Anda di halaman 1dari 31

SALINAN

PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN BUPATI SRAGEN

NOMOR 18 TAHUN 2016

TENTANG

PEDOMAN TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SRAGEN,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 105 Peraturan
Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa dan Pasal 1 ayat (1) Peraturan Kepala
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Nomor 13 Tahun 2013 tentang Pedoman Tata Cara
Pengadaan Barang/Jasa di Desa, maka perlu menetapkan
Peraturan Bupati tentang Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa
di Desa;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Tengah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 42);
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5234);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
1
atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5495);
6. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
undang Nomor 9 tahun 2015 tentang Perubahan kedua
atas Undang-undang 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 Tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun
2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5717);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang
Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5558); sebagaimana
telah dirubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa
yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 57 tambahan lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5864);
9. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden
Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat atas
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 5);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 32);

2
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2093);
12. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Nomor 13 Tahun 2013
tentang Pedoman Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa
di Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013
Nomor 1367).

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN TATA CARA
PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten Sragen.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenagan daerah otonom.
3. Bupati adalah Bupati Sragen.
4. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut
dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul,
dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati
dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
5. Pemerintah Desa adalah kepala desa dibantu perangkat
desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa.
6. Kepala Desa adalah pejabat Pemerintah Desa yang
mempunyai wewenang, tugas dan kewajiban untuk
menyelenggarakan rumah tangga Desanya dan
melaksanakan tugas dari Pemerintah dan Pemerintah
Daerah;
7. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya
disebut dengan APBDes adalah rencana keuangan
tahunan Pemerintah Desa yang dibahas dan disetujui
bersama oleh Pemerintah Desa dan Badan
Permusyawaratan Desa, dan ditetapkan dengan
Peraturan Desa.
8. Pengadaan Barang/Jasa di desa yang selanjutnya disebut
dengan Pengadaan Barang/Jasa adalah kegiatan untuk

3
memperoleh barang/jasa oleh pemerintah desa, baik
dilakukan dengan cara swakelola maupun melalui
penyedia barang/jasa.
9. Penyedia Barang/Jasa adalah badan usaha atau
perorangan yang menyediakan barang/jasa.
10. Swakelola adalah kegiatan Pengadaan Barang/Jasa
dimana pekerjaannya direncanakan, dikerjakan dan/atau
diawasi sendiri oleh Tim Pengelola Kegiatan.
11. Tim Pengelola Kegiatan yang selanjutnya disingkat TPK
adalah Tim yang ditetapkan oleh Kepala Desa dengan
Keputusan Kepala Desa, terdiri dari unsur Pemerintah
Desa dan Unsur Lembaga Kemasyarakatan Desa untuk
melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa.
12. Lembaga Pemberdayaan Pembangunan Masyarakat Desa
yang selanjutnya disingkat LP2MD adalah lembaga
kemasyarakatan yang dibentuk atas prakarsa
masyarakat sebagai mitra pemerintah desa dalam
pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat.

BAB II
RUANG LINGKUP
Pasal 2
Ruang lingkup tata cara pengadaan barang/jasa dalam
Peraturan Bupati ini meliputi pengadaan barang/jasa di desa
yang pembiayaannya bersumber dari APBDes.

BAB III
PRINSIP DAN ETIKA PENGADAAN BARANG/JASA
Pasal 3
(1) Pengadaan barang/jasa pada prinsipnya dilakukan
secara swakelola dengan memaksimalkan penggunaan
material/bahan dari wilayah setempat, dilaksanakan
secara gotong royong dengan melibatkan partisipasi
masyarakat setempat, untuk memperluas kesempatan
kerja, dan pemberdayaan masyarakat setempat.
(2) Pengadaan barang/jasa sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) yang tidak dapat dilaksanakan secara swakelola,
baik sebagian maupun keseluruhan, dapat dilaksanakan
oleh penyedia barang/jasa yang dianggap mampu.

Pasal 4
(1) Pengadaan barang/jasa menerapkan prinsip-prinsip:
a. efisien, yaitu pengadaan barang/jasa harus
diusahakan dengan menggunakan dana dan daya
yang minimum untuk mencapai kualitas dan sasaran
dalam waktu yang ditetapkan atau menggunakan
dana yang telah ditetapkan untuk mencapai hasil dan

4
sasaran dengan kualitas yang maksimum;
b. efektif, yaitu pengadaan barang/jasa harus sesuai
dengan kebutuhan dan sasaran yang telah ditetapkan
serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya;
c. transparan, yaitu semua ketentuan dan informasi
mengenai pengadaan barang/jasa bersifat jelas dan
dapat diketahui secara luas oleh masyarakat dan
Penyedia Barang/Jasa yang berminat;
d. pemberdayaan masyarakat, yaitu pengadaan
barang/jasa harus dijadikan sebagai wahana
pembelajaran bagi masyarakat untuk dapat
mengelola pembangunan desanya;
e. gotong-royong, yaitu penyediaan tenaga kerja secara
cuma-cuma oleh masyarakat dalam pelaksanaan
kegiatan pembangunan di desa; dan
f. akuntabel, yaitu harus sesuai dengan aturan dan
ketentuan yang terkait dengan pengadaan
barang/jasa sehingga dapat dipertanggung jawabkan.
(2) Para pihak yang terkait dalam pelaksanaan pengadaan
barang/jasa harus mematuhi etika meliputi bertanggung
jawab, mencegah kebocoran, dan pemborosan keuangan
desa, serta patuh terhadap ketentuan peraturan
perundang-undangan.

BAB IV
PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA
Bagian Kesatu
TPK
Pasal 5
(1) Untuk melaksanakan pengadaan barang/jasa
dibentuk TPK.
(2) TPK adalah Tim yang ditetapkan oleh Kepala Desa
dengan keputusan Kepala Desa.
(3) TPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri
dari unsur Pemerintah Desa dan LP2MD.
(4) Unsur Pemerintah Desa sebagaimana dimaksud
pada ayat (3), adalah perangkat desa yang
menjalankan fungsi di bidang ekonomi dan
pembangunan dan/atau perangkat desa lainnya
yang memiliki kemampuan dalam menjalankan
tugas dan fungsinya.
(5) Unsur LP2MD sebagaimana dimaksud pada ayat (3),
adalah ketua atau pengurus LP2MD yang ditunjuk
oleh ketua yang memiliki kompetensi di bidangnya.
(6) Anggota TPK berjumlah gasal beranggotakan paling
kurang 3 (tiga) orang dan dapat ditambah sesuai
dengan kebutuhan dan kompleksitas pekerjaan.

5
(7) Susunan organisasi TPK ditetapkan sesuai
kebutuhan yang terdiri atas:
a. ketua;
b. sekretaris;
c. anggota.
(8) Untuk ditetapkan sebagai anggota TPK harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. memiliki integritas, disiplin dan
bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas;
b. mampu mengambil keputusan, serta tidak
pernah terlibat korupsi, kolusi, dan nepotisme;
c. menandatangani pakta integritas;
d. tidak menjabat sebagai Sekretaris Desa dan
Bendahara di Pemerintah desa;
e. memiliki kemampuan kerja secara berkelompok
dalam melaksanakan setiap tugas/
pekerjaannya;
f. tidak merangkap jabatan sebagai Pelaksana
Teknis Pengelolaan Keuangan Desa.
(9) Pemerintah Desa wajib menyediakan biaya
operasional kegiatan TPK.
(10) Biaya operasional kegiatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (9), diberikan setinggi-tingginya sebesar
2,5% (dua koma lima persen) dari pagu anggaran
kegiatan.
(11) Honorarium TPK termasuk dalam biaya operasional
kegiatan dan maksimal 40 % dari biaya operasional
kegiatan.

Bagian Kedua
Pengadaan Barang/Jasa melalui Swakelola
Pasal 6
(1) Pelaksanaan swakelola oleh TPK meliputi kegiatan
perencanaan atau persiapan, pelaksanaan, pengawasan,
penyerahan, dan pertanggungjawaban hasil pekerjaan.
(2) Khusus untuk pekerjaan konstruksi tidak sederhana,
yaitu pekerjaan konstruksi yang membutuhkan tenaga
ahli dan/atau peralatan berat, tidak dapat dilaksanakan
secara swakelola.

Pasal 7
Rencana pelaksanaan kegiatan dengan cara swakelola,
meliputi:
a. jadwal pelaksanaan pekerjaan;
b. rencana penggunaan tenaga kerja, kebutuhan bahan dan

6
peralatan;
c. gambar rencana kerja untuk pekerjaan konstruksi;
d. spesifikasi teknis apabila diperlukan; dan
e. perkiraan biaya (rencana anggaran biaya/RAB).

Pasal 8
(1) Pelaksanaan swakelola dilakukan berdasarkan rencana
pelaksanaan pengadaan barang/jasa melalui swakelola;
(2) Kebutuhan barang/jasa termasuk di dalamnya
bahan/material untuk mendukung kegiatan swakelola
yang tidak dapat disediakan dengan cara swadaya,
dilakukan oleh penyedia barang/jasa yang dianggap
mampu oleh TPK;
(3) Khusus untuk pekerjaan konstruksi ditunjuk satu orang
penanggung jawab teknis pelaksanaan pekerjaan dari
anggota TPK yang dianggap mampu atau mengetahui
teknis kegiatan/pekerjaan
(4) Penanggungjawab teknis pelaksanaan pekerjaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat dibantu oleh
personil yang ditunjuk dari dinas teknis terkait dan/atau
oleh pekerja (tenaga tukang dan/atau mandor).

Bagian Ketiga
Pengadaan Barang/Jasa Melalui Penyedia Barang/Jasa
Pasal 9
(1) Penyedia barang/jasa yang dianggap mampu dalam
pelaksanaan pengadaan barang/jasa harus memenuhi
persyaratan memiliki tempat/lokasi usaha sesuai
peraturan yang berlaku dibuktikan dengan antara lain
surat izin usaha, kecuali untuk tukang batu, tukang
kayu, dan sejenisnya.
(2) TPK mengutamakan penyedia barang/jasa setempat.

Pasal 10
(1) Pengadaan barang/jasa melalui penyedia barang/jasa
dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan barang/jasa
dalam rangka mendukung pelaksanaan swakelola
maupun memenuhi kebutuhan barang/jasa secara
langsung di Desa.
(2) Selain ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9
ayat (1), penyedia barang/jasa untuk pekerjaan
konstruksi, mampu menyediakan tenaga teknis dan/atau
peralatan yang diperlukan dalam pelaksanaan
perkerjaan.

Pasal 11
TPK menyusun rencana pengadaan melalui penyedia

7
barang/jasa, meliputi:
a. rencana anggaran biaya/RAB berdasarkan data harga
pasar setempat atau harga pasar terdekat;
b. penyusunan RAB dapat memperhitungkan ongkos kirim
atau ongkos pengambilan;
c. spesifikasi teknis barang/jasa apabila diperlukan; dan
d. khusus untuk pekerjaan konstruksi disertai gambar
rencana kerja.
Pasal 12
Pelaksanaan pengadaan barang/jasa dengan nilai sampai
dengan Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah), dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. TPK membeli barang/jasa kepada 1 (satu) penyedia
barang/jasa;
b. pembelian dilakukan tanpa permintaan penawaran
tertulis dari TPK dan tanpa penawaran tertulis dari
penyedia barang/jasa;
c. TPK melakukan negosiasi atau tawar menawar dengan
penyedia barang/jasa untuk memperoleh harga yang
lebih murah; dan
d. penyedia barang/jasa memberikan bukti transaksi
berupa nota, faktur pembelian atau kuitansi untuk dan
atas nama TPK.

Pasal 13
Pelaksanaan pengadaan barang/jasa dengan nilai di atas
Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah), dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. TPK membeli barang/jasa kepada 1 (satu) penyedia
barang/jasa;
b. pembelian dilakukan TPK dengan cara meminta
penawaran tertulis dari penyedia barang/jasa dengan
dilampiri daftar barang/jasa (rincian barang/jasa atau
ruang lingkup pekerjaan, volume dan satuan);
c. penyedia barang/jasa menyampaikan penawaran tertulis
yang berisi daftar barang/jasa (rincian barang/jasa atau
ruang lingkup pekerjaan, volume dan satuan) dan harga;
d. TPK melakukan negosiasi atau tawar menawar dengan
penyedia barang/jasa untuk memperoleh harga yang
lebih murah; dan
e. penyedia barang/jasa memberikan bukti transaksi
berupa nota, faktur pembelian atau kuitansi untuk dan
atas nama TPK.

Pasal 14

8
Pelaksanaan pengadaan barang/jasa dengan nilai di atas
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah), dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. TPK mengundang dan meminta 2 (dua) penawaran secara
tertulis dari 2 (dua) penyedia barang/jasa yang berbeda
dengan dilampiri daftar barang/jasa (rincian barang/jasa
atau ruang lingkup pekerjaan, volume dan satuan) dan
spesifikasi teknis barang/jasa;
b. penyedia barang/jasa menyampaikan penawaran tertulis
yang berisi daftar barang/jasa (rincian barang/jasa atau
ruang lingkup pekerjaan, volume dan satuan) dan harga;
c. TPK menilai pemenuhan spesifikasi teknis barang/jasa
yang memasukkan penawaran;
d. apabila spesifikasi teknis barang/jasa yang ditawarkan:
1. dipenuhi oleh kedua penyedia barang/jasa, maka
dilanjutkan dengan proses negosiasi atau tawar
menawar secara bersamaan;
2. dipenuhi oleh salah satu penyedia barang/jasa, maka
TPK tetap melanjutkan dengan proses negosiasi atau
tawar menawar kepada penyedia barang/jasa yang
memenuhi spesifikasi teknis atau
3. tidak dipenuhi oleh kedua penyedia barang/jasa,
maka TPK membatalkan proses pengadaan.
e. apabila spesifikasi teknis barang/jasa sebagaimana
dimaksud pada huruf d angka 3, maka TPK
melaksanakan kembali proses pengadaan sebagaimana
dimaksud pada huruf a;
f. negosiasi sebagaimana dimaksud pada huruf d angka 1
dan angka 2 untuk memperoleh harga yang lebih murah;
g. hasil negosiasi dituangkan dalam surat perjanjian antara
Ketua TPK dan penyedia barang/jasa yang berisi paling
kurang:
1. tanggal dan tempat dibuatnya surat perjanjian;
2. para pihak;
3. ruang lingkup pekerjaan;
4. nilai pekerjaan;
5. hak dan kewajiban para pihak;
6. jangka waktu pelaksanaan pekerjaan;
7. ketentuan keadaan kahar; dan
8. sanksi.
h. penyedia barang/jasa wajib menyerahkan uang jaminan
pelaksanaan sebesar 10% (sepuluh persen) dari nilai
pagu anggaran sebelum menandatangani surat
perjanjian.

Pasal 15

9
(1) Perubahan ruang lingkup pekerjaan dapat dilakukan
apabila diperlukan.
(2) TPK memerintahkan secara tertulis kepada penyedia
barang/jasa untuk melakukan perubahan ruang lingkup
pekerjaan, meliputi:
a. menambah atau mengurangi volume pekerjaan;
b. mengurangi jenis pekerjaan;
c. mengubah spesifikasi teknis; dan/atau
d. melaksanakan pekerjaan tambah.
(3) Perubahan ruang lingkup pekerjaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf c dan huruf d, penyedia
barang/jasa menyampaikan penawaran tertulis kepada
TPK.
(4) TPK melakukan negosiasi atau tawar menawar dengan
penyedia barang/jasa untuk memperoleh harga yang
lebih murah.
(5) Untuk nilai pengadaan diatas Rp200.000.000,00 (dua
ratus juta rupiah), dilakukan adendum surat perjanjian
yang memuat perubahan ruang lingkup dan total
pekerjaan yang disepakati.
(6) Perubahan ruang lingkup pekerjaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) setinggi-tingginya 10% (sepuluh
persen).

Pasal 16
TPK mengumumkan data pekerjaan dan penyedia
barang/jasa terpilih di papan pengumuman resmi
pemerintah desa paling sedikit memuat:
1. nama barang atau jenis pekerjaan;
2. nama dan alamat penyedia barang/jasa;
3. hasil akhir negosiasi (tawar menawar);
4. jangka waktu penyerahan barang atau pelaksanaan
pekerjaan; dan
5. tanggal diumumkan.

BAB V
PENGAWASAN, PEMBAYARAN, PELAPORAN, DAN SERAH
TERIMA
Bagian Kesatu
Pengawasan
Pasal 17
(1) Pelaksanaan pengadaan barang/jasa diawasi oleh Bupati
dan masyarakat setempat.
(2) Pengawasan oleh Bupati sebagaimana dimaksud pada

10
ayat (1) didelegasikan kepada Camat.
(3) Camat melaporkan hasil pengawasan kepada Bupati
melalui Bagian Pembangunan Sekretariat Daerah secara
berkala setiap catur wulan selambat-lambatnya
disampaikan pada tanggal 10 bulan berikutnya.

Bagian Kedua
Pembayaran
Pasal 18
Pembayaran atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa secara
swakelola dan/atau melalui penyedia barang/jasa dilakukan
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. setiap pengeluaran belanja atas beban APBDes harus
didukung dengan bukti yang lengkap dan sah; dan
b. bukti sebagaimana dimaksud pada huruf a harus
mendapat pengesahan oleh Sekretaris Desa untuk
keabsahan penggunaan bukti dimaksud.

Bagian Ketiga
Pelaporan dan Serah Terima
Pasal 19
(1) Kemajuan dan hasil pelaksanaan pengadaan barang/jasa
dilaporkan dan diserahkan oleh penyedia barang/jasa
kepada TPK.
(2) Kemajuan dan hasil pelaksanaan pengadaan barang/jasa
dilaporkan oleh TPK kepada Kepala Desa.
(3) Setelah pelaksanaan pengadaan barang/jasa selesai
100% atau sasaran akhir pekerjaan telah tercapai, TPK
menyerahkan hasil pengadaan barang/jasa kepada
Kepala Desa dengan berita acara serah terima hasil
pekerjaan.
(4) Kepala Desa melaporkan pelaksanaan kegiatan
pengadaan barang/jasa kepada Bupati melalui camat
secara berkala setiap catur wulan selambat-lambatnya
tanggal 5 bulan berikutnya.

BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 20
(1) Dalam masa transisi selama pemberlakuan Peraturan
Bupati ini, Bupati dapat membentuk Tim Asistensi Desa.
(2) Tim Asistensi Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri dari:
a. Unit Layanan Pengadaan;
b. Perangkat Daerah; dan

11
c. Unsur Pemerintah Daerah lain yang terkait.
(3) Tugas dan fungsi Tim Asistensi Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. meningkatkan kapasitas SDM; dan
b. melakukan pendampingan pengadaan barang/jasa.
(4) Pengadaan barang/jasa yang telah dilaksanakan sebelum
berlakunya Peraturan Bupati ini tetap sah.
(5) Pengadaan barang/jasa yang sedang dilaksanakan pada
saat mulai berlakunya Peraturan Bupati ini dapat
dilanjutkan dengan mengikuti Peraturan Perundang-
undangan, atau praktik yang berlaku di Desa.

BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 21
Kelengkapan administrasi berkaitan dengan tata cara
pengadaan barang/jasa sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Peraturan Bupati ini.

Pasal 22
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Kabupaten Sragen.

Ditetapkan di Sragen
pada tanggal 22 April 2016

BUPATI SRAGEN,

TTD dan CAP

AGUS FATCHUR RAHMAN

12
Diundangkan di Sragen
pada tanggal 2 Mei 2016

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SRAGEN,

TTD dan CAP

TATAG PRABAWANTO B.

BERITA DAERAH KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2016 NOMOR 18

Salinan sesuai dengan aslinya


Kepala Bagian Hukum
Setda Kabupaten Sragen,

JULI WANTORO, S.H., M.Hum.


Pembina Tingkat I (IV/b)
NIP. 19660706 199203 1 010

13
LAMPIRAN
PERATURAN BUPATI SRAGEN
NOMOR 18 TAHUN 2016
TENTANG
PEDOMAN TATA CARA PENGADAAN
BARANG/JASA DI DESA

A. CONTOH KEBUTUHAN BARANG/JASA


1. Contoh kebutuhan barang/jasa dalam rangka mendukung pelaksanaan
swakelola antara lain:
a. pembelian material pada swakelola pembangunan jembatan desa
seperti pembelian semen, besi beton, dan lain-lain jenis bahan
bangunan yang dapat mendukung pelaksanaan pekerjaan.
b. sewa peralatan untuk swakelola pembangunan jembatan desa seperti
sewa excavator untuk penggalian podasi jembatan, mesin molen untuk
membuat campuran beton, dan lain-lain jenis peralatan yang
dibutuhkan dan perlu disewa berdasarkan pertimbangan teknis dan
volume pekerjaan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
c. penyediaan tukang batu dan tukang kayu untuk swakelola
pembangunan tempat posyandu.
2. Contoh kebutuhan barang/jasa secara langsung di Desa antara lain:
a. pembelian komputer, printer, dan kertas.
b. langganan internet.
c. pembelian meja, kursi, dan alat kantor.

B. CONTOH SPESIFIKASI TEKNIS BARANG/JASA


Contoh spesifikasi teknis barang/jasa yang diperlukan untuk penyusunan
rencana pengadaan:
1. kapasitas mesin (cc) dan transmisi (otomatis atau manual) untuk
kendaraan roda 2 (dua).
2. kapasitas memori dan kecepatan prosesor komputer.
3. bandwidth (kecepatan transfer data) untuk langgaran internet.
4. dimensi, jenis, dan kualitas material untuk pembangunan gelanggang
olahraga.
C. CONTOH SURAT PERMINTAAN PENAWARAN

KOP TPK

Nomor : .......................... .............., ........................20...


Lampiran : 1 (satu) berkas
Perihal : Undangan

Kepada Yth. :
..........................................
..........................................
di –
........................

Dengan ini kami mengundang [Saudara/Perusahaan Saudara] untuk mengikuti


kegiatan pengadaan barang/jasa di Desa ................... sebagai berikut :

1. Paket Pekerjaan
Nama paket pekerjaan : ..............................
Lingkup pekerjaan : ..............................
Sumber pendanaan : APBDes Desa ................. Tahun Anggaran ........

2. Pelaksanaan Pengadaan
Tempat dan alamat : ..............................

3. Daftar Barang/Jasa
No Jenis Barang/Jasa Volume Satuan
1. ....... ...... .....
2. ....... ...... .....
...
*)
4. Spesifikasi Teknis
No Jenis Barang/Jasa Spesifikasi
1. ....... ......
......

2. ....... ......
......

...
*)

5. Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan


Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan tersebut selama.... (................) hari
kalender.

Apabila [Saudara/Perusahaan Saudara] berminat maka diminta untuk


memasukan penawaran tertulis yang dilengkapi daftar rincian barang/jasa,
harga, dan spesifikasi teknis barang yang ditawarkan paling lambat pada hari
........... tanggal .........................

Demikian disampaikan untuk diketahui.

Tim Pengelola Kegiatan

Desa ..................

Ketua

...............................

*) apabila kolom yang disediakan tidak mencukupi dapat menambahkan dalam


lampiran tersendiri
D. CONTOH SURAT PENAWARAN HARGA

KOP PENYEDIA BARANG/JASA

Nomor : .......................... .............., ........................20...


Lampiran : 1 (satu) berkas

Kepada Yth. :
Ketua Tim Pengelola Kegiatan
Desa ....................
di –
........................

Perihal : Penawaran Pengadaan ....................................

Sehubungan dengan undangan Pengadaan Barang/Jasa di Desa .................


Nomor : ................ tanggal ......................, dengan ini kami mengajukan
penawaran untuk pekerjaan Pengadaan …………………. sebesar
Rp....................... (............................................ rupiah) dengan rincian sebagai
berikut :

1. Daftar Barang/Jasa
No Jenis Barang/Jasa Volume Satuan Harga Satuan Jumlah Harga
1. ....... ...... ..... ..... .....
2. ....... ...... ..... ..... .....
...
Jumlah
*)
2. Spesifikasi Teknis
No Jenis Barang/Jasa Spesifikasi
1. ....... ......
......

2. ....... ......
......

...
*)

3. Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan


Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan tersebut selama .... (................) hari
kalender.

Demikian Surat Penawaran yang kami sampaikan untuk menjadikan


periksa dan terima kasih.

(nama penyedia barang/jasa)

(nama pimpinan)

(jabatan)

*) apabila kolom yang disediakan tidak mencukupi dapat menambahkan dalam


lampiran tersendiri
E. CONTOH BERITA ACARA PEMBUKAAN PENAWARAN

KOP TPK

BERITA ACARA PEMBUKAAN PENAWARAN


PENGADAAN ..........................
DESA ...................

NOMOR : ...............................

Pada hari ini ........... tanggal .............. bulan ................. tahun ............,
kami Tim Pengelola Kegiatan Desa ................ telah membuka penawaran yang
disampaikan oleh Penyedia Barang/Jasa untuk kegiatan Pengadaan
........................... dengan hasil sebagai berikut :

No Nama Penyedia Barang/Jasa Harga Penawaran Keterangan

Selanjutnya TPK akan melakukan penilaian pemenuhan spesifikasi teknis


barang/jasa dalam dokumen penawaran tersebut.

Demikian Berita Acara ini dibuat dan ditandatangani pada hari, tanggal,
bulan dan tahun sebagaimana tersebut diatas untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

TPK Desa .................


1. ....................... Ketua ............................
2. ....................... Sekretaris ............................
3. ....................... Anggota ............................
F. CONTOH BERITA ACARA EVALUASI PENAWARAN

KOP TPK

BERITA ACARA EVALUASI PENAWARAN


PENGADAAN ..........................
DESA ...................

NOMOR : ...............................

Pada hari ini ........... tanggal .............. bulan ................. tahun ............,
kami Tim Pengelola Kegiatan Desa ................ telah melakukan penilaian
pemenuhan spesifikasi teknis barang/jasa dalam dokumen penawaran yang
disampaikan oleh Penyedia Barang/Jasa untuk kegiatan Pengadaan
........................... dengan hasil sebagai berikut :

No Nama Penyedia Barang/Jasa Harga Kesesuaian


Penawaran Spesifikasi Teknis

Selanjutnya TPK akan mengundang Penyedia Barang/Jasa yang


memenuhi kesesuaian spesifikasi teknis untuk melakukan negosiasi.

Demikian Berita Acara ini dibuat dan ditandatangani pada hari, tanggal,
bulan dan tahun sebagaimana tersebut diatas untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

TPK Desa .................


1. ....................... Ketua ............................
2. ....................... Sekretaris ............................
3. ....................... Anggota ............................
G. CONTOH UNDANGAN NEGOSIASI

KOP TPK

Nomor : .......................... .............., ........................20...


Lampiran : 1 (satu) berkas
Perihal : Undangan

Kepada Yth. :
..........................................
..........................................
di –
........................

Sehubungan dengan Penawaran [Saudara/Perusahaan Saudara] untuk


Pengadaan ................... kami nyatakan memenuhi syarat, maka kami
mengundang [Saudara/Perusahaan Saudara] pada:

Hari/tanggal : ......................

Waktu : ......................

Tempat : ......................

Keperluan : Negosiasi harga

Demikian untuk mendapatkan perhatian dan atas kehadiran Saudara


kami ucapkan terima kasih.

Tim Pengelola Kegiatan


Desa ..................
Ketua

...............................
H. CONTOH BERITA ACARA NEGOSIASI

KOP TPK

BERITA ACARA NEGOSIASI HARGA


PENGADAAN ..........................
DESA ...................

NOMOR : ...............................

Pada hari ini ........... tanggal .............. bulan ................. tahun ............,
kami Tim Pengelola Kegiatan Desa ................ bersama Penyedia Barang/Jasa
telah melakukan negosiasi harga untuk kegiatan Pengadaan ...........................
dengan hasil sebagai berikut :

Nama Penyedia Barang/Jasa : ..............................

Harga Penawaran : Rp...........(.................... rupiah)

Harga Hasil Negosiasi : Rp...........(.................... rupiah)

(rincian harga negosiasi terlampir)

Demikian Berita Acara ini dibuat dan ditandatangani pada hari, tanggal,
bulan dan tahun sebagaimana tersebut diatas untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

TPK Desa .................


1. ....................... Ketua ............................
2. ....................... Sekretaris ............................
3. ....................... Anggota ............................

Penyedia Barang/Jasa
(nama penyedia barang/jasa)
(nama pimpinan) (jabatan) ............................
Lampiran
Berita Acara Negosiasi Harga
Pengadaan ...........................
Nomor : .................
Tanggal : .................

No Jenis Volume Satuan Harga Jumlah Harga Jumlah


Barang/Jasa Satuan Harga Satuan Harga
Penawaran Penawaran Negosiasi Negosiasi

1
2
....
Jumlah

TPK Desa .................


1. ....................... Ketua ............................
2. ....................... Sekretaris ............................
3. ....................... Anggota ............................

Penyedia Barang/Jasa
(nama penyedia barang/jasa)
(nama pimpinan) (jabatan) ............................
I. CONTOH SURAT PERJANJIAN

SURAT PERJANJIAN

untuk melaksanakan
Pengadaan ..............................

Nomor : ...............................
Nomor : ...............................

Pada hari ini ........... tanggal .............. bulan ................. tahun ............
bertempat di ................., kami yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama : ………………………
Jabatan : Ketua Tim Pengelola Kegiatan Desa …………
Alamat : ………………………
Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU

2. Nama : ………………………
Jabatan : ……………………… (nama perusahaan)
Alamat : ………………………
Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA

bahwa PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA bersepakat untuk mengadakan


perjanjian dan menyetujui hal-hal sebagai berikut:

1. Ruang lingkup pekerjaan dalam perjanjian ini adalah Pengadaan


.....................;

2. Nilai pekerjaan adalah sebesar Rp. ................... (.................. rupiah);

3. Hak dan kewajiban timbal-balik PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA meliputi:
a. PIHAK KESATU mempunyai hak dan kewajiban untuk;
1) mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh PIHAK
KEDUA;
2) meminta laporan-laporan mengenai pelaksanaan pekerjaan yang
dilakukan oleh PIHAK KEDUA;
3) membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam Surat
Perjanjian yang telah ditetapkan kepada PIHAK KEDUA;
b. PIHAK KEDUA mempunyai hak dan kewajiban untuk:
1) menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
harga yang telah ditentukan dalam Surat Perjanjian;
2) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan volume
dan spesifikasi teknis yang telah disepakati;
3) melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PIHAK
KESATU;
4) menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Surat Perjanjian;
4. Jangka waktu penyelesaian pekerjaan pengadaan ini adalah selama ....
(...................) hari kalender terhitung sejak tanggal ditandatanganinya Surat
Perjanjian ini dan PIHAK KEDUA harus sudah menyerahkan pekerjaan pada
tanggal ..............................;

5. Keadaan kahar adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para
pihak dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang
ditentukan dalam Surat Perjanjian menjadi tidak dapat dipenuhi, meliputi:
a. bencana alam;
b. bencana non alam;
c. bencana sosial;
d. pemogokan;
e. kebakaran; dan/atau
f. gangguan industri lainnya sebagaimana dinyatakan melalui keputusan
bersama menteri keuangan dan menteri teknis terkait
yang disertai pernyataan Keadaan Kahar dari pejabat yang berwenang, sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan;

6. Jika pekerjaan tidak dapat diselesaikan dalam jangka waktu pelaksanaan


pekerjaan karena kesalahan atau kelalaian PIHAK KEDUA maka PIHAK
KEDUA berkewajiban untuk membayar denda kepada PIHAK KESATU
sebesar 1/1000 (satu per seribu) dari [nilai pekerjaan/sisa nilai bagian
pekerjaan] untuk setiap hari kalender keterlambatan;

7. Dokumen-dokumen berikut merupakan satu-kesatuan dan bagian yang tidak


terpisahkan dari Surat Perjanjian ini:
a. adendum Surat Perjanjian (apabila ada);
b. undangan permintaan penawaran;
c. surat penawaran;
d. berita acara negosiasi; dan
e. gambar-gambar (apabila ada);

8. Surat Perjanjian ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang
ditetapkan dengan tanggal mulai dan penyelesaian keseluruhan pekerjaan.

Dengan demikian, PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA telah bersepakat untuk
menandatangani Surat Perjanjian ini pada tanggal tersebut di atas dan
melaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di
Republik Indonesia.

PIHAK KESATU PIHAK KEDUA


Tim Pengelola Kegiatan [nama penyedia barang/jasa]
Desa ....................

[tanda tangan dan cap (jika salinan asli [tanda tangan dan cap (jika salinan asli
ini untuk PIHAK KEDUA maka rekatkan ini untuk PIHAK KESATU maka
materai Rp 6.000,- )] rekatkan materai Rp 6.000,- )]

[nama lengkap] [nama lengkap]


[jabatan] [jabatan]
J. CONTOH BERITA ACARA PEMERIKSAAN HASIL PEKERJAAN

KOP TPK

BERITA ACARA PEMERIKSAAN HASIL PEKERJAAN


PENGADAAN ..........................
DESA ...................

NOMOR : ...............................

Pada hari ini ........... tanggal .............. bulan ................. tahun ............,
kami Tim Pengelola Kegiatan Desa ................ telah melakukan pemeriksaan
barang/jasa yang disampaikan oleh Penyedia Barang/Jasa untuk kegiatan
Pengadaan ........................... dengan hasil sebagai berikut :

No Jenis Volume Satuan Harga Jumlah Kesesuaian Kesesuaian


Barang/Jasa Satuan Harga Volume Spesifikasi
Teknis

*)

Demikian Berita Acara ini dibuat dan ditandatangani pada hari, tanggal,
bulan dan tahun sebagaimana tersebut diatas untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

TPK Desa .................


1. ....................... Ketua ............................
2. ....................... Sekretaris ............................
3. ....................... Anggota ............................

Penyedia Barang/Jasa
(nama penyedia barang/jasa)
(nama pimpinan) (jabatan) ............................

*) apabila kolom yang disediakan tidak mencukupi dapat menambahkan dalam


lampiran tersendiri
K. CONTOH BUKTI PEMBAYARAN

KUITANSI/BUKTI PEMBAYARAN

Telah terima dari : Tim Pengelola Kegiatan Desa .......................


Uang sebesar : ......................................... rupiah
Untuk pembayaran : pekerjaan Pengadaan .................. sesuai Surat Perjanjian
Nomor: .................. tanggal .......................

Rp. ........................,-

Mengetahui, [nama penyedia barang/jasa]


Sekretaris Desa ....................
[tanda tangan, cap, dan
rekatkan materai Rp 6.000,-]

[nama lengkap] [nama lengkap]


[jabatan]
L. CONTOH BERITA ACARA SERAH TERIMA HASIL PEKERJAAN

KOP DESA

BERITA ACARA SERAH TERIMA HASIL PEKERJAAN


PENGADAAN ..........................
DESA ...................

NOMOR : ...............................

Pada hari ini ........... tanggal .............. bulan ................. tahun ............
bertempat di ..................., kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ...........................
Jabatan : Kepala Desa ..........
Alamat : ...........................

telah menerima barang/jasa yang diserahkan oleh:

Nama : ...........................
Jabatan : Ketua Tim Pengelola Kegiatan Desa ..........
Alamat : ...........................

dengan rincian sebagai berikut:


No Jenis Volume Satuan Harga Jumlah Keterangan
Barang/Jasa Satuan Harga

*)

sesuai Surat Perjanjian Pengadaan .................. Nomor: ............... tanggal


................... yang dilaksanakan oleh (nama penyedia barang/jasa).
Demikian Berita Acara ini dibuat dan ditandatangani pada hari, tanggal, bulan
dan tahun sebagaimana tersebut diatas untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.

yang menyerahkan, yang menerima,


Tim Pengelola Kegiatan Kepala Desa ................
Desa ...................

[nama lengkap] [nama lengkap]


[jabatan]

*) apabila kolom yang disediakan tidak mencukupi dapat menambahkan dalam


lampiran tersendiri
PEMERINTAH DESA ........................
KECAMATAN .............................

KABUPATEN SRAGEN
Alamat: ..................................................................... Kode Pos....................

KEPUTUSAN KEPALA DESA .........................................


NOMOR: ………/… /......../2015

TENTANG
...........................................................................................

KEPALA DESA ............................. ,

Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan .............. (pertimbangan


filosofis: tujuan, cita-cita luhur yang ingin dicapai dgn
peraturan tersebut)
b. bahwa ............ (pertimbangan sosiologis: manfaat dari
peraturan desa)
c. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal ......
Peraturan Daerah Nomor....... (pertimbangan yuridis:
perintah peraturan perundang-undangan yang berlaku)
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a, huruf b dan huruf c, perlu
menetapkan Peraturan Kepala Desa ..... tentang ............

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang


Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah:
4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 Tentang Desa sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun
2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang
Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun
2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara;
6. Peraturan Daerah Kabupaten Sragen Nomor 14 Tahun
2006 tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan
Tata Kerja Pemerintah Desa;
7. Peraturan Daerah Kabupaten Sragen Nomor 5 Tahun
2008 tentang Penyerahan Urusan Pemerintah
Kabupaten Kepada Desa;
8. Peraturan Bupati Sragen Nomor ....... Tahun .............
tentang ....................
9. Peraturan Desa .............. Nomor ........ Tahun ........
tentang ......................

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA DESA ..........................................


TENTANG ................................................................

KESATU : ................................................................
KEDUA : ................................................................
KETIGA : ................................................................
KEEMPAT : Semua biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya
Keputusan Kepala Desa ini dibebankan kepada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa Tahun .......... dan
sumberlain yang sah dan tidak mengikat.
KELIMA : Keputusan Kepala Desa ini berlaku sejak ditetapkan.

Ditetapkan di ................
pada tanggal ................

KEPALA DESA ....................

......................
Salinan disampaikan kepada Yth.:
1. Bupati Sragen di Sragen;
2. Camat .............. di ............;
3. Ketua BPD ................
4. ..................................

BUPATI SRAGEN,

TTD dan CAP

AGUS FATCHUR RAHMAN

Anda mungkin juga menyukai