Anda di halaman 1dari 6

MASALAH PESERTA DIDIK

HAL YANG MEMPENGARUHI SISWA MALAS BELAJAR

DISUSUN OLEH :

NAMA : LIAN YULIANTI

NIM : E1M015041

PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN KIMIA

MATA KULIAH : BIMBINGAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2016
HAL YANG MEMPENGARUHI SISWA MALAS
BELAJAR

A. Latar Belakang
Malas adalah suatu perasaan dimana seseorang akan enggan melakukan sesuatu
karena dalam pikirannya sudah memiliki penilaian negatif atau tidak adanya
keinginan untuk melakukan hal tersebut. Kebanyakan malas disebabkan oleh
beberapa faktor: (1) Sulit memahami soal atau pelajaran. Permasalahan satu ini
sering dijadikan alasan untuk malas belajar karena kalau sudah sulit dengan soal
dalam mata pelajaran kita jadi dipusingkan dengan pelajaran tersebut. (2) Lingkungan
sekitar. Lingkungan sangatlah berpengaruh dalam proses belajar. Apabila lingkungan
kita tidak nyaman maka secara otomatis kita akan malas belajar. (3) Nge-game.
Apabila kita sering nge-game maka secara otomatis akan malas belajar karena kita
sudah nyaman dengan game yang kita mainkan dan “sangat” berat meninggalkan
game yang kita mainkan hanya untuk beranjak belajar. (4) Mood. Mood adalah
sesuatu yang sangat berpengaruh dalam proses belajar kita, apabila kita sedang tidak
mood kita akan sangat berat bahkan malas untuk belajar. (5) Sarana yang tidak
mendukung. Sarana yang tidak mendukung merupakan salah satu faktor penyebab
kemalasan dalam belajar. (6) Keadaan fisik yang kurang sehat. Apabila kita sedang
sakit jangankan belajar mau makanpun kita malas. Karena itu keadaan fisik yang
tidak sehat akan mempengaruhi belajar kita.

Keadaan malas juga bisa disebabkan karena guru yang tidak peka terhadap
siswanya. Guru yang hebat bukanlah guru yang bisa mengajarkan akan semua hal.
Namun guru yang hebat itu adalah guru yang bisa mengerti dan peka terhadap siswa-
siswanya. Jika seorang guru peka terhadap siswanya, tidak akan pernah ada siswa
yang akan bermalas-malasan. Dan yang terakhir karena minat dan motivasi. Minat
merupakan suatu dorongan yang timbul karena adanya perasaan senang terhadap
sesuatu. Minta pada dasarnya adalah keinginan dan kebutuhan, jika keinginan dan
kebutuhannya ada maka ia akan sangat berminat. Namun menurut Crow & Crow
(1984) menjabarkan bahwa minat dapat ditunjukkan kemampuan untuk
memperhatikan seseorang,suatu barang atau kegiatan atau sesuatu yang dapat
memberi pengaruh terhadap pengalaman yang telah distimuli oleh kegiatan itu
sendiri. Kemudian menurut Tampubolon (1993) mengemukakan bahwa minat adalah
perpaduan antara keinginan dan kemauan yang dapat berkembang jika ada motivasi.
Selanjutnya menurut Aiken (Ginting,2005) mengungkapkan definisi minat sebagai
kesukaan terhadap kegiatan melebihi kegiatan lainnya. Elliot dkk (2000) berpendapat
bahwa minat adalah sebuah karakteristik tetap yang dieskpresikan oleh hubungan
anatara seseorang dan aktivitas atau objek khusus. Menurut Sutjipto (2001)
menjelaskan bahwa minat adalah kesadaran seseorang terhadap suatu
objek,orang,masalah, atau situasi yang mempunyai kaitan dengan dirinya.
Menurut Nunnally (2001) menjabarkan minat sebagai suatu ungkapan
kecenderungan tetntang kegiatan yang sering dilakukan setiap hari, sehingga kegiatan
itu disukainya. Menurut Hurlock (1993) mengemukakan bahwa minat merupakan
hasil dari pengalaman belajar, bukan hasil bawaan sejak lahir. Menurut Hidi &
Derson (2003) berpendapat minat adalah bentuk dari motivasi intristik, pengaruh
positif minat akan membuat seseorang tertarik untuk bereksperimen seperti
merasakan kesenangan, kegembiraan, dan kesukaan. Minat seseorang akan sesuatu
tidak akan pernah bisa kita paksakan, jika seorang siswa tidak minat terhadap apa
yang ia pelajari, maka rasa malas itu akan datang dengan sendirinya. Minat juga
menjadi sumber motivasi kuat bagi seseorang untuk belajar, minat mempengaruhi
bentuk dan intensitas aspirasi sesorang dan minat juga menambah kegembiraan pada
setiap kegiatan yang ditekuni seseorang. Sedangkan motivasi adalah sebuah “alasan”
yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seseorang individu. Namun
menurut Victor H. Vroom, motivasi adalah sebuah akibat dari suatu hasil yang ingin
diraih atau dicapai oleh seseorang dan sebuah perkiraan bahwa apa yang
dilakukannya akan mengarah pada hasil yang diinginkannya. Kemudia menurut
Robbins dan Judge, motivasi ialah suatu proses yang menjelaskan intensitas, arah dan
ketentuan individu agar dapat mencapai tujuannya.

Menurut Mc. Donald, motivasi ialah sebuah perubahan energi yang ada dalam
diri seseorang yang ditandakan dengan adanya rasa (feeling) dan didahului dengan
respon adanya sebuah tujuan. Menurut Azwar, motivasi merupakan sebuah
rangsangan atau dorongan yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok masyarakat
yang ingin bekerjasama secara maksimal dalam melakukan sesuatu yang sudah
direncanakan untuk mencapai sebuah tujuan yang sudah ditetapkan. Menurut Malayu,
menjelaskan bahwa motivasi diambil dari kata latin yaitu movere yang artinya
dorongan atau pemberian daya perggerakan yang dapat menciptakan suatu kegairahan
kerja seseorang agar mereka mau bekerja efektif, bekerjasama dan terintegrasi dengan
segala upaya untuk mencapai sebuah kepuasan. Menurut Edwin B. Flippo, disebutkan
bahwa motivasi merupakan suatu keahlian dalam mengarahkan seorang pegawai &
sebuah organisasi agar dapat bekerja supaya berhasil, hingga para pegawai dan tujuan
dari organisasi tersebut tercapai. Menurut American Encyclopedia, disebutkan bahwa
motivasi sebagai sebuah kecendrungan yang ada didalam diri seseorang yang
membangkitkan topangan & mengarahkan tindak-tanduknya. Menurut R. Terry,
menjelaskan bahwa motivasi ialah sebuah keinginan yang ada pada diri seseorang
yang merangsangnya untuk melakukan berbagai tindakan. Motivasi juga sering
diartikan sebagai “semangat”,semangat yang membuatnya melakukan suatu hal. Jika
seorang siswa tidak memiliki alasan dan semangat belajar, maka ia pasti akan
terjerumus pada rasa malas.

B. Upaya Pencegahan
Karena malas, seseorang seringkali tidak produktif bahkan mengalami stag.
Badan terasa lesu, semangat dan gairah menurun, ide pun tak mengalir. Akibatnya
tidak ada kekuatan apapun yang membuat seseorang bisa bekerja atau belajar. Pada
era globalisasi, perilaku malas sangat merugikan. Sebab, pada era ini berlaku nilai
siapa yang mampu dan produktif, dialah yang akan berhasil. Malas karena lingkungan
sekitarnya,bisa orang tua, teman, atau orang lain di sekitarnya. Dalam mengubah
perilaku seseorang, yang paling mendasar adalah mengubah persepsinya. Mengubah
persepsinya disini seperti memberikan sistem nilai lain yang baru baginya, atau
persepsi yang lebih benar. Ini bisa dilakukan dengan adanya pelajaran BK disetiap
sekolah dan motivasi-motivasi yang diberikan oleh setiap guru.

Malas juga bisa diubah dengan cara mengubah kebiasaan. Jika seseorang
terbiasa bersikap rajin dan bersemangat maka ia akan selalu rajin dan bersemangat,
begitu juga sebaliknya. Jadi jalan untuk merubahnya adalah dengan membiasakan diri
untuk melawan sikap malas. Terbiasa disiplin dengan peraturan dan tata tertib sekolah
bisa membuat siswa belajar rajin dan mematuhi peraturan yang ada. Dan sebagai
seorang guru cara mengatasi malas pada siswa bisa dengan cara membentuk
kelompok belajar, dengan belajar kelompok siswa bisa sharing berbagai soal yang
sulit dengan temannya. Karena ada beberapa orang yang malu atau senggang untuk
bertanya kepada gurunya. Dan guru bk juga tidak hanya menagani siswa yang telah
bermasalah namun guru bk juga mempunyai tugas untuk mencegah terjadinya siswa
yang bermasalah.

C. Penanganan
Untuk melakukan penanganan setelah dilakukan upaya pencegahan, perlu
diadaknnya evaluasi untuk mengetahui perkambangan peserta didik. Ketika hasil yang
diperoleh siswa masih berada dibawah standar atau tidak baik, sebaiknya dilakukan
pengayaan dan bimbingan konseling secara bertahap. Sebelum dilakuakan bimbingan
konseling secara bertahap sebaiknya untuk mengidentifikasi permaslahan siswa selain
observasi tentang latar belakang keluarga dan kebiasaan yang dilakukannya dirumah.
Salah satu teknik yang digunakan adalah teknik non tes, biasanya teknik ini
dipergunakan untuk mengidentifikasi permasalahan anak dengan cara mengamati
penampilan serta perilaku anak dalam aktivitas kesehariannya sehingga cenderung
lebih fleksibel bila dibandingkan dengan teknik tes. Di samping itu, dipergunakan
pula kumpulan hasil karya dan pekerjaan anak selama periode waktu tertentu. Salah
satu teknik non-tes adalah menggunakan angket yang dijadikan seperti curhatan hati
para siswa. Meski pun tidak melalui observasi terkadang informasi dari angket akan
dapat kita ketahui tentang latar belakang keluarga siswa dan masalah yang sering
dialami oleh siswa pada saat disekolah. Pembagian angket biasanya dilakukan sebulan
sekali setiap satu bab materi telah disampaikan dan setiap bulannya isi pertanyaan
angket dimodifikasi untuk mendapatkan informasi yang terbaru dari para siswa.
D. Latar Depan
Semoga rasa malas yang ada pada diri kita bisa teratasi dengan motivasi yang
kita miliki. Semua orang pernah merasakan rasa malas namun, semua orang memiliki
cara sendiri untuk mengatasinya. Era globalisasi pada zaman sekarang sangat
mempengaruhi cara belajar dan minat seseorang, semakin dimudahkan kita akan
sesuatu maka semakin pula kita akan mendapatkan kesulitan. Mari kita lawan rasa
malas yang pasti akan datang dengan tujuan hidup kita. Dan mulailah untuk lebih
menghargai seseorang apalagi itu adalah seorang guru. Karena guru adalah ibu pada
saat kita ada disekolah. Tak selamanya guru akan mengajarkan dengan cara yang
sama, setiap guru memiliki cara pandang dan kreatifitas yang berbeda-beda. Jangan
pernah menuntut seseorang harus sama karena Tuhan menciptakan kita dengan
perbedaan yang indah. Jika kamu memiliki masalah dengan guru yang tidak asyik
atau tidak bagus dalam mengajarkan, mulailah memperhatikan dengan lebih teliti
karena kamu tak akan pernah menyukai sesuatu tanpa kamu mengenalnya terlebih
dahulu. Menghargai mungkin kata yang lebih tepat dibandingkan dengan menyukai,
tidak sukanya kamu pada sesuatu namun kamu bisa menghargai, mungkin rasa malas
itu tidak akan muncul.

Dengan zaman yang modren pada saat ini diharapkan kita lebih bisa mengatasi
rasa malas yang ada pada diri kita, dan dengan adanya bimbingan konseling dan guru-
guru yang berkompeten dalam bidangnya. Diharpakan generasi penerus bangsa kita
lebih bisa menghargai, kreatif, dan memiliki iman yang kuat. Karena tugasnya
seorang guru adalah mengajarkan dan mendidik orang yang tidak tau menjadi tau,
orang yang tidak sopan menjadi sopan. Dan tugasnya guru bk yang ada pada setiap
sekolah adalah untuk membantu mendidik moral dan keperibadian seluruh siswanya.
Semoganya dengan adanya guru bk dan para guru pengajar bisa membuat generasi
yang lebih bermoral kedepannya.

E. kesimpulan
Malas adalah suatu perasaan dimana seseorang akan enggan melakukan sesuatu
karena dalam pikirannya sudah memiliki penilaian negatif atau tidak adanya
keinginan untuk melakukan hal tersebut. Kebanyakan malas disebabkan oleh
beberapa faktor: (1) Sulit memahami soal atau pelajaran. (2) Lingkungan sekitar. (3)
Nge-game. (4) Mood. (5) Sarana yang tidak mendukung. (6) Keadaan fisik yang
kurang sehat. Guru yang hebat bukanlah guru yang bisa mengajarkan akan semua hal.
Namun guru yang hebat itu adalah guru yang bisa mengerti dan peka terhadap siswa-
siswanya. Minat merupakan suatu dorongan yang timbul karena adanya perasaan
senang terhadap sesuatu. Motivasi adalah sebuah “alasan” yang mendasari sebuah
perbuatan yang dilakukan oleh seseorang individu. Motivasi juga sering diartikan
sebagai “semangat”,semangat yang membuatnya melakukan suatu hal. Rasa malas
bisa teratasi dengan motivasi yang ada pada diri kita. Dan yang paling penting adalah
terbiasa untuk tidak bermalas-malasan. Guru bk tidak hanya menangani siswa yang
telah bermasalah namun juga siswa yang belum bermasalah, hal ini sering disebut
dengan upaya pencegahan.

F. Saran
Untuk para guru mulailah untuk memperhatikan siswa-siswanya karena untuk
mendapatkan nilai yang bagus atau sempurna sangatlah mudah. Namun untuk
membentuk seorang generasi penerus yang berkualitas dan unggul sangatlah susah.

Untuk para siswa mulailah mengenal apa yang kamu pelajari karena jika kamu tidak
mengenal apa yang kamu pelajari, kamu tak akan pernah bisa untuk menyayanginya.

G. Daftar Pustaka

https://id.m.wikipedia.org>wiki>motivasi

www.defenisi-pengertian.com>2015/04

www.pengertianahli.com>psikologi

www.psikologiku.com>pengertian-minat

www.seputarpendidikan.com>2015/03

www.yuliantilian.blogspot.com>pengertian-masalah

Anda mungkin juga menyukai