PEMBAHASAN
Badung
salah satu dari 21 (dua puluh satu) Organisasi Perangkat Daerah yang ada di
Perdagangan merupakan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Koperasi, UKM dan
Daerah dan Peraturan Bupati Badung Nomor 78 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat Daerah.
berlaku
peraturan perundang-undangan
22
3. Memimpin Penyusunan dan perumusan langkah-langkah
tugas sesuai
undangan.
23
11. Melaksanakan evalunsi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan di
atasan
3.1.2 Visi dan Misi Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Badung
Tujuan yang ingin dicapai dalam mengacu Tugas Pokok dan fungsi Dinas
1. Meningkatnya Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang mampu bersaing dan
Koperasi
24
3. Meningkatnya Pengembangan ekonomi kerakyatan menuju ekonomi yang
Badung
dalamnya terdapat jabatan, tugas, dan wewenang masing - masing yang mempunyai
peranan tertentu dalam satu - kesatuan yang utuh. Adanya struktur organisasi yang baik
adalah merupakan keharusan bagi setiap instansi atau perusahaan agar pelaksanaan
pekerjaan dapat berjalan dengan lancar, serta berguna sebagai pedoman kerja. Dari
struktur organisasi akan dapat diketahui kepada siapa pegawai atau karyawan harus
bertanggungjawab dan kepada siapa saja dapat bekerja sama. Struktur dan susunan
Organisasi Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Badung Perda Nomor
25
Adapun struktur organisasi dari Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan
Kabupaten Badung
Sumber: Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Badung Tahun 2019
3.1.4 Uraian Tugas dan Jabatan Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan
Kabupaten Badung
tugas Dinas Derah. Dinas Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan
26
Sekretariat mempunyai tugas :
27
9) mengkoordinasikan penyusunan dokumen-dokumen perencanaan,
dan anggaran;
kehumasan;
peraturan perundang-undangan;
undangan;
28
18) melakukan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan
undangan;
Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada
29
f. Menyelenggarakan bimbingan dan pengarahan dalam pelaksanaan
Koperasi.
kelembagaan koperasi.
kelembagaan koperasi.
perkoperasian
30
p. melaporkan pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya dan laporan
memperhatikan adart.
31
h. memfasilitasipenguatan permodalan koperasi danpengembangan
kabupaten.
koperasi.
32
q. melaporkan pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya dan laporan
peraturan perundang-undangan;
33
i. menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan terhadap
berlaku;
Maret 2019. Total waktu pelaksanaan KPM adalah selama dua bulan. Bagian yang
ditempati oleh penulis adalah Bidang Bina Usaha Koperasi Menengah dengan rincian
1) Mencari nomor untuk surat keluar, mengirimkan surat serta mencatat surat
masuk/keluar pada buku agenda surat dan buku daftar pengendalian surat.
34
3) Melakukan pembinaan rutin koperasi-koperasi di Badung yang menjadi
Badung
izin usaha bagi koperasi-koperasi yang belum mempunyai izin simpan pinjam
kesehatan koperasi simpan pinjam dan unit simpan pinjam di koperasi yang terdaftar
di Kabupaten Badung dan sudah melaksanakan RAT minimal 2 kali, menginput data
keuangan koperasi ke sistem untuk penilaian, membuat hasil capaian kinerja tahun
2018 sebagai acuan kerja tahun ini, ikut serta dalam kegiatan verifikasi izin
permohonan rekomendasi dan izin usaha bagi koperasi yang belum mempunyai izin
diantaranya: ke Kop. Karyawan Sari Artha Raharja, Kop. Mekar Sari Sedana, Kop.
Karyawan Banyan Tree Ungasan, Kop. Tri Guna Artha, Kop. Jasa Seni Sedana
Amerta, Kop. Serba Usaha Damar Sujati Sejahtera, Kop. Unit Desa Mengwi Usaha
dan Kop. Makmur Mandiri Nusantara, melakukan pembinaan rutin ke Koperasi Tani
35
komisi II DPRD Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan yang dilaksanakan tanggal 8
Februari di ruang rapat Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kab. Badung.
dan Unit Simpan Pinjam dan permasalahan pada Dinas Koperasi, UKM dan
3.3.1 Metode Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan
3.3.1.1 Permodalan
Analisis aspek permodalan terbagi atas tiga hal yang dinilai yaitu:
Rumus:
Asset
36
b. Rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko
Rumus:
0 -10 0 6 0
11 - 20 10 6 0,6
21 - 30 20 6 1,2
31 - 40 30 6 1,8
41 – 50 40 6 2,4
51 - 60 50 6 3,0
61 - 70 60 6 3,6
71 - 80 70 6 4,2
81 - 90 80 6 4,8
91 –100 90 6 5,4
> 100 100 6 6,0
37
Tabel 3.3 Standar Perhitungan Rasio Kecukupan Modal Sendiri
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor
<4 0 3 0
4≤x<6 50 3 1,50
6≤x<8 75 3 2,25
>8 100 3 3,00
Sumber: Perdep KUKM No 06/Per/Dep.6/IV/2016
38
Tabel 3.5 Standar Perhitungan ATMR
Bobot
Nilai Modal
No Komponen Modal Pengakuan
(Rp) Tertimbang
Risiko (%)
(1) (2) (3) (4) (3) x (4)
1. Kas/Bank 0
2. Surat-surat berharga 50
Pinjaman yang diberikan
3. 100
pada anggota
Pinjaman yang diberikan
pada calon anggota,
4. 100
koperasi lain dan
anggotanya
Penyertaan pada koperasi,
5. 100
anggota dan pihak lain
Pendapatan yang masih
6. 50
harus diterima
7. Aktiva tetap 70
ATMR
Sumber: Perdep KUKM No 06/Per/Dep.6/IV/2016
mingguan;atau
39
b) Terdapat tunggakan bunga sebagai berikut:
disimpulkan bahwa:
40
c. Pinjaman macet
yang Diberikan
pinjaman.
41
Tabel 3.6 Standar Perhitungan Rasio Volume Pinjaman pada Anggota
Diberikan.
pinjaman beredar.
42
3) Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman Bermasalah
ada untuk menutup risiko apabila terjadi pinjaman macet atau tidak
tertagih
Pinjaman Bermasalah
43
Setelah dilakukan penilaian rasio dengan rumus tersebut, maka langkah
3.3.1.3 Manajemen
Dalam penilaian aspek manajemen, yang menjadi bahasan dan harus dimiliki
berjalan dengan baik agar visi misi yang sudah ditetapkan dapat tercapai dengan
pertanyaan “ya”).
44
4) Manajemen aktiva 10 pertanyaan (bobot 3 atau 0,3 nilai untuk setiap
a) Manajemen Umum
b) Manajemen Kelembagaan
45
c) Manajemen Permodalan
d) Manajemen Aktiva
e) Manajemen Likuiditas
3.3.1.4 Efisiensi
46
Tingkat rasio Beban Operasi Anggota (BOA) terhadap partisipasi bruto yaitu
perbandingan Sisa Hasil Usaha (SHU) sebelum pajak terhadap kewajiban lancar
Keterangan:
lainnya.
Partisipasi Bruto
47
2) Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor
Rasio beban usaha terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) kotor; mengukur tingkat
efisiensi dilihat dari beban usaha yang mencakup beban bunga semua simpanan,
beban bunga Puskopdit dan beban provisi piutang lalai dibandingkan dengan
SHU kotor. SHU kotor diperoleh dari Partisipasi Bruto- Beban Usaha (BU).
Penilaian rasio beban usaha terhadap SHU kotor dapat dihitung dengan rumus
berikut ini:
Keterangan :
2. Beban usaha atau beban pokok adalah semua beban bunga simpanan
dan bunga pinjaman ke Puskopdit jika ada serta beban untuk provisi
pinjaman lalai.
Tabel 3.16 Standar Perhitungan Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor
48
3) Rasio Efisiensi Pelayanan
Rasio efisiensi pelayanan (rasio biaya karyawan dengan volume pinjaman) yaitu
Penilaian rasio efisiensi pelayanan dapat dihitung dengan rumus berikut ini:
Keterangan:
3.3.1.5 Likuiditas
Penilaian rasio kas dan bank terhadap kewajiban lancar dapat digunakan
49
Keterangan :
berjangka≤12 bulan.
adalah simpanan non saham, utang pihak luar, biaya masih harus
Penilaian rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima dapat
Keterangan:
1. Modal sendiri
2. Modal pinjaman
50
3. Modal penyertaan
Tabel 3.19 Standar Perhitungan Rasio Pinjaman yang diberikan terhadap Dana
yang Diterima
Penilaian rasio rentabilitas aset dapat dihitung dengan rumus berikut ini:
Penilaian rasio rentabilitas modal sendiri dapat dihitung dengan rumus berikut
ini:
51
Setelah dilakukan penilaian rasio dengan rumus tersebut, maka langkah
Keterangan :
provisi pinjaman.
52
Tabel 3.22 Standar Perhitungan Rasio Kas Kemandirian Operasional
Penilaian rasio partisipasi bruto dapat dihitung dengan rumus berikut ini:
Penilaian rasio promosi ekonomi anggota dapat dihitung dengan rumus berikut
ini:
53
Tabel 3.24 Standar Perhitungan Rasio Promosi Ekonomi Anggota
Tabel 3.25 Bobot Penilaian Aspek dan Komponen Kesehatan KSP/USP Koperasi
Bobot
No Aspek Komponen
Penilaian
1. Permodalan 15
a. Rasio modal sendiri terhadap total asset 6
b. Rasio modal sendiri terhadap pinjaman
6
diberikan yang berisiko
c. Rasio kecukupan modal sendiri 3
2. Kualitas Aktiva Produktif 25
a. Rasio volume pinjaman pada anggota
10
terhadap total volume pinjaman diberikan
b. Rasio pinjaman bermasalah terhadap
5
pinjaman yang diberikan
c. Rasio cadangan risiko terhadap risiko
5
pinjaman bermasalah
d. Rasio Pinjaman yang berisiko terhadap
5
risiko pinjaman bermasalah
3. Manajemen 15
a. Manajemen umum 3
b. Manajemen kelembagaan 3
c. Manajemen permodalan 3
d. Manajemen aktiva 3
e. Manajemen likuiditas 3
4. Efisiensi 10
a. Rasio beban operasional anggota terhadap
4
partisipasi bruto
b. Rasio beban usaha terhadap SHU kotor 4
c. Rasio efisiensi pelayanan 2
Sumber: Perdep KUKM No 06/Per/Dep.6/IV/2016
54
Setelah dihitung skor dari masing-masing aspek penilaian, langkah selanjutnya
secara keseluruhan yang akan digunakan unuk menetapkan predikat kesehatan koperasi.
Berdasarkan hasil perhitungan skor keseluruhan dari aspek penilaian akan ditetapkan
predikat tingkat kesehatan kopeasi yang dibagi dalam 4 (empat) golongan yaitu sehat,
cukup sehat, dalam pengawasan, dan dalam pengawasan khusus. Penetapan kesehatan
koperasi dapat pula ditinjau dari masing-masing aspek yaitu dengan rumus sebagai
berikut:
berikut:
SKOR PREDIKAT
80,00 ≤ X < 100 SEHAT
66,00 ≤ X < 80,00 CUKUP SEHAT
51,00 ≤ X < 66,00 DALAM PENGAWASAN
0 < X < 51,00 DALAM PENGAWASAN KHUSUS
Sumber: PerdepKUKM No 06/Per/Dep.6/IV/2016
Keterangan:
Pengawasan Khusus.
55
2) Penetapan predikat kesehatan KSP dan USP Koperasi berdasarkan skor sebagai
berikut:
“Sehat”
“Cukup Sehat”
“Dalam Pengawasan”
d. Skor penilaian lebih kecil dari 51, termasuk dalam predikat “Dalam
Pengawasan Khusus”
3.3.2 Permasalahan dan Kendala yang Dihadapi Dinas Koperasi, UKM dan
sumber daya pengurus dan pengawas yang terbatas dan sumber daya
3) Informasi mengenai neraca yang disajikan tidak sesuai standar atau tidak
56
4) Melakukan kegiatan usaha koperasi tanpa membukukan dalam koperasinya
57