Oleh:
1. Persyaratan akuntansi keuangan menuntut agar biaya per unit produk atau jasa
memperhitungkan semua biaya, baik yang dapat ditelusuri ke suatu produk atau jasa
maupun yang terjadi untuk satu periode waktu tertentu atau untuk lebih dari satu
produk atau segmen tidak dapat ditelusuri langsung ke unit jasa, produk, atau
departemen tertentu. Biaya tersebut dibebankan ke produk atau jasa melalui alokasi
yang bersifat arbitrer. Alokasi pembebanan biaya ini dapat menyesatkan manajemen
dan mempengaruhi kualitas keputusan manajemen secara negatif dan juga akan
mempengaruhi evaluasi kinerja segmen karena terdapat kemungkinan pembebanan
biaya diluar dari segmen yang dikendalikan
2. Untuk tujuan pengendalian yaitu perbandingan kinerja saat ini dengan kinerja dari
priode sebelumnya dapat cukup menyesatkan karena tidak ada cara untuk mengetahui
apakah biaya dari periode sebelumnya terlalu tinggi, terlalu rendah, atau hampir tepat.
Sistem Biaya Standar
a. Ruang Lingkup
Kelemahan dari sistem biaya tradisional mendorong banyak organisasi
mengadopsi “sistem biaya standar” yang mencerminakn pencampuran yang potensial
efektif dari akuntansi dengan konsep pengendalian dari teori organisasi modern.
Biaya standar adalah sasaran biaya per unit produk atau jasa yang ditentukan
sebelumnya secara ilmiah, yang dikembangkan melalui studi teknik dan akuntansi.
Biaya standar mencerminkan estimasi terinci mengenai berapa biaya untuk
melaksanakan suatu tugas tertentu atau penghasilan suatu produk tertentu. Aspek
pengendalian yang melekat dari perhitungan biaya standar adalah kapabilitasnya
untuk membandingkan, sebagai bagian dari arus data regular, kinerja aktual dengan
standar yang ditentukan sebelumnya dan untuk menyoroti varians (menguntungkan
atau tidak menguntungkan) antara kedua tingkat biaya tersebut.
b. Kompatibilitas dengan Konsep Teori Organisasi Modern
Dalam mengembangkan kerangka kerja untuk system biaya standar yang
sesuai dengan konsep teori organisasi modern, terdapat beberapa langkah
pengendalian yang penting untuk diterapakan, sebagaimana dijelaskan oleh Edwin
Caplain, yaitu :
1. Penetapan tujuan organisasi.
2. Penentuan pusat pertangungjawaban yang sesuai dan penugasan fungsi kepada
masing-masing.
3. Pengisian staf dari pusat pertanggungjawaban dengan individu-individu yang
memiliki kemampuan, motivasi, dan pengetahuan yang mencukupi untuk melakukan
fungsinya.
4. Penciptaan jalur komunikasi antara pusat pertanggunjawaban dan unit organisasi
lainnya serta, di mana perlu, lingkungan eksternal.
5. Pengembangan prosedur yang memastikan bahwa informasi telah mencukupi, relevan,
dan tepat waktu sepanjang jalur komunukasi
6. Desain dan inplementasi mekanisme pengndalian yang mengukur dan mengevaluasi
kenerja dalam hal tujuan organisasi dan memberikan umpan balik mengenai
penyesuain yang di perlukan dalam tujuan dan/atau kinerja.
Sistem biaya standar dirancang untuk menjalankan tiga fungsi, yaitu :
1. Sebagai Sumber Informasi
Sebagai sumber informasi untuk pusat pertanggungjawaban, sistem biaya standar
menginformasikan kepada individu yang bertanggung jawab mengenai apa yang
diharapkan terkait dengan efisiensi biaya.
2. Sebagai Jalur Komunikasi
Sebagai jalur komunikasi, sistem biaya standar menyebarkan tingkat biaya yang
diharapkan dan pencapaiannya.
3. Sebagai Alat Pengendalian serta Evaluasi Kinerja
Sebagai alat pengendalian serta evaluasi kinerja, melalui laporan sistem biaya standar
periodik yang menyediakan umpan balik (feedback) mengenai hasil kinerja masa lalu
dan penyimpangannya dari standar yang ditetapkan kepada individu terkait,
pengendalian atas operasi dari pusat pertanggungjawaban dapat dicapai
DAFTAR REFERENSI
Ikhsan, Arfan dan Muhammad Ishak, 2005. Akuntansi Keprilakuan, Jakarta: Salemba Empat