Anda di halaman 1dari 24

Majalah

H U K U M Vol. IX, No. 13/I/Puslit/Juli/2017

Kajian Singkat terhadap Isu Aktual dan Strategis

JAMINAN KESELAMATAN BAGI POLISI


DALAM MENJALANKAN TUGAS
Marfuatul Latifah*)

Abstrak
Polisi sebagai simbol pengayom dan penegak hukum di masyarakat sangat rentan
menjadi korban ketika menjalankan tugasnya. Akhir-akhir ini banyak penyerangan
terhadap polisi yang menyebabkan polisi kehilangan nyawa ataupun mengalami luka.
Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan evaluasi terhadap standar pengamanan
bagi polisi ketika menjalankan tugas. Perlu dilakukan perubahan terhadap Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian agar dapat memberikan jaminan
keselamatan bagi polisi dalam menjalankan tugasnya. Beberapa materi penting
yang harus diakomodasi sebagai jaminan keselamatan bagi polisi adalah penguatan
ketentuan mengenai jaminan hak-hak polisi dalam menjalankan tugasnya, perbaikan
sistem pelaksanaan tugas polisi di ruang publik, peningkatan kapasitas dan kapabilitas
polisi, serta ketentuan mengenai ancaman pidana bagi pelaku. Selain itu pemberian
latihan yang intensif serta pemutakhiran senjata api yang digunakan oleh polisi dalam
menjalankan tugasnya dapat melengkapi jaminan keselamatan bagi polisi ketika
menjalankan tugas.

Pendahuluan
Dua anggota Brigade Mobil (Brimob) Korban ditikam hingga mengalami luka serius
ditikam oleh seorang pria setelah menunaikan dan harus kehilangan nyawa.
salat di Masjid Faletehan Jakarta Selatan yang Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian
terletak tidak jauh dari Markas Besar Kepolisian menyatakan bahwa penyerangan terhadap
RI pada 30 Juni 2016. Dalam peristiwa tersebut polisi sudah pada tahap yang memprihatinkan
keduanya terluka parah, namun nyawanya dan kewaspadaan terhadap teror serupa perlu
berhasil diselamatkan. Sebelumnya, tepatnya ditingkatkan, tidak hanya oleh Institusi Polri namun
25 Juni 2017 juga terjadi penyerangan terhadap juga oleh seluruh masyarakat. Namun demikian
seorang anggota Polri yang sedang bertugas juga dinyatakan bahwa kondisi tersebut tidak perlu
melakukan penjagaan di pos jaga pintu keluar menimbulkan kepanikan dan ketakutan, sebab saat
Markas Kepolisian Daerah Sumatera Utara. ini peningkatan pengamanan telah ditingkatkan.

*) Peneliti Muda Ilmu Hukum pada Bidang Hukum, Pusat Penelitian, Badan Keahlian DPR RI.
Email: marfulatifa@gmail.com

Info Singkat
© 2009, Pusat Penelitian
Badan Keahlian DPR RI
www.puslit.dpr.go.id
ISSN 2088-2351

-1-
Penyerangan terhadap polisi saat luka-luka ketika menjalankan tugasnya akibat
menjalankan tugasnya dilakukan dengan berbagai ulah para pelanggar hukum dengan perincian:
motif. Namun, akhir-akhir ini banyak penyerangan 20 orang meninggal (tahun 2011); 29 orang
dilakukan atas dasar teror, khususnya serangan meninggal dan 14 orang terluka (tahun 2012);
yang dikategorikan sebagai aksi terorisme, sebab 27 orang meninggal dan 72 orang terluka (tahun
dalam setiap penyerangan ditemukan bukti-bukti 2013); 41 orang meninggal dan 42 orang terluka
yang mengarah kepada tindak pidana tersebut. (tahun 2014); 18 orang meninggal dan 75 orang
Berdasarkan penelusuran, sejak tahun 2016 telah terluka (tahun 2015); dan 11 orang meninggal
terjadi aksi bom bunuh diri di Markas Besar Polres pada tahun 2016.
Surakarta (5 Juli 2016), serangan terhadap 3 polisi Menyikapi kondisi tersebut Nasir Jamil,
di Cikokol (20 Oktober 2016), serangan terhadap Anggota Komisi III menyatakan bahwa Polri harus
polisi di Markas Polres Banyumas (11 April 2017), meningkatkan kewaspadaan dan mengedepankan
serangan bom di Kampung Melayu (24 Mei 2017), fungsi intelijen dalam menjalankan tugasnya agar
serangan terhadap polisi di Markas Polda Sumatera tidak menjadi korban. Selain itu peningkatan
Utara (25 Juni 2017), dan terakhir serangan kewaspadaan juga dapat digunakan sebagai
terhadap 2 polisi di Masjid Faletehan Kebayoran deteksi dini atas serangan kejahatan. Dari segi
Baru (30 Juni 2017). praktis, Bagong Suryanto Guru Besar Fisip
Selain penyerangan dengan motif teror, Universitas Airlangga menyatakan bahwa jaminan
polisi juga rentan menjadi korban dalam keselamatan kerja aparat kepolisian membutuhkan
menjalankan tugasnya hingga dapat mengalami langkah-langkah teknis. Langkah teknis yang
luka-luka, cacat permanen, bahkan sampai harus dimaksud adalah melengkapi aparat yang sedang
kehilangan nyawanya. Kerentanan tersebut bertugas dengan senjata api, mengembangkan
disebabkan tugas polisi untuk menegakkan buddy system pada saat anggota bersama-
hukum selalu berhadapan dengan para pelanggar sama menjadi satu unit yang saling melindungi,
hukum yang cenderung bereaksi atas pelaksanaan dan meningkatkan kewaspadaan aparat dalam
tugas dan kewenangan polisi. menghadapi serangan teror yang tidak terduga.
Keberadaan polisi selaku simbol pemeliharaan Hal senada juga diungkapkan oleh Anggota
keamanan dan ketertiban masyarakat, aparat Komisi III Arsul Sani yang menyatakan bahwa
penegak hukum, perlindungan, pengayoman, standar pengamanan bagi polisi terutama
dan pelayanan kepada masyarakat harus disikapi ketika bertugas atau ketika berada di ruang
dengan adil, agar ketika melaksanakan tugasnya publik harus dievaluasi oleh pimpinan Institusi
polisi selaku individu juga mendapatkan jaminan Kepolisian pasca-penusukan dua personil Brimob
keselamatan sehingga dapat terhindar dari ancaman di Masjid Faletehan Jakarta Selatan. Peristiwa
bahaya. Berdasarkan hal tersebut tulisan ini akan tersebut menunjukkan standar keamanan yang
mengkaji mengenai pentingnya perlindungan dan diberlakukan kepada polisi belum baik. SOP
jaminan keselamatan polisi ketika menjalankan yang berlaku bisa jadi tidak memberikan cukup
tugasnya. perlindungan kepada polisi.

Ancaman terhadap Keselamatan Jaminan Keselamatan bagi Polisi


Polisi Berbagai peristiwa yang menempatkan
Sebagai aparat penegak hukum, polisi polisi sebagai korban ketika menjalankan
pada dasarnya sudah terlatih ketika berhadapan tugas merupakan momentum yang tepat guna
dengan bahaya. Hal tersebut dapat dilihat mendorong perbaikan terhadap ketentuan
dalam berbagai aksi penangkapan penjahat atau perlindungan keselamatan bagi polisi sebagaimana
aksi penggerebekan pelaku tindak kejahatan, diatur dalam UU No. 2 Tahun 2002 tentang
seringkali anggota Polri harus menghadapi aksi Kepolisian RI (UU Kepolisian). Hal tersebut
perlawanan yang berbahaya. Dalam menjalankan didukung oleh pernyataan Ketua Presidium IPW
tugasnya melindungi masyarakat, polisi selalu Neta S Pane yang menyatakan bahwa perlu ada
mempertaruhkan nyawanya setiap hari. Sedikit perbaikan ketentuan perlindungan keselamatan
salah kalkulasi, bukan tidak mungkin polisi harus anggota Polri dalam UU Kepolisian, sebab polisi
menanggung risiko menderita luka atau bahkan sebagai manusia juga memiliki hak asasi yang
kehilangan nyawa. jaminannya diakui dalam konstitusi.
Menurut Indonesian Police Watch (IPW), Menurut Pane, beberapa materi yang
sejak 2011 hingga 2016 terdapat 146 orang polisi harus diatur dalam perbaikan ketentuan tersebut
yang meninggal dunia dan 203 orang polisi antara lain: adanya jaminan asuransi kesehatan

-2-
selama anggota Polri berada di lapangan; Perbaikan sistem untuk memberikan
pemberian uang lembur sebagai kompensasi perlindungan bagi polisi dalam menjalankan tugas
ketika seorang anggota Polri bertugas di daerah harus didukung oleh sarana dan prasarana yang
konflik; peningkatan kapasitas dan kapabilitas memadai. Guna meminimalisasi polisi menjadi
anggota Polri dengan mengadakan pelatihan korban dalam menjalankan tugas, setiap polisi harus
intensif dan pemutakhiran peralatan; serta diberi pelatihan yang intensif serta dibekali dengan
adanya ancaman pidana bagi pelaku kejahatan senjata yang memadai agar dapat melindungi
yang melukai dan/ atau membunuh polisi yang dirinya saat bertugas. Tentu saja pelatihan dasar
sedang menjalankan tugasnya. bagi polisi saat pendidikan sudah memuat materi
Materi-materi tersebut belum diatur secara perlindungan diri, namun materi tersebut perlu
tegas dalam UU Kepolisian. Dalam undang- dievaluasi dan diperbarui mengingat modus
undang tersebut ketentuan mengenai hak hanya kejahatan saat ini semakin berkembang.
dicantumkan dalam 1 pasal, yaitu Pasal 26. Selain itu, polisi juga harus dibekali
Hak yang dimaksud dalam Pasal 26 adalah hak dengan senjata api dalam menjalankan tugasnya,
memperoleh gaji dan hak-hak lain yang adil dan khususnya tugas di ruang publik. Perlengkapan
layak. Pengaturan secara terperinci mengenai Perorangan Polri (Kapor) telah diatur dalam
hak-hak tersebut diatur dalam peraturan turunan PP Hak Anggota Polri, karena perlengkapan
dari UU Kepolisian, yaitu Peraturan Pemerintah merupakan hak dari seorang polisi yang dapat
Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2010 digunakan untuk memudahkan seorang polisi
tentang Hak-Hak Anggota Kepolisian Negara menjalankan tugasnya. Artinya, setiap polisi telah
Republik Indonesia (PP Hak Anggota Polri). dibekali atribut dan perlengkapan sesuai dengan
Salah satunya adalah hak untuk mendapatkan ketentuan yang ada dalam PP Hak Anggota Polri,
jaminan kesehatan. seperti senjata api yang selalu dibawa oleh polisi.
Pasal 6 PP Hak Anggota Polri telah Namun sampai saat ini tidak semua polisi dibekali
menyebutkan dengan jelas hak bagi anggota dengan senjata api. Selain itu, model senjata api
kepolisian dan keluarganya untuk mendapatkan yang ada juga tidak lagi sesuai dengan kebutuhan
setiap jaminan perawatan kesehatan, baik dalam lapangan karena sudah cukup tua. Oleh sebab itu,
kondisi sakit ataupun ketika polisi menjadi perlu juga dilakukan evaluasi dan pemutakhiran
korban dalam melaksanakan tugasnya. Ketentuan terhadap senjata api yang dibawa oleh polisi
yang menarik dari Pasal 6 ini adalah adanya dalam menjalankan tugasnya.
beberapa jenis jaminan kesehatan bagi polisi Untuk memperkuat jaminan perlindungan
dalam menjalankan tugasnya, yaitu jaminan bagi polisi dalam menjalankan tugas, dapat diatur
kesehatan promotif, jaminan kesehatan preventif, ancaman pidana yang berat bagi setiap orang yang
jaminan kesehatan kuratif, dan jaminan kesehatan melakukan penyerangan terhadap polisi yang
rehabilitatif. Jaminan tersebut sampai dengan sedang menjalankan tugasnya. Menurut Neta S.
jaminan kesehatan rehabilitatif yang sifatnya Pane mekanisme ini dapat mengacu pada Police
merupakan penyembuhan bagi polisi yang Protection Act yang disahkan di Texas, Amerika
menjadi korban dalam menjalankan tugasnya. pada awal tahun 2017. Dalam Police Protection
Ketentuan ini dapat diangkat dalam perubahan Act penyerangan terhadap polisi saat menjalankan
UU Kepolisian, agar jaminan keselamatan dan tugasnya hingga menyebabkan kematian dan
kesehatan bagi polisi mendapatkan landasan yang luka serius dikategorikan sebagai kejahatan atas
lebih kuat melalui undang-undang. dasar kebencian yang kemudian diancam dengan
Selain jaminan kesehatan, perlindungan hukuman 30 tahun penjara sampai seumur
terhadap polisi dalam menjalankan tugasnya hidup. Selain itu, terdapat pemberatan ancaman
dapat dilakukan dengan perbaikan sistem pidana bagi pelaku yang menyerang polisi dan
pelaksanaan tugas di ruang publik. Seperti yang menyebabkan polisi tersebut luka-luka dari
dinyatakan oleh Bagong Suryanto sebelumnya, ancaman pidana yang telah ada sebelumnya.
perlu ditetapkan buddy system pada saat polisi Hal senada pernah disampaikan oleh
bersama-sama menjalankan tugas dalam satu Kapolri Jenderal Sutarman (saat itu) dalam rapat
unit agar dapat saling melindungi. Mekanisme kerja dengan Badan Legislasi terkait dengan
buddy system tersebut tidak memperbolehkan RUU Polri pada tahun 2013. Saat itu, ramai
polisi menjalankan tugasnya seorang diri di ruang peristiwa penembakan polisi. Jenderal Sutarman
publik, sehingga perlu ditetapkan pasangan tugas menyatakan perlunya hukuman berat terhadap
yang saling bertanggung jawab satu sama lain bagi masyarakat yang melakukan pembunuhan
setiap polisi yang bertugas di ruang publik. terhadap anggota Polri yang sedang menjalankan

-3-
tugas. Misalnya, vonis yang dijatuhkan majelis menjadi salah satu substansi dalam perubahan
hakim terhadap pelaku pembunuh anggota Polri UU Kepolisian. Perubahan atas UU Kepolisian
ditambah sepertiga dari ancaman hukuman. Hal telah masuk dalam Program Legislasi Nasional
itu perlu dilakukan agar ada perlindungan hukum 2014-2019. Materi perlindungan yang harus
bagi polisi dalam menjalankan tugas. Menurut diatur dalam perubahan UU Kepolisian antara
Sutarman, perlindungan dari aspek yuridis akan lain: penguatan ketentuan mengenai hak-hak
menguatkan Polri dalam memberikan rasa aman polisi dalam menjalankan tugasnya seperti
dalam menjalankan tugasnya di lapangan. Adanya jaminan kesehatan, termasuk kesehatan yang
aturan perlindungan secara yuridis, setidaknya bersifat rehabilitatif. Selain penguatan ketentuan
dapat meminimalisasi orang yang ingin bertindak mengenai hak-hak polisi, perlu perbaikan sistem
kriminal terhadap polisi. pelaksanaan tugas di ruang publik dengan
Ide peningkatan ancaman pidana maupun menerapkan buddy system bagi polisi yang
pemberatan ancaman pidana dari pidana yang sedang menjalankan tugasnya.
telah ada sebelumnya seperti diatur dalam Selain itu materi lain yang harus diatur
Police Protection Act dapat dimasukkan sebagai adalah peningkatan kapasitas dan kapabilitas
materi dalam perubahan UU Kepolisian. Dengan polisi dengan memberikan pelatihan intensif
demikian pengaturan dalam UU Kepolisian serta melengkapi anggota Kepolisian yang
lebih komprehensif dalam memberikan jaminan sedang bertugas dengan senjata yang lebih
perlindungan bagi polisi dalam menjalankan mutakhir. Materi terakhir yang tidak kalah
tugasnya dari hulu sampai hilir. Ketentuan ini penting dalam perubahan UU Kepolisian adalah
juga dapat mencegah aksi serangan bagi polisi adanya peningkatan ancaman pidana maupun
ketika menjalankan tugasnya. pemberatan ancaman pidana dari pidana yang
Selain itu, perlu diatur ketentuan telah ada sebelumnya bagi setiap orang yang
penyeimbang dalam jaminan perlindungan bagi menyerang polisi ketika menjalankan tugasnya.
polisi ketika menjalankan tugas dalam perubahan
UU Kepolisian. Ketentuan penyeimbang tersebut Referensi
adalah pengaturan mengenai apa yang dimaksud “Evaluasi Standar Pengamanan bagi Polri”, Media
dengan kondisi “polisi menjalankan tugas”, Indonesia, 4 Juli 2017, hlm. 3.
sebab polisi bisa saja menjadi korban dari sebuah “Polisi Kembali Menjadi Sasaran Teror”, Kompas,
peristiwa pada saat ia tidak sedang bertugas, 1 Juli 2017, hlm. 1.
misalnya menjadi korban tabrak lari ketika “Terorisme dan Ancaman Keselamatan Polisi”,
sedang tidak bertugas. Tentu saja hal tersebut Media Indonesia, 5 Juli 2017, hlm. 8.
dikecualikan dari jaminan perlindungan yang “Bom Kampung Melayu, IPW Dorong Revisi UU Polri”,
dimaksud dalam perubahan UU Kepolisian. https://nasional.sindonews.com/read/1208226/14/
Kondisi menjalankan tugas harus sesuai dengan bom-kampung-melayu-ipw-dorong-revisi-uu-
ketentuan tugas yang diatur UU Kepolisian. polri-1495779050, diakses 7 Juli 2017.
Oleh sebab itu, perlu dibuat pasal yang “Ini Berbagai Serangan Teroris pada Polisi”,
menyatakan secara tegas bahwa perlindungan https://nasional.tempo.co/read/
hanya ditujukan kepada polisi yang sedang news/2017/06/25/078887298/ini-berbagai-
menjalankan tugasnya. serangan-teroris-pada-polisi, diakses 5 Juli 2017.
“Kerap Jadi Target Teroris, Polisi Perlu Regulasi
Penutup Jaminan Keselamatan”, http://nasional.
Aparat kepolisian sebagai simbol pengayom kompas.com/read/2017/05/26/09065161/
dan penegak hukum tidak lepas dari ancaman kerap.jadi.target.teroris.polisi.perlu.regulasi.
serangan dan berpeluang menjadi korban ketika jaminan.keselamatan, diakses 6 Juli 2017.
menjalankan tugasnya. Guna menyikapi hal tersebut “Polri tingkatkan kewaspadaan, setiap polisi jaga
perlu dilakukan evaluasi standar pengamanan bagi dibekali senjata”, https://www.merdeka.com/
polisi yang sedang menjalankan tugasnya oleh peristiwa/polri-tingkatkan-kewaspadaan-
Pimpinan Polri. Hasil evaluasi perlu ditindaklanjuti setiap-polisi-jaga-dibekali-senjata.html,
dengan perubahan ketentuan terkait dengan diakses 7 Juli 2017.
jaminan keselamatan bagi polisi dalam UU “Texas Lawmakers Pass Bill Making Attacks on Police,
Kepolisian, sehingga memberikan rasa aman bagi Judges a Hate Crime”, https://www.texastribune.
polisi dalam menjalankan tugasnya di lapangan. org/2017/05/23/texas-legislature-passes-bill-
Ketentuan mengenai jaminan keselamatan would-make-attacking-police-judges-hate-/,
bagi polisi dalam menjalankan tugasnya harus diakses 7 Juli 2017.

-4-
Majalah

HUBUNGAN INTERNASIONAL Vol. IX, No. 13/I/Puslit/Juli/2017

Kajian Singkat terhadap Isu Aktual dan Strategis

ISU KEAMANAN DI SEMENANJUNG KOREA


Simela Victor Muhamad*)

Abstrak
Isu keamanan di Semenanjung Korea kembali memanas setelah Korea Utara melakukan
uji coba peluncuran rudal balistik antarbenua pada 4 Juli 2017. Situasi keamanan
di Semenanjung Korea yang kembali memanas tidak dapat dilepaskan dari belum
berakhirnya Perang Korea dengan kesepakatan damai dan akibat aksi-aksi provokatif
dari para pihak yang saling “berlawanan” (Korea Utara versus Korea Selatan dan AS).
Dalam konteks keamanan kawasan, situasi keamanan di Semenanjung Korea yang
diwarnai oleh nuansa realis dengan power-nya itu bisa mengancam stabilitas kawasan,
dan oleh karena itu cara-cara damai melalui perundingan untuk mengatasi situasi
keamanan di Semenanjung Korea yang belum kondusif ini perlu terus dilakukan.

Pendahuluan
Dalam beberapa hari terakhir media sebagai tindakan provokasi Pyongyang
kembali menyoroti isu keamanan yang dan memberikan ancaman serius pada
terjadi di Semenanjung Korea. Sebabnya, keamanan kawasan. Presiden Korea Selatan
Korea Utara yang kembali melakukan Moon Jae-in menyatakan, provokasi Korea
uji coba rudal balistik antarbenua Utara memaksa Korea Selatan dan Amerika
(Intercontinental Ballistic Missile/ICBM) Serikat (AS) menindaklanjutinya dengan
mendapat reaksi keras dari masyarakat latihan penyerangan bersama. ASEAN,
internasional, termasuk Perserikatan termasuk Indonesia, juga menyesalkan uji
Bangsa-Bangsa (PBB), karena menjadikan coba rudal Korea Utara tersebut, karena
situasi keamanan di Semenanjung Korea dianggap tidak sejalan dengan semangat
yang belum kondusif semakin memanas. Uji untuk menciptakan perdamaian dan
coba rudal balistik antarbenua, Hwasong-14, stabilitas di kawasan dan dunia. Tulisan
yang dilakukan pada 4 Juli 2017 diklaim ini akan mengkaji secara singkat isu
berhasil oleh Korea Utara. Uji coba rudal keamanan di Semenanjung Korea yang
yang jatuh di wilayah Zona Ekonomi kerap mengalami situasi yang memanas dan
Ekslusif (ZEE) Jepang tersebut mendapat bagaimana hal itu dilihat dalam konteks
reaksi keras Tokyo, yang menyebutnya keamanan kawasan.

*) Peneliti Madya Masalah-masalah Hubungan Internasional pada Bidang Hubungan Internasional, Pusat Penelitian,
Badan Keahlian DPR RI. Email: victorsimela@yahoo.co.id

Info Singkat
© 2009, Pusat Penelitian
Badan Keahlian DPR RI
www.puslit.dpr.go.id
ISSN 2088-2351

-5-
Penyebab Situasi Memanas nuklir lainnya. Seketika itu juga kecaman
Terlebih dahulu perlu dipahami datang dari dunia internasional, termasuk
bahwa penyebab utama situasi keamanan di China yang selama ini banyak mendukung
Semenanjung Korea yang kerap memanas Korea Utara. Uji coba bom hidrogen, yang
adalah status hubungan Korea Utara dan diklaim berhasil oleh pemimpin Korea
Korea Selatan itu sendiri yang secara teknis Utara tersebut ditujukan sebagai peringatan
masih dalam keadaan perang, setelah kepada AS, dan juga Korea Selatan, yang
Perang Korea 1950-1953 berakhir dengan dianggap Pyongyang sebagai ancaman bagi
gencatan senjata, bukan perjanjian damai. keamanan Korea Utara.
Situasi penuh ketidakpastian ini kemudian Pada tahun 2017 setidaknya
dimanfaatkan oleh para pihak yang saling hingga awal Juli 2017, situasi konflik di
berseteru, yakni Korea Utara versus Korea Semenanjung Korea belum juga surut,
Selatan dengan dukungan AS. Situasi bahkan kembali memanas. Pemerintahan
seperti ini pun dimanfaatkan oleh mereka Donald Trump menilai kebijakan dan sikap
untuk saling unjuk kekuatan militer yang pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, turut
kemudian dimaknai sebagai aksi provokasi berkontribusi dalam menciptakan situasi
oleh para pihak yang saling berlawanan keamanan di Semenanjung Korea memanas,
tersebut (Oberdofer and Robert Carlin, dan mendorong AS untuk mengambil
2014:2-8). Situasi seperti ini dapat kita sikap tegas. Sikap tegas AS tersebut terlihat
saksikan akhir-akhir ini dan menimbulkan antara lain ketika Presiden Trump pada
keprihatinan internasional. pertengahan Juni 2017 memerintahkan
Masyarakat internasional menuding Panglima Komando AS di Pasifik (US
ketegangan yang kerap terjadi di PACOM), Laksamana Harry Harris,
Semenanjung Korea dipicu oleh aksi dengan gugus tempur kapal induk USS Carl
provokatif Korea Utara dengan uji coba Vinson untuk berlayar menuju perairan
peluncuran rudal (dan nuklir). Hal itu Semenanjung Korea guna mengawasi secara
dilakukan Korea Utara, biasanya, sebagai langsung situasi keamanan di sana. Perintah
reaksi atas latihan militer gabungan tahunan Trump kepada Panglima US PACOM
Korea Selatan dan AS. Sebagai contoh, di tersebut jelas dimaksudkan untuk mengirim
tengah-tengah latihan militer gabungan pesan yang tegas kepada Korea Utara,
Korea Selatan dan AS pada Maret-April sekaligus memberikan sinyal dukungan
2017, Korea Utara melakukan uji coba kepada Korea Selatan dalam menghadapi
peluncuran rudal balistik pada minggu provokasi Korea Utara.
pertama April 2017. Meskipun uji coba rudal Suasana “permusuhan” memang sangat
tersebut dianggap tidak berhasil oleh Korea kuat mewarnai situasi di Semenanjung Korea.
Selatan, masyarakat internasional tetap Bagi Korea Utara, Korea Selatan merupakan
mengecam keras aksi uji coba rudal Korea ancaman dengan kehadiran kekuatan militer
Utara, karena telah memicu ketegangan di AS sebagai pelindung utamanya. Bagi Korea
kawasan. Terlebih secara terang-terangan Selatan, pengalaman invasi Korea Utara pada
pihak Korea Utara, melalui kementerian masa Perang Korea menunjukkan bahwa
luar negerinya, pernah menyatakan agresivitas Korea Utara untuk menyatukan
bahwa negaranya akan mempercepat Korea merupakan ancaman yang sewaktu-
pengembangan kekuatan nuklir. Konflik waktu bisa bangkit kembali. Situasi demikian
di Semenanjung Korea dan ketegangan mengakibatkan tidak adanya norma yang
yang menyertainya memang tidak dapat disepakati untuk mengatur hubungan di
dilepaskan dari isu nuklir Korea Utara. antara kedua Korea. Terlebih lagi Korea
Masyarakat internasional mungkin Utara, sejak terpecahnya negara Korea,
belum bisa melupakan ketika pada minggu berubah menjadi sebuah negara yang sangat
pertama bulan Januari 2016, Kim Jong- tertutup, sehingga komunikasi antara Korea
un, sebagaimana diberitakan media Utara dengan dunia luar, termasuk Korea
internasional saat itu, telah memerintahkan Selatan, sangat kurang dan dikontrol sangat
otoritas militer Korea Utara untuk ketat. Ketegangan pun mewarnai hubungan
melakukan uji coba bom hidrogen, yang keduanya. Ketegangan yang dipicu oleh
diketahui memiliki kekuatan ledakan aksi provokasi salah satu pihak terhadap
yang lebih dahsyat dibandingkan bom pihak lainnya, ditambah program nuklir

-6-
Korea Utara yang tidak transparan, telah memanas, yang dinilainya sebagai akibat
menimbulkan kekhawatiran masyarakat dari aksi provokasi Korea Utara yang tidak
internasional dan menyebabkan situasi bertanggung jawab.
keamanan di Semenanjung Korea kerap Kekhawatiran negara-negara di
memanas. kawasan cukup beralasan jika dikaitkan
dengan kemampuan daya jangkau rudal
Konteks Keamanan Kawasan Korea Utara yang mengalami kemajuan.
Situasi di Semenanjung Korea di atas Hal itu terlihat misalnya dari hasil analisis
memperlihatkan bahwa keamanan di wilayah Heritage Foundation Research yang pernah
ini belum kondusif. Dunia internasional dilakukan beberapa tahun lalu, terutama
masih menyaksikan ketegangan kerap terhadap rudal Taepo Dong, dan kiranya
terjadi di wilayah ini, meskipun berbagai masih cukup relevan untuk disajikan,
upaya telah dilakukan untuk meredakan sebagaimana terlihat dalam gambar di
ketegangan dan mencari solusi damai atas bawah ini.
konflik di Semenanjung Korea, baik dalam
kerangka solusi damai antar-Korea (Korea
Utara dan Korea Selatan melalui program
reunifikasi) maupun terhadap isu nuklir
Korea Utara (melalui perundingan enam
pihak/six party talks). Namun upaya
damai tersebut selalu kandas di tengah
jalan, karena ketidakpercayaan masih
kuat menghinggapi para pihak yang saling
“berlawanan”, seperti antara Korea Utara
dan Korea Selatan, serta antara Korea
Utara dan AS. Tidak mengherankan jika
kemudian aktivitas propaganda dan retorika
bernada permusuhan di antara mereka
terus berlangsung. Begitu juga dengan
aktivitas manuver militer sebagaimana yang
terjadi akhir-akhir ini. Kemungkinan pecah
perang baru di antara kedua Korea, bahkan
Sumber: Washington Post and Heritage Foundation
mungkin melibatkan kekuatan negara besar Research
lain (AS), menjadi kekhawatiran dunia,
khususnya kawasan. Ancaman daya jangkau rudal Korea
Dalam konteks keamanan kawasan, Utara tampaknya telah “memicu” AS
situasi keamanan di Semenanjung Korea untuk mengambil sikap yang cenderung
yang kerap memanas tersebut jelas tidak konfrontatif terhadap Korea Utara, dan
dapat diabaikan begitu saja. Negara-negara itu bisa dipahami jika dikaitkan dengan
di kawasan, khususnya Asia Timur (yang sikap Korea Utara yang akan menargetkan
mencakup ASEAN) perlu mencermati situasi AS sebagai salah satu sasaran rudalnya.
dan perkembangan itu, karena implikasi dari Namun demikian, jika dilihat dalam
situasi yang tidak kondusif di Semenanjung konteks keamanan kawasan, pendekatan
Korea tersebut akan “menyentuh” keamanan konfrontatif terhadap Korea Utara dalam
kawasan. Korea Selatan dan Jepang, situasi seperti sekarang ini, di mana rezim
sebagai dua negara terdekat dan berada di Kim Jong-un tampak lebih sulit diterka
wilayah konflik, sehari setelah peluncuran sikap dan kebijakannya, memunculkan
rudal balistik Korea Utara pada 4 Juli 2017, kekhawatiran bahwa implikasinya terhadap
telah meminta kepada Dewan Keamanan keamanan kawasan akan melebihi situasi
PBB untuk segera mengadakan sidang pada saat Perang Korea tahun 1950-an.
darurat guna menyikapi krisis yang terjadi Pada saat itu, Korea Utara belum memiliki
di Semenanjung Korea. Begitu juga dengan kekuatan persenjataan yang lebih maju
AS, yang bahkan telah mempertimbangkan seperti sekarang, atau bahkan jika benar,
opsi militer dalam menyikapi situasi dengan kekuatan rudal balistik dan senjata
keamanan di Semenanjung Korea yang kerap nuklirnya.

-7-
Terlebih lagi jika diperhatikan, situasi ambil bagian untuk meredakan ketegangan
politik-keamanan di Semenanjung Korea, di kawasan tersebut. Artinya, forum-
dilihat dari perspektif studi hubungan forum regional harus dimanfaatkan secara
internasional, seakan menyajikan arena optimal untuk mencari solusi damai atas
bagi digunakannya pendekatan realis yang isu keamanan di Semenanjung Korea jika
mengedepankan kekuatan militer (power) perdamaian dan stabilitas kawasan ingin
dalam aktivitas hubungan internasionalnya tetap terjaga.
(Donnelly, 2000: 6-7). Dalam situasi
seperti ini, saling unjuk kekuatan tidak Referensi
dapat dihindarkan, sehingga potensi bagi Donnelly, Jack. (2000). Realism and
terjadinya konflik sangat mungkin terjadi, International Relations. United Kingdom:
karena masing-masing pihak bersikeras Cambridge University Press.
dengan kebijakan power-nya. Dalam Oberdorfer, Don and Robert Carlin. (2014).
konteks keamanan kawasan, situasi seperti The Two Koreas. New York: Publisher
ini perlu disikapi dengan bijak oleh negara- Basic Books.
negara di kawasan, karena sekali mengambil “Missile test add pressure on Trump over
langkah “perang”, situasinya akan North Korea”, The Jakarta Post, 4 Juli
membahayakan dan mengancam keamanan 2017, p. 10.
kawasan. “North Korea missile test a threat to
Pendekatan dengan cara-cara international peace, EU says”, The Jakarta
damai dalam merespons isu keamanan di Post, 5 Juli 2017, p.11.
Semenanjung Korea tetap harus menjadi “AS-Korsel Membalas Korut”, Kompas, 6 Juli
pilihan utama. Berkembangnya situasi 2017, hlm. 8.
realis yang mengedepankan pendekatan “U.S. Set to Act Alone on Pyongyang”, The
power, tidak seharusnya disikapi dengan Wall Street Journal, 11 Juli 2017, p. 1.
pendekatan power juga oleh negara-negara “Jokowi: Perdamaian di Semenanjung Korea
di kawasan yang peduli pada terciptanya Harus Segera Dikembalikan”, Kompas.
stabilitas keamanan di Semenanjung com., 30 April 2017, http://nasional.
Korea. Cara-cara damai melalui jalan kompas.com/read/2017/04/30/09122171/
perundingan, meskipun saat ini belum jokowi.perdamaian.di.semenanjung.korea.
menemukan formula yang tepat, harus harus.segera.dikembalikan, diakses 3 Juli
terus didorong, karena proses perundingan 2017.
pernah dilakukan pada masa-masa rezim “10 Fakta Seputar Bom Hidrogen”,
Korea Utara terdahulu, meskipun kemudian National Geographic Indonesia,
berhenti dan mengalami kebuntuan hingga http://nationalgeographic.co.id/
saat ini. berita/2016/01/10-fakta-seputar-bom-
hidrogen, diakses 5 Juli 2017.
Penutup “Indonesia Sangat Sesalkan Uji Coba Rudal
Situasi keamanan di Semenanjung Korea Utara”, Kemlu.go.id., 5 Juli 2017,
Korea yang diwarnai oleh nuansa realis yang http://www.kemlu.go.id/id/berita/Pages/
mengedepankan pendekatan power bisa Indonesia-Sangat-Sesalkan-Uji-Coba-Rudal-
mengancam stabilitas kawasan. Oleh karena Korea-Utara.aspx, diakses 6 Juli 2017.
itu cara-cara damai melalui perundingan “New North Korean Missile Unit Reflects
untuk mengatasi situasi keamanan di Growing Missile Threat”, Heritage.org.,
Semenanjung Korea yang belum kondusif http://www.heritage.org/asia/report/new-
ini perlu terus dilakukan. Negara-negara north-korean-missile-unit-reflects-growing-
di kawasan, termasuk negara-negara missile-threat, diakses 10 Juli 2017.
ASEAN (dan Indonesia di dalamnya),
tidak boleh tinggal diam dan abai akan
situasi yang terjadi di Semenanjung Korea.
Sebagaimana pernah dikemukakan Presiden
Joko Widodo dalam KTT ke-30 ASEAN
di Manila pada April 2017, stabilitas dan
perdamaian di Semenanjung Korea harus
segera dikembalikan dan ASEAN harus

-8-
Majalah

KESEJAHTERAAN SOSIAL Vol. IX, No. 13/I/Puslit/Juli/2017

Kajian Singkat terhadap Isu Aktual dan Strategis

KEBIJAKAN LIMA HARI SEKOLAH


Yulia Indahri*)

Abstrak
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada awal Juni 2017
menerbitkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah. Inti dari
Permendikbud ini adalah kegiatan pembelajaran di sekolah dilaksanakan selama lima
hari dalam sepekan mulai Tahun Ajaran 2017/2018. Pengaturan ini memicu polemik di
masyarakat, karena dianggap diputuskan tanpa melihat kondisi Indonesia yang secara
sosiologis sangat beragam dan tidak seluruhnya siap melaksanakan pembelajaran
dalam lima hari sekolah. Tulisan ini akan membahas beberapa hal penting yang harus
tetap menjadi perhatian pemerintah, yaitu kesiapan satuan pendidikan dan kesiapan
tenaga kependidikan. Dalam praktiknya, kurang dari satu persen sekolah atau
satuan pendidikan di seluruh Indonesia yang siap menyelenggarakan LHS dan tidak
sampai satu persen juga tenaga pendidik yang telah mendapatkan pelatihan tentang
penguatan pendidikan karakter. Hal ini memperkuat alasan tidak perlu diformalkannya
pengaturan hari sekolah dalam bentuk Permendikbud. Permendikbud tentang Hari
Sekolah perlu dibatalkan dan kemudian disempurnakan dengan pengaturan yang lebih
tinggi tingkatannya agar lebih rinci.

Pendahuluan
Awal Juni 2017, sebelum berakhirnya Tahun Kemendikbud mengakui adanya
Ajaran 2016/2017, tanpa didahului sosialisasi kesalahpahaman terhadap konsep LHS, terutama
yang memadai kepada masyarakat, Kementerian dari sekolah agama karena terlihat mengambil
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) waktu pelaksanaan madrasah diniyah. Maksud
membuat kebijakan full day school (FDS) dari proses belajar selama delapan jam belajar
dengan menerbitkan Peraturan Mendikbud tidak hanya digunakan untuk belajar dari buku
(Permendikbud) Nomor 23 Tahun 2017 tentang teks, tetapi juga penguatan pendidikan karakter
Hari Sekolah tertanggal 9 Juni 2017. Inti dari (PPK). Transfer pengetahuan dari buku teks
Permendikbud tersebut adalah mulai Tahun Ajaran hanya 30 persen, sisanya, yaitu 70 persen, akan
2017/2018 sekolah berlangsung Senin s.d. Jumat diisi dengan pendidikan karakter. LHS awalnya
(Lima Hari Sekolah - LHS), dengan jam sekolah diharapkan menjadi perwujudan gagasan
menjadi delapan jam belajar setiap harinya. menyinergikan seluruh unsur praktik pendidikan

*) Peneliti Madya Pengembangan Budaya Desa-Kota pada Bidang Kesejahteraan Sosial, Pusat Penelitian, Badan Keahlian DPR RI.
Email: y.indahri@gmail.com

Info Singkat
© 2009, Pusat Penelitian
Badan Keahlian DPR RI
www.puslit.dpr.go.id
ISSN 2088-2351

-9-
yang memungkinkan karakter siswa dididik Secara konsisten Kemendikbud menegaskan
dalam kerangka besar pendidikan formal. bahwa LHS bukanlah FDS. Hari sekolah yang
Permasalahan LHS mencapai puncaknya diatur dalam Permendikbud bertujuan untuk
ketika Ketua MUI, KH Ma’ruf Amin dan memperkuat pendidikan karakter siswa melalui
Mendikbud, Muhadjir Effendy bertemu dengan kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan
Presiden pada 19 Juni 2017 dan kemudian ekstrakurikuker. Ada beragam aktivitas belajar
menggelar konferensi pers yang menyatakan yang dilakukan dengan bimbingan dan pembinaan
bahwa Permendikbud Hari Sekolah dianulir guru. Aktivitas tersebut dilakukan dengan tetap
Presiden. Untuk lebih memperkuat kebijakan mengacu pada lima nilai prioritas pendidikan
hari sekolah tersebut, peraturan yang karakter, yaitu religius, nasionalis, gotong royong,
dikeluarkan oleh Presiden diharapkan akan dapat mandiri, dan integritas.
dijadikan landasan hukum dalam mengatur Kegiatan intrakurikuler merupakan
kebijakan hari sekolah. kegiatan yang dilaksanakan untuk pemenuhan
Beberapa hal yang perlu mendapat kurikulum, yaitu belajar sesuai mata pelajaran
perhatian dalam penerapan LHS secara nasional yang tercantum dalam kurikulum masing-
di antaranya adalah pembenahan permasalahan masing jenjang pendidikan. Kegiatan kokurikuler
dalam sistem pendidikan, perencanaan yang merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk
jelas mengenai LHS, kesiapan sarana dan penguatan atau pendalaman kompetensi dasar
prasarana pendidikan seperti kesiapan sarana atau indikator pada mata pelajaran/bidang sesuai
dan prasarana bermain, beribadah, beristirahat, dengan kurikulum. Contoh kegiatan kokurikuler
serta memiliki kantin, dan juga ketersediaan adalah kunjungan ke museum atau tempat
transportasi. edukasi lainnya.
Tulisan ini akan membahas kesiapan Kegiatan ekstrakurikuler merupakan
satuan pendidikan dan kesiapan tenaga kegiatan di bawah bimbingan dan pengawasan
kependidikan ketika suatu kebijakan ditetapkan sekolah yang bertujuan untuk mengembangkan
secara nasional dan apakah LHS memerlukan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian,
pengaturan setingkat menteri atau bahkan kerja sama, dan kemandirian siswa secara
dikeluarkan oleh Presiden untuk dapat optimal. Beberapa kegiatan ekstrakurikuler
diterapkan di semua satuan pendidikan dasar di yang biasanya terdapat di sekolah antara lain
Indonesia. Paskibra, kelompok ilmiah remaja, klub basket,
dan kegiatan keagamaan. Contoh kegiatan
Perencanaan Lima Hari Sekolah keagamaan adalah aktivitas di madrasah diniyah,
Kebijakan pemerintah di bidang pesantren kilat, ceramah keagamaan, katekisasi
pendidikan dituangkan dalam Nawacita (pemberian pelajaran dalam ilmu agama
dengan salah satu agenda strategis menata Kristen), retreat, baca tulis Al Quran, dan kitab
kembali kurikulum pendidikan nasional suci lainnya.
dengan mengedepankan pendidikan karakter. Alokasi 70 persen untuk pendidikan
Agenda ini dijadikan Kemendikbud sebagai karakter dalam pelaksanaan LHS diharapkan
salah satu dasar disusunnya kebijakan LHS, juga melibatkan keluarga, terutama orang tua.
karena pendidikan karakter di kalangan siswa, Waktu berkualitas pada akhir pekan dapat
terutama siswa pendidikan dasar, menjadi digunakan untuk rekreasi dan membangun
kebutuhan sangat mendesak. kedekatan antara anak dan orang tua. Dalam
Selain itu, ada tuntutan global agar hal ini diperlukan literasi keluarga, karena
pendidikan di sekolah dapat menumbuhkan keluarga merupakan agen pertama dan utama
karakter siswa agar dapat berpikir kritis, kreatif, dalam mengembangkan jati diri dan identitas
mampu berkomunikasi, dan berkolaborasi, anak sebagai warga masyarakat dan warga
agar dapat bersaing di abad ke-21. Hal itu negara. Keteladanan orang tua merupakan
sesuai dengan empat kompetensi yang kunci keberhasilan pendidikan karakter anak
harus dimiliki siswa yang disebut 4C, yaitu (Maksum, 2016: 109).
critical thinking and problem solving Belajar dari Finlandia yang mendapatkan
(berpikir kritis dan menyelesaikan masalah), predikat sebagai salah satu negara dengan
creativity (kreativitas), communication skills pendidikan terbaik di dunia, siswanya hanya
(kemampuan berkomunikasi), dan ability belajar selama empat hingga lima jam sehari.
to work collaboratively (kemampuan untuk Metode pembelajarannya pun didominasi oleh
bekerja sama). permainan dengan jam istirahat yang panjang.

- 10 -
Sementara di Korea Selatan dan Jepang berbeda Bantaeng. Selain itu ada enam kabupaten di
lagi. Siswa SMP di Korea Selatan menghabiskan Provinsi Nusa Tenggara Barat yang sedang
waktu belajar di sekolah mulai dari 08.00 s.d. menyiapkan diri untuk melaksanakan program
16.30, dan di Jepang dari pukul 08.50 s.d. 15.30. LHS.
Mengacu pada data OECD (2016), siswa di tiga Ada dua pola yang akan digunakan dalam
negara yang juga merupakan anggota OECD ini menerapkan LHS, yaitu pola tunggal dan pola
waktu penyelesaian pendidikan dasarnya masih kerja sama. Pola tunggal diterapkan sekolah
di bawah rata-rata OECD (7.540 jam) tetapi yang menyelenggarakan atau mendesain sendiri
sudah di atas 6.000 jam. Keinginan Indonesia kegiatan bagi siswa, terutama yang fokus pada
untuk menerapkan LHS akan memposisikan pembinaan karakter. Sedangkan pola kerja
Indonesia dalam alokasi waktu sekolah lebih sama melibatkan pihak luar dengan petunjuk
dari 7.000 jam untuk menyelesaikan pendidikan teknis (juknis) dari pemerintah. Juknis saat ini
dasar. sedang dirintis dan disusun oleh tim dari Ditjen
Melihat rencana LHS, maka sebenarnya ada Dikdasmen dan Ditjen Pendidikan Agama Islam
keinginan dari pemerintah agar semua pemangku Kemenag.
kepentingan mengambil peran aktif dalam Hingga saat ini data menunjukkan bahwa
kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler siswa sekolah rintisan yang dibina Kemendikbud
pendidikan dasar. Hanya saja, kondisi sosiologis dan siap menyelenggarakan LHS tidak sampai
masyarakat Indonesia yang beragam tidak dua persen untuk tingkat kabupaten/kota di
dipersiapkan dengan baik oleh Kemendikbud Indonesia. Ketiadaan juknis dan kondisi riil di
sehingga mengakibatkan kesalahpahaman dan lapangan memperlihatkan bahwa penerapan
penolakan dari berbagai pihak. LHS yang dipaksakan hanya akan menyebabkan
kebingungan dalam pelaksanaan.
Kesiapan Satuan Pendidikan
LHS diputuskan hanya diperuntukkan Kesiapan Tenaga Kependidikan
bagi sekolah yang siap dan telah menerapkan Secara ideal, untuk tenaga kependidikan,
Kurikulum 2013 dengan benar. Pihak yang LHS mendorong peran aktif para guru, kepala
menilai kesiapan sekolah adalah kepala dinas sekolah, dan komite sekolah dalam menjalin
pendidikan, baik di tingkat provinsi maupun kerja sama dengan berbagai pihak. Di luar
kabupaten/kota, yang dianggap paling memahami sekolah begitu banyak sumber belajar yang tak
kinerja satuan pendidikan di lingkungannya. terbatas di semua daerah. Ada sumber-sumber
Penilaian mencakup penilaian sumber daya, akses belajar yang terkait dengan sains, seni dan
transportasi, sarana dan prasarana. budaya, serta olah raga.
Sejak wacana FDS dimulai setahun yang Mendikbud menjelaskan bahwa salah
lalu (2016), Kemendikbud telah membina satu alasan munculnya Permendikbud adalah
542 sekolah rintisan yang menerapkan PPK pencarian solusi agar guru-guru tidak mengalami
di 34 provinsi. Dibandingkan dengan jumlah kesulitan mencari tambahan jam mengajar
total satuan pendidikan dasar (154.825), maka untuk memenuhi syarat mendapatkan tunjangan
sebenarnya tidak sampai satu persen sekolah profesi guru. Bagi guru, LHS dapat dipergunakan
rintisan yang telah dibina (Kemendikbud, untuk memenuhi tuntutan pemenuhan beban
2017: 16). Pada tahun 2017 Kemendikbud kerja guru, agar tidak terjebak pada rutinitas dan
menargetkan 9.830 (enam persen) sekolah metode yang tidak mengembangkan cara belajar
rintisan PPK, dan sampai saat ini telah siswa aktif.
terdapat lebih dari 8.000 peserta yang telah Beban kerja 40 jam belajar per minggu
mendapatkan pelatihan PPK untuk mulai bagi guru yang diatur dalam Permendikbud
menerapkan kebijakan LHS. Pelatihan tidak LHS sebenarnya membantu guru memenuhi
hanya melibatkan guru, tetapi juga kepala ketentuan jam belajar minimal 24 jam tatap
sekolah, pengawas, dan komite sekolah. muka. Guru yang tidak dapat memenuhi 24
Sembilan kabupaten/kota telah jam belajar dapat dibantu dengan konversi jam
mengajukan diri untuk melaksanakan PPK dalam pelaksanaan tugas terkait pendidikan
dengan pola LHS. Kabupaten/kota tersebut saat delapan jam belajar per hari di sekolah
adalah Kota Malang, Kabupaten Siak, Kabupaten seperti menjadi Pembina Organisasi Siswa Intra
Bandung, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Sekolah (OSIS). Pada saat ini guru terpaksa
Banyuwangi, Kabupaten Lamongan, Kabupaten mengajar di beberapa sekolah guna memenuhi
Pemalang, Kabupaten Gowa, dan Kabupaten kekurangan 24 jam belajar.

- 11 -
Sesuai Permendikbud tentang Hari Referensi
Sekolah, idealnya guru bukan hanya instruktur Ali Maksum. (2016). Sosiologi Pendidikan. Malang:
atau pengajar, tetapi juga penghubung sumber- Madani.
sumber belajar atau resource linkers. Guru Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2017).
juga perlu menjadi gate keepers yang mampu Rangkuman Statistik Pendidikan Dasar dan
membantu siswa menyaring pengaruh negatif Menengah 2016/2017. Jakarta: Kemendikbud.
seperti radikalisme dan narkoba. Guru juga “Gali Pendidikan dalam Arti Luas”, Kompas, 7
harus menjadi katalisator yang bisa mengubah Juli 2017, hlm. 11.
potensi anak didik. “Jokowi Minta Regulasi 5 Hari Sekolah Ditata
Ulang”, Suara Pembaruan, 20 Juni 2017,
Penutup hlm. 17.
DPR RI melalui Komisi X tentu mendorong “Kebijakan 40 Jam Kerja Guru Diterapkan”,
dan mendukung semua kebijakan pemerintah Suara Pembaruan, 17–18 Juni 2017, hlm. 16.
yang berupaya untuk memajukan pendidikan “Kebijakan 5 Hari Sekolah Diterapkan Bertahap”,
nasional. Tetapi khusus untuk pengaturan Suara Pembaruan, 15 Juni 2017, hlm. 16.
hari sekolah, perlu ada kajian, evaluasi, serta “Kebijakan 5 Hari Sekolah Minim Koordinasi”,
dukungan waktu yang cukup untuk sosialisasi. Suara Pembaruan, 19 Juni 2017, hlm. 16.
Kondisi sosiologis masyarakat Indonesia “Mendikbud: Peta Pendidikan Sudah Ada dalam
yang sangat beragam harus selalu menjadi RPJM”, Suara Pembaruan, 5 Juli 2017,
pertimbangan sehingga dapat menghapus kesan hlm. 16.
kurang pekanya pemerintah terhadap aspirasi “Sekolah Sehari Penuh Dinilai Kontraproduktif”,
masyarakat di berbagai daerah. Suara Pembaruan, 13 Juni 2017, hlm. 2.
Hanya kurang dari satu persen sekolah “Pemerintah Jamin Takkan Bebani Siswa”,
atau satuan pendidikan di seluruh Indonesia Suara Pembaruan, 14 Juni 2017, hlm. 17.
yang siap menyelenggarakan LHS dan tidak Ahmad Rizali. “Seriuslah Terhadap Pendidikan”,
sampai satu persen tenaga pendidik yang Kompas, 21 Juni 2017, http://edukasi.kompas.
telah mendapatkan pelatihan PPK tentunya com/read/2017/06/21/ 04120011/ seriuslah.
memperkuat alasan tidak perlu diformalkannya terhadap.pendidikan, diakses 3 Juli 2017.
pengaturan hari sekolah dalam bentuk OECD, 2016, Education at a Glance 2016: OECD
Permendikbud. Dalam praktiknya, daerah yang Indicator. Paris: OECD Publishing. http://
siap sudah menjalankan LHS dan yang belum dx.doi.org/10.187/eag-2016-en.
siap tetap melaksanakan 6 (enam) hari sekolah Partnership for 21st Century Learning”, http://
dalam sepekan. LHS seharusnya hanya menjadi www.p21.org/about-us/our-history, diakses
pilihan dan tidak diwajibkan untuk seluruh 3 Juli 2017.
sekolah. Oleh karena itu, Permendikbud tentang “Perbandingan Untung Rugi Beda Jam Sekolah
Hari Sekolah perlu dibatalkan. di Berbagai Negara”, CNN Indonesia, 9
Nawacita dalam hal penguatan pendidikan Juni 2017, https://www.cnnindonesia.com/
karakter siswa dapat difasilitasi Pemerintah gaya-hidup/20170609121250-282-220569/
melalui penyusunan Surat Keputusan Bersama perbandingan-untung-rugi-beda-jam-sekolah-
(SKB) antara Kemendikbud dengan Kementerian di-berbagai-negara/, diakses 3 Juli 2017.
Agama agar sekolah keagamaan seperti madrasah “Sembilan Alasan Mengapa Kebijakan Sekolah
dan pendidikan sejenis ikut menguatkan karakter Lima Hari Ditolak”, Tribun Jawa Tengah,
siswa. Selain itu, isi Permendikbud yang masih 11 Juni 2017, http://jateng.tribunnews.
sangat umum dan tidak ada rincian sebagaimana com/2017/06/11/sembilan-alasan-mengapa-
layaknya peraturan menteri pada umumnya kebijakan-sekolah-lima-hari-ditolak, diakses
mengharuskan adanya pengaturan yang lebih 3 Juli 2017.
baik, bahkan jika mungkin pengaturan dilakukan
secara langsung oleh Presiden.

- 12 -
Majalah

EKONOMI DAN KEBIJAKAN PUBLIK Vol. IX, No. 13/I/Puslit/Juli/2017

Kajian Singkat terhadap Isu Aktual dan Strategis

KEBIJAKAN PENGENDALIAN LAJU INFLASI


SELAMA BULAN RAMADAN DAN LEBARAN
T. Ade Surya*)

Abstrak
Pemerintah telah berhasil mengendalikan laju inflasi selama bulan Ramadan dan Lebaran
tahun 2017. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam mengendalikan laju inflasi
tersebut yaitu mengintervensi harga bahan pangan, membentuk Satgas Pangan, menambah
gudang-gudang penyimpanan bahan pangan, memperpendek rantai distribusi bahan
pangan, dan membenahi infrastruktur. Keberhasilan pemerintah ini patut diapresiasi,
namun ada beberapa hal yang harus dilakukan lebih lanjut dalam mengoptimalkan
pengendalian laju inflasi di masa mendatang, yaitu memberikan ruang bagi tumbuhnya
konsumsi masyarakat, menggenjot produktivitas pangan nasional, dan menjaga kontinuitas
pengendalian. DPR perlu mendukung kebijakan ini dengan terus mengawasi program-
program pengendalian laju inflasi agar dapat berjalan lebih baik dan lebih tepat sasaran.

Pendahuluan
Pemerintah berhasil mengendalikan menjelang bulan Ramadan, harga bahan
laju inflasi selama bulan Mei dan Juni 2017 pangan mulai merangkak naik dan terus naik
yang tercatat cukup rendah yaitu sebesar 0,39 sampai dengan bulan Ramadan dan Lebaran.
dan 0,69 persen. Keberhasilan pemerintah Di sisi lain pada periode tersebut konsumsi
mengendalikan laju inflasi selama bulan masyarakat untuk bahan pangan biasanya
tersebut patut diapresiasi karena telah juga meningkat.
memasuki periode bulan Ramadan yang Total inflasi pada periode bulan
berlanjut dengan perayaan Hari Raya Idul Ramadan dan Lebaran 2017 (Mei-Juni)
Fitri (lebaran), di mana biasanya inflasi adalah sebesar 1,08 persen yang merupakan
mengalami tekanan yang cukup besar. total inflasi terendah dibandingkan dengan
Setiap tahun pada bulan Ramadan dan total inflasi selama bulan Ramadan dan
Lebaran, inflasi mengalami tekanan yang Lebaran pada tahun-tahun sebelumnya.
berasal dari meningkatnya harga bahan Pada tahun 2016, total inflasi pada periode
pokok, khususnya bahan pangan. Biasanya bulan Ramadan dan Lebaran (Juni-Juli)

*) Peneliti Muda Kebijakan Publik pada Bidang Ekonomi dan Kebijakan Publik, Pusat Penelitian, Badan Keahlian DPR RI.
E-mail: teuku.surya@dpr.go.id

Info Singkat
© 2009, Pusat Penelitian
Badan Keahlian DPR RI
www.puslit.dpr.go.id
ISSN 2088-2351

- 13 -
adalah sebesar 1,35 persen. Sementara untuk mengukur tingkat inflasi adalah Indeks Harga
tahun 2015 dan 2014 (Juni-Juli) adalah Konsumen (IHK). Inflasi yang diukur dengan
sebesar 1,47 dan 1,36 persen, seperti yang IHK di Indonesia dikelompokkan ke dalam 7
terlihat pada Gambar 1. kelompok pengeluaran. Namun, sumbangan
terhadap inflasi juga dapat dikelompokkan
pada kelompok pengeluaran yang harganya
termasuk kategori pengendalian pemerintah
(administered price) seperti tarif listrik, tarif
angkutan, serta harga Bahan Bakar Minyak
(BBM) bersubsidi, dan kelompok pengeluaran
komponen bergejolak (volatile food) seperti
panen, gangguan alam, dan perkembangan
harga komoditas pangan domestik dan
internasional. Volatile food inilah yang
merupakan penyebab utama meningkatnya
inflasi menjelang dan selama periode bulan
Ramadan dan lebaran yang terjadi setiap
tahun.
Beberapa faktor penyebabnya adalah
Sumber: BPS, 2017, (diolah) pertama, harga pangan melonjak karena
Gambar 1. Total Inflasi Periode ulah spekulan yang menimbun dan mengoplos
Ramadan - Lebaran (2014 - 2017) stok bahan pangan. Sebelum memasuki bulan
Ramadan 2017, tercatat enam penggerebekan
Faktor utama yang menyebabkan telah dilakukan pada gudang yang didapati
terkendalinya inflasi selama periode bulan menimbun ratusan ton bahan pokok seperti
Ramadan dan Lebaran 2017 adalah adanya bawang putih, cabai, bawang bombai, gula,
upaya yang dilakukan pemerintah dalam dan beras. Spekulan selalu memanfaatkan
menjaga stabilitas harga bahan pangan. Salah momen bulan Ramadan dan Lebaran dengan
satunya, pemerintah melakukan intervensi menimbun stok bahan pangan di dalam
harga bahan pangan dengan menetapkan gudang. Ketika permintaan meningkat dan
Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk beberapa barang langka di pasar, barulah spekulan
komoditas pangan yang diberlakukan pada melepas stok bahan pangan ke pasar dengan
pasar ritel modern. Selain itu, Pemerintah harga yang cukup tinggi. Modus lainnya
melalui Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yaitu mengoplos bahan pangan strategis
yang bersinergi dengan kementerian dan seperti beras, minyak tidak berstandar, dan
lembaga terkait juga membentuk Satuan gula industri (rafinasi) yang dijual ke pasar
Tugas Pangan (Satgas Pangan) yang bertugas untuk mendapatkan keuntungan besar.
memantau stabilitas harga pangan menjelang Kedua, konsumsi meningkat sementara
dan selama bulan Ramadan. pasokan bahan pangan tidak bertambah.
Terkait dengan keberhasilan pemerintah Walaupun selama bulan Ramadan sebagian
dalam mengendalikan laju inflasi selama besar masyarakat melakukan ibadah puasa,
Bulan Ramadan dan Lebaran 2017, penulis tetapi konsumsi dan belanja masyarakat
tertarik membahas lebih jauh mengenai upaya justru meningkat, baik konsumsi sandang
yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam untuk persiapan Lebaran maupun konsumsi
mengendalikan inflasi tersebut. Kemudian bahan pangan sehari-hari. Berdasarkan
akan dibahas pula hal-hal yang harus studi yang pernah dilakukan terkait pola
dilakukan selanjutnya oleh pemerintah agar konsumsi masyarakat, ditemukan bahwa
pengendalian laju inflasi ke depannya dapat pos pengeluaran keluarga untuk bahan
lebih optimal. pangan selama bulan Ramadan meningkat
sekitar 25-100 persen dari hari-hari biasa.
Faktor-Faktor Penyebab Inflasi Oleh karena itu, tidak heran jika permintaan
Ramadan - Lebaran bahan pangan di pasar menjadi tinggi.
Inflasi dapat diartikan sebagai Namun yang menjadi masalah, pasokan
meningkatnya harga-harga secara umum. bahan pangan di pasar tidak bertambah
Indikator yang sering digunakan untuk dan cenderung berkurang, baik karena ulah

- 14 -
spekulan, terjadi gagal panen, maupun dipimpin oleh Polri yang bersinergi dengan
proses distribusi yang tidak lancar. kementerian dan lembaga terkait, antara lain
Ketiga, rantai distribusi pangan yang Kementerian Perdagangan, Kementerian
tidak efisien. Perbedaan ketersediaan stok Pertanian, dan Kementerian Dalam
bahan pangan di daerah menjadi masalah Negeri. Satgas Pangan ini juga dibentuk di
tersendiri. Hal ini disebabkan pola distribusi setiap daerah untuk memudahkan dalam
yang belum baik. Rantai distribusi bahan mengawasi stabilitas harga pangan. Satgas
pangan masih terlalu panjang sementara Pangan melakukan langkah-langkah
Indonesia memiliki banyak pulau yang preventif sampai dengan penegakan hukum
harus dipenuhi kebutuhan pangannya. Suatu dalam menjalankan tugasnya. Sampai saat
daerah memiliki stok pangan yang melimpah ini, Satgas Pangan yang baru dibentuk
tetapi di daerah lain terjadi kelangkaan pada bulan Mei lalu telah menemukan 98
karena kurangnya pasokan. kasus yang berkaitan dengan komoditas
Keempat, infrastruktur dasar pangan dan 106 kasus di luar komoditas
yang belum tercukupi di seluruh daerah. pangan seperti oplosan gas bersubsidi atau
Ketersediaan infrastruktur yang cukup pembuatan bahan pangan menggunakan
dan memadai memang telah menjadi bahan berbahaya.
permasalahan sejak dulu. Pertumbuhan Kemudian pemerintah berupaya
ekonomi sulit terangkat dan pemerataan menambah gudang-gudang penyimpanan
kesejahteraan sulit diwujudkan karena bahan pangan, yang dilakukan oleh Bulog.
masalah ini. Dan salah satu yang Dengan adanya tambahan gudang-gudang
menyebabkan terganggunya distribusi penyimpanan ini, kapasitas penyerapan
pangan adalah buruknya infrastruktur dasar bahan pangan khususnya dari hasil pertanian
seperti jalan dan jembatan. menjadi meningkat. Stok pangan lebih terjaga
dan harga pangan lebih stabil. Pemerintah
Upaya Pengendalian Laju Inflasi juga memperpendek rantai distribusi bahan
Dengan volatile food sebagai pangan agar lebih efisien dan efektif. Selain
pemicu utama bergejolaknya laju inflasi mengurangi biaya distribusi yang turut
menjelang dan selama periode bulan mencegah naiknya harga pangan secara
Ramadan dan Lebaran, maka pemerintah signifikan, bahan pangan juga bisa lebih cepat
kemudian melakukan beberapa upaya sampai di tujuan. Selain itu, pemerintah
pengendalian laju inflasi di sektor bahan terus membangun infrastruktur di berbagai
pangan. Pemerintah menetapkan kebijakan daerah yang memang merupakan fokus dari
intervensi harga bahan pangan dengan pemerintah saat ini. Pemerintah mengalihkan
menetapkan HET untuk tiga komoditas subsidi energi untuk membangun
pangan yaitu gula, minyak goreng, dan infrastruktur-infrastruktur tersebut demi
daging beku karena merupakan komoditas pemerataan kesejahteraan. Terbangunnya
pangan yang sering menjadi penyebab infrastruktur yang memadai tentu sangat
meningkatnya inflasi selama bulan Ramadan membantu kelancaran proses distribusi
dan Lebaran. Dengan kebijakan ini, harga bahan pangan.
ke-3 komoditas pangan tersebut tidak boleh
melebihi harga yang telah ditetapkan oleh Optimalisasi Pengendalian Laju
pemerintah. Penetapan kebijakan intervensi Inflasi
harga bahan pangan ini khusus diberlakukan Berbagai upaya yang dilakukan
di pasar ritel modern karena memiliki pemerintah dalam mengendalikan inflasi
rantai pasok/suplai yang lebih sederhana menjelang dan selama periode bulan
dan seluruh perusahaannya memiliki izin Ramadan dan Lebaran terbukti berhasil.
dan terdaftar. Selain itu, pasar ritel modern Total inflasi bulan Mei dan Juni 2017
memegang peranan penting dalam distribusi merupakan total inflasi menjelang dan
barang pokok karena menjadi patokan selama periode bulan Ramadan dan Lebaran
dalam pembentukan harga bagi pasar terendah dalam kurun waktu 4 tahun
tradisional. terakhir. Namun demikian, ada beberapa
Selanjutnya pemerintah membentuk hal yang harus menjadi perhatian bagi
Satgas Pangan untuk mengawasi stabilitas pemerintah agar pengendalian laju inflasi
harga pangan di pasar. Satgas Pangan ini dapat lebih optimal di masa mendatang.

- 15 -
Pertama, walaupun laju inflasi terkendali pengendalian laju inflasi ini agar target
menjelang dan selama periode bulan tahunan tingkat inflasi dapat tercapai.
Ramadan dan Lebaran 2017, tetapi daya Upaya pengendalian laju inflasi
beli masyarakat menurun. Padahal biasanya yang dilakukan oleh pemerintah perlu
daya beli masyarakat justru meningkat mendapatkan dukungan dari berbagai pihak,
pada periode tersebut. Menurunnya daya termasuk masyarakat. DPR RI melalui
beli masyarakat salah satunya terlihat Komisi VI, sebagai lembaga negara yang
dari sektor retail yang secara keseluruhan salah satu fungsinya melakukan pengawasan
tercatat mengalami penurunan sebesar terhadap kebijakan pemerintah, juga harus
10 persen. Menurut pendapat ekonom terus mengawal kebijakan dan program-
dan peneliti Institute for Development of program pengendalian laju inflasi agar dapat
Economics and Finance (Indef), Bhima berjalan lebih baik dan lebih tepat sasaran.
Yudhistira Adhinegara, menurunnya daya
beli masyarakat disebabkan karena momen Referensi
Lebaran pada tahun ini terjadi bersamaan Eka Budiyanti, “Dampak Kebijakan
dengan tahun ajaran baru, sehingga Penetapan Harga Eceran Tertinggi
menyebabkan beban ekonomi masyarakat (HET) Komoditas Gula, Minyak Goreng,
cukup besar. Pemerintah perlu memberi dan Daging Beku”, Info Singkat, Vol. IX,
ruang bagi tumbuhnya konsumsi masyarakat No. 8/II/Puslit/April/2017.
yang tidak hanya dilakukan melalui Surbakti, Teesa, “Administered Price Jadi
pengendalian inflasi, tetapi juga menjaga Tantangan”, Media Indonesia, 4 Juli
penurunan suku bunga kredit bank. 2017, hlm. 17.
Kedua, dalam mengendalikan laju “Harga Pangan Tekan Inflasi”, Suara
inflasi dan menjaga stabilitas harga pangan, Pembaruan, 4 Juli 2017, hlm. 2.
pemerintah tidak boleh hanya fokus pada “Inflasi Hari Raya Terkendali”, Kompas, 4
tindakan preventif dan penegakan hukum Juli 2017, hlm. 20.
saja seperti intervensi harga pangan, “Satgas Pangan Tangani 206 Kasus”, Suara
melakukan operasi pasar, dan menindak Pembaruan, 4 Juli 2017, hal 3.
para spekulan, tetapi perlu juga menggenjot “Sukses Cegah Lonjakan Harga”, Suara
produktivitas pangan nasional dalam upaya Pembaruan, 4 Juli 2017, hlm. 12.
mewujudkan kedaulatan pangan. Hal ini Suyanto, Bagong, “Gejolak Harga Pangan
sangat penting karena dengan produksi yang Menjelang Lebaran”, https://nasional.
melimpah, pasokan bahan pangan dapat sindonews.com/read/1208395/18/
terus terpenuhi dan pada akhirnya laju gejolak-harga-pangan-menjelang-
inflasi dapat terkendali. Ketiga, diharapkan lebaran-1495813678, diakses 6 Juli 2017.
upaya pengendalian inflasi ini tidak hanya “Indeks Harga Konsumen dan Inflasi
dilakukan menjelang dan selama periode Bulanan Indonesia”, https://www.bps.
bulan Ramadan dan Lebaran saja, tetapi go.id/linkTabelStatis/view/id/907,
perlu adanya kontinuitas untuk dilakukan diakses 11 Juli 2017.
terus-menerus sepanjang tahun. “Jelang Ramadan dan Lebaran, Polri
Bentuk Satgas Pangan”, https://news.
Penutup detik.com/berita/d-3490246/jelang-
Pemerintah melalui kebijakan stabilitas ramadan-dan-lebaran-polri-bentuk-
harga bahan makanan pokok berhasil satgas-pangan, diakses 5 Juli 2017.
meredam gejolak harga pangan selama “Pengenalan Inflasi”, http://www.bi.go.
bulan Ramadan dan Lebaran 2017 sehingga id/id/moneter/inflasi/pengenalan/
inflasi bisa terkendali. Namun demikian, Contents/Disagregasi.aspx, diakses 11
pemerintah masih perlu melakukan beberapa Juli 2017.
hal untuk mengoptimalkan pengendalian laju
inflasi di masa mendatang, yaitu memberi
ruang bagi tumbuhnya konsumsi masyarakat,
menggenjot produktivitas pangan nasional,
dan menjaga kontinuitas pengendalian
laju inflasi. Pemerintah diharapkan terus
berkomitmen melakukan kebijakan

- 16 -
Majalah

PEMERINTAHAN DALAM NEGERI Vol. IX, No. 13/I/Puslit/Juli/2017

Kajian Singkat terhadap Isu Aktual dan Strategis

RESPONS ATAS FENOMENA URBANISASI


DALAM PERSPEKTIF KEBIJAKAN PUBLIK
Riris Katharina*)

Abstrak
Fenomena urbanisasi yang terjadi terutama pasca-lebaran selalu menjadi persoalan bagi
kota sebagai daerah tujuan. Berbagai persoalan sosial muncul dari adanya urbanisasi
tersebut. Namun, pemerintah daerah meresponsnya hanya dengan operasi yustisi atau
operasi kependudukan. Operasi yustisi hanya mampu menyelesaikan masalah administrasi
kependudukan, namun tidak efektif dalam mengatasi berbagai persoalan yang ditimbulkan
oleh urbanisasi. Tulisan ini memandang bahwa urbanisasi merupakan tindakan manusia yang
bukan disebabkan oleh penyebab tunggal. Oleh karenanya dibutuhkan cara berpikir sistem
untuk dapat mengatasi masalah tersebut. Cara berpikir sistem dilakukan dengan melibatkan
seluruh pemangku kepentingan untuk membicarakan mengenai penyebab dan akibat dari
urbanisasi. DPR RI dapat menjadi inisiator untuk melaksanakan hal tersebut. Dengan demikian
akan diperoleh sebuah kebijakan komprehensif dalam penyelesaian masalah urbanisasi, baik di
daerah tujuan maupun daerah asal.

Pendahuluan
Fenomena meningkatnya jumlah fenomena yang dianggap biasa karena
pendatang dari desa ke kota (urbanisasi) urbanisasi didorong oleh sebuah semangat
terutama pasca-lebaran selalu terjadi setiap kompetisi untuk mendapatkan jumlah
tahun. Fenomena ini tampak jelas pada tenaga kerja yang dibutuhkan oleh sebuah
daerah-daerah yang menjadi daerah tujuan daerah (Enny, 2017). Dengan urbanisasi
urbanisasi primadona seperti DKI Jakarta diharapkan diperoleh tenaga kerja yang
dan kota-kota di sekitarnya seperti Kota kompetitif, baik dari sisi keahlian maupun
Tangerang, Kota Tangerang Selatan, dan dari sisi pendapatan. Itu sebabnya, di
Kota Depok. Secara nasional, daerah tujuan beberapa negara, kota-kota besarnya
urbanisasi terbesar yaitu DKI Jakarta, selalu mengalami arus urbanisasi, seperti
Surabaya, dan Makassar. Tokyo, New York, Shanghai, Hong Kong,
Fenomena urbanisasi dalam perspektif Seoul, dan New Delhi. Namun, fenomena
ketenagakerjaan merupakan sebuah urbanisasi di Indonesia tampaknya tidak

*) Peneliti Madya Bidang Administrasi Negara pada Bidang Politik Dalam Negeri, Pusat Penelitian, Badan Keahlian DPR RI.
Email: riris.katharina@dpr.go.id

Info Singkat
© 2009, Pusat Penelitian
Badan Keahlian DPR RI
www.puslit.dpr.go.id
ISSN 2088-2351

- 17 -
hanya menghasilkan dampak positif berupa kurang ampuh mengatasi berbagai persoalan
hadirnya tenaga kerja yang kompetitif di kota yang muncul. Buktinya, setiap tahun arus
sebagai tujuan urbanisasi. Justru urbanisasi urbanisasi terus mengalir ke kota besar,
telah menimbulkan berbagai persoalan, baik dan masalah selalu menghampiri. Tulisan
di daerah tujuan urbanisasi maupun di desa ini mencoba menganalisis penyebab kurang
sebagai daerah yang ditinggalkan para urban. efektifnya respons yang ada dan mengajukan
Berbagai masalah yang ditimbulkan solusi lain yang lebih tepat untuk situasi ini
di daerah urban misalnya ancaman angka dari perspektif kebijakan publik.
pengangguran yang semakin tinggi karena
urbanisasi tidak mendatangkan pekerja yang Efektivitas Respons Pemerintah
memiliki kompetensi yang dibutuhkan, dan Daerah terhadap Urbanisasi
munculnya bangunan liar sebagai tempat Beberapa pemerintah daerah
tinggal kaum pendatang yang tidak memiliki merespons urbanisasi terutama pasca-lebaran
pekerjaan tetap. Hal ini telah menimbulkan dengan operasi yustisi ataupun Binduk.
kekumuhan dan berbagai masalah Pemerintah DKI Jakarta dan Tangerang
kesehatan. Munculnya pedagang kaki lima Selatan merupakan contoh daerah yang
(PKL) liar juga menimbulkan kemacetan. mempraktekkannya. Operasi yustisi atau
Dan sebagai akumulasi dari semua hal kependudukan ini dilakukan dengan cara
tersebut, tingkat kriminalitas menjadi tinggi. merazia penduduk terkait terkait administrasi
Semua itu menjadi beban kota sebagai kependudukan para pendatang. Dalam
daerah tujuan kaum urban. operasi ini, setiap warga didata. Pendataan
Masalah yang ditimbulkan di daerah meliputi kepemilikan Kartu Tanda Penduduk
yang ditinggalkan bukan tidak ada. Larinya (KTP) di wilayah yang bersangkutan. Bagi
para tenaga kerja potensial dari desa warga pendatang diperlukan persyaratan
telah menjadikan desa sebagai daerah antara lain jaminan tempat tinggal.
yang dihuni oleh kaum usia tua. Hal ini Operasi ini juga bertujuan mendata tujuan
telah menyebabkan desa sebagai pusat kedatangan para pendatang. Bagi pendatang
pertanian menjadi kekurangan tenaga muda. yang tidak jelas tujuan kedatangan dan tidak
Sementara, dengan sistem pertanian di memiliki pekerjaan akan dibina oleh Dinas
pedesaan yang masih mengandalkan tenaga Sosial dan selanjutnya akan dikembalikan ke
manusia, desa kekurangan tenaga kerja daerah asal.
produktif. Akibatnya, produksi pertanian Untuk mendapatkan data
menjadi berkurang, perekonomian di kependudukan terkait pendatang, Dinas
desa menjadi menurun, dan harga bahan Dukcapil DKI Jakarta menyebarkan formulir
makanan di perkotaan meningkat. Padahal, kepada RT/RW untuk memastikan warga
pemerintah saat ini dengan kebijakan dana baru yang masuk ke Jakarta. Selanjutnya
desa berharap desa dapat dibangun sehingga Dinas Dukcapil membentuk posko terpadu
tingkat urbanisasi berkurang. Desa saat untuk mendata warga baru dengan mengacu
ini diberikan sejumlah anggaran untuk data dari RT/RW. Selanjutnya pada
dikelola sendiri oleh desa dalam rangka H+24, Dinas Dukcapil akan melakukan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi operasi Binduk. Dalam operasi ini akan
di desa. Secara nasional, diharapkan disampaikan peringatan kepada pendatang
kebijakan dana desa akan dapat mengatasi baru terkait kewajiban melapor. Apabila
berbagai permasalahan yang hadir akibat ditemukan pendatang yang tidak melapor
ketimpangan ekonomi di desa dan di kota. akan dikembalikan ke daerah asalnya.
Sebagai respons dari fenomena Operasi Binduk menyasar seluruh wilayah
urbanisasi ini, pemerintah daerah di kota tempat tinggal, baik perkampungan maupun
maupun di desa membuat kebijakan. kawasan elite dan apartemen. Sekalipun
Pemerintah kota biasanya melakukan arus urbanisasi tinggi pasca-lebaran, namun
operasi yustisi atau operasi bina menurut Dinas Dukcapil DKI Jakarta,
kependudukan (Binduk). Sementara respons operasi Binduk dilakukan secara terus-
dari pemerintah di desa masih berupa menerus.
himbauan yang diarahkan kepada para Pemerintah Kabupaten Tangerang
tenaga kerja yang akan pindah ke kota. Akan merespons arus urbanisasi dengan
tetapi, semua respons tersebut terbukti melakukan sosialisasi administrasi bagi

- 18 -
pendatang baru. Sosialisasi dilakukan dengan semua penduduk yang tinggal di suatu
cara menghimbau agar para pendatang daerah tercatat dalam sistem administrasi
melapor kepada petugas Dinas Dukcapil kependudukan sebuah daerah, padahal
untuk didata. Target sosialisasi mereka yaitu dampak urbanisasi telah menimbulkan
para pendatang yang disinyalir banyak di masalah serius bagi daerah. Oleh karena itu,
kawasan industri dan padat penduduk. diperlukan sebuah kebijakan yang efektif
Operasi yustisi dan Binduk yang untuk dapat menekan arus urbanisasi.
dilakukan selama ini dinilai lemah Dalam teori kebijakan publik, setiap
dalam mengatasi masalah urbanisasi. kebijakan yang telah diimplementasikan
Hal ini dikarenakan operasi yustisi harus dievaluasi efektivitasnya untuk
hanya mendata penduduk yang memiliki melihat keberhasilan sebuah implementasi
dokumen kependudukan berupa KTP, dan kebijakan (Nakamura&Smallwood, 1980).
bagi yang belum memiliki KTP daerah Berdasarkan analisis penulis, operasi yustisi
tujuan urbanisasi, para pendatang hanya dan Binduk serta sosialisasi yang dilakukan
dipersyaratkan memiliki jaminan tempat oleh pemerintah daerah tidak cukup efektif
tinggal. Pada masa pemerintahan Gubernur untuk mengurangi arus urbanisasi ke kota.
DKI Jakarta Ali Sadikin, persyaratan bagi Penambahan persyaratan bagi pendatang
pendatang lebih ketat, yaitu pendatang juga akan dapat menimbulkan perspektif
harus memiliki surat izin ke Jakarta. Surat baru terkait perlakuan diskriminatif bagi
izin itu untuk memastikan bahwa pendatang warga masyarakat.
tersebut selain memiliki tempat tinggal juga Masalah urbanisasi harus dipandang
memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk sebagai sebuah interaksi manusia. Untuk
mendapatkan pekerjaan di DKI Jakarta. dapat memotret keseluruhan permasalahan
Pemerintah daerah desa -sebagai yang ditimbulkan dan penyebab masalah
daerah yang ditinggalkan- tampaknya belum urbanisasi harus memandang urbanisasi
memandang persoalan urbanisasi sebagai sebagai sebuah sistem (Stacey, et.all,
persoalan daerah setempat. Akibatnya, 2000: 193). Berpikir sistem mampu
respons yang diberikan terhadap fenomena menangkap permasalahan yang disumbang
urbanisasi kurang terlihat. Keputusan oleh interaksi manusia, seperti masalah
untuk melakukan urbanisasi tampaknya urbanisasi.
dianggap sebagai sebuah keputusan pribadi Urbanisasi pada dasarnya timbul
sehingga kurang direspons sebagai masalah karena daerah pedesaan tidak mampu
daerah. Namun demikian, sudah ada kepala menyediakan lapangan pekerjaan yang
daerah yang memandang urbanisasi sebagai layak bagi warganya. Sementara, kota
kegagalan daerah merespons kebutuhan besar menjanjikan lapangan pekerjaan
warganya. Salah satu respons nyata yang dan berbagai kemudahan yang diharapkan
terlihat dampaknya adalah sosialisasi yang dapat memberikan penghidupan yang layak
dilakukan oleh Bupati Brebes Provinsi dan bahkan sejahtera. Namun, di sisi lain,
Jawa Tengah kepada warganya agar tidak manusia yang melakukan urbanisasi ke kota
meninggalkan daerahnya hanya untuk tidak dipersiapkan kompetensinya. Para
mencari pekerjaan, dengan memberikan kepala daerah di daerah tujuan urbanisasi
jaminan bekerja di kampung halaman sama-sama mengakui bahwa para pendatang
(Brebes). yang diharapkan adalah para pendatang
yang memiliki kompetensi. Data yang
Solusi Kebijakan untuk Urbanisasi diperoleh dari Kota Tangerang Selatan
Operasi yustisi maupun operasi misalnya memperlihatkan bahwa tahun
Binduk yang telah dilakukan pemerintah 2016 terdapat lowongan pekerjaan untuk
terbukti bukan langkah efektif untuk 11.000 orang di sektor retail dan jasa, namun
menekan arus urbanisasi. Namun, dalam pada waktu itu jumlah pelamar hanya 4.000
praktiknya tetap dilaksanakan oleh orang dan itupun tidak memenuhi standar
pemerintah daerah. Dalam pandangan kompetensi yang disyaratkan penyedia
penulis, hal ini disebabkan dalam praktiknya lapangan pekerjaan.
operasi yustisi tidak dimaksudkan untuk Selain tidak memiliki kompetensi,
menekan arus urbanisasi. Operasi yustisi para pendatang tidak memiliki sejumlah
dilakukan hanya untuk memastikan bahwa dana untuk jaminan hidup selama belum

- 19 -
mendapatkan pekerjaan di kota. Bahkan administrasi kependudukan semata.
para pendatang tidak memiliki bayangan Padahal, urbanisasi merupakan masalah
sama sekali akan pekerjaan yang akan yang kompleks, yang membutuhkan
dilakukan. Hal ini telah memberikan penyelesaian secara sistem.
kontribusi akan hadirnya berbagai Penyelesaian masalah secara sistem
permasalahan urbanisasi. harus dimulai dengan melibatkan partisipasi
Pemerintah kota saat ini hanya melihat seluruh pemangku kepentingan, baik
masalah urbanisasi sebagai masalah tunggal, warga masyarakat maupun pemerintah
yaitu masalah perpindahan penduduk daerah di kota dan di desa. Pelibatan
dari desa ke kota, yang membutuhkan masyarakat dan pemerintah daerah dalam
penyesuaian dalam sisi administrasi sebuah forum pembahasan mengenai
kependudukan. Padahal, dampak dari urbanisasi akan mampu mengurai berbagai
urbanisasi di Indonesia telah menimbulkan penyebab dan akibat urbanisasi, sehingga
masalah, tidak hanya di kota tujuan namun dapat dicari solusi yang menyeluruh.
juga di daerah yang ditinggalkan. Tanpa solusi yang menyeluruh, masalah
Dalam perspektif kebijakan publik urbanisasi akan menjadi masalah tahunan
yang memandang urbanisasi sebagai yang selalu dibicarakan namun tidak
masalah kompleks dan harus diselesaikan pernah mendapatkan penyelesaian secara
secara sistem, metode partisipatif menyeluruh.
merupakan metode yang tepat untuk Tulisan ini merekomendasikan agar
mengurai masalah urbanisasi. Pemerintah DPR RI dapat menginisiasi upaya pelibatan
pusat dapat menjadi fasilitator untuk seluruh pemangku kepentingan dalam
mendudukkan para kepala daerah membahas persoalan urbanisasi. Sebagai
secara bersama dan menemukan benang contoh, solusi memindahkan ibukota
merah atas apa yang menjadi masalah negara dapat juga dipandang sebagai upaya
terkait urbanisasi di daerahnya masing- penyelesaian masalah urbanisasi, namun
masing. Dengan demikian, diharapkan tanpa membicarakannya lebih terbuka
ada satu pemahaman bersama, bahwa kepada seluruh pemangku kepentingan,
masalah urbanisasi bukan hanya masalah kebijakan tersebut akan kurang mendapat
pribadi warga masyarakat dan bukan dukungan dan sulit diimplementasikan.
hanya menyangkut masalah administrasi
kependudukan. Urbanisasi merupakan Referensi
masalah bersama yang ditimbulkan baik Nakamura, Robert T.&Smallwood,
di level hulu maupun hilir. Oleh karena Frank. (1980). The Politics of Policy
itu, penyelesaian masalah urbanisasi Implementation. USA: St. Martin’s
harus dilakukan secara komprehensif dan Press, Inc.
menyeluruh. Stacey, Ralph D., Griffin, Douglas, Shaw,
Kebijakan dalam mengatasi masalah Patricia. (2000). Complexity and
urbanisasi harus bersifat menyeluruh, baik Management: Fad or Radical Challenge
terhadap individu maupun pemerintah to Systems Thinking? London: Routledge.
daerah, baik di kota maupun desa. Individu ”Bupati Berhasil Cegah Urbanisasi Warga”,
harus dipersiapkan kompetensinya. Daerah Media Indonesia, 4 Juli 2017, hlm. 24.
harus menyediakan lapangan pekerjaan ”DKI Sebar Formulir untuk Pendatang”,
yang dibutuhkan warganya. Tentunya, Kompas, 4 Juli 2017, hlm. 28.
infrastruktur yang mendukung kenyamanan Enny Sri Hartati, ”Jurus Mengikis Urbanisasi
warga dalam menjalankan aktivitasnya juga Permanen”, Media Indonesia, hlm. 8.
harus diperhatikan. ”Kesuksesan Tidak Hanya Ada di Kota
Besar”, Kompas, 3 Juli 2017, hlm. 1.
Penutup ”Operasi Yustisi Gagal Hadang Urbanisasi”,
Urbanisasi merupakan fenomena Media Indonesia, 5 Juli 2017, hlm. 11.
yang terus menerus terjadi, terlebih lagi ”Pemkab Tangerang Akan Sosialisasi ke
pasca-lebaran. Dari perspektif kebijakan Pendatang”, Kompas, 5 Juli 2017, hlm. 28.
publik, respons pemerintah selama ini
memperlihatkan bahwa masalah urbanisasi
masih dipandang sebagai masalah

- 20 -

Anda mungkin juga menyukai