Anda di halaman 1dari 36

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Lansia

1. Definisi

Lansia adalah masa transisi kehidupan terakhir yang

dijalani manusia. Masa ini sebetulnya adalah masa yang sangat

istimewa karena tidak semua manusia mendapatkan kesempatan

untuk melewati masa ini (Sutarti, 2014). Lanjut usia (lansia)

merupakan kelompok penduduk yang berumur 60 tahun atau lebih

(WHO, 2015). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13

tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia menyatakan bahwa

yang dimaksud dengan Lanjut Usia (lansia) adalah seseorang yang

telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Saat ini, diseluruh dunia

jumlah orang lanjut usia diperkirakan ada 500 juta dengan usia

rata-rata 60 tahun dan diperkirakan pada tahun 2025 akan

mencapai 1,2 milyar (Padila, 2013).

2. Batasan Usia Lanjut

Batasan usia lanjut ini sampai sekarang belum memiliki

kepastian referensi, masih banyak yang berpendapat mengenai hal

ini, beberapa pendapat mengenai batasan usia lanjut antara lain

(Sutarti, 2014).

Menurut WHO tahun 2012 menetapkan 65 tahun sebagai

usia yang menunjukkan proses penuaan yang berlangsung secara

10
11

nyata dan seseorang telah disebut lanjut usia. Lansia banyak

menghadapi berbagai masalah kesehatan yang perlu penanganan

segera dan terintegrasi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

menggolongkan lanjut usia menjadi 4 yaitu : Usia pertengahan

(middle age) 45-59 tahun, lanjut usia (elderly) 60-74 tahun, lanjut

usia tua (old) 75-90 tahun dan usia sangat tua (very old) diatas 90

tahun.

3. Proses Menua

Menua atau menjadi tua adalah suatu proses

menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk

memperbaiki diri/mengganti dan mempertahankan fungsi

normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan

memperbaiki kerusakan yang diderita. Menua bukan merupakan

suatu penyakit, tetapi merupakan proses yang berangsur-angsur

mengakibatkan perubahan kumulatif, merupakan proses

menurunnya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari

dalam dam luar tubuh yang berahir dengan kematian (Artinawati,

2014). Pada hakekatnya menjadi tua merupakan proses alami yang

berarti seseorang melalui 3 tahap kehidupan yaitu masa kanak-

kanak, masa dewasa, dan masa tua (Nugroho, 1992 dalam Aspiani,

2014).
12

4. Perubahan lansia

Dengan bertambahnya usia maka kondisi dan fungsi tubuh

pun semakin menurun. Perubahan yang terjadi pada lansia meliputi

perubahan fisik, sosial dan psikologis (Artinawati, 2014).

a. Perubahan fisik

Perubahan fisik yang dapat ditemukan pada lansia ada berbagai

macam antara lain, perubahan pada sel, kardiovaskuler,

respirasi, persyarafan, sistem penglihatan, sistem pendengaran,

sistem reproduksi wanita, musculoskeletal, sistem pencernaan,

vesika urinaria, sistem endokrin, belajar dan memori,

intelegensia quation (IQ), serta kulit.

b. Perubahan sosial

Semua perubahan fisik yang dialami lansia sering menimbulkan

keterasingan.keterasingan ini akan menyebabkan lansia emakin

depresi, lansia akan menolak untuk berkomunikasi dengan orang

lain. Adapun perubahan dalam sosial lansia seperti (Artinawati,

2014), perubahan dalam peran, keluarga, teman, abuse, masalah

hukum, pension, ekonomi, rekreasi, keamanan, transportasi,

politik, pendidikan, panti jompo.

c. Perubahan psikologis

Perubahan psikologi pada lansia meliputi short term memory,

frustasi kesepian, takut kehilangan kebebasan, takut menghadapi

kematian, perubahan keinginan, depresi, dan kecemasan.


13

B. Konsep Asam Urat

1. Definisi

Asam urat adalah bahan kimia yang diproduksi tubuh

dengan cara memecah senyawa organik yang disebut purin. Purin

juga dihasilkan ketika terjadi kerusakan sel-sel di dalam tubuh.

Kadar asam urat dalam darah bervariasi dari hari ke hari,

tergantung pada jenis makanan dan gangguan pada tubuh. Asam

urat yang dihasilkan akan larut dalam darah, disaring oleh ginjal,

kemudian dibuang melalui urine. Terkadang proses ini terganggu,

ketika tubuh memproduksi terlalu banyak asam urat atau ketika

tubuh tidak dapat menyaring asam urat dengan baik. Akibatnya

adalah asam urat dalam darah menjadi tinggi atau disebut dengan

istilah hiperurisemia. Naiknya kadar asam urat darah

(hiperurisemia) juga memiliki arti penting untuk menghindarkan

diri dari timbulnya komplikasi yang bisa timbul karenanya, yaitu

dengan cara menghindari makanan dengan kandungan purin tinggi

(diet purin), menghindari semua yang menjadi faktor risiko

terjadinya serangan asam urat, menerapkan pola hidup yang sehat,

olahraga secara teratur, minum air putih, mengupayakan berat

badan yang ideal, mengurangi mengonsumsi makanan berlemak,

serta menghindari makanan dan minuman dengan kadar gula tinggi

(Dina, 2017).
14

Asam urat dianggap sebagai penyakit yang secara umum

dikenali oleh masyarakat awam. Rasio normal asam urat 3,6

mg/dL. Dalam kondisi normal, asam urat tidak akan berbahaya

bagi kesehatan manusia. Namun jika kelebihan (hiperurisemia)

atau kekurangan (hipourisemia) kadar asam urat dalam plasma

darah, maka akan menjadi indikasi penyakit pada tubuh manusia

(Dina, 2017).

2. Kadar Normal Asam Urat

Kadar asam urat normal menurut tes enzimatik maksimum

7 mg/dL. Sedangkan pada teknik biasa, nilai normalnya maksimum

8 mg/dL. Bila hasil pemeriksaan menunjukkan kadar asam urat

melampaui standar normal itu, penderita dimungkinkan mengalami

hiperurisemia. Kadar asam urat normal pada pria dan perempuan

berbeda. Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,4-7 mg/dL

dan pada perempuan 2,4-6 mg/dL. Kadar asam urat diatas normal

disebut hiperurisemia (Suherman, 2010).

3. Faktor Risiko

Asam urat juga merupakan faktor risiko bagi penyakit

jantung coroner karena asam urat merusak endotel (bagian dalam

pembuluh darah). Oleh karena itu, mereka yang asam uratnya

tinggi harus berusaha keras menurunkannya agar semua organ

tubuhnya bekerja dengan baik untuk menghindari risiko penyakit

lebih berat yang berdampak pada kematian mendadak. Jadi


15

meskipun terlihat sepele, penyakit asam urat ini bisa berubah

menjadi momok yang membawa kematian. Penyebab dasarnya

adalah pola makan yang tidak sehat. (Dina Savitri, 2017).

4. Penyebab Asam Urat

Menurut (Ahmad, 2011) penyebab asam urat yaitu:

a. Faktor dari luar

Penyebab asam urat yang paling utama adalah makanan atau

faktor dari luar. Asam urat dapat meningkat dengan cepat

antara lain disebabkan karena nutrisi dan konsumsi makanan

dengan kadar purin tinggi.

b. Faktor dari dalam

Adapun faktor dari dalam adalah terjadinya proses

penyimpangan metabolisme yang umumnya berkaitan dengan

faktor usia, dimana usia diatas 40 tahun atau manula beresiko

besar terkena asam urat. Selain itu, asam urat bisa disebabkan

oleh penyakit darah, penyakit sumsum tulang dan polisitemia,

konsumsi obat-obatan, alcohol, obesitas, diabetes mellitus juga

bisa menyebabkan asam urat.

5. Patofisiologi Asam Urat

Adanya gangguan metabolisme purin dalam tubuh, intake

bahan yang mengandung asam urat tinggi dan sistem eksresi asam

urat yang tidak adekuat akan menghasilkan akumulasi asam urat

yang berlebihan di dalam plasma darah (hiperurisemia), sehingga


16

mengakibatkan kristal asam urat menumpuk dalam tubuh.

Penimbunan ini menimbulkan iritasi local dan menimbulkan

respon inflamasi (Price, Sylvia.A. 2009).

Hiperurisemia merupakan hasil :

a. Meningkatnya produksi asam urat akibat metabolisme purin

abnormal

b. Menurunnya eksresi asam urat

c. Kombinasi keduanya

Saat asam urat menjadi bertumpuk dalam darah dan cairan

tubuh lain, maka asam urat tersebut akan mengkristal dan akan

membentuk garam-garam urat yang berakumulasi atau menumpuk

di jaringan konectif diseluruh tubuh, penumpukan ini disebut tofi.

Adanya kristal memicu respon inflamasi akut dan netrofil

melepaskan lisosomnya. Lisosom tidak hanya merusak jaringan,

tapi juga menyebabkan inflamasi.

Banyak faktor yang berperan dalam mekanisme serangan

gout. Salah satunya yang telah diketahui peranannya adalah

konsentrasi asam urat dalam darah. Mekanisme serangan gout akan

berlangsung melalui beberapa fase secara berurutan, sebagai

berikut :

1) Presipitasi kristal monosodium urat. Dapat terjadi dalam

jaringan bila konsentrasi dalam plasma lebih dari 9 mg/dl.

Presipitasi ini terjadi di rawan, sonovium, jaringan para-


17

artikuler misalnya bursa, tendon dan selaputnya. Kristal urat

yang bermuatan negative akan dibungkus (coate) oleh berbagai

macam protein. Pembungkusan dengan IgG akan merangsang

netrofil untuk berespon terhadap pembentukan kristal.

2) Respon leukosit polimorfonukuler (PMN). Pembentukan kristal

menghasilkan faktor kemotaksis yang menimbulkan respon

leukosit PMN dan selanjutnya akan terjadi fagositosis kristal

oleh leukosit.

6. Gejala Asam Urat

Menurut (Dina, 2017) macam-macam gejala asam urat yaitu:

a. Selalu merasa cepat lelah dan badan terasa pegal-pegal

b. Nyeri di bagian otot, persendian pinggang, lutut, punggung dan

bahu. Selain nyeri, biasanya juga ditandai dengan timbulnya

pembengkakan, kemerahan, serta rasa sangat nyeri pada bagian

persendian, baik di pagi maupun malam hari. Rasa nyeri tersebut

biasanya bertambah parah dan hebat pada saat udara dingin atau

musim penghujan.

c. Sering buang air kecil di pagi hari pada saat bangun tidur

maupun malam hari. Biasanya lebih sering malam hari.

d. Muncul rasa linu dan kesemutan yang sangat parah

Menurut (Dina, 2017) gejala penyakit asam urat sebenarnya

dapat dibedakan menjadi tiga tingkatan yaitu :


18

1) Gejala Awal

Pada saat gejala awal ini sering tidak disadari sebagai gejala

asam urat. Akibatnya, banyak penderita yang tiba-tiba sudah

mengalami asam urat akut atau kronis, sehingga pengobatannya

menjadi lebih sulit dan memerlukan biaya lebih banyak.pada

gejala awal ini, biasanya penderita mengalami serangan pada

sendi yang khas selama beberapa hari. Mereka menyadari

adanya rasa nyeri yang menyerang, tetapi karena tidak terlalu

berat biasanya mereka mengabaikannya. Namun, peradangan

pada sendi tersebut akan menghilang dengan sendirinya,

sehingga penderita umumnya menganggap dirinya hanya terlalu

lelah atau keseleo biasa.

2) Gejala Menengah

Setelah mengalami serangan sendi pada gejala awal, umumnya

penderita akan mengalami peradangan yang lebih khas. Jarak

serangan antara peradangan yang satu ke peradangan berikutnya

menjadi lebih sering dan lebih panjang, ditambah dengan sendi

yang terserang juga lebih banyak. Pada gejala inilah umumnya

penderita baru sadar jika ia terkena penyakit asam urat secara

serius. Penanganan di masa ini sudah harus lebih banyak dan

penderita sangat dituntut untuk mengikuti pola makan yang

sehat agar asam uratnya tidak semakin parah. Apabila terjadi

pada kaki dan ukurannya besar, penderita tidak bisa lagi


19

memakai sepatu dan jika sudah demikian, penyakit tersebut

masuk ke dalam gejala akut.

3) Gejala Akut

Setelah mengalami gangguan dan gejala menengah, selama

kurang lebih 10 tahun, biasanya penderita akan mendapatkan

benjolan-benjolan di sekitar sendi yang sering meradang.

Benjolan ini disebut tofus, yaitu serbuk seperti bubuk kapur

yang merupakan kumpulan dari kristal monosodium urat. Tofus

ini akan menyebabkan kerusakan pada sendi dan tulang di

sekitarnya.

7. Faktor pemicu

Menurut (Dina, 2017) faktor pemicu asam urat yaitu :

a. Makanan yang mengandung purin tinggi seperti jeroan, daging,

seafood, durian dan lain-lain.

b. Obat-obatan kanker.

c. Penyakit batu ginjal dan gagal ginjal, penyakit lever

d. Penyakit diabetes mellitus atau kencing manis

e. Kegemukan

f. Minuman beralkohol

8. Bahaya Asam Urat

Dalam kondisi normal, asam urat tidak berbahaya bagi

tubuh. Apabila asam urat melebihi batas yang aman, maka bahaya

akan terjadi pada ginjal dan jantung.mereka yang menderita


20

hiperurisemia berisiko meningkatkan pembentukan batu asam urat

di ginjal dan batu kalsium oksalat. Kedua batu ini akan

menyebabkan tingginya tekanan di batu ginjal dan pembuluh-

pembuluh darah, sehingga dinding pembuluh darah semakin tebal

dan aliran darah ke ginjal pun semakin berkurang. Inilah yang

menyebabkan terjadinya kerusakan ginjal. Hal ini terjadi karena

tubuh manusia sebenarnya tergantung dari apa yang dimakannya.

Kita harus menjadikan makanan kita sebagai obat karena jika tidak,

aka nada masanya obat yang menjadi makanan kita nanti. Hidup

dengan pola sehat memang terlihat banyak aturan dan pantangan,

tetapi jika kita mau membiasakan diri hidup sehat, nantinya kita

sendiri yang memperoleh manfaatnya. Badan tetap sehat dan

harapan umuar panjang yang dapat kita miliki. (Dina, 2017).

Berikut merupakan daftar kandungan purin dalam beberapa

makanan yang sebaiknya di hindari oleh penderita asam urat.

Bukan berarti penderita asam urat tidak boleh makan makanan

yang disebutkan dibawah ini, tetapi sebaiknya dihindari atau

porsinya dikurangi karena jika tidak dikhawatirkan akan semakin

memperparah penyakit asam uratnya (Dina, 2017).


21

Tabel 2.1 Daftar Nama Makanan Tinggi Kandungan Purin

No Kategori Nama Makanan Keterangan

1. Kelompok I Segala jeroan: hati, jantung, Sebaiknya


Kandungan purin otak, paru, daging, dan dihindari dan
sangat tinggi sebagainya. Ikan makarel, sedikit
100-1000mg/100 kerang, ikan tuna, daging dikonsumsi
gram bebek, kaldu daging

2. Kelompok II Daging sapi Bebas


Kandungan purin Ikan laut kecuali Kelompok dikonsumsi asal
90-100 mg/100 I, daging ayam, udang, tahu, tidak
gram tempe, bayam asparagus, berlebihan
daun singkong, kangkung,
daun dan biji,melinjo
3. Kelompok III Nasi, ubi,singkong, Bebas
Kandungan purin jagung,mie bihun, cake, kue dikonsumsi
rendah kering, roti, pudding, setiap hari
susu,telu, keju, sayur dan sesuai dengan
buah-buahan kecuali keperluan.
Kelompok I.

9. Pencegahan Asam Urat

Untuk pencegahan asam urat, dokter biasanya menyarankan

diit rendah purin dan memberikan obat-obatan seperti obat anti-

inflamasi dan allopurinol. Diit yang efektif sangat penting untuk

menghindari komplikasi dan mengurangi biaya pengobatan,

pengaturan diit sebaiknya dilakukan bila kadar asam urat melebihi

7 mg/dL (Ahmad, 2011).

Selain itu, hal yang paling penting untuk penderita asam

urat adalah menjaga pola makan, terutama menghindari makanan

yang banyak mengandung purin, serta olahraga secara teratur demi

membantu membuang racun dan zat-zat yang tidak berguna dalam

tubuh. Dengan olahraga secara teratur berarti tumpukan racun dan


22

zat-zat yang tidak berguna di dalam tubuh dapat dikurangi.ini akan

mengurangi risiko penyakit akibat banyaknya racun dan zat

berbahaya di dalam tubuh. Pastikan juga olahraga yang dilakukan

sesuai porsi dan usianya. Pilihlah olahraga-olahraga ringan tetapi

lakukan secara rutin. Misalnya jalan-jalan pagi secara rutin selama

30-60 menit setiap hari, atau bisa lakukan senam terapi dengan

gerakan yang rileks cukup untuk mengeluarkan keringat dan

membantu mengeluarkan zat purin dari dalam tubuh. (Dina, 2017).

10. Cara Mengukur Asam Urat

Pemeriksaan asam urat mengukur kadar asam urat dalam

darah atau urin. Bila terlalu banyak asam urat yang diproduksi atau

tidak cukup untuk diekskresikan, asam urat tersebut dapat

terakumulasi dalam tubuh, sehingga terjadi peningkatan kadar

asam urat dalam darah (hiperurisemia) dan dapat menyebabkan

gout. Selain itu, asam urat berlebih juga dapat disimpan dalam

jaringan seperti ginjal dan dapat mengakibatkan terjadinya batu

ginjal atau gagal ginjal. Peningkatan kadar asam urat juga dapat

terjadi ketika ada peningkatan kematian sel seperti pada beberapa

terapi kanker. Sementara penurunan eliminasi asam urat

disebabkan karena fungsi ginjal yang terganggu atau penyakit

ginjal. (Dina, 2017).


23

Pemeriksaan asam urat membutuhkan sampel berupa darah

yang diambil dari pembuluh darah kapiler di jari tengah. Alat yang

akan digunakan untuk pengecekan kadar asam urat yaitu :

Gambar 2.1 Alat Pengecekan Asam Urat


Sumber : dasacipta.com

11. Standar Operasional (SOP) penggunaan alat Glucose


Collesterol Uric Acid (GCU)

a. Pengertian

Pemeriksaan asam urat adalah suatu prosedur pemeriksaan

darah untuk mengetahui kadar asam urat dalam darah.

b. Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pemeriksaan

asam urat.

c. Langkah-langkah

Alat :

1) Asam Urat meter Stik Easy Touch GCU (Glucose

Collesterol Uric Acid).


24

2) Stik Asam Urat meter Easy Touch GCU (Glucose

Collesterol Uric Acid).

3) Jarum lancet

4) Alkohol Swab

5) Handscoon

Pemeriksaan menggunakan Metode Asam Urat Stik Meter

a) Peneliti menggunakan handscoon.

b) Peneliti mengusap ujung jari manis atau jari tengah pasien

dengan alkohol swab, tunggu kering.

c) Peneliti menghidupkan alat Asam Urat stik Easy Touch

GCU (Glucose Collesterol Uric Acid).

d) Peneliti menyiapkan barcode jika ganti stik yang berbeda

kodenya.

e) Peneliti memasukkan stik Asam Urat Easy Touch GCU

(Glucose Collesterol Uric Acid) ke alat, tunggu hingga

muncul tanda darah.

f) Peneliti menusuk ujung jari pasien dengan jarum lancet

steril disposable.

g) Peneliti menekan ujung jari yang telah ditusuk sampai

mendapat sampel 20 ul.

h) Peneliti meneteskan darah ke dalam stik Asam Urat Easy

Touch GCU (Glucose Collesterol Uric Acid).


25

i) Peneliti membaca angka yang muncul dalam LCD Asam

Urat Easy Touch GCU (Glucose Collesterol Uric Acid).

j) Peneliti mencatat hasil pemeriksaan Asam Urat ke

blangko skrining

C. Konsep Senam Tera (Tai Chi)

1. Definisi

Di Indonesia ada jenis senam yang dikenal dengan nama

senam tera. Senam ini merupakan salah satu bentuk latihan fisik

dan mental, yakni perpaduan gerakan badan dengan adanya

pemusatan pikiran secara teratur, benar, berkesinambungan,

berkelanjutan, dan serasi. Sedangkan untuk jangka lama, senam ini

bermanfaat untuk peningkatan serta pemeliharaan kebugaran, baik

secara jasmani maupun rohani. Secara resmi pertama kali senam

ini mulai berdiri pada 12 November 1985, yang dicetuskan oleh

seorang warga Indonesia keturunan Tionghoa yang bernama

Bambang Sutomo. Sebenarnya nama Senam Tera ini diadopsi dari

nama Senam Terapi atau Tai Chi. Senam Tera Indonesia kemudian

disingkat menjadi STI yang memiliki makna filosofis tersendiri : S

(Sehat) Sehat secara jasmani, T (Tentram) Sehat secara rohani dan

I (Indah) Sehat secara hubungan sosial dengan lingkungan (Agus,

2016).

Senam tera merupakan suatu latihan yang melatih fisik dan

mental, yang memadukan gerakan-gerakan anggota tubuh dengan


26

suatu teknik irama pernapasan melalui pemusatan pemikiran dan

dilakukan secara beraturan, serasi, benar dan berkesinambungan.

Senam tera juga dapat memperbaiki dan meningkatkan kondisi

serta fungsi kelenturan otot dan sendi sehingga dapat berpengaruh

untuk menurunkan kadar asam urat (Komunitas Senam Tera

Indonesia Jakarta Barat, 2014).

Senam tera merupakan kependekan dari kata terapeutis atau

menyembuhkan, tidak hanya dimonopoli para orang tua, tetapi juga

anak-anak muda. Senam Tera Indonesia (STI) sangat tepat sebagai

sarana aktivitas olahraga ringan. Selain tidak membutuhkan biaya

yang besar, waktu dan lahan yang dipergunakan dapat disesuaikan.

Kelebihan dari senam tera adalah gerakannya yang lembut

mengalir sangat cocok dijadikan program olahraga bagi kaum

lanjut usia (lansia) sekalipun. Fokus gerakan lebih pada upaya

melatih keseimbangan, kekuatan, dan kelenturan melalui gerakan

lambat mengalir dikombinasikan dengan pengembangan imajinasi

dan pernapasan yang dalam. (Komunitas Senam Tera Indonesia

Jakarta Barat, 2016).

2. Manfaat Senam Tera

Senam Tera mempunyai banyak manfaat, salah satunya dari

setiap gerakannya yakni, gerakan peregangan yang bertujuan untuk

meregangkan otot sebelum melakukan gerakan senam, gerakan

persendian yakni menggerakkan seluruh persendian yang


27

mempunyai manfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Tujuan dari

senam tera adalah kebugaran. Sedangkan yang terakhir pernafasan

yang mengadaptasi dari senam Tai Chi oleh karena itu

gerakan/jurus Senam Tera Indonesia lembut dan rileks (Fawzy,

2011).

Secara jasmani bertujuan memperbaiki dan meningkatkan

kondisi dan fungsi : jantung dan peredaran darah, sistem

pernafasan, sistem susunan syaraf, pencernaan makanan, kekuatan

dan daya tahan otot serta kelenturan otot dan sendi (Komunitas

Senam Tera Indonesia, 2016).

3. Tata Urut Gerakan Senam Tera

a. Senam Peregangan

Senam Peregangan ini terdiri dari 17 macam dengan tujuan

memelihara kerja otot sebagai persiapan suatu gerakan agar

terhindar dari suatu cidera. Gerak peregangan ini akan

memakan waktu antara 4-5 menit.

Gambar 2.2 Gerakan Peregangan


Sumber : Komunitas Senam Tera Indonesia, 2016
28

b. Senam Persendian

Gerakan dari Senam persendian ini terdiri dari 25 macam

gerakan yang mempunyai nilai aerobik yang cukup tinggi yang

sangat bermanfaat bagi kesehatan mental atau semangat kerja.

Gerakan ini meliputi :

1) Gerakan berputar

2) Bergerak dua arah

3) Gerakan pada sumbu tulang belakang

Gambar 2.3 Gerakan Pembukaan


Sumber : Loretta M. Wollering, 2013

a) Cara : Berdiri tegak dengan tangan disisi, posisi kaki

berdekatan, kemudian jari-jari tangan terbuka dan rileks,

geser kaki kanan dan langkahkan kaki kiri hingga sejajar

dan selebar bahu.

b) Frekuensi : Untuk senam, gerakan ini dilakukan durasi 32

ketukan, dengan hitungan 2x8.


29

c) Manfaat : Untuk memperkuat kaki dan melepaskan

ketegangan dari tubuh.

Gambar 2.4 Gerakan Tangan


Sumber : Loretta M. Wollering, 2013

a) Cara : Posisi kaki kanan bergeser dan sedikit putar tubuh

ke kiri secara bersamaan, tangan kanan diatas dan tangan

kiri dibawah dengan telapak tangan saling berhadapan,

tangan kanan berada dipuncak bahu dengan siku sedikit ke

bawah.

b) Frekuensi : Untuk senam gerakan ini dilakukan 8 kali

putaran. Satu gerakan butuh waktu 4 detik sebagai gerakan

aerobik. Gerakannya diulang 2-5 kali ulangan.

c) Manfaat : Untuk meningkatkan koordinasi dan melatih

keseimbangan
30

Gambar 2.5 Gerakan Bahu


Sumber : Loretta M. Wollering, 2013

a) Cara : Posisi kaki kanan terbuka sedikit, tetapi jauhkan

tumit, telapak tagan kiri ke bawah,lengan ke depan,

dijulurkan ke depan setinggi bahu, kemudian kaki kanan ke

depan dan ulangi sikap.

b) Frekuensi : Dilakukan hitungan 2x8, gerakannya diulang 2

kali.

c) Manfaat : Untuk melatih kekuatan, dan kelincahan serta

meningkatkan memori
31

Gambar 2.6 Gerakan Kaki


Sumber : Loretta M. Wollering, 2013

a) Cara : Telapak tangan mengarah ke dada, bersamaan

dengan melenturkan lutut turun naik. Pandangan mata lurus

ke depan, lenturan siku tidak melebihi ujung jari kaki.

b) Frekuensi : Dilakukan hitungan 2x8

c) Manfaat : Untuk meningkatkan kontrol, dan keseimbangan

tubuh serta melatih kelenturan.


32

Gambar 2.7 Gerakan Sikap Busur


Sumber : Loretta M. Wollering, 2013

a) Cara : Posisi tubuh sedikit ke kanan dan putar lengan

sehingga saling berhadapan,ayunkan lengan ke bawah dan

ke belakang, kemudian pelan-pelan kaki kanan diputar.

b) Frekuensi ; Dilakukan hitungan 2x8, dan diulangi sebanyak

2 kali.

c) Manfaat : Untuk memperkuat ligamen, dan tendon,

menyeimbangkan otot dan organ internal.


33

Gambar 2.8 Gerakan Setengah Langkah


Sumber : Loretta M. Wollering, 2013

a) Cara : angkat bahu ke depan, lengan pasif mengikuti gerak

bahu berputar, badan tegap (tidak membungkuk).

b) Frekuensi : Dilakukan hitungan 2x8

c) Manfaat : Untuk melatih otot-otot bahu, melepaskan

ketegangan jantung dan paru.

Gambar 2.9 Gerakan Lutut


Sumber : Loretta M. Wollering, 2013
34

a) Cara : posisi tubuh berputar sedikit ke kanan sambil

menyapu lengan kanan ke samping, putar telapak tangan

kanan ke atas dan ke kiri ke bawah.

b) Frekuensi : Dilakukan hitungan 2x8

c) Manfaat : Untuk meningkatkan kerja neuromuscular dan

mengembangkan otot-otot kaki

Gambar 2.10 Gerakan Kebugaran


Sumber : Loretta M. Wollering, 2013

a) Cara : putar badan sedikit ke kiri sambil menyapu lengan

kiri ke belakang dan ke atas, langkah kaki kanan di

belakang dan sedikit keluar kemudian arahkan tubuh ke

depan sambil menjatuhkan siku dan menarik tangan kanan.

b) Frekuensi : Dilakukan hitungan 2x8, dan diulangi sebanyak

2 kali.

c) Manfaat : Untuk melatih dasar energi, memperkuat inti

pinggul dan kaki.


35

Gambar 2.11 Gerakan Pergelangan Tangan


Sumber : Loretta M. Wollering, 2013

a) Cara : Telapak tangan diputar menghadap pada saat

mendorong ke atas, jari-jari terbuka.

b) Frekuensi : Dilakukan hitungan 2x8, dan diulangi sebanyak

2 kali.

c) Manfaat : Untuk melatih peregangan tangan, memperkuat

kaki dan tangan


36

Gambar 2.12 Gerakan Siku


Sumber : Loretta M. Wollering, 2013

a) Cara : posisi menurunkan siku ke paha dengan telapak

tangan kemudian langkahkan tumit kanan dengan berat

badan masih di kaki kiri.

b) Frekuensi : Dilakukan hitungan 2x8, dan diulangi sebanyak

2 kali.

c) Manfaat : Untuk memberi energi pada tubuh dan bagian

lengan
37

Gambar 2.13 Gerakan Menarik dan Mendorong


Sumber : Loretta M. Wollering, 2013

a) Cara : posisi telapak tangan menghadap ke bawah, dengan

sisi kanan di atas kiri dan lengan terpisah, mulalilah

mengayun ke depan dan biarkan lengan mendorong sedikit

ke depan.

b) Frekuensi : Dilakukan hitungan 2x8, dan diulangi sebanyak

2 kali.

c) Manfaat : Untuk melatih kekuatan seluruh tubuh.


38

Gambar 2.14 Gerakan Pergelangan Tangan Kedua


Sumber : Loretta M. Wollering, 2013

a) Cara : posisi kaki kanan bergeser, dan kemudian usapkan

tangan kanan sehingga lengan berada pada tingkat wajah

dan siku kanan membungkuk.

b) Frekuensi : Dilakukan hitungan 2x8 dan diulangi sebanyak

2 kali

c) Manfaat : Untuk memberikan energi area pinggul


39

Gambar 2.15 Gerakan Jari-Jari Tangan dan Kaki


Sumber : Loretta M. Wollering, 2013

a) Cara : Angkat lutut sesuai kemampuan tidak loncat, tumit

ke depan, waktu mengayun lengan keatas siku lurus.

b) Frekuensi : Dilakukan hitungan 2x8, dan diulangi sebanyak

2 kali.

c) Manfaat : Untuk melatih kekuatan lengan.

Gambar 2.16 Gerakan Kepalan Tangan


Sumber : Loretta M. Wollering, 2013
40

a) Cara : posisi salah satu kaki diangkat, tangan kiri diangkat

sebahu, dan tangan diangkat secara bergantian dengan

kedua tangan dikepal.

b) Frekuensi : Dilakukan hitungan 2x8, dan diulangi sebanyak

2 kali.

c) Manfaat : Untuk melatih kekuatan bahu dan kaki

Gambar 2.17 Gerakan Punggung


Sumber : Loretta M. Wollering, 2013

a) Cara : Lutut kaki tumpuan ditekuk sedikit, pinggang keatas

dipilih kesamping tidak dipaksa, kemudian bagian depan

agak dibungkukkan ke depan dan bagian kepala melihat

keatas.

b) Frekuensi : Dilakukan hitungan 2x8, dan diulang sebanyak

2 kali.

c) Manfaat : Untuk melatih kekuatan otot kaki, bagian pinggul

dan bagian atas.


41

Gambar 2.18 Gerakan Telapak Tangan


Sumber : Loretta M. Wollering, 2013

a) Cara : Posisi telapak tangan kanan ke depan, bagian kaki

sedikit ditekuk menjadi tumpuan

b) Frekuensi : Dilakukan hitungan 2x8, dan diulang sebanyak

2 kali

c) Manfaat : Untuk melatih kekuatan otot tangan dan kaki


42

Gambar 2.19 Gerakan Lengan


Sumber : Loretta M. Wollering, 2013

a) Cara : posisi tangan ditekuk dan telapak tangan berada

dibawah kemudian kaki ditekuk setengah menjadi tumpuan.

b) Frekuensi : Dilakukan hitungan 2x8, dan diulangi sebanyak


2 kali.
c) Manfaat : Untuk melatih otot kaki

Gambar 2.20 Gerakan Penutup


Sumber : Loretta M. Wollering, 2013
43

a) Cara : posisi tangan rileks dan kaki agak terbuka

b) Frekuensi : Dilakukan hitungan 2x8, dan diulangi sebanyak

2 kali.

c) Manfaat : Untuk melatih kekuatan otot tangan, kaki, dan

paha.

c. Senam Pernafasan

Gerakan senam Pernafasan sebanyak 18 macam gerakan

dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan paru-paru, agar

dapat memenuhi kebutuhan oksigen, yang merupakan zat yang

sangat vital untuk terjadinya proses metabolism, agar tercipta

sinergi yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan kita.

Gambar 2.21 Gerakan Pernafasan


Sumber : Komunitas Senam Tera Indonesia, 2016

D. Pengaruh Senam Tera terhadap Asam Urat pada Lansia

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Umami Anindya

(2013). Kebugaran jasmani juga sangat diperlukan untuk mencegah


44

atau menunda penyakit-penyakit degenerative dan penyakit kelainan

metabolisme.

Adapun cara yang tepat untuk menurunkan kadar asam urat

dengan cara melakukan senam tera secara rutin karena gerakan-

gerakan yang dilakukan dengan cara peregangan dan ditahan sambil

bernafas bebas, sehingga dapat meningkatkan fungsi jantung dan laju

filtrasi di ginjal yang dapat mengeluarkan asam urat berlebih dalam

tubuh melalui urine. Sehingga dengan melakukan senam tera secara

rutin kadar asam urat dalam tubuh dapat menurun. Tujuan penelitian

adalah mengetahui pengaruh senam tera terhadap penurunan kadar

asam urat

Menurut Komunitas Senam Tera Indonesia (2016), pengaruh senam

tera yaitu :

a. Pada gerakan senam peregangan, gerakan awal posisi kaki dibuka

selebar bahu kemudian posisi tangan diangkat ke atas yaitu untuk

memelihara kerja otot tubuh dan menyiapkan denyut jantung.

b. Pada gerakan senam persendian, posisi bahu diangkat ke depan,

lengan pasif mengikuti gerak bahu berputar, badan tegap yaitu

untuk memperbaiki keseimbangan dan proses metabolisme.

c. Pada gerakan senam persendian, posisi lutut kaki tumpuan ditekuk

sedikit kemudian pinggang keatas dipilih kesamping tidak dipaksa

yaitu untuk memperbaiki penurunan purin dalam tubuh.


45

d. Pada gerakan pernafasan, gerakan akhir posisi kaki dibuka

kemudian tangan direntangkan yaitu untuk meningkatkan

kemampuan paru-paru agar dapat memenuhi kebutuhan oksigen.

E. Kerangka Teori

Faktor pemicu asam Tidak ada


urat : penurunan

1.Faktor dari luar:

a.Makanan

2. Faktor dari dalam : Asam Urat


a. Usia > 40 tahun

b. Obat-obatan Ada penurunan

c. Penyakit Diabetes
Mellitus

d.Obesitas
Senam Tera

Bagan 2.1 Kerangka Teori

Sumber : Dina (2017) dan Ahmad (2011)

Keterangan :
= Diteliti

= Tidak Diteliti

Anda mungkin juga menyukai