Anda di halaman 1dari 23

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Perawatan Payudara pada Masa Nifas dan Pijat Oksitosin

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III

DISUSUN OLEH:

1. Qori Mustika Hendra (P3.73.24.3.16.032)


2. Rahayu Puspita (P3.73.24.3.16.033)
3. Rifdah Asriani (P3.73.24.3.16.035)
4. Siti Alifia Ainun Sastra (P3.73.24.3.16.039)
5. Titik Pramesti (P3.73.24.3.16.042)
6. Yoelanda (P3.73.24.3.16.048)
7. Zarfa Amari (P3.73.24.3.16.050)

Tingkat II / Semester IV

Program Studi D-IV Kebidanan

Poltekkes Kemenkes Jakarta III Tahun 2018


LEMBAR PENGESAHAN

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) telah disahkan dan disetujui sebagai Laporan
Praktik Kebidanan Fisiologis yang dilaksanakan pada tanggal 21 Mei 2018 di Depan
Ruang KIA Puskesmas Kelurahan Rorotan, Jakarta Utara.

Jakarta, 17 Mei 2018


Dosen Pembimbing Lahan Praktik Pembimbing Lahan
Praktik
(…………………………….......)
(………………….…………)

SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Topik : Asuhan Kebidanan pada ibu nifas dan ibu hamil


2. Sub Topik : Penatalaksanaan Perawatan Payudara pada masa nifas dan
Pijat Oksitosin
3. Sasaran : Ibu nifas dan ibu hamil yang ada di Puskesmas Kelurahan
Rorotan
4. Tempat : Puskesmas Kelurahan Rorotan, di Depan Ruang KIA
5. Hari / tanggal : Kamis, 17 Mei 2018
6. Pukul : 07:15 – 08:00
7. Waktu : 45 menit
8. Penyuluh : 1. Qori Mustika Hendra
2. Rahayu Puspita
3. Rifdah Asriani
4. Siti Alifia Ainun Sastra
5. Titik Pramesti
6. Yoelanda
7. Zarfa Amari
9. Tujuan
8.1 Tujuan Umum
Setelah peserta mengikuti penyuluhan metode alamiah selama 45 menit, peserta
dapat mengetahui dan mengaplikasikan tentang penatalaksanaan perawatan
payudara dan pemijatan oksitosin pada ibu nifas .
8.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui pengertian dari perawatan payudara dan Pijat Oksitosin
2. Mengetahui tujuan dari perawatan payudara dan Pijat Oksitosin
3. Mengetahui manfaat dari perawatan payudara dan Pijat Oksitosin
4. Mengetahui langkah – langkah perawatan payudara dan Pijat
Oksitosin
10. Materi Penatalaksanaan Perawatan Payudara dan Pijat Oksitosin pada Ibu Nifas
10.1 Perawatan Payudara
 Pengertian dari perawatan payudara
 Tujuan dari perawatan payudara
 Manfaat dari perawatan payudara
 Langkah – langkah perawatan payudara.
10.2 Pijat Oksitosin
 Pengertian dari pijat oksitosin
 Tujuan dari pijat oksitosin
 Manfaat dari pijat oksitosin
 Langkah – langkah pijat oksitosin.
10. Metode
Metode yang digunakan adalah metode ceramah, tanya jawab, demonstrasi dan
redemonstrasi.

11. Media
Media yang digunakan adalah leaflet, dan Pantom.
12. Daftar rencana proses penyuluhan.

No. Pukul Kegiatan Materi Kegiatan Penyaji Kegiatan Peserta


1. 07.15- Pembukaan 1. Ucapkan salam Mengucapkan salam dan Menjawab salam
08.00 (5 menit) membuka acara
penyuluhan.

2. Perkenalkan diri Memperkenalkan anggota Memperhatikan dan


kelompok dan pembimbing. mendengarkan

3. Tujuan (umum dan Menjelaskan tujuan umum Memperhatikan dan


khusus) dan khusus. mendengarkan

4. Topik dan Sub Topik Menjelaskan topik dan sub Memperhatikan dan
topik. mendengarkan
Kontrak waktu Menjelaskan dan Menyepakati kontrak
menyepakati kontrak waktu waktu selama 45 menit.
selama 45 menit kepada
peserta.

Leaflet Membagikan leaflet Peserta menerima leaflet,


Penyaji menugaskan Membaca leaflet
peserta untuk membaca
leaflet, baik di Rumah Sakit
maupun di rumah.
2. 09.10 – Pelaksanaan• Pengertian dari Menyajikan dan Mendengarkan
09.45 penyuluhan perawatan payudara menjelaskan materi. dan memperhatikan.
(30 menit) • Tujuan dari perawatan
payudara
• Manfaat dari
perawatan payudara
• Langkah – langkah
perawatan payudara.

PiPijat Oksitosin Menunjukan alat-alat yang Melihat langsung


•Pengertian dari pijat akan digunakan
oksitosin Pendemontrasian
• Tujuan dari pijat Memperhatikan dan
oksitosin melihat
• Manfaat dari pijat
oksitosin
• Langkah – langkah Membimbing/mengajarkan Melakukan redemontrasi
pijat oksitosin. cara kerja perawatan
payudara.
3. 09.45- Evaluasi 1. Evaluasi kepada Tanya jawab Menjawab pertanyaan
10.00 (10 menit) peserta penyaji
Bertanya kepada peserta Mengajukan pertanyaan
kepada penyaji.
Menjawab Mendengarkan,
pertanyaaan peserta memperhatikan.

Kesempatan Pembimbing menambahkan Mendengarkan dan


pembimbing penjelasan memperhatikan

3. Simpulan Penyaji dan peserta Peserta dengan


menyimpulkan materi yang bimbingan penyaji
sudah dibahas. menyimpulkan materi
4
5. Salam Penutup Mengucapkan salam Menjawab salam

13. Pengorganisasian
13.1 Moderator:
Tugas :
 Memperkenalkan anggota kelompok dan pembimbing
 Membuka acara penyuluhan
 Mengatur jalannya penyuluhan
 Menfasilitasi tanya jawab
 Menutup acara penyuluhan

13.2 Penyaji :
Tugas : Menyajikan materi penyuluhan
13.3 Observer:
Tugas :
 Mengevaluasi jalannya penyuluhan
 Mengobservasi ketepatan waktu penyuluhan
13.4 Notulen:
Tugas :
 Mencatat semua peserta yang hadir
 Mencatat semua pertanyaan peserta
 Menyimpulkan penjelasan dan jawaban hasil penyuluhan

14. Kegiatan Evaluasi


14.1 Kriteria hasil :
 85% peserta yang menghadiri penyuluhan mampu menjelaskan
penatalaksanaan perawatan payudara dan pijat oksitosin pada ibu nifas.
 Semua peserta penyuluhan tidak ada yang meninggalkan tempat sampai
penyuluhan selesai.
14.2 Antisipasi Masalah
 Jika ada peserta yang tidak bisa menjawab pertanyaan, kita menjelaskan
kembali secara lebih singkat, padat, dan jelas materi yang belum dipahami
peserta dan menanyakan pada yang lain apakah sudah jelas dengan penjelasan
yang diberikan.
 Jika peserta tidak memperhatikan, kita memberikan stimulasi dengan cara
mengajaknya berinteraksi.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masalah-masalah yang sering terjadi pada menyusui, terutama terdapat pada ibu
primipara. Masalah-masalah menyusui yang sering terjadi adalah puting susu lecet,
payudara bengkak, saluran susu tersumbat, mastitis, abses payudara, kelainan anatomi
puting, atau bayi enggan menyusu (Bahiyatun, 2008).
Berdasarkan laporan dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI,
2007), di usia lebih dari 25 tahun, sepertiga wanita di dunia (38%) tidak menyusui
bayinya karena terjadi pembengkakan payudara. Di Indonesia, angka cakupan ASI
eksklusif mencapai 32,3%. SDKI (2008-2009) menunjukkan bahwa 55% ibu
menyusui mengalami mastitis dan putting susu lecet.
Ibu-ibu hamil tidak akan mengalami kesulitan dalam pemberian ASI bila sejak
awal telah mengetahui bagaimana perawatan payudara (breast care) yang tepat dan
benar. Apabila selama kehamilan ibu tidak melakukan perawatan payudara dan
perawatan tersebut hanya dilakukan pasca persalinan, maka akan menimbulkan
beberapa permasalahan, seperti ASI tidak keluar atau ASI keluar setelah beberapa hari
kemudian, puting susu tidak menonjol sehingga bayi sulit menghisap, produksi ASI
sedikit, dan tidak cukup dikonsumsi bayi, infeksi pada payudara, payudara bengkak,
bernanah, dan muncul benjolan di payudara. Dan akibatnya bayi pun tidak mau
menyusu atau minum ASI ibunya, padahal pemberian ASI merupakan metode
pemberian makan bayi yang terbaik, terutama pada bayi umur kurang dari 6 bulan,
selain itu juga bermanfaat bagi ibu. ASI mengandung semua zat gizi dan cairan yang
dibutuhkan untuk memenuhi seluruh gizi bayi pada 6 bulan pertama kehidupannya.
Pada umur 6 sampai 12 bulan, ASI masih merupakan makanan utama bayi, karena
mengandung lebih dari 60% kebutuhan bayi. Guna memenuhi semua kebutuhan bayi,
perlu ditambah dengan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI). Jika bayi tidak mau
minum asi, maka kebutuhan gizi bayi tidak akan terpenuhi secara baik dan bayi akan
mudah terkena penyakit (Saryono dan Pramitasari, 2009).
Kondisi payudara biasanya akan berubah-ubah setelah tiga hari pasca melahirkan.
Perawatan payudara yang dilakukan dengan benar dan teratur akan memudahkan si
kecil mengkonsumsi ASI. Pemeriksaan ini juga bisa merangsang produksi ASI dan
mengurangi resiko luka saat menyusui. Perawatan payudara ini memiliki beberapa
manfaat yaitu menjaga kebersihan payudara terutama kebersihan puting susu,
melenturkan dan menguatkan puting susu sehingga memudahkan bayi untuk menyusu,
merangsang kelenjar-kelenjar air susu sehingga produksi ASI banyak dan lancar, dapat
mendeteksi kelainan-kelainan payudara secara dini dan melakukan upaya untuk
mengatasinya serta mempersiapkan mental (psikis) ibu untuk menyusui (Saryono dan
Pramitasari, 2009).
Tujuan perawatan payudara untuk melancarkan sirkulasi darah dan mencegah
tersumbatnya saluran susu, sehingga pengeluaran ASI lancar. Perawatan payudara
dilakukan sedini mungkin, bahkan tidak menutupi kemungkinan perawatan payudara
sebelum hamil sudah mulai dilakukan. Sebelum menyentuh puting susu, pastikan
tangan ibu selalu bersih dan cuci tangan sebelum menyusui. Kebersihan payudara
paling tidak dilakukan minimal satu kali dalam sehari dan tidak diperkenankan
mengoleskan krim, minyak, alkohol ataupun sabun pada puting susunya. Sebaiknya
hidari melakukan masase payudara dan puting susu sebelum kehamilan memasuki usia
36 minggu untuk mencegah terjadinya kontraksi uterus akibat sekresi hormon
oksitosin (Maritala, 2012).
Untuk mengatasi masalah tersebut salah satunya adalah memberikan pengarahan
tentang perawatan payudara kepada ibu hamil sedini mungkin, melakukan Health
Education melalui penyuluhan-penyuluhan pada ibu hamil yang disertai demonstrasi
cara perawatan payudara sebelum dan setelah melahirkan dengan benar, serta
peragaan tentang perawatan payudara pada saat kontrol kehamilan dan kunjungan
masa nifas, dimana penyuluhan tepat pada waktu ibu mengembangkan kemampuan
dalam mengambil keputusan yang merupakan informasi keterpaduan menalar ilmiah
dan sistematis. Selain itu juga bisa melalui leaflet, alat peraga, poster- poster dan
promosi melalui radio dan media lainnya. Upaya ini dapat meningkatkan kemampuan
ibu dalam perawatan payudara secara baik dan benar sebagai upaya preventif terhadap
masalah menyusui sehingga proses menyusui dapat berjalan dengan lancar dan
merupakan upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu dan bayi. (Saryono dan
Pramitasari, 2009).

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Dengan diadakannya penyuluhan ini, diharapkan ibu nifas dan ibu hamil dapat
mengetahui apa yang dimaksud perawatan payudara dan pijat oksitosin,
mengetahui pentingnya perawatan payudara dan bagaimana cara melakukan
perawatan payudara serta pijat oksitosin.
1.2.2 Tujuan khusus
 Mengetahui pengertian dari perawatan payudara dan pijat oksitosin.
 Mengetahui tujuan dari perawatan payudara dan pijat oksitosin.
 Mengetahui manfaat dari perawatan payudara dan pijat oksitosin.
 Mengetahui langkah – langkah perawatan payudara dan pijat oksitosin.
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Perawatan Payudara


2.1.1 Pengertian Perawatan Payudara
Perawatan payudara dengan massase payudara merupakan keterampilan-
keterampilan yang dapat digunakan oleh ibu ketika memulai pemberian ASI
dan selama periode menyusui bayi secara keseluruhan. Keterampilan ini juga
meningkatkan kesempatan wanita terbiasa dengan payudaranya, merasa
nyaman dan alami untuk menyentuh dan merawat payudara. (Varney, dkk,
2004:1121).
Massase payudara dilakukan secara berurutan karena massase
meningkatkan sirkulasi dalam memfasilitasi aliran ASI melalui sistem duktus
dari sinus laktiferus. Kompres hangat pada perawatan payudara berfungsi
untuk meningkatkan sirkulasi dan aliran ASI. (Varney, dkk, 2004:1121).

2.1.2 Tujuan perawatan Payudara


 Memperlancar sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya saluran
susu sehingga memperlancar pengeluaran ASI
 Menjaga agar payudara selalu bersih dan terawat (putting susu) karena
saat menyusui payudara ibu akan kontak langsung dengan mulut bayi
 Mencegah payudara agar terhindar dari infeksi dan pembengkakan
 Memperlancar produksi ASI
 Menjaga keindahan bentuk payudara

2.1.3 Manfaat Perawatan Payudara


 Payudara menjadi bersih terutama puting susu, sebagai jalur keluarnya
ASI.
 Terhindar dari berbagai penyakit, seperti bendungan payudara, mastitis
dan abses payudara.
 Produksi ASI lebih banyak dan lancar karena kelenjar-kelenjar air susu
yang ada didalam payudara terangsang untuk memproduksi dan
mengeluarkan ASI.

2.1.4 Langkah – Langkah Perawatan Payudara


Berikut cara perawatan payudara dalam masa laktasi :
1. Menyiapkan alat-alat dan bahan-bahan
 2 buah waslap

 1 buah baskom berisi air hangat

 Kapas secukupnya

 2 handuk besar

 Handuk kecil untuk lap tangan

 Baby oil/minyak kelapa

 Sampiran
2. Menjelaskan kepada ibu mengenai prosedur yang akan dilakukan bila ibu
mengetahui dengan jelas prosedur/tindakan yang akan dilakukan maka
biasanya akan lebih mudah untuk diajak kerjasama.
3. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir lalu
mengeringkannya.
4. Memasang sampiran.
5. Mempersiapkan posisi ibu senyaman mungkin (bersandar dibangku).
6. Melepaskan pakaian atas dan bra pasien kemudian ditutup dengan handuk
besar.
7. Meletakkan handuk yang lain dipangkuan pasien.
8. Mengompres kedua putting dengan menggunakan kapas yang dibasahi
oleh minyak/baby oil selama 3-5 menit agar kotoran disekitar putting
mudah terangkat dan membersihkan putting serta aerola.
9. Melicinkan kedua telapak tangan dengan babyoil /minyak kelapa
a) Butterfly teknik :

Menempatkan kedua telapak tangan payudara dibagian tengah


payudara buat spiral-spiral kecil mengelilingi payudara dari bagian
atas ke arah tengah dada lalu menyusuri payudara dari atas, bawah
ke samping luar lalu dilepas
b) Wing stroke :

Meletakkan kedua tangan di atas payudara, gerakan ke arah


samping kemudian buat gerakan spiral pada payudara kiri dan
kanan
c) Mengayuh :
Letakkan kedua telapak tangan dibawah satu payudara, gerakan
tangan ke arah atas bergantian dengan (seperti mengayuh), laukan
hal sama ke payudara lain
d) Spiral teknik :

Sokong payudara dengan satu tangan sementara tangan lain


dengan 4 jari lakukan gerakan seperti membuat spiral dari dari
pangkal payudara kearah putting. Lakukan gerakan yang sama
pada seluruh posisi payudara
e) Melakukan pengurutan yang sama pada payudara sebelah kanan
f) Melicinkan kembali telapak tangan dengan baby oil
g) Accupresure point :
Ambil titik 6 jari diatas putting susu dan sejajar dengan putting
letakkan jari telunjuk dititik tersebut. Gerakan jari telunjuk
memutar 3 kali dan tekan dalam kemudian dalam hutingan ke tiga
lepas, lakukan hingga 3 kali gerakan. (melingkar dan menekan)
h) Teknik melihat adanya sumbatan :

Dengan jari telunjuk tekan daerah sekeliling aerola dengan gerakan


melingkar atau gunakan dengan kedua jari telunjuk menekan
daerah aerola ke arah putting.
i) Letakkan kedua tangan disalah satu payudara membentuk
diamond, gerakan kedua tangan dari pangkal payudara ke arah
putting hingga ASI keluar.
j) Membersihkan payudara dengan menggunakan waslap asir hangat
hingga terbebas dari minyak.
k) Mengeringkan payudara.
l) Merapikan pasien.
m) Merapikan peralatan yang telah digunakan
Mencuci tangan dibawah air mengalir dengan sabun, lalu
mengeringkannya. (Daftar Tilik Perawatan Payudara pada Masa
Laktasi)
 Jika puting susu datar atau masuk kedalam, lakukan tahap berikut :
- Letakkan kedua ibu jari di sebelah kiri dan kanan puting susu,
kemudian tekan dan hentakkan ke arah luar menjauhi puting susu
secara perlahan
- Letakkan kedua ibu jari diatas dan dibawah puting susu, lalu tekan
serta hentakkan ke arah luar menjauhi puting susu secara perlahan.
 Catatan :
- Hindari gerakan yang dapat memarkan puting susu
- Hindari penarikan puting susu dan payudara keluar karena dapat
merusak jaringan-jaringan payudara
- Hindari penggesekan diatas payudara karena dapat menimbulkan
rasa panas pada kulit payudara
- Selesai melakukan perawatan payudara, pakailah bra yang
menyangga payudara dengan sempurna. Diharapkan dengan
melakukan perawatan payudara, proses menyusui nantinya dapat
berjalan dengan lancar.
2.2 Pijat Oksitosin
2.2.1 Pengertian Pijat Oksitosin
Oksitosin adalah suatu hormon yang diproduksi oleh hipofisis
posterior yang akan dilepas ke dalam pembuluh darah jika mendapatkan
rangsangan yang tepat. Efek fisiologis dari oksitosin adalah merangsang
kontraksi otot polos uterus baik pada proses saat persalinan maupun
setelah persalinan sehingga yang akan mempercepat proses involusi
uterus. Di samping itu oksitosin juga akan mempunyai efek pada
payudara yaitu akan meningkatkan pemancaran ASI dari kelenjar mamae
(left down reflek)
Pijat oksitosin adalah pemijatan tulang belakang pada costa ke 5-6
sampai ke scapula yang akan mempercepat kerja saraf parasimpatis
merangsang hipofise posterior untuk mengeluarkan oksitosin

2.2.2 Manfaat Pijat Oksitosin


Pijat oksitosin memberikan banyak manfaat dalam proses
menyusui, manfaat yang dilaporkan adalah selain mengurangi stress
pada ibu nifas dan mengurangi nyeri pada tulang belakang juga dapat
merangsang kerja hormon oksitosin, manfaat lain dari pijat
oksitosin adalah :
 Meningkatkan kenyamanan ibu
 Meningkatkan gerak ASI kepayudara
 Menambah pengisian ASI kepayudara
 Memperlancar pengeluaran ASI.
 Mempercepat proses involusi uterus.

2.2.3 Langkah- Langkah melakukan Pijat Oksitosin


Langkah melakukan pijat oksitosin :
1. Memberitahukan kepada ibu tentang tindakan yang akan dilakukan
untuk menyiapkan kondisi psikologis ibu.
2. Menyiapkan peralatan dan ibu dianjurkan membuka pakaian atas,
agar dapat melakukan tindakan lebih efisien.
3. Mengatur ibu dalam posisi duduk dengan kepala bersandarkan
tangan yang dilipat ke depan dan meletakan tangan yang dilipat di
meja yang ada didepannya, dengan posisi tersebut diharapkan
bagian tulang belakang menjadi lebih mudah dilakukan pemijatan.
4. Melakukan pemijatan dengan meletakan kedua ibu jari sisi kanan
dan kiri dengan jarak satu jari tulang belakang, gerakan tersebut
dapat merangsang keluarnya oksitosin yang dihasilkan oleh
hipofisis posterior.
5. Menarik kedua jari yang berada di costa 5-6 menyusuri tulang
belakang dengan membentuk gerakan melingkar kecil dengan
kedua ibu jarinya.
6. Gerakan pemijatan dengan menyusuri garis tulang belakang ke
atas kemudian kembali ke bawah.
7. Lakukan pemijatan selama 2-3
menit
BAB III
PENUTUP

I. EVALUASI
Evaluasi Struktur
Kesiapan media meliputi : Microphone, Leaflet, Pantom. Set
perawatan Payudara
Penentuan waktu : Pukul 07.15 WIB – 08.00 WIB
Penentuan tempat : di Depan Ruang KIA Puskesmas
Kelurahan Rorotan
Pemberitahuan kepada warga :
Pengorganisasian panitia kecil :

Evaluasi Proses

Evaluasi Hasil

Pengorganisasian
Pembawa acara :Yoelanda
Pembicara : Titik Pramesti
Siti Alifia Ainun Sastra
Notulen : Zarfa Amari
Fasilitator : Rifdah Asriani
Pembimbing : Bidan Indah
Bidan Yumi
Dokumentasi : Rahayu Puspita
Konsumsi : Qori Mustika Hendra
Lampiran Dokumentasi Penyuluhan
DAFTAR PUSTAKA

1. Bari, Abdul Saifuddin. 2011. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan


Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
2. Daftar Tilik Perawatan Payudara pada Masa Laktasi. Tim Pengajar Askeb
D-IV Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta III
3. Jurnal : Jumadi, Ulfi I, dkk. 2014. Hubungan Perawatan Payudara dengan
Produksi ASI pada Ibu Primipara di Wilayah Kerja Puskesmas Wongkaditi
Kota Gorontalo. (Di akses dari kim.ung.ac.id pada tanggal 15 November
2017)
4. Varney, Helen, dkk. 2004. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC
5. https://www.academia.edu/people/search?utf8=%E2%9C%93&q=sap+penyul
uhan+perawatan+payudara (diakses pada tanggal 19 November 2017)
Lampiran Dokumentasi

Pembukaan Penyuluhan Metode Alamiah

Persiapan penyuluhan perawatan payudara Penyuluhan perawatan payudara


Penyuluhan pijat oksitosin Penyuluhan pijat oksitosin

Anda mungkin juga menyukai