajukan permohonan


es

pemeriksaan peninjauan kembali di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan


M

ng

Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 9 Januari 2015
on

Halaman 12 dari 19 hal. Put. Nomor 37 PK/Pdt.Sus-PHI/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan Peninjauan Kembali Nomor

si
01/Srt.PK/Pdt.Sus/2015/PHI.PN.Jkt.Pst, permohonan tersebut disertai/diikuti
dengan alasan-alasannya yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan

ne
ng
Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal itu juga;
Bahwa alasan peninjauan kembali telah disampaikan kepada Pengugat
pada tanggal 28 Januari 2015, kemudian Penggugat mengajukan jawaban alasan

do
gu peninjauan kembali yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial
pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 25 Februari 2015;

In
A
Menimbang, bahwa oleh karena di dalam Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial tidak
ah

lik
mengatur mengenai pemeriksaan peninjauan kembali, maka Mahkamah Agung
mengacu kepada ketentuan Pasal 67, 68, 69, 71 dan Pasal 72 Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana yang telah
am

ub
diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua
dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009;
ep
Menimbang, bahwa permohonan pemeriksaan peninjauan kembali a quo
k

beserta alasan-alasannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan


ah

saksama, diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan
R

si
dalam Undang-Undang, oleh karena itu permohonan pemeriksaan peninjauan
kembali tersebut secara formal dapat diterima;

ne
ng

Menimbang, bahwa Pemohon Peninjauan Kembali telah mengajukan


alasan-alasan peninjauan kembali yang pada pokoknya sebagai berikut:

do
gu

I. Tentang terdapatnya keadaan baru atau novum


Pemohon Peninjauan Kembali telah menemukan keadaan baru atau novum
yang mempunyai sifat dan kualitas pembuktian sehingga bila dikemukakan
In
A

pada saat sidang perkara ini sedang berlangsung dapat menjadi faktor
alasan untuk dimenangkan atas gugatan dari Termohon Peninjauan
ah

lik

Kembali/pemggugat, yaitu berupa:


1. Surat Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (vide bukti P-1)
m

ub

Bukti surat perjanjian kerja waktu tertentu ini membuktikan bahwa


Pemohon Peninjauan Kembali tidak melanggar Undang-Undang Nomor
ka

13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan dalam hal melakukan


ep

pemutusan hubungan kerja terhadap Termohon Pemohon Peninjauan


ah

Kembali/Penggugat;
R

2. Slip Gaji (vide bukti P-2A, P-2B, P-2C)


es

Bukti upah Termohon Pemohon Peninjauan Kembali/Penggugat pada


M

ng

bulan Agustus, September, Oktober tahun 2012 jelas sekali Termohon


on

Halaman 13 dari 19 hal. Put. Nomor 37 PK/Pdt.Sus-PHI/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pemohon Peninjauan Kembali/Penggugat memalsukan data atas slip

si
gaji Termohon Pemohon Peninjauan Kembali/Penggugat;
Bahwa oleh karena berdasarkan bukti surat perjanjian kerja waktu tertentu

ne
ng
dan slip gaji tersebut, maka dalam persidangan Pengadilan Hubungan
Industrial telah terjadi kekeliruan dalam hal pengambilan keputusan karena
ketidakadaan bukti yang dimaksud dalam permohonan ini;

do
gu Bahwa dengan demikian berdasarkan alasan-alasan tersebut dapatlah
ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut:

In
A
1. Bahwa Pemohon Peninjauan Kembali telah dikalahkan oleh pengadilan
dalam perkara ini, semata-mata berdasarkan dugaan dan kesimpulan
ah

lik
yang tidak berdasarkan pada fakta-fakta materiil alai bukti yang sah;
2. Bahwa bilamana keadaan baru atau bukti-bukti baru (novum) dalam
perkara ini dikemukakan pada saat sidang perkara masih berlangsung
am

ub
dapat menjadi faktor alasan untuk dimenangkan dalam perkara ini;
II. Tentang Adanya Kekhilafan dan atau Kekeliruan Hakim
ep
1. Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial Pengadilan
k

Negeri Jakarta Pusat telah salah dan keliru dalam pertimbangan


ah

hukumnya pada halaman 20 poin 1 bahwa jelas masa kerja Tergugat


R

si
14 Juli 2010 sampai dengan 30 November 2012 bukan 30 November
2013 yang mana Termohon Kasasi/Penggugat asal adalah karyawan

ne
ng

tidak tetap sesuai surat perjanjian kerja waktu tertentu yang


ditandatangani 9 Juli 2012 yang berakhir pada 31 Januari 2013, yang

do
gu

secara tidak langsung dalarn pemutusan hubungan kerja Pasal 154


Undang-Undang R.I. Nomor 13 Tahun 2003 "Penetapan sebagaimana
yang dimaksud dalam Pasal 151 ayat (3) tidak diperlukan dalarn hal:
In
A

huruf (a) pekerja/buruh masih dalam percobaan kerja, bilamana telah


dipersyaratkan secara tertulis sebelumnya" sehingga pemutusan
ah

lik

hubungan kerja terhadap Tergugat sudah sesuai Undang-Undang R.I.


Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan P-1(Terlampir);
m

ub

2. Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial Pengadilan


Negeri Jakarta Pusat telah salah dan keliru dalam membuat keputusan
ka

pada halaman 21 poin 1 bahwa kontradiksi dengan Pasal 158 ayat (1)
ep

Undang-Undang R.I. Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan


ah

"Pengusaha dapat memutuskan hubungan kerja terhadap pekerja/buruh


R

dengan alasan pekerja/buruh telah melakukan kesalahan berat sebagai


es

berikut: huruf (b) Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan


M

ng

sehingga merugikan perusahaan, huruf (g) dengan ceroboh atau sengaja


on

Halaman 14 dari 19 hal. Put. Nomor 37 PK/Pdt.Sus-PHI/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
merusak atau membiarkan datam keadaan bahaya barang milik

si
perusahaan yang menimbulkan kerugian bagi perusahaan, ayat (2)
kesalahan berat sebagaimana dimaksud datam ayat (1) harus didukung

ne
ng
sebagat berikut : huruf (b) ada pengakuan dari pekerja/buruh yang
bersangkutan; atau huruf (c) bukti lain berupa laporan kejadian yang
dibuat oleh pihak yang berwenang di perusahaan yang bersangkutan

do
gu dan didukung oleh sekurang-kurangnya 2 (dua) orang saksi" hal sangat
int jelas terungkap dalam fakta-fakta dan bukti persidangan menimbulkan

In
A
kerugian besar bagi perusahaan;
3. Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial Pengadilan
ah

lik
Negeri Jakarta Pusat telah salah dan ketiru dalam membuat keputusan
pada halaman 21 poin 4 yang mana pihak perusahaan dalam hal ini
pemohon Kasasi/Tergugat asal telah mernpekerjakan Termohon
am

ub
Kasasi/Penggugat asal yang baru lulus tanpa pengalaman dengan
upah yang besar mana mungkin ada perusahaan mau membayar upah
ep
Termohon Kasasi/Penggugat asal dengan minim pendidikan dan minim
k

keterampilan dengan gaji Rp3.400.000,00 (tiga juta empat ratus)


ah

ditambah tunjangan jabatan Rp3.600.000,00 (tiga juta enam ratus)


R

si
sangat tidak masuk akat bukti P4 yang diajukan Termohon
Kasasi/Penggugat asal hasil editan slip gaji (memalsukan slip gaji)

ne
ng

tersebut sedangkan Pemohon Kasasi/Tergugat asal masih memegang


surat perjanjian kerja waktu tertentu yang ditandatangani 9 Juli 2012

do
gu

yang berakhir pada 31 Januari 2013 yang gaji Rp1.636.191 perbulan


ditambah dengan tunjangan-tunjangan tidak tetap lainnya dengan total
gaji Rp3.400.000,00 mohon yang mulia Majelis Hakim Agung dengan
In
A

pemalsuan surat Termohon Kasasi/Penggugat asal yang menimbulkan


hak merugikan Pemohon Kasasi/Tergugat asal agar dapat diserahkan
ah

lik

ke pihak Kejaksaan guna dapat dipidanakan seperti yang dimaksud


dalam Pasal 263 KUHP P-2A,P-2B,P-2C (terlampir);
m

ub

4. Bahwa Termohon Kasasi/Penggugat asal tanggal 30 November 2012


menggelapkan uang kompensasi yang telah diberikan dart Pimpinan
ka

PT Taenan 5 (Mr. Sam) sebesar Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah);


ep

5. Bahwa Putusan Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial


ah

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut dengan jelas menunjukan


R

dan memperlihatkan adanya suatu Kekhilafan dan Kekeliruan Hakim


es

yang Nyata, semata-mata karena yang dijadikan dasar pertimbangan-


M

ng

pertimbangan oleh majelis dalam memeriksa, mengadili dan membuat


on

Halaman 15 dari 19 hal. Put. Nomor 37 PK/Pdt.Sus-PHI/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Putusan perkara a quo seluruhnya diambil dari Penggugat/saat ini

si
sebagai Termohon Peninjauan Kembali dimana jika dicermati dan
dianalisa gugatan tersebut jelas sangat mengada-ada dan tidak dapat

ne
ng
dipertanggung jawabkan kebenarannya secara Juridis yang tentu saja
tidak sesuai dengan Judex Facti Persidangan semua bukti palsu yang
diajukan;

do
gu 6. Bahwa dalam Hukum tidak dibenarkan adanya putusan Hakim yang
semata-mata berdasarkan dugaan-dugaan atau kesimpulan-

In
A
kesimpulan yang melahirkan keyakinan Hakim yang tidak berdasarkan
hukum pembuktian yang benar dengan alasan-alasan dan paparan
ah

lik
Judex Facti yang telah diterangkan dalam persidangan perkara PHI a
quo Pemohon Peninjauan Kembali sangat tidak mengerti dan terheran-
heran dengan pertimbangan-pertimbangan hukum dari Majelis Hakim
am

ub
Pengadilan Hubungan Industrial Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat, apakah mereka sudah bertindak objektif, arif dan bijaksana
ep
sesuai ketentuan hukum yang ada serta memahami apa yang
k

Pemohon Peninjauan Kembali/Tergugat tuangkan dalam memori


ah

kasasi, yang pada kenyataannya tidak satupun kalimat dan dali-dalil


R

si
Pemohon Peninjauan Kembali/dahulu Tergugat yang dijadikan
pertimbangan oleh Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial

ne
ng

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk penyeimbang padahal sesuai


dengan azas hukum acara perdata Indonesia yang berlaku, Hakim

do
gu

wajib mendengar dan memandang sama para pihak (Azas Audium et


alteram Partern) sesual Ketentuan Pasal 132 HIR/156 Rbg juncto
Undang-Undang Kekuasaan Kehakiman Nomor 4 Tahun 2004 Pasal 5
In
A

ayat 1 (satu). Sehingga jelas-jelas putusan Majelis Hakim kasasi


perkara a quo mengandung kekhilafan dan atau suatu kekeliruan yang
ah

lik

nyata. Oleh karenanya sepatutnya putusan Majelis Hakim Pengadilan


Hubungan Industrial Pengadilan Negari Jakarta Pusat ditinjau kembali
m

ub

agar putusan tersebut mencerminkan rasa keadilan demi hukum. Oleh


Karenanya Pemohon Peninjauan Kembali memohon dengan
ka

kerendahan hati pada Majelis Hakim perkara peninjauan kembali ini


ep

untuk mengesampingkan dan meninjau kembali pertimbangan Majelis


ah

Hakim Pengadilan Hubungan Industrial Pengadilan Negeri Jakarta


R

Pusat Mahkamah Agung, karena pertimbangan tersebut jelas-jelas


es

telah salah dalam penerapan hukum yang mengandung kekhilafan dan


M

ng

atau kekeliruan yang nyata serta merugikan hak juga kepentingan


on

Halaman 16 dari 19 hal. Put. Nomor 37 PK/Pdt.Sus-PHI/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hukum Pemohon Peninjauan Kembali, telah khilaf dan atau

si
mengandung kekeliruan yang nyata sebagai pertimbangan dalam
mengambil dan membuat Putusan perkara Pengadilan Hubungan

ne
ng
Industrial Pengadilan Negeri Jakarta Pusat;
Menimbang, bahwa terhadap keberatan-keberatan tersebut setelah
meneliti secara saksama memori peninjauan kembali tanggal 9 Januari 2015

do
gu dan kontra memori peninjauan kembali tanggal 25 Februari 2015, dihubungkan
dengan pertimbangan Judex Facti, dalam hal ini Pengadilan Hubungan

In
A
Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Mahkamah Agung
berpendapat sebagai berikut:
ah

lik
A. Keberatan Novum
Bahwa keeberatan ini tidak beralasan karena novum tidak dinyatakan
dibawah sumpah sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 69 huruf b
am

ub
Undang-Undang Mahkamah Agung;
B. Keberatan Kekeliruan yang Nyata
ep
1. Bahwa keberatan sepanjang mengenai pemberian upah proses
k

beralasan, karena sesuai yurisprudensi Mahkamah Agung RI, upah


ah

proses maksimum diberikan 6 (enam) bulan, sehingga hak-hak Penggugat


R

si
menjadi:
- Uang pesangon : 2 x 4 x Rp5.250.000,00 = Rp42.000.000,00

ne
ng

- Uang penghargaan masa kerja : 2 x Rp5.250.000,00 = Rp10.500.000,00


= Rp52.500.000,00

do
gu

- Uang penggantian hak : 15% x Rp52.500.000,00 = Rp7.875.000,00


- Kekurangan upah bulan November 2012 = Rp3.605.000,00
- Upah proses 6 (enam) bulan : 6 x Rp5.250.000,00 = Rp31.500.000,00
In
A

- THR 2013 = Rp5.250.000,00


Jumlah = Rp108.105.000,00
ah

lik

(seratus delapan juta seratus lima ribu rupiah);


2. Bahwa keberatan-keberatan lainnya mengenai kesalahan Penggugat
m

ub

besarnya upah dan lamanya masa kerja tidak beralasan, karena


keberatan-keberatan tersebut hanyalah merupakan perbedaan pendapat
ka

dengan Judex Facti dimana hal tersebut tidak termasuk kekeliruan yang
ep

nyata;
ah

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, Mahkamah


R

Agung berpendapat, terdapat cukup alasan untuk mengabulkan permohonan


es

peninjauan kembali yang diajukan oleh Pemohon Peninjauan Kembali: PT


M

ng

TAINAN ENTERPRISES INDONESIA (5) tersebut dan membatalkan Putusan


on

Halaman 17 dari 19 hal. Put. Nomor 37 PK/Pdt.Sus-PHI/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor

si
56/PHI.G/2014/PN.Jkt.Pst tanggal 10 Juli 2014 selanjutnya Mahkamah Agung
akan mengadili kembali perkara ini dengan amar sebagaimana akan

ne
ng
disebutkan di bawah ini;
Menimbang, bahwa walaupun permohonan peninjauan kembali dari
Pemohon Peninjauan Kembali dikabulkan, namun oleh karena Pemohon

do
gu Peninjauan Kembali sebagai pihak yang dikalahkan, maka Pemohon
Peninjauan Kembali dihukum untuk membayar biaya perkara dalam semua

In
A
tingkat peradilan dan pemeriksaan peninjauan kembali;
Menimbang, bahwa oleh karena nilai gugatan dalam perkara ini
ah

lik
Rp150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah) ke atas, sebagaimana
ditentukan dalam Pasal 58 Undang Undang Nomor 2 Tahun 2004, maka biaya
perkara dibebankan kepada Pemohon Peninjauan Kembali;
am

ub
Memperhatikan Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan, Undang Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian
ep
Perselisihan Hubungan Industrial, Undang Undang Nomor 48 Tahun 2009
k

tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang


ah

Mahkamah Agung sebagaimana yang telah diubah dengan Undang Undang


R

si
Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang Undang Nomor 3
Tahun 2009 serta peraturan perUndang-Undangan lain yang bersangkutan;

ne
ng

M E N G A D I L I:
Mengabulkan permohonan peninjauan kembali dari Pemohon

do
gu

Peninjauan Kembali: PT TAINAN ENTERPRISES INDONESIA (5) tersebut;


Membatalkan Putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat Nomor 56/PHI.G/2014/PN.Jkt.Pst tanggal 10 Juli 2014;
In
A

MENGADILI KEMBALI
Dalam Provisi
ah

lik

- Menolak permohonan provisi Penggugat untuk seluruhnya;


Dalam Pokok Perkara
m

ub

1. Mengabulkan gugatan Pengugat untuk sebagian;


2. Menyatakan putus hubungan kerja antara Pengugat dengan Tergugat
ka

sejak putusan ini diucapkan;


ep

3. Menghukum Tergugat untuk membayar kepada Pengugat berupa Uang


ah

Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja, dan Uang Penggantian Hak,


R

serta kekurangan upah bulan November 2012 dan upah proses serta
es

THR 2013 yang seluruhnya sebesar Rp108.105.000,00 (seratus delapan


M

ng

juta seratus lima ribu rupiah);


on

Halaman 18 dari 19 hal. Put. Nomor 37 PK/Pdt.Sus-PHI/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya;

si
Menghukum Pemohon Peninjauan Kembali untuk membayar biaya
perkara dalam semua tingkat peradilan dan dalam pemeriksaan peninjauan

ne
ng
kembali, yang dalam pemeriksaan peninjauan kembali ditetapkan sebesar
Rp2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu rupiah);
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim

do
gu pada Mahkamah Agung pada hari Senin tanggal 19 September 2016 oleh H..
Yulius, S.H., M H., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung

In
A
sebagai Ketua Majelis, Dwi Tjahyo Soewarsono, S.H., M.H., dan Dr. H. Fauzan,
S.H., M.H., Hakim-Hakim Ad Hoc PHI, masing-masing sebagai Anggota, putusan
ah

lik
tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh
Ketua dengan dihadiri oleh Para Hakim Anggota tersebut dan Retno Kusrini,
S.H., M.H., Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh para Pihak.
am

ub
Hakim-Hakim Anggota, Ketua Majelis,
ep
k

ttd/. Dwi Tjahyo Soewarsono, S.H., M.H. ttd/. H. Yulius, S.H., M.H.
ah

si
ttd/. Dr. H. Fauzan, S.H., M.H.
Panitera Pengganti

ne
ng

ttd/. Retno Kusrini, S.H., M.H.

do
gu

Biaya Peninjauan Kembali:


1. M e t e r a i ……………………………… Rp 6.000,00
In
A

2. R e d a k s i …………………………….. Rp 5.000,00
3. Administrasi Peninjauan Kembali ……. Rp2.489.000,00
J u m l a h ……………………………………Rp2.500.000.00
ah

lik

Untuk Salinan
Mahkamah Agung RI.
m

a.n. Panitera
ub

Panitera Muda Perdata Khusus


ka

ep
ah

RAHMI MULYATI, S.H., M.H.


R

NIP: 19591207.1985.12.2.002
es
M

ng

on

Halaman 19 dari 19 hal. Put. Nomor 37 PK/Pdt.Sus-PHI/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19

Anda mungkin juga menyukai