OPERATIONS MANAGEMENT
B. METODE
Cocomilk Bakery merupakan usaha yang bergerak di bidang penjualan kuliner Roti
dan cake multivarian. Tempat ini berlokasi di Provinsi Papua Barat, Kabupaten Kaimana
yaitu di Jalan Kasuarina Kroy. Usaha ini merupaka usaha mikro, kecil dan mengengah
(UMKM) dengna jumlah karyawan terbilang sangat minim yaitu 4 orang. Cocomilk
berdiri tahun 2014 dan sampai sekarang tidak memiliki bangunan yang dikhususkan pada
produksi maupun penjualan. Usaha ini adalah usaha rumahan dengan sistem transaksi
berupa pemesanan (orderan) sercara langsung yang dilakukan oleh konsumen. Awal
berdirinya Cocomilk Bakery hanya menyediakan dua varian yang umum seperti Brownies
dan Cake Lontar (Pay). Pemasarannya pun diawal hanya melalui teman dari pemilik
Cocomilk Bakery sehingga hanya sedikit pelanggan yang dimilikinya sampai pada akhir
tahun 2015. Berangkat dari melihat kondisi pasar dimana konsumen lebih cenderung pada
keuikan dari suatu produk maka dibautlah suatu inovasi baru dalam produksi brownies.
Inovasi ini lebih kepada kratifitas dalam mendesain bentuk luar dari Brownies sehingga
terlihat unik dan dapat disesuikan dengan keinginan konsumen. Dengan adanya inovasi ini,
pemesanan pun meningkat tiga kali lipat.
Karyawan yang dimiliki oleh Rumah Makan Cocomilk awalnya hanya satu.
Kemudian, di pertengahan tahun 2013 Rumah Makan Cocomilk sudah memiliki 2
karyawan. Gaji yang didapatkan oleh karyawan awalnya masih Rp 700.000 yang kemudian
berangsur-angsur naik Rp 500.000 sampai Rp 1.200.000 di akhir tahun 2013.
Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah jenis
penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk
hitungan lainnya. Metode kualitatif digunakan untuk mengetahui dan memahami sesuatu
dibalik fenomena yang sedikitpun belum diketahui. Secara umum, riset yang menggunakan
metodologi kualitatif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Intensif, partisipasi periset dalam waktu lama pada setting lapangan, periset adalah
instrumen pokok riset.
2. Perekaman yang sangat hati-hati terhadap apa yang terjadi dengan catatan-catatan di
lapangan dan tipe-tipe lain dari bukti-bukti dokumenter.
3. Analisis data lapangan.
4. Melaporkan hasil termasuk deskripsi detail, quotes (kutipan-kutipan) dan komentar-
komentar.
5. Tidak ada realitas yang tunggal, setiap periset mengkreasi realitas sebagai bagian dari
proses risetnya. Realitas dipandang dinamis dan sebagai produk konstruksi sosial.
6. Subjektif dan berada hanya dalam referensi periset. Periset sebagai sarana penggalian
interpretasi data.
7. Realitas adalah holistik dan tidak dapat dipilah-pilah.
8. Periset memproduksi penjelasan unik tentang situasi yang terjadi dan individu-
individunya.
9. Lebih pada kedalaman (depth) daripada keluasan (breadth).
10. Prosedur riset: empiris-rasional dan tidak berstruktur.
11. Hubungan antara teori, konsep, dan data: data memunculkan atau membentuk teori
baru.
Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh.
Menurut sumbernya, data penelitian digolongkan sebagai berikut :
a. Sumber data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari subjek
penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung
pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari. Dalam penelitian ini informasi
diperoleh dari pimpinan dan para karyawan Rumah Makan Cocomilk.
b. Sumber data sekunder yaitu sumber data tertulis yang merupakan sumber data
tambahan yang tidak bisa diabaikan karena melalui sumber data tertulis akan diperoleh
data yang dapat dipertanggungjawabkan validitasnya. Data yang diperoleh berupa
arsip, dokumen pada Rumah Makan Cocomilk
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada pihak Rumah Makan
Cocomilk tentang bagaimana pengembangan produk yang dilakukan, maka peneliti
mendapatkan jawaban dari pihak Rumah Makan Cocomilk mengenai pengembangan
produk yang telah dilakukan. Adapun yang dilakukan dalam upaya pengembangan produk
yaitu:
1. Modifikasi Produk
Modifikasi produk adalah memperbaiki kualitas produk yang sudah ada yang
tujuannya meningkatkan penjualan. Pada realitanya walaupun Rumaha Makan
Cocomilk selalu melakukan perbaikan mutu secara terus menerus, masih saja ada
konsumen yang tidak puas dengan produknya itu dikarenakan selera konsumen yang
berubah-ubah dan quality control yang dilakukan Rumah Makan Cocomilk kurang
maksimal. Tetapi pihak Rumah Makan Cocomilk selalu melakukan perbaikan ciri khas
produknya, pihak Rumah Makan melakukannya terus-menerus karena itu salah satu
kunci agar tetap bertahan dalam persaingan pasar yang selalu berkembang.
2. Menciptakan Produk Baru
Produk baru merupakan barang dan jasa yang pada dasarnya berbeda dari yang
telah dipasarkan sebelumnya diperusahaan. Sebuah perusahaan dapat memperoleh
produk baru lewat cara pengembangan produk baru yaitu pengembangan produk asli,
perbaikan produk, modifikasi produk. Awalnya Rumah Makan Cocomilk hanya
memproduksi satu menu saja yaitu Nasi Ikan Goreng plus Sayur, semakin banyak
diminati konsumen maka Rumah Makan Cocomilk sedikit demi sedikit menambah
jenis menunya yaitu Nasi Ikan Kuah Kuning, Nasi Ayam Goreng dan tiga jenis sayur
yang berbeda.
Pengertian produk baru dapat meliputi produk orisinil, produk yang
disempurnakan, produk yang dimodifikasi, dan merek baru yang dikembangkan melalui
usaha riset dan pengembangan. Selain itu juga dapat didasarkan pada pandangan konsumen
mengenai produk tersebut, apakah baru bagi mereka atau tidak.
a) Produk yang benar-benar baru (baru di dunia) yaitu dalam hal ini produk baru sebagai
hasil dari inovasi yang menciptakan pasar baru.
b) Lini produk baru yaitu produk baru yang memungkinkan perusahaan untuk memasuki
pasar yang sebelumnya telah ada untuk pertama kali.
c) Tambahan pada lini produk yang sudah ada yaitu produk baru yang melengkapi lini
produk yang sudah ada (misalnya ukuran kemasan baru, rasa yang berbeda, dan lain-
lain).
d) Penyempurnaan sebagai revisi terhadap produk yang sudah ada yaitu penyempurnaan
produk merupakan pengenalan versi baru atau model produk yang telah disempurnakan
untuk mengganti produk lama. Penyempurnaan produk lama dapat dilakukan dengan
cara: menambah ciri atau model baru, mengubah persyaratan/ kebutuhan pemprosesan,
mengubah kandungan/ unsur-unsur produk.
e) Repositioning, yaitu produk yang sudah ada dijual pada pasar atau segmen pasar yang
baru.
f) Pengurangan biaya yaitu produk baru yang menghasilkan unjuk kerja yang sama pada
tingkat biaya yang lebih rendah.
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada Rumah Makan Cocomilk telah
mengeluarkan produk baru. Hal ini dilakukan guna untuk perkembangan perusahaan agar
tetap dapat bersaing di pasar dan untuk meningkatkan penjualan. Jika dianalisis enam
kategori produk baru diatas sudah sepenuhnya dilakukan oleh Rumah Makan Cocomilk,
karena dengan adanya produk baru tersebut Rumah Makan Cocomilk semakin berkembang
pesat.
3. Diversifikasi Produk
Diversifikasi produk merupakan suatu penganekaragaman produk yang selama ini
sudah kita pasarkan. Apabila produk kita dapat beraneka ragam maka kita akan dapat
memperoleh berbagai keuntungan, terutama bagi stabilitas keuntungan serta stabilitas
usaha kita. Rumah Makan Cocomilk tidak hanya menghasilkan menu makanan berat
saja, selain itu juga Rumah Makan Cocomilk menyediakan makanan ringan atau snack
dan minuman dingin berbagai merek. Dalam melakukan diversifikasi produk tersebut
keuntungan yang didapatkan mengalami kenaikan karena saling menopang antara
produk satu dengan yang lainnya sehingga perusahaan semangat melakukan
diversifikasi produk tersebut. Pengembangan produk adalah suatu usaha yang
dilakukan perusahaan agar tetap bisa bertahan dipersaingan pasar.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka ditemukan jumlah konsumen
pada Rumah Makan Cocomilk yang menjadi data dalam penelitian ini. Data jumlah
konsumen yang makan di Rumah Makan Cocomilk sebagai berikut :
Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Thn.
100 120 140 130 125 145 149 130 140 170 148 110
2014
Thn.
150 158 155 170 210 220 200 230 270 265 255 270
2015
Thn.
210 220 268 220 260 280 230 278 300 280 275 265
2016
Thn.
285 295 235 220 300 315 312 332 325 330 340 350
2017
Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel di atas, kita dapat melihat jumlah konsumen yang ada pada
Rumah Makan Cocomilk setiap bulannya sangat variatif. Di tahun 2015 pada bulan Mei
jumlah komsumen mulai meningkat menjadi 210 orang konsumen. Sampai di tahun 2016
pada bulan September mencapai 300 orang konsumen. Bahkan, di tahun 2017 pada bulan
Desember menjapai 350 orang konsumen.
Berdasarkan tabel di atas, kita dapat melihat jumlah konsumen setiap tahun
meningkat. Tahun 2014 berjumlah 1.607 orang konsumen. Di tahun 2015 menjadi 2.553
orang konsumen, kemudian di tahun 2016 berjumlah 3.086 orang konsumen. Dan pada
tahun 2017 berjumlah 3.639.
Apabila dinyatakan dalam bentuk grafik, kita dapat dengan mudah melihat
peningkatan jumlah konsumen pada Rumah Makan Cocomilk :
4000
3500
3000
2500
2000
Konsumen
1500
1000
500
0
Thn. 2014 Thn. 2015 Thn. 2016 Thn. 2017
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa hal-hal yang dilakukan Rumah
Makan Cocomilk dalam pengembangan produk atau menunya yaitu modifikasi produk,
menciptakan produk baru dan diversifikasi produk. Dengan diluncurkannya produk baru
ternyata mempunyai peran yang besar dalam keputusan pembelian konsumen sehingga
meningkatkan volume penjualan. Hal ini dapat dilihat dari kekuatan hubungan antara
pengembangan produk yang dilakukan Rumah Makan Cocomilk dalam menciptakan
produk baru dan dengan penjualan yang diperoleh. Beberapa faktor yang mendorong
Rumah Makan Cocomilk untuk melakukan pengembangan produk yaitu kenaikan omzet,
penambahan karyawan, Rumah Makan Cocomilk yang ingin berkembang. Maka, Rumah
Makan Cocomilk disarankan agar :
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller Manajemen Pemasaran Jilid 2, Jakarta: Erlangga, 2002
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Peneletian Suatu pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka
Cipta
Moleong, Lexy. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Supardi. 2005. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: UII Press