1
2
Muhammad Ibn Abd Al–Rahman, Munzir Ibn Muhammad dan Abdullah Ibn
Muhammad. Pada periode ini Andalusia sudah mulai maju baik dalam bidang
politik maupun dalam bidang peradaban, dengan mendirikan mesjid dan
sekolah-sekolah, Hisyam dikenal berjasa menegakkan hukum Islam dan
Hakam dikenal sebagai pembaharu dalam bidang kemiliteran. Sedangkan
Abdl Rahman Al–Aushat dikenal sebagai penguasa yang cinta ilmu.
di suatu kota seperti Sevilla, Cordova, Toledo, dan sebagainya. Yang terbesar
di antaranya adalah Abbadiyyah di Sevilla. Pada periode ini, umat Islam
Spanyol kembali memasuki pertikaian intern. Ironisnya, kalau terjadi perang
saudara, ada di antara pihak-pihak yang bertikai itu yang meminta bantuan
kepada raja-raja Kristen. Melihat kelemahan dan kekacauan politik umat
Islam, untuk pertama kalinya orang-orang Kristen mengambil inisiatif
penyerangan. Meskipun kehidupan politik tidak stabil, namun kehidupan
intelektual masih terus berkembang. Istana-istana mendorong para sarjana dan
sastrawan untuk mendapatkan perlindungan dari satu istana ke istana lainnya.
Periode Kelima (1086-1248M)
Pada periode ini, meskipun Islam Spanyol terpecah dalam beberapa
negara, tetapi terdapat satu kekuatan yang dominan, yaitu kekuasaan Dinasti
Murabithun (1086-1143 M) dan Dinasti Muwahhidun (1146-1235 M). Dinasti
Murabithun pada mulanya adalah sebuah gerakan agama yang didirikan oleh
Yusuf ibn Tasyfin di Afrika Utara. Pada tahun 1062 ia berhasil mendirikan
sebuah kerajaan yang berpusat di Marakesy. Dan akhirnya dapat memasuki
Spanyol dan menguasainya. Pada tahun 1143 M, kekuasaan Dinasti ini
berakhir baik di Afrika Utara maupun di Spanyol dan digantikan oleh Dinasti
Muwahhidun. Pada masa Dinasti Murabithun, Saragossa jatuh ke tangan
Kristen, tepatnya tahun 1118 M.
Sepeninggal Dinasti Murabithun, di Spanyol berdiri dinasti-dinasti
kecil, tetapi hanya berlangsung selama tiga tahun. Pada tahun 1146 M
penguasa Dinasti Muwahhidun merebut daerah ini. Muwahhidun didirikan
oleh Muhammad ibn Tumart. Dinasti ini datang ke Spanyol di bawah
pimpinan Abd al-Mun’im. Tahun 1238 M Cordova jatuh ke tangan penguasa
Kristen dan Sevilla jatuh pada tahun 1248 M. Seluruh Spanyol kecuali
Granada lepas dari kekuasaan Islam.
Periode Keenam (1248-1492 M)
Pada periode ini, Islam hanya berkuasa di Granada di bawah Dinasti
Ahmar (1232-1492 M). peradaban kembali mengalami kemajuan seperti pada
zaman Abd ar-Rahman an-Nasir. Akan tetapi, secara politik Dinasti ini hanya
5
3. Kemajuan Peradaban
Kemajuan Islam di Spanyol sangat menonjol dalam berbagai bidang, baik
dalam bidang intelektual yang menyebabkan kebangkitan Eropa saat ini, bidang
kebudayaan yang dalam hal ini adalah bangunan fisik atau arsitektur, maupun
bidang-bidang lainnya. Puncak kemajuan peradaban Islam di Spanyol berdampak
bagi kemajuan peradaban Eropa.
a. Kemajuan Intelektual
1) Filsafat
Islam di Spanyol telah mencatat satu lembaran budaya yang sangat brilian
dalam bentangan sejarah Islam. Ia berperan sebagai jembatan
penyeberangan ilmu pengetahuan Yunani-Arab ke Eropa pada abad ke-12.
Minat terhadap filsafat dan ilmu pengetahuan mulai dikembangkan pada
6
Sultan Yusuf Abu Ya’kub kini telah berubah menjadi gereja dengan nama
Santa Maria de la Sede. Kota Sevilla jatuh ke kekuasaan Ferdinand pada
tahun 1248.
4) Toledo
Toledo merupakan kota penting di Andalusia sebelum dikuasai Islam.
Ketika Romawi menguasai Toledo, kota ini dijadikan ibu kota kerajaan.
Dan ketika Thariq ibn Ziyad menguasainya, maka kota ini dijadikan pusat
kegiatan umat Islam, terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan
penerjemahan. Toledo direbut oleh Raja Alfonso VI dari Castilia.
Beberapa peninggalan bangunan masjid di Toledo kini dijadikan gereja
oleh umat Kristen.
Banyak faktor pendukung kemajuan Islam di Spanyol, antara lain
didukung oleh adanya penguasa-penguasa yang kuat dan berwibawa yang
mampu mempersatukan kekuatan umat Islam. Keberhasilan politik para
pemimpin tersebut ditunjang oleh kebijaksanaan para penguasa lainnya
yang mempelopori kegiatan ilmiah. Di samping itu, toleransi ditegakkan
oleh para penguasa terhadap penganut agama Kristen dan Yahudi.
Sehingga mereka ikut berpartisipasi mewujudkan peradaban Islam
Spanyol.
Meskipun ada persaingan yang sengit antara Abbasiyyah di Baghdad dan
Umayyah di Spanyol, hubungan budaya dari keduanya tidak selalu
peperangan. Sejak abad ke-11 Masehi dan seterusnya, banyak kalangan
cendekiawan mengadakan perjalanan dari ujung barat wilayah Islam ke
ujung Timur, begitu juga sebaliknya, sambil membawa buku-buku dan
gagasan-gagasan. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun umat Islam
terpecah dalam beberapa kesatuan politik tapi masih terdapat apa yang
disebut kesatuan budaya dalam Islam.
10
tidak terpengaruh dengan harta benda, walau lahiriyah kaya), sifat roja’(harta
benda, anak-anak, jabatan tidak bisa menolong hidupnya tanpa adanya
harapan ridho dari Allah swt) dan sifat khouf(sifat takut kepada Allah swt
yang dalam dan melekat dalam jiwanya).
2) Sufyan Ats-Tsauri
Beliau lahir dikufah tahun 97 H, mempunyai nama lengkap: Abu Abdullah
Sufyan bin SA’id Ats-Tsauri. Pemikiran bidang taswuf merangkum sebagai
berikut:
Manusia dapat memiliki sifat zuhud, bila saat ajalnya
menghampirinya, karena kelezatan dunia telah diambil Allah swt,
maka manusia baru ingat makna kehidupannya.
Manusia dalam menjalani hidup didunia harus bekerja keras agar
hidupnya tercukupi, dengan kerja manusia dapat terhindar dari
kegelapan dan kehinaan.
3) Rabi’ah Al’Adawiyah
Beliau seorang wanita muliakarena kesadaran dan kecintaannya kepada
Allah. Dalam kemiskinan dan kehinaan, Rabi’ah menjalani hidup kesufian,
setiap hari air mata mengalir, karena getaran taubat, ingatan dzikir dan
laparnya nestapa setiap harinya.
4) Ibrahim bin Adham
Tokoh tasawuf yang satu ini, berasal dari Persia. Seorang pangeran dari
kerajaan Persia yang meninggalkan kehidupan mewah di sekitarnya. Untuk
menjalani hidup sederhana dengan mendalami ilmu tasawuf. Peringatan
Ibrahim kepada manusia tertulis dalam sindirannya yang indah:”do’a-do’a
kalian tidak didengar oleh Nya disebabkan hatimu telah mati”.
2. Ilmu Kalam
Menurut A. Hasimy lahirnya ilmu kalam karena dua factor: pertama, untuk
membela Islam dengan bersenjatakan filsafat. Kedua, karena semua masalah
termasuk masalah agama telah berkisar dari pola rasa kepada pola akal dan ilmu.
Diantara tokoh ilmu kalam yaitu: wasil bin Atha’, Baqilani, Asy’ary, Ghazali,
Sajastani dan lain-lain.
3. Ilmu Kedokteran
Ilmu kedokteran merupakan salah satu ilmu yang mengalami
perkembangan yang sangat pesat pada masa Bani Abbasiyah pada masa itu telan
didirikan apotek pertama di dunia, dan juga telah didirikan sekolah
farmasi. Tokoh-tokoh Islam yang terkenal dalam dunia kedokteran antara lain Al-
Razi dan Ibnu Sina.
4. Ilmu Kimia
Ilmu kimia juga termasuk salah satu ilmu pengetahuan yang
dikembangkan oleh kaum muslimin. Dalam bidang ini mereka memperkenalkan
eksperimen obyektif. Hal ini merupakan suatu perbaikan yang tegas dari cara
spekulasi yang ragu-ragu dari Yunani. Mereka melakukan pemeriksaan dari
gejala-gejala dan mengumpulkan kenyataan-kenyataan untuk membuat hipotesa
dan untuk mencari kesimpulan-kesimpulan yang benar-benar berdasarkan ilmu
pengetahuan diantara tokoh kimia yaitu: Jabir bin Hayyan.
5. Ilmu Hisab
Diantara ilmu yang dikembangkan pada masa pemerintahan abbasiyah
adalah ilmu hisab atau matematika. Ilmu ini berkembang karena kebutuhand asar
pemerintahan untuk menentukan waktu yang tepat. Dalam setiap pembangunan
16
semua sudut harus dihitung denga tepat, supaya tidak terdapat kesalahan dalam
pembangunan gedung-gedung dan sebagainya. Tokohnya adalah Muhammad bin
Musa al-Khawarizmi.
6. Sejarah
Pada masa ini sejarah masih terfokus pada tokoh atau peristiwa tertentu,
misalnya sejarah hidup nabi Muhammad. Ilmuwan dalam bidang ini adalah
Muhammad bin Sa’ad, Muhammad bin Ishaq
7. IlmuBumi
Ahli ilmu bumi pertama adalah Hisyam al-Kalbi, yang terkenal pada abad
ke-9 M, khususnya dalam studynya mengenai bidang kawasan arab.
8. Astronomi
Tokoh astronomi Islam pertama adalah Muhammad al-fazani dan dikenal
sebagai pembuat astrolob atau alat yang pergunakan untuk mempelajari ilmu
perbintangan pertama di kalangan muslim. Selain al-Fazani banyak ahli astronomi
yang bermunculan diantaranya adalah muhammad bin Musa al-Khawarizmi al-
Farghani al-Bathiani, al-biruni, Abdurrahman al-Sufi
c. Keuangan negara sangat sulit karena biaya yang dikeluarkan untuk tentara
bayaran sangat besar. Pada saat iu kekuatan militer menurun, khalifah
tidak sanggup memaksa pengiriman pajak ke Baghdad.
d. Persaingan antar bangsa
Khalifah Abbasiyah didirikan oleh Bani Abbas yang bersekutu dengan
orang-orang Persia, persekutuan dilatar belakangi oleh persamaan nasib
pada saat pemerintahan Bani Umayyah, keduanya sama-sama tertindas.
Setelah dinasti Abbasiyah berdiri Bani Abbas tetap mempertahankan
persekutuan itu. Pada masa ini persaingan antar bangsa menjadi pemicu
untuk saling berkuasa. Kecendrungan masing-masing bangsa untuk
berkusa telah dirasakan sejak awal pemerintahan Bani Abbas.
e. Kemerosotan Ekonomi
Khalifah Abbasiyah juga mengalami kemerosotan Ekonomi bersamaan
dengan Kemunduran dibidang Politik. Pada periode pertama,
pemerintahan Bani Abbasiyah merupakan pemerintahan yang kaya, dan
keuangan yang masuk lebih besar dari pada yang keluar, sehingga Baitul
Mal penuh dengan Harta. Setelah khalifah mengalami periode
kemunduran, pendapatan negara menurun, dengan demikian terjadi
kemerosotan ekonomi.
f. Konflik Keagamaan
Fanatisme keagamaan berkaitan erat dengan masalah kebangsaan.Pada
periode Abbasiyah , konflik keagamaan yang muncul menjadi isu sentra
sehingga terjadi perpecahan. Berbagai Aliran keagaam seperti Mu'tazillah,
Syi'ah, Ahlus sunnah, dan kelompok-kelompok lainnya menjadikan
pemerintahan Abbasiyah mengalami kesulitan untuk mempersatukan
berbagai faham keagamaan yang ada.
2. Faktor Eksternal
a. Perang Salib
Perang salib merupakan sebab dari eksternal ummat Islam. Pernag salib
yang terjadi beberapa gelombang banyak menelan korban. Konsentrasi dan
18
7. Kesimpulan
Dinasti Abbasiyah merupakan salah satu dinasti yang mengalami
kemajuan sangat luar biasa dalam sejarah umat Islam. Terutama saat kekhalifahan
Harun al-Rasyid dan puteranya al-Makmun, kekhalifahan Abbasiyah berhasil
menjadi pusat peradaban dunia pada saat itu dan berpusat di ibu kotanya Baghdad.
Banyak sekali buku-buku keilmuan hasil karya para ilmuan yang terdapat di
lembaga-lembaga ilmu pengetahuan di kota Baghdad. Selain itu juga terdapat
berbagai bangunan pendidikan di Baghdad. Akan tetapi masa keemasan tersebut
tidak berlangsung selamanya, karena akibat konflik internal di dalam
kekhalifahan. Konflik internal yang sangat mempengaruhi pemerintahan, adalah
konflik yang ditimbulkan oleh banyakanya pertikaian dan perselisihan akibat
perbedaan mazhab. Hal ini membuat kekhalifahan menjadi melemah.
19
Kesempatan ini dapat dilihat oleh bangsa Mongol. Bangsa Mongol yang
terkenal bengis akhirnya melancarkan agresi ke Baghdad. Pasukan yang dipimpin
Hulagu Khan ini menghancurkan segala peradaban dan melakukan pembantaian
terhadap penduduk Baghdad. Serangan ini juga sekaligus mengakhiri kekuasaan
dinasti Abbasiyah. Dampak dari serangan ini selain meninggalkan catatan hitam
terhadap sejarah umat Islam tetapi juga sebagai awal kemunduran peradaban
Islam.
Sebab-sebab kehancuran dinasti Abbasiyah semoga bisa menjadikan
pembelajaran penting bagi generasi Islam selanjutnya, agar selalu menjunjung
tinggi solidaritas dan menghargai perbedaan pandangan mazhab di dalam agama
Islam.