Anda di halaman 1dari 4

1.

Nama obat : Aminophylline


Bentuk sediaan : Ampul
Kekuatan : 10 ml
Dosis : 10 ml
Dewasa : Dosis awal: 5 mg / kg atau 250-500 mg dengan inj lambat atau infus
selama 20-30 menit. Perawatan: 0,5 mg / kg / jam infus. Tingkat maksimum: 25 mg / mnt.
Child: Sama dengan dosis dewasa. Perawatan: 6 bulan sampai 9 tahun 1 mg / kg / jam; 10-16
tahun 0,8 mg / kg / jam.
Farmakokinetik :
Absorption : Diserap dengan cepat dan sempurna (oral) (seperti teofilin). Waktu untuk
memuncaknya konsentrasi plasma: 1-2 jam (oral); dalam 30 menit (IV).
Distribution : Bebas melintasi plasenta dan CSF; memasuki ASI. Volumedistribusi:
0,45 L / kg. Protein plasma mengikat: Sekitar 40%, terutama untuk albumin (sebagai
theophylline).
Metabolism : Dimetabolisme (sekitar 90%) di hati melalui N-demetilasi oleh enzim
CYP1A2.
Ekskresi : Melalui urin (10% tidak berubah).
Farmakodinamik : Aminofilin, turunan xantin, adalah kompleks teofilin dan etilendiamin.
Berfungsi untuk memblok phosphodiesterase-3 (PDE III), enzim yang mendegradasi 3'-5'-
adenosine monophosphate (cAMP), meningkatkan stimulasi katekolamin, lipolisis,
glikogenolisis, dan glukoneogenesis dan mendorong pelepasan epinefrin dari medulla adrenal .
Menyebabkan bronkodilatasi, diuresis, CNS dan stimulasi jantung, dan sekresi asam lambung.
Indikasi : Acute severe bronchospasm
Kontra indikasi : Acute porphyria

2. Nama Obat : Oxytetracycline


Bentuk Sediaan : Salep
Kekuatan : 3%
Dosis : Dewasa kombinasi dengan topical steroid. Digunakan 4 kali sehari.
Farmakokinetik :
Distribusi : Protein-binding: 20-40%
Metabolisme : Hepatic.
Ekskresi : Urine, faeces; 9 jam (elimination half-life).
Farmakodinamik : Oxytetracycline berikatan secara reversible dengan 30Sdan 50s ribosomal
subunits, menghambar sintesis bakteri dan menghentikan pertumbuhan sel. Aktif melawan
organism gram positive dan gram negative dalam spectrum luas.
Indikasi : Infected dermatitis
Kontraindikasi : Hypersensitivitas tetracycline, Anak – anak <8 yr, kerusakan ginjal. Kehamilan
dan Menyusui.

3. Nama Obat : Kanamycin sulfate


Bentuk Sediaan : Vial
Kekuatan : 2g
Dosis : Infeksi Akut: 1-2 g perhari. TB 1 g perhari diberikan dalam 3 kali
seminggu . Gonorrhea 2 g sekali dalam dosis tunggal secara injeksi IM (Intra muscular)
Farmakokinetik :
Absorption :Kanamycin diberikan secara IM mencapai waktu puncak dalam serum
kurang lebih satu jam
Distribusi : didistribusikan di berbagai organ
Ekskresi: ekskresi utama dalam ginjal, sekitar 50% melalui urin dalam 24 jam.
Farmakodinamik : Kanamycin adalah antibiotik dasar yang larut dalam air yang ditemukan
dari kaldu biakan spesies baru Actinomyces, Streptomyces kanamyceticus.
Kanamycin aktif terhadap bakteri in vitro dan in vivo gram-positif dan gram-negatif serta bakteri
tahan asam (Mycobacterium tuberculosis). Menghambat pertumbuhan bakteri ini dan
memberikan efek perlindungan yang kuat terhadap infeksi Mycobacterium tuberculosis.
Indikasi : Traktus respiratori, TB, UTI, infeksi gonococcal & suppurative,
pertussis, bacillary dysentery, acute diarrhea, adnexitis, Weil's disease, prophylaxis untuk post-
op infection.
Kontraindikasi : Hypersensitivity to other aminoglycoside

4. Nama Obat : Diazepam


Bentuk Sediaan : Ampul
Kekuatan : 10mg/2mL
Dosis : Intravenous
Premedication sebelum anaesthesia, sedasi pada bedah minor, prosedur medis. Dewasa : 100-200
mcg/kg.
Anak – anak : sama dengan dosis dewasa
Dewasa : 100-200 mcg/kg IV
Anak-anak: 100-200 mcg/kg IV

Farmakokinetik :
Absorption : Saluran cerna
Distribution : Didistribusikan melalui sawar otak, plasenta dan air susu ibu.
Metabolism : dimetabolisme di hati melalui CYP3A4 dan CYP2C19
Ekskresi : Melalui Urine Bebas Atau Melalui Urine Yang Terkonjugasi
Farmakodinamik : Diazepam adalah benzodiazepin kerja panjang dengan antikonvulsan,
ansiolitik, penenang, relaksan otot dan sifat amnestik. Ini meningkatkan permeabilitas membran
neuronal untuk ion Cl dengan mengikat reseptor benzodiazepin stereospesifik pada neuron
GABA postsynaptic dengan CNS dan meningkatkan efek penghambatan GABA yang
menghasilkan hiperpolarisasi dan stabilisasi.
Indikasi : Kecemasan, insomnia, Kejang, Sindrom ketergantungan alkohol,
diberikan untuk anesteshia bedah minor, spasme otot,
Kontraindikasi : Pasien dengan glaukoma sudut tertutup akut, depresi sistem saraf pusat
(SSP) yang sudah ada sebelumnya, koma, insufisiensi pernapasan berat atau akut, sindrom sleep
apnea, miastenia gravis, gangguan hati berat. Anak <6 bln (oral)

Nama Obat : Erlamycetin (Chloramphenicol)


Bentuk Sediaan : Drop/tetes
Kekuatan : 0,5%
Dosis : Dewasa : Tetes Mata Infeksi mata 0.5% : 1 tetes tiap 2 jam, kemudian sesuaikan
interval dosis dengan perkembangan terapi. Tetes Telinga Otitis externa 5% : 2-3 tetes 2-3
kali/hari.
Farmakokinetik :
Absobsi : segera diabsorbsi setelah 1 atau 2 jam pemberian.
Distribusi: Didistribusikan secara luas ke dalam jaringan dan cairan, CSF (hingga 50% bahkan
tanpa adanya meningitis), mata (cairan air dan vitreous); melintasi plasenta dan memasuki ASI.
Protein-binding: 60%.
Metabolisme : Dimetabolisme ke obat bebas di saluran pencernaan (palmitat); hati
dengan konjugasi dengan asam glukuronat, paru-paru dan ginjal setelah pemberian parenteral
(natrium suksinat).
Ekskresi : Melalui urin (30% tidak berubah sebelum hidrolisis, 5-10% dari dosis
oral), melalui empedu (3%), melalui faeces (1% sebagai bentuk tidak aktif); 1,5-4 jam (waktu
paruh eliminasi).
Farmakodinamik : Chloramphenicol menghambat sintesis protein bakteri dengan mengikat
subunit 50s dari ribosom bakteri, sehingga mencegah pembentukan ikatan peptida oleh peptidil
transferase. Chloramphenicol memiliki sifat bakteriostatik dan bakterisida terhadap H.
influenzae, N. meningitidis dan S. pneumoniae
Indikasi : Susceptible infection, Ocular infection, Otitis extern
Kontraindikasi : Riwayat hipersensitivitas atau reaksi toksik terhadap obat; kehamilan, laktasi;
porfiria; admin parenteral untuk infeksi ringan atau sebagai profilaksis; sudah ada depresi
sumsum tulang atau diskrasia darah.

Nama Obat : Allopurinol


Bentuk Sediaan : Tablet
Kekuatan : 100 mg
Dosis :
Oral
Dewasa :
Awal:100 mg setiap hari,
kemudian disesuaikan sesuai dengan konsentrasi serum urat.
Perawatan: Ringan: 100-300 mg setiap hari; cukup parah: Hingga 600 mg setiap hari. Max: 900
mg / hari. Dosis lebih dari 300 mg setiap hari harus diambil dalam dosis terbagi
Farmakokinetik :
Absorpsi : Cepat diabsorbsi di GI tract (90%).
Distribution : menembus sawar plasenta dan ASI.
Metabolisme ; Cepat dimetabolisme oleh xanthine oksidase menjadi oxipurinol.
Ekskresi : Melalui urine (70% sebagai oxipurinol, 10% sebagai allopurinol); faeces (sisa).
Farmakodinamik : Allopurinol menghambat xanthine oxidase, enzim yang mengkatalisis
konversi hypoxanthine menjadi xanthine kemudian asam urat.
Indikasi : Gout; Hyperuricaemia, Cancer therapy-induced hyperuricaemia, Recurrent Ca oxalate
stones
Kontraindikasi : Tidak dimaksudkan untuk pengobatan serangan asam urat akut. Gangguan
ginjal dan hati. Kehamilan dan menyusui.

Anda mungkin juga menyukai