HANLON KUANTITATIF
Tujuan:
1. Identifikasi faktor-faktor luar yang dapat diikutsertakan dalam proses penentuan
masalah.
2. Menggelompokkan faktor-faktor yang ada dan memberikan bobot terhadap kelompok
faktor tersebut.
3. Memungkinkan anggota untuk mengubah faktor dan nilai sesuai dengan
kebutuhannya.
X X 4
Y X 6
Z X 4
X 3 2 3 8
Y 2 2 3 7
Z 3 4 3 10
Hasil consensus yang dicapai pada langkah ini memberikan nilai rata-rata sebagai berikut
(kelompok terdiri dari 7 orang):
X 1 1 1 1 1 1
Y 1 1 1 1 1 1
Z 1 1 1 0 1 0
Penetapan Nilai:
Setelah nilai kriteria A, B, C dan D didapatkan kemudian nilai tersebut dimasukkan ke dalam
formula sebagai berikut:
X 36 1 36 II
Y 46,8 1 46,8 I
Z 39,2 0 0
1. Pemecahan Masalah
Setelah kita mengetahui penyebab masalah, langkah selanjutnya berupa pemecah masalah.
Tujuan pemecahan masalah ini adalah untuk menghilangkan/ mengurangi faktor-faktor
penyebab, kegiatan yang dilakukan berupa:
1. Pencapaian tujuan dan sasaran
2. Mencari alternative pemecahan masalah
Untuk penetapan tujuan ini hendaknya melihat masalah apa yang akan ditanggulangi, pada
pendekatan HL. Blum, lingkup tujuan adalah masalah kesehatan sehingga yang
ditanggulangi adalah angka kesakitan dan kematian. Contoh masalah yang akan
ditanggulangi adalah masalah diare, maka penetapan tujuannya adalah sebagai berikut:
Menurunkan penderita penyakit diare pada anak balita dari 10% menjadi 5% di wilayah
Puskesmas X tahun 1995.
Seperti diketahui untuk mencapai tujuan dapat dilakukan dengan menanggulangi sasaran
berupa faktor penyebab timbulnya masalah, dari contoh diatas ada empat faktor penyebab
masalah yang merupakan lingkup sasaran kegiatan, contoh sasaran yang dapat dilakukan:
Untuk memilih sasaran mana yang paling cocok untuk menanggulangi permasalahan dapat
digunakan metode Hanlon Kualitatif.
A + + + + 4
B + - + 2
C - - 0
D + 1
E 0
Total vertikal 0 0 0 2 1
Total 4 2 0 1 0
horizontal
Total 4 2
Prioritas I III V II IV
masalah
1. Pengembangan alternatif
Setelah diketahui sasaran apa yang dilakukan maka dikembangkan alternatif kegiatan.
1. Pengambilan keputusan
Setelah kita mengembangkan berbagai alternative untuk pemecahan, maka kegiatan
selanjutnya berupa penyaringan kegiatan dengan menggunakan pertimbangan (syarat
mutlak) berupa input dan output dan pertimbangan keinginan berupa proses kegiatan. Untuk
pengambilan keputusan ini dapat dilakukan dengan metoda kualitatif.
1. Definisi Pengambilan Keputusan: ialah teknik memilih cara terbaik
(kegiatan/program) untuk mencapai tujuan/ sasaran yang telah ditetapkan secara
efektif dan efisien.
2. Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh kelompok.tim akan lebih baik hasilnya
dari pada yang dilakukan oleh perorangan.
3. Proses pengambilan keputusan menggunakan kriteria mutlak dan kriteria keinginan
dilakukan melalui 8 langkah:
1. Menetapkan tujuan/sasaran keputusan (sejauh mungkin kuantitatif).
2. Menentukan kriteria mutlak dan kriteria keinginan bagi tercapainya tujuan (kriteria =
persyaratan yang harus dipenuhi)
● Kriteria mutlak ialah kriteria yang berkaitan dengan “input” dan “output”.
● Kriteria keinginan ialah kriteria yang berkaitan dengan proses.
1. Menetapkan bobot kriteria keinginan (angka bobot 1-10)
2. Inventaris alternatif, yaitu kemungkinan-kemungkinan cara untuk mencapai tujuan.
3. Menguji alternative-alternatif tersebut pada butir (d) ke dalam:
■ Matriks kriteria mutlak--- alternatif yang tidak lulus segera disingkirkan,
yang lulus ditampilkan ke dalam.
■ Matriks kriteria keinginan
● Pada matriks ini setiap alternatif secara urut diberi nilai terhadap kriteria keinginan
yang ada. Angka nilai setiap alternatif tidak boleh melampaui angka bobot kriteria
yang bersangkutan.
● Menjumlahkan nilai-nilai setiap alternatif yang telah dipergandakan terlebih dahulu
dengan bobot kriteria yang bersangkutan.
● Dua alternatif yang memiliki jumlah nilai tertinggi merupakan keputusan sementara.
1. Menetapkan keputusan sementara
2. Inventarisasi konsekuensi, ialah akibat-akibat negatif yang timbul apabila keputusan-
keputusan sementara itu dilaksanakan.
3. Penentuan keputusan tetap setelah mempertimbangkan:
● Tingginya jumlah nilai alternatif
● Kemampuan untuk mengatasi konsekuensi
1. Rencana pelaksanaan
Rencana pelaksanaan disusun berdasarkan keputusan yang diambil biasanya dibuat dalam
matrik yang didalamnya meliputi: kegiatan, tujuan, waktu, tempat, pelaksana/penanggung
jawab dan biaya.
1. Penilaian
Tujuan dari penilaian adalah untuk melihat apakah tujuan yang tercantum dalam rencana
bias tercapai atau tidak. Untuk itu dalam penilaian diperlukan adanya indicator dan
parameter yang sudah ditetapkan. Pada hakekatnya penilaian selain untuk menilai hasil
kerja yang dilakukan juga merupakan identifikasi kesenjangan-kesenjangan apa yang masih
ada. Sehingga dari hasil penilaian ini dapat diketemukan masalah-masalah untuk
dipecahkan selanjutnya.1,4