REPUBLIK INDONESIA
RENCANA STRATEGIS
DIREKTORAT RUMAH KHUSUS
BAB
1
PENDAHULUAN
1
i. Dst.
a. Rumah tunggal adalah rumah yang hanya terdiri dari satu rumah, memiliki
ukuran paling sedikit 36 m2.
b. Rumah deret adalah rumah yang berada pada satu lingkungan atau kawasan
dengan posisi berderet dan memiliki ukuran paling sedikit 36 m2.
Perumahan dan permukiman yang layak, sehat, aman, serasi, dan teratur
merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dan merupakan faktor penting
dalam peningkatan harkat dan martabat mutu kehidupan serta kesejahteraan
rakyat.
Secara umum, kualitas rumah tinggal ditentukan oleh kualitas bahan bangunan
yang digunakan, yang secara nyata mencerminkan tingkat kesejahteraan
penghuninya, karena itu aspek kesehatan dan kenyamanan dan bahkan estetika
bagi sekelompok masyarakat tertentu sangat menentukan dalam pemilihan
rumah tinggal dan ini berhubungan dengan tingkat kesejahteraan penghuninya.
Selain kualitas rumah tinggal, tingkat kesejahteraan juga dapat digambarkan
dari fasilitas yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Kualitas perumahan
yang memadai akan memberikan kenyamanan bagi penghuninya.
BAB
2
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
2.1 VISI
Untuk mewujudkan pembangunan nasional 2015-2019 menurut arahan
kebijakan nasional sesuai RPJMN 2015-2019 yaitu meningkatkan akses
masyarakat berpendapatan rendah terhadap hunian yang layak, aman, dan
terjangkau serta di dukung oleh penyediaan prasarana, sarana dan utilitas yang
memadai. Dimana salahsatu target program pengembangan perumahan sesuai
RPJMN 2015-2019 yaitu pembangunan Rumah Khusus dengan sasaran
terbangunnya 50.000 unit rumah khusus di daerah pasca bencana/konflik,
maritim dan perbatasan negara.
Selaras dengan Renstra PUPR 2015-2019 (Permen PUPR No. 13.1/PRT/M/2015)
Visi Kementerian PUPR 2015-2019, “Terwujudnya Infrastruktur Pekerjaan
Umum Dan Perumahan Rakyat Yang Handal Dalam Mendukung Indonesia Yang
Berdaulat, Mandiri, Dan Berkepribadian Berlandaskan Gotongroyong”. maka
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada Direktorat Rumah
Khusus menjabarkan visi, misi, tujuan dan sasaran sesuai dengan peran tugas
dan fungsinya, serta dengan memperhatikan potensi dan permasalahan,
tantangan utama pembangunan yang dihadapi lima tahun kedepan.
Oleh karena itu visi Direktorat Rumah Khusus tahun 2015-2019 adalah
“TERWUJUDNYA PENYEDIAAN PERUMAHAN KHUSUS BAGI DAERAH PASCA
BENCANA/KONFLIK, MARITIM, PULAU TERLUAR, DAERAH TERPENCIL, DAERAH
YANG TERKENA DAMPAK PEMBANGUNAN DAN PERBATASAN NEGARA DALAM
RANGKA PEMENUHAN KEBUTUHAN RUMAH BAGI KELOMPOK MASYARAKAT DI
KAWASAN KHUSUS SELURUH INDONESIA”
2.2 MISI
Misi Direktorat Rumah Khusus yang merupakan rumusan upaya-upaya yang akan
dilaksanakan selama periode Renstra 2015 – 2019 dalam rangka mencapai visi
serta mendukung upaya pencapaian target pembangunan nasional, dan
berdasarkan mandat yang diemban oleh Kementerian PU dan Perumahan Rakyat
sebagaimana yang tercantum di dalam Renstra PUPR 2015-2019. Adapun Misi
Direktorat Rumah Khusus secara komprehensif mencakup upaya :
1. Mempercepat pembangunan infrastruktur permukiman dan perumahan
rakyat untuk mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak dalam
rangka mewujdkan kualitas hidup manusia Indonesia sejalan dengan prinsip
infrastruktur untuk semua
2. Pembangunan rumah khusus yang meliputi kawasan dampak pasca
bencana/ konflik, maritim, pulau terluar, daerah terpencil, daerah yang
terkena dampak pembangunan dan perbatasan negara
3. Meningkatnya good governance dalam rangka mendukung fungsi manajeman
meliputi perencanaan yang terpadu, pengorganisasian yang efisien,
pelaksanaan yang tepat, dan pengawasan yang ketat
2.3 TUJUAN
Tujuan Direktorat Rumah Khusus merupakan rumusan kondisi yang hendak
dituju diakhir periode perencanaan yang merupakan penjabaran dari visi serta
dilengkapi dengan rencana sasaran strategis yang hendak dicapai.
Tujuan Direktorat Rumah Khusus yaitu menyelenggarakan penyediaan
pembangunan rumah khusus layak huni bagi masyarakat kawasan khusus pasca
bencana/ konflik, maritim, pulau terluar, daerah terpencil, daerah yang
terkena dampak pembangunan dan perbatasan negara.
3
3.1 ARAH KEBIIJAKAN
Selaras dengan arah kebijakan Kementerian PUPR Bidang Perumahan 2015-2019
yaitu memperluas akses terhadap tempat tinggal yang layak dilengkapi dengan
sarana dan prasarana yang memadai untuk seluruh kelompok masyarakat secara
berkeadilan, melalui pengembangan multi-sistem penyediaan perumahan
secara utuh dan seimbang yang meliputi: pengendalian Perumahan Komersial,
penguatan Perumahan Umum, Rumah Susun, pemberdayaan Perumahan
Swadaya dan fasilitasi perumahanKhusus.
3.2 STRATEGI
Strategi yang akan dilaksanakan Direktorat Rumah Khusus 2015-2019 adalah
sebagai berikut :
1. Target pembangunan rumah khusus 2015-2019 didaerah paska
bencana/konflik, maritim dan perbatasan negara yang dilengkapi dengan PSU
pendukung adalah sebanyak 50.000 Unit.
a. Dalam pembangunan rumah khusus, Direktorat Rumah Khusus menerima
permohonan bantuan pembangunan rumah khusus sesuai dengan pedoman
yang telah disusun
b. Pembangunan Rumah Khusus oleh Direktorat Rumah Khusus diharapkan
kerjasama dari Pemerintah Daerah dengan menyediakan dana
pendamping bantuan pembangunan rumah khusus dalam APBD Provinsi
dan Kabupaten/Kota
c. Menjalin kerjasama dengan pihak swasta untuk penyediaan pembangunan
rumah khusus.
2. Menyusun rencana teknik di bidang penyelenggaraan rumah khusus
a. Bantuan pembangunan dan rehabilitasi rumah khusus yang dilengkapi
dengan DED
b. Penyusunan Dokumen DED mengacu pada tipologi kawasan serta
prototipe rumah khusus yang telah dibuat
c. Dalam pembangunan rumah khusus baru memiliki luas lantai memiliki
ukuran minimal 36 m2 dan menggunakan bahan bangunan lokal
d. Untuk rehabilitasi bangunan rumah khusus adalah memperbaiki
komponen rumah supaya memenuhi persayaratan rumah layak huni atau
mengembalikan rumah sesuai dengan bentuk aslinya
3. Menyiapkan Norma, Standar, Pedoman dan Kriteria penyelenggaraan rumah
khusus
4. Memberikan bimbingan teknis dan supervisi penyediaan rumah khusus berupa
penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi dalam
menyelenggarakan rumah khusus
5. Melaksanakan pengelolaan rumah khusus terdiri dari pengelolaan aset,
pemeliharaan dan perawatan bangunan rumah khusus.
6. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi rumah khusus terdiri dari :
a. penyusunan pedoman evaluasi kinerja penyediaan rumah khusus
b. pemantauan dan evaluasi kinerja penyediaan rumah khusus
c. pembinaan dan pelaksanaan evaluasi penyediaan rumah khusus
d. pengolahan informasi dan isu-isu strategis penyediaan rumah khusus
e. fasilitasi evaluasi kinerja penyediaan rumah khusus
f. penyusunan laporan kinerja penyediaan rumah khusus
7. Pelaksanakan pembangunan fisik rumah khusus
8. Melaksanakan tata usaha Direktorat
a. Terciptanya tata laksana administrasi yang baik
b. Terwujudnya good governance di lingkungan Direktorat Rumah Khusus
Total (Laporan) 12 12 12 12 12
TARGET
SASARAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
2015 2016 2017 2018 2019
2 Rumah Khusus di daerah Pasca bencana/ konflik, maritim dan perbatasan negara yang dilengkapi dengan PSU Pendukung
Jumlah Rumah Khusus Terbangun beserta PSU
1 dan Meubelair Unit 7.320 5.000 10.000 12.680 15.000
2 Jumlah Rumah Khusus yang direvitalisasi Unit 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
Total (Laporan) 12 12 12 12 12
BAB
5
PENUTUP
6
5.1 KESIMPULAN
Rencana Strategis Direktorat Rumah Khusus tahun 2015-2019 merupakan
arahan yang akan dijabarkan ke dalam pelaksanaan program dan kegiatan bagi
setiap subdirektorat dibawah Direktorat Rumah Khusus, untuk mencapai
sasaran-sarana strategis Kementerian yang pada akhirnya untuk pencapaian
nasional.
Proses pencapaian sasaran-sasaran dalam Renstra tersebut akan
memerlukan koordinasi, konsolidasi dan sinergi antara Pemerintah dengan
Pemerintah daerah serta antara Pemerintah daerah dengan Dunia Usaha agar
keseluruhan sumberdaya yang ada dapat digunakan secara optimal dan dapat
mencapai kinerja yang maksimal dalam rangka meningkatkan ketersediaan dan
kualitas penyediaan rumah khusus yang layak dan berkelanjutan. Oleh
karenanya penyelenggaraan rumah khusus dalam mencapai target-target yang
telah disepakati perlu dilandasi dengan kerangka regulasi, kelembagaan dan
pendanaan yang optimal.
Dalam rangka sinergi dengan Pemerintah daerah, pemerintah akan
memberikan perhatian yang lebih besar pada aspek peningkatan kapasitas
daerah (local capacity building) sehingga kompetensi dan kemandirian
Pemerintah Daerah dapat dicapai dalam tempo yang tidak terlalu lama. Oleh
karena itu, merupakan tugas pemerintah untuk menyusun lebih lanjut
peraturan-peraturan pelaksanaan berupa Norma Standar, Pedoman, Kriteria
(SPK) termasuk peraturan daerah serta pelaksanaan pendidikan dan pelatihan,
kampanye/sosialisasi, pertukaran pengalaman dan penyebarluasan SPK terkait
penyediaan rumah khusus.