Anda di halaman 1dari 5

JUDUL

TUGAS MORTALITAS KODING

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas Mortalitas Koding

oleh
Fenti Lisa Umami G41151195
Dyah Ayu Puspitasari G41151200
Siti Zulaikha G41151266
Novita Dinar Ayuningsih G41151305
Aries Wijaya G41151327
Mohamad Ilham Lubis G41151602

PROGRAM STUDI REKAM MEDIK


JURUSAN KESEHATAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2018
1. Contoh (1)
a) Pendarahan pada varises esofagus
 Definisi
Varises esophagus adalah pelebaran pembuluh darah dalam yang ada
di dalam kerongkongan makan (esophagus). Pelebaran ini dapat terjadi dalam
bentuk yang kecil hingga besar, bahkan hingga besarnya dapat pecah
menimbulkan perdarahan hebat. Perdarahan yang terjadi dapat dimuntahkan
dengan warna hitam hingga merah segar dan darah dapat mengalir ke bawah
(anus) sehingga timbul buang air besar hitam (melena).
 Patofisiologi
Pada gagal hepar sirosis kronis, kematian sel dalam hepar
mengakibatkan peningkatan tekanan vena porta. Sebagai akibatnya terbentuk
saluran kolateral dalam submukosa esofagus dan rektum serta pada dinding
abdomen anterior untuk mengalihkan darah menjauhi hepar. Dengan
meningkatnya tekanan dalam vena ini, maka vena menjadi mengembang dan
membesar (dilatasi) oleh darah disebut varises.
Varises dapat pecah, mengakibatkan perdarahan gastrointestinal masif.
Selanjutnya dapat mengakibatkan kehilangan darah tiba-tiba, penurunan arus
balik vena ke jantung, dan penurunan curah jantung. Jika perdarahan menjadi
berlebihan, maka akan mengakibatkan penurunan perfusi jaringan. Dalam
berespon terhadap penurunan curah jantung, tubuh melakukan mekanisme
kompensasi untuk mencoba mempertahankan perfusi.
Mekanisme ini merangsang tanda-tanda dan gejala-gejala utama yang
terlihat pada saat pengkajian awal. Jika volume darah tidak digantikan,
penurunan perfusi jaringan mengakibatkan disfungsi seluler. Sel-sel akan
berubah menjadi metabolisme anaerob, dan terbentuk asam laktat. Penurunan
aliran darah akan memberikan efek pada seluruh sistem tubuh, dan tanpa
suplai oksigen yang mencukupi sistem tersebut akan mengalami kegagalan.
 Kode ICD-10
 MMDS
b) Hipertensi Portal
 Definisi

 Patofisiologi
 Kode ICD-10
 MMDS
c) Sirosis Hati
d) Hepatitis B
2. Contoh 2
a) Uremia
 Definisi
Uremia adalah sindrom klinis yang berhubungan dengan ketidakseimbangan
cairan, elektrolit, hormon dan kelainan metabolik, yang berkembang secara
paralel dengan penurunan fungsi ginjal. Penyakit ginjal kronis (chronic kidney
disease) lebih sering berkembang menjadi uremia terutama stadium lanjut CKD,
tetapi juga dapat terjadi dengan gagal ginjal akut (AKI) jika hilangnya fungsi
ginjal dengan cepat.
Uremia adalah keadaan toksik yang disebabkan gagal ginjal. Hal ini terjadi
bila fungsi ginjal tidak dapat membuang urea keluar dari tubuh sehingga urea
menumpuk dalam darah.
 Patofisiologi
 Kode ICD-10
 MMDS
b) Hidronefrosis
 Definisi
 Patofisiologi
 Kode ICD-10
 MMDS
c) Retensio urine
 Definisi
 Patofisiologi
 Kode ICD-10
 MMDS
d) Hipertrofi prostat
 Definisi
 Patofisiologi
 Kode ICD-10
 MMDS
DAFTAR PUSTAKA

Kurniasari, A. 2015. Asuhan Keperawatan Klien Dengan Varises Esophagus Di


Ruang Melati 1 Rsup Dr. Sardjito Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta

Tanggal akses : 27/4/2018 08.30

Fardlysyardi. 2017. Uremia. Sumatera Utara: Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai

  • Pleuritis
    Pleuritis
    Dokumen25 halaman
    Pleuritis
    novita dinar
    Belum ada peringkat
  • Indexing
    Indexing
    Dokumen2 halaman
    Indexing
    novita dinar
    Belum ada peringkat
  • Rangkuman SBD1
    Rangkuman SBD1
    Dokumen39 halaman
    Rangkuman SBD1
    novita dinar
    Belum ada peringkat
  • Indexing
    Indexing
    Dokumen2 halaman
    Indexing
    novita dinar
    Belum ada peringkat
  • Rangkuman SBD1
    Rangkuman SBD1
    Dokumen39 halaman
    Rangkuman SBD1
    novita dinar
    Belum ada peringkat
  • Rangkuman SBD1
    Rangkuman SBD1
    Dokumen39 halaman
    Rangkuman SBD1
    novita dinar
    Belum ada peringkat
  • Deskripsi Tentang Ideologi
    Deskripsi Tentang Ideologi
    Dokumen5 halaman
    Deskripsi Tentang Ideologi
    novita dinar
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    novita dinar
    Belum ada peringkat
  • ADPK - Kelompk 4
    ADPK - Kelompk 4
    Dokumen5 halaman
    ADPK - Kelompk 4
    novita dinar
    Belum ada peringkat
  • ARSIP
    ARSIP
    Dokumen9 halaman
    ARSIP
    novita dinar
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen1 halaman
    Bab Iv
    novita dinar
    Belum ada peringkat
  • CLASS
    CLASS
    Dokumen45 halaman
    CLASS
    novita dinar
    Belum ada peringkat
  • Laporan Tahunan RSSA 2014 (Revisi SPM)
    Laporan Tahunan RSSA 2014 (Revisi SPM)
    Dokumen98 halaman
    Laporan Tahunan RSSA 2014 (Revisi SPM)
    novita dinar
    Belum ada peringkat
  • SBD1
    SBD1
    Dokumen55 halaman
    SBD1
    novita dinar
    Belum ada peringkat