Mengingat : . . .
-2-
Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 18, Pasal 18A, Pasal 18B, dan
Pasal 20 Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1959 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah Tingkat I Sumatera Selatan dan Undang-
Undang Darurat Nomor 16 Tahun 1955 tentang
Perubahan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 3 Tahun 1950 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1955 Nomor 52) sebagai
Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1959 Nomor 70, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 1814);
3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang
Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 4 Tahun 1956
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor
55), Undang-Undang Darurat Nomor 5 Tahun 1956
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor
56) dan Undang-Undang Darurat Nomor 6 Tahun 1956
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor
57) tentang Pembentukan Daerah Tingkat II termasuk
Kotapraja, dalam Lingkungan Daerah Tingkat I Sumatera
Selatan, sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1821);
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2003 tentang
Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat,
Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4277);
5. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang
Susunan dan Kedudukan Majelis Permusyawaratan
Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan
Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4310);
6. Undang-Undang . . .
-3-
MEMUTUSKAN:
BAB I . . .
-4-
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
4. Kabupaten Lahat . . .
-5-
BAB II
Bagian Kesatu
Pembentukan
Pasal 2
Pasal 3
b. Kecamatan . . .
-6-
Pasal 4
Bagian Kedua
Batas Wilayah
Pasal 5
Pasal 6
Bagian Ketiga . . .
-8-
Bagian Ketiga
Ibu Kota
Pasal 7
BAB III
URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Pasal 8
n. pelayanan . . .
-9-
BAB IV
PEMERINTAHAN DAERAH
Bagian Kesatu
Peresmian Daerah Otonom Baru dan Penjabat Kepala Daerah
Pasal 9
Bagian Kedua
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Pasal 10
(3) Anggota . . .
- 10 -
Bagian Ketiga
Pemerintah Daerah
Pasal 11
(4) Pegawai . . .
- 11 -
Pasal 12
Pasal 13
(2) Perangkat . . .
- 12 -
BAB V
PERSONEL, ASET DAN DOKUMEN
Pasal 14
(7) Aset . . .
- 13 -
BAB VI
PENDAPATAN, ALOKASI DANA PERIMBANGAN,
HIBAH DAN BANTUAN DANA
Pasal 15
Pasal 16 . . .
- 14 -
Pasal 16
Pasal 17 . . .
- 15 -
Pasal 17
BAB VII
PEMBINAAN
Pasal 18
BAB VIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 19
(3) Proses . . .
- 16 -
Pasal 20
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 21
Pasal 22
Pasal 23
Agar . . .
- 17 -
Disahkan di Jakarta
pada tanggal 2 Januari 2007
ttd.
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 2 Januari 2007
ttd.
Abdul Wahid
PENJELASAN
ATAS
I. UMUM
Tahun . . .
-2-
Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 2 . . .
-3-
Pasal 2
Cukup jelas.
Pasal 3
Cukup jelas.
Pasal 4
Cukup jelas.
Pasal 5
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Lampiran peta cakupan wilayah digambarkan dengan skala
1:50.000.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Ayat (5)
Cukup jelas.
Ayat (6)
Cukup jelas.
Pasal 6
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2) . . .
-4-
Ayat (2)
Dalam rangka pengembangan Kabupaten Empat Lawang
khususnya guna perencanaan dan penyelenggaraan
pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan
masyarakat pada masa yang akan datang, serta
pengembangan sarana dan prasarana pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan, diperlukan adanya
kesatuan perencanaan pembangunan. Untuk itu Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Empat Lawang harus benar-
benar serasi dan terpadu penyusunannya dalam satu
kesatuan sistem Rencana Tata Ruang Wilayah yang terpadu
dengan Tata Ruang Nasional, Provinsi, dan
Kabupaten/Kota.
Pasal 7
Tebing Tinggi sebagai ibu kota Kabupaten Empat Lawang berada
di Kecamatan Tebing Tinggi.
Pasal 8
Cukup jelas.
Pasal 9
Peresmian kabupaten dan pelantikan Penjabat Bupati dapat
dilakukan secara bersamaan dan pelaksanaannya dapat
bertempat di ibu kota negara, atau ibu kota provinsi, atau ibu
kota kabupaten.
Pasal 10
Cukup jelas.
Pasal 11
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Penjabat Bupati Empat Lawang diusulkan oleh Gubernur
Sumatera Selatan dengan pertimbangan Bupati Lahat.
Ayat (3) . . .
-5-
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Ayat (5)
Cukup jelas.
Ayat (6)
Cukup jelas.
Pasal 12
Pembebanan biaya pelaksanaan pemilihan Bupati dan Wakil
Bupati Empat Lawang kepada APBD Provinsi Sumatera Selatan
dan APBD Kabupaten Lahat dilaksanakan secara proporsional
sesuai dengan kemampuan keuangan masing-masing daerah.
Pasal 13
Cukup jelas.
Pasal 14
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Ayat (5) . . .
-6-
Ayat (5)
Ayat (6)
Cukup jelas.
Ayat (7)
Cukup jelas.
Ayat (8)
Cukup jelas.
Ayat (9) . . .
-7-
Ayat (9)
Cukup jelas.
Pasal 15
Cukup jelas.
Pasal 16
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan “hibah” adalah pemberian sejumlah
uang yang besarnya didasarkan pada Perda Kabupaten
Lahat Nomor 1 Tahun 2006 tanggal 11 Februari 2006 dan
Keputusan Bupati Lahat Nomor 7 Tahun 2004 tanggal 1
Juni 2004.
Ayat (2)
Yang dimaksud dengan “memberikan bantuan dana” adalah
pemberian sejumlah dana yang didasarkan pada Keputusan
Gubernur Sumatera Selatan Nomor 461/KPTS/11/04
tanggal 24 Agustus 2004.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Pengurangan dana alokasi umum adalah sebesar jumlah
dana sesuai dengan kesanggupan Pemerintah Kabupaten
Lahat yang belum dibayarkan.
Ayat (5)
Pengurangan dana alokasi umum adalah sebesar jumlah
dana sesuai dengan kesanggupan Pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan yang belum dibayarkan.
Ayat (6)
Cukup jelas.
Ayat (7) . . .
-8-
Ayat (7)
Cukup jelas.
Pasal 17
Cukup jelas.
Pasal 18
Cukup jelas.
Pasal 19
Cukup jelas.
Pasal 20
Cukup jelas.
Pasal 21
Cukup jelas.
Pasal 22
Cukup jelas.
Pasal 23
Cukup jelas.