Anda di halaman 1dari 4

4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Masyarakat Indonesia mengenal dan menggunakan tumbuhan berkhasiat
obat sebagai salah satu upaya dalam penanggulangan masalah kesehatan yang
dihadapinya, jauh sebelum pelayanan kesehatan formal dengan obat-obat
modernnya menyentuh masyarakat. Pengetahuan tentang tumbuhan obat
tradisional ini merupakan warisan budaya bangsa berdasarkan pengalaman yang
secara turun-temurun telah diwariskan oleh generasi terdahulu kepada generasi-
generasi berikutnya termasuk generasi saat ini
Salah satu tumbuhan obat tradisional yang digunakan oleh masyarakat
adalah Brotowali (Tinosporacrispa,L).
II.1 Uraian Tanaman
II.1.1 Klasifikasi Tanaman
Klasifikasi tumbuhan brotowali(Tinosporacrispa,L.) (SherleydanAspan,
2008):

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta
Class : Dicotyledoneae

Ordo : Ranunculales

Famili : Menispermaceae

Genus : Tinospora
Spesies :Tinosporacrispa,L.

II.1.3 Morfologi Tumbuhan


Brotowali(Tinosporacrispa,L.) merupakan jenis tumbuhan yang m
udah ditemukan dan mudah dalam perawatan penanamannya, tumbuh
secara liar di hutan, ladang atau ditanam dihalaman dekat pagar sebagai
tumbuhan obat. Tanaman ini menyukai tempat terbuka yang terkena sinar
matahari (Setiawan, 2008:11).
Brotowali merupakan tumbuhan merambat dengan panjang
mencapai 2,5 meter atau lebih. Brotowali(Tinosporacrispa,L.) tumbuh
baik di hutan terbuka atau semak belukar didaerah tropis. Brotowali
menyebar merata hampir di seluruh wilayah Indonesia dan beberapa
Negara lain di Asia tenggara dan India. (Supriadi, 2001:10).
Batang Brotowali : Berduri semu yang lunak serupa bintil-bintil
5

Daun Brotowali : Tunggal, bertangkai, bentuknya mirip jantung


atau agak membulat, ujungnya lancip.
Bunga Brotowali : Berukuran kecil, berwarna hijau, dan memiliki
tandan semu.
Buah Brotowali : Terbentuk dalam tandan, warnanya merah muda.
Asal Brotowali : Diduga dari Asia Tenggara
Tempat Tumbuh Brotowali :

II.3 UraianBakteri
II.3.1.1Klasifikasi bakteri Staphilococcus Aureus (SA)
KlasifikasiStaphilococcusaureus
Kerajaan Bacteria
Divisi Firmicutes
Kelas Bacilli
Bangsa Bacillales
Suku Staphylococcaceae
Marga Staphilococcus
Jenis Staphilococcusaureus

II.3.1.2Morfologi Bakteri Staphilococcu sAureus (SA)


S. aureus adalah bakteri berbentuk bulat, bersifat gram positif, biasanya
tersusun dalam rangkaian tidak beraturan seperti buah anggur. Beberapa
diantaranya tergolong flora normal pada kulit dan selaput mukosa manusia,
menyebabkan penanahan, abses, berbagai infeksi piogen dan bahkan septikimia
yang fatal. S. aureus mengandung polisakarida dan protein yang berfungsi
sebagai antigen dan merupakan substansi penting didalam struktur dinding
sel, tidak membentuk spora, dan tidak membentuk flagel (Jawetz,E.2005)
II.3.2.1 KlasifikasibakteriStreptococcus mutans(SM)
Klasifikasi Streptococcuss Mutans(SM) :
Domain : Bacteria
Phylum : Firmicutes
Class : Bacilli
Order : Lactobacilalles
Family : Streptococcaceae
Genus : Streptococcus
Species : Streptococcus mutans
II.3.2.2Morfologi Bakteri Streptococcus Mutans (SM)
Sel Streptococcus mutans berbentuk bulat & oval serta merupakan kokus
gram positif. Koloni Streptococcus mutans, tampak gambaran yang berpasangan
atau membentuk rantai, tidak bergerak, dan tidak membentuk spora.
Streptococcus mutans merupakan bakteri gram positf (+), bersifat non motil (tidak
6

bergerak), berdiameter 1-2 µm, bakteri anaerob fakultatif. Tersusun seperti rantai
dan tidak membentuk spora.
Ciri khas bakteri ini adalah kokus tunggal berbentuk bulat atau bulat telur
dan tersusun dalam bentuk rantai. Kokus membelah pada bidang yang tegak lurus
sumbu panjang gigi. Anggota-anggota rantai sering tampak sebagai Diplococcus,
dan bentuknya kadang-kadang menyerupai batang. Panjang rantai sangat
bervariasi dan sebagian besar ditentukan oleh faktor lingkungan. Streptococcus
bersifat gram-positif. Namun, ada biakan tua dan bekteri yang mati, bakteri ini
menjadi gram negative, keadaan ini dapat terjadi jika bakteri dieramkan semalam
( Arora, 2009).
II.4 Uraian bakteri (tungau)
II.4.1 Klasifikasi
Kingdo : Animalia
Phylum : Arthropoda
Kelas : Arachanida
Ordo : Acarinida
Famili : Demodicidae, Psorergatidae, Tydeidae, dll
Genus : Demodex, Psorergates, Tydeus, dll
Spesies : Demodexbrevis, Psorergatesovis, Tydeusmolestus
II.4.2 Morfologi
Tungau S.Scabies adalah sekelompok hewan kecil bertungkai
delapan yang, bersama-sama dengan caplak, menjadi anggota superordo
Acarina.Tungau bukanlah kutu dalam pengertian ilmu hewan walaupun sa
ma-sama berukuran kecil(sehingga beberapa orang menganggap keduanya
sama).Apabila kutu sejati merupakan anggota Insecta (serangga),tungau le
bih berdekatan dengan laba-laba dilihat dari kekerabatannya.
II.5Ekstraksi dan Metode Ekstraksi
II.5.1 Ekstraksi
Ekstraksi didasarkan pada perpindahan massa komponen zat padat
ke dalam pelarut dimana perpindahan mulai terjadi pada lapisan antar
muka, kemudian berdifusi ke dalam pelarut dan setelah pelarut diuapkan
maka zat aktifnya akan diperoleh (Adrian, 2000).
II.5.2MetodeEkstraksi
II.5.2.1MetodeMaserasi
Metode maserasi digunakan untuk menyari simplisia yang
mengandung komponen kimia yang mudah larut dalam cairan penyari,
tidak mengandung benzoin, tiraks dan lilin (Adrian, 2000).
Keuntungan cara penyarian dengan maserasi adalah cara
pengerjaan dan peralatan yang digunakan sederhana dan mudah
diusahakan (Adrian, 2000).
Kerugian cara maserasi adalah pengerjaannya lama dan
penyariannya kurang sempurna (Adrian, 2000).
7

II.6. pengertian cream


krim adalah sediaan padat yang mengandung satu atau lebih bahan
obat terlarut dalam bahan dasar yang sesuai.Istilah ini secara tradisional telah
digunakan untuk sediaan setengah padat yang mempunyai konsistensi relatif
cair yang diformulasikan sebagai emulsi air dalam minyak atau minyak
dalam air. Sekarang ini batasan tersebut lebih diarahkan untuk produk yang
terdiri dari emulsi minyak dalam air, yang dapat dicuci dengan air atau lebih
ditunjukkan untuk penggunaan kosmetika (Depkes RI, 1995).
II.7Skabies (kudis)
II.7.1 Pengertian Skabies
Skabies adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infestasi
dan sensitasi Sarcoptes scabiei varian hominis dan produknya. Penyakit
ini disebut juga the itch, seven year itch, Norwegian itch, gudikan, gatal
agogo, budukanataupenyakitampera (Harahap, 2008).
II.7.2Penyebab Skabies
Skabies disebabkan oleh tungau kecil berkaki delapan, dan
didapatkan melalui kontak fisik yang erat dengan orang lain yang
menderita penyakit ini. Tungau skabies (Sarcoptesscabiei) ini berbentuk
oval, dengan ukuran 0,4 x 0,3 mm pada jantan dan 0,2 x 0,15 pada betina
(Brown dkk, 2002).

Anda mungkin juga menyukai