301
ANALISA PENGARUH PERANAN KOMUNIKASI ANTAR
KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN
Irma Afrianti1, Fifit Fitriansyah2
1
Teknik Komputer
e-mail: Irma.iai@bsi.ac.id
2
Penyiaran
e-mail: fifit.ffy@bsi.ac.id
Abstrak
Kemampuan berkompetisi merupakan isu utama pada organisasi modern karena dari
kemampuan berkompetisi inilah organisasi medapatkan keunggulan bersaing yang selanjutnya
menjaga keberlanjutan suatu organisasi. Untuk mewujudkan keinginan tersebut, salah satu
faktor yang memelukan perhatian lebih adalah komunikasi antar karyawan, baik sesama
karyawan, karyawan dengan atasan, dan atau sebaliknya, dalam upaya memotivasi kinerja
para karyawan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana hubungan
antara komunikasi dengan motivasi pekerjaan para karyawan. Adapun hasil dari penelitian ini
adalah bahwa hubungan yang terjadi antara atasan dengan bawahan masih mendominasi
sebanyak 22,08 % yang diiringi dengan peraturan dan kebijakan perusahaan. Ini artinya bahwa
pengambilan keputusan atasan terhadap kebijakan yang nantinya diterapkan kepada bawahan
jelas memberikan pengaruh. Dapat terlihat pula pada hubungan sesama rekan kerja yang
memiliki prosentase 21,10%. Artinya jika peraturan yang diterapkan dalam sebuah perusahaan,
maka juga memiliki pengaruh terhadap pola komunikasi antar karyawan. Jika sudah demikian,
jelas motivasi kerja karyawan dapat terlihat dari kebijakan yang diambil oleh perusahaan.
adalah salah satu indikasi tidak terciptanya dengan maksud mengubah perilaku,
komunikasi yang baik di perusahaan perubahan dalam pengetahuan, sikap dan
tersebut. Dan hal ini harus segera diantisipasi atau perilaku overt lainnya. Sekurang-
dengan mencari jalan keluar atau solusi dari kurangnya didapati empat unsur utama
perusahaan untuk dapat keluar dari keadaan dalam model komunikasi yaitu sumber (the
tersebut. source), pesan (the message), saluran (the
Komunikasi antar karyawan merupakan channel) dan penerima (the receiver).
komunikasi persuasif, secara tatap muka, Wilbur Schramm menyatakan komunikasi
untuk menggugah gairah dan kegiatan dalam sebagai suatu proses berbagi (sharing
bekerja dengan penuh semangat kerjasama process). Schramm menguraikannya sebagai
yang produktif dalam kondisi dan perasaan berikut :
sukacita, bahagia, dan puas hati dari kedua “Komunikasi berasal dari kata-kata (bahasa)
belah pihak, baik karyawan, maupun Latin communis yang berarti umum
manajemen. (common) atau bersama. Apabila kita
Dalam usaha meningkatkan mutu pelayanan, berkomunikasi, sebenarnya kita sedang
pangsa pasar, maka hendaknya setiap berusaha menumbuhkan suatu kebersamaan
perusahaan mengetahui, keunggulan- (commonnes) dengan seseorang. Yaitu kita
keunggulan dalam persaingan di dunia berusaha berbagai informasi, ide atau sikap.
usaha, termasuk di dalamnya adanya Seperti dalam uraian ini, misalnya saya
keunggulan di bidang sumber daya manusia. sedang berusaha berkomunikasi dengan
Untuk menciptakan sumber daya manusia para pembaca untuk menyampaikan ide
yang unggul, perlu diketahui, faktor-faktor bahwa hakikat sebuah komunikasi
yang mempengaruhi motivasi kerja dari sebenarnya adalah usaha membuat
karyawan itu sendiri. penerima atau pemberi komunikasi memiliki
Dengan memanfaatkan sumber daya pengertian (pemahaman) yang sama
manusia yang sudah ada, maka salah satu terhadap pesan tertentu” (Suprapto, 2006).
alternatif dalam upaya meningkatkan kinerja Dari uraian tersebut, definisi komunikasi
karyawan yaitu dengan adanya komunikasi menurut Schramm tampak lebih cenderung
yang lancar. Motivasi karyawan dapat mengarah pada sejauhmana keefektifan
dimaksimalkan melalui berbagai cara apabila proses berbagi antarpelaku komunikasi.
faktor-faktor yang bepengaruh pada Schramm melihat sebuah komunikasi yang
karyawan dapat diidentifikasi, kemudian efektif adalah komunikasi yang berhasil
dianalisa hubungannya dengan kinerja kerja, melahirkan kebersamaan (commonness),
untuk dapat mencapai tujuan perusahaan kesepahaman antara sumber (source)
tersebut. dengan penerima (audience)-nya.
Pengertian Komunikasi Menurutnya, sebuah komunikasi akan benar-
Kata “komunikasi” berasal dari bahasa Latin, benar efektif apabila audience menerima
“comunis”, yang berarti membuat pesan, pengertian dan lain-lain persis sama
kebersamaan atau membangun seperti apa yang dikehendaki oleh
kebersamaan antara dua orang atau lebih. penyampai.
Akar katanya “communis” adalah Pakar komunikasi lain, Joseph A Devito
“communico” yang artinya berbagi mengemukakan komunikasi sebagai
(Stuart,1983, dalam Vardiansyah, 2004 : 3). transaksi. Transaksi yang dimaksudkannya
Dalam literatur lain disebutkan komunikasi bahwa komunikasi merupakan suatu proses
juga berasal dari kata “communication” atau dimana komponen-komponennya saling
“communicare” yang berarti " membuat terkait dan bahwa para komunikatornya
sama" (to make common). Istilah “communis” beraksi dan bereaksi sebagai suatu kesatuan
adalah istilah yang paling sering di sebut dan keseluruhan. Dalam setiap proses
sebagai asal usul kata komunikasi, yang transaksi, setiap elemen berkaitan secara
merupakan akar dari kata kata Latin yang integral dengan elemen lain (Suprapto,
mirip Komuniksi menyarankan bahwa suatu 2006).
pikiran, suatu makna, atau suatu pesan di Sebagai proses, kata Smith, komunikasi
anut secara sama. sekaligus bersifat khas dan umum, sempit
Pawito dan C Sardjono (1994) mencoba dan luas dalam ruang lingkupnya. Dirinya
mendefinisikan komunikasi sebagai suatu menguraikan:
proses dengan mana suatu pesan “Komunikasi antarmanusia merupakan suatu
dipindahkan atau dioperkan (lewat suatu rangkaian proses yang halus dan sederhana.
saluran) dari suatu sumber kepada penerima Selalu dipenuhi dengan berbagai unsur-
sinyal, sandi, arti tak peduli bagaimana Sensasi awal dari kata sense yang berarti
sederhananya sebuah pesan atau kegiatan alat penginderaan yang menghubungkan
itu. Komunikasi antarmanusia juga organisme dengan lingkungan. Bila alat
merupakan rangkaian proses yang beraneka mengubah informasi menjadi implus syaraf
ragam. Ia dapat menggunakan beratus-ratus dengan bahasa yang dipahami oleh otak
alat yang berbeda, baik kata maupun isyarat maka terjadilah proses sensasi. Melalui alat
ataupun kartu berlubang baik berupa indera, manusia dapat memahami kualitas
percakapan pribadi maupun melalui media fisik lingkungannya dan memperoleh
massa dengan audience di seluruh pengetahuan dan kemampuan untuk
dunia…ketika manusia berinteraksi saat berinteraksi dengan lingkungannya. Persepsi
itulah mereka berkomunikasi…saat orang adalah pengalaman tentang obyek, peristiwa
mengawasi orang lain, mereka melakukan yang diperoleh dengan menyimpulkan
melalui komunikasi” (Blake dan Haroldsen, informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi
2003). ini memberikan makna kepada sensori
Sedangkan, Larry A Samovar, Richard E stimuli. Hubungan sensasi dan persepsi
Porter dan Nemi C Janin dalam bukunya sudah jelas. Oleh karena sensasi bagian dari
Understanding Intercultural Communication persepsi walaupun penafsiran makna
mendefinisikan komunikasi sebagai berikut: informasi tidak hanya melibatkan sensasi
“Communication is defined as a two way on tetapi juga atensi, ekspektasi, motivasi, dan
going, berhaviour affecting process in which memori.
one person (a source) intentionally encodes Dalam komunikasi intrapersonal memori
and transmits a message throught a channel merupakan bagian yang penting karena
to an intended audience (receiver) in order to mempengaruhi persepsi berpikir. Dalam
induce a particular attitude or behaviour” berpikir kita melibatkan proses yang disebut
(Purwasito, 2003). sensasi, persepsi, dan memori.
Komunikasi Antar Personal Komunikasi Organisasi
Komunikasi dapat diklasifikasikan menjadi Komunikasi organisasi adalah pengiriman
tiga bentuk yaitu komunikasi personal, dan penerimaan berbagai pesan organisasi di
komunikasi kelompok, dan komunikasi dalam kelompok formal maupun informal dari
massa. Komunikasi antar personal atau yang suatu organisasi (Wiryanto, 2005).
dikenal dengan komunikasi interpersonal Komunikasi formal adalah komunikasi yang
merupakan komunikasi antarpribadi, yaitu disetujui oleh organisasi itu sendiri dan
komunikasi antara dua orang, di mana terjadi sifatnya berorientasi kepentingan organisasi.
kontak langsung dalam bentuk percakapan. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi,
Komunikasi jenis ini dapat berlangsung produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang
secara sederhana, yaitu berhadapan dengan harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya:
muka (face to face) dan dapat melalui media memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers,
seperti telepon. Ciri khas komunikasi antar dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi
pribadi adalah sifatnya dua arah dan timbal informal adalah komunikasi yang disetujui
balik. Di sini komunikator, pada saat lain secara sosial. Orientasinya bukan pada
komunikator menjadi komunikan. organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya
Menurut Rogers, komunikasi antar pribadi ini secara individual. Sendjaja (1994)
dibagi menjadi hemofili dan heterofili. menyatakan fungsi komunikasi dalam
Hemofili merupakan istilah yang organisasi adalah sebagai berikut:
menggambarkan derajat pasangan a. Fungsi informatif. Organisasi dapat
perorangan yang memiliki kesamaan sifat, dipandang sebagai suatu sistem
seperti kepercayaan, nilai pendidikan, status pemrosesan informasi. Maksudnya,
sosial. Heterfili merupakan kebalikan dari seluruh anggota dalam suatu organisasi
hemofili, yaitu derajat pasangan orang-orang berharap dapat memperoleh informasi
yang berinteraksi yang berbeda dalam sifat- yang lebih banyak, lebih baik dan tepat
sifat tertentu. waktu. Informasi yang didapat
Pada komunikasi interpersonal, menguraikan memungkinkan setiap anggota organisasi
bagaimana orang menerima interaksi, dapat melaksanakan pekerjaannya
mengolahnya, menyimpannya, dan secara lebih pasti. Orang-orang dalam
menghasilkan kembali. Proses pengolahan tataran manajemen membutuhkan
informasi merupakan tahap awal dalam informasi untuk membuat suatu kebijakan
penerimaan informasi. organisasi ataupun guna mengatasi
konflik yang terjadi di dalam organisasi.
Pada gambar di atas, dapat dilihat bahwa dalam suasana informal. Contoh kegiatan
komunikasi memiliki peranan penting dalam yang dapat dilakukan oleh manajemen yaitu
menunjang motivasi kerja seorang karyawan. dengan mengadakan pertemuan mingguan
Baik komunikasi dengan atasan dan ataupun pertemuan bulanan atau bahkan
bawahan serta komukasi antar sesama rekan acara-acara out bond sangat penting untuk
kerja keduanya memiliki dominiasi yang tinggi dilakukan.
dan saling beriringan. Ini dapat diartikan
bahwa komunikasi dapat memberikan Referensi
pengaruh terhadap motivasi kerja karyawan. Blake, Reed H., and Haroldsen, Edwin O.
Taksonomi Konsep Komunikasi.
4. Simpulan Cetakan Ke-1. Terj. Hasan Bahanan.
Berdasarkan hasil analisa dan uji validitas Surabaya: Papyrus, 2003.
yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh
kesimpulan sebagai berikut: Manubowo, V. 2003. Faktor-Faktor Yang
a. Komunikasi mempunyai beberapa Mempengaruhi Motivasi dan
variabel yang dapat memotivasi kerja Produktivitas Karyawan PT Emperor
karyawan, yaitu hubungan atasan dan Jaya Garmindo. Tesis. Program Studi
bawahan, hubungan sesama rekan kerja, Industri Kecil Menengah. Program
peraturan dan kebijakan perusahaan, Pasca Sarjana. Institut Pertanian
kondisi kerja, serta kompensasi. Bogor.
b. Variabel yang paling berpengaruh adalah
hubungan atasan dan bawahan. Pawito, dan C Sardjono. Teori-Teori
Alasannya adalah bahwa atasan adalah Komunikasi. Buku Pegangan Kuliah
pihak yang harus dapat memotivasi kerja Fisipol Komunikasi Massa S1
karyawan yang bekerja di Semester IV. Surakarta: Universitas
perusahaannya dan menjaga hubungan Sebelas Maret, 1994.
kerja dan komunikasi yang baik dengan
para karyawan, jika hal itu tidak terjadi Purwasito, Andrik. Komunikasi Multikultural.
maka besar kemungkinan akan terjadi Cetakan Ke-1. Surakarta:
perubahan struktur karyawan yang Muhammadiyah University Press,
besar-besaran. 2003
c. Variabel kompensasi tidak terlalu
berpengaruh terhadap motivasi, akan Samosir, Zurni. Z, 2008, Faktor Penyebab
tetapi kompensasi juga tidak dapat Stres Kerja Pustakawan pada
dipungkiri, bahwa semua karyawan Perpustakaan Universitas Sumatera
berhak mendapatkan kompensasi yang Utara, Jurnal Studi Perpustakaan dan
layak sesuai dengan pekerjaan yang Informasi, Vol. 4, no. 2, Desember
telah dilakukan. 2008.
d. Korelasi komunikasi dengan motivasi
berkaitan erat dengan kinerja karyawan Sutisna, Adi. D, 2007, Peran Komunikasi
dalam mencapai tujuan perusahaan. Antar Karyawan Terhadap Motivasi
Karyawan Di Perusahaan Menengah
Dengan demikian, hambatan komunikasi (STUDI KASUS CV.ABC CABANG
yang terjadi disarankan untuk terus dilakukan BOGOR). Tugas Akhir. Program
perbaikan yaitu dengan meningkatkan Studi Industri Kecil Menengah.
intensitas pertemuan antara sesama Program Pasca Sarjana. Institut
karyawan sehingga komunikasi yang terjalin Pertanian Bogor.Suryabrata, S. 2008.
dapat berjalan dengan lebih baik lagi. Perlu Metodologi Penelitian, Divisi Buku
diadakannya evaluasi bertahap dan periodic, Perguruan Tinggi. PT. RajaGrafindo
minimal 6 (enam) bulan sekali, untuk Persada
mengetahui kelancaran komunikasi antar
karyawan maupun karyawan dengan atasan. Vardiansyah, Dani. Pengantar Ilmu
Intensitas pertemuan ini dapat dilakukan tidak Komunikasi. Cetakan Ke-1. Bogor:
hanya dalam suasana formal, tetapi juga Ghalia Indonesia, 2004