wahyudinnor@unlam.ac.id
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Lambung Mangkurat, Indonesia
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendapatan asli daerah, bel-
anja daerah, jumlah anggota legislatif, dan jumlah penduduk terhadap
pemerintah daerah; dan pengaruh
pemerintah daerah terhadap akuntabilitas laporan keuangan daerah. Data
penelitian ini terdiri dari 96 observasi dari 32 pemerintah provinsi di Indonesia
selama tahun 2012-2014. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi logistik dan
regresi logistik ordinal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengeluaran dae-
rah berpengaruh terhadap pemerintah daerah, se-
dangkan pendapatan daerah, jumlah anggota legislatif, dan populasi tidak ber-
pengaruh terhadap pemerintah daerah. Terlebih lagi,
pemerintah daerah tidak berpengaruh terhadap laporan
keuangan daerah.
Kata kunci: Pelaporan Keuangan Internet, Pemerintah Daerah, Akuntabilitas,
Laporan Keuangan Lokal
100
Vol. 17, No. 2, Agustus 2017: 100-109
101
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemerintah Daerah dan Implikasinya Terhadap
Akuntabilitas Laporan Keuangan Daerah (Alhajjriana, Nor, dan Wijaya)
Mahsun, Sulistiyowati, dan Purwanugraha,
2012). Salah satu proses atau tahap penting
dalam akuntabilitas adalah proses
Legitimasi merupakan sebuah persepsi akuntansi dan pelaporan karena akuntansi
atau asumsi sosial yang menunjukkan dan pelaporan merupakan dasar serta
bahwa suatu organisasi atau entitas telah kekuatan utama yang memiliki pengaruh
beroperasi sesuai dengan norma, nilai, atau dalam pengambilan keputusan (Mahmudi,
keyakinan yang berlaku di masyarakat 2011).
(Suchman, 1995). Legitimasi diperlukan
bagi suatu organisasi dalam hal
pengungkapan sosial dan lingkungan serta Kekayaan daerah merupakan indikator
merupakan kerangka dasar dalam yang menentukan kesuksesan suatu
akuntabilitas pelaporan (Damaso & daerah. Menurut Undang-Undang No. 17
Lourenco, 2001). tahun 2003, pendapatan daerah menambah
kekayaan bersih daerah dan terdiri dari
Pendapatan Asli Daerah (PAD), dana
perimbangan, dan lain-lain pendapatan
atau Pelaporan daerah yang sah. Semakin tinggi
keuangan di Internet merupakan suatu pendapatan daerah yang diperoleh oleh
bentuk pertanggung-jawaban pemerintah pemda artinya semakin besar pula
atas anggaran yang telah dikelolanya tanggung jawab pemda untuk
melalui internet (Verawaty, 2015). menyampaikan informasi kepada publik.
Pelaporan keuangan pemerintah daerah Penelitian Pratama, Sriwerastuti, dan Suja-
merupakan media yang paling memenuhi na (2015) menunjukkan bahwa PAD yang
aspek 3E (Efisiensi, Efektivitas, dan menjadi proksi kekayaan daerah pada
Ekonomi) untuk menyediakan dan penelitiannya berpengaruh terhadap
menginformasikan mengenai laporan pelaporan keuangan pemerintah daerah.
keuangan kepada semua publik Demikian halnya dengan penelitian Jaya
antara lain pemerintah pusat, pemerintah dan Sisdyani (2014) yang menunjukkan
daerah lain, DPRD, BPK, analis ekonomi, bahwa PAD berpengaruh terhadap
investor, kreditor, donatur, dan rakyat kelengkapan pengungkapan informasi
(Verawaty, 2015). Menurut keuangan daerah melalui situs resmi
(2009) ada be- pemerintah provinsi. Selain itu, dana
berapa manfaat dari mempublikasikan perimbangan khususnya dana alokasi
informasi keuangan di situs resmi pemda umum berpengaruh terhadap
seperti; Meningkatkan kepedulian pemda pengungkapan informasi keuangan daerah
terhadap para pengguna informasi melalui situs resmi pemerintah provinsi
keuangan; Keteraksesan universal bagi (Jaya dan Sisdyani, 2014).
seluruh pengguna informasi keuangan; H1: Pendapatan daerah berpengaruh
Meningkatkan interaksi dengan pengguna terhadap
informasi keuangan; Meningkatkan pemda
efisiensi dan menghemat biaya; dan Berbagai bentuk belanja daerah baik
Mengurangi penggunaan kertas yang belanja langsung maupun tidak langsung
berkelanjutan. serta belanja untuk urusan wajib
pemerintahan dan urusan pilihan memiliki
tujuan yang sama yakni untuk
Akuntabilitas laporan keuangan daerah meningkatkan kualitas kehidupan
merupakan kewajiban pemerintah daerah masyarakat, memberikan pelayanan yang
untuk mempertanggungjawabkan dan baik kepada masyarakat serta memberikan
melaporkan hasil proses akuntansi fasilitas yang layak kepada publik. Semakin
keuangan daerah yang berupa laporan tinggi belanja daerah seharusnya
keuangan atas pengelolaan sumber daya menunjukkan bahwa pemerintah daerah
yang telah diberikan (Mahmudi, 2011; telah menggunakan anggaran untuk
102
Vol. 17, No. 2, Agustus 2017: 100-109
103
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemerintah Daerah dan Implikasinya Terhadap
Akuntabilitas Laporan Keuangan Daerah (Alhajjriana, Nor, dan Wijaya)
sekunder. Variabel logistik adalah sebagai berikut:
pemda diperoleh dengan p
mengakses situs resmi atau pemda. Ln b0 b1X 1 b2 X 2 b3 X 3 b4 X 4 ..(1)
1 p
Data terkait pendapatan daerah dan p
Ln
belanja daerah diperoleh dari situs resmi Adalah
1 p
Direktorat Jenderal Keuangan Daerah (Y). b0 adalah konstanta. X1
untuk data tahun 2013 dan 2014 dan situs adalah pendapatan daerah. X2 adalah bel-
resmi Direktorat Jenderal Perimbangan anja daerah. X3 adalah jumlah anggota
Keuangan untuk data tahun 2012. Data DPRD. X4 adalah jumlah penduduk.
terkait opini audit diperoleh dari Indeks b1,b2,b3 dan b4 adalah koefisien regresi.
Hasil Pemeriksaan Semester 1 tahun 2015 Selain itu, persamaan regresi logistik
oleh BPK. Jumlah Penduduk diperoleh ordinal adalah sebagai berikut:
melalui situs resmi Badan Pusat Statistik
Logit (p1) = α1 + β
(BPS). Untuk data jumlah penduduk tahun
Logit (p1 + p2) = α1 + β
2012, berdasar pada data terakhir yakni
Logit (p1 + p2 + p3) = α1 + β
data jumlah penduduk pada tahun 2010.
Logit (p1 + p2 + p3 + p4) = α1 + β
Selain itu, situs resmi DPRD setiap provinsi
Logit (p1 + p2 + p3 + p4 +p5) = α1 + β (2)
dan situs resmi komisi pemilihan umum
merupakan sumber data jumlah anggota Logit (p1+… +p5) adalah akuntabili-
DPRD setiap provinsi. Pengukuran variabel tas laporan keuangan daerah. P1 adalah
penelitian dapat dilihat pada Tabel 1. probabilitas tidak memberikan pendapat.
P2 adalah probabilitas tidak wajar. P3 ada-
lah probabilitas wajar dengan pengecua-
Teknik analisis yang digunakan adalah lian. P4 adalah probabilitas wajar tanpa
regresi logistik karena variabel dependen pengecualian dengan paragraf penjelas. P5
merupakan variabel dikotomik. Implikasi adalah robabilitas wajar tanpa pengecua-
pada lian β’ adalah koefisien regresi. Y adalah
akuntabilitas laporan keuangan daerah pemda
menggunakan teknik analisis regresi Pengujian yang dilakukan dalam
logistik ordinal ( model regresi logistik adalah meliputi uji
).
Secara umum, persamaan regresi dan
Rasio
Penduduk (X4) yah daerah
Akuntabilitas Opini audit, yaitu
Laporan Keu- (1) Tidak Memberikan Pendapat (TMP)
angan Daerah (Z) (2) Tidak Wajar (TW), (3) Wajar Dengan Pengecualian (WDP)
(4) Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelas Ordinal
(WTP-DPP)
(5) Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)
104
Vol. 17, No. 2, Agustus 2017: 100-109
105
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemerintah Daerah dan Implikasinya Terhadap
Akuntabilitas Laporan Keuangan Daerah (Alhajjriana, Nor, dan Wijaya)
digunakan secara bersama-sama 5%. Dengan demikian, dapat disimpulkan
berpengaruh terhadap bahwa model regresi fit. Tabel 9
pemda atau minimal salah satu menunjukkan nilai signifikansi
variabel yang digunakan dalam penelitian yakni sebesar 0,557. Artinya,
berpengaruh terhadap nilai signifikansi lebih dari 5% atau 0.05.
pemda. Tabel 6 menunjukkan Dengan demikian, yang dipilih
nilai yakni sebesar sudah tepat yakni cauchit. Tabel 10
0,157 artinya 15,7% variabel menunjukkan nilai
pemda dipengaruhi oleh sebesar 0,004 yang artinya 0,4% variabel
variabel independen yaitu pendapatan akuntabilitas laporan keuangan daerah
daerah, belanja daerah, jumlah anggota dipengaruhi oleh variabel independen yaitu
DPRD dan jumlah penduduk. Tabel 7 pemda.
menunjukkan nilai -2 Log Likelihood
regresi logistik ordinal yang mengalami
penurunan sebesar 0,326 atau dari 23,175 Berdasarkan hasil uji regresi logistik yang
menjadi 22,849. Akan tetapi penurunan ini ditunjukkan oleh tabel 11 maka dapat
tidak begitu signifikan sehingga untuk disusun persamaan regresi logistik sebagai
menilai kelayakan model regresi dapat berikut:
diketahui pula melalui tabel 8 p
Ln 11,271 LN 5,727 X 1 LN 5,985 X 2
regresi logistik ordinal. Nilai 1 p
0,031X 3 LN0,413X 4 ……....…..(3)
signifikansi dan lebih p
Ln
dari 0,05 atau 5%. Nilai signifikansi adalah i
1 p
adalah 0,557. Artinya, nilai pemda. LNX1 adalah LN pendapa-
signifikansi tersebut lebih dari 0,05 atau tan daerah. LNX2 adalah LN belanja daerah.
X3 adalah jumlah anggota DPRD. LNX4 ada-
lah jumlah penduduk.
dan Koefisien regresi variabel pendapatan
Regresi Logistik
daerah adalah -5.727 dan tingkat signif-
0.118
ikansi variabel pendapatan daerah adalah
0.157 0,006, lebih kecil dari 5% atau 0,05.
106
Vol. 17, No. 2, Agustus 2017: 100-109
Artinya, variabel pendapatan daerah yang gota DPRD adalah -0,031 dan nilai signif-
di ukur dengan LN pendapatan daerah ber- ikansi variabel jumlah anggota DPRD ada-
pengaruh negatif terhadap lah 0,155, lebih besar dari 5% atau 0,05.
pemda. Hasil penelitian ini Artinya, variabel jumlah anggota DPRD tid-
menunjukkan bahwa kenaikan pendapatan ak berpengaruh terhadap
daerah tidak mendorong keinginan pemda pemda. Hal ini menunjukkan
untuk melakukan pelaporan keuangan di bahwa semakin besar jumlah anggota
internet. Hasil statistik deskriptif menun- DPRD tidak mendorong keinginan pemda
jukkan nilai rata-rata ( dari variabel untuk meakukan
pendapatan daerah adalah 29,0658 dan . Hasil analisis statistik deskriptif
standar deviasinya adalah 0,86908. Hal ini menunjukkan nilai rata-rata dari variabel
menunjukkan bahwa data pendapatan dae- jumlah anggota DPRD adalah 61,99 dan
rah sangat bervariasi. Selain itu, standar deviasinya 19,739. Artinya dengan
yang dilakukan oleh standar deviasi jumlah anggota DPRD ter-
pemda tidak bergantung pada kenaikan sebut, jumlah anggota DPRD setiap daerah
pendapatan daerah melainkan pada rasa sangat bervariasi.. Faktor tersebut adalah
tanggung jawab pemda untuk melakukan anggota DPRD belum mampu melakukan
transparansi informasi keuangan serta me- pengawasan yang optimal terhadap penye-
matuhi peraturan perundang-undangan lenggaraan pemerintahan (Hanapiah, 2011).
maupun peraturan pemerintah. Koefisien regresi variabel jumlah
Koefisien regresi belanja daerah sebe- penduduk adalah 0,413 dan nilai signif-
sar 5,985 dan nilai signifikansi variabel bel- ikansi variabel jumlah penduduk yang
anja daerah adalah 0,004, lebih kecil dari diukur dengan LN jumlah penduduk adalah
5% atau 0,05. Artinya, variabel belanja dae- 0,233, lebih besar dari 5% atau 0,05.
rah yang di ukur dengan LN belanja daerah Artinya, variabel jumlah penduduk tidak
berpengaruh positif terhadap berpengaruh terhadap
pemda. Pemda yang pemda atau semakin besarnya
melakukan jumlah penduduk di suatu daerah tidak
menunjukkan bahwa anggaran belanja dae- mendorong keinginan pemda untuk
rah telah digunakan sesuai dengan aturan melakukan
yang berlaku. Selain itu, menurut teori le- Hasil analisis statistik deskriptif menunjuk-
gitimasi pemda yang melakukan kan bahwa nilai rata-rata variabel jumlah
dapat membangun per- penduduk yang diukur dengan LN jumlah
sepsi pihak eksternal bahwa anggaran bel- penduduk adalah 15,2830 dan standar de-
anja telah digunakan untuk memenuhi viasinya adalah 1,08601. Nilai kenaikan ra-
kebutuhan pemda untuk menyelenggara- ta-rata jumlah penduduk dapat dikatakan
kan pemerintahan dan memenuhi kebu- besar dan seharusnya berbanding lurus
tuhan masyarakat dalam rangka mening- dengan keinginan pemda untuk melakukan
katkan kualitas kehidupan masyarakat dae- Akan tetapi,
rah tersebut. besarnya variasi data jumlah penduduk
Koefisien regresi variabel jumlah ang- menyebabkan jumlah penduduk tidak
107
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemerintah Daerah dan Implikasinya Terhadap
Akuntabilitas Laporan Keuangan Daerah (Alhajjriana, Nor, dan Wijaya)
dapat mendorong keinginan pemda untuk net financial reporting pemda. Selain itu,
melakukan . penelitian ini turut memberikan referensi
Berdasarkan hasil uji regresi logistik tambahan mengenai implikasi internet fi-
ordinal pada tabel 12 diperoleh persamaan nancial reporting pemda terhadap akunta-
regresi sebagai berikut: bilitas laporan keuangan daerah. Penelitian
ini memberikan gambaran kepada pemda
Cauchit (p1) = -5,064 - 0,184Y ………...…(4)
bahwa internet financial reporting merupa-
Cauchit (p1+p3) = -5,419- 0,184Y………..(5) kan salah satu cara pemda untuk
melakukan transparansi atas informasi
Cauchit (p1+p3+p4) = 0,420 - 0,184Y…...(6) keuangan serta menunjukkan pemda telah
Cauchit (p1+p3+p4) adalah akuntabil- menjalankan pemerintahan sesuai dengan
itas laporan keuangan daerah. P1 adalah aturan yang berlaku.
probabilitas tidak memberikan pendapat.
P3 adalah probabilitas wajar dengan pen-
gecualian. P4 adalah probabilitas wajar
tanpa pengecualian dengan paragraf pen- Penelitian ini masih memiliki beberapa
jelas. Y adalah i keterbatasan. Penelitian ini hanya
pemda menggunakan pemerintah provinsi di Indo-
Adapun koefisien regresi adalah - nesia dengan periode pelaporan 2012-2014
0,184 dan nilai signifikansi variabel karena adanya kendala untuk memperoleh
yang diukur dengan data yang diinginkan peneliti. Selain itu,
opini adalah 0,567, lebih besar dari 5% atau masih banyak faktor yang dapat digunakan
0,05. Artinya, hipotesis 5 ditolak dan varia- untuk menjelaskan faktor-faktor yang ber-
bel pemda tidak pengaruh terhadap
berpengaruh terhadap Akuntabilitas pemda dan kaitannya dengan
Laporan Keuangan Daerah. Hasil penelitian akuntabilitas laporan keuangan.
ini menunjukkan, walaupun pemda telah
melakukan dan
telah diwajibkan untuk menyampaikan in- Penelitian selanjutnya sebaiknya menam-
formasi keuangan secara terbuka serta bah pemerintah kabupaten/kota sebagai
akuntabel, belum mampu mendorong sampel penelitian dan menambah variabel
keinginan pemda untuk meningkatkan lain seperti dari sisi informasi yang
akuntabilitas laporan keuangan daerahnya. disajikan di neraca dan laporan perubahan
ekuitas, latar belakang pendidikan anggota
DPRD dan penduduk, tekanan media massa
Berdasarkan hasil pengujian pada beberapa dan jumlah pengguna internet disetiap dae-
hipotesis pada penelitian ini maka dapat rah. Bagi pemda yang tidak melakukan in-
disimpulkan bahwa Variabel pendapatan ternet financial reporting sebaiknya diberi-
daerah yang diukur dengan LN pendapatan kan teguran, peringatan, atau sanksi yang
daerah, jumlah anggota DPRD, dan jumlah tegas karena telah melanggar peraturan
penduduk yang diukur dengan LN jumlah perundang-undangan yakni Undang-
penduduk tidak berpengaruh terhadap in- Undang No.14 Tahun 2008 tentang
ternet financial reporting pemda. Se- Keterbukaan Informasi Publik dan Pera-
dangkan, variabel belanja daerah yang turan Pemerintah No.65 Tahun 2010 ten-
diukur dengan LN belanja daerah ber- tang Sistem Informasi Keuangan Daerah.
pengaruh terhadap internet financial re- Sanksi tersebut dapat berupa pengurangan
porting pemda. Selain itu, variabel internet anggaran yang diberikan kepada pemda.
financial reporting pemda tidak ber- Kedepannya, opini wajar tanpa pengecua-
pengaruh terhadap akuntabilitas laporan lian menjadi syarat pemda untuk
keuangan daerah. melakukan internet financial reporting.
Hasil penelitian ini memberikan bukti
empiris tambahan dan referensi dalam bi-
dang akuntansi sektor publik terkait inter- Afryansyah, R.D., & Haryanto. (2013).
108
Vol. 17, No. 2, Agustus 2017: 100-109