Anda di halaman 1dari 23

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

RENCANA STRATEGIS
DIREKTORAT RUMAH KHUSUS

DIREKTORAT RUMAH KHUSUS


DITJEN PENYEDIAAN PERUMAHAAN
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Bab 1 - Pendahuluan

BAB
1
PENDAHULUAN
1

1.1 LATAR BELAKANG


Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) setiap Kementerian/Lembaga
diwajibkan menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) yang
selanjutnya disebut Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra K/L).
Renstra K/L yang merupakan dokumen perencanaan kementerian/lembaga
untuk periode 5 (lima) tahun. Renstra memuat antara lain: strategi, kebijakan,
program, dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi
kementerian/lembaga yang disusun dengan berpedoman pada RPJMN dan
bersifat indikatif. Renstra digunakan sebagai dokumen perencanaan dan acuan
penganggaran K/L untuk periode 5 (lima) tahun.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara
dan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian
Negara, Kementerian Negara mempunyai tugas menyelenggarakan urusan
tertentu dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam
menyelenggarakan pemerintahan Negara. Fungsi dari masing-masing
Kementerian Negara adalah melakukan:
1. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidangnya;
2. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung
jawabnya;
3. pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidangnya;
4. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervise atas pelaksanaan urusan
Kementerian di daerah; dan
5. pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional.

1-1 Renscana Strategis Direktorat Rumah Khusus 2015-2019


Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
Bab 1 - Pendahuluan

Dalam rangka menjalankan fungsi Kementerian Pekerjaan Umum dan


Perumahan Rakyat, maka disusun Renstra kementerian, yang diikuti dengan
penyusunan Renstra pada unit kerja di bawahnya, antara lain Renstra
Direktorat Rumah Khusus. Renstra tersebut disusun dengan memerhatikan
kebijakan pemerintah lainnya, antara lain RPJMN 2015-2019, Renstra
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Renstra Direktorat
Jenderal Penyediaan Perumahan.
Berbagai tantangan dan kendala dalam penyelenggaraan Rumah Khusus
merupakan masalah yang kompleks dan perlu disusun pedoman perencanaan
yang menjadi acuan bagi penyelenggaraan rumah khusus di Indonesia.
Identifikasi terhadap permasalahan dan isu strategis serta capaian kinerja
terkait penyelenggaraan rumah khusus perlu dilakukan oleh pemerintah,
sehingga dapat dihasilkan rumusan arah kebijakan dan strategi terbaik dalam
rangka mencapai sasaran dan mewujudkan visi dan misi organisasi.

1.2 KONDISI UMUM


Penyelenggaraan perumahan atau rumah dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
dasar manusia bagi peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat.
Penyelenggaraan rumah dan perumahan dilaksanakan oleh Pemerintah,
Pemerintah Daerah dan atau setiap orang untuk menjamin hak setiap warga
Negara untuk menempati, menikmati dan atau memiliki rumah yang layak
dalam lingkungan yangn sehat, aman, serasi dan teratur.

Rumah juga mempunyai peranan yang sangat strategis dalam pembentukan


watak serta kepribadian bangsa sehingga perlul divina serta dikembangkan
demi kelangsungan dan peningktan kehidupan dan penghidupan masyarakat.
Perumahan dan permukiman tidak hanya dilihat sebagai sarana kebutuhan
kehisupan semata-mata, tetapi lebih dari itu merupakan proses bermukim
manusia dalam menciptakan ruang kehidupan untuk memasyarakatkan dirinya,
dan menampakkan jati diri. Disamping itu, pembangunan perumahan juga akan
memberikan kontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan dan pengetansan
kemiskinan karena memiliki multiplier efect terhadap pertumbuhan ekonomi

1-2 Renscana Strategis Direktorat Rumah Khusus 2015-2019


Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
Bab 1 - Pendahuluan

dan wilayah, peningkatanan Pendapatan Asli Daerah, serta penciptaan lapangan


kerja.

Rumah dapat diartikan sebagai berikut ;

a. Tempat untuk berumah tangga, tempat tinggal/ alamat, lokasi tempat


tinggal

b. Bagian dari eksistensi individu/keluarga (terkait dengan status, tempat


kedudukan, identitas)

c. Bagian dari kawasan fungsional kota

d. Investasi (keluarga atau perusahaan)

e. Sumber bangkitan pergerakan (trip production)

f. Ruang untuk rekreasi

g. Ruang yang digunakan untuk menjalin kehidupan keluarga

h. Wadah sebagai batas privasi

i. Dst.

Sedangkan pengertian rumah menurut Undang-undang Republik Indonesia


Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Permukiman bahwa rumah adalah
bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang layak huni, sarana
pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat penghuni serta aset bagi
pemiliknya. Pengertian rumah khusus menurut UU RI No 1 Tahun 2011 rumah
khusus adalah rumah yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan khusus.

Beberapa jenis rumah berdasarkan bentuknya :

a. Rumah tunggal adalah rumah yang hanya terdiri dari satu rumah, memiliki
ukuran paling sedikit 36 m2.

b. Rumah deret adalah rumah yang berada pada satu lingkungan atau kawasan
dengan posisi berderet dan memiliki ukuran paling sedikit 36 m2.

1-3 Renscana Strategis Direktorat Rumah Khusus 2015-2019


Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
Bab 1 - Pendahuluan

Wilayah di Indonesia memiliki beragam jenis kegiatan, sehingga jenis


penggunaan lahannya juga sangat beragam. Kepadatan penduduk di suatu
daerah dipengaruhi oleh faktor kondisi wilayah serta kelengkapan fasilitas yang
ada. Pertambahan penduduk dan aktivitas masyarakat didukung dengan
ketersediaan lahan yang memadai. Jumlah penduduk yang begitu besar telah
melampaui daya dukung dalam menyediakan fasilitas yang layak bagi
penduduknya sehingga menuntut penyediaan fasilitas yang dapat memberikan
pelayanan serta penyeberan fasilitas yang merata dalam mendukung aktivitas
penduduk. Penataan kawasan permukiman bagi masyarakat berpenghasilan
rendah, nelayan, masyarakat perbatasan, daerah terpencil, petugas perbatasan
dan korban bencana menjadi prioritas utama dalam kaitannya menciptakan
kawasan perumahan permukiman yang lebih manusiawi dan memenuhi
unsur/persyaratan kesehatan, efisiensi dan produktif. Disamping itu penataan
perumahan dan permukiman harus mencakup pemenuhan kebutuhan sarana dan
prasarana serta fasilitas sosialnya. Untuk mempercepat terciptanya hal
tersebut, maka perlu segera dilakukan perencanaan pembangunan/ penataan
kawasan khusus yang mencakup prasarana, sarana dan utilitas pada kawasan
tersebut.

Perumahan dan permukiman yang layak, sehat, aman, serasi, dan teratur
merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dan merupakan faktor penting
dalam peningkatan harkat dan martabat mutu kehidupan serta kesejahteraan
rakyat.
Secara umum, kualitas rumah tinggal ditentukan oleh kualitas bahan bangunan
yang digunakan, yang secara nyata mencerminkan tingkat kesejahteraan
penghuninya, karena itu aspek kesehatan dan kenyamanan dan bahkan estetika
bagi sekelompok masyarakat tertentu sangat menentukan dalam pemilihan
rumah tinggal dan ini berhubungan dengan tingkat kesejahteraan penghuninya.
Selain kualitas rumah tinggal, tingkat kesejahteraan juga dapat digambarkan
dari fasilitas yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Kualitas perumahan
yang memadai akan memberikan kenyamanan bagi penghuninya.

1-4 Renscana Strategis Direktorat Rumah Khusus 2015-2019


Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
Bab 1 - Pendahuluan

Arah kebijakan pembangunan yang terkait dengan pembangunan perumahan


khusus adalah membuka isolasi daerah guna mendorong percepatan
pembangunan dan pertumbuhan distrik-distrik strategis dan cepat tumbuh
sehingga dapat menjadi motor penggerak bagi daerah-daerah tertinggal di
sekitarnya dalam satu sistem wilayah pengembangan ekonomi yang strategis
serta akselerasi keberpihakan untuk mengembangkan daerah-daerah tertinggal
dan terpencil sehingga dapat tumbuh dan berkembang mengejar ketertinggalan
pembangunannya.

1.3 POTENSI DAN PERMASALAHAN


Kebijakan dan strategi pemerintah dalam pencapaian sasaran dan tujuan
penyediaan rumah khusus terus dilaksanakan dan diupayakan secara efektif dan
efisien dengan terukur dan akuntabel, bersama stakeholder di lingkungan
rumah khusus. Program dan dukungan kegiatan rumah khusus dilaksanakan agar
pihak-pihak terkait mau bersama-sama mendorong percepatan penyediaan
perumahan bagi masyarakat Indonesia.
Secara umum, pembangunan rumah khusus harus memperhatikan
beberapa hal, yaitu :
1. Aspek Lingkungan
Aspek lingkungan secara serius memiliki dampak yang sangat besar
terhadap berhasil-tidaknya program pembangunan rumah khusus. Aspek-
aspek lingkungan ini dapat meliputi aspek sosial, ekonomi, budaya dan
politik.
2. Aspek Administrasi dan Teknis
Aspek ini merupakan persyaratan yang harus dilengkapi oleh pemohon
bantuan rumah khusus. Beberapa persyaratan yang tidak dapat dipenuhi
oleh pemohon akan menimbulkan permasalahan dalam pelaksanaan
bantuan rumah khusus. Kesiapan lokasi merupakan aspek yang sering kali
menjadi masalah karena sering terjadi perpindahan lokasi dari lokasi yang
sudah ditentukan menjadi lokasi baru tanpa adanya koordinasi. Selain itu
legasitas lahan sering menjadi permasalahan. Bukti kepemilikan lahan,
kesesuaian tata ruang dan sertifat lahan merupakan permasalahan yang

1-5 Renscana Strategis Direktorat Rumah Khusus 2015-2019


Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
Bab 1 - Pendahuluan

sering timbul dalam bantuan rumah khusus. Selain itu ketersedian


Prasarana Sarana Utilitas (PSU) juga menjadi salah satu yang perlu
diperhatikan. Salah satu tujuan dari pembangunan rumah khusus adalah
untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Apabila lokasi
pembangunan rumah khusus tidak didukung oleh tersediannya PSU baik itu
listrik, saluran air, drainase, jalan dan laiinya akan menyebabkan
masyarakat yang menempati lokasi tersebut akan mengalami kesulitan
dalam memenuhi kebutuhan hidup.
3. Serah Terima Aset dan Penghunian

1.4 STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT RUMAH KHUSUS

Direktorat Rumah Khusus dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan


Umum dan Perumahan Rakyat Nomor: 15/ PRT/ M/ 2015 tanggal 21 April 2015
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.

Direktorat Rumah Khusus mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan


kebijakan dan pelaksanaan di bidang pembinaan penyelenggaraan rumah tapak
khusus, perencanaan teknik, penyusunan standar dan pedoman, pengelolaan,
pemantauan dan evaluasi penyediaan rumah tapak khusus, serta penyediaan
rumah tapak khusus dan rumah tapak negara.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 691, Direktorat


Rumah Khusus menyelenggarakan fungsi:
a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang penyelenggaraan rumah tapak
khusus;
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan penyelenggaraan rumah tapak
khusus;
c. Penyiapan penyusunan rencana teknik di bidang penyelenggaraan rumah
tapak khusus;
d. Penyiapan penyusunan norma, standar, pedoman, dan kriteria di bidang

1-6 Renscana Strategis Direktorat Rumah Khusus 2015-2019


Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
Bab 1 - Pendahuluan

penyelenggaraan rumah tapak khusus;


e. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyediaan rumah tapak
khusus;
f. Pelaksanaan pengelolaan rumah tapak khusus;
g. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi rumah tapak khusus;
h. Pelaksanaan penyediaan rumah tapak khusus dan rumah tapak Negara; dan
i. Pelaksanaan tata usaha Direktorat

STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT RUMAH KHUSUS

1-7 Renscana Strategis Direktorat Rumah Khusus 2015-2019


Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
Bab 2 – Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis

BAB
2
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

2.1 VISI
Untuk mewujudkan pembangunan nasional 2015-2019 menurut arahan
kebijakan nasional sesuai RPJMN 2015-2019 yaitu meningkatkan akses
masyarakat berpendapatan rendah terhadap hunian yang layak, aman, dan
terjangkau serta di dukung oleh penyediaan prasarana, sarana dan utilitas yang
memadai. Dimana salahsatu target program pengembangan perumahan sesuai
RPJMN 2015-2019 yaitu pembangunan Rumah Khusus dengan sasaran
terbangunnya 50.000 unit rumah khusus di daerah pasca bencana/konflik,
maritim dan perbatasan negara.
Selaras dengan Renstra PUPR 2015-2019 (Permen PUPR No. 13.1/PRT/M/2015)
Visi Kementerian PUPR 2015-2019, “Terwujudnya Infrastruktur Pekerjaan
Umum Dan Perumahan Rakyat Yang Handal Dalam Mendukung Indonesia Yang
Berdaulat, Mandiri, Dan Berkepribadian Berlandaskan Gotongroyong”. maka
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada Direktorat Rumah
Khusus menjabarkan visi, misi, tujuan dan sasaran sesuai dengan peran tugas
dan fungsinya, serta dengan memperhatikan potensi dan permasalahan,
tantangan utama pembangunan yang dihadapi lima tahun kedepan.
Oleh karena itu visi Direktorat Rumah Khusus tahun 2015-2019 adalah
“TERWUJUDNYA PENYEDIAAN PERUMAHAN KHUSUS BAGI DAERAH PASCA
BENCANA/KONFLIK, MARITIM, PULAU TERLUAR, DAERAH TERPENCIL, DAERAH
YANG TERKENA DAMPAK PEMBANGUNAN DAN PERBATASAN NEGARA DALAM
RANGKA PEMENUHAN KEBUTUHAN RUMAH BAGI KELOMPOK MASYARAKAT DI
KAWASAN KHUSUS SELURUH INDONESIA”

2-1 Renstra Direktorat Rumah Khusus 2015-2019


Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
Bab 2 – Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis

2.2 MISI
Misi Direktorat Rumah Khusus yang merupakan rumusan upaya-upaya yang akan
dilaksanakan selama periode Renstra 2015 – 2019 dalam rangka mencapai visi
serta mendukung upaya pencapaian target pembangunan nasional, dan
berdasarkan mandat yang diemban oleh Kementerian PU dan Perumahan Rakyat
sebagaimana yang tercantum di dalam Renstra PUPR 2015-2019. Adapun Misi
Direktorat Rumah Khusus secara komprehensif mencakup upaya :
1. Mempercepat pembangunan infrastruktur permukiman dan perumahan
rakyat untuk mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak dalam
rangka mewujdkan kualitas hidup manusia Indonesia sejalan dengan prinsip
infrastruktur untuk semua
2. Pembangunan rumah khusus yang meliputi kawasan dampak pasca
bencana/ konflik, maritim, pulau terluar, daerah terpencil, daerah yang
terkena dampak pembangunan dan perbatasan negara
3. Meningkatnya good governance dalam rangka mendukung fungsi manajeman
meliputi perencanaan yang terpadu, pengorganisasian yang efisien,
pelaksanaan yang tepat, dan pengawasan yang ketat

2.3 TUJUAN
Tujuan Direktorat Rumah Khusus merupakan rumusan kondisi yang hendak
dituju diakhir periode perencanaan yang merupakan penjabaran dari visi serta
dilengkapi dengan rencana sasaran strategis yang hendak dicapai.
Tujuan Direktorat Rumah Khusus yaitu menyelenggarakan penyediaan
pembangunan rumah khusus layak huni bagi masyarakat kawasan khusus pasca
bencana/ konflik, maritim, pulau terluar, daerah terpencil, daerah yang
terkena dampak pembangunan dan perbatasan negara.

2.4 SASARAN STRATEGIS


Sasaran strategis dimaksudkan untuk mencapai tujuan diatas, untuk itu dalam
rangka mencapai sasaran strategis Direktorat Khusus 2015-2019 adalah sebagai
berikut :
1. Teridentifikasinya kawasan-kawasan rumah khusus yang layak huni

2-2 Renstra Direktorat Rumah Khusus 2015-2019


Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
Bab 2 – Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis

2. Pembangunan rumah khusus yang layak huni berupa pembangunan rumah


baru atau rehabilitasi bangunan rumah yang dilengkapi dengan DED
3. Meningkatnya pembangunan Rumah Khusus sebanyak 50.000 unit sampai
dengan Tahun 2019 mencakup rumah khusus untuk nelayan, kawasan
perbatasan, rumah pasca bencana dan rumah khusus untuk daerah terpencil
dan daerah tertinggal
4. Bekerjasama dengan pemerintah daerah dalam pembangunan rumah khusus

2-3 Renstra Direktorat Rumah Khusus 2015-2019


Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
BAB
3
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

3
3.1 ARAH KEBIIJAKAN
Selaras dengan arah kebijakan Kementerian PUPR Bidang Perumahan 2015-2019
yaitu memperluas akses terhadap tempat tinggal yang layak dilengkapi dengan
sarana dan prasarana yang memadai untuk seluruh kelompok masyarakat secara
berkeadilan, melalui pengembangan multi-sistem penyediaan perumahan
secara utuh dan seimbang yang meliputi: pengendalian Perumahan Komersial,
penguatan Perumahan Umum, Rumah Susun, pemberdayaan Perumahan
Swadaya dan fasilitasi perumahanKhusus.

Maka sesuai dengan visi pembangunan Direktorat Rumah Khusus yaitu


“Terwujudnya Penyediaan Perumahan Khusus Bagi Daerah Pasca
Bencana/Konflik, Maritim, Pulau Terluar, Daerah Terpencil, Daerah Yang
Terkena Dampak Pembangunan Dan Perbatasan Negara Dalam Rangka
Pemenuhan Kebutuhan Rumah Bagi Kelompok Masyarakat Di Kawasan Khusus
Seluruh Indonesia”, maka arah kebijakannya untuk 5 (lima) tahun kedepan
adalah memperluas akses terhadap tempat tinggal yang layak huni bagi
kelompok masyarakat kawasan khusus Pasca Bencana/Konflik, Maritim, Pulau
Terluar, Daerah Terpencil, Daerah Yang Terkena Dampak Pembangunan Dan
Perbatasan Negara yang dilengkapi dengan PSU Pendukung.

Sehubungan dengan penyediaan perumahan oleh pemerintah, Kementerian


Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mempunyai peran yang sangat besar.
Direktorat Rumah Khusus mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan
kebijakan dan pelaksanaan di bidang pembinaan
a. penyiapan penyusunan norma, standar, pedoman, dan kriteria di bidang
penyelenggaraan rumah tapak khusus;
b. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyediaan rumah tapak
khusus;
c. pelaksanaan pengelolaan rumah tapak khusus;
d. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi rumah tapak khusus;
e. pelaksanaan penyediaan rumah tapak khusus dan rumah tapak Negara; dan
f. pelaksanaan tata usaha Direktorat.

3.2 STRATEGI
Strategi yang akan dilaksanakan Direktorat Rumah Khusus 2015-2019 adalah
sebagai berikut :
1. Target pembangunan rumah khusus 2015-2019 didaerah paska
bencana/konflik, maritim dan perbatasan negara yang dilengkapi dengan PSU
pendukung adalah sebanyak 50.000 Unit.
a. Dalam pembangunan rumah khusus, Direktorat Rumah Khusus menerima
permohonan bantuan pembangunan rumah khusus sesuai dengan pedoman
yang telah disusun
b. Pembangunan Rumah Khusus oleh Direktorat Rumah Khusus diharapkan
kerjasama dari Pemerintah Daerah dengan menyediakan dana
pendamping bantuan pembangunan rumah khusus dalam APBD Provinsi
dan Kabupaten/Kota
c. Menjalin kerjasama dengan pihak swasta untuk penyediaan pembangunan
rumah khusus.
2. Menyusun rencana teknik di bidang penyelenggaraan rumah khusus
a. Bantuan pembangunan dan rehabilitasi rumah khusus yang dilengkapi
dengan DED
b. Penyusunan Dokumen DED mengacu pada tipologi kawasan serta
prototipe rumah khusus yang telah dibuat
c. Dalam pembangunan rumah khusus baru memiliki luas lantai memiliki
ukuran minimal 36 m2 dan menggunakan bahan bangunan lokal
d. Untuk rehabilitasi bangunan rumah khusus adalah memperbaiki
komponen rumah supaya memenuhi persayaratan rumah layak huni atau
mengembalikan rumah sesuai dengan bentuk aslinya
3. Menyiapkan Norma, Standar, Pedoman dan Kriteria penyelenggaraan rumah
khusus
4. Memberikan bimbingan teknis dan supervisi penyediaan rumah khusus berupa
penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi dalam
menyelenggarakan rumah khusus
5. Melaksanakan pengelolaan rumah khusus terdiri dari pengelolaan aset,
pemeliharaan dan perawatan bangunan rumah khusus.
6. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi rumah khusus terdiri dari :
a. penyusunan pedoman evaluasi kinerja penyediaan rumah khusus
b. pemantauan dan evaluasi kinerja penyediaan rumah khusus
c. pembinaan dan pelaksanaan evaluasi penyediaan rumah khusus
d. pengolahan informasi dan isu-isu strategis penyediaan rumah khusus
e. fasilitasi evaluasi kinerja penyediaan rumah khusus
f. penyusunan laporan kinerja penyediaan rumah khusus
7. Pelaksanakan pembangunan fisik rumah khusus
8. Melaksanakan tata usaha Direktorat
a. Terciptanya tata laksana administrasi yang baik
b. Terwujudnya good governance di lingkungan Direktorat Rumah Khusus

3.3 KERANGKA KELEMBAGAAN

Kerangka Kelembagaan di Direktorat Rumah Khusus ini berdasarkan Peraturan


enteri PUPR Nomor 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, yang memiliki tugas
pokok dan fungsi sebagai berikut :
a. Direktorat Rumah Khusus, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan kebijakan dan pelaksanaan di bidang pembinaan
penyelenggaraan rumah tapak khusus, perencanaan teknik, penyusunan
standar dan pedoman, pengelolaan, pemantauan dan evaluasi penyediaan
rumah tapak khusus, serta penyediaan rumah tapak khusus dan rumah
tapak negara. Dalam melaksanakan tugas tersebut Direktorat Rumah
Khusus menyelenggarakan fungsi :
1. penyiapan perumusan kebijakan di bidang penyelenggaraan rumah tapak
khusus;
2. pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan penyelenggaraan rumah
tapak khusus; 

3. penyiapan penyusunan rencana teknik di bidang penyelenggaraan rumah
tapak khusus;
4. penyiapan penyusunan norma, standar, pedoman, dan kriteria di bidang
penyelenggaraan rumah tapak khusus;
5. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyediaan rumah
tapak khusus; 

6. pelaksanaan pengelolaan rumah tapak khusus; 

7. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi rumah tapak khusus; 

8. pelaksanaan penyediaan rumah tapak khusus dan rumah tapak Negara;
dan
9. pelaksanaan tata usaha Direktorat.

Dalam melaksanakan fungsi tersebut di atas, Direktorat Rumah Khusus didukung


oleh unit kerja eselon III yang terdiri atas :
a. Subdirektorat Perencanaan Teknis
Subdirektorat Perencanaan Teknis mempunyai tugas penyiapan penyusunan
rencana teknik di bidang penyelenggaraan penyediaan rumah tapak khusus.
Dalam melaksanakan tugas Subdirektorat Perencanaan Teknis
menyelenggarakan fungsi:
1. penyiapan analisis teknik penyediaan rumah tapak khusus; dan 

2. penyiapan penyususnan rencana penyediaan rumah tapak khusus. 


b. Subdirektorat Standar dan Pedoman


Subdirektorat Standar dan Pedoman mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
penyusunan norma, standar, pedoman, dan kriteria serta penyiapan pemberian
bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyelenggaraan rumah tapak khusus.
Dalam melaksanakan tugas Subdirektorat Standar dan Pedoman
menyelenggarakan fungsi:
1. penyiapan penyusunan norma, standar, pedoman dan kriteria di bidang
penyelenggaraan rumah tapak khusus; dan 

2. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang
penyelenggaraan rumah tapak khusus. 


c. Subdirektorat Penyediaan Rumah Tapak Khusus dan Rumah Tapak


Negara
Subdirektorat Penyediaan Rumah Tapak Khusus dan Rumah Tapak Negara
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan di
bidang penyediaan rumah tapak khusus serta penyiapan pelaksanaan kebijakan
di bidang pembinaan penyediaan rumah tapak khusus, serta pelaksanaan
penyediaan rumah tapak negara. Dalam melaksanakan tugas Subdirektorat
Penyediaan Rumah Tapak Khusus dan Tapak Negara menyelenggarakan fungsi:
1. penyiapan perumusan kebijakan di bidang penyediaan rumah tapak khusus;
2. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan penyediaan rumah
tapak khusus; dan
3. penyiapan pelaksanaan penyediaan rumah tapak khusus dan rumah tapak
Negara. 


d. Subdirektorat Pengelolaan Rumah Tapak Khusus


Subdirektorat Pengelolaan Rumah Tapak Khusus mempunyai tugas
melaksanakan pengelolaan aset, pemeliharaan dan perawatan bangunan rumah
khusus dan rumah negara. Dalam melaksanakan tugas Subdirektorat
Pengelolaan Rumah Tapak Khusus menyelenggarakan fungsi:
1. pelaksanaan pengelolaan aset di bidang rumah khusus; dan
2. pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan rumah khusus.

e. Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi


Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan
pemantauan dan evaluasi kinerja penyediaan rumah khusus. Dalam
melaksanakan tugas Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi menyelenggarakan
fungsi:
1. penyusunan pedoman evaluasi kinerja penyediaan rumah khusus; 

2. pemantauan dan evaluasi kinerja penyediaan rumah khusus; 

3. pembinaan dan pelaksanaan evaluasi penyediaan rumah khusus; 

4. pengolahan informasi dan isu-isu strategis penyediaan rumah khusus; 

5. fasilitasi evaluasi kinerja penyediaan rumah khusus; dan 

6. penyusunan laporan kinerja penyediaan rumah khusus. 


f. Subbagian Tata Usaha



Subbag Tata Usaha mempunyai tugas melakukan pelaksanaan urusan
kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga, administrasi barang
milik negara, tata naskah dinas, dan kearsipan serta menyiapkan bahan
pelaksanaan pelayanan kepada pimpinan dalam rangka mendukung kinerja
pimpinan dan melakukan kegiatan penatausahaan pimpinan.

Gambar Struktur Organisasi


BAB
4
PROGRAM, KEGIATAN, TARGET KINERJA DAN
PENDANAAN

4.1 PROGRAM DAN KEGIATAN


Untuk mencapai sasaran strategis yang direncanakan dalam Renstra
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan memerlukan komitmen dari
pemangku keoentingan di bidang perumahan mengingat kompleksitas
permasalahan yang harus ditangani. Direktort Rumah Khusus sebagai salah satu
unit kerja eselon II yang bertanggung jawab atas capaian kinerja yang
diharapkan dapat membangun rumah khusus sebanyak 50.000 unit rumah dan
revalitasi rumah khusus sebanyak 5.000 unit dalam rangka menurunkan angka
backlog. Berikut merupakan target program/kegiatan DIrektorat Rumah Khusus
Tahun 2015-2019.

Tabel. Program Rumah Khusus

2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019


No Kegiatan
Target Target Target Target Target Target
1 Rumah Khusus 7.320 5.000 10.000 12.680 15.000 50.000
Rumah Khusus
1.000 1.000 1.000 1.000 5.000
2 direvitalisasi 1.000
JUMLAH 8.320 6.000 11.000 13.680 16.000 55.000

Untuk mencapai target yang maksimum sebagaimana yang ditetapkan


dalam RPJMN maka diperlukan langkah-langkah untuk bekerjasama/kordinasi
dengan pemangku kepentingan yang terkait dengan perumahan sehingga dapat
melaupaui target yang sudah direncakanan dalam RPJMN. Berikut adalah
kegiatan Direktorat Rumah Khusus selama 5 (lima) tahun kedepan :
1. Pelaksanaan Kebijakan
2. Pelaksanakan Kebijakan Strategis
3. Bantuan Pembangunan Rumah Khusus melalui SNVT (Satuan Non
Vertikal Tertentu) yang berada pada 33 provinsi.

4.2 KERANGKA PENDANAAN


Untuk menjalankan berbagai program dan kegiatan penyediaan rumah
khusus dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan dalam
RPJMN Tahun 2015 – 2019 dan capaian sasaran strategis Direktorat Rumah
Khusus, dibutuhkan pendanaan sebesar Rp. 12.4451.961.000.000.
Tabel. Sasaran, Indikator Kinerja, dan Target Kegiatan Penyediaan Rumah Khusus Tahun 2015 – 2019
TARGET
SASARAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
2015 2016 2017 2018 2019
1 Perencanaan, Pembinaan, dan Penyediaan Rumah Khusus
Jumlah Dokumen Perencanaan Rumah Khusus
1
dan Negara Dokumen 5 3 3 4 4
Jumlah Laporan Evaluasi Kinerja dan
2 Pengendalian Kebijakan Pembinaan dan
Pengelolaan Rumah Negara Dokumen 5 7 8 7 8

3 Jumlah Laporan Pembinaan Penyediaan dan


Pengelolaan Rumah Khusus dan Rumah Negara Dokumen 2 2 2 2 2

4 Jumlah Dokumen Pengaturan Penyediaan dan


Pengelolaan Rumah Khusus dan Rumah Negara Dokumen 7 4 4 4 4

5 Jumlah Dokumen Pengaturan Pendaftaran dan


Penghunian Rumah Negara Dokumen 5 2 2 2 2
Jumlah Dokumen Pendaftaran Penghunian
6
Rumah Negara Dokumen 6 6 6 6 6
7 Jumlah Laporan Penghunian Rumah Negara Dokumen 3 3 3 3 3
8 Jumlah Laporan Pengelolaan Rumah Negara Dokumen 2 2 2 2 2
9 Jumlah Dokumen Pengelolaan Rumah Negara Dokumen 5 5 5 5 5
10 Layanan Perkantoran Laporan 12 12 12 12 12
Total (Dokumen) 40 34 35 35 36

Total (Laporan) 12 12 12 12 12
TARGET
SASARAN/INDIKATOR KINERJA SATUAN
2015 2016 2017 2018 2019
2 Rumah Khusus di daerah Pasca bencana/ konflik, maritim dan perbatasan negara yang dilengkapi dengan PSU Pendukung
Jumlah Rumah Khusus Terbangun beserta PSU
1 dan Meubelair Unit 7.320 5.000 10.000 12.680 15.000

2 Jumlah Rumah Khusus yang direvitalisasi Unit 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

3 Laporan Layanan Perkantoran Laporan 12 12 12 12 12

Total (Unit) 8.320 6.000 11.000 13.680 16.000

Total (Laporan) 12 12 12 12 12

Total (Anggaran / Rp. Juta) 1.499.240 1.383.430 2.657.224 3.235.849 3.676.218


Bab 5 – Penutup

BAB
5
PENUTUP

6
5.1 KESIMPULAN
Rencana Strategis Direktorat Rumah Khusus tahun 2015-2019 merupakan
arahan yang akan dijabarkan ke dalam pelaksanaan program dan kegiatan bagi
setiap subdirektorat dibawah Direktorat Rumah Khusus, untuk mencapai
sasaran-sarana strategis Kementerian yang pada akhirnya untuk pencapaian
nasional.
Proses pencapaian sasaran-sasaran dalam Renstra tersebut akan
memerlukan koordinasi, konsolidasi dan sinergi antara Pemerintah dengan
Pemerintah daerah serta antara Pemerintah daerah dengan Dunia Usaha agar
keseluruhan sumberdaya yang ada dapat digunakan secara optimal dan dapat
mencapai kinerja yang maksimal dalam rangka meningkatkan ketersediaan dan
kualitas penyediaan rumah khusus yang layak dan berkelanjutan. Oleh
karenanya penyelenggaraan rumah khusus dalam mencapai target-target yang
telah disepakati perlu dilandasi dengan kerangka regulasi, kelembagaan dan
pendanaan yang optimal.
Dalam rangka sinergi dengan Pemerintah daerah, pemerintah akan
memberikan perhatian yang lebih besar pada aspek peningkatan kapasitas
daerah (local capacity building) sehingga kompetensi dan kemandirian
Pemerintah Daerah dapat dicapai dalam tempo yang tidak terlalu lama. Oleh
karena itu, merupakan tugas pemerintah untuk menyusun lebih lanjut
peraturan-peraturan pelaksanaan berupa Norma Standar, Pedoman, Kriteria
(SPK) termasuk peraturan daerah serta pelaksanaan pendidikan dan pelatihan,
kampanye/sosialisasi, pertukaran pengalaman dan penyebarluasan SPK terkait
penyediaan rumah khusus.

5-2 Renstra Direktorat Rumah Khusus 2015-2019


Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan

Anda mungkin juga menyukai