Anda di halaman 1dari 23

Keperawatan Komplementer Berbasis Biologis

I. Pengertian

Tidak seperti pendekatan komplomenter dan alternative yang tidak bersifat


invasive, kategori terapi farmakologis ini termasuk invasive dan menggunakan
penggunaan bahan kimia, suplemen makanan, dan produk herbal. Sementara
sebagian bahan – bahan tersebut, seperti magnesium, obat herbal dari favefew
dan minyak ikan telah memiliki bukti medis sebagai pencegahan atau
pengobatan migrain, sedangkan pengobatan yang lain masih kurang bias
dibuktikan secara ilmiah terkait dengan efektifitas atau keamananya. Resiko
efek emrugikan dari praktik ini dianggap tinggi dibandingkan pendekatan
Pengobatan Komplementer lainnya, sehingga peringatan harus digunakan
ketika menggunakan produk apa pun atau bahan alami

A. Jamu
a. Definisi Jamu

Obat bahan alam ini yang paling banyak ditemui. Kita bias mendapatkannya di
pasar tradisional, penjual jamu gendong, ataupun pruduk jamu yang telah
diproduksi oleh pabrik. Beberapa produk jamu yang masih diproduksi secara
manual yaitu, kunir asem, beras kencur, cabe puyang, dan sebagai nya.
Sedangkan produk jamu keluaran pabrik/industri jamu yaitu, Tolak Angin (PT
Sido Muncul), Pil Binari (PT Tenaga Tani Farma), Curmaxan dan Diacinn
(Lansida Herbal), dll.

Jamu merupakan bahan obat alam yang sediannya masih berupa simplisia
sederhana, seperti irisan rimpang, daun atau akar kering. Sedang khasiatnya dan
keamanannya baru terbukti setelah secara empiris berdasarkan pengalaman
turun-temurun. Sebuah ramuan disebut jamu jika telah digunakan masyarakat
melewati 3 generasi. Artinya bila umur satu generasi rata-rata 60 tahun, sebuah
ramuan disebut jamu jika bertahan minimal 180 tahun. Sebagai contoh,
masyarakat telah menggunakan rimpang temulawak untuk mengatasi hepatitis
selama ratusan tahun. Pembuktian khasiat tersebut baru sebatas pengalaman,
selama belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan bahwa temulawak
sebagai antihepatitis. Jadi Curcuma xanthorriza itu tetaplah jamu. Artinya
ketika dikemas dan dipasarkan, prosuden dilarang mengklaim temulawak
sebagai obat. Selain tertulis "jamu", dikemasan produk tertera logo berupa
ranting daun berwarna hijau dalam lingkaran. Di pasaran banyak beredar
produksi kamu seperti Tolak Angin (PT. Sido Muncul), Pil Binari (PT. Tenaga
Tani Farma), Curmaxan dan Diacinn (Lansida Herbal), dll.

b. Sejarah Jamu

Keanekaragaman hayati Indonesia bisa dikatakan sangatlah lengkap. Hal ini


menyebabkan Indonesia menjadi negara yang sangat potensial bagi
ditemukannya pengobatan herbal terbaik di dunia. Di mana berbagai jenis
tanaman herbal bisa tumbuh dengan subur di Indonesia. Tanaman herbal adalah
bahan utama dalam pembuatan jamu. Semua orang Indonesia pastilah mengenal
jamu.

Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia, khususnya


masyarakat Jawa. Jamu merupakan ramuan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
alam yang diracik tanpa menggunakan bahan kimia sebagai aditif (bahan
tambahan). Jamu sering disebut sebagai ramuan tradisional karena jamu
memang sudah dikenal sejak jaman nenek moyang sebelum ilmu pengetahuan
yang berhubungan dengan obat-obatan modern masuk ke Indonesia.
Kebanyakan resep racikan jamu berumur puluhan atau bahkan ratusan tahun
dan terus digunakan secara turun temurun sampai sekarang ini.

Jamu dibuat dari bahan-bahan alami, berupa bagian tumbuhan seperti rimpang
(akar-akaran), daun-daunan, kulit dan batang serta buah. Sebagai suatu bentuk
pengobatan tradisional, jamu memegang peranan penting dalam pengobatan
penduduk negara berkembang. Diperkirakan 70-80% populasi di negara
berkembang memiliki ketergantungan pada obat tradisional.

Secara umum jamu dianggap tidak beracun dan tidak menimbulkan efek
samping. Khasiat jamu telah teruji oleh waktu, zaman dan sejarah, serta bukti
empiris langsung pada manusia selama ratusan tahun yang telah menggunakan
obat tradisional. Istilah jamu muncul pada zaman Jawa Baru, dimulai sekitar
abad pertengahan 15-16 masehi. Karena jamu identik dengan budaya Jawa
maka pengertian jamu pun di ambil dari bahasa Jawa Kuno.

Menurut ahli bahasa Jawa Kuno, istilah “jamu” berasal dari singkatan dua kata
bahasa Jawa Kuno yaitu “Djampi” dan “Oesodo”. Djampi berarti penyembuhan
yang menggunakan ramuan obat-obatan atau doa-doa dan ajian-ajian sedangkan
Oesodo berarti kesehatan. Pada abad pertengahan (15-16 M), istilah oesodo
jarang digunakan. Sebaliknya istilah jampi semakin popular diantara kalangan
keraton. Kemudian sebutan “jamu” mulai diperkenalkan kepada public oleh
“dukun” atau tabib pengobat tradisional. Bukti bahwa jamu sudah ada sejak
jaman dulu dan sering dimanfaatkan adalah dengan adanya relief Candi
Borobudur pada masa Kerajaan Hindu-Budha tahun 722 M, di mana relief
tersebut menggambarkan kebiasaan meracik dan minum jamu untuk
memelihara kesehatan. Bukti sejarah lainnya yaitu penemuan prasasti
Madhawapura dari peninggalan Kerajaan Hindu-Majapahit yaitu adanya profesi
“tukang meracik jamu” yang disebut Acaraki.

Para ahli botani mempublikasikan tulisan-tulisan mengenai ragam dan manfaat


tanaman untuk pengobatan. Sehingga jamu yang dulunya hanya dinikmati oleh
kalangan tertentu saja pada saat sekarang ini dapat dinikmati oleh seluruh
lapisan masyarakat baik orang tua maupun muda, anak-anak maupun orang
dewasa. Dengan demikian jamu menjadi sangat popular di Indonesia. Semakin
berkembangnya zaman, jamu pun kadang disebut sebagai obat herbal. Di mana
obat herbal adalah obat yang berasal dari tumbuhan yang diproses/ diekstrak
tanpa campuran zat kimia. Pada saat sekarang ini, dalam usaha menyembuhkan
sakitnya orang lebih tertarik untuk menggunakan jamu/ obat herbal daripada
menggunakan obat-obat sesuai resep dokter. Mereka berpikir jamu/ obat herbal
lebih aman karena efek sampingnya tidak merugikan tapi justru membuat sehat
organ tubuh lainnya.

Perbedaan antara jamu/ obat herbal dengan obat modern terletak pada bahan
pembuatnya, di mana jamu menggunakan berbagai macam tumbuh-tumbuhan
yang langsung diambil dari alam, sedangkan obat modern dihasilkan dari
senyawa bahan-bahan kimia sintetis. Jamu/ obat herbal pun tidak hanya
digunakan untuk pengobatan, tetapi juga digunakan untuk pencegahan penyakit,
pemeliharaan kesehatan, pemulihan kesehatan, kebugaran, kecantikan,
supplement harian penambah tenaga dan gairah hidup, serta meningkatkan
kebahagiaan dalam hidup rumah tangga. Bentuk jamu pun tidak hanya bubuk/
powder tapi juga berkembang, ada yang dibuat dalam bentuk pil. kapsul, kaplet,
maupun cair.

1. Obat Herbal Terstandar (Scientific Based Herbal Medicine)/OHT

a. Definisi OHT

OHT adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan
khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik da bahan bakunya telah
distandarisasi (BPOM, 2010). Sediaan yang memenuhi kriteria aman, klaim
khasiat dibuktikan secara ilmiah, telah dilakukan standarisasi terhadap
bahan baku yang dipergunakan dalam produk jadi, memenuhi persyaratan
mutu yang berlaku. Klaim penggunaan sesuai dengan tingkat pembuktian
yaitu tingkat pembuktian umum dan medium. (Sandhy, ED. 2008)
Kriteria :
1) Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
2) Klaim khasiat dibuktikan secara alamiah/praklinik
3) Telah dilakukan standardisasi terhadap bahan baku yang digunakan
dalam produk jadi (Humaidi, 2009)
Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku. Jenis klaim penggunaan sesuai
dengan tingkat pembuktian yaitu tingkat pembuktian umum dan medium.
Di Indonesia sendiri, telah beredar 17 produk OHT, seperti : diapet®,
lelap®, kiranti®, dll. Sebuah herbal terstandar dapat dinaikkan kelasnya
menjadi fitofarmaka setelah melalui uji klinis pada manusia.
b. Logo Obat Herbal Terstandar :

Logo Obat Herbal Terstandar harus mencantumkan logo dan tulisan “Obat
Herbal Terstandar” . Logo berupa “Jari-jari Daun (3 Pasang) Terletak dalam
lingkaran”, dan ditempatkan dibagian atas kiri wadah/pembungkus/brosur;
dicetak warna hijau diatas dasar warna putih atau warna lain yang menyolok
kontras dengan warna logo; tulisan “Obat Herbal Terstandar” harus jelas
dan mudah dibaca, dicetak dengan warna hitam diatas dasar warna putih
atau warna lain yang menyolok.(Muhlis, 2011)

2. Fito Farmaka

a. Definisi Fito Farmaka

Kelas yang lebih tinggi dari OHT adalah fitofarmaka. Agar suatu obat bahan
alam dapat digolongkan sebagai fitofarmaka, maka obat bahan alam tersebut
harus melewati tahapan uji klinik. Uji klinik merupakan serangkaian uji
yang dilakukan terhadap manusia dengan tujuan untuk mengetahui
efektifitasnya.
Diharapkan obat fitofarmaka mampu menyaingi efek terapi dan popularitas
dari obat sintetik. Beberapa contoh produk fitofarmaka yaitu, Nodiar (PT
Kimia Farma), Stimuno (PT Dexa Medica), Rheumaneer PT. Nyonya
Meneer), Tensigard dan X-Gra (PT Phapros).
Itulah tiga kriteria produk bahan alam dan tahapan yang harus dilalui oleh
produsen obat bahan alam. Semua uji tersebut ditempuh sebagai upaya
menjamin keamanan konsumen.
Pengertian Fitofarmaka merupakan status tertinggi dari bahan alami sebagai
"obat ".Sebuah herbal terstandar dapat dinaikkan kelasnya menjadi
fitofarmaka setelah melalui uji klinis pada manusia. Dosis dari hewan coba
dikonversi ke dosis aman bagi manusia. Dari uji itulah dapat diketahui
kesamaan efek pada hewan coba dan manusia. Bisa jadi terbukti ampuh
ketika diuji pada hewan coba, belum tentu ampuh juga ketika dicobakan
pada manusia.
Uji klinis terdiri atas single center yang dilakukan di laboratorium penelitian
dan multicenter di berbagai lokasi agar lebih obyektif. Setelah lolos uji
fitofarmaka, produsen dapat mengklaim produknya sebagai obat. Namun
demikian, klaim tidak boleh menyimpang dari materi uji klinis sebelumnya.
Misalnya, ketika uji klinis hanya sebagai antikanker, produsen dilarang
mengklaim produknya sebagai anti kanker dan juga anti diabetes.

b. Kriteria Fito Farmaka


Pada dasarnya sediaan fitofarmaka mirip dengan sediaan jamu-jamuan
karena juga berasal dari bahan-bahan alami, meskipun demikian jenis
sediaan obat ini masih belum begitu populer di kalangan masyarakat,
dibandingkan jamu-jamuan dan herba terstandar.
Khasiat dan penggunaan fitofarmaka dapat lebih dipercaya dan efektif
daripada sediaan jamu-jamuan biasa, karena telah memiliki dasar ilmiah
yang jelas. Jadi jelaslah deskripsi fitofarmaka menurut ilmu pengobatan
yaitu sediaan jamu-jamuan yang telah tersentuh oleh ilmu pengetahuan dan
teknologi modern.
Fitofarmaka telah melewati beberapa proses yang panjang yang setara
dengan obat-obatan modern, diantaranya Fitofarmaka telah melewati
standarisasi mutu, baik dalam proses pembuatan hingga pengemasan
produk, sehingga dapat digunakan sesuai dengan dosis yang efektif dan
tepat. Selain itu sediaan fitofarmaka juga telah melewati beragam pengujian
yaitu uji preklinis seperti uji toksisitas, uji efektivitas, dll dengan
menggunakan hewan percobaan dan pengujian klinis yang dilakukan
terhadap manusia.
Kriteria Fitofarmaka
Kriteria yang harus dipenuhi Fitofarmaka, diantaranya :
 Standar persyaratan mutu yang berlaku telah terpenuhi
calon fitofarmaka
 Aman dan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan pada
calon fitofarmaka
 Khasiat yang dikalim pada produk tersebut bisa dibuktikan secara ilmiah
berdasarkan uji klinik pada calon fitofarmaka
 Standarisasi terhadap bahan bakuyang digunakan dalam produk telah
dilakukan pada calon fitofarmaka

Tahap-tahap pengembangan dan pengujian fitofarmaka (Dep. Kes RI):


1. Tahap seleksi calon fitofarmaka
Proses pemilihan jenis bahan alam yang akan diteliti sebagai
calon fitofarmaka sesuai dengan skala prioritas sebagai berikut:
 Obat alami calon fitofarmaka yang diperkirakan dapat sebagai
alternative pengobatan untuk penyakit-penyakit yang belum ada
atau masih belum jelas pengobatannya.
 Obat alami calon fitofarmaka yang berdasar pengalaman
pemakaian empiris sebelumnya dapat berkhasiat dan bermanfaat
 Obat alami calon fitofarmaka yang sangat diharapakan berkhasiat
untuk penyakit-penyakit utama
 Ada/ tidaknya efek keracunan akut (single dose), spectrum toksisitas
jika ada, dan sistem organ yang mana yang paling peka terhadap efek
keracunan tersebut (pra klinik, in vivo)
 Ada/ tidaknya efek farmakologi calon fitofarmaka yang mengarah
ke khasiat terapetik (pra klinik in vivo)
2. Tahap biological screening calon fitofarmaka :
3. Tahap penelitian farmakodinamik calon fitofarmaka
Tahap ini adalah untuk melihat pengaruh calon fitofarmaka terhadap
masing-masing sistem biologis organ tubuh,
 Pra klinik, in vivo dan in vitro
 Tahap ini dipersyaratkan mutlak, hanya jika diperlukan saja untuk
mengetahui mekanisme kerja yang lebih rinci dari
calon fitofarmaka.
 Toksisitas ubkronis
 Toksisitas akut
 Toksisitas khas/ khusus
4. Tahap pengujian toksisitas lanjut (multiple doses) calon fitofarmaka
5. Tahap pengembangan sediaan (formulasi) bahan calon calon fitofarmaka
 Mengetahui bentuk-bentuk sediaan yang memenuhi syarat mutu,
keamanan, dan estetika untuk pemakaian pada manusia.
 Tata laksana teknologi farmasi dalam rangka uji klinik
 Teknologi farmasi tahap awal
 Pembakuan (standarisasi): simplisia, ekstrak , sediaan OA
 Parameter standar mutu: bahanbakuOA, ekstrak, sediaan OA
6. Tahap uji klinik pada manusia
Ada 4 fase yaitu:
 Fase 1 : dilakukan pada sukarelawan sehat
 Fase 2 : dilakukan pada kelompok pasien terbatas
 Fase 3 : dilakukan pada pasien dengan jmlh yang lebih besar dari
fase 2
 Fase 4: post marketing survailence, untuk melihat kemungkinan efek
samping yang tidak terkendali saat uji pra klinik maupun saat uji
klinik fase 1-3.
Beberapa contoh fitofarmaka, yang beredar diindonesia diantaranya :
1. Rheumaneer® Nyonya Meneer
2. Stimuno® Dexa Medica
3. Nodiar® Kimia Farma
4. Tensigard®Phapros
5. X-Gra ® Phapros
Note: Untuk dapat disebut Fitofamaka, obat tersebut harus melalui uji klinik
yang diawali dari uji pre-klinik, uji klinik fase I (20-50 orang), fase II (200-
300 orang) some trials combine Phase I and Phase II, and test both efficacy
and toxicity. Kemudian fase III (300–3.000 orang), fase 4 disebut juga post
marketing surveillance.
3. Tanaman Obat

a. Pengertian

Tanaman obat adalah Jenis-jenis tanaman yang memiliki fungsi dan berkhasiat
sebagai obat dan dipergunakan untuk penyembuhan ataupun maupun mencegah
berbagai penyakit, berkhasiat obat sendiri mempunyai arti mengandung zat aktif
yang bisa mengobati penyakit tertentu atau jika tidak memiliki kandungan zat
aktif tertentu tapi memiliki kandungan efek resultan/ sinergi dari berbagai zat
yang mempunyai efek mengobati.

Penggunaan tanaman obat sebagai obat bisa dengan cara diminum, ditempel,
dihirup sehingga kegunaannya dapat memenuhi konsep kerja reseptor sel dalam
menerima senyawa kimia atau rangsangan.

Tanaman obat yang dapat digunakan sebagai obat, baik yang sengaja ditanam
maupun tumbuh secara liar. Tumbuhan tersebut digunakan oleh masyarakat
untuk diracik dan disajikan sebagai obat guna penyembuhan penyakit.

Tumbuhan obat merupakan salah satu ramuan paling utama produk-produk obat
herbal. Tanaman obat adalah bahan yang berasal dari tanaman yang masih
sederhana, murni, belum diolah. tumbuhan obat adalah: Tanaman atau bagian
tumbuhan yang digunakan menjadi bahan obat tradisional atau obat herbal,
bagian tanaman yang dipakai untuk bahan pemula bahan baku obat.

Tanaman atau bagian tanaman yang diekstraksi dan ekstrak tumbuhan tersebut
dipakai sebagai obat. Tanaman obat adalah obat tradisional yang terdiri dari
tanaman-tanaman yang mempunyai khasiat untuk obat atau dipercaya
mempunyai khasiat sebagai obat. Di mana khasiatnya diketahui dari hasil
penelitian dan pemakaian oleh masyarakat.

b. Jenis-jenis Tanaman Obat

Disekeliling tempat tinggal kita banyak tumbuh jenis tanaman yang bermanfaat
untuk kesehatan manusia, karena itu masyarakat bisa mengusahakan sendiri
untuk mencoba menanam tanaman tersebut di pekarangan. Contohnya seperti
jenis tanaman sayur-sayuran, tanaman obat-obatan dan tanaman buah-buahan
yang bisa secara langsung beguna bagi kehidupan masyarakat itu sendiri.

Ketika membudidayakan berbagai tanaman dalam rangka mewujudkan apotik


hidup yang dapat dikembangkan pada lahan-lahan pekarangan rumah atau
dalam mengembangkannya pada sebidang tanah yang khusus diperuntukkan
tanaman-tanaman yang dapat digunakan untuk dikonsumsi, seperti sayur, buah-
buahan atautanaman yang berkhasiat obat-obatan, tanaman ini perlu
pengelolaan yang baik supaya memberikan hasil yang baik pula, baik itu untuk
sendiri ataupun yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk dijadikan sebagai obat-
obatan.

Jenis tanaman yang berkhasiat obat antara lain adalah:“gandarusa, daun ungu,
kembang coklat, pegagan, tapak dara, pepaya, greges otot, peria, cocor bebek,
jarak parak, gedung hitam, kayu Aceh, tebu hitam, iler, kumiskucing, kacar,
jambu biji, kayu usin, pandan wangi, lomba, brotoli, serei, ginseng,rimbang,
kayu gambir, bangle, rimbang, jerango, temu lawak, kunyit,
lempunyang,lengkuas, dan jahe”

Tanaman obat adalah salah satu bahan utama produk-produk jamu,


obattradisional yaitu obat yang berdasarkan pengalaman turun-menurun dibuat
dari bahanatau paduan bahan-bahan tanaman. menyatakan bahwa:“tanaman
obat adalah bahan yang berasal dari tanaman yang masih sederhana, murni,
belum tercampur atau belum diolah menyatakan jenis tanaman obat adalah:

1) Tanaman atau bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan


yangdigunakan sebagai jamu.

2) Tanaman atau bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan pemula


bahan baku

3) Tanaman atau bagian tanaman yang diektradisi dan ektratanaman


tersebutdigunaka sebagai obat.Bagian tanaman yang digunakan oleh
masyarakat diramu sebagai obatadalah, seperti daun, bunga, buah, akar
dan kulit, sesuai dengan jenis tanaman.Bagian-bagian tersebut dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat untuk diramu sesuaidengan kebutuhan dan
dapat dijadikan sebagai obat tradisional;
Penggunaan tumbuhan obat bagi masyarakat perlu diketahui khasiat
danmanfaat dari tumbuhan tersebut, jika tidak maka banyak sekali dijumpai
tumbuhanyang berkhasiat obat diabaikan oleh masyarakat atau tidak
dimanfaatkan, sehinggakhasiat dari tanaman obat tersebut menjadi rendah
dikarenakan masyarakat belummemahami meramu tanaman obat tersebut untuk
digunakan sebagai obat penyebut pada bagian-bagian yang sakit.

c. Manfaat Tanaman Obat

Banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh komunitas dengan adanyatumbuhan


obat. Tanaman obat dapat dibudidayakan berbagai jenis tumbuhan
seperti,tumbuhan obat-obatan, tumbuhan hias seperti bunga dan berbagai jenis
sayur mayur dan tumbuhan buah-buahan. Bahkan tumbuhan obat-obatan dapat
dimanfaatkan menjadi obat kuno bagi komunitas.Meskipun kemajuan dalam
bidang teknologi dan ilmu pengetahuan terus berkembang pesat, namun
penggunaan tumbuhan menjadi obat kuno oleh komunitas terus meningkat dan
perkembangannya terus semakin maju. Hal ini dapat dilihat terpenting dengan
semakin banyaknya obat kuno dan jamu-jamu yang beredar di komunitas yang
diolah oleh industri-industri. ada beberapa manfaat tumbuhan obat seperti:

1) Menjaga kesehatan. Fakta keampuhan obat kuno dalam menunjang


kesehatan telah terbukti secara empirik, penggunaannyapunterdiri dari
berbagai lapisan, mulai anak-anak, remaja dan orang lanjutusia.

2) Memperbaiki status gizi komunitas. Banyak tumbuhan apotik hidup yang


dapat dimanfaatkan untuk perbaikan dan peningkatkan gizi,seperti: kacang,
sawo dan belimbing wuluh, sayur-sayuran, buah-buahansehingga
kebutuhan vitamin akan terpenuhi.

3) Menghijaukan lingkungan, meningkatkan penanaman apotik hidup salah


satu cara untuk penghijauan lingkungan tempat tinggal.

4) Meningkatkan pendapatan komunitas. Penjualan hasil tumbuhanakan


menambah penghasilan keluarga.Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa
tumbuhan pekarangan rumah selaindapat digunakan untuk peningkatan gizi
keluarga, juga menjadi pelestarian lingkungandan meningkatkan
pendapatan komunitas.
Untuk itu pembudidayaan tumbuhan yang bermanfaat bagi kehidupan
komunitas perlu dilestarikan dengan baik.Tanaman obat yang ditanam di
pekarangan rumah penduduk memiliki banyak manfaatnya, selain dapat
dijadikan menjadi obat kuno yang diramu dan dibuat menjadi obat,
tumbuhan tersebut dapat dimanfaatkan untuk menambah
pendapat keluarga.

Dengan demikian disamping dijadikan menjadi penyembuhan


penyakit,tumbuhan obat-obatan juga dapat meningkatkan pendapatan
keluarga

4. Food Suplemen

a. Pengertian

Food suplemen atau dietary suplemen adalah produk kesehatan yang


mengandung satu atau lebih zat yang bersifat nutrisi atau obat yang dikemas
dalam bentuk kapsul, kapsul lunak, tablet, bubuk atau cairan yang berfungsi
sebagai pelengkap kekurangan zat gizi dalam tubuh. Makanan penunjang ini
umumnya terbuat dari bahan-bahan alami yang diracik tanpa tambahan zat-zat
kimia, meskipun ada beberapa vitamin tertentu dibuat secara sintetis..
Indonesia, makanan suplemen digolongkan sebagai nutraceutical (masuk
dalam golongan makanan). Itulah sebabnya oleh pemerintah makanan
suplemen boleh dijual secara bebas. Namun tidak boleh diklaim memiliki
khasiat untuk mengobati penyakit tertentu seperti halnya obat (Kariyadi, 1998)

b. Cakupan Food Suplemen

Cakupan food suplemen meliputi vitamin, mineral, enzim, asam amino,


hormon, herba, antioksidan dan probiotik ( Femi, Syamsir, dan Iwan, 2006 ).

1) Vitamin Vitamin berfungsi membantu metabolisme tubuh dan produksi


energi. Vitamin terdiri dari vitamin larut lemak ( A, D, E, K ) dan vitamin
tidak larut lemak ( B, C, asam folat, Biotin ).
2) Mineral Mineral sangat dibutuhkan oleh tubuh terutama untuk proses
metabolisme. Mineral dibagi dalam 2 kelompok yaitu mineral mikro
(boron, kromium, kobalt, copper, flourida, iodin, besi, mangan,
molybdenum, selenium, silikon, vanadium, seng) dan mineral makro
(kalsium, fosfor, kalium, natrium klorida, magnesium, sulfur).

3) Enzim Enzim berperan dalam proses metabolisme tubuh. Enzim banyak


terdapat dalam makanan segar karena enzim sangat sensitif terhadap panas
dan akan rusak dalam proses pemasakan dan pasteurisasi.enzim adalah
biokatalisator spesifik yang bergabung dengan koenzim ( vitamin dan
mineral ) yang menjalankan roda kehidupan melalui metabolisme agar
tubuh dapat berfungsi dengan baik.

4) Asam Amino Asam amino dapat didefinisikan sebagai kumpulan besar


satuan organik, yang mewakili produk akhir dari mata rantai protein.
Pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi semuanya bergantung pada
protein, dan protein sangat bergantung pada tersedianya asam amino. Asam
amino terbagi dalam 2 kelompok besar yaitu asam amino esensial (asam
amino yang tidak bisa disintesa oleh tubuh) dan asam amino non esensial
(asam amino yang dapat disintesa olah tubuh).

5) Hormon Hormon adalah suatu zat kimia yang diproduksi tubuh secara
spesifik dan berperan mengatur berbagai proses fisiologis tubuh yang
menentukan siapa kita, dimulai dari pertumbuhan, reproduksi metabolisme
yang membuat kita tetap hidup. Hormon juga membedakan jeni kelamin
kita. Hormon dikelompokkan dalam 3 kategori besar yaitu : (1) hormon
seks (termasuk hormon pertumbuhan dan penuaan), (2) hormon
metabolisme (yang mengatur perubahan makanan menjadi bahan bakar)
dan (3) hormon stres (yang mengendalikan respon tubuh terhadap
rangsangan yang kita terima).

6) Herba Pengobatan herba adalah cara pengobatan yang aman dan efektif
dengan menggunakan bahan – bahan dari tanaman. Pengobatan herba
merupakan sistem pengobatan holistik yang mengarah pada usaha
mengembalikan mekanisme tubuh untuk menyembuhkan dirinya sendiri.
7) Antioksidan Antioksidan adalah segala bentuk substansi yang pada kadar
rendah secara bermakna dapat mencegah atau memperlambat proses
oksidasi (proses dimana terjadi pengurangan atau pemindahan jumlah
elektron dalam reaksi kimia). Jenis antioksidan yang beredar di pasaran
adalah vitamin C, vitamin E, koenzim Q10, N-asetilsistein (NAC), dan beta
karoten.

8) Probiotik Probiotik membantu proses pencernaan dengan cara memecah


makanan menjadi komponen – komponen individualnya seperti lemak,
asam amino, karbohidrat, vitamin, mineral agar bisa diserap oleh tubuh.
Probiotik juga meningkatkan penyerapan mineral, mensintesa mikrontrien
terutama vitamin B2, B6, B12, K, Biotin, dan Asam folat. Probiotik
mengaktifkan sistem kekebalan umum dan yang penting berperan dalam
mencegah dan membatasi pertumbuhan bakteri patogen yang jahat. (
Vitahealth, 2006 ).

5. Tanaman Obat

d. Pengertian

Tanaman obat adalah Jenis-jenis tanaman yang memiliki fungsi dan berkhasiat
sebagai obat dan dipergunakan untuk penyembuhan ataupun maupun mencegah
berbagai penyakit, berkhasiat obat sendiri mempunyai arti mengandung zat aktif
yang bisa mengobati penyakit tertentu atau jika tidak memiliki kandungan zat
aktif tertentu tapi memiliki kandungan efek resultan/ sinergi dari berbagai zat
yang mempunyai efek mengobati.

Penggunaan tanaman obat sebagai obat bisa dengan cara diminum, ditempel,
dihirup sehingga kegunaannya dapat memenuhi konsep kerja reseptor sel dalam
menerima senyawa kimia atau rangsangan.

Tanaman obat yang dapat digunakan sebagai obat, baik yang sengaja ditanam
maupun tumbuh secara liar. Tumbuhan tersebut digunakan oleh masyarakat
untuk diracik dan disajikan sebagai obat guna penyembuhan penyakit.

Tumbuhan obat merupakan salah satu ramuan paling utama produk-produk obat
herbal. Tanaman obat adalah bahan yang berasal dari tanaman yang masih
sederhana, murni, belum diolah. tumbuhan obat adalah: Tanaman atau bagian
tumbuhan yang digunakan menjadi bahan obat tradisional atau obat herbal,
bagian tanaman yang dipakai untuk bahan pemula bahan baku obat.

Tanaman atau bagian tanaman yang diekstraksi dan ekstrak tumbuhan tersebut
dipakai sebagai obat. Tanaman obat adalah obat tradisional yang terdiri dari
tanaman-tanaman yang mempunyai khasiat untuk obat atau dipercaya
mempunyai khasiat sebagai obat. Di mana khasiatnya diketahui dari hasil
penelitian dan pemakaian oleh masyarakat.

e. Jenis-jenis Tanaman Obat

Disekeliling tempat tinggal kita banyak tumbuh jenis tanaman yang bermanfaat
untuk kesehatan manusia, karena itu masyarakat bisa mengusahakan sendiri
untuk mencoba menanam tanaman tersebut di pekarangan. Contohnya seperti
jenis tanaman sayur-sayuran, tanaman obat-obatan dan tanaman buah-buahan
yang bisa secara langsung beguna bagi kehidupan masyarakat itu sendiri.

Ketika membudidayakan berbagai tanaman dalam rangka mewujudkan apotik


hidup yang dapat dikembangkan pada lahan-lahan pekarangan rumah atau
dalam mengembangkannya pada sebidang tanah yang khusus diperuntukkan
tanaman-tanaman yang dapat digunakan untuk dikonsumsi, seperti sayur, buah-
buahan atautanaman yang berkhasiat obat-obatan, tanaman ini perlu
pengelolaan yang baik supaya memberikan hasil yang baik pula, baik itu untuk
sendiri ataupun yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk dijadikan sebagai obat-
obatan.

Jenis tanaman yang berkhasiat obat antara lain adalah:“gandarusa, daun ungu,
kembang coklat, pegagan, tapak dara, pepaya, greges otot, peria, cocor bebek,
jarak parak, gedung hitam, kayu Aceh, tebu hitam, iler, kumiskucing, kacar,
jambu biji, kayu usin, pandan wangi, lomba, brotoli, serei, ginseng,rimbang,
kayu gambir, bangle, rimbang, jerango, temu lawak, kunyit,
lempunyang,lengkuas, dan jahe”

Tanaman obat adalah salah satu bahan utama produk-produk jamu,


obattradisional yaitu obat yang berdasarkan pengalaman turun-menurun dibuat
dari bahanatau paduan bahan-bahan tanaman. menyatakan bahwa:“tanaman
obat adalah bahan yang berasal dari tanaman yang masih sederhana, murni,
belum tercampur atau belum diolah menyatakan jenis tanaman obat adalah:

4) Tanaman atau bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan


yangdigunakan sebagai jamu.

5) Tanaman atau bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan pemula


bahan baku

6) Tanaman atau bagian tanaman yang diektradisi dan ektratanaman


tersebutdigunaka sebagai obat.Bagian tanaman yang digunakan oleh
masyarakat diramu sebagai obatadalah, seperti daun, bunga, buah, akar
dan kulit, sesuai dengan jenis tanaman.Bagian-bagian tersebut dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat untuk diramu sesuaidengan kebutuhan dan
dapat dijadikan sebagai obat tradisional;

Penggunaan tumbuhan obat bagi masyarakat perlu diketahui khasiat


danmanfaat dari tumbuhan tersebut, jika tidak maka banyak sekali dijumpai
tumbuhanyang berkhasiat obat diabaikan oleh masyarakat atau tidak
dimanfaatkan, sehinggakhasiat dari tanaman obat tersebut menjadi rendah
dikarenakan masyarakat belummemahami meramu tanaman obat tersebut untuk
digunakan sebagai obat penyebut pada bagian-bagian yang sakit.

f. Manfaat Tanaman Obat

Banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh komunitas dengan adanyatumbuhan


obat. Tanaman obat dapat dibudidayakan berbagai jenis tumbuhan
seperti,tumbuhan obat-obatan, tumbuhan hias seperti bunga dan berbagai jenis
sayur mayur dan tumbuhan buah-buahan. Bahkan tumbuhan obat-obatan dapat
dimanfaatkan menjadi obat kuno bagi komunitas.Meskipun kemajuan dalam
bidang teknologi dan ilmu pengetahuan terus berkembang pesat, namun
penggunaan tumbuhan menjadi obat kuno oleh komunitas terus meningkat dan
perkembangannya terus semakin maju. Hal ini dapat dilihat terpenting dengan
semakin banyaknya obat kuno dan jamu-jamu yang beredar di komunitas yang
diolah oleh industri-industri. ada beberapa manfaat tumbuhan obat seperti:
5) Menjaga kesehatan. Fakta keampuhan obat kuno dalam menunjang
kesehatan telah terbukti secara empirik, penggunaannyapunterdiri dari
berbagai lapisan, mulai anak-anak, remaja dan orang lanjutusia.

6) Memperbaiki status gizi komunitas. Banyak tumbuhan apotik hidup yang


dapat dimanfaatkan untuk perbaikan dan peningkatkan gizi,seperti: kacang,
sawo dan belimbing wuluh, sayur-sayuran, buah-buahansehingga
kebutuhan vitamin akan terpenuhi.

7) Menghijaukan lingkungan, meningkatkan penanaman apotik hidup salah


satu cara untuk penghijauan lingkungan tempat tinggal.

8) Meningkatkan pendapatan komunitas. Penjualan hasil tumbuhanakan


menambah penghasilan keluarga.Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa
tumbuhan pekarangan rumah selaindapat digunakan untuk peningkatan gizi
keluarga, juga menjadi pelestarian lingkungandan meningkatkan
pendapatan komunitas.

Untuk itu pembudidayaan tumbuhan yang bermanfaat bagi kehidupan


komunitas perlu dilestarikan dengan baik.Tanaman obat yang ditanam di
pekarangan rumah penduduk memiliki banyak manfaatnya, selain dapat
dijadikan menjadi obat kuno yang diramu dan dibuat menjadi obat,
tumbuhan tersebut dapat dimanfaatkan untuk menambah
pendapat keluarga.

Dengan demikian disamping dijadikan menjadi penyembuhan


penyakit,tumbuhan obat-obatan juga dapat meningkatkan pendapatan
keluarga

c. Maanfaat Food Suplemen

Secara umum manfaat food suplemen adalah sebagai berikut :

1) Mencegah terjadinya penurunan kualitas nutrisi bagi tubuh


2) Mencegah penurunan kualitas gaya hidup

3) Memenuhi kebutuhan tubuh akan komponen utama nutrisi yang meliputi


karbohidrat, lemak, asam lemak esensial, protein, asam amino, air, vitamin,
mineral, enzim, antioksidan, karotenoid, flavonoid, alkaloid, dan
fitoestrogen

4) Menghindarkan kekurangan gizi akibat pola makan tidak teratur dan tida
sehat 5. Membantu mengembalikan vitalitas tubuh (Vitahealth, 2006 ).

d. Memilih Food Suplemen yang Baik

Food Suplemen di Indonesia sangat beragam jenisnya. Mulai dari hasil


produksi lokal hingga produksi luar negeri. Masing – masing jenis food
suplemen juga memiliki khasiat yang berbeda satu sama lainnya. Untuk itu
konsumen perlu teliti dalam memilih food suplemen yang baik sehingga tidak
merugikan diri sendiri. Cara memilih food suplemen yang baik adalah sebagai
berikut :

1) Di Produksi oleh perusahaan yang sudah berpengalaman dalam food


suplemen dan mengembangkan riset dan disertifikasi oleh otoritas setempat
bahkan Dunia dan diakui.

2) Pastikan Masa kadaluarsa (Expired date) dan label dari departemen


kesehatan, sertifikasi halal, izin edar BPOM atau FDA ( untuk di Amerika),
agar suplemen yang kita pilih memenuhi standar kesehatan.

3) Pertimbangkan segala aspek terkait yang mempengaruhinya. Seperti


kondisi tubuh, manfaat yang Anda inginkan serta daya beli Anda. Lupakan
alasan gengsi, terbawa trend atau memenuhi faktor sugesti!

4) Telitilah dengan cermat komposisi dan daftar bahan-bahan yang


terkandung (ingredients). Pastikan tertulis dalam bahasa Inggris atau
bahasa Indonesia sehingga terbaca dengan jelas, juga tercetak dengan
menggunakan huruf latin. Sebab, ini bisa membuktikan bahwa produk
tersebut telah melewati ‘sensor' pemerintah.
5) Perhatikan benar dimana produk tersebut dibuat, karena pencantuman
tersebut dapat menyatakan bahwa lebih dari 50% bahan dan seluruh proses
dilaksanakan di negara yang tertera.

6) Perhatikan simbol pada kemasan yang biasanya terdapat gambar-gambar


tertentu mengandung arti. Seperti : Registered Trade Mark, dilambangkan
dengan huruf R dalam lingkaran yang menunjukkan bahwa merek dagang
tersebut telah terdaftar di kantor paten negara asal produk. Copy Right,
dilambangkan dengan huruf C dalam lingkaran yang menujukkan bahwa
huruf dan dekoratif yang terdapat pada label, terdaftar di kantor paten dan
telah dilindungi dari pembajakan. Label Halal, umumnya ditandai oleh
tulisan arab yang berbunyi ‘halal' dalam elips, tetapi sampai sekarang di
Indonesia belum ada standar label halal sehingga beberapa produk yang
menggunakan label halal ada yang belum mendapatkan sertifikat halal dari
pihak yang berwenang. Kosher, label ini perlu diperhatikan untuk produk-
produk yang berasal dari luar negeri atau lebih dikenal dengan produk
impor. Simbol kosher ini hampir mirip seperti label halal yang
menunjukkan apakah produk tersebut boleh dikonsumsi atau tidak oleh
para pemeluk agama lain selain Islam. (Wahyudi, 2009)

Aneka minyak ini biasa Anda gunakan untuk mengobati atau sekadar
meringankan gejala sakit pada anak, kenali jenis dan manfaatnya.

1. Minyak Telon
Seperti sudah turun-temurun, para bunda biasa mengoleskan minyak telon
pada bayi setelah mandi, agar kehangatan tubuhnya selalu terjaga. Seperti
orang dewasa, sebenarnya bila bayi aterem atau lahir cukup bulan, sistem
regulasinya sudah baik. Artinya dapat menyesuaikan diri pada suhu tertentu
secara baik.

Kecuali pada bayi prematur dan beratnya kurang dari 2,5 maka lemak pada
tubuhnya sedikit sehingga mudah kedinginan. Minyak telon terdiri dari
campuran minyak kayu putih (Oleum cajuputi), minyak adas (Oleum foeniculi),
dan minyak kelapa (Oleum cocos), sehingga memberikan sensasi hangat,
harum, serta melembutkan kulit bayi. Namun hindari pemakaian, bila kulit bayi
berbakat atopik atau sensitif.

Cara pemakaian: Usapkan dengan lembut pada bagian dada, perut, punggung,
dan telapak kaki bayi secukupnya.

Manfaat:
o Menghangatkan tubuh.
o Mencegah perut bayi kembung.
o Meredakan gatal-gatal.
o Melembapkan kulit.

2. Minyak Kayu Putih

Berbeda dengan minyak telon, minyak kayu putih punya efek hangat lebih
kuat, karena kandungan minyak kayu putih sebagai penghangat merupakan
komponen utama sebesar 70-80%. Cajuput oil atau oleum cajeputi, umumnya
sering ditemukan pula sebagai campuran minyak penghangat lainnya, karena
sifatnya yang dapat memberikan efek panas. Minyak kayu putih digunakan
oleh anak-anak dan dewasa, sebab kulit lebih tebal daripada bayi, sifat
iritasinya lebih tinggi, dan toleran.

Namun orang dewasa juga bisa iritasi akibat penggunaan minyak kayu putih,
karena kandungannya tidak murni minyak kayu putih. Ada campuran-
campuran zat lain yang dapat menyebabkan iritasi, meskipun bila dari minyak
kayu putih alaminya, tidak akan membuat iritasi.

Cara pemakaian: Oleskan pada daerah yang yang sakit secukupnya

Manfaat:
o Menghangatkan tubuh.
o Meringankan rasa mual dan sakit perut.
o Meredakan gatal-gatal akibat gigitan serangga
3. Minyak Gosok

Minyak Gosok terdiri dari campuran banyak minyak. Minyak kayu putih dan
jahe merupakan komposisi utamanya. Sebab berbeda tempat produksi, maka
umumnya berbeda pula racikan formula serta jenis tanaman nya untuk minyak
gosok. Ada yang menambahkan minyak serai, kunyit, bawang merah, minyak
kelapa, daun dan lada. Sensasi panas yang lebih kuat dan sifat iritasinya yang
tinggi, maka tidak disarankan untuk bayi. Kandungan salicylate yang terdapat
dalam minyak gosok, menjadikannya bukan hanya menghangatkan tetapi
untuk meredakan nyeri otot. Biasanya bisa digunakan pada anak-anak serta
orang dewasa yang sudah dapat merasakan sensasi nyeri dan menerima
panas.

Cara pemakaian: Oleskan pada daerah yang yang sakit secukupnya

Manfaat:
o Meredakan bengkak.
o Mengobati luka tertutup, memar, maupun terkilir.
o Meredakan pegal, nyeri otot, sakit kepala.
o Meredakan gatal akibat gigitan serangga.

4. Minyak Cengkeh

Ekstrak minyak yang dihasilkan tumbuhan cengkeh memiliki khasiat yang baik
untuk tubuh. Minyak cengkeh mengandung eugenol, eugenyl asetat,
caryophyllene, dan senyawa minor lainnya. Di antara kandungan senyawa
kimia tersebut, eugenol merupakan komponen utama sebesar 72-90% serta
yang memberikan aroma khas cengkeh dan rasa pedas. Kandungan
formulanya cukup kuat, maka sebelum pemakaian, biasanya dicampur dengan
minyak lainnya seperti minyak kelapa, dengan komposisi minyak cengkeh
relatif sedikit. Oleh karena kandungan formulanya sangat kuat, maka
sebaiknya hanya digunakan oleh anak-anak dan dewasa yang sudah dapat
merasakan sensasi nyeri dan menerima rasa pedas.
Cara pemakaian: Oleskan pada daerah yang yang sakit secukupnya.

Manfaat:
o Secara turun-temurun dapat mengatasi masalah kulit jerawat yang
meradang, meskipun belum ada bukti ilmiahnya.
o Mengobati sakit gigi dan gusi, dengan menyumbat menggunakan kapas
pada gigi berlubang atau bagian yang sakit yang telah diteteskan minyak
cengkeh.
o Bersifat antibakteri pada luka ringan dan sengatan serangga.
o Meredakan masalah pernafasan seperti batuk, asma dan bronkitis.
o Sebagai aroma terapi, dengan mendidihkan minyak cengkeh dan aroma
yang keluar dapat membuat rileks.

5. Minyak Serai

Tanaman serai termasuk ke dalam famili rumput yang mengandung minyak


atsiri atau bahan dasar dari wangi-wangian atau minyak untuk pengobatan
alami, secara garis besar dibagi menjadi dua kelompok yaitu lema batu dan
maha pengiri. Pada jenis maha pengiri, menghasilkan minyak dengan kadar
sitronellal dan genariol yang tinggi, sebagai komposisi terpenting pada minyak
serai. Minyak serai diperoleh dari penyulingan akar dan batang tumbuhan
serai. Sensasi rasa yang diberikan adalah hangat, sehingga dapat dipakai anak-
anak dan orang dewasa.

Cara pemakaian: Oleskan pada daerah yang yang sakit secukupnya.


Manfaat:
o Meringankan masalah pernapasan.
o Bersifat antibakteri pada luka ringan dan sengatan serangga.
o Meredakan masalah pernafasan seperti batuk, asma dan bronkitis.
o Sebagai campuran pewangi untuk produk perawatan kulit.
o Meredakan nyeri karena haid.
6. Minyak Gondopuro

Minyak gondopuro terbuat dari hasil penyulingan tumbuhan gondopuro atau


gaultheria fragrantissima, yang tergolong keluarga tanaman perdu. Selain
kandungan saponin dan flavonoida pada akar, batang, dan daun, tanaman ini
juga memiliki kandungan minyak astiri. Sensasi hangat dan aroma khas yang
dimilikinya, bisa dimanfaatkan untuk menghangatkan tubuh dan mengobati
sakit otot, dan dapat digunakan oleh anak-anak dan dewasa.

Cara pemakaian: Oleskan pada daerah yang yang sakit secukupnya.

Manfaat:
o Meredakan sesak napas, sakit perut, perut kembung.
o Meredakan kaki dan tangan terkilir atau keseleo, serta kram.
o Meredakan badan pegal-pegal.

7. Minyak Akar Lawang

Minyak akar lawang merupakan minyak tradisional yang digunakan untuk


memijat secara turun-temurun yang digunakan untuk membantu proses
penyembuhan sakit otot. Terbuat dari akar tumbuhan lawang yang diracik
secara alami dan memiliki sensasi rasa hangat, umumnya digunakan oleh
orang dewasa. Pemakaian khusus anak-anak, biasanya dicampur lagi dengan
minyak kelapa agar

Cara pemakaian: Oleskan pada daerah yang yang sakit secukupnya.


Manfaat:
o Meredakan keseleo, pegal-pegal, kaki dan tangan kesemutan, sakit
pinggang, varises.
o Meredakan gatal-gatal.

Anda mungkin juga menyukai