Anda di halaman 1dari 14

Namun, kedua bayam ini memiliki perbedaan yang sangat jauh mulai dari bentuk daun, cabang

batang dan juga bunga. Secara garis besarnya bayam ini masih berfamili dengan bayam-bayaman
( Amaranthuscea ). Selain itu, menurut beberapa ilmuan bahwa bayam ini memiliki sistematika
morfologi dan anatomi sebagai berikut.

Klasifikasi Tanaman Bayam

Kingdom : Plantae

Sub kingdom : Tracheobionta

Sub Divisi : Spermatophyta

Division : Magnoliophyta

Class : Magnoliophyta

Sub Classis : Caryophyllidae

Famili : Amaranthacea

Genus : Amaranthus

Species : Amaranthus L. ( Amaranthus sp.)

Morfologi Tanaman Bayam

Secara umumnya, tanaman bayam dapat di lakukan anatomi dan morfologinya berdasarkan
bentuknya berupa akar, batang, daun, bunga dan biji.

a. Akar

Tanaman bayam memiliki akar perdu ( terma ), akar tanaman bayam ini akan menembus tanah
hingga kedalaman 20-40 cm bahkan lebih. Akar tanaman bayam ini tergolong akar tunggang dan
memiliki serabutan di bagian atasnya.

b. Batang

Tanaman bayam memiliki batang tumbuh dengan tegak, tebal dan banyak mengandung air.
Batang pada tanaman ini memiliki panjang hingga 0.5-1 meter dan memiliki cabang monodial.
Batang bayam berwarna kecoklatan, abu-abu dan juga memiliki duri halus di bagian pangkal
ujung batang tanaman bayam.

c. Daun
Tanaman ini memiliki daun tunggal, berwarna hijau muda dan tua, berbentuk bulat memanjang
serta oval. Panjang daun pada bayam 1,5-6,0 cm bahkan lebih, dengan lebar 0,5 – 3,2 cm dan
memiliki pangkal ujung daun runcing serta obtusus. Batang bayam di sertai dengan tangkai yang
berbentuk bulat dan memiliki permukaan opacus. Panjang tangkai ini mencapai 9.0 cm dan
memiliki bagian tepi atau permukaan repandus.

d. Bunga

Bunga tanaman bayam ini memiliki kelamin tunggal, berwarna hijau tua, dan juga memiliki
mahkota terdiri dari daun bunga 4-5 buah, benang sari 1-5, dan bakal buah 2-3 buah serta lainnya
yang membantu dalam penyerbukan. Bunga tanaman bayam ini berukuran kecil dan memiliki
panjang mencapai 1,5-2,5 cm, serta tumbuh di ketiak daun yang tersusun tegak. Namun,
penyerbukan bunga ini biasanya di bantu juga dengan binatang sekitar dan angin.

e. Biji

Tanaman bayam memiliki biji berukuran kecil, dan halus, memiliki bentuk bulat serta memiliki
warna kecoklatan hingga kehitaman. Namun, ada beberapa jenis bayam yang terdapat biji
berwarna putih dan merah, contohnya bayam maksi.

1111111111111111111111111111111111111111111111111111

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)


Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Myrtales
Famili: Myrtaceae (suku jambu-jambuan)
Genus: Psidium
Spesies: Psidium guajava L.
Gambar: Pohon Psidium guajava L.

Tumbuhan ini berbentuk pohon, Batang jelas terlihat, berkayu (lignosus),


silindris, permukaanya licin dan terlihat lepasnya kerak (bagian kulit yang mati), batang
berwarna coklat muda, percabangan dikotom. Arah tumbuh cabang condong keatas dan
ada pula yang mendatar. Jambu biji memiliki cabang sirung pendek
(virgula atau virgula sucre scens) yaitu cabang-cabang kecil dengan ruas-ruas yang
pendek.

Gambar: Batang Psidium guajava


Daun jambu biji tergolong daun tidak lengkap karena hanya terdiri dari tangkai
(petiolus) dan helaian (lamina) saja disebut daun bertangkai. Dilihat dari letak bagian
terlebarnya jambu biji bagian terlebar daunya berada ditengah-tengah dan memiliki
bangun jorong karena perbandingan panjang : lebarnya adalah 1½ - 2 : 1 (13-15 : 5,6-
6cm).

Gambar: Daun Psidium guajava L.

Daun jambu biji memiliki tulang daun yang menyirip (penninervis) yang mana
daun ini memiliki satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung dan merupakan
terusan tangkai daun dari ibu tulang kesamping, keluar tulang-tulang cabang, sehingga
susunannya mengingatkan kita kepada susunan sirip-sirip pada ikan. Jambu biji
memiliki ujung daun yang tumpul. Pangkal daun membulat (rotundatus), ujung daun
tumpul (obtusus). Jambu biji memiliki tepi daun yang rata (integer), daging daun
(intervinium) seperti perkamen (perkamenteus). Pada umumnya warna daun pada sisi
atas tampak lebih hijau licin jika di bandingkan dengan sisi bawah karena lapisan atas
lebih hijau, jambu biji memiliki permukaan daun yang berkerut (rogosus). Tangkai
daun berbentuk silindris dan tidak menebal pada bagian pangkalnya
222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222

Klasifikasi tanaman jeruk nipis :

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)


Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae (suku jeruk-jerukan)
Genus : Citrus
Spesies : Citrus aurantifolia (Christm.) Swing

Morfologi tanaman jeruk nipis :

Jeruk nipis termasuk salah satu jenis citrus Geruk. Jeruk nipis termasuk jenis tumbuhan perdu
yang banyak memiliki dahan dan ranting. Tingginya sekitar 0,5-3,5 m. Batang pohonnya berkayu
ulet, berduri, dan keras. Sedang permukaan kulit luarnya berwarna tua dan kusam. Daunnya
majemuk, berbentuk ellips dengan pangkal membulat, ujung tumpul, dan tepi beringgit. Panjang
daunyya mencapai 2,5-9 cm dan lebarnya 2-5 cm. Sedangkan tulang daunnya menyirip dengan
tangkai bersayap, hijau dan lebar 5-25 mm.

Bunganya berukuran majemuk/tunggal yang tumbuh di ketiak daun atau di ujung batang dengan
diameter 1,5-2,5 cm. kelopak bungan berbentuk seperti mangkok berbagi 4-5 dengan diameter
0,4-0,7 cm berwama putih kekuningan dan tangkai putik silindris putih kekuningan. Daun
mahkota berjumlah 4-5, berbentuk bulat telur atau lanset dengan panjang 0,7-1,25 cm dan lebar
0,25-0,5 cm berwarna putih Tanaman jeruk nipis pada umur 2 1/2 tahun sudah mulai berbuah.
Buahnya berbentuk bulat sebesar bola pingpong dengan diameter 3,5-5 cm berwarna (kulit luar)
hijau atau kekuning-kuningan. Tanaman jeruk nipis mempunyai akar tunggang. Buah jeruk nipis
yang sudah tua rasanya asam. Tanaman jeruk umumnya menyukai tempat-tempat yang dapat
memperoleh sinar matahari langsung
333333333333333333333333333333333333333333333333333333

Klasifikasi Tanaman Padi

 Kingdom : Plantae (Tumbuhan)


 Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
 Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
 Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
 Kelas : Liliopsida ( Tumbuhan berkeping satu / monokotil)
 Sub Kelas : Commelinidae
 Ordo : Poales
 Famili : Poaceae (rumput-rumputan)
 Genus : Oryza
 Spesies Tanaman padi merupakan tanaman berumur pendek. Biasanya tanaman ini tumbu
kurang dari satu tahun dan produksi satu kali. Setelah penanaman padi berbuah dan di panen,
padi tidak dapat tumbuh seperti semula lagi. Ada beberapa bagian morfologi tanaman padi
sebagai berikut.
 a. akar
 akar pada tanaman padi di bedakan menjadi :
 Akar tunggang yaitu akar yang tumbuh pada saat benih berkecambah.
 Akar serabut yaitu dapat tumbuh pada padi berumur 5-6 hari dan berbentuk akar tunggang yang
akan menjadi serabut.
 Akar rumput yaitu akar yang keluar dari akar tunggang dan akar serabut.
 Akar tanjuk yaitu akar yang tumbuh dari ruas batang permukaan.
 b. Batang
 Padi memiliki batang yang beruas seperti tanaman tebu. Panjang batang tergantung jenis padi,
padi jenis unggul biasanya memiliki batang pendek atau lebih pendek dari lokal. Namun, jenis
padi rawa dapat tumbuh dengan panjang 2-6 meter.
 c. Anakan
 Tanaman padi memiliki bentuk rumpun dengan anaknya. Biasaya , anakan akan tumbuh pada
dasar batang indukan. Pembentukan anakan terjadi secara bersusun, yaitu anakan pertama,
anakn kedua, anakan ketiga dan anakan selanjutnya.
 d. Daun
 Tananamn padi termasuk jenis erumputan memiliki daun yang hampir sama dengan rumputan
lain. Namun, cri khas pada tanaman padi adalah bersisir dan memiliki daun teinga.
 e. Bunga
 Tanaman padi memiliki bunga berwarna hijau dan kekuningan, jika telah matang atau sempurna
bunga akan menjadi padi dan berwarna kuning pekat. pembungan padi terjadi karena
peyerbukan pada padi jantan dan betina .
 : Oryza sativa L.

444444444444444444444444444444444444444444444444444444444444

Klasifikasi Tanaman :

 Kingdom : Plantae (Tumbuhan


 Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
 Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
 Sub Kelas : Commelinidae
 Ordo : Poales
 Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)
 Genus : Zea
 Spesies : Zea mays L.

Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150
hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk
tahap pertumbuhan generatif. Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman
jagung umumnya berketinggian antara 1m sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi
6m. Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga
jantan. Meskipun beberapa varietas dapat menghasilkan anakan (seperti padi), pada umumnya
jagung tidak memiliki kemampuan ini.
Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian
besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif
dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi
atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk
roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung
cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.
Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun
terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan
ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia
Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting
dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun.

5555555555555555555555555555555555555555555555555

Klasifikasi Tanaman Singkong

Kingdom : Plantae (tumbuhan)

Divisi : Magnoliophyta (tumbuhan yang memiliki bunga)

Kelas : Magnoliopsida (tumbuhan dengan biji berkeping dua)

Ordo / bangsa : Euphorbiales

Familia / suku : Euphorbiaceae

Genus / marga : Manihot

Species / jenis : Manihot esculenta Crantz

Morfologi Singkong

 Batang

Manihot utillissima atau yang lebih dikenal dengan nama singkong ini memiliki batang yang
berbentuk bulat panjang, berbuku-buku, berkayu dan tumbuh dengan memanjang. Batang dari
tanaman singkong ini dapat tumbuh 2 hingga 3 cm.

Selain itu ukuran batang tanaman singkong berbeda-beda tergantung dari varietasnya, misalnya
besar dan memiliki batang berwarna kecoklatan.

 Umbi

Umbi yang dihasilkan oleh tanaman singkong ini berbentuk panjang dengan berat umbinya
sekitar 500 gram dan bahkan lebih. Umbi dari tanaman singkong berwarna coklat keputih-
putihan dengan kulit yang sangat tipis.

 Daun

Tanaman singkong memiliki daun yang berbentuk seperti 5 jari dan juga lonjong yang memiliki
garis pada setiap daun dengan tepi yang rata.
Sedangkan pada bagian ujung dari daun singkong tersebut terlihat seperti sangat tajam. Daun
singkong memiliki warna hijau tua dan ada juga daun yang berwarna agak kekuningan.

Singkong merupakan salah satu tanaman yang umbinya dapat dikonsumsi. Apabila dilihat dari
kandungan yang ada di dalam singkong, tanaman ini memiliki gizi yang cukup tinggi.

Dalam setiap satu gram singkong mengandung 121 kalori, 34 gram karbohidrat, 1,20 gram
protein, 30 mg vitamin C, 33 mg kalsium, 62,50 gram air, 40 gram fosfor, 0,70 mg besi, 0,30
gram lemak, dan 0,01 mg vitamin B1.

Tanaman yang di Sumatera dikenal dengan nama ubi kayu ini juga memiliki banyak manfaat
untuk kesehatan salah satunya yaitu mengatasi penyakit rematik, cara untuk mengobatinya
dengan mengambil 5 lembar daun singkong, kapur sirih, dan 15 gram jahe merah.

666666666666666666666666666666666666666

Klasifikasi Tanaman Temulawak

 Kingdom : Plantae
 Divisi : Spermatophyta
 Sub Divisi : Angiospermae
 Kelas : Monocotyledonae
 Ordo : Zingiberales
 Famili : Zingiberaceae
 Genus : Curcuma
 Species : Curcuma xanthorrhiza ROXB

Nama Daerah (MMI)

Sumatra : Temu lawak


(Melayu): Jawa : Koneng gede
(Sunda) : Temulawak
(Jawa) : Temo labak ( Madura )
Indonesia : TemulawakSpecies lain dari kerabat dekat temu lawak adalah tanaman temu ireng
(C. aeruginosa ROXB), temu putih (C. zeodaria ROSC.), dan temu kunyit (C. domestica VAL.).
Temulawak mempunyai beberapa nama daerah, di antaranya adalah koneng gede (Sunda), temo
lobak (Madura), dan Temu lawak (Indonesia).

Ekologi dan Penyebaran

Tumbuh di seluruh pulau Jawa, tumbuh liar di bawah naungan di hutan jati, di tanah yang kering
dan di padang alang – alang , ditanam atau tumbuh liar di tegalan; tumbuh pada ketinggian
tempat 5 m sampai 1500 m di atas permukaan laut.

Morfologi Tanaman
Batang

Batang temu lawak termasuk tanaman tahunan yang tumbuh merumpun. Tanaman ini berbatang
semu dan habitusnya dapat mencapai ketinggian 2 – 2,5 meter. Tiap rumpun tanaman terdiri atas
beberapa tanaman (anakan), dan tiap tanaman memiliki 2 – 9 helai daun.

Daun

Daun tanaman temulawak bentuknya panjang dan agak lebar. Lamina daun dan seluruh ibu
tulang daun bergaris hitam. Panjang daun sekitar 50 – 55 cm, lebarnya + 18 cm, dan tiap helai
daun melekat pada tangkai daun yang posisinya saling menutupi secara teratur. Daun berbentuk
lanset memanjang berwana hijau tua dengan garis – garis coklat. Habitus tanaman dapat
mencapai lebar 30 – 90 cm, dengan jumlah anakan perumpun antara 3 – 9 anak.

Bunga

Bunga tanaman temu lawak dapat berbunga terus-menerus sepanjang tahun secara bergantian
yang keluar dari rimpangnya (tipe erantha), atau dari samping batang semunya setelah tanaman
cukup dewasa. Warna bunga umumnya kuning dengan kelopak bunga kuning tua, serta pangkal
bunganya berwarna ungu. Panjang tangkai bunga + 3 cm dan rangkaian bunga (inflorescentia)
mencapai 1,5 cm. Dalam satu ketiak terdapat 3-4 bunga.

Rimpang

Rimpang induk temu lawak bentuknya bulat seperti telur, dan berukuran besar, sedangkan
rimpang cabang terdapat pada bagian samping yang bentuknya memanjang. Tiap tanaman
memiliki rimpang cabang antara 3 – 4 buah. Warna rimpang cabang umumnya lebih muda dari
pada rimpang induk.
Warna kulit rimpang sewaktu masih muda maupun tua adalah kuning-kotor. Atau coklat
kemerahan. Warna daging rimpang adalah kuning atau oranye tua, dengan cita rasanya amat
pahit, atau coklat kemerahan berbau tajam, serta keharumannya sedang. Rimpang terbentuk
dalam tanah pada kedalaman + 16 cm. Tiap rumpun tanaman temu lawak umumnya memiliki
enam buah rimpang tua dan lima buah rimpang muda.

777777777777777777777777777777777777777777777777777777777

Adapun klasifikasi lengkuas dalam ilmu biologi adalah sebagai berikut ini:

 Kingdom: Plantae (Tumbuhan)


 Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
 Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
 Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
 Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
 Sub Kelas: Commelinidae
 Ordo: Zingiberales
 Famili: Zingiberaceae (suku jahe-jahean)
 Genus: Alpinia
 Spesies: Alpinia galanga (L.) Sw.

Morfologi Tanaman Lengkuas

Tanaman lengkuas memiliki batang semu, dengan ketinggian mencapai 1-3 meter bahkan lebih.
Biasanya tumbuh dengan merumput dan juga sangat rapat, selain itu batang tumbuh dengan
tegak yang tersusun dari beberapa pelepah – pelepah daun yang membentuk batang semu,
berwarna hijau muda hingga tua. Batang muda ini akan keluar dengan bentuk tunas baru dari
pangkal bawah hingga pangkal atas.

Daun tanaman ini tunggal, berwarna hijau, bertangkai pendek , yang tersusun dengan selang
seling. Bentuk daun ini memanjang, ujung runcing, pangkal tumpul, dengan tepi yang merata.
Pertulangan daun mentyirip, dengan panjang daun mencapai 20-60 cm dengan lebar 4-15 cm.

Buah tanaman ini berbentuk bulan dengan warna kecoklatan hingga kehitaman, namun pada
masih mudah bunga akan berwarna hijau kekuningan dengan diameter mencapai 1 cm. Selain
itu, ada juga bunga yang berwarna kemarah dengan bentuk dan biji yang relatif kecil
dibandingkan pada biasanya yang berbentuk lonjng dan juga berwarna kehitaman.

88888888888888888888888888888888888888888888888888

Klasifikasi Tanaman Jarak Pagar

Menurut Hambali et al., (2006) klasifikasi dari tanaman jarak pagar adalah sebagai berikut:

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Euphorbiales

Famili : Euphorbiaceae

Genus : Jatropha

Spesies : Jatropha curcas L

Reproduksi Tanaman Jarak Pagar.


Jarak pagar merupakan tanaman yang mudah beradaptasi dengan lingkungannya. Tanaman ini dapat
melakukan reproduksi secara generatif atau secara seksual dan secara vegetatif buatan yaitu secara
aseksual dengan bantuan manusia.

Secara generatif, reproduksi tanaman ini melalui proses polinasi atau sering disebut penyerbukan dan
dilanjutkan oleh proses pembuahan. Penyerbukan pada tanaman jarak pagar ini dibantu oleh serangga.
Serangga seperti lebah dan lalat tertarik dengan nectar yang terdapat pada bunga jarak pagar tersebut.
Ketika serangga mengambil nectar pada bunga jarak, pollen pada bunga tersebut terbawa oleh kaki
ataupun mulut serangga. Sehingga jika serangga tersebut berpindah dari satu bunga ke bunga yang lain
pollen akan tertinggal pada bunga yang disinggahinya. Disinilah proses polinasi akan terjadi. Polinasi
diawali dengan jatuhnya butir pollen pada stigma atau kepala putik. Selanjutnya pollen berkecambah
membentuk buluh pollen yang akan tumbuh memanjang dan menembus jaringan stilus hingga sampai
pada ovarium. Buluh pollen yang membawa sperma menuju ke ovulum atau bakal biji dan terjadilah
proses pembuahan. Sperma yang masuk ke kantung embrio melebur dengan sel telur atau disebut
singami menghasilkan zygote da sel sperma yang lain berfusi dengan inti kandung lembaga sekunder
(triple fusion) menghasilkan endosperm. Zigot akan berkembang menjadi embrio dan endosperm di sini
berfungsi memberi makan embrio. Setelah proses pembuahan ini bakal buah berkembang menjadi buah
dan ovulum atau bakal biji berkembang menjadi biji.

999999999999999999999999999999999999999999999999999999999999999

KLASIFIKASI
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Hamamelidae
Ordo: Caryophyllales
Famili: Nyctaginaceae
Genus: Mirabilis
Spesies: Mirabilis jalapa L.

URAIAN
Herba tahunan, tegak, tinggi 20 cm – 80 cm, berasal dari Amerika Selatan, banyak ditanam orang
sebagai tanaman hias di pekarangan atau sebagai pembatas pagar rumah. Tumbuh di dataran rendah
yang cukup mendapat sinar matahari maupun di daerah perbukitan. Termasuk suku kampah-kampahan,
berbatang basah, daunnya berbentuk jantung, warna hijau tua, panjang 2 cm – 11 cm, lebar 8 mm – 7
cm, pangkal daun membulat, ujung meruncing, tepi daun rata, letak berhadapan, mempunyai tangkai
daun yang panjangnya 6 mm – 6 cm.

10101010101010101010110101010101010101010101011010101010101
Klasifikasi Tanaman Pepaya
Dalam sistematika tumbuhan, tanaman pepaya diklasifikasikan ke dalam :

 Kingdom: Plantae (Tumbuhan)


 Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
 Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
 Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
 Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
 Sub Kelas: Dilleniidae
 Ordo: Violales
 Famili: Caricaceae
 Genus: Carica
 Spesies: Carica papaya L.

Dalam klasifikasi tanaman, pepaya termasuk dalam famili Caricaceae. Famili ini memiliki empat
genus, yaitu Carica, Jarilla, Jacaranta, dan Cylicomorph. Ketiga geus petama merupakan
tanaman asli Amerika tropis, sedangkan genus ke empat merupakan tanaman yang beasal dari
Afrika. Genus Carica memiliki 24 spesies, salah satu diantaranya adalah pepaya. Tanaman dari
genus Carica banyak diusahakan petani karena buahnya enak dimakan. Genus lainnya hanya
lazim untuk dinikmati keindahan habitusnya.
Pepaya merupakan tanaman herba. Batangnya berongga, biasanya tidak beracun, dan tingginya
dapat mencapai 10 m. Daunnya merupakan daun tunggal, berukuran besar, dan bercangkap.
Tangkai daun panjang dan berongga. Bunganya terdiri dari tiga jenis, yaitu bunga jantan, bunga
betina, dan bunga semurna. Bentuk buah bulat sampai lonjong. Batang, daun, dan buahnya
mengandung getah yang memiliki daya enzimatis, yaitu dapat memecah protein. Pertumbuhan
tanaman papaya termasuk cepat karena antara 10-12 bulan setelah ditanam buahnya telah dapat
dipanen.
Bunga termasuk bunga majemuk yang tersusun pada sebuah tangkai atau poros bunga
(pedunculus). Kelompok bunga majemuk tersebut disebut inflresensia yang duduk pada ketiak
daun. Bunga jantan berbentuk tabung ramping dengan panjang kira-kira 2,5 cm. Corolla
(mahkota bunga) terdiri dari lima helai dan berukuran kecil-kecil. Stamen (benag sari) berjumlah
sepuluh yang tersusun menjadi dua lapis dan melekat pada leher tabung. Lapis sebelah dalam
terdiri dari lima benang sari yang melekat antara daun mahkota. Ovarium (bakal buah) menglami
rudimenter sehingga tidak akan menghasilkan buah.
IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII

Klasifikasi Lidah Buaya

 Kingdom: Plantae (Tumbuhan)


 Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
 Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
 Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
 Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
 Ordo: Asparagales
 Famili: Asphodelaceae
 Genus: Aloe
 Spesies: Aloe vera L.
Morfologi Lidah Buaya

a. Batang

Batang tanaman lidah buaya berserat atau berkayu. Pada umumnya sanagt pendek dan hampir
tidak terlihat karena tertutup oleh daun yang rapat dan sebagian terbenam dalam tanah. Namun,
ada juga beberapa species yang berbentuk pohon dengan ketinggian 3-5m. Species ini dapat
dijumpai di gurun Afrika Utara dan Amerika. Melalui batang iniakan tumbuh tunas yang akan
menjadi anakan.
Daun

Seperti halnya tanaman berkeping satu lainya, daun lidah buaya berbentuk tombak dengan
helaian memanjang. Daunnya berdaging tebal tidak bertulang, berwarna hijau keabu-abuan dan
mempunyai lapisan lilin dipermukaan; serta bersifat sukulen, yakni mengandung air, getah, atau
lendir yang mendominasi daun. Bagian atas daun rata dan bagian bawahnya membulat
(cembung). Di daun lidah buaya muda dan anak (sucker) terdapat bercak berwarna hijau pucat
sampai putih. Bercak ini akan hilang saat lidah buaya dewasa. Namuntidak demikian halnya
dengan tanaman lidah buaya jenis kecil atau lokal. Hal ini kemungkinan disebabkan faktor
genetiknya. Sepanjang tepi daun berjajar gerigi atau duri yang tumpul dan tidak berwarna.

c. Bunga

Bunga lidah buaya berbentuk terompet atau tabung kecil sepanjang 2-3cm, berwarna kuning
sampai orange, tersusun sedikit berjungkai melingkari ujung tangkai yang menjulang keatas
sepanjang sekitar 50-100cm.

d. Akar

Lidah buaya mempunyai sistem perakaran yang sangat pendek dengan akar serabut yang
panjangnya bisa mencapai 30-40cm.
I2I2I2I2I2I2I2I2I2II2II2I2I2I2I2I2I2I2I2I2I2I2I2I2I2I2I2I2I2I2I2I2I2I2I2I2I2I2I2I2I2I

Klasifikasi tanaman gandum

Kingdom : Plantae ( Tumbuhan )

Subkingdom : Tracheobionta ( Tumbuhan berpembuluh )

Super Divisi : Spermatophyta ( Menghasilkan biji )

Divisi : Magnoliophyta ( Tumbuhan berbunga )

Kelas : Liliopsida ( berkeping satu/ monokotil )

Sub kelas : Commelinidae


Ordo : Poales

Famili : Poaceae

Genus : Tricitium

Spesies : Triticium aestivum L

1. Akar

Akar beruas, berserabut, melebar, dengan panjang 1-2 cm bahkan lebih berwarna putih kotor
hingga kecoklatan. Selain itu, perakaran ini juga bermanfaat untuk menyimpan air dan menyerap
air didalam tanah.

2. Daun

Daun tumbu tegak, melengkung, memanjang, berbentuk garis seperti pita, memiliki pertulangan
panjang dengan panjang mencapai 30-60 cm berwarna hijau mudah hingga tua. Daun ini
memiliki permukaan halus, bulu halus, dan juga melengkung hingga permukaan tanah.

3. Batang

Batang beruas, berbetuk bulan memanjang dengan diamater 1-2 cm, panjang batang 3-5 cm
bahkan lebih, berwarna kehijaun muda dengan tekstur lunak, lembut dan terdapat bulu – bulu
halus di permukaanya.

4. Bunga

Bunga majemuk, yang berkumpul dalam setiap bagian malai, bunga ini berwarna kehijauan
hingga kecoklatan, dengan satu tandan panjang 1-2 cm, yang tersusun selang seling. Bunga ini
melakukan penyerbukan dengan sendirinya tanpa bantuan dari hewan maupun angin. Biasanya
bunga ini akan muncul setelah penyerbukaan beberapa hari kemudian.

5. Biji

Biji berbentuk bulat oval dengan panjang 6-8 mm, diameter 2-3 mm, keras, dan juga memiliki 3
bagian utama yaitu bran, endospermae dan germ. Biji ini berwarna kecoklatan hingga kehitaman
muda, biasanya biji ini juga sangat sulit dipisahkan dengan kulitnya. Sehingga jika ingin
memisahkan antara biji dengan kulit harus dilakukan pengeilingan terlebih dahulu.

Anda mungkin juga menyukai