Tujuan PET-Scan:

 Mendeteksi kanker.1
 Menentukan apakah sudah terjadi metastasis.1
 Menilai efektivitas dari suatu rencana pengobatan, seperti terapi kanker.1
 Menentukan efek dari serangan jantung, atau infark miokard, pada jantung.1
 Mengidentifikasi area mana saja yang akan mendapat manfaat dari suatu prosedur seperti
angioplasty atau operasi by-pass arteri koroner (pada kombinasi dengan scan perfusi miokard).1
 Mengevaluasi kelainan otak, seperti tumor, kelainan memori, kejang, dan gangguan sistem saraf
pusat lainnya.1
 Memetakan fungsi dari jantung otak pada manusia dalam keadaan normal.1
Selain itu, PET adalah alat kedokteran dan penelitian. Bidang klinis utama dari PET scan adalah onkologi,
kardiologi, dan neurologi.2
 Non-onkologi
o Neurologi
 Penilaian pra-bedah terhadap kompleks refrakter medis kejang parsial di mana MR
mendeteksi normal, samar-samar atau konflik dengan lokalisasi EEG.2
 Evaluasi kehilangan memori/tanda-tanda neurologis, demensia sugestif, dan
diferensiasi jenis demensia pada pasien.2
o Kardiologi
 Penilaian viabilitas miokard pada pasien dengan gagal jantung iskemik dan pada
pasien yang sedang dipertimbangkan untuk revaskularisasi karena fungsi ventrikel
kiri yang buruk, biasanya dikombinasikan dengan perfusion imaging dengan
sestamibi / tetrofosmin atau amonia/rubidium.2

 Onkologi
Sebagai contoh, karsinoma payudara:
o Penilaian pada penyakit multi fokal atau dicurigai adanya rekurensi pada kanker payudara.2
o Diferensiasi pengobatan yang disebabkan plexopathy brachial dari infiltrasi tumor pada
pasien simptomatik dengan hasil pemeriksaan MR yang equivocal atau normal.2
o Penilaian luas jangkauan penyakit pada pasien dengan disseminated breast cancer sebelum
terapi.2
o Penilaian respons terhadap kemoterapi pada pasien yang penyakitnya tidak
didemonstrasikan dengan baik menggunakan teknik lain; seperti metastasis tulang.2

Keuntungan:
 Pemeriksaan medis secara nuklir menyediakan informasi unik-termasuk detail-detail pada fungsi
dan struktur anatomis tubuh yang mana sering tidak dapat dicapai menggunakan prosedur
pencitraan lain.1
 Untuk banyak penyakit, pemindaian secara nuklir menyediakan informasi terpenting yang
dibutuhkan untuk menentukan diagnosis atau untuk menentukan penatalaksanaan yang cocok.1
 Pemindaian secara nuklir lebih murah dan mungkin menyediakan informasi yang lebih presisi
daripada operasi eksplorasi.1
 Dengan mengidentifikasi perubahan dalam tubuh pada tingkat selular, PET mungkin mendeteksi
onset awal dari suatu penyakit sebelum bukti pada pemeriksaan lain seperti CT atau MRI. 1
  Dibandingkan dengan CT dan MRI, PET memiliki kelebihan karena dapat memberikan gambaran
fisiologis dan proses patofisiologis, metabolisme seluler, perfusi jaringan, dan sintesis DNA
maupun protein.3
 Di bidang onkologi endokrin, PET dapat memberikan gambaran sintesis lokal, uptake,
penyimpanan, dan reseptor dari berbagai hormon.3
 PET dapat menilai status fungsional pre-operatif staging, evaluasi diagnostik lesi yang dicurigai
ganas, mengidentifikasi metastasis atau tumor recurrent, serta dapat memberikan gambaran
prognosis dan sebagai alat memilih dan mengevaluasi terapi.3
 PET scan memberikan resolusi yang lebih baik daripada single-photon emission CT karena
memiliki aktifitas radioaktif dan coincidences yang intens sehingga meningkatkan rasio sinyal
dibandingkan noise.3
 Lama PET scan relatif singkat, PET mampu memberikan penilaian kuantitatif besarnya aktivitas
radioaktif di berbagai jaringan dari waktu ke waktu.3
Keuntungan dari kombinasi PET/CT Scanner:
 Lebih detail dengan tingkat akurasi yang lebih tinggi; karena kedua pemeriksaan tersebut dilakukan
pada satu waktu tanpa pasien harus mengubah posisi, terdapat lebih sedikit kemungkinan terjadi
kesalahan.1
 Lebih mudah untuk pasien karena dalam satu waktu dilakukan 2 pemeriksaan.1
Kekurangan:
 Biaya dan keterbatasan ketersediaan teknologi merupakan kekurangan utama PET.3
 PET membutuhkan produksi radioisotop karena waktu paruh tracer yang singkat dan masalah
penanganan sampah radioaktif.3
 Resolusi spatial teoritis PET-Scan lebih rendah buruk dibandingkan dengan CT ataupun MRI.3
Risiko:
 Karena dosis dari radiotracer yang diberikan kecil, prosedur diagnostik kedokteran nuklir
menghasilkan pajanan radiasi yang relatif rendah pada pasien, dapat diterima untuk uji diagnostik.
Demikian, risiko radiasi sangat rendah jika dibandingkan dengan potensi manfaatnya.1
 Prosedur diagnostik kedokteran nuklir telah digunakan lebih dari lima dekade, dan tidak ada efek
samping jangka panjang pada pajanan dosis rendah. Risiko dari pengobatan selalu dipertimbangkan
jika dibandingkan dengan potensi manfaat dari suatu prosedur therapeutik kedokteran nuklir.
Pasien akan diinfokan mengenai segala risiko sebelum ditatalaksana dan diberikan kesempatan
untuk bertanya.1
 Reaksi alergi terhadap radiofarmasi mungkin saja terjadi tapi itupun sangat jarang dan biasanya
hanya reaksi alergi ringan. Namun, pasien harus memberitahukan alergi apa saja yang mereka
kepada petugas radiologi.1
 Injeksi dari radiotracer mungkin akan menyebabkan sedikit nyeri dan kemerahan namun biasanya
langsung menghilang.1
 Pasien wanita harus selalu memberitahukan dokter atau petugas radiologi jika terdapat
kemungkinan bahwa pasien sedang mengandung atau menyusui.1
Daftar Pustaka
1. RadiologyInfo.org. Positron Emission Tomography - Computed Tomography (PET/CT)
[Internet]. RadiologyInfo.org. 2017 [cited 2018Oct10]. Available from:
https://www.radiologyinfo.org/en/pdf/pet.pdf
2. Patel AA, Patel BM, Patel KM. Role of PET scan in Clinical Practice [Internet]. National
Databases Of Indian Medical Journal. Gujarat Medical Journal; 2013 [cited 2018Oct10].
Available from: http://medind.nic.in/gaa/t13/i2/gaat13i2p19.pdf
3. Wismayana IPA, Martadiani ED, Astuti L. F-Flourodeoxyglucose (FDG) Positron-Emission
Tomography (PET) sebagai Modalitas Imaging Penatalaksanaan Kanker Tiroid [Internet].
Repository Universitas Udayana. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana; 2013 [cited
2018Oct10]. Available from:
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=82560&val=970