IDENTITAS NASIONAL
a. UNSUR IDENTITAS
PANCASILA DENGAN ROHNYA BHINNEKA
TUNGGAL IKA
1.TANTANGAN GLOBALISASI
INTERNAL
Terjadinya KKN kebebasan demokrasi tidak ditunjang oleh infra struktur mental yang
kondusif. Sehingga mamsing masing menterjemahkan dan mengaplikasikan demokrasi
sesuai dengan kepentingan.
ERNEST RENAN dalam bukunya qu’est ceqy’une nation menyatakan bahwa hakikat
nasionalisme itu le desire vivre ensemble (keinginan untuk hidup bersama) bertumpu
pada kesadaran akan adanya jiwa dan prinsip spiritual ‘une ame,un prinsipe spirituel’
yang berakar pada kepahlawanan masa lalu yang tumbuh karena ada kesamaan
penderitaan dan kemuliaan dimasa lalu.
Realitas : nilai – nilai diaplikasikan secara konkrit dalam kehidupan secara objektif yang
bersifat :
Sein im sollen dan sollen im sein
Fleksibelitasnya :
pancasila untuk memenuhi kebutuhan jaman terus dikembangkan dengan semangat
Bhinneka Tunggal Ika
secara berkesinambungan pembinaan moral terutama penegakan hukum secara kondisif
dan suprematif.
kegiatan formulasi hukum harus dilandasi dengan moral sehingga ada hubungan antara
moral – hukum dan sebaliknya . Hukum berlandaskan moral akan berlaku secara tepat
dan efektif.
E. REVITALISASI PANCASILA
SEBAGAI MANIFESTASI IDENTITAS NASIONAL
Wawasan:
Mondial, sadar dan mampu beradaptasi dengan perubahan yang dibawa globalisasi dan
mampu mengatasi, menangkap tantangan dan memanfaatkan peluang untuk berbangsa
dan bernegara
a. Identitas nasional merupakan manifestasi nilai budaya bangsa dengan ciri khas.
b. Identitas nasional Indonesia merupakan manifestasi nilai budaya ratusan suku – dihimpun dalam
“kesatuan Indonesia” menjadi ciri khas yang tercermin dalam pandangan hidup bangsa, Pancasila, sebagai
kesepakatan bangsa.
c. Identitas nasional bersifat terbuka, sesuai dengan budaya yang menjadi “akar” yang selalu terbuka, untuk
diberi tafsir baru.
Ciri khas/karakter bangsa Indonesia yang dinamis dan mencerminkan perilaku berbudaya yang berdasar
atas nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, permusyawaratan, dan keadilan (Pancasila).
a. Menurut Koentjaraningrat: Sistem religi dan upacara keagamaan, Sistem dan organisasi
kemasyarakatan, Sistem pengetahuan, Bahasa, Seni, Sistem pencaharian/ekonomi, Sistem teknologi dan
peralatan.
b. Menurut JWM Baker: Pengetahuan bahasa dan khasanah kata dasar, cara pergaulan sosial, adat-istiadat,
pernilaian-pernilaian umum, reaksi-reaksi yang predictable, kemampuan mencari nafkah, dsb.
Catatan : Orang/masyarakat yang memiliki cultural universals bisa dianggap sebagai “basic personality”,
dan jika memiliki secara sempurna disebut ”ideal personality”.
Kebudayaan bangsa adalah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi daya rakyat Indonesia
seluruhnya. Kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncak kebudayaan di daerah-daerah di
seluruh Indonesia, terhitung sebagai kebudayaan bangsa. Usaha kebudayaan harus menuju ke arah
kemajuan adab, budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan asing
yang dapat memperkembangkan atau memperkaya kebudayaan bangsa sendiri, serta mempertinggi derajat
kemanusiaan bangsa Indonesia. “Sebagai komitmen nasional, dan secara kon stitusional — menjadi dasar
dan arah pengembangan kebudayaan dan sekaligus juga bagi pengembangan identitas nasional”.
Ingat-ingat Konstitusi ya ….
a. Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan
persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia. [Pasal 31 (5) UUD 1945]
b. Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin
kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya. [Pasal 32 (1) UUD
1945]
c. Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional. [Pasal 32 (2)
UUD 1945]
Kebudayaan yang berkembang di Indonesia mestinya selaras dengan nilai-nilai Identitas Nasional
antara lain:
c. Tidak menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat memperkembangkan atau
memperkaya kebudayaan bangsa.
Empat elemen Identitas Nasional adalah: a. Pancasila, b. UUD 1945, c. Negara Kesatuan, dan d.
Bhinneka Tunggal Ika.
Ok, sudah sedikit mengerti Identitas Nasional? Sekarang cocokkan, masihkah anda beridentitas
Indonesia?
Dilihat dari segi bahasa identitas berasal dari bahasa inggris yaitu identity yang dapat
diartikan sebagai ciri-ciri, tanda-tanda atau jati diri. Ciri-ciri adalah suatu yang menandai
suatu benda atau orang. Jadi identity atau identitas atau jati diri dapat memiliki dua arti :
1. Identitas atau jati diri yang menunjuk pada ciri-ciri yang melekat pada diri
seseorang atau sebuah benda.
2. Identitas atau jati diri dapat berupa surat keterangan yang dapat menjelaskan
pribadi seseorang dan riwayat hidup seseorang.
Sedangkan nasional berasal dari bahas inggris “national” yang dapat diartikan sebagai
warga negara atau kebangsaan. Jadi identitas nasional berasal dari kata “national identity”
yang dapat diartikan sebagai kepribadian nationa atau jati diri national. Kepribadian
nasional atau jati diri nasional adalah jati diri yang dimiliki oleh suatu bangsa.
indentitas nasional terbentuk sebagai rasa bahwa bangsa indonesia mempunya
pengalaman bersama, sejarah yang sama dan penderitaan yang sama dan penderitaan
yang sama. Identitas nasional diperlukan dalam interaksi karena di dalam setiap interaksi
para pelaku interaksi mengambil suatu posisi dan berdasarkan posisi tersebut para pelaku
menjalankan peranan-peranannya sesuai dengan corak interaksi yang berlangsung, maka
dalam berinteraksi seorang berpedoman kepada kebudayaannya. Jika kebudayaan di
katakan bagian dari identitas nasional maka kebudayaan itu juga dapat dijadikan
pedoman bagi manusia untuk berbuat dan bertingkah laku.