LAPORAN KASUS
Identitas
a. Identitas Bayi
b. Identitas Keluarga
Pendidikan S1 SMA
Bayi merupakan anak pertama dari kehamilan pertama. Saat dilakukan posyandu dan
wawancara beserta konseling, bayi sedang tidak ada keluhan dan dibawa untuk dilakukan
Bayi dilahirkan secara Caesar pada tanggal 22 April 2018 dengan berat badan lahir
sebesar 3.6 kg dan panjang badan lahir 51 cm. Berdasarkan buku KIA, HPHT ibu adalah 17
Juli 2017 dengan HPL 24 April 2018 dimana artinya bayi dilahirkan pada usia kehamilan 39
minggu 5 hari atau aterm. Bayi dilahirkan secara Caesar dengan indikasi fase aktif macet
disertai KPD.
Menurut ibu, ANC dilakukan lebih dari empat kali dan melakukan USG setiap kali
merasakan keluhan yang berarti, tidak ada anemia (Hb 11.9 gr/dl), serta melakukan
pemeriksaan laboraturium lengkap lainnya seperti VCT dan hepatitis B dengan hasil non
reaktif. Tidak ada riwayat mengkonsumsi obat-obatan, selain penambah darah, selama hamil.
Riwayat Nutrisi :
Dari sejak lahir bayi diberikan susu formula dengan alasan ASI tidak keluar. Bayi
dilakukan IMD lebih dari 6 jam setelah proses kelahiran. Selanjutnya, ibu mencoba pumping
dan mendapatkan hasil sekitar 40 cc. Akan tetapi, karena desakan dari mertua dan keluarga
saat bayi menangis terus, akhirnya ibu memberhentikan pemberian ASI dan hanya diberikan
susu formula saja selama 2 minggu pertama. Selanjutnya dengan dukungan suami, ibu
kembali belajar direct breastfeeding dengan bidan dan akhirnya pemberian ASI dilanjutkan
kembali akan tetapi tetap dengan bantuan susu formula. Saat itu, frekuensi susu formula lebih
sering dan ASI hanya sebagai pendamping saja. Hal tersebut berlangsung selama 4 bulan
Kemudian pada bulan Agustus 2018, selama 1 bulan ibu hanya memberikan ASI dan
memberhentikan pemberian susu formula karena dukungan suami. Selanjutnya, ibu kembali
pesimis apakah ASInya mencukupi sehingga kembali mencampur pemberian susu formula.
Namun, pemberian susu formula kali ini hanya sebagai pendamping dengan frekuensi 1-2
kali sehari saja. Hal tersebut berlangsung selama bulan September dan Oktober. Saat ini, ibu
ingin mengetahui mengenai MPASI mengingat 2 minggu lagi bayinya berusia tepat 6 bulan.
Ibu menjelaskan bahwa ia banyak membaca di internet mengenai MPASI dengan hanya
Riwayat Pertumbuhan :
Menurut ibu pasien, pasien rutin dibawa kontrol ke Posyandu. Berikut ini adalah
tabel pengukuran berat badan dan panjang badan bayi saat posyandu sejak lahir.
Menurut ibu pasien, pasien dapat menegakkan kepala sejak usia 4 bulan lebih. Saat
ini pasien sudah mampu tengkurap sendiri namun belum mampu kembali. Pasien juga sudah
mampu duduk dengan bantuan orang lain. Pasien belum mampu merangkak. Pasien sudah
dapat bermain ci-luk-ba dan juga sudah mulai menunjukkan ketertarikan terhadap makanan
orang lain. Dari segi perkembangan wicara, pasien sudah dapat mengucapkan kata-kata tanpa
arti.
Menurut ibu pasien, imunisasi dilakukan rutin sesuai usia pasien. Berikut ini adalah
BCG 30-5-18
Hepatitis B :
HB 0 22-4-18
HB 1 27-6-18
HB 2 25-7-18
HB 3 29-8-18
Polio :
Polio 1 30-5-18
Polio 2 27-6-18
Polio 3 25-7-18
Polio 4 29-8-18
IPV 29-8-18
DPT :
DPT 1 27-6-18
DPT 2 25-7-18
DPT 3 29-8-18
Objektif
Status Generalis
Tanda Vital
N : 120 x/menit
RR : 26 x/menit
Temp : 36.4 C
Status Gizi
BB : 7.5 kg
PB : 66 cm
LK : 42 cm
BB/PB : -1 SD
BB/U : 0 – (-2) SD
PB/U : 0 – (-2) SD
Kesimpulan : Normal
Kepala : bentuk kepala normochepali, muka tua (-), warna rambut hitam
Wajah :
Hidung : bentuk normal, deformitas (-), napas cuping hidung (-), rhinorrhea (-)
Leher : kaku kuduk (-), pembesaran kel. tiroid (-), massa (-), warna kulit kuning (-).
Auskultasi
Abdomen
Palpasi : massa (-), organomegali (-), H/L/R ttb, turgor kulit normal
Ekstremitas
Atas : akral hangat (+/+), pucat (-/-), ikterik (-/-), sianosis (-/-)
Bawah : akral hangat (+/+), pucat (-/-), ikterik (-/-), sianosis (-/-)