Oleh :
Gusti Ayu Putu Agung Mahadewi 1807531120
Made Kusuma Dana Artha 1807531126
Ni Made Maswita Marthadevi 1807531128
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ilmiah tentang “Pengertian Pembelanjaan, Sumber – Sumber Modal, dan
Cara Pemenuhan Kebutuhan Modal”.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Cover …………………………………………………………………………… 1
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
4. Bagaimanakah investasi dalam aktiva tetap ?
5. Apa saja rasio-rasio keuangan dalam perusahaan ?
6. Apa saja sumber penawaran modal atau dana ?
7. Bagaimana cara pemenuhan kebutuhan modal ?
1.3 Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Kebutuhan Operasional
Kebutuhan operasional merupakan kebutuhan terhadap barang – barang
modal yang dipergunakan untuk menjalankan kegiatan operasional sehari –
hari. Jadi secara ringkas kebutuhan operasional perusahaan terdiri dari :
a. Kebutuhan Modal Kerja
b. Kebutuhan Modal Tetap
c. Kebutuhan Nama Baik (Goodwill)
Kebutuhan Sumber Dana
Dalam hal ini kita dapat mengambil atau menarik dana dari sumber dana
yang berupa utang (modal asing) ataupun modal sendiri. Baik modal asing
ataupun modal sendiri tersebut adalah merupakan sumber dana yang akan
dipergunakan dalam membelanjai kebutuhan modal kerja tersebut.
Di tinjau dari segi alasannya maka sumber dana dapat dibagi menjadi 2
macam yaitu :
a. Sumber Dana Ekstern
b. Sumber Dana Intern
Kalau ditinjau dari segi pemiliknya maka dapat dikelompokkan menjadi :
a. Modal Asing
b. Modal Sendiri
Pembagian yang lain adalah atas dasar waktu yang tercakup dalam sumber
dana tersebut maka dapat dibagi menjadi :
a. Sumber Dana Jangka Pendek
b. Sumber Dana Jangka Panjang
Sumber dana asing adalah sumber dana yang mana pemilik dari sumber
dana tersebut adalahmerupakan pihak luar dari perusahaan itu. Sumber dana
macam ini pada kongkritnya adalah berupa hutang kepada pihak luar, baik
6
utang jangka pendek maupun utang jangka panjang. Sebagai contoh dari
modal asing ini dapat disebut sebagai berikut :
- Utang Dagang
- Utang Obligasi
- Utang Hipotek
- Kredit dari Bank
- KMKP (Kredit Modal Kerja Permanen)
- KIK (Kredit Investasi Kecil)
- KI (Kredit Investasi) dan sebagainya
Sumber dana sendiri yaitu sumber dana dimana pemilik dan itu adalah
merupakan pemilik perusahaan itu sendiri. Sumber dana ini sering disebut
Modal Sendiri atau Owner’s Equty, sebagai contihnya sebagai berikut :
- Modal Saham Biasa (Common Stock)
- Modal Saham Preferen (Preffered Stock)
- Modal Statuta
- Modal Sendiri
- Laba Yang Ditahan (Retained Earning)
Sumber dana ekstern adalah sumber dana yang berasal dari luar perusahaan
atau berasal dari masyarakat umum di luar perusahaan. Dalam hal ini maka
modal asing maupun modal saham adalah merupakan sumber dana yang
berasal dari luar perusahaan karena keduanya adalah berasal berasal dari
masyarakat umum di luar perusahaan.
Sumber dana intern adalah sumber dana yang berasal dari dalam perusahaan
itu sendiri. Sumber tersebut muncul dari adanya hasil yang diperoleh dari
jalannya usaha yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Dari usaha itulah
maka perusahaan akan memperoleh hasil serta laba atau profit.
7
2.3 Pengertian Modal
Secara umum, modal diartikan sebagai semua barang konkrit yang terdapat
pada neraca sebelah debet dan daya beli atau nilai tukar dari barang-barang tersebut
yang tercatat disebelah kredit.
Nilai Uang
Apabila kita cermati, maka sebetulnya Rp. 10.000 yang dimiliki sekarang
tidak sama dengan Rp. 10.000 yang akan diterima satu tahun yang akan
datang. Nilai tersebut berbeda karena umumnya kita mendahulukan
kebutuhan saat ini. Oleh karena investasi dalam aktiva tetap menyangkut
sejumlah besar dana yang tertanam dalam jangka panjang, sehingga konsep-
konsep tersebut penting untuk dipahami dalam penerapan kriteria atau
metode penentuan investasi tersebut,
Nilai Majemuk
Nilai majemuk adalah nilai uang pada suatu saat dimasa yang akan datang,
sebagai hasil penjumlahan uang pada saat ini dengan jumlah bunga yang
diterima selama periode tersebut.
Nilai Sekarang
Nilai sekarang adalah nilai uang pada awal periode penilaian dari sejumlah
uang atas dasar tingkat bunga tertentu yang akan diterima beberapa waktu
yang akan datang.
8
Metode Profitability Index
Rasio Likuiditas
Merupakan Ratio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajian financial jangka pendek yang berupa hutang –
hutang jangka pendek (short time debt) Menurut Van Horne :”Sistem
Pembelanjaan yang baik Current ratio harus berada pada batas 200% dan
Quick Ratio berada pada 100%”. Adapun yang tergabung dalam rasio ini
adalah :
a Current Ratio ( Rasio Lancar)
Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan
menggunakan aktiva lancar yang dimiliki, Current Ratio dapat
dihitung dengan rumus :
Current Ratio = Aktiva Lancar
Hutang Lancar
b. Quick Ratio ( Rasio Cepat )
Merupakan rasio yang digunaka untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva
yang lebih likuid . Quick Ratio dapat dihitung dengan rumus yaitu :
Quick Ratio = Kas + Surat Berharga + Piutang
Hutang Lancar
c. Cash Ratio ( Rasio Lambat)
Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia dan
yang disimpan diBank. Cash Ratio dapat dihitung dengan Rumus yaitu :
Cash Ratio = Kas + Surat Berharga
Hutang Lancar
9
Rasio Solvabilitas
Rasio ini disebut juga Ratio leverage yaitu mengukur perbandingan dana
yang disediakan oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur
perusahaan tersebut. Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur sampai
seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang rasio ini menunjukkan
indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman (Bank). Adapun
Rasio yang tergabung dalam Rasio Leverage adalah :
a. Total Debt to Equity Ratio (Rasio Hutang terhadap Ekuitas)
Merupakan Perbandingan antara hutang – hutang dan ekuitas dalam
pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri,
perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibanya. Rasio ini dapat dihitung
denga rumus yaitu :
Total Debt to equity Ratio = Total Hutang
Modal Sendiri
b. Total Debt to Total Asset Ratio ( Rasio Hutang terhadap Total Aktiva )
Rasio ini merupakan perbandingan antara hutang lancar dan hutang jangka
panjang dan jumlah seluruh aktiva diketahui. Rasio ini menunjukkan berapa
bagian dari keseluruhan aktiva yang dibelanjai oleh hutang. Rasio ini dapat
dihitung dengan rumus yaitu :
Total Debt to Total Asset Ratio = Total Hutang
Total Aktiva
c. Long Term Debt to Equity Ratio
Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :
Long Term Debt to Equity Ratio = Hutang Jangka Panjang
Modal Sendiri
Rasio Profitabilitas
Rasio ini disebut juga sebagai Ratio Rentabilitas yaitu rasio yang digunakan
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau
keuntungan, profitabilitas suatu perusahaan mewujudkan perbandingan
antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut.
Yang termasuk dalam ratio ini adalah :
10
a. Gross Profit Margin ( Margin Laba Kotor)
Merupakan perandingan antar penjualan bersih dikurangi dengan Harga
Pokok penjualan dengan tingkat penjualan, rasio ini menggambarkan laba
kotor yang dapat dicapai dari jumlah penjualan. Rasio ini dapat dihitung
dengan rumus yaitu :
Gross Profit Margin = penjualan bersih – harga pokok penjualan
penjualan Bersih
b. Net Profit Margin (Margin Laba Bersih)
Merupakan rasio yang digunaka nuntuk mengukur laba bersih sesudah pajak
lalu dibandingkan dengan volume penjualan. Rasio ini dapat dihitung
dengan Rumus yaitu :
Net Profit Margin = Laba Setelah Pajak
Penjualan Bersih
c. Earning Power of Total investment
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal
yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan
keuntungan netto. . Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :
Earning Power of Total investment = Laba Sebelum Pajak
Total aktiva
d. Return on Equity (Pengembalian atas Ekuitas)
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal
sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi seluruh pemegang saham, baik
saham biasa maupun saham preferen. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus
yaitu :
Return on Equity = Laba Setelah Pajak
Ekuitas Pemegang Saham
2.6 Sumber Penawaran Dana atau Modal
11
Sumber Ekstenal (External Resource) Sumber modal yang berasal dari luar
perusahaan dapat berasal dari kreditur dan pemilik, peserta atau pengambila
bagian di dalam perusahaan. Modal yang berasal dari kreditur adalah yang
merupakan hutang bagi perusahaan yang bersangkutan dan disebut dengan
modal asing. Sedangkan dana yang berasal dari pemilik, peserta atau
pengambil bagian di dalam perusahaan adalah merupakan dana yang akan
tetap ditanamkan dalam perusahaan yang bersangkutan dan disebut dengan
modal sendiri.
2. Sumber Penawaran Dana atau Modal Menurut Cara Terjadinya
Menurut cara terjadinya, sumber-sumber penawaran modal dapat diperoleh
melalui:
Tabungan
Dari Subjek-Subjek Ekonomi Tabungan merupakan pendapatan yang tidak
dikonsumsi. Tabungan digunakan untuk keperluan konsumsi dan dapat pula
dipergunakan untuk investasi. Tabungan yang digunakan untuk kepentingan
konsumsi tidak memperbesar dana modal, sedangkan tabungan yang
digunakan untuk investasi dapat memperbesar dana modal. Suatu
perusahaan dapat dikatakan mengadakan tabungan bila perusahaan tersebut
menyisihkan sebagian dari keuntungan yang diperoleh untuk pembentukan
cadangan yang bertujuan antara lain memperkuat basis keuangan atau
investasi di kemudian hari.
Penciptaan atau Kreasi Uang oleh Bank
Yang dapat menciptakan uang bukan hanya bank sirkulasi tapi juga bank-
bank dagang dengan menciptakan uang giral.
Intensifikasi Penggunaan Modal
Bank meminjamkan kembali uang-uang yang dipercayakan atau disimpan
kepadanya. Perusahaan produksi pun dapat mengintensifkan penggunaan
uang yang sementara kepada perusahaan lain yang membutuhkan atau untuk
digunakan sendiri di dalam perusahaan untuk ekspansi.
12
2.7 Cara Pemenuhan Kebutuhan Modal
Cara pemenuhan kebutuhan dana pada dasarnya dapat dibedakan menjadi
dua yaitu :
Pemenuhan kebutuhan dana secara sendiri – sendiri dengan kebutuhan
masing – masing aktiva yang akan dibiayai, disebut juga Pembelanjaan
Parsial.
Pemenuhan kebutuhan dana secara keseluruhan dengan memandang semua
kebutuhan sebagai satu kesatuan dan satu kelompok. Disebut juga sistem
Pembelanjaan Total.
13
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
Sumarni Murti, dan John Suprihanto. 2014. Pengantar Bisnis. Yogyakarta: Liberty
Yogyakarta.
https://shelmi.wordpress.com/2009/03/04/rasio-%E2%80%93-rasio-keuangan-
perusahaan/
15