BAB I
PENDAHULUAN
Desa Plajan, dengan luas wilayah 1.044.500 Ha, memiliki 8 Posyandu yang
terletak di 7 RW, yang terdiri dari 1 Posyandu strata mandiri, 5 Posyandu strata
purnama dan 2 Posyandu strata madya. Posyandu strata mandiri adalah Posyandu
Nusa Ngesti Tunggal I. Posyandu strata purnama adalah Posyandu Nusa Ngesti
Tunggal III, IV, V, VI, dan VIII. Sedangkan Posyandu dengan strata madya adalah
Posyandu Nusa Ngesti Tunggal II dan VII.
1. Pembinaan
Pembinaan adalah suatu proses dimana orang-orang mencapai kemampuan
tertentu untuk membantu mencapai tujuan organisasi.2
2. Posyandu strata madya
Posyandu starta madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan
kegiatan lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader 5 orang
atau lebih, dengan rata-rata jumlah kader 5 orang atau lebih, tetapi cakupan
kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50%.3
3. Peningkatan Strata Posyandu
Peningkatan strata Posyandu adalah upaya untuk menaikkan tingkatan
Posyandu dari pratama ke madya, madya ke purnama, atau purnama ke
mandiri sesuai metode dan alat telaah perkembangan Posyandu berdasarkan
35 indikator penilaian strata Posyandu.
4. Posyandu Nusa Ngesti Tunggal
Posyandu yang ada di Desa Plajan yang menjadi tempat pelaksanaan
kegiatan pembinaan Posyandu.
5. Desa Plajan
Salah satu desa di Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara yang menjadi
tempat pelaksanaan kegiatan pembinaan Posyandu.
6. Kecamatan Pakis Aji
Kecamatan di Kabupaten Jepara yang menjadi tempat pelaksanaan kegiatan
pembinaan Posyandu.
7. Kabupaten Jepara
Kabupaten tempat pelaksanaan kegiatan pembinaan Posyandu.
8. Tanggal 5-10 April 2017
Waktu pelaksanaan pembinaan Posyandu.
10. Kinerja Posyandu, dinilai dari angka D/S, N/D, K/S, cakupan K4,
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, cakupan peserta KB, cakupan
imunisasi, cakupan dana sehat, cakupan Fe, cakupan kapsul vitamin A balita
dan ibu nifas, dan frekuensi penimbangan per tahun (lebih atau kurang dari
delapan kali).
1.4 Tujuan
1.4.1 Tujuan Umum
Melakukan pembinaan Posyandu strata madya dalam rangka peningkatan
strata Posyandu Nusa Ngesti Tunggal Desa Plajan Kecamatan Pakis Aji
Kabupaten Jepara pada tanggal 5-10 April 2017.
1.4.2 Tujuan Khusus
1. Mendapatkan data hasil penilaian indikator kepengurusan Posyandu
Nusa Ngesti Tunggal strata madya.
2. Mendapatkan data hasil penilaian indikator kader Posyandu Nusa Ngesti
Tunggal strata madya
3. Mendapatkan data hasil penilaian indikator sarana Posyandu Nusa
Ngesti Tunggal strata madya
4. Mendapatkan data hasil penilaian indikator prasarana Posyandu Nusa
Ngesti Tunggal strata madya
5. Mendapatkan data hasil penilaian indikator dana Posyandu Nusa Ngesti
Tunggal strata madya
6. Mendapatkan data hasil penilaian indikator pelaksanaan program pokok
Posyandu Nusa Ngesti Tunggal strata madya
7. Mendapatkan data hasil penilaian indikator pelaksanaan program
pengembangan Posyandu Nusa Ngesti Tunggal strata madya
8. Mendapatkan data hasil penilaian indikator pelaksanaan administrasi
Posyandu Nusa Ngesti Tunggal strata madya
9. Mendapatkan data hasil penilaian indikator kinerja Posyandu Nusa
Ngesti Tunggal strata madya
5
1. Posyandu pratama
Posyandu pratama adalah posyandu yang masih belum mantap, ditandai oleh
kegiatannya belum bisa rutin tiap bulan dan kader aktifnya sangat terbatas,
yaitu kurang dari 5 orang. Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin
Posyandu, selain jumlah kader yang terbatas, dapat pula karena belum siapnya
masyarakat. Hal yang dapat dilakukan adalah memotivasi masyarakta serta
menambah jumlah kader.
2. Posyandu madya
Posyandu madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader 5 orang atau lebih,
dengan rata-rata jumlah kader 5 orang atau lebih, tetapi cakupan kelima
kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50%. Hal yang dapat
dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan cakupan dengan
mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih menggiatkan
kader dalam mengelola kegiatan Posyandu.
3. Posyandu purnama
Posyandu purnama adalah posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun, rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih,
cakupan 5 kegiatan utamanya lebih dari 50%, mampu menyelenggarakan
program tambahan, serta telah memperoleh sumber pemniayaan dari dana
sehat yang dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yaitu
kurang dari 50% KK di wilayah kerja Posyandu.
4. Posyandu mandiri
Posyandu mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melakukan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak 5 orang atau
lebih, cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50%, mampu
menyelenggarakan program tambahan, serta telah memperoleh sumber
pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang pesertanya
lebih dari 50% KK yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya. Hal yang dapat
dilakukan bersifat pembinaan termasuk pembinaan program dana sehat,
sehingga terjamin kesinambungannya.
7
1.5.2 Pembinaan
1.5.2.1 Definisi Pembinaan
Pembinaan adalah suatu proses di mana orang-orang mencapai
kemampuan tertentu untuk membantu mencapai tujuan organisasi. Proses
pelaksanaan pembinaan harus mengetahui sasaran pokok yang ingin dicapai
oleh organisasi. Sasaran pembinaan adalah untuk meningkatkan
pengetahuan, meningkatkan prestasi, meningkatkan produktivitas,
mengembangkan ketrampilan baru, dan meningkatkan efisiensi kerja.2
1.5.2.2 Proses Pembinaan
Informasi yang didapat dalam pembinaan adalah hal yang relatif lebih baru
bagi seseorang, sehingga informasi yang didapat tersebut perlu diolah
terlebih dahulu. Sebelum seseorang dapat mengadopsi perilaku baru, dalam
9
BAB II
METODOLOGI
Alat dokumentasi
Printer
5) Methods
Data sekunder didapatkan dari pemegang program gizi. Data
sekunder berisi data jumlah dan strata Posyandu yang ada di Desa
Plajan.
Data primer didapatkan dari hasil pengamatan jalannya kegiatan
Posyandu Nusa Ngesti Tunggal dengan strata madya dilakukan
dengan cara mengikuti kegiatan Posyandu sesuai jadwal. Selain
pengamatan juga dilakukan wawancara dengan kader Posyandu.
2.1.2 Proses
1) Perencanaan (P1)
a. Nama Kegiatan :
Pembinaan Posyandu Strata Madya dalam rangka Peningkatan Strata
Posyandu Nusa Ngesti Tunggal Desa Plajan Kecamatan Pakis Aji
Kabupaten Jepara pada Tanggal 5-10 April 2017
b. Lokasi :
Posyandu Nusa Ngesti Tunggal strata madya, Desa Plajan, Kecamatan
Pakis Aji, Kabupaten Jepara
c. Sasaran :
Kader Posyandu Nusa Ngesti Tunggal strata madya, Desa Plajan,
Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara
d. Pelaksana :
Mahasiswa PBL Puskesmas Pakis Aji
e. Metode :
Data sekunder didapatkan dari pemegang program gizi. Data
sekunder berisi data jumlah dan strata Posyandu yang ada di
Desa Plajan.
Data primer didapatkan dari hasil pengamatan jalannya kegiatan
Posyandu Nusa Ngesti Tunggal dengan strata madya, dilakukan
dengan cara mengikuti kegiatan Posyandu sesuai jadwal. Selain
13
Tujuan :
- Mengetahui kegiatan Posyandu dan ikut berpartisipasi
- Mendapatkan data berdasarkan indikator penilaian
strata Posyandu
Lokasi :
Desa Plajan
Waktu :
Rabu, 5 April 2017 - Sabtu, 8 April 2017/ Pukul 08.00-
10.00
Sasaran:
Kader Posyandu di Desa Plajan (Posyandu Nusa Ngesti
Tunggal II, III, IV, V, VI, VII, VIII)
Pelaksana :
Mahasiswa PBL FK Undip (Adinda Ratna Puspita)
f. Kegiatan :
Wawancara dengan Kader Posyandu Nusa Ngesti Tunggal
dengan strata madya
Tujuan :
- Menjalin hubungan baik dengan kader Posyandu Nusa
Ngesti Tunggal dengan strata madya
- Mendapatkan data berdasarkan indikator penilaian
strata Posyandu
- Memilih Posyandu Nusa Ngesti Tunggal dengan strata
madya yang memiliki skor terendah berdasarkan
indikator.
Lokasi :
Desa Plajan
Waktu :
Rabu, 5 April 2017 - Sabtu, 8 April 2017 / Pukul 10.00-
11.00
Sasaran:
17
a. Pengawasan :
Mengamati seluruh proses pelaksanaan pembinaan Posyandu untuk
menjamin kegiatan berjalan sesuai rencana.
b. Pengendalian :
19
2.1.3 Output
Kegiatan pembinaan Posyandu strata madya dalam rangka peningkatan strata
Posyandu Nusa Ngesti Tunggal Desa Plajan Kecamatan Pakis Aji Kabupaten
Jepara pada Tanggal 5-10 April 2017 didapatkan data sebagai berikut :
1. Didapatkan data hasil penilaian indikator kepengurusan Posyandu Nusa
Ngesti Tunggal strata madya.
2. Didapatkan data hasil penilaian indikator kader Posyandu Nusa Ngesti
Tunggal strata madya
3. Didapatkan data hasil penilaian indikator sarana Posyandu Nusa Ngesti
Tunggal strata madya
4. Didapatkan data hasil penilaian indikator prasarana Posyandu Nusa Ngesti
Tunggal strata madya
5. Didapatkan data hasil penilaian indikator dana Posyandu Nusa Ngesti
Tunggal strata madya
6. Didapatkan data hasil penilaian indikator pelaksanaan program pokok
Posyandu Nusa Ngesti Tunggal strata madya
7. Didapatkan data hasil penilaian indikator pelaksanaan program
pengembangan Posyandu Nusa Ngesti Tunggal strata madya
8. Didapatkan data hasil penilaian indikator pelaksanaan administrasi
Posyandu Nusa Ngesti Tunggal strata madya
9. Didapatkan data hasil penilaian indikator kinerja Posyandu Nusa Ngesti
Tunggal strata madya
20
BAB III
HASIL PENGAMATAN
3.1 Input
1. Kegiatan : Pertemuan dengan Kepala Puskesmas Pakis Aji yaitu dr.
Murtono dan pendamping mahasiswa
Waktu : Senin, 3 April 2017/ Pukul 13.00-13.30
Tujuan :
Hasil :
Tujuan :
Hasil :
3.2 Proses
Lokasi : P2UKM
Tujuan :
Hasil :
Hasil :
Tujuan :
Hasil :
3.3 Output
Telah dilakukannya kegiatan pembinaan Posyandu strata madya
dalam rangka peningkatan strata Posyandu Nusa Ngesti Tunggal Desa
Plajan, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara pada tanggal 5-10 April
2017 oleh mahasiswa dengan mengikuti kegiatan Posyandu sesuai
jadwal, mengamati jalannya kegiatan Posyandu, dan melakukan
wawancara dengan kader Posyandu berdasarkan indikator penilaian
strata Posyandu.
1. Didapatkan data hasil penilaian indikator kepengurusan Posyandu Nusa
Ngesti Tunggal strata madya.
2. Didapatkan data hasil penilaian indikator kader Posyandu Nusa Ngesti
Tunggal strata madya
3. Didapatkan data hasil penilaian indikator sarana Posyandu Nusa Ngesti
Tunggal strata madya
4. Didapatkan data hasil penilaian indikator prasarana Posyandu Nusa Ngesti
Tunggal strata madya
31
BAB IV
PEMBAHASAN FAKTA
Berdasarkan data di atas, posyandu Nusa Ngesti Tunggal Desa Plajan terdiri
dari 1 Posyandu strata mandiri, 5 Posyandu strata purnama, dan 2 Posyandu strata
madya. Tidak ada Posyandu dengan strata Pratama di Desa Plajan.
4.2.3 Sarana
4.2.4 Prasarana
4.2.5 Dana
Berdasarkan data di atas, pada Posyandu Nusa Ngesti Tunggal II dan VII
belum melaksanakan program pokok dengan lengkap, yang terlaksana adalah KIA,
KB, imunisasi, dan penanggulangan diare. Program pokok yang belum terlaksana
secara rutin adalah pemberian PMT, yang hanya diberikan 2 bulan sekali. Jenis
kegiatan 5 meja yang sudah terlaksana di Posyandu Nusa Ngesti Tunggal II dan VII
adalah pendaftaran, penimbangan, pencatatan, dan pelayanan kesehatan. Kegiatan
5 meja yang belum terlaksana oleh kader adalah meja 4 yaitu penyuluhan. Sasaran
Posyandu Nusa Ngesti Tunggal II dan VII lengkap, yaitu bayi, balita, ibu hamil, ibu
menyusui, ibu nifas, dan wanita usia subur atau pasangan usia subur.
Berdasarkan data di atas, cakupan D/S, N/D, dan K/S Posyandu Nusa Ngesti
Tunggal II adalah 69%, 43%, dan 100%. Cakupan D/S, N/D, dan K/S Posyandu
Nusa Ngesti Tunggal VII adalah 73%, 34%, dan 100%. Tidak didapatkan data per
Posyandu untuk data cakupan K4, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan,
cakupan peserta KB, cakupan imunisasi, cakupan Fe, dan kapsul vitamin A,
sehingga digunakan data Desa Plajan. Cakupan K4 Desa Plajan adalah 90,07%.
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Desa Plajan sebesar 90,97%.
Cakupan peserta KB sebesar 85,4%. Cakupan imunisasi Desa Plajan sebesar
89,1%. Cakupan Fe Desa Plajan adalah 99,33%, sedangkan cakupan vitamin A
Desa Plajan adalah 90,97%. Posyandu Nusa Ngesti Tunggal II dan VII masing-
masing belum memiliki dana sehat. Kedua Posyandu tersebut telah melakukan
penimbangan setiap bulan.
39
BAB V
MASALAH
Data Harapan
Data Kenyataan
Data Ketidakpuasan
Masalah
BAB VI
PEMECAHAN MASALAH
6.1 Tidak dilakukannya penyuluhan oleh kader di meja 4 dalam sistem 5 meja
Posyandu Nusa Ngesti Tunggal II
Penyebab masalah :
Pemecahan masalah :
6.2 Tidak adanya pelaporan data dinding balok SKDN di Posyandu Nusa
Ngesti Tunggal II
Penyebab masalah :
dari Puskesmas Pakis Aji, namun karena ukurannya yang besar sehingga tidak ada
tempat untuk menempelkan di dinding. Kader Posyandu juga belum paham cara
pengisian balok SKDN.
Pemecahan masalah :
Pemberian balok SKDN dengan ukuran yang sesuai agar mudah ditempel, serta
pemberian materi kepada kader Posyandu Nusa Ngesti Tunggal II tentang cara
pengisian balok SKDN dan interpretasinya, beserta pelaporannya ke Puskesmas.
6.3 Tidak adanya pembagian tupoksi pengurus yang jelas di Posyandu Nusa
Ngesti Tunggal II
Penyebab masalah :
Pemecahan masalah :
6.4 Belum ada surat peminjaman resmi tempat pelaksanaan Posyandu Nusa
Ngesti Tunggal II
Penyebab masalah :
Pemecahan masalah :
Penyebab masalah :
Pemecahan masalah :
6.6 Jumlah dana tidak cukup untuk biaya operasional Posyandu Nusa Ngesti
Tunggal II dan keseimbangan sumber dana dari masyarakat tidak tetap
Penyebab masalah :
Pemecahan masalah :
BAB VII
Metode :
Penyusunan tupoksi pengurus Posyandu, setelah dikonsultasikan
dengan pemegang program gizi Puskesmas Pakis Aji, berisi tugas
ketua, sekretaris, bendahara, dan tugas kader pada H-1 pelaksanaan,
hari-H, dan H+1 pelaksanaan Posyandu. (terlampir)
Pemberian tupoksi pengurus Posyandu, ditempel, dan dicantumkan
dalam buku struktur orgnisasi Posyandu.
Hasil : Program ini telah terlaksana, sudah ada surat izin resmi
peminjaman tempat pelaksanaan Posyandu Nusa Ngesti
Tunggal II
BAB VIII
KESIMPULAN
8.1 Kesimpulan
8.2 Saran
penyuluhan oleh kader di meja 4 dalam sistem 5 meja Posyandu dan pengisian
balok SKDN oleh kader, serta pelaporan kegiatan Posyandu kepada Puskesmas,
agar bisa berjalan rutin.
DAFTAR PUSTAKA
NO INDIKATOR SKOR
A. KEPENGURUSAN
1. Landasan Hukum Kepengurusan
a. Sudah dalam bentuk SK (Surat Keputusan) dari Kepala desa/kelurahan
atau Pokja Posyandu Desa atau Pokjanal Kecamatan 1
b. Belum dalam bentuk SK
0
2. Jumlah Pengurus
a. Minimal sudah ada ketua, sekretaris dan anggota pengurus 1
b. Belum ada pengurus (ketua, sekretaris dan anggota pengurus) definitif
0
3. Pembagian tugas diantara pengurus
a. Sudah jelas dalam bentuk rumusan tupoksi 1
b. Belum jelas 0
B KADER
4. Jumlah kader
a. 5 orang atau lebih 1
b. Kurang dari 5 orang 0
5. Jenis kader yang ada diposyandu
a. Beragam, tidak hanya kader gizi/kesehatan, tetapi juga ada kader lain
(kader PAUD atau kader penyuluh atau kader pertanian dll.) 1
b. Hanya 1 jenis kader (kader gizi/kesehatan) kurang dari 5 orang
0
6. Ketrampilan Kader
a. Jumlah kader telah terlatih atau mengikuti pelatihan kader lebih dari
50%. 1
b. Jumlah kader belum terlatih atau belum mengikuti pelatihan kader
kurang dari 50%. 0
C SARANA
7. Jenis sarana posyandu
a. Sudah lengkap (semua lata ini ada : timbangan, dacin/injak, KMS/buku
KIA, KMS Bumil, Alat ukur TB, meja kursi, tes lodisasi) 1
b. Belum lengkap
0
8. Jumlah sarana
1
55
c. Pratama
d. Madya
9. Yang tidak termasuk dalam program pengembangan Posyandu adalah..
a. Bina keluarga balita
b. PAUD
c. Kelas ibu hamil dan balita
d. Senam lansia
10. Berikut adalah buku yang harus ada dalam administrasi Posyandu, kecuali...
a. Buku susunan pengurus
b. Buku tamu
c. Buku absen pulang
d. Buku kunjungan rumah
11. Cakupan D/S menggambarkan..
a. Partisipasi masyarakat
b. Keberhasilan program
c. Cakupan program
d. Capaian program
12. Cakupan N/D menggambarkan...
a. Partisipasi masyarakat
b. Keberhasilan program
c. Cakupan program
d. Capaian program
13. Jika anak tidak naik berat badan 2 bulan berturut-turut, maka yang dilakukan
oleh kader Posyandu adalah..
a. Memarahi orangtua
b. Memberi obat
c. Rujuk anak ke Puskesmas/ Pustu/ PKD
d. Menyuruh anak pulang
14. Seorang bayi setelah dilahirkan, tidak langsung dimandikan, tapi langsung
diletakkan di perut ibu dan dibiarkan mencari puting susunya sendiri, disebut
dengan..
a. ASI eksklusif
b. Inisiasi Menyusu Dini
c. MP-ASI
d. Tidak boleh dilakukan
15. Sejak umur berapa MP-ASI mulai diberikan?
a. Segera setelah lahir
b. 4 bulan
c. 6 bulan
d. 1 tahun
60
Mengetahui
Petinggi Plajan
PRIYATIN
62
PENGELOLAAN LAPORAN
BULANAN PROGRAM GIZI
No.Dokumen :
No. Revisi :-
Halaman :-
1. Pengertian Pengelolaan Laporan Bulanan Program Gizi adalah kegiatan untuk mengumpulkan dan
menganalisa data yang dapat dipakai sebagai alat monitoring dalam evaluasi program.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah pengelolaan laporan Program Gizi
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Pakis Aji Nomor 05, tahun 2016 tentang
pengelolaan Upaya Kesehatan Masyarakat
4. Referensi Format laporan bulanan gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara
5. Prosedur A. Persiapan
1) Ketua Posyandu mengumpulkan laporan FI gizi setiap bulan di Pertemuan Kader
Tingkat Desa
2) Data daro FI yang dikumpulkan kemudian dikoreksi, apabila ditemukan data
yang salah, langsung di tanyakan ke ketua kader
3) Bidan desa merekap hasil laporan FI
B. Pelaksanaan
1) Bidan desa merekap hasil laporan bulanan FI gizi di format laporan bulanan
yang sudah disediakan oleh petugas Gizi
2) Petugas gizi menerima laporan FI dari masing-masing bidan desa berjumlah 8
desa
3) Petugas gizi merekap satu persatu laporan dari masing2 desa ke dalam
computer
4) Laporan F III gizi kemudian di cetak, ditandatangani oleh petugas gizi, dan
diketahui oleh Kepala Puskesmas
5) Laporan FIII gizi dikirim ke Dinas Kesehatan Kabupaten sebelum tanggal 10 tiap
bulannya
6) Arsip laporan di simpan oleh petugas.
6. Unit Terkait Admen
KIA