1. Mengapa setiap organ indera sensitif terhadap sebuah stimulus
spesifik?jelaskan pula apakah perbedaan utama indera umum dan indera khusus? 2. Sebutkan tipe-tipe reseptor berdasarkan stimulus khususnya! 3. Jelaskan perbedaan antara potensial reseptor dengan potensial generator! 4. Apa yang dimaksud dengan sensasi? 5. Jelaskan bagaimanakah keterkaitan proses fisiologi antara indera pembau dan pengecap!jelaskan pula mengapa area lidah sangat khusus terhadap rasa tertentu? 6. Jelaskan mengapa kalau kita dari halaman yang terang kemudian masuk ruangan, maka untuk beberapa detik maka penglihatan kita tidak jelas!jelaskan pula mengapa pada sel fotoreseptor ketika Na+ bergerak ke dalam bagian dalam membran akan memicu hiperpolarisasi? 7. Jelaskan mekanisme bekerjanya alat keseimbangan statis dan dinamis!apakah peran fisiologis dari organ otolit dalam telinga? 8. Pada bagian kulit, jelaskan bagaimana perbedaan kerja antara mekanoreseptor, nocireceptor dan thermoreseptor! General properties of sensory sytems
• Semua jalur sensorik memiliki komponen utama yang
dimulai dari stimulus (internal or external) dan bekerja pada sensory receptor.
• RECEPTOR sebuah TRANDUCER yang merubah stimulus
menjadi electrical graded potentials.
• Apabila graded potentials melampaui/di atas threshold,
action potential akan melewati receptor sepanjang an afferent sensory neuron menuju ke CNS (signal akan di integrasikan). Proses Mengindera • Proses mengindera dimulai dari adanya: (1) stimulus yang diterima oleh reseptor, kemudian (2) reseptor mengubah energi stimulus menjadi potensial bertingkat (potensial reseptor atau potensial generator) dilanjutkan dengan pembentukan potensial aksi pada saraf aferen, (3) potensial aksi (impuls) dirambatkan oleh saraf aferen ke pusat indera di otak, (4) di dalam pusat indera impuls diinterpretasi sehingga timbul ekspresi sensoris (sensasi). • Reseptor bersifat khusus, hanya merespon stimulus khususnya saja. • Stimulus yang cocok akan mendepolarisasi membran reseptor (kecuali pada fotoreseptor mengalami hiperpolarisasi), mengubah potensial membran reseptor menjadi potensial reseptor atau potensial generator. • Potensial reseptor maupun potensial generator merupakan potensial bertingkat, semakin besar stimulus, semakin besar potensial reseptor atau potensial generatornya.
• Membran reseptor memiliki ambang yang sangat tinggi, oleh
karena itu potensial aksi tidak terjadi pada reseptor, tetapi pada saraf aferennya/sensorinya. RESEPTOR • Reseptor merupakan bagian dari organ indera yang berfungsi sebagai pengubah (transducer) bentuk energi, yaitu mengubah energi stimulus menjadi energi impuls saraf atau sebagai pembangkit potensial aksi. • Reseptor bersifat khusus, hanya merespon stimulus khususnya saja. • Berdasarkan bentuk energi stimulusnya, reseptor dibedakan menjadi: kemoreseptor, mekanoreseptor, fotoreseptor, termoreseptor, nosiseptor. • Berdasarkan strukturnya, suatu reseptor dapat berupa (1) sel reseptor khusus yang bersambungan dengan ujung perifer saraf aferen atau (2) ujung perifer saraf aferen, dapat telanjang atau berkapsul.
• Proses pengubahan stimulus menjadi impuls (transduksi):
(1) pada sel reseptor khusus: stimulus membuka channel Na+ pada membran reseptor membentuk potensial reseptor membebaskan neurotransmiter ke celah antara reseptor khusus dan ujung saraf aferen, neurotransmiter berinteraksi dengan protein reseptor pada ujung saraf aferen, membuka channel Na+ berpintu kimia, menyebabkan depolarisasi membran potensial aksi yang dirambatkan ke pusat indera sensasi. (2) pada reseptor ujung saraf aferen: stimulus membentuk potensial generator membuka channel Na+ berpintu voltase, Na+ masuk CIS potensial ambang pot. aksi yg dirambatkan ke pusat indera sensasi. SENSASI • Sensasi (ekspresi sensoris) adalah interpretasi otak (pusat indera/pusat sensoris) terhadap impuls yang datang kepadanya. • Ekspresi sensoris (sensasi) ditentukan oleh pusat-pusat sensoris. • Ekspresi sensoris perasaan tubuh (sentuhan, tekanan, panas/dingin, dan sakit) bersama-sama disebut sensasi somestetik, sedangkan sensasi kesadaran posisi tubuh disebut sensasi propioseptik. • Pusat sensasi somestetik dan proprioseptik terletak pada korteks bagian depan lobus parietalis persis di belakang sulkus sentralis. Daerah ini dikenal sebagai korteks somatosensoris. • Setiap bagian korteks somatosensori akan menerima input sensori dari bagian tertentu pada tubuh. Daerah ini disebut juga sebagai humunkulus sensori • Sensasi atau persepsi adalah kesadaran rangsangan yang diterima oleh reseptor sensorik. Otak secara konstan menerima berbagai rangsangan dari dalam dan luar tubuh.
• Stimulasi reseptor sensorik tidak segera menghasilkan sensasi.
Reseptor sensorik merespon rangsangan dengan menghasilkan potensial aksi yang disebarkan ke sumsum tulang belakang dan otak.
• Sensasi terjadi ketika potensial aksi mencapai korteks serebral.
Beberapa bagian otak lain terlibat dalam sensasi. Misalnya, thalamus terlibat dalam sensasi rasa sakit. Sensasi membutuhkan langkah-langkah berikut: 1. Rangsangan yang berasal baik di dalam atau di luar tubuh harus dideteksi oleh reseptor sensorik dan diubah menjadi potensial aksi, yang disebarkan ke SSP oleh saraf. 2. Dalam SSP, saluran saraf menyampaikan potensial aksi ke korteks serebral dan ke area lain dari CNS. 3. Potensi aksi yang mencapai korteks serebri harus diterjemahkan sehingga orang tersebut dapat mengetahui stimulusnya. GENERAL SENSE • Indra umum adalah indra dengan reseptor yang tersebar di sebagian besar tubuh. Mereka dibagi menjadi dua kelompok: indra somatik dan visceral.
• Indra somatik, yang memberikan informasi sensoris
tentang tubuh dan lingkungan, termasuk sentuhan, tekanan, suhu, proprioception, dan rasa sakit. indra visceral, yang memberikan informasi tentang berbagai organ internal, terutama terdiri dari rasa sakit dan tekanan.
• Indra khusus lebih khusus dalam struktur dan
dilokalisasi ke bagian-bagian tertentu dari tubuh. Indra khusus adalah bau, rasa, penglihatan, pendengaran, dan keseimbangan. Sensory receptor Jalur sensorik membawa informasi ke pusat-pusat pengintegrasian CNS
Rangsangan sensorik memicu potensi aksi di
neuron sensorik primer yang bergerak ke CNS
Di sumsum tulang belakang, sebagian besar
neuron sensorik sinaps ke interneuron disebut neuron sensorik sekunder The change in receptor in membrane potential is called:
The generator potential: somatic
sense receptor
Receptor potential: special
senses • Tonic receptors menghasilkan potensial aksi selama stimulus diterapkan dan mengakomodasi sangat lambat. Informasi dari proprioceptors tonik memungkinkan seseorang untuk mengetahui, misalnya, di mana jari kelingking itu setiap saat tanpa harus mencarinya.
• Phasic receptors, sebaliknya, mengakomodasi dengan
cepat dan paling sensitif terhadap perubahan rangsangan. Misalnya, informasi dari proprioceptors phasic memungkinkan kita untuk mengetahui di mana tangan kita saat bergerak, sehingga kita dapat mengontrol gerakannya melalui ruang dan memprediksi di mana akan berada saat berikutnya. Interneuron ini dapat memproyeksikan akson mereka ke daerah lain dari sumsum tulang belakang atau ke otak di mana pada gilirannya sinaps ke neuron sensorik tersier dll
Informasi sensorik dari sumsum tulang
belakang naik melalui batang otak dalam perjalanannya menuju area sensoris ke serebrum Setiap divisi utama ke otak memproses jenis tertentu informasi sensorik
Hanya penciuman, informasi tidak
dialirkan melalui thalamus
Hal itu karena hubungan langsung ke otak
sangat terkait erat dengan ingatan dan emosi. Kebanyakan orang pernah mengalami yang tiba-tiba membawa kembali pd kenangan atau orang-orang dari masa lalu • Neuron sensorik primer dan sekunder tidak selalu ada dalam rasio 1: 1 • Dalam banyak kasus, beberapa neuron sensorik primer menyatu ke satu neuron sensorik sekunder Reseptor, dari setiap neuron primer mengambil informasi dari area tertentu yang dikenal sebagai receptive field of the receptor •Ukuran medan reseptive sekunder (neuron) menentukan kepekaan suatu area terhadap stimulus. Sensitivitas terhadap sentuhan ditunjukkan oleh "dua titik tes diskriminasi" Area kulit yang lebih sensitif memiliki bidang reseptive yang lebih kecil, dengan hubungan 1: 1 antara neuron primer dan sekunder Bagaimana reseptor mengubah rangsangan fisik yang beragam menjadi sinyal listrik
First: transduction Konversi stimulus menjadi informasi yang dapat diproses oleh sistem saraf
Setiap reseptor memiliki stimulus yang memadai
Reseptor sensorik bisa sangat sensitif terhadap bentuk stimulus yang mereka sukai Bagaimana stimulus fisik atau kimia diubah menjadi perubahan dalam potensial membran?
Stimulus membuka saluran ion di
membran reseptor (Directly or indirectly /2nd messenger)
Yang paling banyak kasus, pembukaan saluran
menghasilkan arus masuknya Na + Depolarizing membrane In few cases The response of the stimulus is hyperpolarization
When K+ leaves the cell
SPECIAL SENSE Indra-indra khusus didefinisikan sebagai indera-indera itu dengan reseptor terlokalisir yang memberikan informasi spesifik tentang lingkungan. • Penglihatan cone dan rod - Dua reseptor pada manusia - Cone ; reseptor berbentuk kerucut (spesies yang aktif di sing hari) - Rod ; reseptor berbentuk batang (spesies yang aktif di malam hari) - Teori dupleksitas (teori bahwa con dan rod memediasi jenis penglihatan yang berbeda). 1. Photopic vision (penglihatan yang dimediasi con) dominan dalam iluminasi yang baik, memberi persepsi berwarna dengan akuitas tinggi/detil tentang dunia. 2. Scotopic vision (penglihatan yang dimediasi rod) Kehilangan detil dan warna seperi penglihatan fotofik. Thanks Binocular Zone • The central portion of the visual field, where left &right visual field overlap is THE BINOCULAR ZONE • The 2 eyes hv slighty different views of objects in this region, so the brain processes& integrates the 2 views to create three dimensional representations of the objects. Our sense of depth perception-that’s, whether one objects is in fronts of or behinds another-depends on binocular visions • Ojects that fall within the visual field of only 1 eye are in the monocular zone& are viewed in 2dimensions