Ditetapkan
Direktur
PROSEDUR TETAP
1. PENGERTIAN
Pasien yang menderita penyakit menular.
2. TUJUAN
Mencegah penyebaran penyakit yang ditularkan melalui darah dan cairan tubuh penderita ke
lingkungan sekitarnya.
3. KEBIJAKAN
Perawatan diruang isolasi.
4. PROSEDUR
4.1 Semua petugas yang menangani harus memakai sarana yang dapat mencegah kontak
kulit/ selaput lendir dengan darah/ cairan tubuh pasien. Seperti sarung tangan, masker
pelindung wajah/ mata, pakaian kerja khusus/ schort dan pelindung kaki.
4.2 Tangan/ bagian tubuh lainnya harus segera dicuci sebersih mungkin bila terciprat darah/
cairan tubuh lainnya. Setiap kali melepas sarung tangan harus segera dicuci.
4.3 Petugas kesehatan harus selalu waspada terhadap kemungkinan tertusuk jarum, pisau
dan benda/ alat lainnya selama membersihkan/ mencuci peralatan, membuang sampah,
atau membenahi peralatan setelah berlangsungnya prosedur/ tindakan. Untuk mencapai
tujuan ini maka jangan menuutup kembali jarum suntik setelah selesai dipakai, jangan
sengaja membengkokkan/ mematahkan jarum suntik dengan tangan, jangan melepas
jarum suntik dari tabungnya, atau melakukan apapun pada jarum suntik menggunakan
tangan terbuka.
4.4 Setelah segala benda tajam selesai dipergunakan, maka harus ditaruh diwadah khusus
yang tahan/ anti tusukan. Kemudian wadah kumpulan benda tajam harus terjamin aman
untuk dibawa ketempat pemrosesan alat atau dalam proses pemusnahan.
4.5 Walaupun air liur belum terbukti menularkan HIV, tindakan resusitasi dari mulut kemulut
harus dihindari. Jadi setiap tempat dimana ada kasus yang memerlukan resusitasi , perlu
disediakan alat resusitasi.
SOP
PENCEGAHAN INFEKSI / PENYAKIT MENULAR
4.6 Petugas kesehatan yang mengalami luka atau lessi yang mengeluarkan cairan, misalnya
dermatitis basah, harus menghindari tugas yang bersifat kontak langsung dengan
peralatan bekas pakaian pasien.
Standar pertolongan persalinan :
Usahakan pervaginam.
Kecuali ada indikasi obstetri Seksio Sesarea.
5. UNIT TERKAIT
Instalasi Rawat Inap.
7. ARSIP
-