Anda di halaman 1dari 8

24

Elemen Laporan Keuangan


PENGANTAR
Laporan keuangan merupakan output dan hasil akhir dr proses akuntansi. La
p o r a n keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu
bahaninformasi bagi pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan.
Dis a m p i n g s e b a g a i i n f o r m a s i , l a p o r a n k e u a n g a n j u g a s e b a g a i p e r t a n g
g u n g j a w a b a n a t a u accountability. Sekaligus menggambarkan indicator kes
u k s e s a n s u a t u p e r u s a h a a n d a l a m mencapai tujuannya.

Ada tiga hal penting yang harus diingat dalam mempertimbangkan apakah suatu
transaksi dapat dianggap sebagai elemen laporan keuangan atau tidak, yaitu

1. Konsep income dalam istilah tadi harus dianggap lebih luas daripada istilah income
menurut akintansi secara tradisional
2. Pengertian asset, liabilities, equity menyangkut pada jumlah kekayaan, klaim
terhadap sumber-sumber tadi pada suatu waktu tertentu. Sedangkan pengertian
revenues, expense, gains dan losses menyangkut pengaruh transaksi, kejadian
selama periode tertentu (dari satu tanggal ke tanggal lain).
3. Nilai asset, liabilities, equity dianggap berubah akibat pengaruh revenue, expense,
gain, loss.
Dalam Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No. 6 elemen akuntansi
itu adalah :

Asset
Liabilities
Owners’ Equity
Revenues
Gain
Expenses
Losses.

Daftar aset atau aktiva di dalam neraca disusun menurut tingkat likuiditasnya, mulai dari
yang paling likuid hingga yang tidak likuid.
 Penggunaan

Bagi manajemen, di dalam membaca neraca, nilai aset perlu dicermati karena menjadi dasar
pengukuran prestasi keuangan perusahaan. Ukuran ini menjadi pembanding prestasi sesuatu
perusahaan dengan prestasi perusahaan yang lain dalam hal yang sama, apakah lebih baik
atau tidak, sehingga dapat menjadi dasar keputusan manajemen untuk mempertahankan atau
meningkatkannya.

 Efisiensi penggunaan aset

Salah satu ukuran yang menyangkut aset atau aktiva adalah angka rasio penjualan/total aset,
yang dinyatakan sebagai persentase. Asumsinya, semakin besar penjualan yang diwujudkan,
semakin efisien penggunaan aset seluruhnya. Angka penjualan diambil dari laporan laba-rugi,
sedang angka total aset berasal dari neraca. Dalam hal ini rasio dari tahun terakhir
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

3. Optimalisasi laba

Ukuran yang lain menyangkut profitabilitas, yaitu angka laba harta atau laba investasi, yang
berasal dari perbandingan angka laba (dipetik dari laporan laba rugi) dan total harta atau total
aset, yang nilainya sama dengan istilah total investasi (dipetik dari neraca).
Sumber: https://www.scribd.com/doc/56439313/6-elemen-laporan-keuangan
Sistem Informasi Keuangan adalah sistem informasi yang
memberikan informasi kepada orang atau kelompok baik di dalam
perusahaan maupun di luar perusahaan mengenai masalah
keuanganan & menyediakan informasi mengenai arus uang bagi
para pemakai diseluruh perusahaan. Model system informasi
keuangan yaitu sub system input dan sub system output.

Subsistem Input Keuangan :


1. Sistem Informasi Akuntansi, menyediakan data input bagi aplikasi
keuangan
2. Subsistem Audit Internal, membantu SIA dalam menyediakan data dan
informasi internal dengan penelitian khusus yang dilakukan auditor
terkenal.
3. Subsistem Intelejen Keuangan, mengumpulkan informasi dari elemen –
elemen lingkungan yang mempengaruhi arus uang masyarakat
keuangan, pemegang saham dan pemilik serta pemerintah.
Subsistem Output Keuangan :
1. Sistem Peramalan, melakukan peramalan jangka panjang 5- 10 tahun
kedepan untuk menyediakan dasar bagi perencanaan dasar bagi
perencanaan strategis.
2. Subsistem Manajemen Dana. Berkaitan dengan arus uang melalui
perusahaan.
3. Pengendalian, Menyiapkan anggaran operasi tahunan dan kemudian
menyediakan informasi umpan balik kepada manajer sehingga mereka
dapat memantau biaya actual dibandingkan dengan anggaran.

Sifat dari informasi yang terkandung di dalam Sistem Informasi


Keuangan haruslah mengandung komponen di bawah ini:

– Relevan dan Materialitas


– Formal dan Substansi
– Tingkat Kepercayaan
– Bebas dari Bias
– Dapat Diperbandingkan
– Konsistensi
– Dapat Dipahami

Fungsi Sistem Informasi Keuangan


Adapun arahan untuk menunjukan fungsi-fungsi Sistem Informasi
keuangan dengan pengertian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka
wujud Sistem Informasi keuangan secara administrasi tertera pada bentuk-
bentuk formulir, buku – buku dan catatan – catatan akuntansi serta laporan
– laporan yang disajikan.

Adapun fungsi-fungsi tersebut adalah :


1. Untuk menetukan hasil dari pada pelaksanaan oprasi perusahaan,
meliputi :
2. Adanya pemisah keterangan jumlah barang dan uang dari catatan –
catatan perusahaan.
3. Membuat laporan untuk pemimpin.
4. Untuk dapat mengikuti jalanya harta dan hutang perusahaan. Di dalam
fungsi ini meliputi pemeliharaan terhadap bermacam – macam buku
dan rekening seperti kas, rekening – rekening milik dan lain-lain.
5. Untuk mempermudah perencanaan kegiatan-kegiatan perusahaan,
tindak lanjut dari pada pelaksanaan dan perbaikan dari rencana-
rencana.

Tujuan Sistem Informasi Keuangan

Pada dasarnya penyusunan Sistem Informasi Keuangan suatu perusahaan


mempunyai beberapa tujuan yang harus dipertimbangkan baik-baik, yaitu :

1. Sistem Informasi Keuangan yang disusun itu harus memenuhi prinsip


cepat yaitu bahwa Standar Akuntansi Keuangan harus mampu
menyediakan data yang diperlukan tepat pada waktunya dan dapat
memenuhi kebutuhan.
2. Sistem Informasi keuangan yang disusun itu harus mempunyai prinsip
aman yang berarti bahwa Sistem Inforamasi keuangan harus membantu
menjaga harta milik perusahaan, untuk dapat menjaga keamanan harta
milik perusahaan maka Sistem Informasi Akuntansi keuangan harus
disusun dengn pertimbangan pengawasan – pengawasan intern.
3. Sistem Informasi keuangan yang disusun harus mempunyai prinsip
murah yang berarti bahwa biaya untuk menyelenggarakan Sistem
Informasi keuangan ini harus dapat ditekankan sehingga relatif tidak
mahal
4.
Subsistem Input Keuangan :
1. Sistem Informasi Akuntansi, menyediakan data input bagi aplikasi
keuangan
2. Subsistem Audit Internal, membantu SIA dalam menyediakan data dan
informasi internal dengan penelitian khusus yang dilakukan auditor
terkenal.
3. Subsistem Intelejen Keuangan, mengumpulkan informasi dari elemen –
elemen lingkungan yang mempengaruhi arus uang masyarakat
keuangan, pemegang saham dan pemilik serta pemerintah.
Subsistem Output Keuangan :
1. Sistem Peramalan, melakukan peramalan jangka panjang 5- 10 tahun
kedepan untuk menyediakan dasar bagi perencanaan dasar bagi
perencanaan strategis.
2. Subsistem Manajemen Dana. Berkaitan dengan arus uang melalui
perusahaan.
3. Pengendalian, Menyiapkan anggaran operasi tahunan dan kemudian
menyediakan informasi umpan balik kepada manajer sehingga mereka
dapat memantau biaya actual dibandingkan dengan anggaran.

Sifat dari informasi yang terkandung di dalam Sistem Informasi


Keuangan haruslah mengandung komponen di bawah ini:

– Relevan dan Materialitas


– Formal dan Substansi
– Tingkat Kepercayaan
– Bebas dari Bias
– Dapat Diperbandingkan
– Konsistensi
– Dapat Dipahami

Fungsi Sistem Informasi Keuangan


Adapun arahan untuk menunjukan fungsi-fungsi Sistem Informasi
keuangan dengan pengertian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka
wujud Sistem Informasi keuangan secara administrasi tertera pada bentuk-
bentuk formulir, buku – buku dan catatan – catatan akuntansi serta laporan
– laporan yang disajikan.

Adapun fungsi-fungsi tersebut adalah :


1. Untuk menetukan hasil dari pada pelaksanaan oprasi perusahaan,
meliputi :
2. Adanya pemisah keterangan jumlah barang dan uang dari catatan –
catatan perusahaan.
3. Membuat laporan untuk pemimpin.
4. Untuk dapat mengikuti jalanya harta dan hutang perusahaan. Di dalam
fungsi ini meliputi pemeliharaan terhadap bermacam – macam buku
dan rekening seperti kas, rekening – rekening milik dan lain-lain.
5. Untuk mempermudah perencanaan kegiatan-kegiatan perusahaan,
tindak lanjut dari pada pelaksanaan dan perbaikan dari rencana-
rencana.

Tujuan Sistem Informasi Keuangan

Pada dasarnya penyusunan Sistem Informasi Keuangan suatu perusahaan


mempunyai beberapa tujuan yang harus dipertimbangkan baik-baik, yaitu :

1. Sistem Informasi Keuangan yang disusun itu harus memenuhi prinsip


cepat yaitu bahwa Standar Akuntansi Keuangan harus mampu
menyediakan data yang diperlukan tepat pada waktunya dan dapat
memenuhi kebutuhan.
2. Sistem Informasi keuangan yang disusun itu harus mempunyai prinsip
aman yang berarti bahwa Sistem Inforamasi keuangan harus membantu
menjaga harta milik perusahaan, untuk dapat menjaga keamanan harta
milik perusahaan maka Sistem Informasi Akuntansi keuangan harus
disusun dengn pertimbangan pengawasan – pengawasan intern.
3. Sistem Informasi keuangan yang disusun harus mempunyai prinsip
murah yang berarti bahwa biaya untuk menyelenggarakan Sistem
Informasi keuangan ini harus dapat ditekankan sehingga relatif tidak
mahal
Iklan
Sebutkan tiga perbedaan pokok matrik probabilitas transisi dengan matrik lain pada umumnya?

 Bila diketahui status suatu kondisi awal, maka pada kondisi periode berikutnya
merupakan suatu proses random yang dinyatakan dalam probabilitas, yang disebut
dengan probabilitas transisi.

 Probabilitas transisi tidak akan berubah untuk selamanya.

 Probabilitas transisi hanya tergantung pada status awal.

Fenomena social/ekonomi/bisnis yang dapat dimodelkan oleh proses Markov antara lain:

 Misal, diambil sampel sebanyak 1000 konsumen yang tersebar dalam 4 merek sabun
mandi yang digunakan, yaitu merek A, B, C, dan D.

 Dalam masalah ini, konsumen dapat berpindah dari satu merek ke merek lain.
Perpindahan ini bisa disebabkan karena adanya promosi khusus, perbedaan harga,
iklan yang terus menerus di TV, dsb.

Anda mungkin juga menyukai