Anda di halaman 1dari 7

ASPEK KEPERILAKUAN PADA PERSYARATAN PELAPORAN

Oleh:

1. Nil uh Putu Pitayani Vinensya (1607532088)


2. Ni Putu Indriyani Pertama Indah (1607532110)
3. Made Aida Pradnyadewi (1607532111)
4. Nil uh Putu Jessika Andani Mertha (1607532112)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2018/2019
SYARAT-SYARAT PELAPORAN
Dampak persyaratan pelaporan terhadap perilaku dari mereka yang
diharuskan untuk melaporkan informasi tersebut.
Informasi yang dilaporkan adalah bagian yang penting dari proses pengelolaan
dan pengendalian organisasi. Tanpa adanya suatu informasi, manajer, investor,
kreditor, dan pemilik tidak dapat mengatakan apakah segala sesuatu berjalan sesuai
dengan rencana atau apakah tindakan korektif diperlukan. "Persyaratan pelaporan
dikenakan dan dipaksakan oleh beraneka ragam orang dan organisasi dengan cara
yang berbeda.
BAGAIMANA PERSYARATAN PELAPORAN MEMPENGARUHI
PERILAKU
Persyaratan pelaporan mempengaruhi perilaku pelapor seperti yang
dinyatakan oleh para psikologi bahwasannya orang merespon tuntutan dari situasi
eksperimental dengan berperilaku secara berbeda dengan apa yang akan mereka
lakukan dalam situasi lain. Manajer dan badan regulasi menggunakan persyaratan
pelaporan agar informasi yang disajikan dapat dijadikan bahan evaluasi perilaku dan
kinerja. Hal ini karena tidak menutup kemungkinan terjadinya manipulasi informasi
keuangan maupun ketidakakuratan informasi yang disajikan
Berikut ada beberapa cara bagaimana persyaratan pelaporan mempengaruhi
perilaku pelapor dalam beberapa cara, diantaranya :
a. Antisipasi Pengguna Informasi
Persyaratan pelaporan kemungkinan besar akan mempengaruhi perilaku
pembuat ketika informasi yang dilaporkan merupakan deskripsi mengenai perilaku
pembuat itu sendiri, atau untuk mana pembuat tersebut akan bertanggung jawab.
Semakin informasi yang dilaporkan mencerminkan sesuatu yang dapat dikendalikan
oleh pembuat, maka akan semakin besar kemungkinan bahwa perilku pembuat akan
dimodifikasi. Pembuat dapat merasa cukup pasti bahwa perubahan dalam perilaku
akan mengarah pada perubahan yang diinginkan dalam informasi yang dilaporkan.
Tujuan dan Penggunaan Sistem Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya mengidentifikasikan, menguantifikasi, mengakumulasikan, dan


melaporkan berbagai elemen biaya yang berkaitan dengan produksi barang atau
penyerahan jasa. Akuntansi biaya memiliki dua tujuan, yaitu :
a. Melayani kebutuhan pengguna eksternal, seperti investor, kantor pemeriksaan pajak,
dan kreditor melalui akumulasi biaya untuk penilaian persediaan dan penentuan laba.
b. Membantu dalam perencanaan, pengendalian dan evaluasi aktivitas operasional harian
yang berkaitan dengan analisis dan penilaian profitabilitas relatif atau tingkat yang
diinginkannya suatu alternatif keputusan dengan menyediakan informasi biaya yang
tepat waktu dan relevan.
Penggunaan sistem dalam menyediakan informasi biaya sangat berbeda satu
sama lain yang memiliki aspek keperilakuannya masing-masing. Berikut akan dibahas
mengenai konsekuensi keperilakuan dari sistem akuntansi biaya, yaitu pada Sistem
Biaya Tradisional dan Sistem Biaya Standar.
Sistem Biaya Tradisional (Historis)
Sistem biaya tradisonal mengacu pada sistem biaya yang membatasi input
pada biaya
historis dan mengusahakan penyerapan penuh atas biaya tetap dan biaya variabel oleh
unit produk atau jasa. Sistem biaya tradisional berfokus pada identifikasi dan
akumulasi biaya per unit produk atau jasa. Sistem ini digunakan untuk menghitung
nilai persediaan dan data biaya harga pokok penjualan atau jasa yang diberikan untuk
pelaporam keuangan eksternal. Sistem biaya tradisional tidak sesuai untuk
pengendalian manajemen yang efektif karena akumulasi data biaya historis tidak
dibandingkan dengan sasaran biaya yang telah ditentukan sebelumnya. Hal ini tidak
sesuai dengan konsep pengendalian kontemporer yang berorientasi pada bagaimana
kinerja aktual dari pusat pertanggungajawaban secara periodik dibandingkan dengan
tingkat kinerja yang diinginkan. Sehingga apabila terjadi penyimpangan, hal tersebut
harus dicatat dan informasikan kembali kepada individu yang berkepentingan,
sehingga demikian dapat mendorong tindakan korektif yang segera. Untuk
menghindari respon yang disfungsional, pada umumnya disarankan agar manajer
segmen hanya bertanggung jawab atas biaya yang dapat dipengaruhi oleh tindakan
mereka.
Kelemahan dari sistem biaya tradisional dapat dijelaskan sebagai berikut, yaitu :

1. Persyaratan akuntansi keuangan menuntut agar biaya per unit produk atau jasa
memperhitungkan semua biaya, baik yang dapat ditelusuri ke suatu produk atau jasa
maupun yang terjadi untuk satu periode waktu tertentu atau untuk lebih dari satu
produk atau segmen tidak dapat ditelusuri langsung ke unit jasa, produk, atau
departemen tertentu. Biaya tersebut dibebankan ke produk atau jasa melalui alokasi
yang bersifat arbitrer. Alokasi pembebanan biaya ini dapat menyesatkan manajemen
dan mempengaruhi kualitas keputusan manajemen secara negatif dan juga akan
mempengaruhi evaluasi kinerja segmen karena terdapat kemungkinan pembebanan
biaya diluar dari segmen yang dikendalikan
2. Untuk tujuan pengendalian yaitu perbandingan kinerja saat ini dengan kinerja dari
priode sebelumnya dapat cukup menyesatkan karena tidak ada cara untuk mengetahui
apakah biaya dari periode sebelumnya terlalu tinggi, terlalu rendah, atau hampir tepat.
Sistem Biaya Standar
a. Ruang Lingkup
Kelemahan dari sistem biaya tradisional mendorong banyak organisasi
mengadopsi “sistem biaya standar” yang mencerminakn pencampuran yang potensial
efektif dari akuntansi dengan konsep pengendalian dari teori organisasi modern.
Biaya standar adalah sasaran biaya per unit produk atau jasa yang ditentukan
sebelumnya secara ilmiah, yang dikembangkan melalui studi teknik dan akuntansi.
Biaya standar mencerminkan estimasi terinci mengenai berapa biaya untuk
melaksanakan suatu tugas tertentu atau penghasilan suatu produk tertentu. Aspek
pengendalian yang melekat dari perhitungan biaya standar adalah kapabilitasnya
untuk membandingkan, sebagai bagian dari arus data regular, kinerja aktual dengan
standar yang ditentukan sebelumnya dan untuk menyoroti varians (menguntungkan
atau tidak menguntungkan) antara kedua tingkat biaya tersebut.
b. Kompatibilitas dengan Konsep Teori Organisasi Modern
Dalam mengembangkan kerangka kerja untuk system biaya standar yang
sesuai dengan konsep teori organisasi modern, terdapat beberapa langkah
pengendalian yang penting untuk diterapakan, sebagaimana dijelaskan oleh Edwin
Caplain, yaitu :
1. Penetapan tujuan organisasi.
2. Penentuan pusat pertangungjawaban yang sesuai dan penugasan fungsi kepada
masing-masing.
3. Pengisian staf dari pusat pertanggungjawaban dengan individu-individu yang
memiliki kemampuan, motivasi, dan pengetahuan yang mencukupi untuk melakukan
fungsinya.
4. Penciptaan jalur komunikasi antara pusat pertanggunjawaban dan unit organisasi
lainnya serta, di mana perlu, lingkungan eksternal.
5. Pengembangan prosedur yang memastikan bahwa informasi telah mencukupi, relevan,
dan tepat waktu sepanjang jalur komunukasi
6. Desain dan inplementasi mekanisme pengndalian yang mengukur dan mengevaluasi
kenerja dalam hal tujuan organisasi dan memberikan umpan balik mengenai
penyesuain yang di perlukan dalam tujuan dan/atau kinerja.
Sistem biaya standar dirancang untuk menjalankan tiga fungsi, yaitu :
1. Sebagai Sumber Informasi
Sebagai sumber informasi untuk pusat pertanggungjawaban, sistem biaya standar
menginformasikan kepada individu yang bertanggung jawab mengenai apa yang
diharapkan terkait dengan efisiensi biaya.
2. Sebagai Jalur Komunikasi
Sebagai jalur komunikasi, sistem biaya standar menyebarkan tingkat biaya yang
diharapkan dan pencapaiannya.
3. Sebagai Alat Pengendalian serta Evaluasi Kinerja
Sebagai alat pengendalian serta evaluasi kinerja, melalui laporan sistem biaya standar
periodik yang menyediakan umpan balik (feedback) mengenai hasil kinerja masa lalu
dan penyimpangannya dari standar yang ditetapkan kepada individu terkait,
pengendalian atas operasi dari pusat pertanggungjawaban dapat dicapai
DAFTAR REFERENSI

Ikhsan, Arfan dan Muhammad Ishak, 2005. Akuntansi Keprilakuan, Jakarta: Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai