Tentang
Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan
Ditjen PSP, Kementerian Pertanian
ALUR PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN PENATAAN RUANG BIDANG PERTANIAN
PP Nomor 26/2008
UU 41 Tahun 2009
Tentang RTRWN
Tentang Perlindungan
Lahan Pertanian
Pangan Berkelanjutan Permentan 41/2009 Pasal 66 ayat (2)
Kriteria Teknis Kriteria teknis kawasan
Kawasan Peruntukan peruntukan pertanian
PP 1/2011 Penetapan
PP 12/2012 Insentif PLP2B Pertanian ditetapkan oleh Menteri
Dan Alih Fungsi Lahan
PETERNAKAN UU 18/2009
KAWASAN, LAHAN
DAN LAHAN CADANGAN TANAMAN PANGAN
PERTANIAN PANGAN
2
BERKELANJUTAN
Latar Belakang Ketentuan Umum Ruang Lingkup Tujuan
Undang‐Undang 41 Tahun 2009
Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
Amanat Pasal 26 dan
53
PP No.1 Tahun 2011
Penetapan dan Alih Fungsi PP No.12 Tahun 2012 PP No.25 Tahun 2012 PP No.30 Tahun 2012
LP2B Insentif PLP2B Sistem Informasi LP2B Pembiayaan PLP2B
Pencapaian 10 juta ton surplus beras di tahun
2014 dan Ketahanan Pangan Nasional
Latar Belakang Ketentuan Umum Ruang Lingkup Tujuan
Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Tujuan
Tujuan
a.Penetapan Lahan Pertanian Pangan
a.Penetapan Lahan Pertanian Pangan a.
a. mewujudkan dan menjamin tersedianya
mewujudkan dan menjamin tersedianya
Berkelanjutan; dan
Berkelanjutan; dan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan;
Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan;
b.
b. Alih Fungsi Lahan Pertanian Pangan
Alih Fungsi Lahan Pertanian Pangan b.
b. mengendalikan alih fungsi Lahan
mengendalikan alih fungsi Lahan
Berkelanjutan.
Berkelanjutan. Pertanian Pangan Berkelanjutan;
Pertanian Pangan Berkelanjutan;
c.
c. mewujudkan kemandirian, ketahanan,
mewujudkan kemandirian, ketahanan,
dan kedaulatan pangan nasional;
dan kedaulatan pangan nasional;
meningkatkan pemberdayaan,
meningkatkan pemberdayaan,
pendapatan dan kesejahteraan bagi
pendapatan dan kesejahteraan bagi
petani;
petani;
d.
d. memberikan kepastian usaha bagi pelaku
memberikan kepastian usaha bagi pelaku
usaha tani;
usaha tani;
e.
e. mewujudkan keseimbangan ekologis; dan
mewujudkan keseimbangan ekologis; dan
f.f. mencegah pemubaziran investasi
mencegah pemubaziran investasi
infrastruktur pertanian.
infrastruktur pertanian.
Umum Kriteria & Persyaratan Tata Cara Penetapan
Pasal
Penetapan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan 4
meliputi: 5
a. Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan;
b. Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan;
dan
c. Lahan Cadangan Pertanian Pangan
Berkelanjutan.
Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan
berada pada kawasan peruntukan
pertanian terutama pada kawasan
perdesaan.
Umum Kriteria & Persyaratan Tata Cara Penetapan
Pasal
6
Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan 7
secara hierarki terdiri atas:
Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan ditetapkan berdasarkan kriteria, persyaratan, dan tata
cara penetapan.
Umum Kriteria & Persyaratan Tata Cara Penetapan
Pasal
KAWASAN LAHAN LAHAN CADANGAN 8
a. memiliki hamparan lahan dengan a. berada pada kesatuan a. berada pada kesatuan hamparan
luasan tertentu sebagai Lahan hamparan lahan yang lahan yang mendukung 9
Pertanian Pangan Berkelanjutan mendukung produktivitas dan produktivitas dan efisiensi
10
dan/atau Lahan Cadangan efisiensi produksi; produksi;
KRITERIA
Pertanian Pangan Berkelanjutan; b. memiliki potensi teknis dan b. memiliki potensi teknis dan 22
dan kesesuaian lahan yang sangat kesesuaian lahan yang sangat
b. menghasilkan pangan pokok sesuai, sesuai, atau agak sesuai sesuai, sesuai, atau agak sesuai 23
dengan tingkat produksi yang untuk peruntukan pertanian untuk peruntukan pertanian
dapat memenuhi kebutuhan pangan; pangan; dan/atau 24
pangan sebagian besar c. didukung infrastruktur dasar; c. didukung infrastruktur dasar
30
masyarakat setempat, dan/atau
kabupaten/kota, provinsi, d. telah dimanfaatkan sebagai 31
dan/atau nasional. lahan pertanian pangan
a. berada di dalam dan/atau di luar a. berada di dalam atau di luar a. tidak dalam sengketa; 32
PERSYARATAN
Pasal
Usulan penetapan
12
kawasan
Menteri mengusulkan ke
Kawasan Pertanian
Pangan Berkelanjutan
untuk dikoordinasikan Usulan penetapan kawasan nasional dalam
dengan yang telah dikoordinasikan rencana tata ruang
wilayah nasional.
instansi terkait
Umum Kriteria&Persyaratan Tata Cara Penetapan
Pasal
Kepala Dinas Provinsi Usulan penetapan kawasan
14
Usulan penetapan
kawasan
disampaikan diusulkan oleh Kepala
kembali oleh Dinas Provinsi
disampaikan oleh Kepala Dinas kepala SKPD
Provinsi yang
menyelenggara
kan urusan Gubernur
kepala SKPD yang pemerintahan
menyelenggarakan urusan di bidang
penataan
untuk ditetapkan
pemerintahan di bidang
ruang wilayah menjadi
penataan ruang wilayah Provinsi
Provinsi
kepada
untuk dikoordinasikan Kawasan Pertanian
dengan Pangan Berkelanjutan
Usulan penetapan Provinsi dalam rencana
instansi kawasan yang telah tata ruang wilayah
dikoordinasikan Provinsi
terkait
Penetapan Kawasan, lahan dan lahan cadangan Pertanian Pangan
Berkelanjutan dalam rencana tata ruang wilayah Provinsi dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang‐undangan
Umum Kriteria&Persyaratan Tata Cara Penetapan
Pasal
Usulan penetapan Kepala Dinas Usulan penetapan kawasan, 16
kawasan,lahan Kabupaten/Kota lahan dan lahan cadangan
dan lahan 26
cadangan
disampaikan
kembali oleh
diusulkan oleh Kepala 34
disampaikan oleh Kepala Dinas Dinas kab/kota kepada
kepala SKPD
kabupaten/kota kepada yang
menyelenggara
kepala SKPD yang
kan urusan Bupati
pemerintahan
menyelenggarakan urusan di bidang
pemerintahan di bidang penataan
untuk ditetapkan
penataan ruang wilayah ruang wilayah menjadi
Kab/Kota kab/kota
kepada
untuk dikoordinasikan Kawasan, lahan dan
dengan lahan Pertanian
Usulan penetapan Pangan Berkelanjutan
kawasan, lahan dan lahan Kabupaten/Kota dalam
instansi cadangan yang telah rencana tata ruang
terkait dikoordinasikan wilayah kab/kota
Penetapan Kawasan, lahan dan lahan cadangan Pertanian Pangan
Berkelanjutan dalam rencana tata ruang wilayah Kab/Kota dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang‐undangan
Umum Persyaratan Tata Cara Penetapan
Pasal
35
Lahan yang sudah ditetapkan sebagai
Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
dilindungi dan dilarang dialihfungsikan.
Pasal
Alih fungsi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan yang dilakukan dalam rangka 36
pengadaan tanah untuk kepentingan umum terbatas pada kepentingan umum yang
meliputi:
a. jalan umum; h. pelabuhan;
b. waduk; i. bandar udara;
c. bendungan; j. stasiun dan jalan kereta api;
d. irigasi; k. terminal;
e. saluran air minum atau air bersih; l. fasilitas keselamatan umum;
f. drainase dan sanitasi; m. cagar alam; dan/atau
g. bangunan pengairan; n. pembangkit dan jaringan listrik.
Umum Persyaratan Tata Cara Penetapan
Pasal
memiliki kajian kelayakan strategis; a. luas dan lokasi yang akan dialihfungsikan; 39
b. potensi kehilangan hasil;
c. resiko kerugian investasi; dan 40
d. dampak ekonomi, lingkungan, sosial, dan 41
budaya.
mempunyai rencana alih fungsi lahan a. luas dan lokasi yang akan dialihfungsikan; 44
b. jadwal alih fungsi;
c. luas dan lokasi lahan pengganti;
d. jadwal penyediaan lahan pengganti; dan
e. pemanfaatan lahan pengganti.
pembebasan kepemilikan hak atas tanah a. memberikan ganti rugi oleh pihak yang
melakukan alih fungsi.
b. Besaran ganti rugi dilakukan oleh Penilai yang
ditetapkan oleh lembaga pertanahan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang‐
undangan.
ketersediaan lahan pengganti terhadap Lahan a. memenuhi kriteria kesesuaian lahan dan
Pertanian Pangan Berkelanjutan yang dalam kondisi siap tanam
dialihfungsikan b. Mempertimbangkan luasan hamparan
lahan; tingkat produktivitas lahan; dan
kondisi infrastruktur dasar.
Umum Persyaratan Tata Cara
Pasal
46
Presiden 47
Usulan alih fungsi lahan disampaikan oleh Pihak yg
Setelah disetujui akan mengalihfungsikan (dalam hal Lintas provinsi)
Menteri Pertanian kepada
Gubernur
(dalam hal Lintas kab/Kota
dalam satu provinsi)
Bupati/Walikota
(dalam hal satu kab/Kota
Persetujuan
Ya/Tidak
Dibantu Tim Verifikasi
Umum Persyaratan Tata Cara Ganti Rugi
Pasal
50
Setiap pemilik Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan yang dialihfungsikan
wajib diberikan ganti rugi oleh pihak yang mengalihfungsikan
Biaya ganti rugi dan nilai investasi infrastruktur dan pendanaan penyediaan lahan
pengganti bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah provinsi, dan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah kabupaten/kota instansi yang melakukan alih fungsi.
Besaran nilai investasi infrastruktur didasarkan pada:
a. taksiran nilai investasi infrastruktur yang telah dibangun pada lahan yang
dialihfungsikan; dan
b. taksiran nilai investasi infrastruktur yang diperlukan pada lahan pengganti.
Taksiran nilai investasi infrastruktur dilakukan secara terpadu oleh tim yang terdiri
dari instansi yang membidangi urusan infrastruktur dan yang membidangi urusan
pertanian
Umum Persyaratan Tata Cara Ganti Rugi
Pasal