Anda di halaman 1dari 7

Nama : Pilar Kuncoro AR

Nim : 8176122018

Prodi : Tekhnologi Pendidikan

UAS Mata Kuliah Analisi Kebutuhan Pelatihan

Kelas : B2

1. Apabila anda akan melakukan TNA dengan tantangan TNA(masalah kinerja)


Tentukanlah informasi-informasi yang akan dikumpulkan ?
Jawab :
A. Kurang keahlian atau pengetahuan Keahlian dan pengetahuan dalam pelaksanaan
tugas sangat penting dimiliki oleh pekerja demi kelancaran dan keberhasilan
tugas yang dilaksanakannya. Namun, banyak pekerja yang saat diminta untuk
melakukan suatu pekerjaan tidak bisa melaksanakannya karena tidak memiliki
keahlian atau pengetahuan walaupun pihak manajemen memaksa mereka untuk
mengerjakan tugas tersebut ataupun jika mereka menginginkan pekerjaan itu.
Mereka tidak tahu apa yang semestinya harus dilakukan, ataupun jika tahu tapi
mengerjakannya tidak sesuai dengan standar manajemen. Hal ini terjadi karena
pada saat mereka diminta untuk melakukan tugas tersebut, mereka tidak memiliki
keterampilan dan pengetahuan yang cukup untuk melaksanakan tugas yang
diberikan padanya.
B. Kurang Insentif Umpan balik, pujian, insentif dan kebijakan dalam dunia kerja
selalu berkaitan dengan masalah kinerja. Hal ini adalah bentuk dari suatu
konsekuensi pekerjaan. Pekerja yang mampu melaksanakan tugasnya
dengan baik akan mendapatkan nilai positif drai pihak manajemen atas
pekerjaannya, begitu pula sebaliknya. Namun, bila kita melihat dalam suatu
pekerjaan, banyak ditemukan masalah yang berkaitan dengan intensif. Banyak
pekerja yang merasa bahwa pekerjaan yang telah mereka lakukan dengan baik
tidak sepadan dengan pendapat yang mereka dapatkan. Tentu hal ini akan
menjadi suatu masalah dalam pekerjaan apabila pekerja merasa jika pekerjaan
yang telah mereka lakukan tidak sebanding dengan pendapatan yang mereka
terima. Berkaitan dengan masalah insentif, dapat ditekankan dalam 2 hal :
 Pekerja menginginkan insentif yang sesuai/ sebanding dengan
 Pendapatan yang konsisten dan sesuai dengan standar umum.
Pekerja yang produktif akan memberi keuntungan bagi pihak manajemen
sehingga manager akan memberi perhatian lebih pada mereka yang
produktif, baik berupa penambahan insentif maupun bentuk reward lainnya.
Penting bagi pihak manajemen untuk memberikan kebijakan berupa
insentif maupun reward sebagai motivasi bagi pekerja untuk mampu
memberikan kinerja yang terbaik di tempat kerjanya. Insentif dapat menjadi
salah satu pemicu produktivitas kerja.
C. Kurang Dukungan dari Lingkungan Insentif dan lingkungan kerja saling
berkaitan, karena bentuk insentif tidak terlepas dari peranan komponen dibalik
lingkungan dunia kerja itu sendiri, yaitu pihak manajemen serta kebijakan yang
diambil. Banyak masalah yang disebabkan oleh kebijkan, hal pribadi dan faktor-
faktor kontekstual lainnya. Dalam hal ini, dapat dilihat 3 kawasan untuk
menentukan apakah lingkungan menghalangi kinerja yang efektif.
a. Personal : siapa yang bertanggung jawab terhadap pekerja yang memiliki
masalah dalam kinerjanya? Pertanyaan berikut dapat dipakai untuk mencari
penyebabmasalahnya.
 Kepada siapa pekerja harus bergantung?
 Apakah masalah datang dari pekerja?
 Apakah pekerja menganggapnya sebagai masalah yang penting?
 Apakah supervisor cukup mengetahui apa yang pekerja harus lakukan?
 Apakah supervisor memberi insentif yang sesuai dengan kinerja?
 Apa yang dilakukan supervisor jika pekerja tidak melakukan kinerjanya?
 Apakah supervisor menganggap bahwa hal ini merupakan suatu masalah
atau hanya berkaitan dengan hal manajemen?
 Apakah manajer atau supervisor menginginkan pekerjaannya untuk
mengikuti pelatihan?
 Apakah pihak manajer manaruh perhatian pada hal ini? Apa yang terjadi
jika mereka mengabaikannya.
b. Kebijakan dan prosedur : setiap perusahaan memiliki kebijakan kerja serta
prosedur-prosedur yang harus dilakukan oleh pekerjanya. Kebijakan serta
prosedur yang baik terhadap suatu pekerjaan yang harus dilakukan pekerja akan
memberikan hasil kinerja yang baik pula.
c. Perangkat : untuk jenis pekerjaan tertentu, khususnya berkaitan dengan
keterampilan, alat/perangkat sangat penting dalam pelaksanaan kinerja yang
efektif dan efisien.
d. Kurang Motivasi Joe Harless dalam An Onuce of Analysis is Worth a Pound
of Objectives menempatkan motivasi bersamaan dengan insentif saat
menyangkut penyebab masalah kinerja. Ia menyatakan bahwa diperlukan suatu
bentuk pemberian insentif untuk meningkatkan kinerja. Masalah kinerja tidak
selamanya berkaitan dengan prilaku.

2. Apabila anda akan melakukan TNA dengan tantangan TNA(Sistem Baru / Tehnologi
baru) Tentukanlah informasi-informasi yang akan dikumpulkan ?
Jawab :
Sistem dan teknologi baru.
Ketika sistem dan teknologi baru berbeda dengan seting dan perusahaan, maka
pengenalan sistem tersebut harus dilakukan/dikenalkan pada karyawan dengan
mendatangkan seorang pelatih atau ahli teknologi atau ahli yang sesuai dengan
kebutuhan perusahaan tersebut.

Contohnya bagaimana antusiasnya para karyawan untuk mempelajari tentang alat


yang baru. Dari identifkasi diatas maka dapat ditentukan permasalahan yaitu :

a. apa saja kebutuhan yang diperlukan oleh karyawan dalam mengoperasikan


peralatan yang baru
b. kesiapan para karyawan tentang mempelajari peralatan yang baru
c. pendapat para karyawan tentang peralatan yang baru tersebut, sehingga
perusahaan dapat mengetahui apakah peralatan baru tersebut sesuai dengan
kebutuhan
d. perlunya kebiasaan para karyawan untuk menerima sistem yang baru, karena
sistem tersebut pasti berbeda dengan sistem yang lama.
3. Untuk soal NO 1 tentukanlah teknik analisis TNA dan TOOLs yang cocok Digunakan
?
Jawab :

Adapun teknik analisis TNA yang dilakukan untuk masalah kinerja karyawan di
atas adalah teknik EDA = Extant Data Analysis / Analisis data ekstan, yaitu
merupakan teknik analisis yang mengarahkan langsung pada hasil. Data yang ada
berupa laporan hasil dari kemampuan/kerja karyawan. Merupakan gambaran
aktivitas pekerja dilihat dari hasil kerja, dengan melihat apa yang dikerjakan atau
merupakan penilaian terhadap kinerja sesuai dengan kenyataan yang ditunjukkan
dari hasil kerja karyawan. Dalam EDA, tidak melihat pada apa yang dilakukan oleh
para karyawan, akan tetapi melihat efek-efek dan kemudian menyimpulkan
kembali hasilnya untuk membuat sebuah gambaran dari kemampuan/performa
karyawan yang ada saat ini dari hasil-hasil tersebut. Tujuan utama EDA adalah
menguji hasil, mencari kebenaran melalui trend, menyesuaikan tujuan perusahaan,
menghemat dana, dan memeriksa/membuktikan apa yang didengar selama TNA.

Sedangkan teknik pengumpulan data ( tools ) yang digunakan adalah :

a. Interviews atau wawancara, merupakan salah satu alat atau instrument dalam
pengumpulan data atau informasi yang penting dan banyak dilakukan dalam
pengembangan system informasi. Interviews atau wawancara adalah suatu
percakapan langsung dengan tujuan-tujuan tertentu dengan menggunakan
format tanya jawab yang terencana. Interview dapat diartikan sebagai
wawancara yang merupakan metode dalam pengumpulan data yang
menghendaki komunikasi langsung antar penyelidik dengan subjek atau dapat
disebut sebagai responden. Wawancara memungkinkan dalam pengumpulan
data mendengar tujuan-tujuan, perasaan, pendapat, dan prosedur-prosedur
informal dalam wawancara dengan para pembuat keputusan organisasional.
Dengan teknik pengumpulan informasi menggunakan wawancara untuk
mengembangkan hubungan mereka dengan klien, mengobservasi tempat kerja
serta untuk mengumpulkan data yang berhubungan dengan kelengkapan
informasi. Wawancara secara langsung adalah yang paling efektif dilakukan
selama wawancara untuk mengumpulkan data, kendatipun demikian beberapa
situasi yang tidak memungkinkan pewawancara dan responden bertemu dapat
dilakukan melalui telepon.
b. Observations adalah sebagai salah satu alat analisis kebutuhan pelatihan
memegang peranan penting dalam proses analisis. Alasan yang sangat
mendasar sehingga observasi digunakan adalah untuk mendapatkan informasi
keadaan yang aktual dan kondisi yang optimal dalam suatu pekerjaan.
Keberhasilan dalam melakukan observasi sangat ditentukan oleh observer yaitu
orang yang ditugaskan untuk melakukan dan melaporkan hasil pengamatan
dengan baik, maka seorang observer perlu memiliki kemampuan-kemampuan
pendukung dalam upaya penggalian informasi dalam analisis kebutuhan
pelatihan. Melalui observasi, profesioanal pelatihan menggunakan pemikiran
dan perasaan mereka untuk mengamati apa yang terjadi dalam lingkungan kerja
ketika karyawan melakukan pekerjaannya. Panduan observasi adalah alat bantu
kerja yang digunakan saat melakukan pengamatan di lapangan, menggali data
yang sudah ada sebelum dan sesudah ke lapangan
c. Survey atau angket dalam analisis kebutuhan pelatihan berfungsi sebagai alat
pengumpulan data yang berupa serangkaian pertanyaan yang diajukan pada
responden untuk mendapat jawaban. Angket dapat berupa daftar atau kumpulan
pertanyaan tertulis yang harus dijawab secara tertulis dana sebagai jalan
komunikasi untuk memperoleh data dari sumber data (responden). Suatu
survey dan angket yang disusun dan disebarkan untuk memperoleh informasi
dari berbagai sumber. Daftar pertanyaan dalam angket atau survey dipersiapkan
untuk tujuan yang spesifik, menyalurkan sumber, biasanya nama responden
tidak dikenal, hasil pengisian dikembalikan ke pengirim, dan untuk selanjutnya
dianalisis untuk memperoleh informasi tertentu sesuai dengan tujuan
penyusunan angket dan survey.

4. Untuk soal NO 2 tentukanlah teknik analisis TNA dan TOOLs yang cocok Digunakan
?
Jawab :

ada 2 teknik TNA yang akan dilakukan pada kasus di atas yaitu SMA = Subject
Matter Analysis atau Analisis Materi Subjek dan NA = Needs Assessment/Analisis
Kebutuhan.SMA adalah suatu proses menganalisis materi menjadi suatu rangkaian
yang bisa mempresentasikan suatu kemampuan atau keterampilan, jadi bukan hanya
kumpulan tetapi sudah ada proses yang bila diikuti orang akan mampu
melakukannya. SMA terpusat pada apa yang seharusnya terjadi dengan apa yang
para pekerja harus diketahui untuk melaksanakan tugas secara optimal. Pada SMA
kita akan berusaha menggambarkan secara rinci bentuk dan hubungan-hubungan
tentang apa-apa yang telah diketahui dan harus dilaksanakan untuk dapat
melaksanakan tugas dengan baik.

a. Tujuan Analisis Materi Subjek adalah 1) untuk menetapkan hal-hal apa yang
pelaksana ketahui dalam penggunaan secara rinci, 2) untuk menyediakan rincian
kerja optimal terhadap kinerja actual yang dibandingkan sebagai optimal – actual
/ needs in detail, 3) untuk menyempurnakan rincian yang menggambarkan
bentuk atau isi pembelajaran, 4) untuk menggambarkan bentuk pengetahuan
yang berdasar pada penelitian materi subjek.
b. NA adalah sebuah teknik spesifik dalam TNA yang merupakan cara seorang
pelatih professional mengeluarkan dan mencari pendapat mengenai optimal,
aktual, perasaan, penyebab, dan solusi dari berbagai sumber. Kebutuhan adalah
kesenjangan antara apa yang telah tersedia dengan apa yang diharapkan dan NA
adalah proses pengumpulan informasi tentang kesenjangan dan menentukan
prioritas dari kesenjangan untuk dipecahkan. NA pada dasarnya adalah suatu
pendekatan yang mencoba mengidentifikasi pemenuhan kebutuhan dan
pemanfaatan peralatan dengan melibatkan pengguna sebagai sumber informasi.
Manfaat NA adalah untuk memperoleh informasi yang ingin dikumpulkan
tentang situasi, system, hal yang dihadapi atau masalah.

5. Tuliskan dan beri penjelasan rekomendasi apa yang akan diberikan sebagai komponen
terahir dari pelaksanaan TNA (Hasil & Rekomendasi) ?
Jawab :

Hasil kegiatan TNA harus dilaporkan kepada anggota dan kelompok kerja sehingga
dapat ditidaklanjuti dalam kegiatan on service baik di kelompok kerja masing-masing
maupun di sekolah masing-masing. Laporan analisis kebutuhan diklat berisi fokus
kegiatan analisis kebutuhan diklat, tujuan kegiatan, metoda serta peralatan yang
digunakan, kerangka kerja, tahapan kerja dan teknik analisis data, interprestasi dan
formulasi kesimpulan serta saran analisis kebutuhan diklat. Laporan ini digunakan
untuk menetapkan jenis kegiatan diklat. Laporan ini juga sebagai alat monitoring
pelaksanaan kegiatan analisis kebutuhan diklat, alat pengawasan dan
pengendalian. Kualifikasi laporan yang baik dan benar mengikuti persyaratan sebagai
berikut :

a. Isi laporan harus benar dan objektif.

b. Bahasa laporan harus jelas dan mudah dimengerti.

c. Laporan harus langsung mengenai sasaran atau inti permasalahan.

d. Laporan harus lengkap dalam segala segi laporan tertulis.

e. Uraian isi laporan harus tegas dan konsisten.

f. Waktu pelaporan harus tepat.

g. Penerima laporan harus tepat.

Struktur laporan TNA dapat disusun sebagai berikut:

Dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan program pendidikan dan pelatihan


guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah pada tingkat kelompok kerja adalah
melakukan prinsip-prinsip pendidikan dan pelatihan dengan senantiasa menerapkan
pendekatan sistem melalui penerapan manajemen diklat yang efektif dan efisien.

Dengan demikian program pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan benar-


benar merupakan proses transformasi untuk membentuk guru professional yang
memiliki empat kompetensi yaitu pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional.
Demikian pula untuk kepala sekolah yang diharapkan memiliki 5 (lima) kompetensi
yaitu manajerial, sosial, kepribadian, kewirausahaan dan supervisi. Untuk pengawas
sekolah diharapkan menguasai 6 (enam) kompetensi yaitu Litbang, sosial,
kepribadian, supervise akademis, supervise manajerial dan evaluasi.

Prosedur untuk melakukan kegiatan TNA adalah sebagai berikut mempersiapkan dan
merancang Analisis Kebutuhan Diklat (TNA), menyusun instrumen, mengumpulkan,
menganalisis dan menginterpretasikan data, menyusun kebutuhan Diklat, menyusun
struktur program Diklat dan diakhiri dengan menyusun laporan.

Anda mungkin juga menyukai