Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


PERTEMUAN XII TANGGAL 15 DESEMBER 2013

A. Latar Belakang
Pertemuan kesebelas dengan keluarga Ibu SM pada tanggal 6 Desember 2013
dilakukan intervensi lanjutan untuk masalah ketidakefektifan manajemen regimen terapi
keluarga Ibu SM terhadap penyakit DM tipe 2 berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang menderita DM tipe 2. Hasil evaluasi diketahui
bahwa Ibu SM mengatakan bingung memilih makanan yang harus dimakan. Ibu SM
juga mengatakan takut kalau makan sembarangan selama sakit. Berdasarkan hasil
evaluasi ini, maka perlu dilakukan tindakan berupa pendidikan kesehatan kepada
keluarga Ibu SM tentang manajemen diet untuk penderita DM tipe 2.
Pada penderita DM tipe II, pengaturan makanan merupakan hal yang sangat
penting. Bila hasil pengaturan makanan tidak sesuai dengan yang diharapkan,
diperlukan obat-obat hipoglikemia OAD (oral anti-diabetic) atau insulin. Mayoritas
penderita DM tipe II mengalami obesitas, oleh karena itu tujuan utama dari pengaturan
makanan adalah menurunkan berat badan ke berat badan ideal. Untuk itu penderita
diberi diet rendah kalori atau rendah energi. Dengan diet rendah kalori, pada umumnya
keadaaan hiperglikemia dapat diperbaiki. Pada beberapa penderita, pengurangan jumlah
total energi waktu puasa dapat menormalkan kadar glukosa. Penderita DM tipe II yang
kurus tidak memerlukan pembatasan jumlah energi yang ketat. Akan tetapi, semua
penderita diabetes tipe II harus mengurangi lemak dan kolesterol serta meningkatkan
rasio asam lemak tak jenuh dengan asam lemak jenuh (www.diabetes.org, 13 Desember
2013).
Pendidikan kesehatan yang dilakukan terhadap keluarga Ibu SM menggunakan
metode Diabetes Self Management Education (DSME). DSME merupakan proses
pendidikan kesehatan bagi individu atau keluarga dalam mengelola penyakit diabetes
yang telah dikembangkan sejak tahun 1930-an oleh Joslin Diabetes Center
(Bartlett,1986). DSME menggunakan metode pedoman, konseling, dan intervensi
perilaku untuk meningkatkan pengetahuan mengenai diabetes dan meningkatkan
ketrampilan individu dan keluarga dalam mengelola penyakit DM (Jack et al.,2004).
Pendekatan pendidikan kesehatan dengan metode DSME tidak hanya sekedar
menggunakan metode baik langsung maupun tidak langsung namun telah berkembang
dengan mendorong partisipasi dan kerjasama diabetisi dan keluarganya (Funnell et
al.,1991; Glasgow & Anderson,1999). Secara singkat, Konsep DSME ini merupakan
salah satu konsep yang dapat diaplikasikan dalam memberikan pemahaman yang baik
dan benar tentang perawatan mandiri pasien di keluarga. Menurut Badruddin et al.
(2002: 99-102.), diabetisi yang diberikan pendidikan dan pedoman dalam perawatan
diri akan meningkatkan pola hidupnya yang dapat mengontrol gula darah dengan baik.
Selan itu, pendidikan kesehatan yang diberikan akan lebih efektif bila petugas
kesehatan mengenal tingkat pengetahuan, sikap dan kebiasaan sehari-hari pasien dan
keluarga tersebut.
Pendidikan kesehatan yang sesuai kebutuhan pasien dan keluarga, secara
langsung atau tidak langsung dapat meningkatkan kemampuan perawatan secara
mandiri sehingga produktifitas pasien dan keluarganya dapat meningkat juga. Menurut
http://hanamuhdi.wordpress.com/ beberapa hal penting dalam DSME adalah :
1. Perencanaan pola makan dan diet yang tepat
2. Monitoring kadar gula darah
3. Olahraga dan latihan
4. Pengobatan yang teratur
5. Pengukuran tekanan darah dan kadar kolesterol secara teratur
6. Menghindari stress yang berlebihan
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka pertemuan ke-12 dengan keluarga Ibu
SM adalah untuk memperkenlakan diet yang sehat untuk penderita diabetes tipe 2

B. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektifan manajemen regimen terapi keluarga Ibu SM terhadap penyakit DM
tipe 2 berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
yang menderita DM tipe 2.

2. Tujuan Umum :
Setelah dilakukan intervensi diharakan agar keluarga mampu merencanakan diet yang
tepat untuk Ibu SM dengan DM tipe 2..

3. Tujuan khusus :
Setelah intervensi selama 60 menit, diharapkan keluarga mampu :
a. Mengetahui konsep 3 J dalam pengaturan diet Ddiabetes.
b. Mengetahui kebutuhan kalori Ibu SM perhari.
c. Membedakan makanan yang boleh dan tidak boleh untuk penderita DM..
d. Menyusun menu harian untuk ibu SM.

4. Kriteria Evaluasi (kegiatan hari ini)


a. Kriteria Struktur
1) Tersedia media: lembar balik dan kartu gambar
2) Tersedianya tempat pertemuan
3) Adanya kontrak waktu selama 60 menit
b. Kriteria proses
1) Keluarga mengikuti kegiatan dari awal hingga selesai
2) Seluruh anggota keluarga dapat hadir
3) Keluarga berpartisipasi aktif dalam menyampaikan informasi
4) Tidak ada gangguan selama proses interaksi dengan keluarga.
c. Kriteria hasil
1. Menyebutkan konsep 3J dengan benar.
2. Menyebutkan kebutuhan kalori harian untuk Ibu SM.
3. Membedakan makanan dengan menggunakan kartu gambar.
4. Tersusunnya menu harian untuk Ibu SM

C. Rancangan Kegiatan
1. Topik : Pengaturan Pola Makan untuk Penderita DM
2. Metoda : Diskusi, Tanya jawab
3. Media : Booklet
4. Waktu : Minggu, 15 Desember 2013
5. Strategi pelaksanaan (fase orientasi, kerja dan terminasi)

No Alokasi Waktu Kegiatan


1 Fase Orientasi
 Mengucapkan salam
 Membuat kontrak waktu
10 menit  Menjelaskan maksud dan tujuan
interaksi.

2 40 menit Fase Interaksi


Menjelaskan dan berdiskusi bersama keluarga
tentang :
1. Konsep 3 J.
2. Cara menghitung kebutuhan kalori harian
penderita DM.
3. Menjelaskan makanan yang boleh dan tidak
boleh untuk penderita DM.
4. Meminta keluarga untuk memilih jenis
makanan yang gambarnya ada sikartu
untuk Ibu SM.
5. Memotivasi keluarga untuk menyusun
menu harian untuk Ibu SM.
3 Fase terminasi
 Membuat kesimpulan hasil pertemuan
 Melakukan evaluasi terhadap
10 menit kegiatan.
 Membuat kontrak waktu pertemuan
selanjutnya
 Mengucapkan salam

Anda mungkin juga menyukai