Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI

PHYSICAL FITNES ( HARVARD STEP TEST )


____________________________________________
______________________________________
________________________________

OLEH :
Nama : Amanda Tasya Salsabila
Npm : 18.18.010
Kelompok : 2(Dua) B.2
Tanggal Praktikum : 14 November 2018

PROGRAM STUDI FARMASI


JUDUL PRAKTIKUM : PHYSICAL FITNESS (HARVARD STEP TEST)

A. Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan pada percobaan Harvard adalah mementukan kesanggupan
badan untuk melakukan suatu kerja aatau kegiatan.
B. Tinjauan Teoritis
Tes Harvard adalah salah satu jenis tes stress jantung untuk mendeteksi atau
mendiagnosa penyakit kardiovaskuler. Tes ini juga baik digunakan dalam penilaian
kebugaran, dan kemampuan untuk pulih dari kerja berat. Semakin cepat jantung
berdaptasi (kembali normal), semakin baik kebugaran tubuh.Dalam kegiatan sehari-
hari seseorang haruslah mempunyai energi yang cukup untuk melaksanakan kegiatan
itu, untuk memperoleh energi yang cukup tentunya seseorang harus memiliki
kesegaran jasmani dan rohani. Agar kesehatan tersebut dapat diperoleh maka kita
harus rutin berolah raga paling kurang satu atau dua kali seminggu.
Sel otot dapat dirangsang secara kimiawi, listrik dan mekanik untuk
menimbulkan potensial aksi yang dihantarkan sepanjang membran sel. Sekitar 40 %
dari tubuh manusia terdiri atas otot rangka, kontraksi diterapkan pada semua jenis
otot.Tes Harvard merupakan tes untuk kemampuan kerja yang dikembangkan oleh
Brouha sejak tahun 1943, keistemawaan dari test ini adalah sangat sederhana untuk
melakukan dan membutuhkan alat yang sederhana.

C. Dasar Teori
1. Anatomi Jantung
Jantung terletak miring didalam rongga toraks, lebih ke kiri dari bidang tengah
dengan axis longitudinal yang berjalan dari belakang ke depan, ke kiri, dan ke
bawah. Mempunyai empat buah ruangan yaitu dua buah atrium dan dua buah
ventrikel, sebuah apex dan sebuah basis, serta beberapa facies dan margo.
Dinding jantung terdiri terdiri dari tiga lapisan yaitu epikardium, myocardium
dan endocardium.
a. Epikardium terbentuk oleh lamina visceralis dari pericardium serosa yang
sering tertutup oleh lapisan lemak.
b. Myocardium terdiri dari otot jantung yang berisi skeleton dari jaringan ikat.
Skeleton ini merupakan tempat lekat otot dan menyokong otot jantung.
c. Endokardium melapisi otot permukaan dalam jantung yang terdiri dari
lapisan endothel.
d. Bentuk, basar dan posisi jantung berfariasi dari orang ke orang ke orang
dan juga dari waktu ke waktu pada orang yang sama. Orang yang tinggi
dan kurus mempunyai jantung yang lebih vertical, sedangkan orang yang
gemuk dan pendek mempunyai jantung yang lebih horizontal. (5:232)

2. Struktur dan Fungsi Jantung


Jantung adalah organ berongga, berotot, yang terletak ditengah toraks,
dan ia menempati rongga antara paru-paru dan diafragma. Beratnya sekitar
300 g (10,6 oz), meskipun berat dan ukurannya dipengaruhi oleh usia, jenis
kelamin, berat badan, beratnya latihan, kebiasaan fisik, dan penyakit jantung.
Fungsi jantung adalah memompa jantung ke jaringan, menyuplai oksigen dan
zat nutrisi sambil mengangkut karbondioksida dan sampah hasil metabolisme.
Sebenarnya terdapat dua pompa jantung yang terletak disebelah kanan dan
kiri. Keluaran jantung kanan didistribusikan seluruhnya ke paru-paru melalui
arteri pulmonalis, dan keluaran jantung kiri seluruhnya didistribusikan ke
bagian tubuh lain melalui aorta. Kedua pompa itu menyemburkan darah
secara bersamaan dengan kecepatan keluaran yang sama.
Di dalam jantung terdapat suatu mekanisme khusus yang menyebabkan
kontraksi jantung secara terus-menerus yang disebut irama jantung,
menjalarkan potensial aksi keseluruh otot jantung untuk menimbulkan bunyi
jantung yang berirama. (6:107)
3. Struktur Otot
Otot pada manusia terdiri atas otot bercorak, otot polos dan otot jantung.
Otot bercorak pada umumnya mempunyai perlekatan pada tulang. Didalam
otot dapat ditemukan serat otot dan jaringan kolagen. Jaringan kolagen yang
terletak disela-sela serat otot itu melanjutkan diri sebagai tendon di kedua
ujung otot. Pelekatan otot pada tulang terjadi pada tendon ini. Pelekatan pada
tulang yang pada pergerakan normal tidak mengalami perpindahan posisi
dinamakan punctum fixum atau origo, sedangkan pelekaatan yang mengalami
perubahan posisi akibat suatu pergerakan normal dinamakan puncutum mobile
atau insertion. Bagian otot dekat origo sering dinamakan caput, dan bagian
tengah otot disebut venter. Setiap otot dibungkus fasciaa musculorum (fascia
investiens dan fascia propria musculi)
a. Macam-Macam Otot
1) Otot rangka
Otot rangka dibentuk oleh sejumlah serabut yang diameternya
berkisar dari 10 sampai 80 mikrometer. Masing-masing serabut ini
terbuat dari rangkaian subnit yang lebih kecil. Pada sebagian besar otot
rangka, masing-masing serabutnya membentang diseluruh panjang otot.
Kecuali pada sekitar 2% serabut, masing-masing serabut biasanya hanya
dipersarafi oleh satu ujung saraf, yang terketak didekat bagian tengah
serabut.
2) Otot polos
Otot polos terdiri dari serabut-berabut kecil umumnya berdiameter
1 sampai 5 mikrometer dan panjangnya hanya 20 sampai 500
mikrometer. Sebaliknya, otot rangka berdiameter 30 kali lebih besar dan
berates-ratus kali lebih panjang. Pada dasarnya terdapat kekuatan
menarik yang sama antara filament miosin dan aktin untuk
menyebabkan kontraksi pada otot polos seperti pada otot rangka, namun
susunan fisik bagian dalam serabut otot polos sangat berbeda.
3) Otot jantung
Otot jantung terdiri dari serabut-serabut yang tersusun seperti
suatu kisi-kisi, dengan serabut-serabutnya yang terpisah, bergabung
kembali, dan menyebar kembali. Otot jantung itu berlurik-lurik dengan
pola yang sama dengan pola yang terdapat pada otot rangka yang khas.
Selanjutnya, otot jantung mengandung miofibril-miofibril tertentu yang
mengandung filamen aktin dan miosin, yang hampir identik dengan
filamen yang dijumpai pada otot rangka.
b. Mekanisme Umum dalam Kontraksi Otot
Timbul dan berakhirnya kontraksi otot terjadi dalam urutan sebagai
berikut:
1) Potensial aksi berjalan sepanjang saraf motorik sampai ke ujung serat
saraf
2) Setiap ujung saraf menyekresi substansi neurotransmiter yaitu
asetilkolin dalam jumlah sedikit.
3) Asetilkolin bekerja untuk area setempat pada membran serat otot
untuk membuka saluran asetilkolin memalui molekul-molekul
protein dalam membran serat otot
4) Terbukanya saluran asetilkolin menimbulkan sejumlah besar ion
nartium mengalir kebagian dalam membran serat otot pada titik
terminal saraf. Peristiwa ini menimbulkan potensial aksi serat saraf
5) Potensial aksi berjalan sepanjang membran saraf otot dengan cara
yang sama seperti potensial aksi berjalan sepanjang membran saraf.
6) Potensial aksi akan menimbulkan depolarisasi membran serat otot.
Berjalan dalam serabut otot di mana potensial aksi menyebabkan
retikulum sarkolema melepaskan sejumlah ion kalsium yang
disimpan dalam retikulum ke dalam myofibril.
7) Ion kalsium menimbulkan kekuatan menarik antara filamen aktin
dengan filamen miosin sehingga menyebabkan gerakan bersama-
sama dan menghasilkan kontraksi.
8) Setelah kurang lebih satu detik kalsium dipompa lagi ke dalam
retikulum sarkolema, tempat ion-ion disimpan sampai potensial aksi
otot yang baru lagi. (8:54)
4. Curah Jantung
Pada keadaan normal, jumlah darah yang dipompakan oleh ventikel kiri
dan kanan sama besarnya. Bila tidak, akan terjadi peminbunan darah di tempat
tertentu misalnya penimbulan daraj di paru-paru. Jumlah darah yang
dipompakan ventrikel dalam 1 menit disebut curah jantung dan jumlah darah
yang dipompakan setiap kali sistole dinamakan isi sekuncup. Dengan
demikian curah jantung setiap orang tidak sama, tergantung keaktifan
tubuhnya. Curah jantung akan meningkat saat bekerja berat, stress dan
menurun saat tidur. (8:115)
5. Tekanan Darah
Tekana darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri.
Tekanan ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti curah jantung,
ketegangan arteri, dan volume, laju serta kekentalan darah. Tekanan darah
terjadi akibat fenomena siklis, tekana puncak terjadi saat ventrikel
berkontraksi dan disebut tekanan sistolik. Tekanan diastolik adalah tekanan
terendah, yang terjadi saat jantung beristirahat. Tekana darah biasanya
digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap tekanan diastolik, dengan
nilai dewasa normalnya berkisar dari 100/60 mmHg sampai 140/90 mmHg.
6. Tekanan Nadi
Perbedaan antara tekanan sistolik dan diastolik dinamakan tekanan nadi.
Nilai normalnya sekitar 40 mmHg. Peningkatan tekanan darah dimanakan
hipertensi sedangjan penurunan disebut dengan hipotensi. Bila hanya tekanan
sistolik saja yang meningkat terjadilah pelebaran tekanan nadi. Hal ini terjadi
pada aterosklerosis (pergeseran arteri) dan tirotoksikisis. Peningkatan tekanan
diastolic selalu diikuti dengan tekanan sistolik.

D. Alat dan Bahan


1. Bangku 19 inch
2. Stopwatch untuk mengitung lama masa kerja dan nadi sesudah kerja
3. Pro metronom untuk mengatur irama kerja

E. Metode Kerja
1. Praktikan dengan hanya menggunakan baju kaos dan celana sport tanpa sepatu,
disuruh berdiri dengan tenang tetapi dengan penuh perhatian didepan bangku yang
akan digunakan
2. Sebuah metronome yang sebelumnya telah dicek ketelitiannya, member irama
dengan kecepatan 120 kali/menit
3. Pada saat tanda mulai diberikan (stopwatch 1 dihidupkan) praktikan menempatkan
salah satu kakinya (terserah kaki yang mana, kaki kanan atau kaki kiri)
4. Diatas bangku tepat pada suatu detikan metronome kedua praktium menempatkan
kedua kakinya penuh diatas bangku sehingga praktikan berdiri tegakdiatas bangku.
5. Pada detikan ketiga praktikan turun dan menurunkan dulu kakinya yang pertama
kali naik tadi
6. Pada detikan keemapat kakinya yang kedua diturunkan pula sehingga praktikan
sekarang berdiri lagi tegak diatas lantai. Siklus ini terus-menerus diulang selama
mungkin tetapi tidak lebih dari 5 menit
7. Praktikan menaiki bangku harus tetap dalam sikap tegak dan tidak diperkenankan
membungkuk
8. Praktikan harus mengikuti irama detikan metronome dengan tepat bilamana
tampak ada tanda-tanda akar keluar dari irama. Maka peringtan diberikan supaya
kembali mengikuti irama dengan baik
9. Apabila ternyata sikap atau irama tetap salah selama 10-15 detik, walaupun telah
berkali-kali diberikan peringatan dan anjuran, maka test harus dihentikan dan lama
masa kerja dicatat
10. Guna mencegah terjadinya kelelahan pada satu tungkai, kepada praktikan diberikan
izin untuk sekali-kali mengubah langkahnya dalam arti kata kalau mula-mula naik
dengan kaki kanan, boleh mengubah dengan mulai naik dengan kaki kiri, akan tetapi
pengubahan langkah semacam ini tidak boleh terlalu sering dilakukan
11. Selanjutnya setiap waktu kepada praktikan dianjurkan agar meneruskan kerja
selama mungkin, sedapat-dapatnya sampai 5 menit
12. Pada saat test dihentikan kedua stopwatch ditekan. Penghentian stopwatch 1 akan
menunjukkan waktu lama masa kerja naik turun bangku, sedangkan penekanan
stopwatch II merupakan tanda permulaan masa pemulihan dan sekaligus
menentukan saat menghitung nadi
13. Nadi dihitung pada artier radialis dipergelangan tangan dari 1-1,5 menit, 2-2,5 menit
dan 3-3,5 menit (sejak masa pemulihan)
14. Indeks kesanggupan badan dihitung dengan cara lambat atau cara cepat
15. Tiap-tiap test di dahului oleh suatu test percobaan guna memberikan kesempatan
kepada praktikan untuk membiasakan diri naik turun bangku dan mengikuti irama
metronome. Test percobaan ini hanya dilakukan sebentar saja. Setelah tidak merasa
lelah sama sekali barulah test yang sesungguhnya di mulai.
16. Suhu kamar harus ada berada diantara 230 - 350.
HASIL PRAKTIKUM

Pencatatan denyut nadi :


F1: denyut nadi/ 30 menit yang dihitung 1 menit sampai 1 menit 30 detik kemudian
F2: denyut nadi/ 30 menit yang dihitung2 menit sampai 2 menit 30 detik kemudian
F3: denyut nadi/ 30 menit yang dihitung 3 menit sampai 3 menit 30 detik kemudian
Penilaian
1. Cara cepat : < 50 : kesanggupan kurang
50-80 : kesanggupan sedang
> 80 : kesanggupan baik

2. Cara lambat : < 55 : kesanggupan kurang


55-64 : kesanggupan sedang
> 64 : kesanggupan baik

1. Probandus I
Nama : Alex Sugianto
Gender : laki-laki
BB : 60 kg
TB : 175 cm
Umur : 19 tahun
Indeks Masa Tubuh : BB (kg)
(TB)2 m
: 60
(1,75)2
: 60
3,06
: 19, 60 (Normal)
2. Probandus I
Nama : Amanda Tasya Salsabila
Gender : perempuan
BB : 41 kg
TB : 157 cm
Umur : 18 tahun
Indeks Masa Tubuh : BB (kg)
(TB)2 m
: 41
(1,57)2
: 41
2,47
: 16,59 (kurang)

No Nama Jk Waktu Denyut Nadi IKB Ket IKB Ket


(detik) Cepat Lambat
1 Alex L 300 49 70 65 57 86 Bsik 78 Cukup
2 Amanda P 170 50 64 59 59 53 Kurang 48 Kurang
1 Fahri L 240 80 85 60 55 56 Sedang 60 Sedang
2 Mega P 180 81 60 50 50 60 Sedang 54 Kurang
1 Paris L 300 39 42 55 56 142,85 Sangat Baik 98,03 Sangat baik
2 Dinda p 128 40 58 52 43 44,15 Kurang 41,83 Kurang
l
1 Tio 300 41 60 50 47 88,23 Sangat Baik 41,83 Kurang
p
2 ANNISA 274 47 50 46 38 109,6 Sangat Baik 102,25 Sangat baik
1 Bintang L 300 54 65 62 60 92,30 Baik 68 Kurang
2 Vivi P 300 47 74 62 57 31 Kurang 78 Baik
1 Mispa L 54 54 65 62 60 92,30 Baik 80,21 Baik
2 Sri Ratu P 54 56 56 54 53 57,14 Sedang 49,07 Kurang
PEMBAHASAN

Dari hasil percobaan di atas, dicoba sebelum beraktifitas dan setelah beraktifitas nilai
ininya akan meningkat, tekanan darah dan denyut nadi orang dicoba setelah
beraktivitas (dalam hal ini naik turun bangku harvard) meningkat disebabkan karena
pada saat orang coba beraktivitas, maka banyak oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh,
secara otomatis aliran darah dari jantung ke seluruh tubuh semakin banyak, sehingga
tekanan darah menigkat, atau dengan kata lain sirkulasi peredaran darah di dalam
tubuh lebih cepat dari biasanya. Kemudian hal tersebut juga disebabkan karena
keelastisitasan dinding aliran darah di pengaruhi oleh otot yang membungkus arteri
dan vena sehingga tekanan darah menjadi meningkat. Oleh karena itu, agar kebutuhan
tersebut terpenuhi, maka curah jantung meningkat. Peningkatan curah jantung
tersebut menyebabkan darah akan lebih banyak dipompakan melalui aorta sehingga
berpengaruh dalam peningkatan tekanan darah, dan akhirnya juga berdampak pada
kecepatan tekanan darah arteri dan denyut nadi meningkat
Pada saat orang coba beraktifitas, maka otot akan berkontraksi dan memerlukan
energi. Dalam pengaliran darah ke seluruh tubuh ketika beraktivitas, maka pembuluh
darah di sekitar otot yang berkontraksi akan mengalami vasodilatasi agar darah
banyak dialirkan.
Dari percobaan juga dapat kita lihat bahwa setelah melalui dua perhitungan diperoleh
bahwa indeks kesanggupan badan subjek dalam taraf baik, ini dikarenakan salah satu
faktor yaitu olah raga. Seseorang yang sering berolah raga dengan yang jarang
berolah raga sangatlah berbeda, orang yang sering berolah raga memiliki kapasitas
kerja lebih baik ketimbang dari orang yang jarang berolah raga.
Hasil dari salah satu probandus (alex) penghitungan cara cepat yaitu 86. Sedangkan
dengan cara lambat yaitu 78. Ini berarti bahwa oksigen (O2) yang dibutuhkan oleh
tubuh mencukupi. Hal lain yang menjadi faktor lain dari hasil ini karena seringnya
orang coba berolah raga. Olah raga memiliki manfaat untuk kesehatan sistem
kardiovaskuler, seseorang yang sehat dan fit akan dapat melakukan pekerjaan sehari-
hari tanpa kelelahan yang berarti. Sehat dalam arti umum adalah dengan cara menjaga
makanan agar cukup gizi dan menjaga kebersihan sehari-hari.
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Jantung adalah organ berongga, berotot, yang terletak ditengah toraks, dan ia
menempati rongga antara paru-paru dan diafragma. Beratnya sekitar 300 g (10,6 oz),
meskipun berat dan ukurannya dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, berat badan,
beratnya latihan, kebiasaan fisik, dan penyakit jantung. Jumlah darah yang
dipompakan ventrikel dalam 1 menit disebut curah jantung dan jumlah darah yang
dipompakan setiap kali sistole dinamakan isi sekuncup.
Tekana darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri. Tekanan ini
sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti curah jantung, ketegangan arteri, dan
volume, laju serta kekentalan darah. Perbedaan antara tekanan sistolik dan siastolik
dinamakan tekanan nadi. Nilai normalnya sekitar 40 mmHg.
Tes Harvard adalah salah satu jenis tes stress jantung untuk mendeteksi atau
mendiagnosa penyakit kardiovaskuler. Tes ini juga baik digunakan dalam penilaian
kebugaran, dan kemampuan untuk pulih dari kerja berat. Semakin cepat jantung
berdaptasi (kembali normal), semakin baik kebugaran tubuh.

B. Saran
Dalam melakukan percobaan Harvard ini sebaiknya dilakukan pada orang yang
benar-banar sehat atau fit agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Juga pada
masalah waktu yang harusnya lebih diefesienkan agar dapat melakukan percobaan
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

1. Anonym (2008). Laporan Fisiologi


Harvard.http://www.scribd.com/doc/55608561/ Laporan-Fisiologi-Harvard
(online). diakses pada senin 20 Juni 2011.
2. Anonym. 2011. Harvard Step Test. http://www.topendsports.com/testing/
tests/step-harvard.htm (online). diakses pada senin, 20 Juni 2011
3. Anonym. 2010. Pengertian Jantung dan
Penjelasannya.http://www.gexcess.com/id/pengertian-jantung-dan-
penjelasannya.html (online). diakses pada hari senin, 20 Juni 2011
4. Brunner & Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8th vol.
2. Jakarta: EG
5. Wibowo, Daniel S & Widjaya Paryana. 2007. Anatomi Tubuh Manusia. Jakrta:
Graha Ilmu
6. Guyton, Artur C. Jonh E. Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11.
Jakarta: EGC
7. Guyton, Artur C. Jonh E. Hall. 2006. Textbook Of Medical Physiology.
Singapore: Elsevier. (ebook)
8. Syaifuddin. 2009. Fisiologi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan edisi
2. Jakarta : Salemba Medika
9. Anonym. 2011. Harvard Step Test.http://www.brianmac.co.uk/havard.htm
(online). diakses pada senin, 20 Juni 2011

Anda mungkin juga menyukai