Anda di halaman 1dari 2

Iritabilitas otot dan saraf

(Termis)

Analisis :
Perlakuan kedua berupa rangsangan termis menggunakan batang pengaduk yang telah
dihangatkan degan api. Batang pengaduk yang telah dihangatkan kemudian di sentuhan ke saraf
dan otot gastrocnemius bagian kanan dan kiri kaki katak. Pada katak sebelum dipotong medulla
spinalisnya, saraf bagian kanan disentuh dengan batang pengaduk yang telah dipanaskan,
hasilnya otot kaki bagian kanan merespon dan bagian kiri tidak merespon dansaat bagian saraf
bagian kiri disentuh hasilnya otot bagian kanan tidak merespon dan otot bagian kiri merespon.
Sedangkan otot gastroknemius bagian kanan maupun kiri disentuh yang tidak ada resppon sama
sekali pada otot kaki kanan mapun kiri.
Sedangkan pada bagian saraf katak yang telah dipotong salah satu medulla spialisnya
yaitu sbelah kanan, ketika saraf bagian kanan dan kiri, dan otot gastrocnemius kanan saat
disentuh dengan menggunakan batang pengaduk yang telah dihangatkan, otot yang ada di kaki
kanan maupun kiri tidak merespon
Pembahasan:
Pada perlakuan rangsangan termis saat medulla spinalis pada katak belum dipotong
respon saat saraf disentuh tidak terjadi secara bersamaan antara otot sebelah kanan dan kiri serta
respon saat penyentuhan otot gastrodermis begitu juga tidk ada respon saat disentuh bagian kiri
dan kanan, itu sebabnya karena masih terdapat otot yang ada disekitar saraf dan juga larutan
ringer yang masih menggenang di bawah saraf kaki katak. Hal tersebut akan membuat batang
pengaduk yang telah dipanaskan cepat mendingin atau otot-otot yang masih ada disekitar saraf
yang dirangsang akan mengganggu jalannya impuls. Seharusnya jika saraf tersebut dirangsang,
impuls tersebut akan terkirim menuju medulla spinalis dan akan dikirim kembali ke saraf bagian
kanan maupun kiri sehingga kedua otot kaki dapat merespon. Sedangkan otot gastroknemium
bagian kanan disentuh yang merespon hanya otot bagian kanan kaki. Sebaliknya ketika otot
gastroknemium bagian kiri disentuh, yang merespon hanya otot bagian kaki kiri. Sel otot
berkontraksi menurut prinsip all or none ( ya atau tidak sama sekali), yang berarti bil suatu sel
otot dirangsang, maka ia akan berkontraksi dengan kapasitas kontraksi penuh, tanpa tergantung
pada kekuatan stimulus, asal kekuatan stimulus lebih besar atau sama dengan stimulus ambang.
Stimulus bawah ambang dapat menimbulkan kontraksi (stimulus subliminal) tidak akan direspon
sama sekali, artinya otot tidak berkontraksi. Stimulus bawah ambang dapat menimbulkan
kontraksi apabila diberikan dengan cara sumasi (penjumlahan), yaitu dua atau lebih stimulus
bawah ambang dikenakanpada otot dengann cepat (Soewolo,2000).
Pada perlakuan rangsangan termis saat medulla spinalis pada katak dipotong salah satu
yaitu bagian kanan, bagian yang disentuh yaitu saraf maupun gastroknemius, hasilnya otot yang
ada dikaki kanan maupun kiri tidak merespon. Ketika saraf medulla spinalis bagian kanan katak
dipotong, impuls yang diberikan di saraf maupun otot bagian kanan kaki katak tidak dapat
tersalurkan karena saraf pengendalinya telah dipotong. Sedangkan pada saraf bagian kaki kiri
katak tidak merespon alasannya hampir sama dengan ketika salah satu saraf katak belum
terpotong. Berbeda ketika otot gastrocnemius bagian kaki kiri katak disentuh dengan batang
pengaduk, otot yang ada di kaki bagian tersebut masih merespon dengan baik.

DAPUS
Soewolo. 2000. Pengantar Fisiologi Hewan. Jakarta : Depdiknas.
BUKU DI SAYLI IJO

Anda mungkin juga menyukai