Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN BONE BOLANGO

RSUD TOTO KABILA


Jln. Kesehatan No. 25 Telp./Fax. (0435) 828761/831273

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TOTO KABILA

NOMOR : .............................................................

TENTANG
PEMBERLAKUAN PANDUAN BANTUAN HIDUP LANJUT ( BHL )
DI RUMAH SAKIT TOTO KABILA

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TOTO KABILA

Menimbang : a. bahwa dengan semakin bertambah majunya ilmu


pengetahuan dan tehnologi dalam bidang kesehatan,
maka rumah sakit perlu mengantisipasi hal tersebut
melalui meningkatan mutu pelayanan dan
profesionalisme pelayanan kesehatan yaitu
pemberlakuan panduan BHL
b. bahwa dalam upaya peningkatan mutu pelayanan
rumah sakit, maka perlu menetapkan kebijakan tentang
pelayanan BHL di rumah sakit sebagai pedoman bagi
pegawai dalam melaksanakan pelayanan kepada
masyarakat yang ditetapkan dalam keputusan direktur.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan;
2. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit;
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
340/MENKES/PER/III/2010 Tentang Klasifikasi
Rumah Sakit;
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
147/MENKES/PER/I/2010 Tentang Perijinan Rumah
Sakit;
5. Surat Keputusan Direktur RSUD Toto Kabila Tentang
Bantuan Hidup Lanjut ( BHL )Nomor :800/RSUD-
TK/…/VII/2018
MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

Kesatu : KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD TOTO KABILA


TENTANG KEBIJAKAN BANTUAN HIDUP LANJUT DI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TOTO KABILA
Kedua : Tindakan pertolongan medis lanjutan yang dilakukan
pada penderita yang mengalami henti jantung setelah
sebelumnya telah diberikan tindakan pertolongan Bantuan
Hidup Dasar
Ketiga : Pembinaan dan pengawasan pelayanan Bantuan Hidup Lanjut di
Rumah Sakit Umum Toto Kabila dilakukan oleh Kepala Bagian
Medis.
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dan apabila dikemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Bone Bolango


Pada Tanggal :
DIREKTUR

Dr. SerlyDaud, M.Kes


NIP. 197408182006042005

Tembusan :
1. Arsip
LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RSUD TOTO KABILA
NOMOR :
TANGGAL :

ATLS (Advance Trauma Life Support)

Definisi
Program pelatihan untuk dokter-dokter dalam menangani kasus trauma akut.
Tujuan
Untuk mengajarkan cara sederhana dan menstandardisasi pendekatan pada pasien
trauma berupa perawatan terhadap penilaian awal dan penyembuhan pada pusat trauma.
Dasar pemikiran dari program ATLS adalah untuk mengobati ancaman terbesar dalam
kelematan hidup pasien.

Langkah-langkah dalam ATLS :

1. Persiapan.
2. Tiase.
3. Primary survey.
4. Resusitasi.
5. Tambahan untuk primary survey.
6. Secondary survey.
7. Tambahan untuk secondary survey.
8. Pemantauan dan re-evaluasi.
9. Penanganan definitif.

1.Persiapan.

 Fase pra rumah sakit


 Fase rumah sakit

2.Triase.

Cara pemilihan pasien berdasarakn kebutuhan terapi dan sumber daya yang tersedia.
Mettag
Metode
Sart

3.Primary survey.
Kunci dan bagian awal dari penilaian terhadap keadaan pasien yaitu “A,B,C,D,E”

- A-Airway (penanganan dengan melindungi spina cervikal).

Langkah pertama adalah menilai jalan nafas.Jika pasien bisa berbicara,jalan


nafasnya berarti baik.Jika pasien tidak sadar,kemungkinan tidak bisa
mempertahankan jalan nafas.Jalan nafas dapat dibuka dengan melakukan chin
lift,jaw thrust,finger sweep,dll.
Jalan nafas tambahan dibutuhkan bila jalan nafasnya tertutupi (oleh darah
atau vomit),cairannya harus dibersihkan dari mulut dengan bantuan instrumen
penghisap seperti dalam kasus gangguan melalui saluran endotrachial.

- B-Breathing dan Ventilasi

Dada harus diperiksa dengan cara inspeksi,palpasi,perkusi,dan


auskultasi.Subcutaneous emphysema dan kelainan tracheal harus diidentifikasi bila
ada.Tujuannya untuk mengidentifikasi dan mengatasi 6 kondisi thoracic yang
mengancam hidup seperti gangguan jalan nafas,tension pneumothorax,massive
hemothorax,open pneumathorax,fail chest dengan pulmonary centusion dan cardiac
temponade.

- C-Circulation,dengan kontrol pendarahan.


Perdarahan adalah penyebab utama yang dapat dicegah pada kematian post-
cedera.Syok hipovolemik disebabkan kehilangan darah secara signifikan.Dua
kaliber ukuran besar melalui intravena akan memberikan soludi kristaloid.

- D-Disability,evaluasi neurologis.

Penilaian neurologis dilihat dari mnenomic AVPU (alert,verbal stimuli


response,painfull stimuli response,atau unresponse).Unutk detail lebih lanjut dan
evaluasi tanda neurologis dilakukan di akhir penilaian primer.

- E-Exposure

Pasien harus sepenuhnya dalam keadaan tidak memakai baju,biasanya


dengan memotong pakaiannya,Sangat penting untuk menutupi pasien dengan
selimut hangat untuk mencegah hipotermia.Cairan intravena akan menghangatkan
dan mempertahankan kehangatan lingkungan.
4.Resusitasi

- A  Airway : chin lift,jaw thrust,finger sweep,dll.


- B  Breathing : dekompresi,drainase hemothorax,dll.
- C  Circulation : hentikan perdarahan,pasang IV line(14/166) bila mungkin.

5. Tambahan untuk primary survey.

1. Electro-cardiographic monitoring.
2. Urinary & gastric catheter.
3. Monitory : -ventilatory rate.
-pulse oximetry.
-blood pleasure.

6.Secondary survey

Ketika primary survey selesai,usaha resusitasi telah terlaksana,dan tanda vital sudah
normal,secondary survey bisa dimulai.Penilaiannya adalah “head-to-toe” pada pasien
trauma,termasuk melengkapi riwayat dan pemeriksaan fisik.Semua bagian tubuh harus
diperiksa.

7.Tamabahan untuk secondary survey

Lakukan X-ray,USG (ultrasonografi),atau CT scan.

Ulangi ABCDE
8.Re-evaluasi
Resusitasi ulang bila diperlukan

Konsultasi ke dokter spesialis.


9.Terapi definitif Tindakan pengobatan sesuai problem
Operasi

TBSA (Total Body Surface Area)


Adalah penilaian ukuran luka bakar pada kulit.Pada dewasa,”rules of nine” biasanya
digunakan untuk menentukan persentasi area yang terkena luka bakar pada masing-masing
bagian utama tubuh.Dijelaskan pada diagram Lund and Bowder sebagai berikut:

Rules of nine.
Struktur Anatomi Dewasa
Kepala bagian anterior 4,5%
Kepala bagian posterior 4,5%
Torso anterior 18%
Torso posterior 18%
Setiap kaki bagian anterior 9%
Setiap kaki bagian posterior 9%
Setiap lengan bagian enterior 4,5%
Setiap lengan bagian posterior 4,5%
Genital/perineum 1%

Gambar 1,persentase luas luka bakar.


Penentuan luka bakar secara lebih lengkap:

Lokasi Usia (Tahun)


0-1 1-4 5-9 10-15 Dewasa
Kepala 19 17 13 10 7
Leher 2 2 2 2 2
Dada dan perut 13 13 13 13 13
Punggung 13 13 13 13 13
Pantat kiri 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5
Pantat kanan 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5
Kelamin 1 1 1 1 1
Lengan atas kanan 4 4 4 4 4
Lengan atas kiri 4 4 4 4 4
Lengan bawah kanan 3 3 3 3 3
Lengan bawah kiri 3 3 3 3 3
Tangan kanan 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5
Tangan kiri 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5
Paha kanan 5,5 6,5 8,5 8,5 9,5
Paha kiri 5,5 6,5 8,5 8,5 9,5
Tungkai bawah kanan 5 5 5,5 6 7
Tungkai bawah kiri 5 5 5,5 6 7
Kaki kanan 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5
Kaki kiri 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5

Ditetapkan di : Bone Bolango


Pada Tanggal :
DIREKTUR

Dr. SerlyDaud, M.Kes


NIP. 197408182006042005

Anda mungkin juga menyukai