Anda di halaman 1dari 3

PEMANFAATAN KULIT BUAH NAGA SEBAGAI PEWARNA ALAMI PADA

SABUN CUCI TANGAN

Minggi Tya Susriadi, Lisa Afrillianti, Vina Rosalina, dan Dian Nur Hayati

Prodi Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Negeri Semarang Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, Indonesia 50229

ABSTRAK

Sabun cuci tangan dibuat dengan bahan utama berupa emal yang merupakan surfaktan. Sabun
cuci tangan berfungsi mengangkat lemak dan kotoran serta membunuh bakteri penyebab
penyakit. Pewarna sintetis pada sabun cuci tangan dapat diganti dengan bahan alami yang
tidak berbahaya. Penelitian ini bertujuan untuk membuat suatu inovasi pengganti pewarna
sintetis pada sabun cuci tangan, yaitu dengan menggunakan ekstrak dari kulit buah naga yang
berfungsi sebagai antioksidan untuk melindungi kulit dari pengaruh radikal bebas yang bisa
merusak kulit.

Kata kunci : Kulit buah naga, pewarna, sabun cuci tangan

PENDAHULUAN

Sabun merupakan produk kimia yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Sabun dibuat dengan metode saponifikasi yaitu mereaksikan trigliserida dengan soda kaustik
(NaOH) sehingga menghasilkan sabun dan produk samping berupa gliserol (Fessenden,
1986). Untuk menarik minat para konsumen terhadap sabun cuci tangan, maka ditambahkan
pewarna yang bermacam-macam pada sabun cuci tangan. Kebanyakan sabun cuci tangan
menggunakan pewarna sintetis, dimana pewarna tersebut banyak mengandung zat-zat kimia
yang berbahaya bagi tubuh apabila digunakan secara terus-menerus.

Oleh karena itu pada penelitian ini dibuat suatu inovasi pengganti pewarna sintesis
pada sabun cuci tangan. Pewarna yang digunakan yaitu berasal dari kulit buah naga. Kulit
buah naga dapat memberikan warna merah yang baik. Warna merah tersebut disebabkan oleh
adanya pigmen antosianin. Antosianin merupakan kelompok pigmen yang berwarna merah
sampai biru yang tersebar luas pada tanaman. Antosianin tergolong pigmen yang disebut
flavonoid. Senyawa golongan flavonoid termasuk senyawa polar dan dapat diekstraksi
dengan pelarut yang bersifat polar pula (Simanjuntak,2014).

METODE

Langkah pertama yang dilakukan adalah 125 gram emal; 31,25 gram NaCl; 6,25 gram
sodium benzoat dan 2,5 mL ampitol dimasukkan kedalam beaker glass diaduk hingga rata
kemudian di tambah aquades sebanyak 500mL. Dihasilkan campuran berwarna putih kental
agak berbusa. Diamkan selama kurang lebih 24 jam hingga larutan berubah menjadi bening.
Untuk pewarna, digunakan kulit buah naga yang diambil sarinya. Pertama kulit buah naga
dihaluskan menggunakan alu dan lumpang. Kemudian ditambahkan aquades secukupnya.
Setelah campuran emal berubah menjadi bening, ditambah 12,5 mL gliserin; 0,625 mL
tergitol NP 10; 2 mL parfum; pewarna buah naga yang telah dibuat kemudian ditambah
aquades. Setelah semuanya tercampur diaduk lagi hingga tercampur sempurna dan siap untuk
di masukkan kedalalm botol tempat sabun.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembuatan sabun cuci tangan menggunakan bahan-bahan yang aman untuk kulit.
Dalam sabun cuci tangan emal berfungsi sebagai surfaktan. Surfaktan merupakan salah satu
oleokimia turunan yang satu molekulnya memiliki gugus hidrofilik (bagian polar/yang suka
air) dan gugus hidrofobik (non polar/yang suka akan minyak/lemak), sehingga dapat
mempersatukan campuran yang terdiri dari air dan minyak. Bagian polar molekul surfaktan
dapat bermuatan positif, negatif atau netral(Aisyah, 2011).

Penambahan NaCl sebagai garam yang digunakan dalam surfaktan yang berfungsi
untuk menjaga sifat dari larutan surfaktan. Amphitol berfungsi sebagai foam booster dan
pengental.Sodium benzoate berfungsi sebagai pengawet dan anti jamur. Parfum sebagai
pewangi sabun. Tergitol NP10 sebagai emulsifier agar parfum dapat larut dalam air. Gliserin
sebagai pelembab kulit karena memiliki gugus hidroksil yang dapat meningkatkan
kelembapan.

Kulit buah naga mengandung vitamin C, vitamin E, vitamin A, alkaloid, terpenoid,


flavonoid, tiamin, niasin, piridoksin, kobalamin, fenolik, karoten, dan fitoalbumin
(Jaafar,etal.,2009). Menurut penelitian Wu ,et al (2006) keunggulan dari kulit buah naga
yaitu kaya polifenol dan merupakan sumber antioksidan. Selain itu aktivitas antioksidan pada
kulit buah naga lebih besar dibandingkan aktivitas antioksidan pada daging buahnya,
sehingga berpotensi untuk dikembangkan menjadi sumber antioksidan alami.

Selain berfungsi sebagai pewarna, kulit buah naga dalam sabun cuci tangan ini juga
dapat digunakan sebagai bahan alami yang baik untuk kulit. Kandungan vitamin A, vitamin C
dan vitamin E yang tinggi berfungsi sebagai antioksidan untuk melindungi kulit dari
pengaruh radikal bebas yang bisa merusak kulit.

SIMPULAN

Sabun cuci tangan dibuat dengan bahan utama berupa Emal yang merupakan
surfaktan. Sabun cuci tangan berfungsi mengangkat lemak dan kotoran serta membunuh
bakteri penyebab penyakit. Pewarna sintetis pada sabun cuci tangan dapat diganti dengan
ekstrak dari kulit buah naga.Warna pada kulit buah naga disebabkan adanya pigmen
antosianin. Kulit buah naga mengandung vitamin A, vitamin C, dan vitamin E yang cukup
tinggi berfungsi sebagai antioksidan untuk melindungi kulit dari pengaruh radikal bebas yang
bisa merusak kulit.
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai