Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH UMUR KAMBING PERANAKAN ETAWAH (PE) TERHADAP

KUALITAS SEMEN SEGAR

Heriyanta, E., M. Nur Ihsan, dan N. Isnaini


Bagian Produksi Ternak Fakultas Peternakan UB Malang

ABSTRAK
Suatu Penelitian dengan tujuan untuk mengetahui kualitas semen segar kambing
Peranakan Etawah berdasarkan umur telah dilaksanakan di Balai Besar Inseminasi Buatan
(BBIB) Singosari Malang. Metode penelitian yang digunakan adalah percobaan dengan
mengamati kualitas semen segar yang meliputi; volume, konsentrasi, motilitas individu, total
spermatozoa motil dan jumlah spermatozoa yang di dapat dari 8 pejantan yang telah di
klasifikasikan menjadi 4 kelompok berdasarkan umur 1-2, 3-4, 5-6 dan > 6 tahun. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa umur pejantan tidak memberi pengaruh nyata terhadap volume
semen, tetapi. berpengaruh nyata terhadap motilitas individu, konsentrasi, jumlah spermatozoa
semen, dan berpengaruh sangat nyata terhadap total spermatozoa motil. Kesimpulan dari
penelitian ini bahwa semakin tua umur kambing PE, maka makin turun kualitas semen dengan
kualitas semen yang terbaik pada umur 3-4 tahun. Dari hasil penelitian dapat disarankan
penggunaan pejantan umur 3-4 tahun untuk mendapatkan kuantitas dan kualitas semen yang
baik.

THE EFFECT OF ETAWAH CROSSBRED GOAT AGE ON FRESH SEMEN


QUALITY

ABSTRACT
The research used fresh semen of eight heads goat by classifying various of age on 1-2,
3-4, 5-6, >6 years old; and to determining fresh semen which qualified to the next
process/Artificial inseminatiom. The results of this research showed that the age of the male
number of spermatozoa in fresh semen was significantly different effect to motility, sperm
concentration, total sperm, motile total sperm but non significantly different to sperm volume
of fresh semen. The research was concluded that etawah crossbred on 3-4 years old had good
productivity and good for semen quality for Articial Insemination.

Keyword: Etawah Crossbred Goat, age semen quality

PENDAHULUAN Salah satu upaya dalam peningkatan


Kambing PE merupakan hasil populasi ternak sapi maupun kambing adalah
perkawinan antara kambing Etawa dengan dengan teknologi Inseminasi Buatan (IB).
kambing lokal (kacang). Kambing Etawah Teknologi IB telah terbukti efektif dalam
sendiri berasal dari wilayah Jamnapari menyebarkan bibit pejantan maupun betina
(India), kambing ini termasuk tipe dwiguna dengan genetik materi unggul. Keuntungan
yakni sebagai penghasil susu dan daging. dari teknologi IB ini adalah: 1)
Memperpendek jarak antar kelahiran (calving

J. Ternak Tropika Vol. 14, No.2: 1-5, 2013 1


interval), 2) Meningkatkan pemanfaatan ekor. Variabel yang diamati volume,
pejantan unggul, 3) Mengatasi kendala jarak motilitas, konsentrasi; dan jumlah
dan waktu, 4) Mencegah penularan penyakit spermatozoa motil.
hewan menular melalui saluran kelamin, 5) Data yang terkumpul dianalisis
Menghemat dana karena tidak perlu menggunakan analisis ragam dengan
memelihara pejantan, 6) Memperbaiki mutu Rancangan Acak Lengkap (RAL), apabila
genetic ternak melalui pejantan (Hendris, terdapat perbedaan antara perlakuan maka
2005). dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda
Susilawati dkk, (1993) menyatakan Duncan’s (Steel and Torrie, 1981).
bahwa semen yang berkualitas dari seekor
pejantan unggul dapat dipengaruhi oleh HASIL DAN PEMBAHASAN
beberapa faktor, antara lain: umur pejantan, Volume Semen Segar
sifat genetik, suhu dan musim, frekuensi Hasil pemeriksaan volume semen
ejakulasi dan makanan. Faktor umur segar pada keempat kelompok umur
merupakan salah satu faktor yang Kambing PE dapat dilihat pada Table.
mempengaruhi kualitas semen segar, namun
masih belum banyak informasi yang di Tabel 1. Volume Semen Segar pada 4
Kelompok Umur
peroleh tentang pengaruh umur terhadap
Umur Pejantan Rata-rata Volume ± SD
kualitas semen segar. (Tahun) (ml)
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui dan kualitas semen segar 1-2 Tahun 2,2±0,5
3-4 Tahun 1,9±0,5
sebelum dilakukan proses pembekuan 5-6 Tahun 1,9±0,5
nerdasarkan umur pejantan, dan diharapkan > 6 Tahun 1,6±0,4
akan dapat menentukan kriteria dalam
pemilihan calon pejantan sebagai pedoman Dari table 1. ditunjukkan bahwa
budidaya kambing. umur pejantan tidak memberi pengaruh nyata
terhadap volume semen segar pada umur 3-4,
METODE PENELITIAN 5-6 dan >6 tahun, dengan volume segar
Materi Penelitian paling tinggi pada kelompok pejantan umur
Materi penelitian yang digunakan 1-2 tahun yaitu 2,2±0,5 ml. Sifat semen
adalah semen segar yang diperoleh dari 8 dipengaruhi oleh umur pejantan dan interaksi
ekor pejantan kambing Peranakan Etawah antara umur dengan interval penampungan.
(PE). Umur juga mempunyai hubungan yang
signifikan dengan musim sehingga dapat
Metode Penelitian mempengaruhi volume ejakulat dan
Metode penelitian yang digunakan persentase motil spermatozoa. Umur pejantan
adalah metode percobaan, data umur pejantan pada saat penampungan semen
diperoleh dari recording dengan jumlah mempengaruhi volume ejakulat, konsentrasi
ulangan 10 kali untuk 4 perlakuan, adapun dan motilitas spermatozoa (Ihsan 2009).
perlakuan adalah sebagai berikut: umur 1-2 Volume semen yang diperoleh
tahun; umur 3-4 tahun ; umur 5-6 tahun dan selama penelitian lebih tinggi dibandingkan
umur >6 tahun masing-masing sebanyak 2 hasil penelitian Natsir (2011) yakni

2 Pengaruh umur kambing Peranakan Etawah …......…...........….. Heriyanta E., Dkk.


1,27±0,38 ml. Meskipun menurut Susilawati Konsentrasi Semen Segar
(2003) bahwa volume semen kambing rata- Pemeriksaan konsentrasi semen
rata 0,89±0,38 ml tiap ejakulasi. segar dari keempat kelompok umur Kambing
PE ditunjukkan pada Lampiran 4. Rataan
Motilitas Individu Spermatozoa Semen konsentrasi semen segar diperlihatkan pada
Segar Tabel 3.
Hasil pemeriksaan motilitas individu
semen segar pada keempat kelompok umur Tabel 3. Konsentrasi Semen Segar pada 4
Kambing PE dapat dilihat pada Tabel 2. Kelompok Umur Kambing PE
Umur Pejantan Rata-rata Konsentrasi ±
(tahun) SD (106/ml)
Tabel 2. Motilitas Individu Spermatozoa
1-2 Tahun 2265,25±177,8
pada 4 Kelompok Umur Kambing
3-4 Tahun 2434,75±321,1
PE 5-6 Tahun 2294,85±191,5
Umur Pejantan Rata-rata Motilitas >6 Tahun 2261,8±334
(tahun) Individu ± SD (%)
1-2 Tahun 68,5±7,9b
3-4 Tahun 70,75±5,2b Hasil analisis konsentrasi
5-6 Tahun 59,5±13,3a
spermatozoa antar pejantan diduga
>6 Tahun 69,5±7,7b
disebabkan diduga disebabkan karena
Motilitas individu spermatozoa kualitas genetik pada masing-masing
dievaluasi segera setelah penampungan. Hal pejantan (Situmorang, 2002) Hasil penelitian
ini bertujuan agar energi yang dimiliki Rizal (2007) menunjukkan bahwa
spermatozoa tidak cepat habis. Perbedaan konsentrasi spermatozoa rata-rata 4.148,57
motilitas spermatozoa semen segar pada juta sel/ml (berkisar antara 3.910 juta dan
masing-masing kelompok umur diduga 4.510 juta sel/ml). Konsentrasi spermatozoa
disebabkan perbedaan keterbatasan sumber kambing PE pada penelitian ini lebih tinggi
energi berupa fruktosa dan sorbitol yang dibandingkan dengan yang dilaporkan
menyebabkan motilitas spermatozoa lebih Tambing et al. (2001) yakni sebesar rata-rata
tinggi (Susilawati,1993) 2.940 juta sel/ml. Konsentrasi dan presentase
Hasil analisis menunjukkan bahwa spermatozoa motil dipengaruhi oleh umur
umur pejantan memberikan pengaruh yang pejantan dan kecenderungan untuk
berbeda nyata terhadap motilitas semen segar meningkat seiring dengan meningkatnya
pada kelompok umur 1-2, 3-4 dan >6 tahun, umur sampai 22 bulan.
dan motilitas semen segar paling baik Pada hasil analisi menunjukkan
ditunjukan pada kelompok pejantan umur 3-4 bahwa umur pejantan tidak memberi
tahun yaitu sebesar 70,75±5,2 (%). Rataan pengaruh nyata terhadap konsentrasi semen
motilitas Individu spermatozoa pada keempat segar pada kelompok umur 1-2,3-4,5-6 dan
kelompok umur pejantan masih dalam >6 tahun. Kambing PE pada unur kelompok
kisaran normal sesuai dengan Garner dan 3-4 tahun menunjukan rataan konsentrasi
Hafez (1993) yang menyebutkan bahwa paling tinggi diantara kelompok umur yang
motilitas semen berkisar antara 40-75%. lain. Hal ini terjadi karena pada umur tua,
aktivitas proses spermatogenesis sudah
semakin menurun, sedangkan pada umur 1-2

J. Ternak Tropika Vol. 14, No.2: 1-5, 2013 3


tahun dengan total rataan konsentrasi sebesar lurus dengan konsentrasi, sehingga hasil
2265,25±177,8 (106/ml) menunjukkan bahwa perhitungan jumlah spermatozoa mengalami
proses spermatogenesis akan terus meningkat perbedaan cukup signifikan. Garner dan
sampai mencapai umur optimal. Hafez (2000) berpendapat bahwa jumlah
spermatozoa yang hidup dan mampu
Jumlah Spermatozoa Semen Segar bergerak aktif menentukan daya fertilitas
Hasil pemeriksaan jumlah spermatozoa.
spermatozoa semen segar pada keempat
kelompok umur Kambing PE dapat pada Total Spermatozoa Motil Semen Segar
Tabel 4. Hasil pemeriksaan Total
Spermatozoa Motil Semen Segar Kambing
Tabel 4. Jumlah Spermatozoa Semen Segar PE pada keempat kelompok umur Kambing
pada 4 Kelompok Umur Kambing
PE dapat dilihat pada Table 5
PE
Rata-rata Jumlah
Umur Pejantan
Spermaatozoa ± SD
Tabel 5. Total Spermatozoa Motil Semen
(tahun) Segar pada 4 Kelompok Umur
(106/ml)
1-2 Tahun 5025,64±1084,8a Kambing PE
3-4 Tahun 4640,23±879,4a Rata-rata Total
5-6 Tahun 4294,4±1296,3a Umur Pejantan
Spermatozoa Motil ±
>6 Tahun 3637,8±837,4a (tahun)
SD (106/ml)
1-2 Tahun 3441,5±836,3b
3-4 Tahun 3252,29±467,9a
Dari hasil analisis menunjukan 5-6 Tahun 2436,67±365,8a
bahwa umur pejantan memberi pengaruh >6 Tahun 2547,67±721,6a
yang berbeda nyata terhadap total
spermatozoa motil semen segar pada Dari hasil analisis menunjukan
kelompok umur 1-2, 3-4,5-6 dan >6 tahun. bahwa umur pejantan memberi pengaruh
Kambing PE pada kelompok umur 1-2 tahun berbeda sangat nyata terhadap total
menunjukkan jumlah spermatozoa paling spermatozoa motil semen segar pada
tinggi diantara kelompok umur lain. Total kelompok umur 3-4,5-6 dan >6 tahun.
spermatozoa motil sangat dipengaruhi oleh Kambing PE pada kelompok umur 1-2 tahun
jumlah spermatozoa dan motilitas individu, menunjukkan total spermatozoa motil paling
dilihat dari data yang diperoleh pada umur 1- tinggi diantara kelompok umur lain. Total
2 memiliki jumlah spermatozoa paling tinggi spermatozoa motil dipengaruhi oleh jumlah
dengan 3441,5±836,3 (106/ml) dengan spermatozoa dan motilitas individu, pada
motilitas individu sebesar 68,5±7,9 (%) dan umur 1-2 jumlah spermatozoa mencapai
tidak terlampau jauh dengan rataan tertinggi 5025,64±1084,8 (106/ml) yang merupakan
motilitas yang mencapai 70,75±5,2 (%). jumlah spermatozoa tertinggi diantara
Hasil dari jumlah spermatozoa keempat kelompok umur kambing PE dengan
diperoleh dengan cara mengalikan volume perbedaan yang sangat jauh. Pada umur 1-2
semen segar dengan nilai konsentrasi juga mempunyai motilitas individu yang
spermatozoa, jumlah spermatozoa semen menembus 68,5±7,9 (%) tidak terlalu jauh
segar Kambing PE tidak dipengaruhi oleh dengan motilitas individu yang berkisar di
umur karena volume semen segar berbanding 70,75±5,2 (%)

4 Pengaruh umur kambing Peranakan Etawah …......…...........….. Heriyanta E., Dkk.


Hasil pemeriksaan pada semua angan/pdf/Seminar_teknologi
kelompok umur kambing dengan semakin untuk_Negeri/ pdf_dan doc/ .pdf
bertambahnya umur kambing tersebut maka Salisbury, G. W. dan N. L. Van Demark.
jumlah spermatozoa motil akan semakin 1985. Alih Bahasa oleh R. Djanuar.
menurun. Semakin tua umur pejantan yang Fisiologi Reproduksi dan Inseminasi
ditampung maka jumlah spermatozoa Buatan Pada Sapi. Gadjah Mada
semakin menurun karena faktor umur University Press, Yogyakarta.
pejantan, maka berdasarkan hasil tersebut Siregar. 2008. Ransum Ternak Ruminansia.
maka jumlah spermatozoa motil pada semua Swadaya, Jakarta
kelompok umur Kambing PE secara garis Situmorang, P. 2002. The Effects of
besar dipengaruhi oleh umur pejantan, Inclusion of Exogenous Phospolipid
dengan semakin bertambah umur pejantan In Tris- Diluent Containing A
maka jumlah spermatozoa motil makin Different Level of Egg Yolk on the
menurun. Viability of Bull Spermatozoa. Pusat
Penelitian dan Pengembangan
KESIMPULAN DAN SARAN Peternakan dan Badan Penelitian dan
Kesimpulan Pengembangan Pertanian, Bogor 7
Semakin tua umur kambing PE, maka (3) : 131-187
makin turun kualitas semen. Susilawati, T., Suyadi, Nuryadi, N. Isnaini
Kualitas semen yang terbaik terdapat dan S. Wahyuningsih. 1993. Kualitas
pada umur 3-4 tahun ditinjau dari motilitas Semen Sapi Fries Holland dan Sapi
individu dan konsentrasi yang tinggi serta Bali Pada Berbagai Umur dan Berat
spermatozoa motil dan konsentrasi yang Badan. Laporan Penelitian. Fakultas
relatif tinggi. Peternakan Universitas Brawijaya.
Malang.
Saran Toelihere, M. R. 1993. Inseminasi Buatan
Dari hasil penelitian dapat disarankan Pada Ternak. Angkasa, Bandung.
sebaiknya menggunaan pejantan umur paling
tua 3-4 tahun untuk mendapatkan kuantitas
dan kualitas semen yang baik.

DAFTAR PUSTAKA
Garner H. dan E. S. E Hafez,. 2000. Semen
Evaluation in Reproduction In Farm
Animals. 7th edition. Lippincott
Wiliams and Wilkins. Maryland,
USA.
Hendri, P. 2005. Inseminasi Buatan
Teknologi Tepat Guna Solusi Dalam
Meningkatkan Populasi Ternak
Akibat krisis ekonomi.
http/www.iptek.net.id/ind/pustaka_p

J. Ternak Tropika Vol. 14, No.2: 1-5, 2013 5

Anda mungkin juga menyukai