Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di dalam al-Qur‟an dan al-Hadits banyak disebutkan tentang kata “membangun”.


Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat beberapa prinsip bagi kegiatan membangun
ini di dalam Islam. Untuk itu, sudah seharusnya sebagai arsitek muslim kita
menerapkan prinsip-prinsip islami dalam berarsitektur. Membangun pada dasarnya
adalah melakukan pengaturan baik pengaturan sosial, teknik, ekonomi, dan psikologis.
Dengan terjadinya perubahan-perubahan besar dalam hubungan antara masyarakat
dengan lingkungan, tujuan arsitektur harus diubah. Arsitektur harus bersifat islami,
harus sesuai dengan al-Qur‟an dan al-Hadits, sehingga “pengaturan” yang dilakukan
di dalam arsitektur mampu menjamin hubungan manusia dengan Allah
(hablumminallah), hubungan manusia dengan lingkungan alam
(hablumminal‟alamin), dan hubungan manusia dengan manusia (hablumminannas) ke
arah yang lebih baik. Pengaturan tersebut nantinya akan menghasilkan sebuah konsep
arsitektur islami yang sesuai dengan al-Qur‟an dan al-Hadits, yang mampu mencakup
lima hal penting yaitu fungsi, bentuk, teknik, keamanan, dan kenyamanan, yang
kesemuanya harus mempertimbangkan kontekstualitas dan efisiensi.

1.2 Tujuan dan Manfaat Penulisan

Sebagai pembelajaran untuk mengetahui dan memahami tentang hubugan antara


manusia, alam, dan arsitektur yang sesuai dan tidak bertentangan dengan kaidah-
kaidah arsitektur islam.

1
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Arsitektur Islam

Arsitektur islam adalah suatu arsitektur atau hasil usaha manusia yang memiliki
wujud kongkrit sebagai pemenuh atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
Perkembangan arsitektur islam sangatlah luas meliputi bangunan tempat tinggal dan
bangunan keagamaan. Di antaranya istana, benteng, masjid, kuburan, bak pemandian
umum, air mancur, dan lain-lain.

Konsep pemikiran arsitektur islam bersumber dari Al Quran, Hadits, Keluarga


Nabi, Khalifah, Ulama, dan Cendikiawan Muslim. Dalam pembangunannya,
arsitektur ini memegang faktor fisik dan faktor metafisik. Maksud faktor fisik yaitu
wujud fisik arsitektur harus sesuai dengan ajaran agama islam. Sedangkan, faktor
metafisik berarti arsitektur mampu membuat penghuninya untuk bertakwa kepada
Allah SWT, menjamin penghuninya merasa aman dan nyaman, serta mendorong
pemiliknya untuk senantiasa bersyukur.

2.2 Pandangan Islam Terhadap Alam

Menurut pandangan Al Quran, penciptaan alam semesta dapat dilihat pada surat Al
Anbiya ayat 30.

“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya


langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, Kemudian
kami pisahkan antara keduanya. dan dari air kami jadikan segala sesuatu
yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?”

Menurut ayat di atas dikatakan bahwa langit dan bumi dahulunya merupakan satu
kesatuan yang padu.

Dalam konsepsi Islam (kosmologi), alam pada dasarnya adalah milik dan ciptaan-
Nya. Dia-lah yang telah menciptakannya dengan teratur, seimbang, dan sempurna
sehingga tak ada cacat sedikitpun.

2
“Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung
dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran. Dan Kami telah
menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (kami menciptakan
pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezki kepadanya. Dan
tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya; dan Kami tidak
menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu.” (al-Hijr: 19-21)

Pandangan Islam terhadap alam semesta menimbulkan berbagai dampak dalam


bidang pendidikan, diantaranya adalah:

Pertama: keterkaitan seorang muslim dengan Pencipta semesta melalui tujuan yang
paling tinggi, yaitu beribadat kepada Allah.

Kedua: mendidik manusia supaya bersungguh-sungguh karena seluruh semesta ini


diciptakan untuk tujuan tertentu serta masa yang ditentukan pada sisi Allah, bukan
untuk main-main atau senda gurau.

Melalui pendidikan Islam, manusia dididik untuk memanfaatkan alam semesta sesuai
dengan perintah dan batas-batas syariat-Nya. Allah tidak mentoleransi kedhaliman
dan permusuhan, bahkan Dia menyerukan agar manusia saling mengasihi dan saling
bertanggung jawab. Jika manusia mengingat Allah dalam segala perilaku, perbuatan,
dan dalam pemanfaatan segala fasilitas hidup, manusia akan terhindar dari
kedurhakaan, permusuhan, kerusakan, dan kebohongan.

Mekanisme Alam Semesta


Mekanisme alam atau sunnatullah adalah suatu ketentuan yang telah ditetapkan
Allah demi keteraturan, keserasian, dan keharmonisan alam jagat raya ini serta
kesejahteraan manusia yang hidup di dunia ini. Atau dengan kata lain, sunnatullah
dapat diartikan sebagai hukum-hukum Allah yang berlaku di alam raya ini atau biasa
disebut sebagai hukum alam. Hukum-hukum Allah diantaranya ada hukum yang
berkaitan dengan alam raya dan ada pula hukum yang berkaitan dengan manusia.
Kalau hukum Allah yang berlaku bagi manusia dalam kehidupan bermasyarakat,
disebut sunnatullah, kalau hukum yang berlaku antara manusia dengan alam disebut
dengan takdir.

3
Ada tiga sifat utama sunnatullah yang diterangkan dalam Al Qur’an, yaitu

1. Exact (pasti) dalam surat Al Furqan : 2, At Tholaq : 3,


2. Immutable, dalam surat Al Israa : 77, Al An’am : 115,
3. Objective, dalam surat Al Anbiya : 105.
Segala sesuatu yang ada di alam semesta ini adalah ciptaan Allah, maka segala
sesuatu yang ada di alam ini Allah yang mengatur semuanya dan Allah juga yang
berkehendak untuk menetapkan semua yang ada di alam semesta ini.
Sunnah/ketetapan Allah antara lain sebagai berikut :

a. Selalu ada dua kondisi saling ekstrim (surga-neraka, baik-buruk, benar-salah)

b. Segala sesuatu diciptakan saling berpasangan, saling cocok atupun saling


bertolakan

c. Selalu terjadi pergantian dan perubahan dari suatu kondisi yang saling berbeda

d. Perubahan, penciptaan, maupun penghancuran selalu melewati suatu proses

e. Alam diciptakn dengan keteraturan

f. Alam diciptakan dalam keadaan seimbang

g. Alam diciptakan terus berkembang

h. Setiap terjadi kerusakn di alam manusia, Allah mengutus seseorang untuk


memberi peringatan atau memperbaiki kerusakan tersebut.

2.3 Pandangan Islam Tentang Manusia

Manusia merupakan makhluk ciptaan-Nya yang terdiri dari jasad (tubuh / jasmani)
dan ruh. Manusia merupakan ciptaan terbaik / karya terbesar-Nya yang memiliki
berbagai kelebihan yang tidak didapatkan pada semua makhluk selainnya.. Dalam
pandangan Islam ini, keutamaannya terletak pada tugas ibadah dan khalifah di bumi.

QS. al-Isra‘ (17): 70;

4
.‫ولقد كرمنا بني آدم وحملناهم في البر والبحر ورزقناهم من الطيبات وفضلناهم على كثير ممن خلقنا تفضيال‬

“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak anak Adam, Kami angkut mereka di
daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami
lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang
telah Kami ciptakan.”

QS. az-zariyat (51): 56;

.‫وما خلقت الجن واإلنس إال ليعبدون‬

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka beribadah
kepada-Ku”

QS. al-Baqarah (2): 30;

.....‫وإذ قال ربك للمالئكة إني جاعل في األرض خليفة‬

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku


hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi......”

Terhadap ayat ini, Ibnu Jarir berkata: “Ta`wil ayat tersebut adalah: “Sesungguhnya
Aku hendak menjadikan khalifah dari-Ku yang akan menggantikan Aku dalam
menegakkan hukum di tengah-tengah makhluk ciptaan-Ku di muka bumi. Dan
khalifah tersebut adalah Adam dan orang-orang yang menggantikan kedudukannya
dalam taat kepada-Ku dan menegakkan hukum dengan adil di tengah-tengah makhluk
ciptaan-Ku. Adapun yang berbuat kerusakan dan menumpahkan darah bukan dengan
cara yang benar adalah bukan dari para khalifah-Ku.” Lihat Tafsir Ibnu Katsir
dalam Ahmad Hasan Firhat, Khalifah fil Ardl: Pembahasan Kontekstual, Jakarta:
Wala` Press, 1992, h.16.

5
2.4 Hubungan Manusia Tentang Alam Semesta

2.4.1. Hubungan Historis


Asal usul manusia dikaitkan dengan keberadaan alam semesta ini dilandaskan pada
adanya persamaan bentuk morfologis dan fisiologis (dan alas an yang bersifat
ideologis). Pada abad ke 19 muncul suatu pemahaman asal usul manusia yang
dikaitkan dengan primata. Penciptaan manusia pada awal kehidupan dari
Ramapithecus-oseopithecus-Australopithecus-Pitecanthropus Erectus-Neandertal-
Homo Sapien yang kini dikenal sebagai manusia modern seperti sekarang ini. Dari
evolusi awal terciptanya manusia yang rumit inilah ada hubungan historis/sejarah
antara manusia dan alam semesta.

Kerumitan yang ada pada persoalan asal usul manusia hamper sama dengan
kerumitan asal usul alam semesta. Apalagi jika dihubungkan bahwa evolusi manusia
dahulu sampai sekarang sesungguhnya menyangkut perubahan gejala-gejala jagat
raya/alam meliputi tingkah laku, unsure, atom, dan elemen. Dari hal itulah terdapat
hubungan historis antara manusia dan alam semesta.

2.4.2. Hubungan Fungsional


Proses penciptaan manusia adalah integral dari alam semesta. Dalam sisitem
kosmos, manusia dan alam semesta merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan.
Karena memiliki keunggulan dalam system kesadaran, maka alam semesta menjadi
obyek yang penting dalam kehidupan manusia. Seiring dengan kemajuan pengetahuan
terhadap alam dan teknologi yang diterapkannya, menempatkan alam semesta dalam
posisi sebagai sumber kehidupan yang tidak terbatas bagi manusia. Maka wajarlah
jika semakin dalam pengetahuan semakin teraasa hubungan antara fungsi manusia dan
fungsi alam.

Salah satu teori yang menunjukkan hubungan antara manusia dengan alam adalah
teori anthroposentris yang menyebutkan bahwa manusia menjadi pusat alam.
Maksudnya semua yang ada di alam adalah untuk manusia, seperti firman Allah
dalam Q.S. Al Baqarah ayat 29 yang artinya : “Dan Dialah Allah yang menjadikan
segala yang ada di bumi untuk kamu.”

6
Menurut pandangan Islam, manusia ditempatkan sebagai rahmat bagi alam. Seperti
disebutkan dalm Q.S. Al Anbiya ayat 107 yang artinya : ”Dan tiadalah kami mengutus
kamu melainkan sebagai rahmat seluruh alam.”

Pada intinya, alam dan manusia saling bergantung, alam menyediakan segala
sesuatu yang manusia butuhkan, dan alam membutuhkan manusia untuk menjaga
kelestariannya. Alam diciptakan oleh Allah sebagai objek untuk mengembangkan
potensi dan pengetahuan yang dimiliki manusia agar mereka bisa berkembang dan
memakmurkan alam, dan mengetahui tanda-tanda kebesaran penciptanya, yaitu Allah
SWT.

7
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Hubungan Antara Alam, Manusia dan Arsitektur


Hubungan antara manusia, alam dan arsitektur dapat harmonis dan
berkelanjutan dengan memperhatikan dan menerapkan beberapa hal dalam sebuah
karya arsitektur. Hal tersebut tidak jauh dari campur tangan seorang arrsitek dalam
mendesain sebuah karya baik berupa bangunan, ruang terbuka atau yang lainnya.
Dengan menerapkan konsep Green Arsitektur dan Sustainability secara otomatis
seorang arsitek telah mampu menciptakan hubungan yang harmonis tersebut.

Beberapa hal yang bisa di terapkan dalam ide perancangan tersebut adalah :
1. Pemilihan lokasi yang berada di dekat alam terbuka, seperti di hutan, pinggiran
sungai, atau di daerah pengunungan yang berbukit.
2. Pemilihan material yang ramah lingkungan yang tidak erusak lingkungan sekitar.
3. Memaksimalkan energi alami pada bangunan, seperti dengan penggunaan sky light
pada atap, membuat bukaan yang lebar pada dinding untuk memaksimalkan
penghawaan.
4. Bangunan mampu menjamin keaman dan keselamatan penghuninya.

3.2 Contoh Bangunan

3.2.1 Cascade House, Paul Raff

Gambar 3.2.1 Tampak Depan Cascade House, Paul Raff

8
Cascade House merupakan penerima penghargaan Multi-Award yang dirancang
oleh Paul Raff, dengan konsep desain “ rumah ramah lingkungan yang dilengkapi
dengan desain sistem surya”. Terletak di Toronto Forest Hill, Cascade House berdiri
ibarat sebuah patung kotak yang terdiri dari pecahan kaca dan batu tulis hitam. Rumah
ini dibangun untuk sebuah keluarga pindahan dari Arizona yang mencintai seni
modern dimana mereka sangat menginginkan rumah yang memiliki pencahayaan
alami. Dibangun dengan luas 353 m2.

Cascade House terdiri diri dari tiga lantai ditambah satu basement. Pada tampak
selatan yang menonjol adalah lantai satu dan dua saja. Sehingga sekilas tingginya
hanya terlihat seperti dua lantai saja. Bentukan fasade rumah ini sangat dinamis.
Dimana ketinggian fasade dari ujung kiri keujung kanan terlihat seimbang mengikuti
kontur tanah yang semakin meninggi pula. Ini adalah sebagai salah satu respon
bangunan terhadap alam sehingga terjadi kerja sama yang enak dipandang. Konsep ini
sengaja diterapkan oleh Paul Raff karena memang ini adalah pekerjaan favoritnya,
menyatukan bangunan dengan alam.

Material yang digunkan Paul adalah material alam atau yang menyerupainya.
Seperti batu alam dan kaca. Kedua material ini menjadi material dominan pada
bangunan Cascade House ini. Dimana hampir semua permukaan dinding exterior
ditutupi dengan batu alam. Tidak hanya bagian exterior, bagian interior pun sebagian
besar ditutupi oleh batu alam.

Dimensi dari fasade Cascade House yang cukup ideal, menjadikan rumah ini di
ibaratkan patung kotak Froles Hill yang berdiri kokoh dipuncak Flores Hill. Kenapa
disebut patung kotak? Jawabannya jelas terlihat dari bentuk fasade Cascade House
yang memang terdiri dari beberapa bentuk persegi empat yang disusun sedemikian
rupa sehingga memiliki karakteristik seperti yang diharapkan Paul, yang tadi sudah
dijelaskan yaitu merespon alam.

Persegi empat pertama merupakan tampilan dari ruang tamu yang berada di lantai
satu sebelah barat. Tampilan yang paling menonjol pada bidang ini adalah sebuah
jendela besar yang langsung menghadap selatan. Keunikan dari jendela ini ialah dapat

9
melihat kedramatisan pergantian musim jika dilihat dari dalam ruang tamu. Tidak
hanya itu jendela ini juga sebagai respon akan cahaya dan penghangat alami.

Untuk menyatukan alam dengan ruangan didalam rumah, Paul menggunakan


jendela besar yang ditutupi kaca. Hal ini tentunya akan membuat penghuni dari dalam
rumah tetap bisa melihat lingkungan sekitar jauh lebih leluasa dibanding rumah lain
yang memiliki jendela kaca kecil. Pada fasade depan ruang tamu, dinding dan jendela
kaca dilapisi dengan pecahan kaca setebal 19mm warna hijau lumut yang terlihat
mengkilat seperti air yang jatuh mengalir dari atas bangunan. Warna yang tepat dan
selaras dengan alam.Meskipun bertemakan material alam namun semua material yang
digunakan merupakan material pabrikasi. Dengan kata lain penggunaan material
rumah ini menggunakan metode baru yang lebih modern.

Entrance pada Cascade House menggunakan pola sirkulasi tidak langsung, ini
terlihat dari jalan masuk yang menghubungkan rumah dengan jalan yang sengaja
dibelokan terlebih dahuu sebelum masuk ke dalam rumah. Padahal site
memungkinkan untuk jalan langsung lurus ke pintu.

3.2.2 Rumah dengan atap bergelombang

Rumah dengan atap bergelombang ini dibangun untuk sebuah keluarga kecil
dengan dua anak perempuan. Rumah ini terletak di tempat yang indah di wilayah
Kharkiv, Ukrania. Konsep dari rumah ini adalah untuk menciptakan sebuah rumah
yang bisa menyatu dengan alam sekitarnya. Hasilnya, hampir setiap ruangan dalam
rumah memiliki akses pemandangan indah ke arah hutan birch dan danau yang
terletak di sekitar rumah.

Gambar 3.2.2 Tampak Depan Rumah Atap Bergelombang

10
Gambar 3.2.3 Eksterior Rumah Atap Bergelombang

11
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1. Arsitektur islam adalah suatu arsitektur atau hasil usaha manusia yang memiliki
wujud kongkrit sebagai pemenuh atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
Perkembangan arsitektur islam sangatlah luas meliputi bangunan tempat tinggal
dan bangunan keagamaan. Di antaranya istana, benteng, masjid, kuburan, bak
pemandian umum, air mancur, dan lain-lain.

2. Dalam konsepsi Islam (kosmologi), alam pada dasarnya adalah milik dan ciptaan-
Nya. Dia-lah yang telah menciptakannya dengan teratur, seimbang, dan sempurna
sehingga tak ada cacat sedikitpun.

3. Manusia merupakan makhluk ciptaan-Nya yang terdiri dari jasad (tubuh / jasmani)
dan ruh. Manusia merupakan ciptaan terbaik / karya terbesar-Nya yang memiliki
berbagai kelebihan yang tidak didapatkan pada semua makhluk selainnya.. Dalam
pandangan Islam ini, keutamaannya terletak pada tugas ibadah dan khalifah di
bumi.

4. Hubungan antara manusia, alam dan arsitektur dapat harmonis dan berkelanjutan
dengan menerapkan konsep Green Arsitektur dan Sustainability secara otomatis
seorang arsitek telah mampu menciptakan hubungan yang harmonis tersebut.

Beberapa hal yang bisa di terapkan dalam ide perancangan tersebut adalah :
 Pemilihan lokasi yang berada di dekat alam terbuka, seperti di hutan, pinggiran
sungai, atau di daerah pengunungan yang berbukit.
 Pemilihan material yang ramah lingkungan yang tidak erusak lingkungan sekitar.
 Memaksimalkan energi alami pada bangunan, seperti dengan penggunaan sky
light pada atap, membuat bukaan yang lebar pada dinding untuk memaksimalkan
penghawaan.
 Bangunan mampu menjamin keaman dan keselamatan penghuninya.

12
DAFTAR PUSTAKA

[1]. http://ikhsanmuhammad87.blogspot.com/2013/04/konsep-desain-yang-menyatu-
dengan-alam.html

[2].http://heherly.blogspot.com/2013/12/pandangan-islam-terhadap-alam-
semesta.html

[3].https://alquranmulia.wordpress.com/2014/01/03/alam-semesta-menurut-
pandangan-islam/

[4].http://arsitektur-indonesia.com/arsitektur/sejarah-perkembangan-arsitektur-islam-
dari-masa-ke-masa/

[5].
https://www.academia.edu/4314220/KONSEP_ARSITEKTUR_ISLAMI_SEBAG
AI_SOLUSI_DALAM_PERANCANGAN_ARSITEKTUR?auto=download

13

Anda mungkin juga menyukai