Anda di halaman 1dari 51

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
P U T U S A N
Nomor 144 PK/Pdt.Sus-HKI/2017

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
MAHKAMAH AGUNG
memeriksa perkara perdata khusus hak kekayaan intelektual (desain

do
gu industri/desain tata letak sirkuit
pemeriksaan peninjauan kembali telah memutus sebagai berikut dalam perkara
terpadu/paten/merek/hak cipta) pada

antara:

In
A
PT TOILON INDONESIA, berkedudukan di Jalan Raya Serang,
KM 16,8, Desa Telaga, Kecamatan Cikupa, Kabupaten
ah

lik
Tangerang, Banten, yang diwakili oleh Direktur Utama Je Kyung
Jong, dalam hal ini memberi kuasa kepada Nurwidiatmo, S.H.,
am

ub
M.M., M.M., Advokat, berkantor Jalan Raya Hankam Nomor 50A,
Jati Rahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, berdasarkan
Surat Kuasa Khusus tanggal 30 November 2016;
ep
k

Pemohon Peninjauan kembali dahulu Pemohon Kasasi/Tergugat;


ah

Lawan
R
PT CINTAS SENTUL RAYA, berkedudukan di Jalan Desa Sentul,

si
Nomor 88, RT.001/05, Desa Sentul, Kecamatan Babakan Madang,

ne
ng

Kabupaten Bogor, Jawa Barat, diwakili oleh Presiden Direktur


Probo Prasetio, dalam hal ini memberi kuasa kepada Juliane Sari,
S.H., dan kawan-kawan, Para Advokat, berkantor di Suite 702,

do
gu

Wisma Pondok Indah 2, Jalan Sultan Iskandar Muda Kav. V-TA,


Pondok Indah, Jakarta, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal
In
A

13 Maret 2017;
Termohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon Kasasi/
ah

Penggugat;
lik

Dan
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA Cq. KEMENTRIAN
m

ub

HUKUM & HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA Cq.


DIREKTORAT JENDERAL HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL Cq.
ka

ep

DIREKTORAT PATEN, berkedudukan di Jalan Daan Mogot, KM.


24 Tangerang, Banten;
ah

Turut Termohon Peninjauan Kembali dahulu Turut Termohon


R

Kasasi/Turut Tergugat;
es
M

Mahkamah Agung tersebut;


ng

Membaca surat-surat yang bersangkutan;


on
gu

Halaman 1 dari 51 hal. Put. Nomor 144 PK/Pdt.Sus-HKI/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa Pemohon

si
Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi/Tergugat telah mengajukan
permohonan peninjauan kembali terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor

ne
ng
54 K/Pdt.Sus-HKI/2015 tanggal 17 Februari 2015 yang telah berkekuatan
hukum tetap, dalam perkaranya melawan Termohon Peninjauan Kembali dahulu
Termohon Kasasi/Penggugat dan Turut Termohon Peninjauan Kembali dahulu

do
gu Turut Termohon Kasasi/Turut Tergugat, pada pokoknya sebagai berikut:
1. Bahwa gugatan ini mengenai Pembatalan Paten Nomor ID P0029369 B

In
A
yang berjudul “Insulasi Panas” atas nama Tergugat pada Turut Tergugat
yang diajukan pada tanggal 7 Agustus 2009 dan diberi paten pada tanggal
ah

lik
13 Oktober 2011 (bukti P.1);
2. Bahwa permohonan pendaftaran Paten milik Tergugat pada Turut Tergugat
adalah berdasarkan permohonan paten yang diajukan tanpa menggunakan
am

ub
Hak Prioritas;
3. Bahwa permohonan pendaftaran Paten milik Tergugat pada Turut Tergugat
ep
adalah berdasarkan permohonan paten yang diajukan dengan klaim-klaim
k

yang Tergugat ajukan pada Turut Tergugat sebagai dasar pemberian paten
ah

Nomor ID P0029369 B adalah sebagai berikut:


R

si
Klaim:
3.1. Suatu insulasi panas yang dapat digunakan untuk insulasi suara,

ne
ng

konstruksi dan industri yang merupakan busa (crosslinked foam)


dilekatkan ke peralatan yang akan di-insulasi dengan proses melalui

do
gu

tahap-tahap yaitu:
- bahan baku LDPE (Iow density polyehylene), ditimbang sesuai
dengan rencana;
In
A

- pengadukan bahan baku PE, TSK, OCP dalam mesin kneader;


- bahan baku yang telah dipanaskan dikirim melalui konveyor;
ah

lik

- pembentukan butiran-butiran bahan baku hasil mesin kneader;


- pencampuran dengan bahan pembantu;
m

ub

- bahan tambahan (H40/KCN/HOPE/EVA);


- pemanasan untuk pembuatan lembaran solid sheet;
ka

- pemanasan temperatur tinggi menghasilkan busa berbentuk


ep

lembaran dan mesin foaming oven;


ah

- pendinginan lembaran busa;


R

- pemotongan sisa-sisa busa;


es

- penggulungan sehingga dihasilkan busa dalam bentuk rol;


M

ng

- pengepakan busa;
on
gu

Halaman 2 dari 51 hal. Put. Nomor 144 PK/Pdt.Sus-HKI/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- proses tingkat lanjut, laminating busa dengan alumnium foil;

si
3.2. Insulasi panas yang dapat digunakan untuk insulasi suara, konstruksi
dan industri yang merupakan busa (crosslinked foam) dilekatkan ke

ne
ng
peralatan yang akan di-insulasi sesuai dengan klaim 1 dimana meng -
gunakan bahan PP dan PE yang terdiri dari:
- LDPE (Iow density polyethylene) yang merupakan senyawa

do
gu polyethylene berbentuk butiran;
- D 1500 PE (pigmen organik sintetis berbentuk powder yang

In
A
berfungsi sebagai pengeras foam);
- D 1500 TSK (pigmen organik sintetis berbentuk powder yang
ah

lik
berfungsi sebagai pelunak foam);
- Master batch colour (pigmen organik sintetis berbentuk butiran
berfungsi sebagai pewarna);
am

ub
- DCP (pigmen organik sintetis berbentuk powder yang berfungsi
sebagai pembentukan kerangka foam);
ep
- LDPE (Iow density polyethylene) senyawa polyethylene berbentuk
k

butiran;
ah

- D 1500 TSK (berfungsi sebagai pelunak foam, terdiri dari


R

si
azodicarbonamite 30% + LOPE 70%);
- D 1500 PE (berfungsi sebagai pengeras foam, terdiri dari LDPE 70%

ne
ng

+ 30% D 1500 PE);


- H40 (pigmen organik sintetis berbentuk butiran berfungsi sebagai

do
gu

bahan anti api, terdiri dari Oearbone 25 kg + LDPE 40 kg + sb203


Antimony 8,3 Kg);
- KCN (pigmen organik sintetis berbentuk butiran berfungsi sebagai
In
A

pengembang, terdiri dari LDPE 70% + MgOh2;


- DCP (berfungsi sebagai pembentukan kerangka foam, terdiri dari
ah

lik

LDPE 70 Kg + 3,5 Kg DCP);


4. Bahwa adapun dasar gugatan pembatalan paten ini diajukan adalah sesuai
m

ub

dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:


I. Pasal 91 ayat (1) huruf a Undang Undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang
ka

Paten (Undang Undang Nomor 14/2001) yang menyatakan:


ep

“Gugatan paten dapat dilakukan apabila:


ah

Paten tersebut menurut ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal


R

2, Pasal 6, atau Pasal 7 seharusnya tidak diberikan”;


es

dimana;
M

ng

Pasal 2 menyatakan:
on
gu

Halaman 3 dari 51 hal. Put. Nomor 144 PK/Pdt.Sus-HKI/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“(1) Paten diberikan untuk Invensi yang baru dan mengandung langkah

si
inventif serta dapat diterapkan dalam industri;
(2) Suatu Invensi mengandung langkah inventif jika Invensi tersebut bagi

ne
ng
seseorang yang mempunyai keahlian tertentu di bidang teknik
merupakan hal yang tidak dapat diduga sebelumnya;
(3) Penilaian bahwa suatu Invensi merupakan hal yang tidak dapat

do
gu diduga sebelumnya harus dilakukan dengan memperhatikan keahlian
yang ada pada saat Permohonan diajukan atau yang telah ada pada saat

In
A
diajukan permohonan pertama dalam hal Permohonan itu diajukan
dengan Hak Prioritas”;
ah

lik
Pasal 6 menyatakan:
“Setiap Invensi berupa produk atau alat yang baru dan mempunyai nilai
kegunaan praktis disebabkan oleh bentuk, konfigurasi, konstruksi, atau
am

ub
komponennya dapat memperoleh perlindungan hukum dalam bentuk
Paten Sederhana”;
ep
Pasal 7 menyatakan:
k

“Paten tidak diberikan untuk Invensi tentang:


ah

a. Proses atau produk yang pengumuman dan penggunaan atau


R

si
pelaksanaannya bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, moralitas agama, ketertiban umum, atau kesusilaan;

ne
ng

b. Metode pemeriksaan, perawatan, pengobatan dan/atau pembedahan


yang diterapkan terhadap manusia dan/atau hewan;

do
gu

c. Teori dan metode di bidang ilmu pengetahuan dan matematika; atau;


d. Semua makhluk hidup, kecuali jasad renik, ii. Proses biologis yang
esensial untuk memproduksi tanaman atau hewan, kecuali proses
In
A

non-biologis atau proses mikrobiologis”;


II. Pasal 91 ayat (2) menyatakan:
ah

lik

“Gugatan pembatalan karena alasan sebagaimana dimaksud pada ayat


(1) huruf a diajukan oleh Pihak Ketiga kepada Pemegang Paten melalui
m

ub

Pengadilan Niaga”;
5. Bahwa dalil-dalil hukum dan teknis terhadap gugatan Penggugat mengenai
ka

Pembatalan Paten milik Tergugat adalah sebagai berikut:


ep

5.1. Penggugat Adalah Pihak Ketiga Yang Berkepentingan;


ah

Bahwa Penggugat adalah pihak yang mengimpor, menjual dan


R

memproduksi di Indonesia suatu produk insulasi panas yang digunakan


es

untuk keperluan industri;


M

ng

on
gu

Halaman 4 dari 51 hal. Put. Nomor 144 PK/Pdt.Sus-HKI/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Bahwa Proses dan Produk insulasi panas yang digunakan oleh

si
Penggugat menyerupai Proses dan Produk sebagaimana diklaim pada
Paten Nomor ID P0029369 B yang terdaftar atas nama Tergugat;

ne
ng
2. Bahwa berdasarkan Pasal 91 ayat (2) Undang Undang Nomor
14/2001 tentang Paten maka Penggugat adalah sebagai Pihak
Ketiga yang berhak untuk mengajukan gugatan Pembatalan Paten

do
gu yang terdaftar atas nama Tergugat;
5.2. Klaim-Klaim Pada Paten ID P0029369 B Yang Tergugat Ajukan Tidak

In
A
Memiliki Kebaruan (Lack Of Novelty);
1. Bahwa Pasal 2 ayat (1) Undang Undang Nomor 14/2001 tentang
ah

lik
Paten menyatakan “Paten diberikan untuk Invensi yang baru dan
mengandung langkah inventif serta dapat diterapkan dalam industri”;
2. Pasal 3 ayat (1) Undang Undang Nomor 14/2001 menyatakan “Suatu
am

ub
Invensi dianggap baru jika pada tanggal Penerimaan, Invensi tersebut
tidak sama dengan teknologi yang diungkapkan sebelumnya”;
ep
3. Penjelasan Pasal 3 ayat (1) menyatakan bahwa “'yang dimaksud
k

tidak sama pada ayat ini adalah bukan sekedar beda, tetapi harus
ah

dilihat sama tidak samanya fungsi ciri teknis (features) Invensi


R

si
tersebut dengan ciri teknis Invensi sebelumnya”;
4. Bahwa di pasaran sangat banyak dijumpai produk-produk yang sama

ne
ng

milik Tergugat yang telah diperdagangkan, digunakan jauh sebelum


Sertifikat Paten milik Tergugat didaftarkan kepada Turut Tergugat;

do
gu

6. Bahwa hal-hal yang berkenaan dengan klaim-klaim pada Paten ID


P0029369 B yang Tergugat ajukan tidak baru adalah sebagai berikut:
6.1. klaim 1 dan klaim 2 (klaim-klaim utama/ independent claim);
In
A

klaim 1 adalah tentang:


Suatu insulasi panas yang dapat digunakan untuk insulasi suara,
ah

lik

konstruksi dan industri yang merupakan busa (cross linked foam)


dilekatkan ke peralatan yang akan di-insulasi dengan proses melalui
m

ub

tahap-tahap:
- Bahan baku LDPE (Iow density polyehylene), ditimbang sesuai
ka

dengan rencana;
ep

- Pengadukan bahan baku PE, TSK, OCP dalam mesin kneader;


ah

- Bahan baku yang telah dipanaskan dikirim melalui konveyor;


R

- Pembentukan butiran-butiran bahan baku hasil mesin kneader;


es

- Pencampuran dengan bahan pembantu;


M

ng

- Bahan tambahan (H40/KCN/HOPE/EVA);


on
gu

Halaman 5 dari 51 hal. Put. Nomor 144 PK/Pdt.Sus-HKI/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Pemanasan untuk pembuatan lembaran solid sheet;

si
- Pemanasan temperatur tinggi menghasilkan busa berbentuk
lembaran dan mesin foaming oven;

ne
ng
- Pendinginan lembaran busa;
- Pemotongan sisa-sisa busa;
- Penggulungan sehingga dihasilkan busa dalam bentuk rol;

do
gu - Pengepakan busa;
- Proses tingkat lanjut, laminating busa dengan alumnium foil;

In
A
Klaim 2 adalah tentang:
Insulasi panas yang dapat digunakan untuk insulasi suara,
ah

lik
konstruksi dan industri yang merupakan busa (crosslinked foam)
dilekatkan ke peralatan yang akan di-insulasi sesuai dengan klaim 1
dimana menggunakan bahan PP dan PE yang terdiri dari:
am

ub
- LDPE (Iow density polyehylene) yang merupakan senyawa
polyethylene berbentuk butiran;
ep
- D 1500 PE (pigmen organik sintetis berbentuk powder yang
k

berfungsi sebagai pengeras foam);


ah

- D 1500 TSK (pigmen organik sintetis berbentuk powder yang


R

si
berfungsi sebagai pelunak foam);
- Master batch colour (pigmen organik sintetis berbentuk butiran

ne
ng

berfungsi sebagai pewarna);


- DCP (pigmen organik sintetis berbentuk powder yang berfungsi

do
gu

sebagai pembentukan kerangka foam);


- LDPE (Iow density polyethylene) senyawa polyethylene berbentuk
butiran;
In
A

- D 1500 PE (berfungsi sebagai pengeras foam, terdiri dari LDPE 70%


+ 30% D 1500 PE);
ah

lik

- H40 (pigmen organik sintetis berbentuk butiran berfungsi sebagai


bahan anti api, terdiri dari Dearbone 25 kg + LDPE 40 kg + sb203
m

ub

Antimony 8,3 kg);


- KCN (pigmen organik sintetis berbentuk butiran berfungsi sebagai
ka

pengembang, terdiri dari LDPE 70% + MgOh2;


ep

- DCP (berfungsi sebagai pembentukan kerangka foam, terdiri dari


ah

LDPE 70 kg + 3,5 kg DCP);


R

6.2. Bahwa klaim 1 pada dasarnya adalah klaim tentang Proses pembuatan
es

insulasi panas, sedangkan klaim 2 adalah tentang Produk insulasi


M

ng

panas yang dibuat melalui Proses pada klaim 1;


on
gu

Halaman 6 dari 51 hal. Put. Nomor 144 PK/Pdt.Sus-HKI/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6.3. Bahwa proses pembuatan insulasi panas pada klaim 1 tidak baru

si
dikarenakan tahapan-tahapan dalam proses pembuatan insulasi panas
tersebut adalah telah umum, telah dikenal atau diketahui, sama dengan

ne
ng
teknologi yang diungkapkan sebelumnya;
6.4. Bahwa secara umum dalam membuat suatu insulasi panas yang
menggunakan bahan baku LDPE (Iow density polyethylene) akan

do
gu melalui tahapan-tahapan sebagaimana diungkapkan di dalam tahapan-
tahapan seperti pada klaim 1 invensi ID P0029369B;

In
A
6.5. Bahwa banyak bukti-bukti/dokumen-dokumen pembanding berupa
dokumen paten yang telah mengungkapkan teknologi atau informasi
ah

lik
mengenai proses pembuatan insulasi panas yang sesuai dengan
invensi pada klaim 1 ID P0029369 B, beberapa diantaranya adalah:
Bukti P-2: KR 100908189 B1 yang dipublikasi pada 16-7-2009;
am

ub
Bukti P-3: KR 100884259 B 1 yang dipublikasi pada 18-2-2009;
Bukti P-4: GB 1215137 (A) yang dipublikasi pada 9-12-1970;
ep
Bukti P-5: KR20040107773 (A) yang dipublikasi pada 23-12-2004;
k

Bukti P-6: CN 2764669 (Y) yang dipublikasi pada 15-3-2006;


ah

Bukti P-7: EP 1273435 A 1 yang dipublikasi pada 8-1-2003;


R

si
Bukti P-8: US 3651183 yang dipublikasi pada 21-3-1972;
6.6. Bahwa untuk dapat mengetahui tahapan-tahapan pada proses invensi

ne
ng

ID P0029369 B sudah tidak baru adalah salah satunya melalui suatu


matriks klaim yang menganalisa perbandingan fitur-fitur klaim invensi ID

do
gu

P0029369 B dengan fitur-fitur yang ada pada dokumen-dokumen


pembanding tersebut yaitu:
In
Fitur-fitur klaim 1 invensi ID P0029369 B: Bukti Bukti Bukti Bukti
A

Suatu insulasi panas yang dapat P-2 P-3 P-4 P -5


digunakan untuk insulasi suara,
ah

lik

konstruksi dan industri yang merupakan


busa (crosslinked foam) dilekatkan ke
m

ub

peralatan yang akan di-insulasi dengan


proses melalui tahap-tahap:
ka

Bahan baku LDPE (Iow density


ep

polyehylene), ditimbang sesuai dengan v v v v


ah

rencana;
R

pengadukan bahan baku PE, TSK, DCP v v v v


es

dalam mesin kneader


M

ng

on
gu

Halaman 7 dari 51 hal. Put. Nomor 144 PK/Pdt.Sus-HKI/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahan baku yang telah dipanaskan v v v v

si
dikirim melalui konveyor;
pembentukan butiran-butiran bahan baku v v v v

ne
ng
hasil mesin kneader;
pencampuran dengan bahan pembantu; v v v v

do
Bahan tambahan (H40/KCN/HDPE/ EVA); v v v v
gu Pemanasan untuk pembuatan lembaran v v v v
solid sheet;

In
A
Pemanasan temperatur tinggi v v v v
menghasilkan busa berbentuk lembaran
ah

lik
dan mesin foaming oven;
Pendinginan lembaran busa; v v v v
Pemotongan sisa-sisa busa; v v v v
am

ub
Penggulungan sehingga dihasilkan busa v v v v
dalam bentuk rol;
ep
k

pengepakan busa; v v v v
Proses tingkat lanjut, laminating busa v v v v
ah

R
dengan alumnium foil;

si
V = terungkap di dalam dokumen;

ne
ng

6.7. (a) Dari matriks klaim di atas terlihat bahwa semua fitur tahapan yang
dilakukan menurut klaim 1 invensi ID P0029369 B bukanlah hal yang baru
karena telah pernah diungkapkan sebelumnya oleh dokumen-dokumen

do
gu

pembanding yang ada (bukti P-2 sampai bukti P- 8);


6.8. (b) Bahwa selain bukti dokumen-dokumen pembanding berupa
In
A

dokumen paten yang telah mengungkapkan suatu proses pembuatan


insulasi panas yang sesuai dengan proses menurut klaim 1 invensi ID
ah

P0029369 B terdapat pula bukti-bukti lain yang merupakan bukan


lik

dokumen paten misalnya:


Bukti P-9: bukti-bukti penjualan AC yang diduga menggunakan insulasi
m

ub

panas serupa dengan proses pada klaim 1 invensi ID P0029369 B;


Bukti P-10: informasi pada laman internet produk-produk perusahaan
ka

ep

“indiamart” (berdiri sejak tahun 2004) mengenai thermal insulation;


Bukti P-11: informasi pada laman internet produk-produk perusahaan
ah

“EC21” (sejak 2008) mengenai crosslinked polyethylene foam;


R

Bukti P-12: buku mengenai “Polymeric Foams and Foam Technology) 2nd
es
M

edition tahun 2004 yang ditulis Daniel Klemper dan Vahid sendijarevic;
ng

on
gu

Halaman 8 dari 51 hal. Put. Nomor 144 PK/Pdt.Sus-HKI/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6.9. Bahwa, berdasarkan bukti-bukti berupa dokumen-dokumen paten dan

si
bukan dokumen paten di atas (a dan b) maka disimpulkan klaim 1 invensi
ID P0029369 B adalah tidak baru (lack of novelty) sehingga tidak

ne
ng
memenuhi ketentuan dalam Pasal 2, Pasal 3 dan Pasal 5 Undang Undang
Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten, oleh karenanya klaim 1 invensi ID
P0029369 B tersebut seharusnya tidak diberi paten atau ditolak;

do
gu 6.10. Bahwa, klaim 2 adalah mengenai Produk insulasi panas yang dibuat
berdasarkan tahapan proses menurut klaim 1 invensi ID P0029369 B;

In
A
6.11. Bahwa banyak dokumen-dokumen pembanding berupa dokumen
paten yang telah mengungkapkan teknologi atau informasi mengenai
ah

lik
produk insulasi panas yang sesuai dengan invensi pada klaim 1
sebagai kelanjutan ke klaim 2 dalam Paten ID P0029369 B milik
Tergugat adalah, beberapa diantaranya adalah:
am

ub
Bukti P-2: KR 100908189 B 1 yang dipublikasi pada 16-7-2009;
Bukti P-3: KR 100884259 B 1 yang dipublikasi pada 18-2-2009;
ep
Bukti P-4: GB 1215137 (A) yang dipublikasi pada 9-12-1970;
k

Bukti P-5: KR20040 107773 (A) yang dipublikasi pada 23-12-2004;


ah

Bukti P-6: CN 2764669 (Y) yang dipublikasi pada 15-3-2006;


R

si
Bukti P-7: EP 1273435 A 1 yang dipublikasi pada 8-1-2003;
Bukti P-8: US 3651183 yang dipublikasi pada 21-3-1972;

ne
ng

6.12. Bahwa untuk dapat mengetahui Produk invensi ID P0029369 B sudah


tidak baru adalah salah satunya melalui suatu matriks klaim yang

do
gu

menganalisa perbandingan fitur-fitur klaim invensi ID P0029369 B


dengan fitur-fitur yang ada pada dokumen-dokumen pembanding
tersebut yaitu:
In
A

Fitur-fitur klaim 2 invensi ID P0029369 B: Bukti Bukti Bukti Bukti


Insulasi panas yang dapat digunakan P-2 P-3 P-4 P -5
ah

lik

untuk insulasi suara, konstruksi dan


industri yang merupakan busa
m

ub

(crosslinked foam) dilekatkan ke


peralatan yang akan di-insulasi sesuai
ka

dengan klaim 1 dimana menggunakan


ep

bahan PP dan PE yang terdiri dari


ah

Insulasi panas yang dapat digunakan


R

untuk insulasi suara, konstruksi dan v v v v


es

industri yang merupakan busa


M

ng

on
gu

Halaman 9 dari 51 hal. Put. Nomor 144 PK/Pdt.Sus-HKI/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(crosslinked foam) dilekatkan ke

si
peralatan yang akan di-insulasi sesuai
dengan klaim 1 dimana menggunakan

ne
ng
bahan PP dan PE yang terdiri dari:
D 1500 PE (pigmen organik sintetis v v v v
berbentuk powder yang berfungsi

do
gu sebagai pengeras foam)
D 1500 TSK (pigmen organik sintetis v v v v

In
A
berbentuk powder yang berfungsi
sebagai pelunak foam)
ah

lik
Master batch colour (pigmen organik v v v v
sintetis berbentuk butiran berfungsi
sebagai pewarna);
am

ub
DCP (pigmen organik sintetis berbentuk v v v v
powder yang berfungsi sebagai
ep
pembentukan kerangka foam)
k

LDPE (low density polyethylene) v v v v


ah

R
senyawa polyethylene berbentuk butiran

si
D 1500 TSK (berfungsi sebagai pelunak v v v v

ne
foam, terdiri dari azodicarbonamite 30%
ng

+ LDPE 70%);
Pemanasan temperatur tinggi v v v v

do
gu

menghasilkan busa berbentuk lembaran


dan mesin foaming oven;
In
A

D 1500 PE (berfungsi sebagai pengeras v v v v


foam, terdiri dari LDPE 70% + 30% D
1500 PE);
ah

lik

H40 (pigmen organik sintetis berbentuk v v v v


butiran berfungsi sebagai bahan anti api,
m

ub

terdiri dari Dearbone 25 kg + LDPE 40 kg


+ sb203 Antimony 8,3 kg
ka

ep

KCN (pigmen organik sintetis berbentuk v v v v


butiran berfungsi sebagai pengembang,
ah

terdiri dari LOPE 70% + MgOh2;


R

DCP (berfungsi sebagai pembentukan v v v v


es
M

kerangka foam, terdiri dari LDPE 70 kg +


ng

on
gu

Halaman 10 dari 51 hal. Put. Nomor 144 PK/Pdt.Sus-HKI/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3,5 kg DCP);

si
V = terungkap di dalam dokumen;
6.13. (a) dari matriks klaim di atas terlihat bahwa semua fitur produk insulasi

ne
ng
panas menurut klaim 2 invensi ID P0029369 B bukanlah hal yang baru
karena telah pernah diungkapkan sebelumnya oleh dokumen-
dokumen pembanding yang ada (P-2 sampai P-8);

do
gu 6.14. (b) Bahwa selain bukti dokumen-dokumen pembanding berupa dokumen
paten yang telah mengungkapkan suatu produk insulasi panas yang

In
A
sesuai dengan proses menurut klaim 2 invensi ID P0029369 B terdapat
pula bukti-bukti lain yang bukan dokumen paten misalnya:
ah

lik
- Bukti P-9 bukti-bukti penjualan AC yang diduga menggunakan
insulasi panas serupa dengan proses pada klaim 1 invensi ID
P0029369 B;
am

ub
- Bukti P-10: informasi pada halaman internet produk-produk
perusahaan “indiamart” (berdiri sejak tahun 2004) mengenai
ep
thermal insulation;
k

- Bukti P-11: informasi pada laman internet produk-produk


ah

perusahaan “EC21” (sejak 2008) mengenai crosslinked


R

si
polyethylene foam;
- Bukti P-12: buku mengenai “Polymeric Foams and Foam

ne
ng

Technology) 2nd edition tahun 2004 yang ditulis Daniel Klemper dan
Vahid Sendijarevic;

do
gu

6.15. Bahwa, berdasarkan bukti-bukti berupa dokumen-dokumen paten dan


bukan dokumen paten di atas (a dan b) maka disimpulkan klaim 2
In
invensi ID P0029369 B adalah tidak baru (lack of novelty) sehingga
A

tidak memenuhi ketentuan dalam Pasal 2, Pasal 3 dan Pasal 5


Undang Undang Paten tahun 2001 tentang paten, oleh karenanya
ah

lik

klaim 2 invensi ID P0029369 B tersebut seharusnya tidak diberi paten


atau ditolak;
m

ub

7. Klaim-Klaim Pada Paten ID Yang Tergugat Ajukan Tidak Mengandung


Langkah Inventif (Lack Of Inventive Step);
ka

Bahwa Pasal 2 ayat (1) Undang Undang Nomor 14/2001 tentang Paten
ep

menyatakan, “Paten diberikan untuk Invensi yang baru dan mengandung


ah

langkah inventif serta dapat diterapkan dalam industri”;


R

Pasal 2 ayat (2) Undang Undang Nomor 14/2001 menyatakan "Suatu


es

Invensi mengandung langkah inventif jika invensi tersebut bagi seseorang


M

ng

on
gu

Halaman 11 dari 51 hal. Put. Nomor 144 PK/Pdt.Sus-HKI/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang mempunyai keahlian tertentu di bidang teknik merupakan hal yang

si
tidak dapat diduga sebelumnya”;
Bahwa dalil-dalil dalam klaim-klaim pada Paten ID yang Tergugat ajukan

ne
ng
tidak mengandung langkah inventif adalah sebagai berikut:
7.1. klaim 1 dan klaim 2 (klaim-klaim utama/independent claim);
7.2. Bahwa klaim 1 pada dasamya adalah klaim mengenai proses

do
gu pembuatan insulasi panas sedangkan klaim 2 adalah mengenai produk
insulasi panas yang dibuat melalui proses tersebut;

In
A
7.3. Bahwa proses pembuatan insulasi panas sebagaimana disebutkan di
dalam klaim 1 tidak mengandung langkah inventif dikarenakan tahapan-
ah

lik
tahapan dalam proses pembuatan insulasi tersebut telah dapat diduga
sebelumnya;
7.4. Bahwa banyak dokumen-dokumen pembanding berupa dokumen paten
am

ub
yang telah mengungkapkan teknologi atau informasi mengenai proses
pembuatan insulasi panas yang sesuai dengan invensi pada klaim 1 ID
ep
P0029369 B, beberapa diantaranya adalah:
k

Bukti P-2: KR 100908189 B 1 yang dipublikasi pada 16-7-2009;


ah

Bukti P-3: KR 100884259 B 1 yang dipublikasi pada 18-2-2009;


R

si
Bukti P-4: GB 1215137 (A) yang dipublikasi pada 9-12-1970;
Bukti P-5: KR20040 107773 (A) yang dipublikasi pada 23-12-2004;

ne
ng

Bukti P-6: CN 2764669 (Y) yang dipublikasi pada 15-3-2006;


Bukti P-7: EP 1273435 A 1 yang dipublikasi pada 8-1-2003;

do
gu

Bukti P-8: US 3651183 yang dipublikasi pada 21-3-1972;


7.5. Bahwa untuk dapat mengetahui tahapan-tahapan pada proses invensi
ID P0029369 B tidak mengandung langkah inventif adalah salah
In
A

satunya melalui suatu matriks klaim yang menganalisa perbandingan


fitur-fitur klaim invensi ID P0029369 B dengan fitur- fitur yang ada pada
ah

lik

dokumen-dokumen pembanding tersebut yaitu:


Fitur-fitur klaim 1 invensi ID P0029369 B: Bukti Bukti Bukti Bukti
m

ub

Suatu insulasi panas yang dapat P-2 P-3 P-4 P -5


digunakan untuk insulasi suara,
ka

konstruksi dan industri yang merupakan


ep

busa (crosslinked foam) dilekatkan ke


ah

peralatan yang akan di-insulasi dengan


R

proses melalui tahap-tahap:


es

Bahan baku LDPE (Iow density v v v v


M

ng

on
gu

Halaman 12 dari 51 hal. Put. Nomor 144 PK/Pdt.Sus-HKI/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
polyehylene), ditimbang sesuai dengan

si
rencana;
pengadukan bahan baku PE, TSK, DCP v v v v

ne
ng
dalam mesin kneader
Bahan baku yang telah dipanaskan v v v v

do
dikirim melalui konveyor;
gu pembentukan butiran-butiran bahan baku v v v v
hasil mesin kneader;

In
A
pencampuran dengan bahan pembantu; v v v v
Bahan tambahan (H40/KCN/HDPE/ EVA); v v v v
ah

lik
Pemanasan untuk pembuatan lembaran v v v v
solid sheet;
pemanasan temperatur tinggi v v v v
am

ub
menghasilkan busa berbentuk lembaran
dan mesin foaming oven;
ep
k

Pendinginan lembaran busa; v v v v


Pemotongan sisa-sisa busa; v v v v
ah

R
Penggulungan sehingga dihasilkan busa v v v v

si
dalam bentuk rol;

ne
ng

pengepakan busa; v v v v
Proses tingkat lanjut, laminating busa v v v v
dengan alumnium foil;

do
gu

V = terungkap di dalam dokumen;


7.6. (a) Bahwa, dari matriks klaim tersebut dapat dianallisa fitur-fitur klaim 1
In
A

invensi ID P0029369B tidak mengandung langkah inventif berdasarkan


dokumen pembanding yang ada. Dalam hal ini, tahapan-tahapan proses
ah

pada invensi ID P0029369B dapat diduga oleh orang yang ahli di


lik

bidangnya (skilled person in the art) dimana dengan melihat dari


Informasi teknologi yang ada dari dokumen pembanding maka dengan
m

ub

mudah dibuat tahapan proses pembuatan insulasi panas yang dilakukan


pada invensi ID P0029369 B;
ka

ep

7.7. (b) Bahwa selain bukti dokumen-dokumen pembanding berupa dokumen


paten yang telah mengungkapkan suatu proses pembuatan insulasi
ah

panas yang sesuai dengan proses menurut klaim 1 invensi ID P0029369


R

B terdapat pula bukti-bukti lain yang bukan dokumen paten misalnya:


es
M

ng

on
gu

Halaman 13 dari 51 hal. Put. Nomor 144 PK/Pdt.Sus-HKI/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bukti P-9: bukti-bukti penjualan AC yang diduga menggunakan

si
insulasi panas serupa dengan proses pada klaim 1 invensi ID
P0029369 B;

ne
ng
- Bukti P-10: informasi pada halaman internet produk-produk
perusahaan “indiamart” (berdiri sejak tahun 2004) mengenai thermal
insulation;

do
gu - Bukti P-11: informasi pada laman internet produk-produk perusahaan
“EC21” (sejak 2008) mengenai crosslinked polyethylene foam;

In
A
- Bukti P-12: buku mengenai “Polymeric Foams and Foam
nd
Technology) 2 edition” tahun 2004 yang ditulis Daniel Klemper dan
ah

lik
Vahid Sendijarevic;
7.8. Bahwa, berdasarkan bukti-bukti berupa dokumen-dokumen paten dan
bukan dokumen paten di atas (a dan b) maka disimpulkan klaim 1 invensi
am

ub
ID P0029369 B adalah tidak mengandung langkah inventif (lack of
inventive step) karena tahapan-tahapan tersebut dapat diduga sebelumnya
ep
dan tidak ada solusi teknis yang diselesaikan dari tahapan proses
k

pembuatan insulasi panas invensi ID P0029369 B, sehingga invensi


ah

tersebut tidak memenuhi ketentuan dalam Pasal 2 dan Pasal 5 Undang


R

si
Undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten, oleh karenanya klaim 1 dan
klaim 2 invensi ID P0029369 B tersebut seharusnya tidak diberi paten atau

ne
ng

ditolak;
7.9. Bahwa, klaim 2 adalah mengenai Produk insulasi panas yang dibuat

do
gu

berdasarkan tahapan proses menurut klaim 1 invensi ID P0029369 B;


7.10. Bahwa banyak dokumen-dokumen pembanding berupa dokumen paten
yang telah mengungkapkan teknologi atau informasi mengenai produk
In
A

insulasi panas yang sesuai dengan invensi pada klaim 2 ID P0029369 B


adalah, beberapa diantaranya adalah:
ah

lik

Bukti P-2: KR 100908189 B 1 yang dipublikasi pada 16-7-2009;


Bukti P-3: KR 100884259 B 1 yang dipublikasi pada 18-2-2009;
m

ub

Bukti P-4: GB 1215137 (A) yang dipublikasi pada 9-12-1970;


Bukti P-5: KR20040 107773 (A) yang dipublikasi pada 23-12-2004;
ka

Bukti P-6: CN 2764669 (Y) yang dipublikasi pada 15-3-2006;


ep

Bukti P-7: EP 1273435 A 1 yang dipublikasi pada 8-1-2003;


ah

Bukti P-8: US 3651183 yang dipublikasi pada 21-3-1972;


R

7.11. Bahwa untuk dapat mengetahui Produk invensi ID P0029369 B tidak


es

mengandung langkah inventif adalah salah satunya melalui suatu matriks


M

ng

klaim yang menganalisa perbandingan fitur-fitur klaim invensi ID


on
gu

Halaman 14 dari 51 hal. Put. Nomor 144 PK/Pdt.Sus-HKI/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
P0029369 B dengan fitur-fitur yang ada pada dokumen-dokumen

si
pembanding tersebut yaitu:
Fitur-fitur klaim 2 invensi ID P0029369 B: Bukti Bukti Bukti Bukti

ne
ng
Insulasi panas yang dapat digunakan P-2 P-3 P-4 P -5
untuk insulasi suara, konstruksi dan
industri yang merupakan busa

do
gu (crosslinked foam) dilekatkan ke
peralatan yang akan di-insulasi sesuai

In
A
dengan klaim 1 dimana menggunakan
bahan PP dan PE yang terdiri dari
ah

lik
Insulasi panas yang dapat digunakan
untuk insulasi suara, konstruksi dan
industri yang merupakan busa
am

ub
(crosslinked foam) dilekatkan ke v v v v
peralatan yang akan di-insulasi sesuai
ep
dengan klaim 1 dimana menggunakan
k

bahan PP dan PE yang terdiri dari:


ah

D 1500 PE (pigmen organik sintetis v v v v


R

si
berbentuk powder yang berfungsi
sebagai pengeras foam)

ne
ng

D 1500 TSK (pigmen organik sintetis v v v v


berbentuk powder yang berfungsi

do
gu

sebagai pelunak foam)


Master batch colour (pigmen organik v v v v
In
sintetis berbentuk butiran berfungsi
A

sebagai pewarna);
DCP (pigmen organik sintetis berbentuk v v v v
ah

lik

powder yang berfungsi sebagai


pembentukan kerangka foam)
m

ub

LDPE (low density polyethylene) v v v v


senyawa polyethylene berbentuk butiran
ka

ep

D 1500 TSK (berfungsi sebagai pelunak v v v v


foam, terdiri dari azodicarbonamite 30%
ah

+ LDPE 70%);
R

Pemanasan temperatur tinggi v v v v


es
M

menghasilkan busa berbentuk lembaran


ng

on
gu

Halaman 15 dari 51 hal. Put. Nomor 144 PK/Pdt.Sus-HKI/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan mesin foaming oven;

si
D 1500 PE (berfungsi sebagai pengeras v v v v
foam, terdiri dari LDPE 70% + 30% D

ne
ng
1500 PE);
H40 (pigmen organik sintetis berbentuk v v v v

do
butiran berfungsi sebagai bahan anti api,
gu terdiri dari Dearbone 25 kg + LDPE 40 kg
+ sb203 Antimony 8,3 kg

In
A
KCN (pigmen organik sintetis berbentuk v v v v
butiran berfungsi sebagai pengembang,
ah

lik
terdiri dari LOPE 70% + MgOh2;
DCP (berfungsi sebagai pembentukan v v v v
kerangka foam, terdiri dari LDPE 70 kg +
am

ub
3,5 kg DCP);
V = terungkap dalam dokumen;
ep
7.12. (a) dari matriks klaim di atas terlihat bahwa semua fitur produk insulasi
k

panas menurut klaim 2 invensi ID P0029369 B tidak mengandung


ah

R
langkah inventif karena telah pernah diungkapkan sebelumnya oleh

si
kombinasi dokumen-dokumen pembanding yang ada vide bukti-bukti;

ne
7.13. (b) Bahwa selain bukti dokumen-dokumen pembanding berupa dokumen
ng

paten yang telah mengungkapkan suatu produk insulasi panas yang


sesuai dengan proses menurut klaim 1 invensi ID P0029369 B terdapat

do
gu

pula bukti-bukti lain yang bukan dokumen paten misalnya:


- Bukti P-9: bukti-bukti penjualan AC yang diduga menggunakan
In
insulasi panas serupa dengan proses pada klaim 1 invensi ID
A

P0029369 B;
- Bukti P-10: informasi pada halaman internet produk-produk
ah

lik

perusahaan “indiamart” (berdiri sejak tahun 2004) mengenai


thermal insulation;
m

ub

- Bukti P-11: informasi pada laman internet produk-produk


perusahaan “EC21” (sejak 2008) mengenai crosslinked
ka

polyethylene foam;
ep

- Bukti P-12: buku mengenai “Polymeric Foams and Foam


ah

Technology) 2nd edition” tahun 2004 yang ditulis Daniel Klemper


R

dan Vahid Sendijarevic;


es
M

7.14. Bahwa, berdasarkan bukti-bukti berupa dokumen-dokumen paten dan


ng

bukan dokumen paten di atas (a dan b) maka disimpulkan klaim 2


on
gu

Halaman 16 dari 51 hal. Put. Nomor 144 PK/Pdt.Sus-HKI/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
invensi ID P0029369 B adalah tidak mengandung langkah inventif

si
sehingga tidak memenuhi ketentuan dalam Pasal 2 dan Pasal 5
Undang Undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten, oleh

ne
ng
karenanyanya klaim 2 invensi ID P0029369 B tersebut seharusnya
tidak diberi paten atau ditolak;
8. Bahwa Klaim-Klaim Pada Paten ID P0029369 B Yang Tergugat Ajukan

do
gu Tidak Jelas (Lack Of Clarity) Dan Tidak Dapat Diterapkan Dalam Industri
(Lack Of Industrial Applicable);

In
A
Bahwa berkaitan dengan Pasal 2 ayat (1) Undang Undang Nomor
14/2001 tentang Paten, masalah penerapan suatu invensi dalam industri
ah

lik
(industrial applicable) juga diatur menurut Pasal 5 Undang Undang Nomor
14/2001 yang menyatakan, "Suatu invensi dapat diterapkan dalam industri
jika invensi tersebut dapat dilaksanakan dalam industri sebagaimana yang
am

ub
diuraikan dalam permohonan”;
Penjelasan Pasal 5 Undang Undang Nomor 14/2001 tentang Paten
ep
menyatakan “Jika invensi tersebut dimaksudkan sebagai produk, produk
k

tersebut harus mampu dibuat secara berulang-ulang (secara massal) dengan


ah

kualitas yang sama, sedangkan jika invensi berupa proses, proses tersebut
R

si
harus mampu dijalankan atau digunakan dalam praktik”;
Bahwa Hal-hal yang berkenaan dengan klaim-klaim pada Paten ID P0029369 B

ne
ng

yang Tergugat ajukan tidak jelas dan tidak dapat diterapkan dalam industri
adalah sebagai berikut:

do
gu

8.1. klaim 1 dan klaim 2 (klaim-klaim utama/ independent claims);


8.2. Bahwa, memperhatikan klaim 1 invensi ID P0029369 B tersebut
khususnya pernyataan pada halaman 8 baris ke 20-21 dalam dokumen
In
A

paten tersebut dimana disebutkan “pemanasan temperatur tinggi


menghasilkan busa berbentuk lembaran dan mesin foaming oven”;
ah

lik

8.3. Bahwa, pernyataan pada halaman 8 baris 20-21 pada fitur klaim 1 ID
P0029369 B tidak jelas. Dalam hal ini, sangatlah tidak mungkin untuk
m

ub

dapat melaksanakan tahapan proses menurut klaim 1 tersebut


dikarenakan tidak mungkinnnya tahapan pekerjaan pemanasan
ka

temperatur tinggi terse but menghasilkan "mesin foam oven";


ep

8.4. Bahwa, pada klaim 2 fitur produk insulasi panas yang dihasilkan oleh
ah

tahapan menurut klaim 1 invensi ID P0029369 B tidak memiliki kejelasan


R

khusnya pernyataan pada halaman 9 baris 1, dimana disebutkan”… klaim


es

1 dimana menggunakan bahan PP dan PE”;


M

ng

on
gu

Halaman 17 dari 51 hal. Put. Nomor 144 PK/Pdt.Sus-HKI/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
8.5. Bahwa, pada klaim 2 invensi ID P0029369 B dinyatakan produk insulasi

si
panas yang terbuat oleh tahapan proses menurut klaim 1 dimana
menggukan bahan PP dan PE, artinya komposisi yang ada di dalam

ne
ng
produk insulasi panas menurut invensi ID P0029369 B harus mengandung
bahan PP dan PE. Namun, fitur-fitur klaim 2 tersebut temyata tidak pernah
menyebutkan PP dan PE akan tetapi produk insulasi panas tersebut hanya

do
gu menyebutkan bahan PE saja sehingga klaim 2 tersebut dinyatakan tidak
jelas dan tidak didukung oleh fitur-fitur klaim 2 tersebut yang tidak pernah

In
A
menyebutkan bahan PP sebagai bahan utamanya;
8.6. Bahwa klaim 2 invensi ID P0029369 B pada dasarnya mengenai produk
ah

lik
insulasi panas yang dibuat dengan tahapan sesuai dengan klaim 1 invensi
ID P0029369 B, dalam hal ini semua tahapan tersebut harus terpenuhi
agar produk insulasi panas yang dimaksud dapat terbentuk;
am

ub
Akan tetapi klaim 2 invensi ID P0029369 B sangat tidak jelas sehubungan
dengan tidak adanya fitur mengenai aluminium foil sebagai bagian utama
ep
dari produk insulasi panas yang dihasilkan oleh proses klaim 1 invensi ID
k

P0029369 tersebut;
ah

8.7. Bahwa ketidak beradaan fitur aluminium foil yang merupakan komponen
R

si
yang harus ada ketika tahapan proses pembuatan insulasi panas pada
klaim 1 dilakukan menjadikan klaim 2 invensi ID P0029369 B tidak jelas

ne
ng

dan tidak dapat diterapkan di dalam industri;


8.8. Bahwa dikarenakan klaim 1 dan klaim 2 invensi ID P0029369 B yang tidak

do
gu

jelas tersebut maka sulit untuk dapat melaksanakan dan tidak dapat
diterapkan di dalam industri terhadap apa yang dinyatakan dalam klaim-
klaim tersebut. sehingga klaim 1 dan klaim 2 invensi ID P0029369 B tidak
In
A

memenuhi ketentuan Pasal 5 Undang Undang Nomor 14 Tahun 2001


tentang Paten;
ah

lik

8.9. Bahwa dikarenakan klaim 1 dan klaim 2 invensi ID P0029369 B tidak jelas
dan tidak dapat diterapkan di dalam industri maka klaim 1 dan klaim 2
m

ub

tersebut tidak memenuhi Pasal 5 Undang Undang Nomor 14/2001 tentang


Paten oleh karenanya klaim 1 dan klaim 2 tersebut seharusnya tidak diberi
ka

paten atau ditolak;


ep

Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Penggugat mohon kepada


ah

Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat agar memberikan


R

putusan sebagai berikut:


es

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;


M

ng

on
gu

Halaman 18 dari 51 hal. Put. Nomor 144 PK/Pdt.Sus-HKI/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Menyatakan bahwa klaim 1 dan klaim 2 Paten Nomor ID P0029369 B yang

si
berjudul “Insulasi Panas” tidak baru (lack of novelty);
3. Menyatakan bahwa klaim 1 dan klaim 2 Paten Nomor ID P0029369 B yang

ne
ng
berjudul “Insulasi Panas” tidak mengandung langkah Inventif (lack of
inventive step);
4. Menyatakan bahwa klaim 1 dan klaim 2 Paten Nomor ID P0029369 B yang

do
gu berjudul “Insulasi Panas” tidak jelas dan tidak dapat diterapkan di dalam
Industri (lack of industrial applicable);

In
A
5. Menyatakan bahwa klaim 1 dan klaim 2 dalam Paten Nomor ID P0029369 B
yang berjudul “Insulasi Panas” tidak memenuhi persyaratan patentabilitas
ah

lik
sebagaimana ditentukan dalam Pasal 2 Undang Undang 14/2001 tentang
Paten sehingga klaim-klaim tersebut seharusnya tidak diberikan paten atau
ditolak;
am

ub
6. Membatalkan klaim 1 dan klaim 2 dalam Paten Nomor ID P0029369 B yang
berjudul “Insulasi Panas” yang terdaftar atas nama Tergugat;
ep
7. Membatalkan Sertifikat Paten Nomor ID. P0029369 B tertanggal Pemberian
k

13 Oktober 2011 untuk Invensi dengan Judul “Insulasi Panas” atas nama
ah

Pemegang Paten PT Toilon Indonesia yang beralamat di JaIan Raya Serang


R

si
Km. 16.8 Desa Telaga, Cikupa, Tangerang;
8. Memerintahkan kepada Turut Tergugat untuk mencatat dan mengumumkan

ne
ng

Putusan Pembatalan Paten atas nama Tergugat;


9. Menghukum Tergugat untuk membayar bea perkara;

do
gu

Atau, maka Penggugat mohon Putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono);
Bahwa, terhadap gugatan tersebut di atas, Tergugat mengajukan eksepsi
yang pada pokoknya sebagai berikut:
In
A

1. Mencermati dalil gugatan Penggugat butir 5.1. yang menyatakan bahwa


Penggugat adalah pihak yang mengimpor, menjual dan memproduksi di
ah

lik

Indonesia suatu produk insulasi panas yang digunakan untuk keperluan


industri. Selanjutnya dinyatakan bahwa Proses dan Produk insulasi panas
m

ub

yang digunakan oleh Penggugat menyerupai Proses dan Produk


sebagaimana diklaim pada Paten Nomor ID P0029369 B yang terdaftar atas
ka

nama Tergugat;
ep

2. Apabila dicermati Posita gugatan Penggugat butir 5.1. angka 1 dan 2


ah

(halaman 4), secara tegas Penggugat menyatakan bahwa Penggugat adalah


R

pihak yang menggunakan Paten yang menyerupai Paten Tergugat daftar


es

Nomor ID P0026393 B. Selanjutnya apabila dicermati dalil penggugat


M

ng

tersebut eksistensi Penggugat dalam gugatan a quo jelas memposisikan


on
gu

Halaman 19 dari 51 hal. Put. Nomor 144 PK/Pdt.Sus-HKI/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dirinya sebagai pemegang paten atau pemilik paten atau pihak yang

si
menerima hak lebih lanjut. Dengan demikian apabila Penggugat mendalilkan
bahwa eksistensi Penggugat adalah pengguna Paten yang menyerupai

ne
ng
Paten terdaftar milik Tergugat, dengan demikian pengajuan gugatan
pembatalan paten sekarang adalah didasarkan pada alasan sebagaimana
dimaksud dalam ketentuan Pasal 91 ayat (1) huruf b Undang Undang Nomor

do
gu 14 Tahun 2001 tentang Paten;
3. Bahwa apabila Penggugat mengajukan gugatan dan memposisikan diri

In
A
sebagai pengguna paten yang menyerupai paten Tergugat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 91 ayat (1) huruf b Undang Undang Nomor 14 Tahun
ah

lik
2001 tentang Paten dan selanjutnya juga apabila dicermati ketentuan Pasal
91 ayat (3) Undang Undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten, maka
apabila Penggugat memposisikan dirinya/kapasitasnya sebagaimana
am

ub
tersebut diatas, secara hukum para pihak yang berhak mengajukan gugatan
pembatalan paten terdaftar adalah hanya pemegang Paten dan Penerima
ep
Lisensi;
k

Yang dimaksud Pemegang Paten sebagaimana terdapat dalam ketentuan


ah

Pasal 1 angka 6 Undang Undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten


R

si
adalah sebagai berikut: Pemegang Paten adalah inventor sebagai pemilik
Paten atau Pihak yang menerima hak tersebut dari pemilik paten atau pihak

ne
ng

lain yang menerima lebih lanjut hak tersebut yang terdaftar dalam Daftar
Umum Paten;

do
gu

Penerima Lisensi adalah pihak yang diberikan izin untuk menikmati manfaat
ekonomi dari suatu Paten yang diberikan perlindungan hukum oleh
pemegang paten;
In
A

4. Berdasarkan penjelasan tersebut diatas pada angka 2 dan 3 Jawaban


Tergugat dan dibandingkan dengan kapasitas Penggugat sebagaimana
ah

lik

telah disampaikan Penggugat didalam gugatannya, secara hukum


Penggugat tidak dapat dikualifikasi sebagai pihak yang dapat mengajukan
m

ub

gugatan yang bersifat pembatalan, karena Penggugat bukan pemegang


paten atau penerima lisensi. Dengan demikian, secara hukum gugatan
ka

Penggugat adalah cacad hukum sehingga patut untuk dinyatakan tidak


ep

dapat diterima;
ah

Bahwa, terhadap gugatan tersebut Pengadilan Niaga pada Pengadilan


R

Negeri Jakarta Pusat telah memberi putusan Nomor


es

50/Paten/2012/PN.NIAGA/JKT.PST, tanggal 18 September 2014 yang amarnya


M

ng

sebagai berikut:
on
gu

Halaman 20 dari 51 hal. Put. Nomor 144 PK/Pdt.Sus-HKI/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;

si
2. Menyatakan bahwa klaim 1 dan klaim 2 Paten Nomor ID P0029369 B yang
berjudul “Insulasi Panas” tidak baru (lack of novelty);

ne
ng
3. Menyatakan bahwa klaim 1 dan klaim 2 Paten Nomor ID P0029369 B yang
berjudul “Insulasi Panas” tidak mengandung langkah Inventif (lack of
inventive step);

do
gu 4. Menyatakan bahwa klaim 1 dan klaim 2 Paten Nomor ID P0029369 B yang
berjudul “Insulasi Panas” tidak memenuhi persyaratan patentabilitas

In
A
sebagaimana ditentukan dalam Pasal 2 Undang Undang Nomor 14 Tahun
2001 tentang Paten sehingga klaim-klaim tersebut seharusnya tidak
ah

lik
diberikan atau ditolak;
5. Membatalkan klaim 1 dan klaim 2 dalam Paten Nomor ID P0029369 B yang
berjudul “Insulasi Panas” yang terdaftar atas nama Tergugat;
am

ub
6. Membatalkan Sertifikat Paten Nomor ID. P0029369 B tertanggal Pemberian
13 Oktober 2011 untuk Invensi dengan Judul “Insulasi Panas” atas nama
ep
Pemegang Paten PT Toilon Indonesia yang beralamat di JaIan Raya Serang
k

Km. 16.8 Desa Telaga, Cikupa, Tangerang;


ah

7. Memerintahkan kepada Turut Tergugat untuk mencatat dan mengumumkan


R

si
Putusan Pembatalan Paten atas nama Tergugat;
8. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara yang hingga kini

ne
ng

ditaksir sebesar Rp1.516.000,00 (satu juta lima ratus enam belas ribu
rupiah);

do
gu

9. Menolak Penggugat untuk selebihnya;


Menimbang, bahwa amar Putusan Mahkamah Agung Nomor 54
K/Pdt.Sus-HKI/2015 tanggal 17 Februari 2015 sebagai berikut:
In
A

1. Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi PT TOILON INDONESIA


tersebut;
ah

lik

2. Menghukum Pemohon Kasasi/Tergugat untuk membayar biaya perkara


dalam tingkat kasasi sebesar Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah);
m

ub

Menimbang, bahwa sesudah Putusan Mahkamah Agung yang telah


berkekuatan hukum tetap tersebut diberitahukan kepada Pemohon Kasasi
ka

dahulu Tergugat pada tanggal 17 Februari 2015, terhadap putusan tersebut,


ep

oleh Pemohon Kasasi dahulu Tergugat dengan perantaraan kuasanya


ah

berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 30 November 2016 mengajukan


R

permohonan pemeriksaan peninjauan kembali di Kepaniteraan Pengadilan


es

Negeri/Niaga Jakarta Pusat pada tanggal 13 Januari 2017 sebagaimana


M

ng

ternyata dari Akta Permohonan Peninjauan Kembali Nomor 01 PK/Pdt.Sus-


on
gu

Halaman 21 dari 51 hal. Put. Nomor 144 PK/Pdt.Sus-HKI/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
HKI/2017/PN.Niaga.Jkt.Pst. Jo. Nomor 54 K/Pdt.Sus-HKI/2015. Jo. Nomor

si
50/Pdt.Sus-Paten/2012/PN.Niaga.Jkt.Pst. Jo. Nomor 143 K/Pdt.Sus-HaKI/2013.
Jo. Nomor 50/Pdt.Sus-Paten/2012/PN.Niaga.Jkt.Pst. tanggal 13 Januari 2017,

ne
ng
permohonan tersebut disertai dengan alasan-alasannya yang diterima di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri/Niaga Jakarta Pusat tersebut pada hari itu
juga;

do
gu Bahwa alasan-alasan peninjauan kembali telah diberitahukan kepada Para
Termohon Peninjauan Kembali pada tanggal 6 Maret 2017 dan 10 Februari

In
A
2017, Para Termohon Peninjauan Kembali mengajukan jawaban alasan
peninjauan kembali yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri/Niaga
ah

lik
Jakarta Pusat pada tanggal 5 April 2017 dan 3 Maret 2017;
Menimbang, bahwa oleh karena Undang Undang Nomor 14 Tahun 2001
tentang Paten tidak mengatur mengenai pemeriksaan peninjauan kembali,
am

ub
maka Mahkamah Agung dalam mempertimbangkan perkara ini mengacu
kepada ketentuan Pasal 67, 68, 69, 71, dan 72 Undang Undang Nomor 14
ep
Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana yang telah diubah dengan
k

Undang Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang
ah

Undang Nomor 3 Tahun 2009;


R

si
Menimbang, bahwa permohonan pemeriksaan peninjauan kembali a quo
beserta alasan-alasannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan

ne
ng

saksama, diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan
dalam undang-undang, maka oleh karena itu permohonan pemeriksaan

do
gu

peninjauan kembali tersebut secara formal dapat diterima;


Menimbang, bahwa Pemohon Peninjauan Kembali telah mengajukan
alasan-alasan peninjauan kembali yang pada pokoknya sebagai berikut:
In
A

Yang Terbukti Dari Bukti PK-1 Sampai Dengan Bukti PK-28


Amar Putusan Judex Facti seharusnya "gugatan tidak dapat diterima" karena
ah

lik

gugatan Termohon Kasasi cacat formil dan putusan tidak akan pernah bisa
dieksekusi
m

ub

Pengantar
Bahwa berdasarkan seluruh informasi yang ada di dalam Bukti PK-1 sampai
ka

dengan Bukti PK-28, Pemohon Peninjauan Kembali berkeyakinan bahwa Judex


ep

Facti ketika mengadili perkara a quo seharusnya menjatuhkan amar Putusan


ah

dengan menyatakan bahwa gugatan Termohon Peninjauan Kembali tidak dapat


R

diterima (niet ontvankelijke verklaard).


es

Gugatan Termohon Peninjauan Kembali perlu dinyatakan tidak dapat


M

ng

diterima karena Termohon Peninjauan Kembali telah melakukan kesalahan


on
gu

Halaman 22 dari 51 hal. Put. Nomor 144 PK/Pdt.Sus-HKI/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang begitu fundamental dalam menyusun gugatannya yang telah

si
menyebabkan gugatan cacat formil dan Putusan Judex Facti dan Judex Juris
yang menguntungkan Termohon Peninjauan Kembali menjadi tidak bisa

ne
ng
dieksekusi.
Uraian dalil yang terbukti dari novum
Berikut adalah penjelasan dari Bukti PK-1 sampai dengan Bukti PK-28 yang

do
gu memberikan uraian secara detail dari dalil-dalil pada pengantar tersebut di atas.
1. Bahwa Bukti PK-1 yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1991

In
A
tentang Tata Cara Pemberian Paten, telah mengatur ketentuan sebagai
berikut:
ah

lik
Pasal 59
(1) Paten dianggap diberikan pada tanggal pencatatan Surat Paten dalam
Daftar Umum Paten dan selanjutnya diumumkan dalam Berita Resmi
am

ub
Paten.
(2) Dalam Surat Paten dicantumkan:
ep
a. nomor paten;
k

b. judul penemuan;
ah

c. nama dan alamat pemegang paten;


R

si
d. nama penemu;
e. tanggal penerimaan permintaan dan nomor permintaan paten;

ne
ng

f. nama negara atau negara-negara dimana permintaan paten telah


diajukan, dalam hal permintaan diajukan dengan hak prioritas;

do
gu

g. tanggal pemberian paten.


2. Bahwa Bukti PK-2 yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1993
tentang Bentuk dan Isi Surat Paten, telah mengatur ketentuan sebagai
In
A

berikut:
Pasal 1
ah

lik

Surat Paten diberikan dengan bentuk dan isi sesuai dengan contoh
terlampir pada Peraturan Pemerintah ini.
m

ub

Adapun contoh surat paten yang dimaksud oleh Pasal 1 pada Bukti PK-2
adalah sebagai berikut:
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Halaman 23 dari 51 hal. Put. Nomor 144 PK/Pdt.Sus-HKI/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
3. Bahwa Bukti PK-3 dan Bukti PK-4 merupakan contoh pendaftaran paten
am

ub
yang dilakukan berdasarkan panduan pada Bukti PK-1 dan Bukti PK-2.
Apabila diperhatikan tata cara pemberian nomor paten pada Bukti PK-3 dan
ep
Bukti PK-4 telah terbukti bahwa nomor untuk pendaftaran paten terdiri atas:
k

komposisi huruf "P", diikuti dengan penggunaan tiga (3) digit angka 0
ah

selanjutnya diikuti oleh tiga (3) digit nomor register untuk paten yang
R

si
diberikan.

ne
4. Bahwa dari Bukti PK-1 sampai dengan Bukti PK-4 telah membuktikan
ng

dengan sempurna bahwa pada tahun 1990-an, praktek pemberian nomor


pendaftaran paten senantiasa dengan menggunakan komposisi huruf "P",

do
gu

diikuti dengan penggunaan tiga (3) digit angka 0 selanjutnya diikuti oleh tiga
(3) digit nomor register untuk paten yang diberikan.
In
5. Bahwa Undang Undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten (“Undang
A

Undang Paten) melalui Pasal 57 selanjutnya memperkenalkan istilah


"Sertifikat Paten untuk menggantikan istilah "Surat Paten".
ah

lik

Walaupun Pasal 59 Undang Undang Paten telah mengatur bahwa


"Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian Sertifikat Paten, bentuk dan
m

ub

isinya, dan ketentuan lain mengenai pencatatan serta permohonan salinan


dokumen Paten diatur dengan Peraturan Pemerintah", namun demikian
ka

Pemerintah Republik Indonesia tidak mengeluarkan suatu Peraturan


ep

Pemerintah yang mengatur tentang bentuk dan isi sertifikat paten.


ah

Oleh karena itu, di dalam praktek, penyusunan bentuk serta isi dari suatu
R

sertifikat paten diserahkan sepenuhnya kepada Kantor Turut Termohon


es

Peninjauan Kembali. Dari waktu ke waktu, Turut Termohon Peninjauan


M

ng

on
gu

Halaman 24 dari 51 hal. Put. Nomor 144 PK/Pdt.Sus-HKI/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kembali memberikan bentuk penomoran pendaftaran paten yang

si
disesuaikan dengan kebutuhan.
6. Pada tahun 2009 - sebagaimana terbukti dari contoh-contoh sertifikat paten

ne
ng
pada Bukti PK-5 sampai dengan Bukti PK-8 - telah terbukti bahwa Turut
Termohon Kasasi Peninjauan Kembali menggunakan sistem penomoran
pendaftaran paten pada sertifikat paten sebagai berikut:

do
gu komposisi huruf T. "D" dan huruf "P", diikuti dengan penggunaan dua (2)
digit angka 0 selanjutnya diikuti oleh lima (5) digit nomor register untuk

In
A
paten yang diberikan.
Berikut adalah sistem penomoran pendaftaran paten pada Bukti PK-5
ah

lik
sampai dengan Bukti PK-8:
Bukti PK-5 Nomor pendaftaran Paten: ID P 0023070
Bukti PK-6 Nomor pendaftaran Paten: ID P 0023121
am

ub
Bukti PK-7 Nomor pendaftaran Paten: ID P 0002353
Bukti PK-8 Nomor pendaftaran Paten: ID P 0024132
ep
k

Bukti PK-5 sampai dengan Bukti PK-8 telah membuktikan bahwa pada
ah

R
tahun 2009, Turut Termohon Peninjauan Kembali menggunakan komposisi

si
huruf "I", "D" dan huruf "P", diikuti dengan penggunaan dua (2) digit angka 0

ne
selanjutnya diikuti oleh lima (5) digit nomor register untuk paten yang
ng

diberikan
7. Pada tahun 2009 - sebagaimana terbukti dari contoh-contoh sertifikat paten

do
gu

pada Bukti PK-9 sampai dengan Bukti PK-13 - telah terbukti bahwa Turut
Termohon Kasasi Peninjauan Kembali menggunakan sistem penomoran
In
pendaftaran paten pada sertifikat paten sebagai berikut:
A

komposisi huruf T, "D" dan huruf "P", diikuti dengan penggunaan dua (2)
digit angka 0 selanjutnya diikuti oleh lima (5) digit nomor register untuk
ah

lik

paten yang diberikan.


Berikut adalah sistem penomoran pendaftaran paten pada Bukti PK-9
m

ub

sampai dengan Bukti PK-13:


Bukti PK-9 Nomor pendaftaran Paten: ID P 0026307
ka

ep

Bukti PK-10 Nomor pendaftaran Paten: ID P 0026312


Bukti PK-11 Nomor pendaftaran Paten: ID P 0026010
ah

Bukti PK-12 Nomor pendaftaran Paten: ID P 0026484


R

Bukti PK-13 Nomor pendaftaran Paten: ID P 0026839


es
M

ng

on
gu

Halaman 25 dari 51 hal. Put. Nomor 144 PK/Pdt.Sus-HKI/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bukti PK-9 sampai dengan Bukti PK-13 telah membuktikan bahwa pada

si
tahun 2009, Turut Termohon Peninjauan Kembali menggunakan komposisi
huruf "I", "D" dan huruf "P", diikuti dengan penggunaan dua (2) digit angka

ne
ng
0 selanjutnya diikuti oleh lima (5) digit nomor register untuk paten yang
diberikan.
8. Praktek sistem penomoran pendaftaran paten pada sertifikat paten yang

do
gu digunakan pada tahun 2010 tersebut menjadi sistem penomoran yang
dianut oleh Turut Termohon Peninjauan Kembali hingga hari ini. Oleh

In
A
karena itu, seluruh sertifikat Paten yang diterbitkan sejak tahun 2010 oleh
Turut Termohon Peninjauan Kembali senantiasa menggunakan sistem
ah

lik
penomoran sebagai berikut:
komposisi huruf T. "D" dan huruf "P", diikuti dengan penggunaan dua (2)
digit angka O selanjutnya diikuti oleh lima (5) digit nomor register untuk
am

ub
paten yang diberikan.
9. Fakta bahwa sistem penomoran pendaftaran paten pada sertifikat paten dari
ep
tahun 2010 memang dianut oleh Turut Termohon Peninjauan Kembali dapat
k

dicermati dari Bukti PK-14 sampai dengan Bukti P K-28, sebagai berikut:
ah

Tahun Terbit Nomor Bukti PK Nomor Pendaftaran


R

si
2011 Bukti PK-14 Nomor pendaftaran Paten: ID P 0029099

ne
Bukti PK-15 Nomor pendaftaran Paten: ID P 0029327
ng

Bukti PK-16 Nomor pendaftaran Paten: IDP 0029662


Bukti PK-17 Nomor pendaftaran Paten: ID P 0029759

do
gu

Bukti PK-18 Nomor pendaftaran Paten: ID P 0029823


In
2012 Bukti PK-19 Nomor pendaftaran Paten: ID P 0030402
A

Bukti PK-20 Nomor pendaftaran Paten: ID P 0030953


Bukti PK-21 Nomor pendaftaran Paten: ID P 0031137
ah

lik

Bukti PK-22 Nomor pendaftaran Paten: ID P 0031201


Bukti PK-23 Nomor pendaftaran Paten: ID P 0031741
m

ub

2013 Bukti PK-24 Nomor pendaftaran Paten: ID P 0033222


Bukti PK-25 Nomor pendaftaran Paten: ID P 0033236
ka

ep

Bukti PK-26 Nomor pendaftaran Paten: ID P 0033638


Bukti PK-27 Nomor pendaftaran Paten: ID P 0034068
ah

Bukti PK-28 Nomor pendaftaran Paten: ID P 0034098


es
M

ng

on
gu

Halaman 26 dari 51 hal. Put. Nomor 144 PK/Pdt.Sus-HKI/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa penggunaan sistem penomoran ID P 000000 sebagaimana diuraikan

si
di atas tersebut menjadi praktek yang dianut dan digunakan hingga hari ini.
Seluruh sertifikat paten yang diterbitkan oleh Turut Termohon Peninjauan

ne
ng
Kembali senantiasa menggunakan sistem penomoran tersebut.
Mengingat Turut Termohon Peninjauan Kembali selaku instansi
pemerintahan yang berwenang untuk menerbitkan sertifikat paten juga

do
gu diikut-sertakan di dalam perkara a quo, maka Pemohon Peninjauan Kembali
percaya bahwa Turut Termohon Peninjauan Kembali akan memberikan

In
A
penjelasan yang menkonfirmasi kebenaran seluruh uraian dalil di atas.
10. Bahwa ternyata gugatan yang diajukan oleh Termohon Peninjauan Kembali,
ah

lik
baik di dalam Posita maupun di dalam Petitum, telah mencantumkan nomor
pendaftaran paten salah untuk dimohonkan pembatalannya.
Nomor pendaftaran paten milik Pemohon Peninjauan Kembali, yang
am

ub
menjadi objek perkara a quo, adalah ID P00293369.
Sementara itu, nomor pendaftaran paten yang digugat oleh Termohon
ep
Peninjauan Kembali adalah ID P00293369 B.
k

Berikut adalah perbandingannya:


ah

Nomor paten terdaftar Nomor paten yang digugat


R

si
ID P00293369 ID P00293369 B
(tidak ada huruf B) (menggunakan huruf B)

ne
ng

11. Sebagai referensi yang lebih jelas bagi Majelis Hakim Agung yang

do
gu

Terhormat, berikut adalah contoh-contoh bagian-bagian dari Posita


Termohon Peninjauan Kembali, yang secara salah menyatakan nomor
In
paten milik Pemohon Peninjauan Kembali sebagai ID P00293369 B.
A

Butir 1 Halaman 2
"Bahwa gugatan ini mengenai Pembatalan Paten Nomor ID P0029369 B
ah

lik

yang berjudul “insulasi panas” atas nama Tergugat ... dst ...”
Butir 3 Halaman 2
m

ub

“... dengan klaim-klaim yang Tergugat ajukan pada Turut Tergugat sebagai
dasar pemberian paten Nomor ID P0029369 B adalah sebagai berikut
ka

...dst..."
ep

Butir 5.2 Halaman 4


ah

"Klaim-klaim pada Paten ID P029369 B yang Tergugat ajukan tidak memiliki


R

kebaruan (lack of novelty)"


es

Butir 6 Halaman 4
M

ng

on
gu

Halaman 27 dari 51 hal. Put. Nomor 144 PK/Pdt.Sus-HKI/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
"...klaim-klaim pada Paten ID P029369 B yang Tergugat ajukan tidak baru

si
adalah sebagai berikut: ...dst..."
Demikian juga halnya dengan petitum dari gugatan Termohon Peninjauan

ne
ng
Kembali yang juga mencantumkan nomor pendaftaran salah ID P029369 B
sebagai berikut.
1). Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

do
gu 2). Menyatakan bahwa klaim 1 dan klaim 2 Paten Nomor ID P0029369 B
yang berjudul “Insulasi Panas” tidak baru (lack of novelty);

In
A
3). Menyatakan bahwa klaim 1 dan klaim 2 Paten Nomor ID P0029369 B
yang berjudul “Insulasi Panas” tidak mengandung langkah inventif
ah

lik
(lack ofinveative step);
4). Menyatakan bahwa klaim 1 dan klaim 2 Paten Nomor ID P00290369 B
yang berjudul “Insulasi Panas” tidak jelas dan tidak dapat diterapkan di
am

ub
dalam industry (lack of industrial applicable)
5). Menyatakan bahwa klaim 1 dan klaim 2 dalam Paten Nomor ID
ep
P0029369 B yang berjudul “Insulasi Panas” tidak memenuhi
k

persyaratan patentabilitas sebagaimana ditentukan Pasal 2 Undang


ah

Undang 14/2001 tentang Paten sehingga klaim-klaim tersebut


R

si
seharusnya tidak diberikan atau ditolak;
6). Membatalkan klaim 1 dan klaim 2 dalam Paten Nomor ID P0029369 B

ne
ng

yang berjudul “Insulasi Panas” yang terdaftar atas nama "Tergugat";


7). Membatalkan Sertifikat Paten Nomor ID P0029369 B tertanggal 13

do
gu

Oktober 2011 untuk invensi dengan judul “Insulasi Panas” atas nama
Pemegang Paten PT Toilon Indonesia yang beralamat di Jalan Raya
Serang Km 16,8 Desa Telaga, Cikupa, Tangerang;
In
A

8). Memerintahkan kepada Turut Tergugat untuk mencatat dan


mengumumkan putusan pembatalan paten atas nama Tergugat;
ah

lik

9). Menghukum Tergugat untuk membayar bea perkara.


Bahwa uraian di atas, terbukti bahwa seluruh uraian posita dan petitum di
m

ub

dalam gugatan Pembatalan Paten yang diajukan oleh Termohon Peninjauan


Kembali adalah untuk membatalkan Paten terdaftar Nomor ID P0029369 B.
ka

dan bukan paten Nomor ID P0029369 milik Pemohon Peninjauan Kembali.


ep

12. Bahwa selanjutnya perlu untuk perhatian Majelis Hakim Agung yang
ah

Terhormat, bahwa penggunaan referensi huruf B di dalam praktek adalah


R

mengacu kepada lembar kedua yang merupakan lampiran dari sertifikat


es

paten. Huruf B tersebut tidak digunakan di dalam sertifikat paten yang diakui
M

ng

sebagai bukti hak atas kepemilikan paten yang bersangkutan. Oleh karena
on
gu

Halaman 28 dari 51 hal. Put. Nomor 144 PK/Pdt.Sus-HKI/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
itu, suatu perkara paten tidak mungkin diajukan untuk membatalkan

si
lampiran dari suatu sertifikat paten. Yang dibatalkan adalah sertifikat paten
dengan mengacu kepada nomor pendaftaran sertifikat tersebut. Seandainya

ne
ng
dikabulkan sekalipun, maka kalau lampiran sertifikat yang dibatalkan, maka
sertifikat paten tersebut tentu saja masih berlaku.
Sebagaimana telah terbukti dari Bukti PK-1 hingga Bukti PK-28, seluruh

do
gu nomor pendaftaran paten tidak ada satupun yang menggunakan huruf B.
Termohon Peninjauan Kembali sendiri sebenarnya telah menyadari dan

In
A
mengakui bahwa paten terdaftar milik Pemohon Peninjauan Kembali adalah
terdaftar dengan Nomor ID P0029369 dan bukan Nomor ID P0029369 B.
ah

lik
Hal ini dapat dicermati dari Bukti P-1 yang diajukan sendiri oleh Termohon
Peninjauan Kembali, sebagaimana juga diterangkan di dalam akta bukti
Termohon Peninjauan Kembali.
am

ub
13. Majelis Hakim Agung yang Terhormat, pencantuman huruf B oleh Termohon
Peninjauan Kembali mungkin terlihat sederhana dan tidak signifikan. Namun
ep
demikian pada kenyataannya pencantuman huruf B tersebut menjadi sangat
k

fundamental untuk menentukan apakah gugatan pembatalan paten yang


ah

diajukan oleh Termohon Peninjauan Kembali dapat diterima atau tidak.


R

si
Sebagaimana telah disinggung di atas, referensi huruf B setelah nomor
pendaftaran paten senantiasa menandakan bahwa dokumen tersebut

ne
ng

adalah lampiran dari sertifikat paten dan bukan sertifikat pendaftaran paten
itu sendiri.

do
gu

Oleh karena itu, fakta bahwa Termohon Peninjauan Kembali menggugat


gugatan terhadap paten Nomor ID P0029369 B tidak dapat dipandang
dengan cara lain selain kenyataan bahwa Termohon Peninjauan Kembali
In
A

sebenarnya gugatan pembatalan terhadap lampiran dari suatu sertifikat


pendaftaran paten dan bukan terhadap pendaftaran paten itu sendiri.
ah

lik

Pasal 57 ayat (1) Undang Undang Paten telah menentukan bahwa


"Sertifikat Paten merupakan bukti hak atas Paten". Oleh karena itu, jelas
m

ub

bahwa gugatan pembatalan terhadap lampiran sertifikat paten tidak bisa


disamakan dengan gugatan terhadap paten itu sendiri. Mengajukan gugatan
ka

terhadap lampiran pendaftaran paten dengan demikian tidak akan


ep

membatalkan pendaftaran paten atas dasar sertifikat pendaftaran paten.


ah

14. Bahwa Putusan Judex Juris yang menguatkan Putusan Judex Facti untuk
R

membatalkan pendaftaran paten Nomor ID P0029369 B dijatuhkan pada


es

tanggal 17 Februari 2015. Melalui Putusan Judex Juris tersebut, maka


M

ng

on
gu

Halaman 29 dari 51 hal. Put. Nomor 144 PK/Pdt.Sus-HKI/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perkara pembatalan pendaftaran paten Nomor ID P0029369 B tersebut

si
menjadi berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde).
15. Oleh karena telah berkekuatan hukum tetap, maka demi hukum, Turut

ne
ng
Termohon Peninjauan Kembali harus mengeksekusi Putusan dari Judex
Facti yaitu dengan cara membatalkan pendaftaran paten tersebut dan
melakukan coretan dari daftar umum paten.

do
gu 16. Namun demikian, Turut Termohon Peninjauan Kembali menolak dengan
tegas mengeksekusi Putusan Judex Juris karena memang pada kenyataan

In
A
tidak ada terdaftar paten Nomor ID P00290369 B di kantor Turut Termohon
Peninjauan Kembali. Turut Termohon Peninjauan Kembali menerbitkan
ah

lik
Surat Direktur Paten, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dan Rahasia
Dagang, Direktorat Jenderal Kekayaan Intellektual, Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik gugatan diajukan terhadap lampiran
am

ub
sertifikat namun tidak terhadap sertifikat itu sendiri.
17. Bahwa dari seluruh uraian di atas yang didasarkan pada Bukti PK-1 sampai
ep
dengan Bukti PK-28, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bahwa
k

sebenarnya gugatan pembatalan paten yang diajukan oleh Termohon


ah

Peninjauan Kembali adalah cacat formil karena tidak pernah ada


R

si
pendaftaran paten dengan Nomor ID P0029369 B atas nama Pemohon
Peninjauan Kembali.

ne
ng

18. Demi kepastian hukum, Pemohon Peninjauan Kembali memohon kepada


Majelis Hakim Agung yang Terhormat untuk membatalkan Putusan Judex

do
gu

Facti dan Putusan Judex Juris dan menyatakan gugatan Termohon


Peninjauan Kembali tidak dapat diterima karena telah terbukti bahwa
putusan-putusan justru membatalkan lampiran sertifikat paten dan bukan
In
A

sertifikat paten itu sendiri.


19. Perlu Majelis Hakim yang Terhormat ketahui bahwa Pengadilan Tata Usaha
ah

lik

Negara juga telah menolak mengabulkan gugatan Tata Usaha Negara yang
diajukan oleh Termohon Peninjauan Kembali terhadap Surat Direktur Paten
m

ub

Nomor HKI.3-Hl.05.06.145.
Oleh karena itu, Putusan Judex Facti dan Judex Juris adalah putusan yang
ka

tidak bisa dieksekusi dan mohon agar kiranya Majelis Hakim Agung dalam
ep

tingkat Peninjauan Kembali dapat memperbaiki kesalahan tersebut dengan


ah

menyatakan bahwa gugatan Termohon Peninjauan Kembali tidak dapat


R

diterima.
es
M

ng

on
gu

Halaman 30 dari 51 hal. Put. Nomor 144 PK/Pdt.Sus-HKI/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Yang Terbukti Dari Bukti PK-29 Dan Bukti PK-30

si
Bukti sertifikat paten dari luar negeri (vide Bukti P-2, P-3, P-4, P-5, P-6, P-7,
P-8) yang didalilkan mengantisipasi kebaruan paten milik Pemohon

ne
ng
Peninjauan Kembali tidak sah, cacat hukum dan seharusnya ditolak
Pengantar
Bahwa berdasarkan kaidah hukum yang terkandung pada Bukti PK-29 dan

do
gu Bukti PK-30, Pemohon Peninjauan Kembali berkeyakinan bahwa Judex
Facti ketika mengadili perkara a quo menjatuhkan amar Putusan dengan

In
A
menolak Gugatan Termohon Peninjauan Kembali.
Gugatan Termohon Peninjauan Kembali seharusnya dinyatakan ditolak
ah

lik
karena seluruh bukti-bukti berupa dokumen pembanding pendaftaran paten
dari luar negeri tidak sah dan cacat hukum dan tidak memenuhi syarat
formalitas suatu bukti.
am

ub
Uraian dalil yang terbukti dari novum
Berikut adalah penjelasan dari Bukti PK-29 dan Bukti PK-30 yang
ep
memberikan uraian secara detail dari dalil-dalil pada pengantar tersebut di
k

atas.
ah

20. Bahwa Bukti PK-29 adalah Peraturan Menteri Luar Negeri Republik
R

si
Indonesia Nomor 09/A/KP/XI1/2006/01 tentang Panduan Umum Tata Cara
Hubungan dan Kerjasama Luar Negeri oleh Pemerintah Daerah beserta

ne
ng

lampirannya.
Indonesia Nomor HKI.3-HI.05.06.145 tanggal 12 April 2016, perihal

do
gu

Penolakan Pencatatan dan Pengumuman Isi Putusan Mahkamah Agung


Republik Indonesia Republik Indonesia Nomor 54 K/Pdt.Sus-HKI/2015., jo.
Putusan Pengadila pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor
In
A

50/Paten/2012/PN.Niaga tentang Pembatalan Paten nomor ID P00290369


B dengan judul "Insulasi Panas atas nama PT Toilon Indonesia".
ah

lik

Adapun alasan penolakan eksekusi putusan oleh Turut Termohon Penin


Kembali tersebut adalah karena memang pada kenyataannya Paten not M.
m

ub

P00290369 B tidak ada terdaftar di kantor Paten sehingga tidak ada yang
bisa dieksekusi dari Putusan Mahkamah Agung Nomor 54 K/Pdt.Sus-
ka

HKI/2015.
ep

15. Bahwa Termohon Peninjauan Kembali tidak dapat menerima Surat


ah

Penolakan Eksekusi Putusan Mahkamah Agung Nomor 54 K/Pdt.Sus-


R

HKI/2015 yang diterbitkan oleh Turut Termohon Peninjauan Kembali.


es

Pada tanggal 1 Juli 2016, Termohon Peninjauan Kembali mengajukan


M

ng

Gugatan Tata Usaha Negara terhadap Surat Direktur Paten Nomor HKI.3-
on
gu

Halaman 31 dari 51 hal. Put. Nomor 144 PK/Pdt.Sus-HKI/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
HI.05.06.145 dan tercatat dalam register perkara Nomor

si
165/G/2016/PTUN.JKT.
Majelis Hakim di dalam Pengadilan Tata Usaha Negara juga telah

ne
ng
memberikan putusan yang menolak gugatan Termohon Peninjauan Kembali
dan membenarkan tindakan dari Turut Termohon Peninjauan Kembali yang
menolak untuk eksekusi atas Putusan Mahkamah Agung Nomor 54

do
gu K/Pdt.Sus-HKI/2015.
Quon non, perkara Tata Usaha Negara dengan register perkara Nomor

In
A
165/G/2016/PTUN.JKT memang tidak memiliki hubungan langsung dengan
perkara a quo, terbukti secara tegas bahwa memang tidak ada nomor
ah

lik
pendaftaran Paten ID 0029369 B di kantor Turut Termohon Peninjauan
Kembali.
Gugatan Perkara Tata Usaha Negara dengan register perkara Nomor
am

ub
165/G/2016/PTUN.JKT yang diajukan oleh Termohon Peninjauan Kembali
juga membuktikan bahwa Termohon Peninjauan Kembali juga mengakui
ep
kesalahannya dan berharap mekanisme Pengadilan Tata Usaha Negara
k

dapat memperbaiki kesalahan tersebut.


ah

Mengingat bahwa Turut Termohon Peninjauan Kembali adalah pihak di


R

si
dalam perkara a quo, Pemohon Peninjauan Kembali berkeyakinan bahwa
Turut Termohon Peninjauan Kembali akan memberikan penjelasan lebih

ne
ng

detail yang mengkonfirmasi bahwa Putusan Judex Juris memang tidak bisa
dieksekusi karena adanya kesalahan gugatan yaitu menggugat lampiran

do
gu

sertifikat paten.
16. Kontra memori peninjauan kembali oleh Termohon Peninjauan Kembali
nanti akan berdalil bahwa nomor pendaftaran ID P0029369 dan nomor
In
A

pendaftaran ID P0029369 B kedua-duanya berasal dari satu sertifikat


pendaftaran paten yang dikeluarkan oleh Turut Termohon Peninjauan
ah

lik

Kembali, maka oleh karena itu kedua nomor tersebut adalah nomor yang
sama dan Putusan Judex Facti dan Judex Juris harus berlaku juga terhadap
m

ub

pendaftaran paten Nomor ID P0029369.


Pemohon Peninjauan Kembali memohon kepada Majelis Hakim Agung yang
ka

Terhormat untuk menolak dalil-dalil seperti di atas karena nomor pada


ep

lampiran sertifikat paten tidaklah sama dengan sertifikat paten. Bagaimana


ah

mungkin suatu Bukti PK-29 merupakan peraturan umum mengenai


R

legalisasi suatu dokumen diterbitkan di luar negeri dan akan dipergunakan


es

untuk kepentingan persidangan di Indonesia.


M

ng

Bukti PK-29 telah memberikan petunjuk sebagai berikut:


on
gu

Halaman 32 dari 51 hal. Put. Nomor 144 PK/Pdt.Sus-HKI/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Butir 68

si
Legalisasi artinya pengesahan terhadap dokumen dan hanya dilakukan
tema: tangan dan tidak mencakup kebenaran isi dokumen. Setiap dokumen

ne
ng
Indonesia yany akan dipergunakan di negara lain atau dokumen asing yang
akan dipergunakan di Indonesia perlu dilegalisasi oleh instansi yang
berwenang.

do
gu Butir 70
Dokumen-dokumen asing yang diterbitkan di luar negeri dan ingin

In
A
dipergunakan di wilayah Indonesia, harus pula melalui prosedur yang sama,
yaitu dilegalisasi oleh Kementehan Kehakiman dan/atau Kementehan Luar
ah

lik
Negeri negara dimaksud dan Perwakilan Republik Indonesia di negara
setempat.
Butir 71
am

ub
Atas dasar itu, semua pihak yang berkepentingan di Indonesia khususnya di
Daerah harus menolak dokumen-dokumen yang tidak atau belum
ep
dilegalisasi sesuai dengan ketentuan yang dimaksud di atas.
k

Berdasarkan ketentuan pada Butir 68, Butir 70 dan Butir 71 pada Bukti PK-
ah

29, secara tegas menyebutkan bahwa agar suatu dokumen-dokumen asing


R

si
yang diterbitkan di luar negeri dan ingin dipergunakan di wilayah Indonesia,
harus dilegalisasi oleh Kementerian Kehakiman dan/atau Kementerian Luar

ne
ng

Negeri negara dimaksud dan Perwakilan Republik Indonesia di negara


setempat.

do
gu

21. Bahwa selanjutnya Bukti PK-30 adalah Surat Edaran Mahkamah Agung
Nomor 7 tahun 2012 tentang Rumusan Hukum Hasil rapat Pleno Kamar
Mahkamah Agung Sebagai Pedoman Pelaksanaan Tugas Bagi Peradilan.
In
A

Berdasarkan Bukti ini telah terbukti bahwa salah satu topik dari Hasil Rapat
Kamar Perdata Khusus di Tangerang tanggal 19-21 April 2012, adalah
ah

lik

pertanyaan sebagai berikut:


Bagaimana proses Legalisasi Dokumen Asing agar dapat diterima sebagai
m

ub

alat bukti pada peradilan Indonesia?


Rapat Kamar Perdata Khusus Mahkamah Agung telah memberikan
ka

pedoman bagi seluruh Peradilan Indonesia (termasuk dalam hal ini


ep

Pengadilan Niaga Jakarta Pusat) mengenai cara pemeriksaan legalisasi


ah

dokumen asing, sebagai berikut:


R

Sertifikat dan dokumen asing sebagai alat Bukti harus memenuhi syarat-
es

syarat legalisasi baik di negara asal dan di Indonesia, disamping itu iuga
M

ng

harus diterjemahkan oleh seorang oenteriemah resmi dan disumpah di RI.


on
gu

Halaman 33 dari 51 hal. Put. Nomor 144 PK/Pdt.Sus-HKI/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dokumen asing harus dilegalisir oleh Notaris Publik dan disahkan oleh

si
Konsul Jenderal RI di negara setempat.
Oleh karena itu, Mahkamah Agung telah memberikan pedoman bahwa

ne
ng
dokumen asing harus dilegalisir oleh Notaris publik dan disahkan oleh
Konsulat Jenderal RI di negara setempat
22. Bahwa bukti-bukti yang berasal dan diterbitkan di luar negeri yang diajukan

do
gu oleh Termohon Peninjauan Kembali pada pengadilan tingkat pertama
adalah sebagai berikut:

In
A
Nomor Bukti Keterangan Bukti Negara asal bukti
Bukti P-2 Abstrak Paten nomor pendaftaran Korea
ah

lik
100908189 B1 tertanggal 9 Juli 2009
Bukti P-3 Abstrak Paten nomor pendaftaran Korea
100884259 B1 tertanggal 11 Februari
am

ub
2009
Bukti P-4 Spefisikasi Paten 1215137 dengan Korea
ep
nomor pengajuan 8617/67 tertanggal 9
k

Desember 1970
ah

Bukti P-5 Paten Korea nomor pendaftaran Korea


R

si
200328851 tertanggal 1 Oktober 2003

ne
Bukti P-6 Penjelasan Paten Fungsi Model Baru Republik Rakyat
ng

nomor Paten ZL 200520001340.2 China


tanggal 15 Maret 2006

do
gu

Bukti P-7 Permohonan Paten dengan nomor Paten Eropa


1273435 dipublikasikan pada tanggal 8
In
Januari 2003
A

Bukti P-8 Paten Nomor 3651183 tertanggal 21 Amerika Serikat


Maret 1972
ah

lik

Dari tabel di atas, dokumen pembanding paten luar negeri yang diajukan
m

ub

oleh Termohon Peninjauan Kembali berasal dari 4 (empat) Negara yaitu


Korea, China, Eropa dan Amerika Serikat.
ka

ep

23. Dokumen-dokumen berupa pendaftaran Paten yang diajukan oleh


Termohon Peninjauan Kembali (vide Bukti P-2 sampai dengan Bukti P-8)
ah

adalah cacat formil dan tidak memenuhi ketentuan legalisasi dokumen luar
R

negeri, karena alasan-alasan sebagai berikut:


es
M

ng

on
gu

Halaman 34 dari 51 hal. Put. Nomor 144 PK/Pdt.Sus-HKI/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Untuk membuktikan bahwa paten milik Pemohon Peninjauan Kembali

si
tidak baru maka Termohon Peninjauan Kembali telah mengajukan
bukti-bukti dalam bentuk print out

ne
ng
- Bukti-bukti dalam bentuk print out tersebut didalilkan telah diterbitkan
oleh Kantor Paten dari negara Korea, China, Eropa dan Amerika
Serikat.

do
gu - Seluruh dokumen asing berupa print out tidak dilegalisasi di negara
asal dimana dokumen tersebut diterbitkan - sesuai dengan ketentuan

In
A
dalam Bukti PK-35 dan PK-36, namun melainkan diperoleh dari
internet.
ah

lik
Dari uraian di atas, telah terbukti bahwa Bukti P-2 sampai dengan Bukti P-8
adalah dokumen-dokumen yang cacat hukum dan tidak memenuhi syarat
formil karena menyalahi ketentuan Peraturan Menteri Luar Negeri Republik
am

ub
Indonesia Nomor 09/A/KP/XI1/2006/01 berserta Surat Edaran Mahkamah
Agung Nomor 7 tahun 2012.
ep
24. Selain daripada itu, mohon perhatian Majelis Hakim yang Terhormat bahwa
k

Bukti P-2 sampai dengan Bukti P-8 merupakan dokumen-dokumen yang


ah

berasal dari internet namun tidak menyebutkan secara jelas dari situs
R

si
(website) mana dokumen tersebut diperoleh dan kapan dokumen tersebut
diunduh. Oleh karena itu jelas tidak dapat dijamin ketersediaan, keutuhan,

ne
ng

keautentikan, kerahasiaan, dan keteraksesan, bukti-bukti tersebut


sebagaimana telah disyaratkan oleh ketentuan Pasal 6 dan Pasal 16

do
gu

Undang Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi


elektronik.
25. Bukti P-2 sampai dengan Bukti P-8 merupakan salah satu bagian inti dan
In
A

pertimbangan Judex Juris untuk menyatakan bahwa teknologi dalam Paten


milik Pemohon Peninjauan Kembali tidak baru. Oleh karena itu, berdasarkan
ah

lik

Bukti PK 26 dan Bukti PK-30, seharusnya Bukti P-2 sampai dengan Bukti P-
8 disingkiran dan tidak dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan.
m

ub

Yang Terbukti Dari Bukti PK-31 Dan Bukti PK-32


Bukti pokok perkara dari Pemohon Peninjauan Kembali adalah dalam
ka

bentuk fotokopi sehingga tidak sah, cacat hukum dan seharusnya ditolak
ep

Pengantar
ah

Bahwa berdasarkan kaidah hukum yang terkandung pada Bukti PK-31 dan
R

Bukti PK-32, Pemohon Peninjauan Kembali berkeyakinan bahwa Judex


es

Facti dan Judex Juris seharusnya menjatuhkan amar putusan dengan


M

ng

menolak gugatan Termohon Peninjauan Kembali.


on
gu

Halaman 35 dari 51 hal. Put. Nomor 144 PK/Pdt.Sus-HKI/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Gugatan Termohon Peninjauan Kembali seharusnya dinyatakan ditolak

si
karena bukti-bukti yang digunakan untuk membuktikan pokok perkara terdiri
dari bukti dalam bentuk fotocopy yang tidak pernah diperlihatkan aslinya di

ne
ng
persidangan, sehingga dengan demikian seharusnya ditolak karena banyak
pokok-pokok gugatan yang harus dibuktikan dari dokumen asli.
Uraian dalil yang terbukti dari novum

do
gu Berikut adalah penjelasan Bukti PK-31 dan Bukti PK-32 yang memberikan
uraian secara detail dari dalil-dalil pada pengantar tersebut di atas.

In
A
26. Bahwa Bukti PK-31 adalah doktrin hukum dari Prof. Dr. Sudikno
Mertokusumo, S.H., pada bukunya dengan judul "Hukum Acara Perdata
ah

lik
Indonesia", Penerbit Liberty, Yogyakarta, Edisi Ke Delapan, Halaman 167.
Di dalam Bukti P-31 telah dinyatakan sebagai berikut:
"Tentang fotocopi dapat disimpulkan dari Putusan MA tanggal 14 April 1976
am

ub
Nomor 701K/Sip/1974 (Y.l. 1976 hal. 549) bahwa fotokopi dapat diterima
sebagai alat bukti apabila fotokopi itu disertai "Keterangan atau dengan
ep
jalan apapun secara sah dari mana ternyata bahwa fotokopi-fotokopi
k

tersebut dengan aslinya".


ah

27. Bahwa Bukti PK-32 adalah doktrin hukum dari R. Soeroso S.H., dengan
R

si
judul "Yurisprudensi Hukum Acara Perdata Bagian 4 Tentang Pembuktian",
Penerbit Sinar Grafika, cetakan kedua, halaman 227, yaitu salinan atas

ne
ng

Putusan Mahkamah Agung Nomor 701K/Sip/1974 tanggal 1 April 1976,


antara Ny. Ong Hwie Liang melawan Goenandi, dengan kaidah hukum

do
gu

sebagai berikut:
"Karena Judex Facti mendasarkan keputusannya melulu atas surat-surat
bukti yang terdiri dari fotokopi-fotokopi yang tidak secara sah dinyatakan
In
A

sesuai dengan aslinya sedang terdapat diantaranya yang penting-penting


yang secara substansiil masih dipertengkarkan oleh kedua pihak, Judex
ah

lik

Facti sebenarnya telah memutuskan perkara ini berdasarkan bukti-bukti


yang tidak sah"
m

ub

28. Bukti PK-31 dan Bukti PK-32 membuktikan bahwa bukti yang dianggap sah
uau mempunyai kekuatan pembuktian yang mutlak adalah bukti asli.
ka

Dari kaidah hukum positif yang berlaku, bukti dalam bentuk fotokopi
ep

terutama harus ditolak apabila ternyata bukti fotokopi tersebut bertujuan


ah

untuk membuktikan sesuatu yang bersifat substansial dan menjadi pokok


R

sengketa dari suatu perkara (vide Bukti PK-32).


es
M

ng

on
gu

Halaman 36 dari 51 hal. Put. Nomor 144 PK/Pdt.Sus-HKI/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
29. Untuk mendukung gugatannya, Termohon Peninjauan Kembali mengajukan

si
sebanyak 28 bukti. Apabila dicermati, dari total 28 bukti, setidaknya ada 21
bukti yang diajukan dalam bentuk fotokopi, sebagai berikut:

ne
ng
Nomor Bukti Tujuan Bukti Bentuk bukti
Bukti P-2 Sebagai dokumen pembanding Dokumen dalam
bahwa bentuk printout. tidak

do
sampai dengan untuk membuktikan
gu Bukti P-8 teknologi atau informasi pada paten ada referensi situs dan
terdaftar milik Pemohon Peninjauan tidak pernah

In
A
Kembali tidak baru karena telah diperlihatkan aslinya di
terungkap. persidangan
ah

lik
Bukti P-9.a Sebagai bukti bahwa produk Dokumen dalam
sampai dengan dengan teknologi paten terdaftar bentuk fotocopy tidak
Bukti P-9.e milik Pemohon Peninjauan Kembali pernah diperlihatkan
am

ub
telah diperdagangan pihak ketiga aslinya di persidangan
sebelum pendaftaran paten.
ep
Bukti P-10 Sebagai bukti bahwa invensi dari Dokumen dalam
k

paten terdaftar milik Pemohon bentuk print out


ah

R
Peninjauan Kembali tidak tidak ada referensi

si
mengandung kebaruan situs dan tidak pernah

ne
diperlihatkan aslinya di
ng

persidangan
Bukti P-12 Sebagai bukti bahwa paten yang Dokumen dalam

do
gu

terdaftar atas nama Pemohon bentuk print out.


Peninjauan Kembali telah menjadi tidak ada referensi
In
milik publik sebelum situs dan tidak pernah
A

pendaftarannya diperlihatkan aslinya di


persidangan
ah

lik

Bukti P-14 Sebagai bukti adanya pihak ketiga Dokumen dalam


yang memproduksi insulasi panas bentuk print out.
m

ub

tidak ada referensi


situs dan tidak pernah
ka

ep

diperlihatkan aslinya di
persidangan
ah

Bukti P-16a Sebagai bukti pembelian produk Dokumen dalam


R

bentuk fotocopy tidak


es
M

pernah diperlihatkan
ng

on
gu

Halaman 37 dari 51 hal. Put. Nomor 144 PK/Pdt.Sus-HKI/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
aslinya di persidangan

si
Bukti P-17a Sebagai bukti adanya penggunaan Dokumen dalam
dan suatu merek pada bagian klaim bentuk fotocopy tidak

ne
ng
Bukti -17b paten pernah diperlihatkan
aslinya di persidangan

do
Bukti P-19 Sebagai bukti bahwa keberadaan Dokumen dalam
gu dan perusahaan-perusahaan yang bentuk fotocopy tidak
Bukti P-20 memproduksi bahan baku pernah diperlihatkan

In
A
untuk aslinya di
ah

lik
30. Termohon Peninjauan Kembali mendalilkan bahwa Paten terdaftar milik
Pemohon Peninjauan Kembali tidak baru karena teknologinya telah
terungkap oleh dokumen Pembanding (vide Bukti P-2 sampai dengan Bukti
am

ub
P-8) dan juga telah dibahas dalam buku (vide Bukti P-12), serta telah
diproduksi oleh pihak lain (vide Bukti P-9, Bukti 10, Bukti 14 sampai dengan
ep
Bukti P-20).
k

Ternyata seluruh bukti-bukti yang diajukan untuk mendukung dalil-dalil


ah

R
tersebut di atas adalah dalam bentuk print out dari internet atau fotocopy

si
dan tidak pernah diperlihatkan aslinya. Seharusnya Judex Facti dan Judex

ne
Juris dapat melihat bahwa bukti-bukti fotocopy tersebut adalah bukti-bukti
ng

yang bersifat substansial dan penting yang dipersengketakan dalam pokok


perkara, oleh karena itu harus diajukan dalam bentuk asli agar penilaian

do
gu

pembuktian menjadi sempurna.


31. Dengan mengacu kepada Bukti PK-31 dan Bukti PK-32, maka seharusnya
In
seluruh bukti yang diajukan oleh Termohon Peninjauan Kembali dalam
A

bentuk fotokopi haruslah ditolak karena menyangkut bukti-bukti pokok


perkara yang penting dan dipersengketakan.
ah

lik

Yang Terbukti Dari Bukti PK-33 Sampai Dengan Bukti PK-39


Paten Terdaftar Milik Pemohon Peninjauan Kembali adalah Paten yang
m

ub

Baru dan mengandung Langkah Inventif


Pengantar
ka

ep

Bahwa berdasarkan kaidah hukum yang terkandung pada Bukti PK-33 dan
Bukti PK-39, Pemohon Peninjauan Kembali berkeyakinan bahwa Judex
ah

Facti dan Judex Juris seharusnya tidak membatalkan paten terdaftar milik
R

Pemohon Peninjauan Kembali.


es
M

ng

on
gu

Halaman 38 dari 51 hal. Put. Nomor 144 PK/Pdt.Sus-HKI/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Novum yang diajukan oleh Pemohon Peninjauan Kembali pada bagian ini

si
bertujuan untuk membuktikan bahwa kerangka berpikir untuk penilaian
kebaruan dan langkah inventif yang digunakan oleh Judex Facti - yang

ne
ng
selanjutnya dikuatkan oleh Judex Juris - adalah keliru dan tidak tepat.
Oleh karena itu, seluruh uraian dalil di bagian ini bukanlah mendalilkan
mengenai keberatan atas penilaian hasil pembuktian yang merupakan

do
gu penghargaan atas kenyataan. novum di bagian ini meluruskan adanya
kesalahan cara penilaian yang merupakan bagian dari kerangka berpikir.

In
A
Paten terdaftar milik Pemohon Peninjauan Kembali seharusnya dinyatakan
sebagai paten yang baru dan mengandung langkah inventif karena
ah

lik
menggunakan teknologi yang belum pernah terungkap sebelum Paten
tersebut diberikan oleh Turut Termohon Peninjauan Kembali.
Uraian dalil yang terbukti dari novum
am

ub
32. Bahwa Bukti PK-33 adalah petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanan untuk
pemeriksaan permohonan paten yang digunakan sebagai petunjuk utama
ep
oleh para pemeriksa di kantor Turut Termohon Peninjauan Kembali untuk
k

penilaian k dan langkah inventif dalam permohonan paten.


ah

Untuk penilaian unsur kebaruan, Bukti PK-33 telah menyatakan maka harus
R

si
diperhatikan petunjuk sebagai berikut:
Halaman 50 Suatu Invensi dianggap baru jika pada tanggal

ne
ng

penerimaan invensi tersebut tidak sama dengan teknologi


yang diungkap sebelumnya (teknologi terdahulu). Dalam

do
gu

Undang Undang Paten Indonesia teknologi terdahulu


adalah teknologi yang diumumkan di Indonesia atau di
In
luar Indonesia dalam suatu tulisan, uraian lisan atau
A

melalui peragaan, atau dengan cara lain yang


memungkinkan seseorang yang ahli untuk melaksanakan
ah

lik

invensi tersebut sebelum tanggal penerimaan atau


tanggal prioritas
m

ub

Halaman 51 Yang dimaksud dengan tidak sama pada ayat ini adalah
bukan sekedar beda, tapi harus dilihat sama atau tidak
ka

samanya fungsi ciri teknis (features) invensi tersebut


ep

dengan ciri teknis invensi sebelumnya.


ah

Untuk penilaian unsur langkah inventif, Bukti PK-33 telah menyatakan maka
es

harus diperhatikan petunjuk sebagai berikut:


M

ng

on
gu

Halaman 39 dari 51 hal. Put. Nomor 144 PK/Pdt.Sus-HKI/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Halaman 64 Suatu invensi mempunyai langkah inventif jika invensi

si
tersebut tidak dapat diuga bagi orang dengan keahlian biasa
dalam bidang teknik terdahulu (Pasal 2 ayat (2). Dalam hal

ne
ng
ini, orang tersebut akan disebut sebagai "orang yang ahli".
Sesuatu "dapat diuga" jika dapat diperoleh secara logis dari
teknologi terdahulu, hal tersebut tidak melibatkan keahlian

do
gu khusus, di luar apa yang dapat diharapkan secara normal
oleh orang yang ahli.

In
A
Halaman 65 4. Pendekatan Masalah dan Pemecahannya
4.1. Tahap pertama adalah untuk membandingkan invensi
ah

lik
sebagaimana yang diklaim dengan teknologi terdahulu
yang tersedia (merujuk pada deskripsi dari
permohonan dan/atau yang ditemukan selama
am

ub
penelusuran atau bahkan yang diberikan oleh pihak
ketiga selama periode pengumuman, sehingga
ep
pengungkapan teknologi terdahulu yang terdekat
k

ditentukan).
ah

Pengungkapan teknologi yang terdekat dapat merupakan


R

si
salah satu dari:
- Mengungkapkan efek teknik, tujuan atau

ne
ng

penggunaannya yang paling mirip dengan invensi yang


diklaim, atau

do
gu

- Memiliki jumlah fitur teknik umum terbesar dengan


invensi dan mampu melakukan fungsi dari invensi.
In
A

33. Bahwa, Bukti PK-33 telah membuktikan bahwa dalam pemeriksaan unsur
kebaruan dan unsur langkah inventif, maka harus diperhatikan fakta-fakta
ah

lik

sebagai berikut:
- Unsur kebaruan harus memperhatikan sama atau tidak samanya fungsi
m

ub

ciri teknis (features) invensi tersebut dengan ciri teknis invensi sebelum»
- Unsur langkah inventif harus memperhatikan efek teknik, tujuan atau
ka

penggunaan yang paling mirip dengan invensi yang diklaim.


ep

34. Di dalam perkara a quo, Judex Juris telah menjatuhkan putusan - yang
ah

dikuatkan oleh Judex Juris dalam tingkat Kasasi - bahwa paten terdaftar
R

milik Pemohon Peninjauan Kembali tidak baru dan tidak mengandung


es

langkah inventif, berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:


M

ng

on
gu

Halaman 40 dari 51 hal. Put. Nomor 144 PK/Pdt.Sus-HKI/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Adanya pengungkapan dari dokumen pendaftaran paten di luar negeri,

si
sebagaimana diuraikan dalam Halaman 47 dan 48 Putusan Judex Facti:
Menimbang, bahwa sebagaimana dalam bukti P-2 bahwa pada

ne
ng
tanggal 09-07-2009 Kantor Kekayaan Intelektual Korea telah mengeluarkan
hak ekslusif paten atas nama penemu Song Jeong Gon yang diajukan pada
tanggal 06-04-2008 untuk sistem dan metode pembuatan insulator panas

do
gu dengan refleksi tinggi dan radiasi rendah.
Menimbang, bahwa sebagaimana dalam bukti P-3, bahwa pada

In
A
tanggal 11-02-2009 Kantor Kekayaan Intelektual Korea telah mengeluarkan
hak eksklusif paten atas nama penemu Park Jeong Seo yang diajukan pada
ah

lik
tanggal 31.07.2008 untuk Bahan Insulasi Untuk Dinding Dalam Untuk
Mencegah Munculnya Jamur dan Kelembaban;
Menimbang, bahwa sebagaimana dalam bukti P-4, bahwa pada
am

ub
tangggal 9 Desember 1970 Kantor Patent London telah mengeluarkan hak
eksklusif paten atas nama penemu Thomas Alfred George
ep
Muggeridge yang diajukan tanggal 23 Feb 1967 untuk Bahan Insulasi
k

Termal Yang Telah Ditingkatkan,


ah

Menimbang, bahwa sebagaimana dalam bukti P-5, bahwa pada


R

si
tanggal 1 Oktober 2013 Kantor Kekayaan Intelektual Korea telah
mengeluarkan hak eksklusif paten atas Yang Terdiri Dari Aluminium

ne
ng

Foil Atau Silver Foil, Foaming Agent, Busa Polietilen, Serat


Dan Tenunan;

do
gu

Menimbang, bahwa sebagaimana dalam bukti P-6, pada tanggal 15-


3-2006 Kantor Hak Paten Intelektual RRC telah mengeluarkan hak eksklusif
paten atas nama penerima hak paten PT. Beijing Fangji Hengchimao,
In
A

peranang Li Zhuguang, Long Zhongwu, Chen Yong, Xi Guohui Qian Lei,


tanggal permohonan 21.3.2006, produk peredam kebisingan & perlindungan
ah

lik

suhu panas;
Menimbang, bahwa sebagaimana dalam bukti P-7, pada tanggal 8-
m

ub

1-2003 Kantor Paten Eropa telah mengeluarkan hak eksklusif paten atas
nama penemu Chikamori, Seishi Saitama-shi, Saitama 336-0923 (JP), atas
ka

nama pemohon IST Co., Ltd. Tokyo 104-0061 (JP), tanggal pengarsipan
ep

15.03.2002, guna meningkatkan efek tahan panas dan menginsulasi panas


ah

yang sangat besar;


R

Menimbang, bahwa sebagaimana dalam bukti P-8, kantor Paten


es

Amerika Serikat telah mengeluarkan hak eksklusif paten atas nama penemu
M

ng

Kiroku Hosada, Yokohama, dan Naonori Shiina, Tokyo, Jepang, para


on
gu

Halaman 41 dari 51 hal. Put. Nomor 144 PK/Pdt.Sus-HKI/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pemberi pengarah tugas The Furukawa Elektrik Company Limited,

si
Chiyodaku, Tokyo, dipatenkan tanggal 21 Maret 1972, pemanasan
permukaan preform polyolefin yang dapat dibusakan sebelum pembusaan

ne
ng
dan pengikatan silang kimia;
Adanya fakta bahwa produk yang sama telah diperdagangkan sebelum
tanggal penerimaan permohonjan paten milik Pemohon Peninjauan

do
gu Kembali, sebagaimana diuraikan dalam halaman 48 dan halaman 49,
sebagai berikut:

In
A
Menimbang, bahwa sebagaimana dalam bukti P-9a, P-9b, P-9c, P-
9d, bahwa barang-barang insulasi panas tersebut telah diperjualbelikan
ah

lik
pada tahun 2006 dan 2007, sedangkan pada P-10 untuk barang sejenis
sudah ditawarkan secara on line;
Menimbang, bahwa sebagaimana dalam bukti P-9e, bahwa
am

ub
Penggugat telah membeli barang-barang sejenis dari PT. Sumbermetal
Internasional pada tanggal 29 Agustus 2006;
ep
Menimbang, bahwa sebagaimana dalam bukti P-12, P-13a, P-13b,
k

P-13, P-13d, P-14, P-15, P-16a, barang-barang sejenis telah diperjuabelikan


ah

dan bukti P-16b adalah contoh barangnya;


R

si
Menimbang, bahwa sebagaimana dalam bukti P-17a, 17b, sejak 17
Juli 1989 PT. Lautan Otsuka Hemical adalah agen penjualan barang-barang

ne
ng

sejenis di Indonesia, sedangkan dalam bukti P-18, P-19 dan P-20 barang-
barang insulasi panas sejenis telah diproduksi sejak November 1955;

do
gu

Adanya keterangan ahli, sebagaimana diuraikan dalam halaman 49,


sebagai berikut:
Menimbang, bahwa menurut pendapat ahli yang bernama Drs.
In
A

Sudirman, Msi, sejak tahun 1970 sudah ada insulasi panas dari foam dan
teknologi ini sudah 4 perusahaan Jepang yang memproduksi insulasi panas
ah

lik

dari foam yaitu Kurikawa, Hitachi, Toray dan Seki Sui, sedangkan insulasi
panas dari foam saat ini sudah ketinggalan jaman;
m

ub

Menimbang, bahwa menurut pendapat ahli yang bernama Ir. Syah


Johan Ali Nasiri, Msc. Insulasi panas dari foam sudah dikenal sejak tahun
ka

1970, dan pada tahun 1972 cara membuat insulasi panas dari foam telah
ep

dikenalkan oleh Furukawa;


ah

Selanjutnya, berdasarkan seluruh pertimbangan di atas, maka


R

Judex Facti kemudian memberikan pertimbangan sebagai berikut:


es

Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di


M

ng

atas terbukti bahwa yang dimohonkan hak eksklusif paten atas nama
on
gu

Halaman 42 dari 51 hal. Put. Nomor 144 PK/Pdt.Sus-HKI/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tergugat Sertifikat Paten Nomor P0029369 yang diajukan pada tanggal 7

si
Agustus 2009 dan diberi paten pada tanggal 23 Oktober 20, ternyata jauh
sebelum tersebut sudah ada produk serupa yang telah dipatenkan Negara

ne
ng
dari berbagai pemohon dan telah dikeluarkan sertifikat patennya serta
produknya telah diperjualbelikan;
35. Bahwa berdasarkan pertimbangan Judex Facti tersebut di atas, dapat

do
gu disimpulkan bahwa Judex Facti telah menilai kebaruan dan langkah inventif
dengan cara sebagai berikut:

In
A
- adanya persamaan antara elemen-elemen yang terkandung di dalam
ah

lik
paten pada dokumen pembanding (yang tidak dinotarisasi dan
dilegalisasi);
- adanya pertimbangan perbandingan berdasarkan pengamatan kasat
am

ub
mata atas produk-produk yang beredar di pasaran dengan produk hasil
teknologi paten terdaftar milik Pemohon Peninjauan Kembali.
ep
Cara menilai yang digunakan oleh Judex Facti tersebut di atas adalah keliru
k

karena berdasarkan Bukti PK-33, penilai kebaruan tidak bisa didasarkan


ah

pada adanya persamaan berdasarkan pengamatan atas bahan baru atau


R

si
elemen dasar yang digunakan untuk membuat patent tersebut. Bukti PK-33
juga telah menentukan bahwa untuk menilai kebaruan dan langkah inventif

ne
ng

maka yang harus dinilai adalah:


- Sama atau tidak samanya fungsi ciri teknis (features) invensi tersebut

do
gu

dengan ciri teknis invensi sebelumnya;


- Efek teknik, tujuan atau penggunaan yang paling mirip dengan invensi
yang diklaim.
In
A

36. Berdasarkan uraian di atas tersebut, maka seharusnya Judex Facti


menjatuhkan putusannya setelah memeriksa fungsi-fungsi teknik dari
ah

lik

seluruh dokumen pembanding yaitu pendaftaran paten di luar negeri (vide


Bukti P-2 sampai dengan Bukti P-8, maka akan terlihat bahwa fungsi teknik
m

ub

dari paten terdaftar milik Pemohon Peninjauan Kembali adalah berbeda


secara fundamental, yang dapat diuraikan sebagai berikut:
ka

Nomor Teknologi yang terungkap Catatan


ep

Bukti
ah

Bukti P-2 Metode insulasi panas dengan Teknologi insulasi


R

menggunakan refleksi tinggi dan untuk alat-alat audio


es

radiasi rendah dan pengeras suara


M

ng

on
gu

Halaman 43 dari 51 hal. Put. Nomor 144 PK/Pdt.Sus-HKI/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bukti P-3 Terkait dengan bahan isulasi untuk Teknologi

si
mencegah munculnya jamur dan pemerantasan jamur
kelembaban pada dinding dan kelembaban.

ne
ng
Bukti P-4 Terkait dengan paten untuk peredam Teknologi peredam
panas yang digunakan untuk atap panas dengan bahan
bangunan dengan bahan dasar dasar Polistirena

do
gu Polistirena pengikat bersel tertutup.
Bukti P-6 Terkait dengan bantalan pelindung Teknologi peredam

In
A
sebagai peredam bunyi yang suara dan panas pada
berfungsi juga untuk meredam panas alat-alat audio atau >
ah

lik
pengeras suara
Bukti P-7 Terkait dengan lapisan laminasi Teknologi untuk
untuk isolasi panas yang mampu mencairkan salju
am

ub
mempercepat pencairan salju dan
memancarkan sinar inframerah
ep
Bukti P-8 Terkait dengan paten proses untuk Paten proses untuk
k

lapisan busa yang dipanaskan untuk penggunaan busa


ah

mencegah penempelan dengan secara komersial


R

si
lembar media, digunakan dalam dalam bidang

ne
aplikasi materi bangunan, materi pembangunan,
ng

pengepakan, materi yang pengepakan, metode


mengambang dan materi agrikultur pengepakan dan

do
gu

(vide latar belakang invensi dari Bukti agrikultur.


P-8 halaman)
In
A

37. Dari uraian tersebut diatas, dan dengan memperbandingkan langkah-


langkah penentuan kebaruan dan langkah inventif sesuai dengan Bukti
ah

lik

PK-33, maka telah terbukti bahwa sebenarnya teknologi pada paten


terdaftar milik Pemohon Peninjauan Kembali adalah suatu paten yang baru
m

ub

dan mengandung langkah inventif karena memiliki fungsi teknis yang


berbeda secara fundamental dengan seluruh dokumen pembanding yang
ka

diajukan sebagai Bukti P-2 samai dengan Bukti P-8 oleh Termohon
ep

Peninjauan Kembali. Perbedaan tersebut dapat dicermati secara nyata dari


ah

perbandingan sebagai berikut:


R

es
M

Fungsi teknis Paten Fungsi teknis dari Dokumen Pembanding


ng

on
gu

Halaman 44 dari 51 hal. Put. Nomor 144 PK/Pdt.Sus-HKI/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terdaftar milik Pemohon Bukti P-2 sampai dengan Bukti P-8 yang

si
Peninjauan Kembali diajukan Termohon Peninjauan Kembali
Nomor Teknologi yang terungkap

ne
ng
Bukti
Insulasi Panas yang dapat Bukti P-2 Teknologi insulasi untuk alat-alat

do
digunakan untuk insulasi audio dan pengeras suara
gu suata, konstruksi dan Bukti P-3 Teknologi pemerantasan jamur
industry dengan bahan dan kelembaban.

In
A
Polyethylene dan Bukti P-4 Teknologi peredam panas dengan
Polypropylene bahan dasar Polistirena
ah

lik
Bukti P-6 Teknologi peredam suara dan
panas pada alat-alat audio atau
pengeras suara
am

ub
Bukti P-7 Teknologi untuk mencairkan salju
Bukti P-8 Paten proses untuk penggunaan
ep
k

busa secara komersial dalam


bidang pembangunan,
ah

R
pengepakan, metode pengepakan

si
dan agrikultur.

ne
ng

Sebagaimana dapat dicermati dari perbandingan di atas, maka telah


terbukti secara sempurna bahwa teknologi pada paten terdaftar milik

do
gu

Pemohon Peninjauan Kembali adalah teknologi baru karena merupakan


penyempurnaan dari seluruh teknologi-teknologi sebelumnya.
In
A

38. Satu-satunya teknologi pada dokumen pembanding yang cukup dengan


teknologi pada paten terdaftar milik Pemohon Peninjauan Kembali adalah
Bukti P-4, karena sama-sama memiliki fungsi teknik untuk meredam panas
ah

lik

dan dapat diterapkan untuk insulasi suara, konstruksi dan industry. Namun
demikian, kedua paten ini juga berbeda karena bahan dasar yang
m

ub

digunakan untuk mencapai fungsi teknik pada paten terdaftar milik


Pemohon Peninjauan Kembali adalah Polyethylene dan Polypropylene
ka

ep

dan bukan bahan dasar Polistirena seperti pada Bukti P-4.


Dari uraian di atas telah terbukti dengan sempurna bahwa teknologi pada
ah

paten terdaftar milik Pemohon Peninjauan Kembali adalah suatu teknologi


R

yang baru dan mengandung langkah inventif karena telah menghasilkan


es
M

suatu fungsi teknis yang baru yang jelas-jelas berbeda dengan teknologi
ng

on
gu

Halaman 45 dari 51 hal. Put. Nomor 144 PK/Pdt.Sus-HKI/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang telah terungkap sebelumnya, dan dengan demikian telah memenuhi

si
ketentuan dan syarat patentabilitas dalam Undang Undang Paten, yaitu:
- baru karena pada Tanggal Penerimaan, Invensi milik Pemohon

ne
ng
Peninjauan Kembali tidak sama dengan teknologi yang diungkapkan
sebelumnya.
- mengandung langkah inventif karena seseorang yang mempunyai

do
gu keahlian tertentu di bidang teknik tidak akan menduga hasil fungsi
teknik yang dihasilkan oleh Invensi milik Pemohon Peninjauan

In
A
Kembali.
39. Berdasarkan uraian di atas, maka telah terbukti bahwa seluruh dalil-dalil
ah

lik
yang dikemukakan berserta bukti yang diajukan oleh Termohon
Peninjauan Kembaili dapat mengantisipasi kebaruan dari paten terdaftar
milik Pemohon Peninjauan Kembali;
am

ub
40. Bahwa di Indonesia, kantor Turut Termohon Peninjauan Kembali juga
telah memberikan paten kepada pihak ketiga dengan teknologi-teknologi
ep
terkait denaan manipulasi panas dan cara mengisolirnya. Adapun paten-
k

paten yang diberikan oleh Turut Termohon Peninjauan Kembali sebagai


ah

novum dalam perkara a quo, yaitu sebagai berikut:


R

si
> Bukti PK-34 yaitu petikan resmi dari sertifikat pendaftaran paten untuk
invensi dengan judul Kabel Listrik dengan Pelindung Insulasi Semi-

ne
ng

Konduktif Berbusa, nomor pendaftaran ID00021429


> Bukti PK-35 yaitu petikan resmi dari sertifikat pendaftaran paten untuk

do
gu

invensi dengan judul Isolasi Kabel Listrik, nomor pendaftaran


ID00011049
> Bukti PK-36 yaitu petikan resmi dari sertifikat pendaftaran paten untuk
In
A

invensi dengan judul Panel Dengan Lapisan Kedap-Suara dan Metode


Pembuatannya, nomor pendaftaran ID00025902
ah

lik

> Bukti PK-37 yaitu petikan resmi dari sertifikat pendaftaran paten untuk
invensi dengan judul Sistem Selubung Penahan Panas, nomor
m

ub

pendaftaran ID00021562
> Bukti PK-38 yaitu petikan resmi dari sertifikat pendaftaran paten untuk
ka

invensi dengan judul Komposisi Untuk Lapisan Penyekat Panas,


ep

nomor pendaftaran ID00029490


ah

> Bukti PK-39 yaitu petikan resmi dari sertifikat pendaftaran paten untuk
R

invensi dengan judul Pelapis Tahan Panas, nomor pendaftaran


es

ID00033322
M

ng

on
gu

Halaman 46 dari 51 hal. Put. Nomor 144 PK/Pdt.Sus-HKI/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa dari seluruh bukti-bukti tersebut di atas, telah terbukti secara sah

si
dan meyakinkan bahwa memang benar telah terdaftar berbagai invensi
yang berhubungan dengan manipulasi panas dan cara mengisolirnya.

ne
ng
Namun demikian, tidak ada satupun dari paten-paten terdaftar pada Bukti
PK-40 sampai dengan Bukti PK-45 yang sama dengan Paten terdaftar
Insulasi Panas milik Pemohon Peninjauan Kembali.

do
gu Oleh karena itu, pertimbangan Turut Termohon Peninjauan Kembali telah
tepat dan benar karena memang tidak ada teknologi yang dapat

In
A
mengungkapkan tekonologi yang digunakan pada insulasi panas milik
Pemohon Peninjauan Kembali.
ah

lik
41. Bahwa Judex Facti juga memberikan pertimbangan sebagai berikut:
Menimbang, bahwa sebagaimana dalam bukti P-9a, P-9b, P-9c, P-
9d, bahwa barang-barang insulasi panas tersebut telah diperjualbelikan
am

ub
pada tahun 2006 dan 2007, sedangkan pada P-10 untuk barang sejenis
sudah ditawarkan secara on line;
ep
Menimbang, bahwa sebagaimana dalam bukti P-9e, bahwa
k

Penggugat telah membeli barang-barang sejenis dari PT Sumbermetal


ah

Internasional pada tanggal 29 Agustus 2006;


R

si
Menimbang, bahwa sebagaimana dalam bukti P-12, P-13a, P-13b,
P-13, P-13d, P-14, P-15, P-16a, barang-barang sejenis telah

ne
ng

diperjualbelikan dan bukti P-16b adalah contoh barangnya;


Menimbang, bahwa sebagaimana dalam bukti P-17a, 17b, sejak 17

do
gu

Juli 1989 PT Lautan Otsuka Hemical adalah agen penjualan barang-


barang sejenis di Indonesia, sedangkan dalam bukti P-18, P-19 dan P-20
barang-barang insulasi panas sejenis telah diproduksi sejak November
In
A

1955;
Pertimbangan yang diberikan oleh Judex Facti di atas harus ditinjau ulang
ah

lik

karena telah menggunakan kerangka berpikir yang salah untuk menilai


kebaruan dan langkah inventif dalam paten.
m

ub

42. Penilaian yang dilakukan oleh Judex Facti dan diafirmasi oleh Judex Juris
di atas adalah penilaian dengan menggunakan pemeriksaan kasat mata.
ka

Dalam hal ini, Judex Facti telah memperbandingkan antara produk dengan
ep

paten terdaftar milik Pemohon Peninjauan Kembali dengan


ah

memperbandingkan fisik dan penampilan dan produk tersebut dengan


R

bukti-bukti yang diajukan oleh Termohon Peninjauan Kembali.


es

Cara penilaian ini jelas salah karena seharusnya yang diperbandingkan


M

ng

adalah teknologi yang digunakan pada tiap-tiap produk. Pemeriksaan


on
gu

Halaman 47 dari 51 hal. Put. Nomor 144 PK/Pdt.Sus-HKI/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kasat mata tidaklah cukup, karena ada begitu banyak jenis produk yang

si
sama yang telah tercipta sejak dahulu.
Salah satu bukti adalah produk handphone (telepon selular) yang banyak

ne
ng
beredar di pasaran dengan bentuk fisik dan penampilan yang sama
bahkan identik, padahal diciptakan oleh produsen yang berbeda dan
menggunakan teknologi yang berbeda pula. Pertanyaannya tentu saja

do
gu apakah suatu handphone dapat dikatakan melanggar teknologi paten pada
handphone lainnya semata-mata dengan mengamat-amati fisik produk?

In
A
Tentu saja tidak. Yang harus diperbandingkan adalah teknologi yang
digunakan pada kedua handphone tersebut.
ah

lik
Demikian juga ilustrasi kasus di atas harus berlaku di dalam perkara a quo.
Judex Facti dan Judex Juris seharusnya tidak menggunakan penilaian
secara fisik untuk menilai kebaruan dan langkah inventif dalam perkara
am

ub
pembatalan paten dengan objek perkara masalah teknologi paten. Judex
Facti dan Judex Juris seharusnya memeriksa, mencermati, meniliti dan
ep
terakhir, memperbandingkan paten yang digunakan dalam bukti-bukti
k

pembanding yang diajukan oleh Termohon Peninjauan Kembali dengan


ah

teknologi paten pada paten terdaftar milik Pemohon Peninjauan Kembali


R

si
sebelum memutusan apapun.
Dengan menggunakan penilaian perbandingan produk untuk suatu perkara

ne
ng

paten, maka sebenarnya Judex Facti dan Judex Juris telah


mencampuradukkan pemeriksaan paten dengan pemeriksaan pada ranah

do
gu

hukum desain industri dimana kebaruan memang diukur dari penampilan


fisik.
Majelis Hakim Agung yang Terhormat, Bukti novum PK-33 dan
In
A

diperbandingkan dengan bukti-bukti yang diajukan oleh Termohon


Peninjauan Kembali telah membuktikan bahwa Judex Facti dan Judex
ah

lik

Juris telah menggunakan cara penilaian kebaruan dan langkah inventif


yang salah.
m

ub

43. Bahwa untuk membatalkan paten terdaftar milik Pemohon Peninjauan


Kembali, Judex Facti juga memberikan pertimbangan sebagai berikut (vide
ka

Halaman 49 Putusan Judex Facti):


ep

Menimbang, bahwa menurut pendapat ahli yang bernama Drs.


ah

Sudirman, M.Si., sejak tahun 1970 sudah ada insulasi panas dari foam dan
R

teknologi ini sudah 4 perusahaan Jepang yang memproduksi insulasi


es

panas dari foam yaitu Kurikawa, Hitachi, Toray dan Seki Sui, sedangkan
M

ng

insulasi panas dari foam saat ini sudah ketinggalan jaman;


on
gu

Halaman 48 dari 51 hal. Put. Nomor 144 PK/Pdt.Sus-HKI/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa menurut pendapat ahli yang bernama Ir. Syah

si
Johan Ali Nasiri, M.Sc. Insulasi panas dari foam sudah dikenal sejak tahun
1970, dan pada tahun 1972 cara membuat insulasi panas dari foam telah

ne
ng
dikenalkan oleh Furukawa.
Ahli Drs Sudirman Msi dan Ahli Syah Johan Ali Nasiri telah memberikan
keterangan lebih daripada kapasitas yang diketahuinya. Dengan mengacu

do
gu kepada Bukti PK-33, maka seharusnya ahli-ahli ini tidak dengan
sembarangan menyatakan sesuatu hal yang tidak diketahuinya, kecuali

In
A
dapat menunjukkan bagian mana dari teknologi milik Pemohon Peninjauan
Kembali yang telah terungkap dengan bukti-bukti yang diajukan oleh
ah

lik
Termohon Peninjauan Kembali.
44. Ahli Drs Sudirman Msi dan Ahli Syah Johan Ali menyatakan teknologi
insulasi panas telah dikenal sejak tahun 1970. Mobil, motor, kereta api,
am

ub
handphone, dan semua barang-barang yang diberikan paten dan
dilindungi juga terdaftar dari sejak jaman dahulu kala. Apakah dengan
ep
demikian, di tiap-tiap kesaksian Ahli Drs Sudirman Msi dan Ahli Syah
k

Johan Ali juga akan menyatakan bahwa semua barang tersebut tidak baru
ah

dan tidak mengandung langkah inventif juga? Salah, tentu saja salah,
R

si
karena rejim paten mengenal pengembangan teknologi dimana setiap
orang dipacu untuk senantiasa berkreasi menciptakan produk-produk baru

ne
ng

demi kemakmuran umat manusia. Tidak ada satupun orang di dunia ini
yang dapat menyatakan bahwa suatu teknologi tidak baru atau terungkap

do
gu

atau tidak mengandung langkah inventif apabila tidak melakukan


pemeriksaan secara mendetail atas teknologi yang digunakan dan
memperbandingkannya dengan prior art atau teknologi yang telah ada
In
A

sebelumnya.
Judex Facti dan Judex Juris tergiring untuk memberikan pertimbangan
ah

lik

yang salah karena kesaksian sesat dan menyesatkan yang diberikan oleh
Ahli Drs Sudirman Msi dan Ahli Syah Johan Ali.
m

ub

Oleh karena, mohon agar kiranya Majelis Hakim Agung yang terhormat
dapat memperbaiki kesalahan Judex Facti dan Judex Juris dengan
ka

menolak gugatan Penggugat.


ep

Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan peninjauan kembali tersebut


ah

Mahkamah Agung berpendapat:


R

Bahwa alasan-alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena


es

setelah meneliti secara saksama alasan-alasan peninjauan kembali tanggal 13


M

ng

Januari 2017 dan jawaban alasan peninjauan kembali tanggal 5 April 2017 dan
on
gu

Halaman 49 dari 51 hal. Put. Nomor 144 PK/Pdt.Sus-HKI/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3 Maret 2017 dihubungkan dengan pertimbangan Judex Juris ternyata bukti-

si
bukti peninjauan kembali yang diajukan Pemohon Peninjauan Kembali tidak
dapat diterima sebagai bukti baru yang bersifat menentukan, dengan

ne
ng
pertimbangan sebagai berikut:
Bahwa setelah membaca dan meneliti secara saksama memori
peninjauan kembali dan kontra memori peninjauan kembali para pihak

do
gu dihubungkan dengan pertimbangan hukum Putusan Judex Facti dan Judex Juris
dalam perkara a quo, di samping tidak terdapat kekhilafan Hakim ataupun

In
A
kekeliruan yang nyata, ternyata bukti-bukti baru (novum) yang dimaksud
Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Tergugat selain dari pada beberapa bukti
ah

lik
baru (novum) berupa Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri dan Surat
Edaran serta buku, bukti-bukti baru (novum) selebihnya ternyata bukan
merupakan bukti yang menentukan dalam perkara a quo karena di samping
am

ub
bukti-bukti baru (novum) tersebut sebagian besar tidak dapat diperlihatkan
aslinya dan juga bukti-bukti baru (novum) selebihnya tidak mempunyai
ep
hubungan langsung dengan pokok sengketa sehingga Pemohon Peninjauan
k

Kembali dahulu Tergugat tidak dapat membuktikan bahwa paten telah


ah

mengandung unsur kebaruan dalam inventifnya;


R

si
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, Mahkamah
Agung berpendapat permohonan pemeriksaan peninjauan kembali yang

ne
ng

diajukan oleh Pemohon Peninjuan Kembali: PT TOILON INDONESIA tidak


beralasan, sehingga harus ditolak;

do
gu

Menimbang, bahwa oleh karena permohonan peninjauan kembali dari


Pemohon Peninjauan Kembali ditolak, maka Pemohon Peninjauan Kembali
dihukum untuk membayar biaya perkara dalam pemeriksaan peninjauan
In
A

kembali;
Memperhatikan, Undang Undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten,
ah

lik

Undang Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman,


Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung
m

ub

sebagaimana yang telah diubah dengan Undang Undang Nomor 5 Tahun 2004
dan perubahan kedua dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2009, serta
ka

peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;


ep

M E N G A D I L I:
ah

1. Menolak permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan


R

Kembali PT TOILON INDONESIA tersebut;


es
M

ng

on
gu

Halaman 50 dari 51 hal. Put. Nomor 144 PK/Pdt.Sus-HKI/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Menghukum Pemohon Peninjauan Kembali untuk membayar biaya

si
perkara dalam pemeriksaan peninjauan kembali sebesar
Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah);

ne
ng
Demikianlah diputuskan dalam rapat musyawarah Majelis Hakim pada
Mahkamah Agung pada hari Selasa tanggal 14 November 2017 oleh H. Hamdi,
S.H., M.Hum., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung

do
gu sebagai Ketua Majelis, H. Panji Widagdo, S.H., M.H. dan Dr. Ibrahim, S.H.,
M.H., LL.M., Hakim-Hakim Agung, masing-masing sebagai Anggota, putusan

In
A
diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua
dengan dihadiri oleh Anggota-Anggota tersebut dan Hari Widya Pramono, S.H.,
ah

lik
M.H., Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh para Pihak.

Anggota-Anggota, Ketua,
am

ub
Ttd Ttd
H. Panji Widagdo, S.H., M.H. H. Hamdi, S.H., M.Hum.
ep
Ttd
k

Dr. Ibrahim, S.H., M.H., LL.M.


ah

si
Panitera Pengganti
Ttd

ne
ng

Hari Widya Pramono, S.H., M.H.

do
gu

Biaya-biaya:
1. Meterai : Rp 6.000,00
2. Redaksi : Rp 5.000,00
3. Administrasi
In
A

Peninjauan kembali : Rp 9.989.000,00 +


Jumlah : Rp 10.000.000,00
ah

lik

MAHKAMAH AGUNG R.I


m

A.n. Panitera
ub

Panitera Muda Perdata Khusus


ka

ep
ah

es

Rahmi Mulyati, S.H., M.H.,


M

ng

NIP. 19591207 198512 2 002


on
gu

Halaman 51 dari 51 hal. Put. Nomor 144 PK/Pdt.Sus-HKI/2017


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51

Anda mungkin juga menyukai