RENCANA PENELITIAN
OLEH :
NURUL FITRIANINGSI
J1A013098
HALAMAN PENGESAHAN
Menyetujui :
Pembimbing,
Mengetahui,
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyusun tugas topik khusus yang
berjudul Pengaruh Penambahan Sari Kacang Gude (Cajanus Cajan) Dan
Karagenan Terhadap Sifat Kimia Dan Organoleptik Es Krim, sehingga dapat
terselesaikan tepat waktu. Tugas topik khusus ini merupakan syarat yang harus dipenuhi
untuk menyelesaikan mata kuliah Topik Khusus. Semoga tugas topik khusus ini menjadi
bukti pertanggung jawaban penulis terhadap tugas-tugas yang diberikan.
Tidak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada Bapak Dosen yang telah
membimbing penulis selama melakukan penyusunan tugas topik khusus dengan penuh
tanggung jawab. Ucapan terima kasih pula penulis sampaikan kepada semua pihak yang
telah terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam pengerjaan tugas Topik
Khusus.
Tugas topik khusus ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu diharapkan
kritik dan saran yang menunjang dalam penyempuran tugas topik khusus ini, semoga
tugas topik khusus ini dapat bermanfaat dan digunakan sebagaimana mestinya.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI............................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL..................................................................................................... v
RINGKASAN ........................................................................................................... 1
BAB I. PENDAHULUAN
3.2. Saran.................................................................................................... 17
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Syarat Mutu Es Krim Menurut SII (Standar Industri Indonesia ............. 6
Tabel 2. Persyaratan Komposisi Es krim Mix ...................................................... 7
Tabel 3 kandungan Cizi Kacang Gude (per 100 g) ............................................... 12
Tabel. 4 komposisi kimia Euchema Cottonii ........................................................ 17
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
RINGKASAN
Pangan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap orang
untuk kelangsungan hidupnya, serta memiliki nilai gizi tinggi yang berfungsi
untuk tubuhnya, salah satunya es krim. Es krim merupakan makanan beku yang
dibuat dari produk susu dan dikombinasikan dengan pemberi rasa dan pemanis.
Yang memiliki kandungan gizi yaitu karbohidrat, lemak, protein dan mineral.
Dalam peningkatan nilai gizi pada produk es krim tidak hanya mendapatkan nilai
gizi pada bahan baku susu saja, tetapi mendapatkan dari sumber bahan lainnya,
seperti bahan pewarna, perasa, penstabil dan lain-lain. karena pada umumnya
bahan tambahan tersebut digunakan dari bahan tambahan sintesis, oleh karena itu
perlu adanya bahan tambahan alami yang ditambahkan pada es krim tersebut,
sehingga mendapatkan es krim yang tidak hanya bergizi tinggi tetapi es krim yang
sehat dan aman untuk k dikonsumsi. Bahan tambahan alami banyak yang beredar
disekeliling kita yang dapat kita manfaatkan salah satunya Kacang Gude dan
karagenan, dimana kacang gude yang memiliki komposisi dalam 100 gram biji
yaitu 62,0 gram karbohidrat; 20,7 gram protein dan 1,4 gram lemak . Kelebihan
dari kacang gude ini sendiri yaitu rendah lemak serta tinggi kandungan
antioksidannya yang dapat menjadi sumber pewarna alami untuk es krim.
Sedangkan karagenan merupakan Karagenan merupakan fikokoloid yang
diperoleh dari hasil ekstrak rumput laut merah (Rhodophyta), karagenan berfungsi
sebagai stabilisator, bahn pengental, pembentuk gel atau pengemulsi dalam bidang
industri (Winarno,1996). Karagenan ini berasal dari rumput laut yang
mengandung gel sehingga dapat berfungsi sebagai stabilisator, jenis rumput laut
yang digunakan yaitu Eucheuma cottoni. Penambahan karagenan diharapkan
dapat menjadi pengganti CMC untuk menetukan nilai overrun dan resistensi pada
es krim
BAB 1
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Pangan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap orang
untuk kelangsungan hidupnya. pangan dalam kehidupan sehari-hari tidak hanya
sebagai pemenuhan kebutuhan melainkan dapat memberikan dampak yang baik
untuk tubuh manusia, salah satunya sebagai nilai gizi. semua pangan memiliki
nilai gizi. salah satunya susu. Susu merupakan salah satu pangan asal ternak yang
memiliki kandungan gizi yang tinggi seperti protein, lemak, mineral dan beberapa
vitamin (jay,2000 dalam Sawito 2012). Penyusun utama susu adalah air (87,9 %),
protein (3,5 %), lemak (3,5- 4,2 %), vitamin dan mineral (0,85 %). Dengan
kandungan gizinya yang tinggi menyebabkan susu ini cepat mengalami kerusakan
sehingga harus ada pengolahan yang lebih lanjut yang dapat mencegah kerusakan
susu tersebut. Salah satunya dengan cara pembuatan es krim.
Es krim merupakan salah satu makanan yang hampir digemari oleh
seluruh kalangan masyarakat. Menurut Standar Nasional Indonesia (2015) es krim
adalah jenis makanan semi padat yang dibuat dengan cara pembekuan tepung es
krim atau dari campuran susu, lemak hewani maupun nabati, gula dengan atau
tanpa bahan makanan lain dan bahan tambahan yang diijinkan.istilah es krim
secara umum dgunakan untuk menyebut makanan beku yang dibuat dari adonan
atau campuran produk susu (lemak susu dan padatan susu bukan lemak) pada
presentase tertentu bersama gula, perisa, pewarna dan stabilizer., dengan atatanpa
telur, buah, kacang-kcangan dan selalu dibuat lembut dengan cara pengembangan
dan pengadukan selamaproses pembekuan (Arbuckle, 1986).
Es krim memiliki banyak kandungan gizi yang bermanfaat bagi tubuh,
seperti: kalsium, protein, karbohidrat, lemak dan vitamin. Nilai gizi es krim
tersebut sangat tergantung pada nilai gizi bahan bakunya. Komponen bahan baku
terpenting dalam pembuatan es krim adalah lemak susu dan susu skim, karena
memberikan nilai gizi yang cukup tinggi pada es krim, menghasilkan tekstur yang
1
lembut, meningkatkan kepadatan es krim dan sebagai sumber protein (Saputro,
2014). Dalam peningkatan nilai gizi pada produk es krim tidak hanya
mendapatkan nilai gizi pada bahan baku susu saja, tetapi didapatkan dari sumber
bahan lainnya seperti sayuran maupun buah-buahn. Ada beberapa penelitian yang
sudah menggunakan bahan tambahan alami dalam pembuatan es krim yaitu
dengan penambahan jagung merah oleh pturi (2015) dan penambahan sari
belimbing oleh charismasari (2015) yang dapat meningkatkan nilai gizi dari es
krim, Bahan alami ini banyak terdapat disekitar kita sehingga dapat meningkatkan
nilai gizi dari es krim tersebut, salah satunya yaitu kacang merah.
Kacang merah merupakan sumber protein nabati, serat, mineral dan
vitamin terutama vitamin B kompleks, serta rendah lemak (Audu dan aremu,
2011). Senyawa antioksidan berupa flavonoid dan fenol juga terdapat dalam
kacang merah (Boateng et al., 2008). Menurut uaswatun (2011) penggunaan
kacang merah sebagi bahan es krim juga disukai oleh panelis. Selain itu, kacang
merah yang digunakan sebagai bahan es krim dapat dijadikan sebagai sumber
serat walaupun kadarnya mengalami penurunan setelah menjadi es krim. Kacang
merah (Vigna Angularis) merupakan sumber serat yang baik dimana setiap 100 gr
kacang merah kering menyediakan serat sekitar 4 gr, yang terdiri atas serat larut
dan juga serat tidak larut (Farman, 2011). Tujuan dari penambahan kacang merah
dapat memperbaki nilai gizi dari es krim, serta dapat memperbaiki sifat fisik dari
es krim, akan tetapi pada penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa
Penambahan kacang merah tidak berpengaruh terhadap overrun pada es krim yang
dihasilkan, selain itu Pengaruh penambahan kacang merah pada pembuatan es
krim terhadap waktu leleh menunjukan bahwa perlakuan tanpa penambahan
kacang merah dan 5% tidak berbeda nyata, dan pengaruh penambahan kacang
merah tidak berbeda nyata terhadap aroma, rasa, tekstur, penerimaan keseluruhan
dan kelunakan pada es krim yang dihasilkan (Simanungkalit dkk, 2016).
Berdasarkan penjelasan pada penelitian sebelumnya diperlukan solusi untuk
memperbaiki sifat fisik dari es krim tersebut yaitu dengan penamabahan bahan
tambahan lainnya seperti penstabil.
2
Pada pembuatan es krim diperlukan bahan penstabil. Penstabil yang umum
digunakan dalam pembuatan es krim yaitu karagenan, gelatin, alginat, agar-agar,
dan gum. Penstabil yang paling banyak digunakan dalam pembuatan es krim
adalah CMC. Dikarenakan CMC memiliki harga murah dan mudah didapatkan.
Karagenan merupakan senyawa hidrokoloid komersial dari rumput laut merah
(Rhodophyceae) yang banyak digunakan dalam produk pangan dan industri
seperti misalnya dalam pembuatan coklat, susu, pudding, susu instan, makanan
kaleng dan roti. Hal ini karena kemampuannya dalam mengubah sifat fungsional
produk yang diinginkan. Beberapa sifat fungsional karaginan dalam produk
pangan diantaranya adalah sebagai pengemulsi, penstabil, pembentuk gel, dan
penggumpal (kurniawan, 2012). Salah satu kappa karagenan yang digunakan yaitu
Euchema cottoni. Dimana rumput laut ini memiliki kandungan serat yang cukup
tinggi sehingga dapat menstabilkan maupun mempertahankan tekstur dari es krim.
Menurut penelitian praptiningsih (2015) Oleh karena itu perlu adanya penelitian
ini untuk mengetahui pengaruh penambahan sari kacang merah dan karagenan
terhadap sifat fisik kimia dan organoleptik es krim.
Adapun kegunaan dari penelitian ini agar es krim memiliki nilai gizi yang
tinggi dan sebagai sumber informasi bagi peneliti selanjutnya.
1.2.3 Hipotesis
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Es Krim
Es krim dapat didefinisikan sebagai makanan beku yang dibuat dari
produk susu dan dikombinasikan dengan pemberi rasa dan pemanis. Menurut
Standar Nasional Indonesia, es krim adalah sejenis makanan semi padat yang
dibuat dengan cara pembekuan tepung es krim atau campuran susu, lemak hewani
maupun nabati, gula, dan dengan atau tanpa bahan makanan lain yang diizinkan.
Campuran bahan es krim diaduk ketika didinginkan untuk mencegah
pembentukan kristal es yang besar (Arbuckle, 2000).
Es krim adalah produk olahan susu yang dibekukan, yang terbuat dari
kombinasi susu dengan beberapa tambahan seperti telur, gula, madu, stabilizer
(bahan penstabil), emulsifier (pengemulsi), bahan flavor dan pewarna. Es krim
merupakan produk pangan beku yang berasal dari susu yang dibekukan melalui
agitasi adonan es krim yang telah di pasteurisasi. Agitasi pada saat pembekuan
bertujuan untuk menggabungkan udara kedalam adonan es krim dan
menyeragamkan konsistensi serta kekentalan es krim (Eckles et al., 1984).
4
meningkatkan nilai gizi es krim, menambah cita rasa, menghasilkan karakteristik
tekstur yang lembut (Padaga dan Sawitri, 2005). Tabel syarat mutu es krim dapat
dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Syarat Mutu Es Krim Menurut SII (Standar Industri Indonesia)
Nomor 1617 Tahun 1985
Bahan Standar
Lemak (%) : Minimal 8,0
Padatan susu bukan : Minimal 6,0-15,0
lemak (%)
Gula (%) : Minimal 12,0
Bahan Tambahan :
Pemantap, : Sesuai SK Depkes RI No.
pengemulsi 235/Menkes/Per/VI/79
Zat warna :
Pemanis buatan :
Jumlah bakteri : Negatif
Logam-logam
berbahaya :
Cu, Zn, Pb, Hg : Tidak terdapat
Arsen : Tidak terdapat
2.2.1.Susu Segar
Susu segar merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi karena
mengandung zat-zat makanan yang lengkap dan seimbang seperti protein, lemak,
karbohidrat, mineral, dan vitamin yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Nilai
gizinya yang tinggi juga menyebabkan susu merupakan medium yang sangat
disukai oleh mikrooganisme untuk pertumbuhan dan perkembangannya sehingga
dalam waktu yang sangat singkat susu menjadi tidak layak dikonsumsi bila tidak
ditangani secara benar (Saleh, 2014).
5
yang membentuk tekstur, membuat es krim tanpa skim hasilnya seperti kocokan
whipcream itu memang lembut, pi ringan. Sama dengan krim pada hakekatnya
skim ini adalah bahan padatan yang terdiri dari protein,karbohidrat dan minera,
jadi bisa diambilkan dari telur atau samta, (Effemdy, 2006)
2.2.3 Sukrosa
Sukrosa adalah oligosakaridayang mempunyai peran penting dalam
pengolahan makanan dan banyak terdapat pada tebu, bit, siwalan dan kelapa
kopyor. Untuk industri –industri makanan biasaa digunakan dalam bentuk kristal
halus atau kasar dan jumlah yang banyak dipergunakan dalam bentuk cairan
(sirup) (Winarno, 2002)
Gula tidak hanya berfungsi sebagai pemberi rasa manis pada es krim
tapi,juga menurunkan titik beku adonan, sehingga adonan tiak cepat membeku
saat diproses. Ini penting agar udara yang masuk ke ddalam adonan bisa lebih
banyak sehngga tekstur menjadi lebih lembut.kadar gula dalam es krimadalah
15%(Effendy, 2006).
2.2.4 Zat Penstabil
Zat penstabil memiliki peranan penting sebagai penstabil dalam proses
pencampuran bahan baku es krim, menstabilkan molekul udara dalam adonan
eskrim, dengan demikian air tidak akan mengkristal, dan lemak tidak akan
mengeras. Zat penstabil juga bersifat mengentalkan adonan, disamping itu zat
penstabil membentuk selaput yang berukuran mikro untuk mengikat lemak, air,
dan udara. Zat penstabil yang umum digunakan dalam pemvuatan es krim dan
frozen dessert lainnya adalah CMC (Carboxymethil Cellulose). Gelatin, Na-
alginat, karagenan, Gim arab, dan pektin.berbagai jenis zat penstabil ini diduga
akan memberi pengaruh yang berbeda kepada es krim (Darma dkk, 2013).
2.1.1.4.1 Karagenan
6
Karagenan merupakan fikokoloid yang diperoleh dari hasil ekstrak rumput
laut merah (Rhodophyta), karagenan berfungsi sebagai stabilisator, bahn
pengental, pembentuk gel atau pengemulsi dalam bidang industri (Winarno,1996).
Karagenan merupakan bahan pengenyal yang terbuat dari rumput laut. Bahan ini
dapat digunakan untuk mengenyalkan bakso, ikan asin, maupun mie sehingga
dapat dijadikan alternatife pengganti boraks. Harga karagenan relative murah,
hanya sekitar 750-900 rupiah untuk 0,5-1,5 gramnya (Yuliarti, 2007).
Karagenan diperoleh dari ekstrak rumput laut merah Chondrus sp.,
Gigartina sp., dan Eucheuma sp., hingga 86 spesies telah dimanfaatkan. Setiap
spesies memiliki polimer karagenan yang beragam, dan hal itu juga tergantung
umur rumput laut, musim, dan lain sebagainya. Karagenan larut dalam air, tetapi
sedikit larut dalam pelarut-pelarut lainnya, umumnya perlu pemanasan agar
karagenan larut semuanya. Kemampuan karagenan membentuk gel dengan ionion
merupakan dasar dalam penggunaannya di bidang pangan. Sifat-sifat karagenan
yang unik sebagai hidrokoloid adalah reaktivitasnya dengan beberapa jenis
protein, khususnya dengan protein susu yang menyebabkan timbulnya sifatsifat
yang menjadi alasan banyak penggunaannya dalam pangan (Cahyadi, 2006).
Rumput laut merupakan tanaman laut yang memiliki daya guna tinggi
yang masih jarang digunakan di Indonesia. Rumput laut (Eucheuma spinosum)
sendiri memiliki kandungan enzim, asam nukleat, asam amino, vitamin A, B, C,
D, E dan K serta mineral seperti natrium, kalium, fosfor, besi dan yodium (Latif,
2008). Kandungan gizi yang terdapat pada rumput laut sangat baik untuk
meningkatkan kualitas dari es krim. Rumput laut yang digunakan adalah rumput
laut yang masih dalam kondisi basah. Dengan penambahan rumput laut dalam
7
konsentrasi tertentu sebagai penstabil dalam sistem emulsi es krim, penambahan
rumput laut juga menentukan tekstur dan kualitas es krim. Salah satunya adalah
ditunjukkan dengan tekstur es krim yang lebih lembut. Selanjutnya, untuk
mengetahui efektifitas dari penggunaan rumput laut basah sebagai stabilizer dalam
pembuatan es krim, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang
konsentrasi rumput laut yang ditambahkan dalam pembuatan es krim (Violisa,A.,
2012).
Ciri-ciri Eucheuma cottonii yaitu thallus silinder; permukaan licin;
cartilageneus (menyerupai tulang rawan/muda); serta berwarna hijau terang, hijau
olive dan cokelat kemerahan. Percabangan thallus berujung runcing atau tumpul,
ditumbuhi nodulus (tonjolan-tonjolan) dan duri lunak/tumpul untuk melindungi
gametangia. Percabangan bersifat dichotomus (percabangan dua-dua) atau
trichotomus (sistem percabangan tiga-tiga). Habitat rumput laut Eucheuma
cottonii memerlukan sinar matahari untuk proses fotosintesis. Oleh karena itu,
rumput laut ini hanya mungkin hidup pada lapisan fotik, yaitu kedalaman sejauh
sinar matahari masih mampu mencapainya (Anggadireja, et al., 2008). Rumput
laut sebagai sumber gizi memiliki kandungan karbohidrat (gula atau vegetable
gum), protein, sedikit lemak dan abu yang sebagian besar merupakan senyawa
garam natrium dan kalium. Rumput laut juga mengandung vitamin A, B1, B2, B6,
B12, C, serta mineral seperti kalium, kalsium, fosfor, natrium, zat besi dan
yodium (Anggadireja, et al., 2008). Komposisi kimia Eucheuma cottonii dapat
dilihat pada Tabel 3.
8
7 Mineral Cu 2.763 ppm
8 Tiamin 0.14 (mg/100 g)
9 Riboflavmin 2.7 (mg/100 g)
10 Vitamin C 12 (mg/100 g)
11 Karagenan 61.52 %
12 Abu 17.09 %
13 Kadar pb 0.04 ppm
9
2.2.6 Air
Air berfungsi sebagai bahan yang dapat mendispersikan berbagai senya
yang ada dalam bahan makanan.untuk beberapabahan juga berfungsi sebagai
pelarut (Winarno, 2002)
Air yang berhubungan denga hasil-hasil industry pengolahan pangan
harussmeemenuhi setidak-tidaknya standar mutu yang diperlukan atau air minum
(Buckle, et al. 1987).
10
jam. Waktu aging selama 24 jam memberikan hasil yang terbaik pada
undustri skala kecil, hal ini menyediakan waktu bagi lemak untuk menjadi
dingin dan mengkristal serta menghidrasi protein dan polisakarida
sepenuhnya, selain itu kristalisasi lemak, adsorpsi protein, stabilizer, dan
emulsifier dalam globula lemak membutuhkan waktu beberapa jam
terutama jika gelatin ditambahkan sebagai stabilizer (Ecklrs et al, 1980).
e. Pembekuan
Proses pembekuan yang dapat disertai pemasukan udara berfungsi untuk
membentuk cairan dan memasukkan udara ke dalam campuran es krim
sehingga dihasilkan overrun (potter, 1986). Proses pembekuan ini disertai
dengan pengocokan yang berfungsi untuk membeukukan dan
memasukkan udara ke dalam ICM sehingga dapat mengembag (Desrosier,
1977).
2.4 Mutu Es krim
2.4.1 Overrun
Overrun pada pembuatan es krim adalah pengembangan volume yaitu
kenaikan volume antara sebelum dan sesudah proses pembekuan (hadiwiyoto,
1983). Pada dasarnya everrun merupakan jumlah peningkatan volume es krim
yang disebabkan oleh masuknya udara pada pengocokan selam proses pembekuan
(Lampert, 1965).
Overrun es krim berkisar antara 60-100%. Es krim yang baik secara umum
mempunyai overrun 80% dengan kadar lemak 12-14% (Harper and Hall, 1976).
Bennion (1980) menyatakan bahwa es krim yang diproduksi pabrik mempunyai
overrun 70-80%, sedangkan untuk industry rumah tangga biasanya mencapai 35-
50%.
2.4.2 Kecepatan meleleh
Es krim yang berkualitas tinggi agak tahan terhadap pelelehan pada saat
dihidangkan pada suhu kamar (Nelson and Trout, 1965). Kecepatan meleleh es
krim secara umum dipengaruhi oleh stabilizer, emulsifier, keseimbangan gula dan
bahan-bahan susu serta kondisi pembuatan dan penyimpanan yang dapat
menyebabkan kerusakan protein (Campbell dan marshall, 1965).
11
2.4.3 Tekstur
Faktor-faktor yang mempengaruhi tekstur es krim adalah ukuran, bentuk
dan distribusi dari Kristal es dan partikel lainnya yang membentuk body es krim
(Barraqula, 1978). Tekstur es krim yang disukai adalah halus, ditunjukkan oleh
kelembutan seperti beludhu dan terasa lembut di mulut (webb et al, 1980).
Tekstur yang lembut pada es krim sangat dipengaruhi oleh komposisi campuran,
pengolahan dan penyompanan (Campbell and marshall, 1975).
2.4.4 Rasa
Rsa sebagian besar bahan pangan biasanya tidak stabil yaitu dapat
tekstur dan viskositas bahan pangan dapat memberikan rasa (Winarno dkk, 1984).
Rasa sangat dipengaruhi oleh bahan0bahan dalam ICM. Cacat pada rasa dapat
disebabkan olh adanya penyimpanan susu dan produk susu yang digunakan, juga
12
santoso, 1994: 24). Selain itu biji kacang merah merupakan sumber serat yang
bagus dan dapat juga melindungi tubuh dari serangan kanker dan serangan jantung
(John Himnerman, 2003: 95).
Kacang merah mengandung kadar zat gizi protein 23% dan 59%, selain itu
menu makan yang terdiri dari atas campuran nasi (90%) ditambah kacang
merah(10%) merupakan kompisisi makanan yang mencukupi kebutuhan
karbohidrat dan protein tubuh (Rahmat Rukmana, 1994:13).
2.5.1 Kandungan Gizi kacang merah
Biasanya yang dimanfaatkan darikacang merah adalah bijinya. Biji kacang
merah merupakan bahan makanan yang mempunyai energy tinggi dan sekaligus
sumber protein nabati yang potensial, karena itu perananya dalam usaha perbaikan
gizi sangat penting. Di samping kaya akan protein, biji kacang merah juga
merupakan sumber karbohidrat, mineral dan vitamin. Kandungan vitamin per 100
gr biji adala: vitamin A 30 SI, thiamin/vitamin B1 0,5 mg, riboflavin/vitamin B2
0,2 mg, serta niasin 2,2 mg (Astawan, 2009). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel berikut untuk informasi kandungan gizi pada biji kacang merah
sebanyak 100 gr.
Tabel 2.3 Kandungan zat gizi kacang merah dihitung 100 gr
No Jenis Zat Gizi Jumlah Kandungan Gizi
1 Kalori (kal) 336
2 Protein (g) 23,1
3 Lemak (g) 1,7
4 Karbohidrat (g) 59,5
5 Kalsium (mg) 80
6 Fosfor (mg) 400
7 Besi (mg) 5,0
8 Vitamin A1 (SI) 0
9 Vitamin B1 (mg) 0,6
10 Vitamin C (mg) 0
11 Air (g) 12,0
Sumber: PERSAGI (2005)
13
2.6 Overrun
Overrun pada pembuatan es krim adalah pengembangan volume yaitu
kenaikan volume antara sebelum dansesudah proses pembekuan (Hadiwiyoto,
1983). Pada dasarnya overrun merupakan jumlah peningkatan volume es krim
yang disebabkan oleh masuknya udara udara pada pengocokan selama proses
pembekuan (Lumpert, 1965).
Overrun es krim berkisar antara 60-100%. Es krim yang baik secara umum
mempunyai overrun 80% dengan kadar lemak 12-14% (Harper and hall,
1976).Bennion (1980) menyaakan bahwa es krim yang diproduksi pabrik
mempunyai overrun 70-80%, sedangkan untuk industri rumah tangga bisanya
mencapai 35-5-%.
2.7 Kecepatan meleleh
Es krim yang berkualitas tinggi agak tahan terhadap pelelehan pada saat
dihidangkan pada suhu kamar (Nelson and Trout, 1965). Kecepatan meleleh es
krim secara umum dipengaruhi oleh stabilizer, emulsifier, keseimbangan gula, dan
bahan-bahan susu serta kondisi pembuatan dan penyimpanan yang dapat
menyebabkan kerusakan protein (Campbell and marshall, 1965).
2.8. Uji Organoleptik
Penilaian organoleptik disebut juga dengan penilaian indera atau penilaian
sensorik yang merupakan suatu cara penilaian yang paling primitif atau sudah
lama dikenal. Penilaian organoleptik sangat banyak digunakan untuk menilai
mutu dalam industri pangan dan industri hasil pertanian lainnya. Kadang-kadang
penilaian ini dapat memberikan hasil penilaian yang sangat teliti. Dalam beberapa
hal penilaian dengan indera bahkan melebihi ketelitian alat yang paling sensitif
(Susiwi, 2009).
Menurut Rahayu (1998) sistem penilaian organoleptik telah dibakukan dan
dijadikan alat penilaian di dalam Laboratorium. Penilaian organoleptik juga telah
digunakan sebagai metode dalam penelitian dan pengembangan produk. Dalam
hal ini prosedur penilaian memerlukan pembakuan yang baik dalam cara
penginderaan maupun dalam melakukan analisa data.
14
Indera yang berperan dalam uji organoleptik adalah indera penglihatan,
penciuman, pencicipan, peraba dan pendengaran. Panel diperlukan untuk
melaksanakan penilaian organoleptik dalam penilaian mutu atau sifat-sifat
sensorik suatu komoditi, panel bertindak sebagi instrumen atau alat. Panel ini
terdiri atas orang atau kelompok yang bertugas menilai sifat dari suatu komoditi.
Orang yang menjadi anggota panel disebut panelis.
Uji hedonik atau uji kesukaan merupakan salah satu jenis uji penerimaan.
Dalam uji ini panelis diminta mengungkapkan tanggapan pribadinya tentang
kesukaan atau sebaliknya ketidaksukaan, di samping itu mereka juga
mengemukakan tingkat kesukaan/ketidaksukaan. Tingkat-tingkat kesukaan ini
disebut orang skala hedonik, misalnya amat sangat suka, sangat suka, suka, agak
suka, netral, agak tidak suka, tidak suka, sangat tidak suka dan amat sangat tidak
suka. Skala hedonik dapat direntangkan atau diciutkan sesuai yang diinginkan
peneliti (Rahayu, 1998).
15
BAB III
METODE PENELITIAN
16
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Februari di Laboratorium
Pengolahan Pangan dan Laboratorium Pengendalian Mutu Fakultas Teknologi
Pangan, Laboratorium Kimia Anaalitik Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam dann Laboratorium Kimia Nutrisi Makanan Ternak Faakultas
Peternakan Universitas Mataram.
17
c. Kacang merah direbus dengan banyak air hingga terendam dalam
panic tertutup selama 3 menit, selanjutnya didiamkan selam 2 jam,
kemudian air rendamanya dibuang
d. Selanjutnya direndam lagi selama satu malam
e. Kulit kacang dikupas dan dibuang
f. Kemudian kacang merah dihancurkan dengan penambahan air
sebanyak setengah dari berat bahan.
Kacang Merah
Penimbangan
Perendaman
Blanching
perendaman
Penghancuran
18
3. Homogenisasi
Bahan-bahan yang telah dipasteuriasi didiamkan sampai suhu turun menjadi
50˚C, kemudian dihomogenisasi dengan penambahan bahan penstabil berupa
karagenan dengan konsentrassi (0,3%, 0,4%, dan 0,5%) Serta whipping cream
yang telah dikocong dengan kuning telur pada suhu 30-40 ˚C selama 5 menit.
Bahan-bahan yang telah tercampu ini elanjutnya dibuat Ice Cream Mix (ICM)
4. Pendinginan dan pemeraman (Aging)
ICM selanjutnya didinginkan dalam refrigator pada suhu 4 ˚C kemudian
dibiarkan mengalami agiing selama 24 jam
5. Pembuihan
ICM yang telah agak membeku dikocok dengan mixer sampai mengembang
pada wadah aluminium yang disekelilingnya diberi es batu dan garam
6. Pengemasan
ICM dikemas dalam cup dan disimpan dalam freezer pada suhu -34 ˚C
hingga mengeras dan menjadi es krim.
19
Diagram alir dapat dilihat pada gambar 4
gula, penstabil karagenan (0,3%, 0,4%, dan 0,5%), susu skim dan
Pencampuran
Pasteurisasi 80 oC
Homogenisasi
t 5 menit
Pembuihan
T-15 menit
Es Krim
20
c. Dipanaska lagi selama 1 jam, didinginkan dalam eksikator dan ditimbang,
perlakuan ini diulang sampai selisih penimbangan berturut-turut tidak lebih
dari 0,05 persen.
d. Dihitung kadar air dengan menggunakan rumus:
𝑎−𝑏
Kadar air (%) = 𝑥 100%
𝑎
21
f. Dilakukan proses menuang dua kali dengan %NaOH tersebut, dimana untuk
ketiga kalinya endapan disertakan dalam penyaringan
g. Lalu, diangkat kertas saring yang telah berisi padatan dan keringkan dengan
oven.
h. Setelah itu didinginkan ke dalam desikator dan dihitung dengan menggunakan
rumus.
𝐶−𝐵 %
Kadar Serat Kasar (%) = 𝑋 100
𝐴
3.5.4 Overrun
a. Diukur volume adonan sebelum dimasukkan ke dalam Freezer
b. Diukur kembali volume setelah dimasukkan ke dalam freezer, sehingga
nilain overrun dapat dihitung dengan rumus
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑒𝑠 𝑘𝑟𝑖𝑚−𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑎𝑑𝑜𝑛𝑎𝑛
%overrun = x 100%
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑎𝑑𝑜𝑛𝑎𝑛
22
1. Disiapkan sampel (es krim) dalam wadah yang telah diberi notasi
angka tiga digit yang diacak
2. Sampel diletakkan pada wadah sesuai dengan notasi
3. Panelis semi terlatih sebanyak 20 orang dari mahasiswa ilmu dan
teknologi pangan dengan syarat telah mengambil mata kuliah Evaluasi
senssoris diminta untuk memberikan penilaian terhadap tekssturr,
aroma dan rasa dengan mengisi formulir yang disediakan. Pengujian
dengan metode afektif dan deskriptif terhadap aroma dan rasa
dinyatakan dalam angka 1-5
23
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Es krim merupakan salah satu produk pangan yang paling disukai dari
berbagai kalangan, yang dimbahan sepertmana produk ini berasal dari olahan
susu yang dibekukan, yang terbuat dari kombinasi susu dengan pemberi rasa
dan pemanis.
b. Kualitas es krim dapat dilihat dari overrun, waktu meleleh, dan uji
organoleptik.Dimana kualitas dan kuantitas es krim dipengaruhi oleh bahan
penstabilnya.Bahan penstabil yang digunakan umumnya di dalam es krim
adalah dari bahan sintesis, sehingga diperlukan bahan stabil alami yang
digunakan yaitu karagenan.
c. Kacang merah merupakan salah satu jenis kacang-kacangan (leguminoceae)
dari spesies kacang buncis dan dapat dipanen setelah berumur 45-60 hari
setelah masa tananm.
d. Karagenan merupakan fikokoloid yang diperoleh dari dari hasil ekstrak
rumput laut. Karagenan berfungsi sebagai stabilisator, bahan pengental,
pembentu gel atau pengelmusi dalam bidang industri.
e. Penelitian ini dilakukan beberapa pengamatan yaitu analiis kadar air, analisis
kadar abu, kadar serat, overrun, resistensi, uji protein dan uji organoleptik
24
DAFTAR PUSTAKA
Aliyah, R. 2010. Pengaruh Jenis Bahan Pengental Dalam Pembuatan Es krim Sari
Wortel Terhadap kadar Betakaroten dan sifat indrawi. Skripsi. Fakultas
Teknik Universitas Negeri Semarang. Semarang.
Anonim, 1997.Cajanus cajan (L.) Millsp (Center for New Crops and
Plants Products).http://www.hort.purdue.edu/newcrop/duke_energy/Caja
nus_ca jan. Diakses 25 Mei 2016
Anonim.2 0 0 6 . K e c a p B e b a s K a n k e r . w w w . l i p i . g o . i d / w w w . c g i ? be
rita&1143211824. Diakses 25 Mei 2016
Arbuckle W.S, and Marshall R.T. 2000. Ice Cream. 5th ed. Maryland: Chapman
and Hall.
Astawan, M, dan T. Wresdiyati. 2004. Diet Sehat dengan Makanan Berserat. Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri. Solo.
Astawan, M. 2005. Proses UHT: Upaya Penyelamatan Gizi pada Susu. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
25
Dewi, T. 2014. Kualitas Es Krim Dengan Kombinasi Wortel (Daucus carota L.)
dan Tomat (Lycopersicum esculentum Mill). Skripsi. Fakultas
Teknobiologi. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
DKBM. 2005. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Persatuan Ahli Gizi Indonesia:
Jakarta
Eckles, C.H., W.B. Comb and H. Macy. 1984. Milk and Milk Products. New
York: Mc. Graw Hill Book Company.
Jay M.J. 2000. Modern Food Microbiology. 5th ed. New York: Chapman and
Hall.
London. Mardiyanto, T, C dan Sudarwati. 2015. Studi nilai cerna protein susu
kecambah kedelai varietas lokal secara in vitro. Pros Sem Nas Masy
Biodiv Indon 1 (5): 1256-1264.
Mueller. Soy intake and risk of type 2 diabetes mellitus in Chinese Singaporeans:
Soy intake and risk of type 2 diabetes. Eur J nutr. 2012;51(8):1022-40.
Nickerson, J.T.R., dan L.J. Ronsivalli. 1980. Elementary Food Science. Second
Edition. The AVI Publishing Company. Inc., Wesport Connecticut.
USA.
26
Pomeranz. Z. 1976. Advance in Cereal Science and Tech. America Association of
Cereal Chem. Inc. Minnesota.
Prihati Sih Nugraheni. 2007. Absorpsi Ekstrak Antosianin dan Minuman Berbasis
Ekstrak Antosianin Kulit Kedelai Hitam pada Gastro Intestinal Tract
Tikus Secara In Situ. Thesis. Program Pasca Sarjana. UGM. Yogyakarta.
Saleh, E. 2004. Teknologi Pengolahan Susu Dan Hasil Ikutan Ternak. Fakultas
Pertanian Universitas Sumatera Utara.
27