Anda di halaman 1dari 18

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 1 TAHUN 2011

Tentang

Penetapan dan Alih Fungsi Lahan


Pertanian Pangan Berkelanjutan

Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan
Ditjen PSP, Kementerian Pertanian
ALUR PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN PENATAAN RUANG BIDANG PERTANIAN

Undang-Undang No. 26 Tahun 2007


Tentang Penataan Ruang

Pasal 48 ayat (2) Pasal 20 ayat (6)


Perlindungan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
lahan abadi pertanian pangan diatur dengan peraturan pemerintah
diatur undang-undang

PP Nomor 26/2008
UU 41 Tahun 2009
Tentang RTRWN
Tentang Perlindungan
Lahan Pertanian
Pangan Berkelanjutan Permentan 41/2009 Pasal 66 ayat (2)
Kriteria Teknis Kriteria teknis kawasan
Kawasan Peruntukan peruntukan pertanian
PP 1/2011 Penetapan
PP 12/2012 Insentif PLP2B Pertanian ditetapkan oleh Menteri
Dan Alih Fungsi Lahan

PP 25/2012 HORTIKULTURA UU 13/2010


Permentan 07/2012 Sistem Informasi LP2B
Pedoman Teknis Kriteria
dan persyaratan kawasan, lahan,, PERKEBUNAN
lahan cadangan P2B PP 30/2012 UU 18/2004
Pembiayaan PLP2B

PETERNAKAN UU 18/2009
KAWASAN, LAHAN
DAN LAHAN CADANGAN TANAMAN PANGAN
PERTANIAN PANGAN
2
BERKELANJUTAN
Latar Belakang  Ketentuan Umum Ruang Lingkup Tujuan

Undang‐Undang 41 Tahun 2009
Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

Amanat Pasal 26 dan 
53 

PP No.1 Tahun 2011
Penetapan dan Alih Fungsi  PP No.12 Tahun 2012 PP No.25 Tahun 2012 PP No.30 Tahun 2012
LP2B Insentif  PLP2B Sistem Informasi LP2B Pembiayaan PLP2B

Pencapaian 10 juta ton surplus beras di tahun 
2014 dan Ketahanan Pangan Nasional 
Latar Belakang  Ketentuan Umum Ruang Lingkup Tujuan

1. Penetapan Lahan Pertanian 8. Kawasan peruntukan


Pangan Berkelanjutan pertanian
2. Alih Fungsi Lahan Pertanian 9. Kawasan strategis nasional
Pangan Berkelanjutan 10. Infrastruktur dasar
3. Lahan Pertanian Pangan 11. Pemerintah Pusat,
Berkelanjutan selanjutnya disebut
Pemerintah
4. Lahan Cadangan Pertanian
12. Pemerintah daerah
Pangan Berkelanjutan
13. Menteri
5. Kawasan Pertanian Pangan 14. Kepala Dinas
Berkelanjutan 15. Satuan Kerja Perangkat
6. Lahan pengganti Daerah yang selanjutnya
7. Ganti rugi disingkat SKPD
Latar Belakang  Ketentuan Umum Ruang Lingkup Tujuan

Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Tujuan
Tujuan
a.Penetapan Lahan Pertanian Pangan 
a.Penetapan Lahan Pertanian Pangan  a.
a. mewujudkan dan menjamin tersedianya 
mewujudkan dan menjamin tersedianya 
Berkelanjutan; dan
Berkelanjutan; dan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan;
Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan;
b.
b. Alih Fungsi Lahan Pertanian Pangan 
Alih Fungsi Lahan Pertanian Pangan  b.
b. mengendalikan alih fungsi Lahan 
mengendalikan alih fungsi Lahan 
Berkelanjutan.
Berkelanjutan. Pertanian Pangan Berkelanjutan;
Pertanian Pangan Berkelanjutan;
c.
c. mewujudkan kemandirian, ketahanan, 
mewujudkan kemandirian, ketahanan, 
dan kedaulatan pangan nasional;
dan kedaulatan pangan nasional;
meningkatkan pemberdayaan, 
meningkatkan pemberdayaan, 
pendapatan dan kesejahteraan bagi 
pendapatan dan kesejahteraan bagi 
petani; 
petani; 
d.
d. memberikan kepastian usaha bagi pelaku 
memberikan kepastian usaha bagi pelaku 
usaha tani;
usaha tani;
e.
e. mewujudkan keseimbangan ekologis; dan
mewujudkan keseimbangan ekologis; dan
f.f. mencegah pemubaziran investasi 
mencegah pemubaziran investasi 
infrastruktur pertanian.
infrastruktur pertanian.
Umum Kriteria & Persyaratan Tata Cara Penetapan

Pasal 
Penetapan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan  4
meliputi: 5
a. Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan; 
b. Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan; 
dan
c. Lahan Cadangan Pertanian Pangan 
Berkelanjutan.

Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan 
berada pada kawasan peruntukan 
pertanian terutama pada kawasan 
perdesaan.
Umum Kriteria & Persyaratan Tata Cara Penetapan

Pasal 
6
Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan  7
secara hierarki terdiri atas:

Kawasan  Pertanian Pangan  Kawasan  Pertanian Pangan  Kawasan Pertanian Pangan 


Berkelanjutan nasional; Berkelanjutan provinsi Berkelanjutan kabupaten/kota.

meliputi Kawasan Pertanian meliputi Kawasan Pertanian meliputi Kawasan Pertanian


Pangan Berkelanjutan Pangan Berkelanjutan lintas Pangan Berkelanjutan dalam
lintas provinsi kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi. 1 (satu) kabupaten/kota

Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan ditetapkan berdasarkan kriteria, persyaratan, dan tata 
cara penetapan.
Umum Kriteria & Persyaratan Tata Cara Penetapan

Pasal 
KAWASAN LAHAN LAHAN CADANGAN 8
a. memiliki hamparan lahan dengan a. berada pada kesatuan a. berada pada kesatuan hamparan
luasan tertentu sebagai Lahan hamparan lahan yang lahan yang mendukung 9
Pertanian Pangan Berkelanjutan mendukung produktivitas dan produktivitas dan efisiensi
10
dan/atau Lahan Cadangan efisiensi produksi; produksi;
KRITERIA

Pertanian Pangan Berkelanjutan; b. memiliki potensi teknis dan b. memiliki potensi teknis dan 22
dan kesesuaian lahan yang sangat kesesuaian lahan yang sangat
b. menghasilkan pangan pokok sesuai, sesuai, atau agak sesuai sesuai, sesuai, atau agak sesuai 23
dengan tingkat produksi yang untuk peruntukan pertanian untuk peruntukan pertanian
dapat memenuhi kebutuhan pangan; pangan; dan/atau 24
pangan sebagian besar c. didukung infrastruktur dasar; c. didukung infrastruktur dasar
30
masyarakat setempat, dan/atau
kabupaten/kota, provinsi, d. telah dimanfaatkan sebagai 31
dan/atau nasional. lahan pertanian pangan
a. berada di dalam dan/atau di luar a. berada di dalam atau di luar a. tidak dalam sengketa; 32
PERSYARATAN

kawasan peruntukan pertanian; Kawasan Pertanian Pangan b. status kepemilikan dan


dan Berkelanjutan; dan penggunaan tanah yang sah;
b. termuat dalam Rencana b. termuat dalam Rencana dan
Perlindungan Lahan Pertanian Perlindungan Lahan Pertanian c. termuat dalam Rencana
Pangan Berkelanjutan. Pangan Berkelanjutan. Perlindungan Lahan Pertanian
Pangan Berkelanjutan
Umum Kriteria&Persyaratan Tata Cara Penetapan

Pasal 

Usulan penetapan 
12
kawasan
Menteri mengusulkan ke

disampaikan oleh Menteri  disampaikan  Presiden


kepada  kembali oleh 
menteri yang 
menyelenggarak
an urusan 
pemerintahan  untuk ditetapkan 
menteri yang  di bidang  menjadi
menyelenggarakan urusan  penataan ruang 
pemerintahan di bidang  kepada
penataan ruang

Kawasan Pertanian 
Pangan Berkelanjutan 
untuk dikoordinasikan  Usulan penetapan kawasan  nasional dalam 
dengan  yang telah dikoordinasikan rencana tata ruang 
wilayah nasional.

instansi terkait
Umum Kriteria&Persyaratan Tata Cara Penetapan

Pasal 

Kepala Dinas Provinsi Usulan penetapan kawasan
14
Usulan penetapan 
kawasan
disampaikan  diusulkan oleh Kepala 
kembali oleh  Dinas Provinsi
disampaikan oleh Kepala Dinas  kepala SKPD 
Provinsi yang 
menyelenggara
kan urusan  Gubernur
kepala SKPD yang  pemerintahan 
menyelenggarakan urusan  di bidang 
penataan 
untuk ditetapkan 
pemerintahan di bidang 
ruang wilayah  menjadi
penataan ruang wilayah Provinsi
Provinsi 
kepada
untuk dikoordinasikan  Kawasan Pertanian 
dengan  Pangan Berkelanjutan 
Usulan penetapan  Provinsi dalam rencana 
instansi  kawasan  yang telah  tata ruang wilayah 
dikoordinasikan Provinsi
terkait

Penetapan Kawasan, lahan dan lahan cadangan  Pertanian Pangan 
Berkelanjutan dalam rencana tata ruang wilayah Provinsi dilaksanakan sesuai 
dengan ketentuan peraturan perundang‐undangan
Umum Kriteria&Persyaratan Tata Cara Penetapan

Pasal 
Usulan penetapan  Kepala Dinas  Usulan penetapan kawasan,  16
kawasan,lahan  Kabupaten/Kota lahan dan lahan cadangan
dan lahan  26
cadangan
disampaikan 
kembali oleh 
diusulkan oleh Kepala  34
disampaikan oleh Kepala Dinas  Dinas kab/kota kepada
kepala SKPD 
kabupaten/kota kepada yang 
menyelenggara
kepala SKPD yang 
kan urusan  Bupati
pemerintahan 
menyelenggarakan urusan  di bidang 
pemerintahan di bidang  penataan 
untuk ditetapkan 
penataan ruang wilayah  ruang wilayah  menjadi
Kab/Kota kab/kota 
kepada
untuk dikoordinasikan  Kawasan, lahan dan 
dengan  lahan  Pertanian 
Usulan penetapan  Pangan Berkelanjutan 
kawasan, lahan dan lahan  Kabupaten/Kota dalam 
instansi  cadangan  yang telah  rencana tata ruang 
terkait dikoordinasikan wilayah kab/kota

Penetapan Kawasan, lahan dan lahan cadangan  Pertanian Pangan 
Berkelanjutan dalam rencana tata ruang wilayah Kab/Kota dilaksanakan sesuai 
dengan ketentuan peraturan perundang‐undangan
Umum Persyaratan Tata Cara Penetapan

Pasal 
35
Lahan yang sudah ditetapkan sebagai
Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
dilindungi dan dilarang dialihfungsikan.

Alih fungsi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan


hanya dapat dilakukan oleh Pemerintah atau
pemerintah daerah dalam rangka:
a.pengadaan tanah untuk kepentingan umum;
dan/atau
b.terjadi bencana.
Umum Persyaratan Tata Cara Penetapan

Pasal 
Alih fungsi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan yang dilakukan dalam rangka 36
pengadaan tanah untuk kepentingan umum terbatas pada kepentingan umum yang
meliputi:
a. jalan umum; h. pelabuhan;
b. waduk; i. bandar udara;
c. bendungan; j. stasiun dan jalan kereta api;
d. irigasi; k. terminal;
e. saluran air minum atau air bersih; l. fasilitas keselamatan umum;
f. drainase dan sanitasi; m. cagar alam; dan/atau
g. bangunan pengairan; n. pembangkit dan jaringan listrik.
Umum Persyaratan Tata Cara Penetapan

Pasal 
memiliki kajian kelayakan strategis;  a. luas dan lokasi yang akan dialihfungsikan;  39
b. potensi kehilangan hasil; 
c. resiko kerugian investasi; dan 40
d. dampak ekonomi, lingkungan, sosial, dan  41
budaya. 
mempunyai rencana alih fungsi lahan a. luas dan lokasi yang akan dialihfungsikan;  44
b. jadwal alih fungsi; 
c. luas dan lokasi lahan pengganti; 
d. jadwal penyediaan lahan pengganti; dan 
e. pemanfaatan lahan pengganti.
pembebasan kepemilikan hak atas tanah a. memberikan ganti rugi oleh pihak yang 
melakukan alih fungsi.
b. Besaran ganti rugi dilakukan oleh Penilai yang 
ditetapkan oleh lembaga pertanahan sesuai 
dengan ketentuan peraturan perundang‐
undangan. 
ketersediaan lahan pengganti terhadap Lahan  a. memenuhi kriteria kesesuaian lahan dan 
Pertanian Pangan Berkelanjutan yang  dalam kondisi siap tanam
dialihfungsikan b. Mempertimbangkan  luasan hamparan
lahan; tingkat produktivitas lahan; dan
kondisi infrastruktur dasar.
Umum Persyaratan Tata Cara

Pasal 
46
Presiden 47
Usulan alih fungsi lahan disampaikan oleh Pihak yg 
Setelah disetujui  akan mengalihfungsikan  (dalam hal Lintas provinsi) 
Menteri Pertanian kepada 
Gubernur
(dalam hal Lintas kab/Kota 
dalam satu provinsi) 

Bupati/Walikota
(dalam hal satu kab/Kota

Persetujuan  
Ya/Tidak
Dibantu Tim Verifikasi
Umum Persyaratan Tata Cara Ganti Rugi
Pasal 
50
Setiap pemilik Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan yang dialihfungsikan
wajib diberikan ganti rugi oleh pihak yang mengalihfungsikan

Penggantian nilai investasi infrastruktur diperuntukkan bagi pembiayaan


pembangunan infrastruktur di lokasi lahan pengganti

Selain ganti rugi kepada pemilik pihak yang mengalihfungsikan wajib


mengganti nilai investasi infrastruktur pada Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan yang dialihfungsikan.

Biaya ganti rugi dan nilai investasi infrastruktur dan pendanaan penyediaan lahan
pengganti bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah provinsi, dan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah kabupaten/kota instansi yang melakukan alih fungsi.
Besaran nilai investasi infrastruktur didasarkan pada:
a. taksiran nilai investasi infrastruktur yang telah dibangun pada lahan yang
dialihfungsikan; dan
b. taksiran nilai investasi infrastruktur yang diperlukan pada lahan pengganti.

Taksiran nilai investasi infrastruktur dilakukan secara terpadu oleh tim yang terdiri
dari instansi yang membidangi urusan infrastruktur dan yang membidangi urusan
pertanian
Umum Persyaratan Tata Cara Ganti Rugi
Pasal 

Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku


pada tanggal diundangkan.

Diundangkan di Jakarta, 5 Januari 2011


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai