INTERNET FINANCIAL REPORTING (IFR) DAN FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMENGARUHINYA PADA PEMERINTAH KOTA DAN KABUPATEN DI

INDONESIA
ARIEFIA NOSIHANA DAN RIZAL YAYA
Program Studi Akuntansi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

PENDAHULUAN METODE PEMBAHASAN

Secara eksplisit UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
menyebutkan bahwa pemerintah berkewajiban dalam memberikan informasi publik
secara transparan, bertanggungjawab dan berorientasi pada pelayanan masyarakat
yang dapat diakses dengan cepat, efisien, mudah dijangkau masyarakat dan mudah
dipahami. Kendati demikian menurut laporan Corruption Perceptions Index 2015,
peringkat Indonesia baru menempati urutan 88 dari 168 negara yang diukur, dengan
skor sebesar 36 dari total 100 poin maksimum (Transparency International, 2016). Hal
ini menunjukkan perlunya upaya yang lebih serius dalam meningkatkan kualitas
transparansi pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintah.
Populasi penelitian ini meliputi seluruh Pemda di Indonesia pada tahun 2014. Sampel
penelitian ini adalah 175 Pemda yang dipilih dengan menggunakan metode purposive
sampling berdasarkan kriteria: (1) bukan termasuk Pemda pemekaran (minimal 3
tahun terakhir); (2) mempunyai website resmi yang dapat diakses; (3) memublikasikan
laporan keuangan tahun anggaran 2014. Jenis data yang digunakan pada penelitian
ini adalah data sekunder. Sumber data laporan keuangan diperoleh dari masing-
masing website resmi pemerintah yang tersedia, website Komisi Pemilihan Umum
(KPU), website Pusat Informasi dan Komunikasi BPK RI dan website Kemendagri.
Model regresi berganda digunakan untuk menguji apakah variabel kompetisi politik,
Hasil pengujian pada variabel kompetisi politik menunjukkan hanya hipotesis
pertama (kompetisi politik) dan kedua (ukuran pemda) yang terbukti berpengaruh
terhadap pengungkapan IFR Pemda. Kompetisi politik yang tinggi berpengaruh dalam
mendorong Pemda lebih transparan dalam memberikan laporan keuangannya melalui
website yang dimiliki. Pejabat yang sedang menjabat akan berusaha memperlihatkan
kinerja terbaiknya sehingga dapat mendapatkan perhatian dari masyarakat agar dapat
memilihnya kembali pada periode yang akan datang. Selain itu adanya kompetisi
politik maka akan meningkatkan pengawasan kinerja pejabat dari pihak lainnya, maka
dari itu salah satu upaya pemerintah dalam memperlihatkan kinerjanya dengan

Pengguna internet Indonesia diperkirakan akan mencapai 112 juta orang di tahun ukuran Pemda, leverage, kekayaan Pemda, tipe Pemda, dan opini audit memengaruhi memperlihatkan laporan keuangan kepada masyarakat agar lebih transparan dan

2017 atau naik ke peringkat 5 dunia dari peringkat 6 saat ini (Yusuf, 2014). Untuk internet financial reporting (IFR). salah satu media yang dianggap paling efisien adalah internet. Melalui publikasi

meningkatkan kualitas pelaporan keuangan melalui internet, di tahun 2012
Pemerintah Pusat telah mengeluarkan Instruksi Mendagri nomor 188.52/1797/SJ
tentang transparansi pengelolaan anggaran daerah. Instruksi tersebut mewajibkan
agar Pemda mempublikasikan 12 dokumen pengelolaan anggaran daerah kepada
informasi keuangan sesuai dengan Instruksi Mendagri Nomor 188.52/1797/SJ di
internet, Pemda dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk memfasilitasi
IFR = α + β1POLCOM + β2LnSIZE + β3LnLEV + β4LnWEALTH +
pengawasan oleh para saingan politik dan masyarakat. Hasil ini sesuai dengan
β5TYPE + β6AUDIT + e
penelitian Trisnawati dan Achmad (2014), Rahman dkk. (2014), Puspita dan Martani

masyarakat di dalam situs resminya. Akan tetapi, berdasarkan hasil survey yang Ket.: (2010), Hilmi dan Martani (2012) dan Rahman dkk. (2011).
IFR : checklist variabel internet financial reporting
dilakukan oleh Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (FITRA) pada Hasil pengujian hipotesis kedua yaitu variabel ukuran Pemda, Ukuran Pemda yang
a, β1,2,3,4,5,6 : Konstanta
September 2013 diungkapkan bahwa ternyata mayoritas Pemda masih enggan POLCOM : variabel kompetisi politik besar memiliki pengelolaan keuangan yang lebih kompleks, sehingga semakin
mempublikasikan pengelolaan anggaran pada situs resminya Fenomena tersebut SIZE : variabel ukuran Pemda banyak informasi keuangan yang harus dilaporkan kepada masyarakat guna
LEV : variabel leverage
mengindikasikan bahwa terdapat banyak faktor yang memengaruhi pengungkapan WEALTH : variabel kekayaan Pemda mengurangi asimetri informasi. Maka pemerintah diharapkan dapat mengadopsi
IFR pada website pemerintah. TYPE : variabel tipe Pemda metode pelaporan informasi keuangan yang mudah, murah, cepat dan efektif yaitu
AUDIT : variabel opini audit dengan memanfaatkan internet. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Laswad
e : kesalahan pengganggu
et.al., (2005), Sudarsana (2013), Hilmi (2010), Alan dan Mack (2007), Carlos, Tomas dan
TUJUAN Tarragona (2008) dan Trisnawati dan Achmad (2014).

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi publikasi HASIL Hipotesis ketiga hingga keenam terkait rasio pembiayaan utang, kekayaan Pemda,
laporan keuangan di internet atau disebut dengan internet financial reporting (IFR) ANOVAb tipe Pemda (Kota atau Kabupaten), dan opini audit tidak terbukti berpengaruh
yang dilatarbelakangi oleh keluarnya Instruksi Mendagri Nomor 188.52/1797/SJ tahun terhadap pengungkapan IFR Pemda.
Sum of
2012
. tentang Peningkatan Tranparansi Pengelolaan Anggaran Daerah Model Squares df Mean Square F Sig.
.000 a
1 Regression 54057.628
Residual 73840.784
7
167
7722.518
442.160
17.465
KESIMPULAN
HIPOTESIS Total 127898.4 174
a. Predictors: (Constant), AUDIT, TYPE, WEALTH, LEVERAGE, POLCOM, SIZE
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetisi politik dan ukuran pemerintah daerah
(Pemda) memiliki pengaruh positif terhadap publikasi laporan keuangan Pemda
b. Dependent Variable: IFR melalui internet. Ini menunjukkan bahwa kepala daerah yang partai politik
H1: Kompetisi politik berpengaruh positif terhadap pengungkapan IFR pemda pendukungnya bukan mayoritas dan kepala daerah dengan kekayaan yang relatif
H2: Ukuran pemda berpengaruh positif terhadap pengungkapan IFR pemda Coefficientsa besar, telah menggunakan IFR sebagai media untuk menunjukkan kinerjanya kepada

H3: Rasio pembiayaan utang (Leverage) berpengaruh positif terhadap pengungkapan Standardized publik. Hal ini sesuai dengan teori stewardships yang menyatakan bahwa asimetri
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
IFR pemda informasi antara Pemda (stewards) dengan masyarakat (principals) dapat dipangkas
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -191.373 57.713 -3.316 .001 melalui akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan yang mana tekanan dan
H4: Kekayaan pemda berpengaruh positif terhadap pengungkapan IFR pemda
POLCOM 61.348 9.493 .395 6.463 .000 .928 1.078 kemampuan untuk itu ada Pemda dengan pressure politik tinggi dan aset yang relatif
H5: Tipe pemda berpengaruh positif terhadap pengungkapan IFR pemda SIZE 6.380 1.953 .219 3.267 .001 .766 1.305 besar. Pada penelitian ini, beberapa faktor potensial lain seperti leverage, pendapatan
H6: Opini audit berpengaruh positif terhadap pengungkapan IFR pemda LEVERAGE .209 .111 .125 1.886 .061 .790 1.267
asli daerah, tipe Pemda dan opini audit tidak terbukti berpengaruh terhadap praktik
WEALTH -2.96E-007 .000 -.038 -.630 .529 .976 1.025
TYPE -1.437 3.728 -.023 -.385 .700 .952 1.051 IFR di Pemda.
AUDIT -1.250 3.275 -.023 -.382 .703 .944 1.060
a. Dependent Variable: IFR
Keywords : Internet Financial Reporting, Local Government, Political Competition, Asset
Size